Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dihadang makhluk halus saat berlibur

 

Gambar dari kompas

Hari masih sore ketika aku dan tiga temanku yaitu Satria, Himawan dan Herman turun dari candi Borobudur. Kami memang sedang rekreasi ke bangunan yang merupakan salah satu keajaiban dunia itu untuk mengisi waktu liburan sebelum kembali pusing karena tugas kuliah.

"Mas Iwan, tempat rekreasi mana lagi nih yang seru?" Tanyaku pada Himawan. Ia memang orang lokal di kota ini sehingga tahu tempat yang asyik untuk mengisi liburan. Kan tidak seru kalo cuma dirumahnya saja.

"Bagaimana kalo ke gunung andong?"

"Gunung andong, dimana itu?" Tanya Herman antusias. Walaupun ia sering ke candi Borobudur tapi belum pernah kesana, bahkan tahu namanya juga baru kali ini.

"Ada di ngablak sebelah sana mas." Kata Himawan sambil menunjuk suatu arah.

"Ogah ah kalo ke gunung, capek naiknya." Kataku. Aku memang paling malas kalo baik gunung karena capek, padahal tiap hari di Jakarta juga lewat gunung sih, gunung Sahari.

"Tenang mas, gunung andong tidak terlalu tinggi kok. Dijamin tidak terlalu capek seperti naik gunung Merbabu apalagi gunung Himalaya. Pemandangan alamnya juga bagus apalagi pas matahari terbit." Jawabnya sambil mengacungkan jempol.

Akhirnya disepakati bahwa habis isya nanti kita akan kesana dengan naik sepeda motor. Karena untuk melihat sunrise itu harus malam kalo kesana. Aku naik motor dengan Satria, sedangkan Herman dan Himawan naik motor masing-masing.

Di dusun sawit kami berempat berhenti dulu untuk mendaftar pendakian sekaligus menanyakan lokasi, maklum Himawan sudah agak lama tidak kesana sehingga agak lupa.

"Pak, ini benar jalannya ke dewandaru ya?" Tanyanya. Dewandaru adalah pos kedua pendakian setelah dusun sawit.

"Iya bener, lurus saja." 

Aku lalu iseng bertanya." Ramai tidak pak jalannya?"

Aku bertanya karena kebetulan tempat itu kok sepi sekali, mungkin karena sudah malam. Entah kenapa aku jadi agak ngeri kalo malam, teringat dengan pengalaman di rumah neneknya Satria.

"Kalo ramai ya tidak, tapi nanti akan ketemu satu dua orang."

"Aman tidak pak?"

"Aman, nanti berpapasan sama orang yang melintas. Banyak juga kok yang suka datang malam hari seperti ini."

Jawaban itu tentu saja bikin tenang. Akhirnya setelah bertanya beberapa hal lagi rombongan kamipun hendak kembali melanjutkan perjalanan. Saat itu tiba-tiba datang dua sepeda motor lagi. Seorang lelaki muda dan dua orang gadis cantik datang. Melihat mukanya aku menebak kalo mereka seumuran denganku, mungkin masih kuliah juga.

Ternyata tujuan mereka juga sama yaitu hendak mendaki gunung andong juga. Mereka bertiga mengaku dari Semarang dan karena masih pemula maka mereka memilih gunung tersebut yang ramah untuk pendaki pemula sepertiku. Namanya kalo tidak salah Yanto, Jojo dan Sinta. Hmmm, kalo Yanto tidak ikut aku sangka mereka berdua itu duo keong racun karena tidak kalah manis.

Akhirnya setelah berunding diputuskan kalo mereka bergabung dengan kami. Jadilah kami bertujuh naik lima motor beriringan ke puncak.

Ternyata agak seram juga malam hari naik ke gunung soalnya gelap tidak ada penerangan selain lampu motor, dikiri kanan hanya ada pohon Pinus, kami hanya menjumpai satu dua rumah penduduk desa saat lewat tapi tidak menemui mereka diluar rumahnya. Beruntung jalan mulus dan sudah diaspal sehingga perjalanan lancar saja.

Himawan tampak paling depan karena ia sudah pernah kesini biarpun lama, setidaknya lebih berpengalaman sedangkan aku dan Satria paling belakang karena memang aku membawa motor tidak terlalu kencang. Maklum, kulihat dari lampu motor kiri kanan jalan itu berupa dataran yang lebih rendah bahkan mungkin jurang, belum lagi jalannya berbelok belok. Bisa gawat kalo kebablasan.

"Ada apa kang Satria?" Tanyaku ketika kulihat ia melambatkan laju motornya dan menepi. Namun pertanyaan itu tidak ia jawab karena aku sendiri tahu jawabannya.

Kulihat rombongan di depan berhenti. Ternyata motor yang ditumpangi Jojo dan Sinta itu rantainya putus. Kami pun bingung, tak mungkin meninggalkan dua gadis manis itu ditengah jalan, bisa bisa ada kucing garong datang dan digondol kan berabe. Soalnya kiri kanan hanya ada pohon Pinus dan lainnya.

