Hal baik yang aku alami di bulan ini
Tak terasa bulan Februari sebentar lagi akan selesai, dua hari lagi kita memasuki bulan Maret. Tidak menyangka waktu cepat berlalu.
Saat blog walking kemarin baru aku ingat kalo ternyata ada challenge di Mbak Eno, padahal pada waktu pertama baca pengumuman tanggal 22 Februari agak semangat ikut tapi sayangnya setelah itu sibuk jalan-jalan di blog teman akhirnya malah lupa.
Maklum aku agak punya kebiasaan buruk yaitu agak sedikit pelupa. Disuruh belanja ibu ke pasar beli cabe merah malah belinya bawang merah, akhirnya daripada sering lupa maka malamnya aku tulis saja di kertas agar tidak lupa, kupikir aman lah soalnya kan ada catatannya. Eh besoknya setelah sampai pasar lupa kertasnya tidak dibawa.
Tapi tenang saja, aku masih ingat punya anak istri kok biarpun kadang ketemu cewek ngakunya bujangan, uhuk ~
Oke, lupakan pembukaan artikel ini yang garing seperti dompet di tanggal tua. Challenge di blog mbak Eno sendiri memiliki tema tiga hal menyenangkan di bulan Februari. Aku sendiri saat itu semangat ikut karena menurutku cukup banyak hal baik di bulan yang katanya penuh cinta ini. Kebahagiaan apa saja yang aku rasakan?
Ntar mikir dulu, maklum pelupa.
Bisa mencium bau lagi
Awalnya seperti biasa dagang keliling kampung dan seperti biasa juga kehujanan karena memang bulan bulan berakhiran ri seperti Januari dan Februari suka hujan bahkan hampir tiap hari. Jadi camkanlah hal ini kisanak, bukan hanya bulan berakhiran ber saja yang suka hujan, bulan berakhiran ri juga sama, mungkin untuk menjaga keseimbangan alam, ada siang ada malam, ada gelap ada terang, ada ber ada ri.
Karena sering kehujanan itulah maka badanku meriang dan kena pilek disertai hidung tersumbat. Badanku panas dingin tidak karuan. Beruntung setelah dikerokin sama istri tercinta dan minum obat akhirnya agak mendingan dan bisa tidur.
Esoknya ternyata hidungku masih mampet bahkan sering bersin. Karena badanku masih sedikit meriang maka aku tidak ke pasar, biasanya aku ke pasar tiap hari membelanjakan untuk warung ibuku. Karena masih sakit maka aku tidur-tiduran saja. Tapi makan mah tetap dong, kan aku bukan pohon trembesi yang bisa hidup dengan fotosintesis. Aku pun ke warung ibu untuk makan jengkol kesukaanku.
Biasanya aku bisa mencium semur jengkol masakan ibuku tapi hari itu tidak bisa. Ah kupikir karena pilek dan hidungku masih tersumbat maka aku tidak bisa mencium bau, maka hal itu aku hiraukan.
Tiga hari kemudian pilek ku sudah sembuh dan hidungku sudah plong, badan juga sudah agak mendingan, tidak panas seperti sebelumnya biarpun masih sedikit lemas. Lega juga rasanya, ternyata hidung tersembuat tidak enak ya. Tapi anehnya aku masih tidak bisa mencium bau. Iya, aku seperti kehilangan indra penciuman. Biasanya aku bisa mencium bau ketek ku yang kecut, tapi ini tidak bisa sama sekali. Tapi hal ini tidak terlalu merisaukan aku sih, soalnya bagiku tidak terlalu penting.
Alhamdulillah setengah bulan kemudian indra penciuman ku akhirnya normal kembali, walaupun ketika ku coba mencium bau ketek ternyata masih kecut tapi entah kenapa senang sekali seperti anak kecil dapat hadiah mobil Tamiya. Aku tidak menyangka mencium bau ketek bisa sentimentil seperti ini.
Walaupun sebelum bisa pulih kembali hidungku malah sensitif , ada orang merokok asapnya kok baunya aneh dan menyengat, padahal biasanya tidak begitu, tapi lama-lama normal.
Ibu sehat kembali
Namanya orang tua biarpun anaknya sudah besar dan punya anak istri jika anaknya sakit tentu saja mereka khawatir, begitu juga dengan bapak dan ibuku, terutama ibu yang memang sejak dulu agak dekat dengan ku.