"Seingatku ada rumah penduduk tidak jauh dari sini, bagaimana kalo aku kesana dulu melihatnya." Kata Himawan.

Kami berenam setuju. Ia lalu pergi dan tak lama kemudian kembali. Benar dugaannya, lima ratus meter didepan ada rumah penduduk yang bisa dititipkan motor. Agak lama juga kami sampai kesana karena jalannya menanjak. Setelah mengetuk pintu yang dibuka agak lama oleh tuan rumah, akhirnya ia mau dititipi motornya.

"Kang Satria, biar aku bonceng Sinta ya. Kamu ikut mas Herman saja." Kataku setelah menitipkan motornya Sinta pada penduduk desa itu. Kami memang memutuskan untuk lanjut ke puncak karena sudah dekat, tinggal setengah jam lagi kata bapak pemilik rumah.

Sueee, kata Satria, tapi ia mengalah juga dan naik motor ninjanya Herman, sedangkan Jojo boncengan dengan Yanto. Aku pun lalu berkenalan dengan Sinta yang manis. Ia tidak keberatan berboncengan dengan ku, asyik.

Sepanjang perjalanan aku banyak ngobrol dengan dia sehingga agak keteteran juga mengejar teman-teman.

Setengah jam kemudian aku merasa aneh, udara kok rasanya agak panas gitu, padahal sebelumnya dingin. Selain karena sudah hampir tengah malam juga karena aku naik motor, mana gunung lagi. Anehnya bukan hanya aku saja, Sinta juga merasakan hal yang sama.

Wah, dalam hati aku sudah merasa tidak beres nih.

Benar saja. Di sebuah hutan yang agak lebat tiba-tiba muncul sebuah kereta kuda yang langsung memotong jalan antar aku dan teman-temanku. Beruntung tanganku reflek menarik rem sehingga tidak terjadi tabrakan.

Edan pikirku, bukannya kiri kanan hutan, kok tahu tahu ada kereta kuda. Mana keretanya itu mirip dengan yang sering kulihat di film-film Suzanna jaman dulu. Kusir yang mengendarai memakai baju seperti pakaian prajurit kerajaan.

Aku celingak-celinguk, takut barang kali ada syuting film kolosal disini.

Ternyata bukan cuma satu. Tak lama kemudian datang lagi sebuah kereta kuda dengan kusir yang berpakaian sama. Mereka semua lewat tanpa perduli sama sekali denganku dan Sinta.

Ternyata bukan cuma dua kereta kuda saja, tak lama kemudian lewat lagi satu, dua, tiga. Ah total ada enam. Yang terakhir ini adalah yang lebih berkesan.

Kereta kuda ini selain ada kusirnya juga ada penumpang spesial yaitu seorang gadis yang cantiknya nauzubillah setan. Pakaiannya juga seperti putri keraton.

Kereta itu jalannya pelan saja dan putri itu awe awe melambaikan tangannya kepadaku, seakan menyuruh ku untuk ikut. 

Antara sadar dan tidak, aku langsung saja menarik gas motor untuk nyusul demit cantik tadi.

Plak plak, beberapa tamparan menerpa mukaku. Aku tentu saja terkejut bukan main dan refleks mengerem.

"Mas Agus, sadar mas, eling."

Teriakan Sinta disertai beberapa gaplokan tangannya di wajahku membuatku sadar kembali. 

"Astaga Sin, kamu tadi lihat cewek cantik naik kereta kuda tidak?" Tanyaku kepadanya.

Sinta mengangguk." Iya mas, tapi untungnya aku tidak terlalu terpengaruh olehnya. Kalo tidak bahaya karena diseberang pohon-pohon ini katanya jurang.

Bergidik aku membayangkan kalo tadi aku nekad mengikuti demit perempuan itu. Beruntung aku membawa Sinta karena perempuan biasanya tidak terlalu terpengaruh oleh kecantikan wanita lain. Beda halnya kalo aku masih bonceng sama satria, bisa bisa kami berdua pulang tinggal nama.

Dengan masih sedikit linglung maka kami berdua melanjutkan perjalanan. Ternyata teman-teman masih ada didepan, tidak terlalu jauh. Mungkin sengaja menunggu karena kami tidak datang datang.

"Cie, baru kenalan sudah yang yangan ya." Kata Herman. Tentu saja aku dongkol karena kami berdua terlambat karena hampir digondol demit tapi disangka pacaran.

Aku pun lalu menceritakan tentang tersebut, dengan Sinta sebagai saksinya. Beruntung ada dia sehingga teman-teman agak percaya. Akhirnya setelah berunding sebentar diputuskan untuk lanjut lagi naik gunung, tentu saja dengan lebih hati-hati.