Aku sih sudah bilang tidak apa-apa tapi ibuku tetap menangis. Apalagi ketika ia meraba keningku dan masih panas, agar tidak terlalu membuat khawatir maka sore harinya aku lalu ke dokter terdekat. Alhamdulillah gratis sih soalnya pakai BPJS biarpun ternyata agak penuh juga kliniknya, ternyata banyak juga yang sakit, bukan cuma aku saja terutama para orang tua.
Setelah memeriksa dokter menyimpulkan aku kecapaian dan juga kehujanan jadinya sakit, saat itu hidungku masih bisa mencium bau biarpun mulai samar samar aku tidak bilang ke dokter.
Setelah minum obat maka badanku agak mendingan dan hidungku agak plong, tapi keesokan harinya ibuku mulai jatuh sakit, mungkin kecapaian karena hanya berdua saja dengan bapak mengurus warteg.
Badannya panas dingin dan perutnya sakit. Kupikir kecapaian dan kena sedikit hujan makanya sakit. Aku lalu mengerok badannya dan memijat seperti biasa jika ibu sakit, biasanya agak mendingan.
Esoknya ternyata badannya masih panas juga. Ibu bahkan tidak bisa bangun dari tempat tidur, akhirnya aku telepon kakak dan adikku, semuanya langsung datang begitu kuberikan kabar.
Akhirnya aku dan saudaraku berinisiatif untuk membawanya ke rumah sakit, tapi sayangnya ibuku tidak mau. Hal itu disebabkan sebelumnya ibu pernah menengok tetangga yang sakit dan baru pulang dari rumah sakit. Ia bercerita kalo di rumah sakit dibiarkan sendiri, tidak boleh ada yang menemani, baik itu anaknya maupun istrinya. Ibuku adalah orang yang suka ngobrol dengan anaknya, kalo sendirian disana ia tidak mau.
Akhirnya setelah mencari informasi akhirnya ada klinik juga yang masih bisa menerima pasien dengan ditunggu oleh keluarganya. Kami pun segera membawa ibu kesana, lumayan jauh juga karena agak pelosok dan kiri kanan klinik itu sawah semua. Disana protokol kesehatan tidak terlalu ketat menurutku biarpun semua yang datang wajib pakai masker, kalo disuruh cuci tangan hanya himbauan saja, tidak wajib.
Setelah dirawat dua hari panas dingin sudah hilang tapi perut kadang masih sakit kadang mendingan. Akhirnya atas anjuran dokter dilakukan tes CPNS darah untuk mengetahui penyakitnya.
Ternyata menurut hasil tes lambung ibu agak bermasalah, akhirnya setelah dirawat selama 6 hari ibu diperbolehkan pulang oleh dokter karena keadaannya sudah agak baikan.
Setelah 10 hari akhirnya keadaan ibu sudah sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasanya, Alhamdulillah. Ini semua berkat doa semuanya termasuk dari teman blogger.
Dukungan teman blogger
Lama aku tidak ngeblog, kalo tidak salah sekitar 3 minggu, selain sibuk mengurus ibu yang sakit dan keluarga juga karena agak jenuh juga. Tapi sejak aku sakit disusul oleh ibu sama sekali tidak buka blogger, jadi bukan karena sombong ya kalau semua komentar saat itu tidak aku balas tapi memang karena ada yang lebih utama.
Ternyata sakit ibu diketahui oleh teman teman dari dunia maya. Mereka semua sepakat mendoakan agar ibuku cepat sembuh dan juga mengirimkan uang. Jujur aku terharu karena baru kali ini diperhatikan oleh teman seperti ini, padahal belum pernah bertemu muka tapi mereka sangat perduli kepadaku.
Aku hanya bisa berdoa, semoga Allah membalas dengan pahala yang berlimpah, semoga mereka semua sehat selalu dan juga diberikan rejeki yang banyak dan barokah, amiin.
Alhamdulillah berkat kiriman uang itu ibuku lebih cepat pulih. Selain untuk membeli obat dan vitamin agar sehat kembali juga sebagian digunakan untuk modal usaha kembali, karena uang dagang sebelumnya habis untuk biaya berobat. Terima kasih banyak ya teman-teman.
Bisa ngeblog lagi
Sebenarnya setelah ibu pulang dari klinik aku punya banyak waktu luang untuk menulis maupun blog walking tapi entah kenapa rasanya masih malas. Selain menunggui ibu bersama saudara, biasanya aku menghabiskan waktu dengan nonton film. Dagang keliling untuk sementara berhenti dulu, lagipula di rumah ada usaha toko kecil-kecilan. Bilang saja malas wkwkwk. Sebenarnya mau dagang keliling menunggu penciuman ku normal lagi karena saat itu belum pulih.
beberapa teman ada yang kirim email, selain mendoakan agar cepat sembuh juga ada yang bilang kangen dengan cerpen cerpenku.