TAMAT

Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

213 komentar untuk "Dihadang makhluk halus saat berlibur"

  1. Saya Petromax...🤣🤣

    Herman nggak biasa naik gunung capek...Naik gunung perawan baru capenya enak..🤣🤣🤣🤣🤣

    Mungkin kereta kuda itu lagi mau Syuting film kali judulnya 'Pembalasan Ratu Laut Utara' ..🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin biasanya Herman naik gunung Sahari ya kang.🤣

      Kirain aku syuting pembalasan si Pitung kang.😁

      Hapus
  2. Waduh, untung gak nabrak si demit bisa berabe,rencana naik gunung malah nabrak gunung. 🤣🤣🤣
    Aneh juga ya mas, kanan kiri hutan tahu-tahu ada kereta kuda muncul.
    Wah belum ada cerita pas sampai di gunung ya mas Agus...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum ada mas, rencananya mau dibikin lagi cerita naik gunung dan nanti ada kejadian apa disana.😁

      Hapus
    2. Masa sih kejadiannya cuma nabrak gunung mbak, kurang seru kalo itu.

      Gimana kalo nabrak rongdo saja.🤣

      Hapus
  3. Kok bisa kepikiran yg lewat kereta kuda sih mas. Aku klo buat cerpen horor gini paling² yg lewat sekelebat cewek aja gitu. Dasar aja emang ga bakat nulis cerpen ding. Haha

    Untunglah mas satria pindah boncengan ya. Diganti Sinta bukan keong racun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa pengen sih pindah kedekat kamu Nggun eeh malah diganti sama keong....Emang benar2 Suuueee..🤣🤣🤣

      Hapus
    2. Ini karena aku dikasih tahu guru saya kang satria mbak, jadinya kereta kuda. Kalo aku yang bikin malah masih amburadul cerpennya.😂

      Sebenarnya kang satria mau sama Himawan, tapi akhirnya jadinya sama Herman karena pakai ninja.🤣

      Hapus
    3. Berarti ke depannya kang satria sama anggun kali ya.😀

      Anggun duta sampo.😆

      Hapus
    4. Wkwk mas satria emang gitu Ding mas Agus. Nggak cinta nek nggak ninja. 😄😄

      Hapus
    5. Sungguh terlalu bang sat ria ya mbak anggun.🤣

      Hapus
  4. Wadidaw~ kalau si Agus memutuskan untuk ikutin dedemit itu, mungkin cerpen ini nggak akan tayang 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa tayang kok kak Lia, kan dialam sana katanya ada WiFi juga.😀

      Kata kang satria yang udah pernah kesana pas ngojek dibawa demit dulu.😆

      Hapus
    2. Ternyata di dunia setan teknologi juga berkembang pesat ya, mas?🙈

      Hapus
    3. Mbak Roem memang belum pernah kesana ya, cobain mbak, ngga usah lama-lama, cukup setahun saja.🤣

      Hapus
    4. Bukannya mbak Roem punya pawangnya.🤣

      Hapus
    5. Waduh, saya bukan dukun sih, Mas. Coba tanya ke lurah Agus aja deh. Kan doi pernah berguru ke dukun yang sakti mandraguna luar biasaaaa XD

      Hapus
    6. Nah, lurah Agus kan berguru nya sama mbak.🤣

      Hapus
  5. Si Sinta apes banget ya ko mau maunya diboceng sama si *****

    namanya kena sensor wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. *****
      Lima huruf, berarti siapa ya, Agus, Herman, satria, dan Himawan jelas tidak pas.

      Apa mungkin intan kali ya.🤣

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Atau KalEl, itu juga lima huruf.

      Ikutan kabur juga.😁

      Hapus
    4. saya kan ga ikutan kenapa saya juga dibawa bawa hahaha

      Hapus
    5. Atau Ainun

      Itu loh ...blogger asal Banyuwangi 😊

      Hapus
    6. Lho, berarti Sinta apes banget bonceng sama Ainun dong? 🤔

      Hapus
    7. Berarti masih jadi misteri nih siapa yang ngeboncengin Sinta, apakah akan terjawab di episode berikutnya?

      Hapus
    8. Sepertinya KalEl itu yang boncengin Sinta mas.😁

      Hapus
    9. sebenarnya ga usah nunggu episode baru lagi, tapi memang pas namanya saya ketik di sini jadi kena sensor. wkwkwk

      Hapus
  6. Eh dasar kau keong racun na na ngajak tidur.
    Ngomong gk sopan santun kau anggap aku ayam kampung.
    Mulut komat kamit matamu melotot, lohat jablay seksi pikiranmu jorok.

    Duh udh lupa sama lagunya Sinta dan Jojo, kalau dulu hapel banget lahunya haha..

    Belum selesai tuh cerpennya harusnya ditambah lagi sampai tim SAR datang dan menemukan Herman dan Himawan sudah berulat di dasar jurang, film 30s PKI kali ah 🤣🤣🏃‍♂️🏃‍♂️

    BalasHapus
    Balasan

    1. Beehhhaaaa suuueee ..🤣🤣

      Hapus
    2. Eh dasar keong racun na na ngajak tidur.

      Maksudnya Nana ngajak tidur kang satria ya kang ajaey.🤣

      Memang rencananya akan ada lanjutannya tapi setelah dibisikkan sama kang satria lanjutannya.😂

      Hapus
    3. wakkakakaka mas jaey endingnya horror dong ya kak agus n kang satria 😂🤣

      Hapus
    4. Nah kalau ending seperti yang kang Jaey bilang baru cerpennya bener-bener bergenre horor..hihihi

      Hapus
    5. Sepertinya harus dibikin ending yang beneran horor seperti itu ya. Herman dan Himawan jatuh, jatuh kedalam pelukan cewek yang naik kereta kuda.🤣

      Hapus
    6. Nah itu maksudnya kali aja dibawa ke alam gaib..hihihi

      Hapus
    7. Tapi kalo di bawa ke alam gaib nanti harus meladeni permainan putri itu yang suka hahahihi terus. Mas Herman lelah, ntar ganti mas Himawan.🤣

      Hapus
    8. 😆😆😆😆😆 kaya ronda bergiliran..

      Hapus
    9. Tapi kalo ini rongda yang enak kang.😆

      Hapus
    10. taktambahin ah.. tebak tebakan

      rongda rongda apa yang enak?

      jawabannya adalah

      t
      a
      p
      e

      g
      o
      r
      e
      n
      g...


      rongda royal behahahhaha

      Hapus
    11. Sepertinya mbak mbul lagi jualan rongdo royal nih makanya promosi.😆

      Tapi memang paling enak makan tape goreng, apalagi pas lagi anget. Wuenak tenan.😀

      Hapus
    12. Lah kenapa jadi nyasar ke rongdo?

      Hapus
    13. Tanya mbak mbul saja mas, kenapa malah bahas rongdo.

      Hapus
    14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    15. Ditunggu post terbarunya gan 🤣🤭🤭

      Hapus
    16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    17. Lho, memang bulan Desember ada liburan ya? 🤔

      Hapus
    18. Liburan ngendon dirumah Ronggdo yaa kang..🤣🤣

      Hapus
    19. Lho, memang mbak mbul suka ngendon di rumah rongdo.😱😱😱

      Hapus
    20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  7. wah kok foto artikel kita hampir sama ya mas agus , aduh makhluk yang halus aku suka deh mas tapi halus kulitnya bukan penampakannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh, itu makhluk yang halus kulitnya itu mah sapi kang, coba dielus-elus, pasti kulitnya halus.🤣

      Hapus
    2. dielus apa dikerok, kok bisa sampai halus begitu

      Hapus
    3. jangan sapi la mas sekali-kali mahkluk halus dalam bis atau wanita berkulit bak pevita

      Hapus
    4. Mungkin bang Rusdi bisa buat cerpen sendiri, jadian sama Pevita 😄

      Hapus
    5. ampun bang kalaungarang seepic ini nggak bisa salut banget bang

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Oh kirain aku mas Herman itu balas komentar mbak Nita, eh ternyata dibawahnya ya.😂

      Hapus
    3. Wkwkwk.. pantesan aja jawabannya nyasar.. wkwkwk

      Hapus
    4. Maklum, waktu itu kebanyakan minum Aqua mas 😂

      Hapus
  9. Gunung andong, jadi ingat user mwb asal Magelang yang hobi naik gunung cuma lupa namanya..

    Saya juga punya pengalaman waktu ke Yogyakarta ketemu rombongan makhluk halus tapi bukan di gunung melainkan di tengah sawah tapi ngga lihat rombongannya cuma lihat pembuka jalannya aja seekor ayam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh yang ini aku udah pernah baca di kolom komen aku pas ntah kapan...hahahaha

      Hapus
    2. Oh akhirnya ayank Nita, eh mbak mbul datang juga.🤣

      Ngga apa-apa bahas tema gunung, biarpun sama temanya tapi kalo yang nulis mbak mbul pasti bagus, lebih bagus dari aku apalagi kalo temannya romantis, misalnya herman pacaran sama Himawan.😱😱😱

      Kaboorrrr 🏃🏃🏃

      Hapus
    3. Iya, cerpen ini memang adaptasi dari cerita mas Herman itu.

      Sungkem suhu, terimakasih atas inspirasi nya.🙏

      Hapus
    4. Eh iya ya mas Herman, kalo ngga salah namanya mas puji ya, yang dulu hobi buat cerpen juga, cuma kalo mas puji genrenya cerpen islami, seperti mas Dodo.😃

      Hapus
    5. Oh..saya lupa kalau pernah cerita tentang itu.

      Mas puji malah saya ngga tau mas puji perasaan di mwb saya belum pernah ketemu sama yang namanya puji.

      Hapus
    6. Oh bukan mas puji ya, kirain dia mas.🙈

      Hapus
    7. Bukan mas puji, mas. Dia pernah muncul di FB tapi udah lama FB-nya dinonaktifkan.

      Hapus
  10. Oh, ada yach Gunung Andong? Wkwkwkwk ngeri juga ya kalo ketemu kereta kuda dadakan. Makhluk halus model gitu yang ada cewek kecenya jenis setan apa? Apa semacam Nyi Roro Kidul? hihihihi. Benr emang ya naik gunung kudu bismillaah banyakin doa2 dan ga boleh sembarangan ngapa2in :) Yayang2an juga nih? Hahaha :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada mbak, adanya di daerah Magelang. Kalo mas Himawan mah sering kesana.😄

      Hapus
    2. Beluuum ...
      Aku belum kesana aslinya, wwwkk 😅

      Soalnya waktu itu jadwal konco-koncoku ke sana ngga klop sama jadwalku, jadinya gagal deh 😑

      Eh, ini mas Agus kok hafal sih rute ke Gunung Andong yang fotogenik itu lewat jalur Ngablak segala ... ?!.
      Sungguh menghermankan saya, looooh ...

      Apa mas Agus diem-diem pernah kesana diajak demit 🤭 ?

      Hapus
    3. Kirain aku mas Hino malah kuncen nya gunung andong, soalnya kan dekat Magelang.😆

      Aku tahu jalan kesana karena diajak mangkal sama Satria, tapi ngga mau, biar dia saja deh.😁

      Hapus
  11. duh, benciii akuuuu. kenapa nemu tulisan ini ,malam malaaam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kan malah enak bacanya malam-malam mbak, kalo perlu sambil nyanyi lagu Lingsir wengi.😱

      Hapus
  12. Walaupun serem tapi si Agus menang banyak ya, mas 🤭? Paling gak bisa bonceng anak gadis, bukan satria lagi. Mana sudah bisa sentuhan fisik pula 🤭. Walaupun lewat tamparan.🤣🤣🤣

    Eh iya, ada satu nilai plus lagi. Paling gak setannya juga cantik buanget, sampai bikin agus khilaf. Pake acara melambai-lambai pula si setan 🤭. Kenapa ya, setan-setan cantik suka melambai-lambai, mas? Yang di rumah nenek satria kan juga gitu. Apa mereka sadar kalau mereka itu cantik, jadi korbannya yang lihat bisa jadi khilaf? Hehehe.🙈

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo sentuhan fisik nya sun sunan sih asyik mbak, tapi kalo tangan sama pipi itu sue.🤣

      Mungkin setan cantiknya melambai-lambai itu karena disuruh ikut jualan skincare mbak.😂

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Aduh, ada anak kecil datang.😱

      Hapus
    4. Apa itu sun-sunan, mas? 🙈

      Duh, jangan-jangan setannya bisa awet cantik gara-gara skincare tuh, mas. Siapa tau skincare dari alam ghaib khasiatnya lebih nampol daripada yang di dunia fana ini.😂

      Hapus
    5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    6. Pengalaman pakai skincare dunia fana efeknya lambat, Mbak Nita 😭. Apa mungkin harus coba yang high end ya? Tapi bokek.😭😭😭

      Hapus
    7. Makanya jaga lilin tiap malam biar bisa nyoba skincare yang mahal mbak.🤣

      Hapus
    8. Takut dosa, mas. Nanti masuk nerakaaaa T^T

      Hapus
    9. Lha kan cuma jaga lilin doang mbak, itu tukang jualan kacang rebus kadang keliling pakai lilin lho mbak, lilin elektronik.🤣

      Hapus
  13. Wuaaa untung bacanya bukan malem2 😆😆 Auto teringat film2 suzhana yg ada kereta kencana. Syereeemm.. untung Agus ga keburu tancap gas ngikutin, klo ga ya udah wasalam. Jadinya lanjutannya nanti malah temen2nya dihantui hanru penasaran Agus. Hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi mbak Tessa, kalo Agus ngikutin setan cantik itu, takutnya malah jadi suaminya di alam sana.😂

      Hapus
  14. Aku numpang ngikik sebentar, ya ..., disini nama Himawan dipanggilnya Iwan.
    Trus, aku konek deh sama nama penyanyi legendaris Indonesia, Iwan Fals 🎸

    BalasHapus
    Balasan
    1. Soalnya namanya ada wan, jadinya dipanggil Iwan. Kalo dipanggil wan abud nanti dikira orang Arab mas.🤣

      Hapus
    2. kalau temanku ada yang namanya hinawan baru panggilannya iwan..namanya hinawan santoso juga meh mirip ma mas him ya

      Hapus
    3. harusnya panggilanya wanwan hoho

      Hapus
    4. Wanwan, kalo bahasa Inggris nulisnya jadi one one kali ya.😁

      Hapus
    5. Ngga Va - Va sih panggilannya oneone ..., asalkan bukan bakWan.

      Gorengan kaliiiik bakwan , huahhaahaa .. haaayyy

      (^∇^)ノ♪

      Hapus
  15. Interupsi sebentar mas Agus.., itu saat lihat mahluk ghaib cantik yang naik kereta kuda dan melambai-lambai kan tangan itu trrus kok yang ngegampar mas Agus itu si wati atau sinta ?
    Terus cerita pendakian ini apa masih ada kelanjutannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh iya salah tulis. Makasih banyak atas koreksinya mbak Fidy.

      Sebenarnya masih bisa ada lanjutannya sih, tapi nanti kapan-kapan saja bikinnya.😃

      Hapus
    2. Iya sama-sama... jadi yang ngegampar itu Sinta. Untung barengannya Sinta jadi bisa selamat dari hantu gunung.. hehehe..
      Oke ditunggu kelanjutan ceritanya kalau ada ya wkwkwk..
      Atau cerita lain yang menarik yang bikin pembaca penasaran.. hehehre..

      Hapus
    3. Iya, kemarin kebanyakan minum akua jadinya kurang fokus mbak.🤣

      Untuk sementara belum bikin lanjutannya, masih pengin santuy dulu mbak.😄

      Hapus
  16. itu kayaknya rombongan Miss Universe Hantu mas kayak yang di YT siapa itu
    mereka lagi pawai kali hihi
    iya juga ya kalau boncengan sama mas sat yah sama sama terperdaya
    untung ada sinta hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wwwkkk ...
      Kwtjeh badai yaaa pawai para hantu ala-ala miss universe

      Pesertanya ada yang pakai bikini ngga yaaaa ...

      Hapus
    2. Ada dong, mas Hino kayaknya yang pakai bikini mas.😁

      Mungkin juga para hantu itu mau kondangan ke hajatan seseorang kali ya, makanya rombongan.😄

      Hapus
  17. selamt cerita anda sudah sukses membuat saya susah ke belakang malam-malam :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, kalo begitu buang air nya didalam saja kang.😂

      Hapus
  18. Gunung Sahari... wkwkwkw
    Kesempatan yah.. Demi si Sinta yang lebih Manis dari Satria.. wkwkwk
    Itu kayanya rombongan setan mau kondangan ke acara pernikahan teman.. wkwk
    Setan kalau nikah undang2 teman yg lain nggak yah..? hmmm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang tahu kang, mungkin kang Bayu bisa wawancara, apakah jika ada hajatan mereka ngundang juga, terus ngundangnya pakai WhatsApp apa gimana gitu.😁

      Hapus
  19. laaah bener, untung boncengan sm Sinta.. Coba kalau masih boncengan sm Satria, pulang tinggal nama aja itu mah. wkwkwkw
    bisa aja ini kang agus kereta kuda, hmmmm
    mau nungguin cerita naik gunungnya ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, banyak juga yang nunggu cerita naik gunung nya, enakan disana ada apa ya? 🤔

      Hapus
  20. makanya aku ga suka diajak ke gunung kalau ga pengen banget hahaha
    memang enakan kalau rame rame, kalau sendiri aku nggak bakalan mau.. ini enak banget ya ke pos 2 bisa motoran gitu. capeknya bisa diminimalisir gitu :D

    foto diatas kayak ilustrasi gambar waktu aku SD, gunung, jalan lurus, sawah kanan kiri, udah nggak ada lagi yang lain imajinasi anak SD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tapi ceritanya nanti di pos dua keatas baru jalan kaki.

      Hahaha sama mbak, aku dulu waktu SD juga gambar gunung begitu.😄

      Hapus
  21. Susah nih kalau kecantikan yg menggoda sudah masuk kategorib "nauzubillah setan" wkwk. Untung Sinta cewe normal jd cepat insyaf dan bisa menyadarkan mas'e😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, untung sama Sinta, coba kalo sama satria, nanti pada kepincut semua dan bisa bisa pulang tinggal kolornya saja.😂😂😂

      Hapus
  22. Hii ngeri ya kalo gitu, mungkin kejadian-kejadian seperti pendaki hilang atau terjatuh di jurang bisa jadi penyebabnya itu, lihat penampakan. Tapi untung mas agus nya disadarin sinta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin juga mbak, makanya kalo di gunung katanya tidak boleh sembrono. Yang hati hati saja kadang celaka apalagi yang ugal-ugalan.

      Hapus
  23. Belum ada cerita baru lagi nih? (balik badan, pulang)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tunggu dulu Suhu..Kopi sama gulanya ketinggalan nih..😊😊🤣

      Hapus
    2. Sengaja ditinggal mungkin 🤭🤣

      Hapus
    3. Mungkin kopinya buat nongkrong nunggu janda lewat kang.🤣

      Hapus
  24. "Beruntung aku membawa Sinta karena perempuan biasanya tidak terlalu terpengaruh oleh kecantikan wanita lain." -------->>>> Bisa jadi ini benar. Coba kalo demitnya cowo ganteng sispek, bisa bisa Sinta kegondol 🧐

    eh tapi kalo jadi ikutan rombongan pawai, jadi gimana ya ceritanya? 🤔

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang tahu juga kalo ceritanya ikut rombongan pawai, mungkin ikut makan makan pas ada acara rame rame.🤔

      Hapus
  25. jhahaha gw pikir yang lewat kereta sinkansen express dari jepang mas, yang katanya kereta paling cepat di jepang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan mas, kalo yang lewat kereta Shinkansen itu tokohnya ada namanya Shizuka sama Asmirandah.😄

      Hapus
  26. Bacanya malam hari jadinya lumayan, lumayan menghibur maksudnya.😂

    BalasHapus
  27. Saya koment dulu. Lagi sendirian di kamar jadi pahamilah...

    BalasHapus
  28. Kirain endingnya justru sintalah makhluk alusnya... salah duga saya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin bang day bisa bikin cerpen yang tokoh utamanya Sinta.😄

      Hapus
  29. Adminnya mana nih Lagi ngendon dirumah Jande..🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Lha, udah bener itu kang satria mbak.🤣

      Hapus
  30. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mas agus lagi bertapa mbak cari wangsit :D

      Hapus
    2. Ada apa mbak mbul, mau ngasih pulsa ya.😁

      Lagi malas mbak, mungkin perlu apa ya biar semangat? 🤔

      Hapus
    3. Ngga mas khanif, lagi malas saja. Kalo pangsit mah tadi udah makan.😄

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  31. Udah tanggal 9 nih, maaaaaas. Kok masih belum share cerita baru?? Curiga nih aku, kalau adminnya lagi sibuk berburu di event 12.12🤭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pemburu diskonan muncul nih.🤭

      Hapus
    2. Nganu, mas. Gak belanja apa-apa aku. Lagi bokek nih, mas. Kirimin pulsa dong. Ehehe XD

      Hapus
  32. huuu untungnya bawa perempuan lain yah, jadi ada yang menyadarkan diri supaya nggak kebablasan. Jadi inget pengalaman sendiri yang naik gunung malem-malem dengan kiri-kanan jurang. hiiiiiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow, mbak Rie pernah naik gunung nih, saya malah belum pernah mbak kecuali gunung Sahari doang.😄

      Hapus
  33. Jadi inget jaman baheula, waktu itu di rumah nenek sedang ada paman yang sedang mengobati saudara dengan media benda pusaka. Tetiba ada saudara yang lain datang teriak-teriak kesurupan. Waktu ditanya kenapa? Katanya di depan nabrak orang lagi naik kuda, padahal setahu saya di kampung nenek tidak ada orang yang memiliki peliharaan kuda. Wallahualam...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah bisa gitu ya kang Maman, apa mungkin itu penunggang kuda dan kudanya itu dari alam gaib ya.🤔

      Hapus
  34. kalau ini sebuah cerita nyata bisa bikin merinding banget nih, seru ceritanya, apalagi ada kereta kuda yang melintas di dalam hutan, biasanya kalau ada makhluk tidak kasat mata seperti itu pasti ada aroma melati, jadi tambah seram, beberapa hari enggak bisa ngeblog mas, karena sinyal di tempat kami sedang jelek, he-he

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama kang, disini kalo hujan juga sinyal jelek. Kalaupun ada sinyal juga lelet.

      Wow, berarti harus ditambahkan aroma melati ya kang.

      Hapus
    2. iya mas, biat tambah greget ceritanya, asik

      Hapus
  35. wah makhluk halusnya masih ada menghadang nih mas jadi serem semoga jadi wanita berkulit halus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya sih udah pada pakai skincare makanya kulitnya pada halus kang.😄

      Hapus
  36. Duh iley, yang lagi berboncengan dengan sinta
    Untung saja ya, walau mata jelalatan ada yang menjawilnya
    Selamat deh
    Saya belum pernah ke Borobodur jadi juga tak tahu itu gunung Andong

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga belum pernah ke Borobudur mas, apalagi ke gunung andong. Ini mah sengaja nyari info di google.😄

      Hapus
  37. aww.... kombinasi seram dan humor....hehehe
    mantap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kang, sengaja biar tidak terlalu tegang bacanya jadinya dikasih humor.😄

      Hapus
  38. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kunjungan siang juga..🤣🤣

      Hapus
    2. uda malaammm egeiiinnn..besok siang lagi...terus malem lagi begitulah seterusnya perputaran dunia hahahha

      Hapus
  39. Agak2 merinding yg ini. Jd inget pasukan nyai Roro kidul :D. Untung Ama Sinta ya mas. Tapi nekad aja ceritanya, udah ngeliat demit, masih mau lanjutin perjalanan hahahahah. Aku emoh itu. Mnding pulang utk keselamatan bersama :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, tanggung kalo pulang mbak, kan bentar lagi mau nyampe puncak gunung.😄

      Hapus
  40. Efek terlalu sering ngliat film Zussana nih mas hihihi eh tapi aku juga suka ding filnya Zussana wkwkwk, kereta kuda beruntun apa lagi ada awewenya emang serem ya hihihi apalagi kanan kiri hutan dan jurang gitu, untunya ama Sinta hahahha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya begitulah, soalnya tivi nya muter-muter nya film Suzanna melulu mbak Meta.🤣

      Hapus
  41. Kita demo adminnya yuk, blm bikin posting baru! 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naahh betul suhu Ajay...Sepertinya adminnya masih ngendon dirumah Janda..🤣🤣🤣

      Hapus
    2. Lagi malas nulis kang, ntah kenapa.😂

      Hapus
    3. biar lagi malas apdate, jangan lupa selalu tibggalkan jejak laskar pelangi di kolom komen cerbung siNita ya kak agus 😆😂😁

      Hapus
    4. Lha kan sering ninggalin jejak di blog mbak mbul.😄

      Hapus
  42. Baca cerpen ini malam hari kena banget , merindinggggg

    BalasHapus
    Balasan
    1. Justru baca yang pas itu memang malas kang, biar lebih terasa.😂

      Hapus
  43. nama2 karakternya kok familiar ya, saya beberapa kali blogwalking
    hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang sengaja pakai nama nama teman blogger kang.😄

      Hapus
    2. Memang Sinta itu nama blogger siapa sih mas ?.

      Perasaan aku baru tau ada blogget nama Sinta ...

      Hapus
    3. Masa ngga kenal sama Sinta sih mas Hino.

      Sinta itu singkatan dari SiNita atau mbak mbul.🤣

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  44. Habis belanja 12.12 mampir sini aaaaaaah. Tapi kok gak update nih? Jangan-jangan si admin masih sibuk belanja nih 🤭. Kalau gak gitu sibuk nonton boyband Korea di tv.😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang suka diskonan pasti langsung borong nih, lumayan buat bahan tulisan nanti.🤭

      Waduh, dari pada nonton boyband Korea, mendingan nonton film Suzanna mbak.🤣

      Hapus
    2. Bener.. Gue udah bekali kali bolak balik mampir ke blog Om Agus. Kok belum ada update terus yaaak..😜

      Hapus
    3. Makanya kasih pulsa mas Dodo, biar semangat update.🤣

      Hapus
    4. Nah, itu dia, Dooooo. Makanya bagi-bagi pulsa ke Mas Agus, dong. Biar doi semangat update. XD XD XD

      Hapus
    5. Sekalian mbak Roem juga diisi pulsanya ya mbak.🤣

      Hapus
  45. belum ada cerita aneh yang baru kah? hmmm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum kang, mungkin tahun depan baru mulai lagi.😄

      Hapus
    2. waduu lama betul itu, segera bikin mas biar ga bete haha

      Hapus
    3. Penginnya segera bikin kang Dibyo, tapi lagi malas.

      Lha, pengin tapi kok malas.😂

      Hapus
    4. Maklum mas Intan Hawa ngendon dirumah Rongdo masih tinggi..🤣🤣

      Hapus
  46. Pesan moral cerita ini adalah jangan mudah terpercaya dari penampilan fisik yang meyakinkan karena kita tidak tahu hatinya bagaimana atau bisa jadi itu tipu daya jin yang menyamar hehe. Salut setiap melihat komentar blog ini selalu rame kayak blognya mas Himawan berarti blog ini semakin ramai pengunjung. Semoga semakin sukses

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar pak Vicky, jangan mudah tergiur dengan penampilan, takutnya nanti kayak milendaru.😁

      Hapus
    2. Kang Agus sehat?? Udh lebih 10 hari nggk ada postingan baru.. wkwk
      Saya nungguin nih bacaan ringan tiap mau bobo.. wkwkw

      Hapus
    3. Alhamdulillah sehat mas Bayu, cuma lagi malas update blog saja. Mungkin lagi bosan kali.😂

      Hapus
    4. Alhamdulillah kalau sudah sehat. Mungkin butuh refreshing dulu.. saya pun menantikan kisah baru, tp gapapa Krn saya masih bisa baca2 postingan lama. Seru2 semua👍🏻👍🏻

      Hapus
    5. Selama ini sehat sehat saja sih mbak, cuma lagi malas ngeblog saja. Tapi ini lagi nulis lanjutannya sih, kangen juga dengan teman-teman blogger.

      Hapus
  47. td baru baca judulnya aja, udh bikin merinding sob...
    itu demitnya naik kereta kuda, berarti demit jaman dulu ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya sih demit sejak zaman Firaun yang kesasar kesini kang.🤣

      Hapus
  48. Wah naik gunung asiknya, eh tapi ketemu sama demit ya, nggak ah kalau itu, untung Masnya ditampar sama Sinta ya ... ceritanya seru Mas.

    baru blogwalking ke sini, salam kenal Mas ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga kak.

      Iya, kalo naik gunung memang harus hati-hati apalagi kalo malam hari.

      Hapus
  49. Untung aja kagak ketabrak tuh kereta kuda demitnya.
    Kalo sempat ketabrak, penyok, bisa diminta ganti rugi kamu Mas. 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha, kalo motorku penyok aku malah mau minta ganti rugi satu M bang.🤣

      Hapus
  50. Waduh serem juga ceritanya.. untung ga jadi ngikutin si dedemit ya mas. Haha
    Btw, baru blog walking ke sini. Salam kenal ya mas Agus..

    BalasHapus
  51. wah sekarang aku tahu bagaimana posisi sinta. untung aku cewek dan tidak terpengaruh / melongo melihat kecantikan cewek lain palingan hanya dengki, ups. hehe.

    BalasHapus