Membaca email tersebut, sontak aku jadi semangat ngeblog lagi. Kucoba menulis cerpen tapi karena lama tidak menulis entah mengapa kagok, sudah buat beberapa cerita tapi sayangnya baru beberapa paragraf sudah tidak mood sehingga berhenti. Ada sih satu yang sampai selesai tapi sayangnya cerpen horor, takutnya malah pengunjung pada kabur kalo baca cerita horor melulu.
Akhirnya blog walking dulu seperti biasa. Alhamdulillah jadi dapat inspirasi dan akhirnya bisa menulis cerpen biasa yaitu Saran mulai pacaran untuk cowok yang pendiam, biarpun garing tidak apa-apa lah yang penting nomor satu bisa update, soal kualitas nomor tujuh belas ~.
* * *
Demikianlah tiga hal yang membahagiakan di bulan februari tahun 2021 ini yang penuh kenangan. Semoga teman-teman di manapun berada juga selalu bahagia, yang belum punya pacar semoga cepat punya pacar ya. Eh bentar aku hitung lagi apakah sudah benar tiga kebahagiaan. Satu, dua, tiga, empat. Lho kok ada empat. Sebentar saya hitung lagi, ah benar ada empat, harap dimaafkan ya karena aku lemah dalam menghitung, tapi kalo ngitung duit herannya kok bisa tepat ya.
Akhir kata, aku ucapkan banyak terima kasih pada mbak Eno yang telah mengadakan challenge ini, bisa mempererat hubungan antar blogger.
Alhamdulilah kalau semuanya sudah mulai pulih ya Mas, khususnya untuk ibundanya Mas Agus yang sempat rawat klinik kemarin...Mbul doakan semoga Mas Agus sekeluarga sehat selalu, dan lancar rejekinya amin...kalau ni orang ngilang asa suka ada yang kelimpungan nyariin soalnya. Nyariin kangen baca cerpennya maksudnya hahhahaha...
Keren ya, Mas Agus kalau kuterawang-terawang (emangnya dukun kamu Mbul, haha) adalah tipikal orang yang family Man dan selalu ingat keluarga (anak istri) juga berbakti dengan orang tua terutama ibu. Sungguh tauladan yang baik walaupun kalau di tulisan demen guyon, tapi Nita yakin Mas Agus mah orangnya baik 1000 persen hehe...di blog aja yang kadang suka humor agak-agak geblek alias nganu hohoho, termasuk matematika nilai 9 kayaknya kok agak meragukan ya Mas hehehe..bener ga tuh? 😋 Kayaknya sering remidi deh...tapi ngaku-ngaku nilainya 9. Wah gadis ngaku bujangan? Siapa tuh ya 🤔🙄.....siapa tuh yang email kangen baca cerpennya Mas, hahhahahh? 🤔🙄🙃
Mbul malah ketinggalan info lagi nih info lomba ini...yaaaaach sudah deh ngalamat mboten saged nderek malih Mbulnya...kulo mung saged dados penggembira mawon wonten ing kolom komentaripun temen-temen ingkang sami pados ikutan lomba. Mudah-mudahan Mas Agus menang lagi ya...kalau menang (lagi) bakal pecah rekor nih..hehe....
Atu lagi mas...ketek jangan diciumin mulu sampek sentimentil gitu ngapa Massssss....kalau uda mandi lah baru..........
ga boleh juga hahaha 😁
Alhamdulillah.. Ibu mas sudah diberi kesembuhan. Memang iyah zaman pandemi kaya gini. Orang yg dirawat agak sulit buat dikunjungi dan ditemani. Yah paling minimal 1 orang yg nunggu dan nggk bisa ditengok. Tapi yah gimana, demi kebaikan sesama... hehe
Alhamdulillah yah di sekitar kita masih banyak orang2 baik...🤣🤣
Semoga sehat selalu buat Mas Agus dan keluarga mas..
Bahaya tuh kalo sumbat hidung begitu, bisa2 gabisa benafas, tapi cuma gabisa mencium bau aja ya, kurangi makanan bergetah dulu untuk sementara, jengkol itu klo gk salah bergetah, Dr. Jaey 🤣🤣
Kemarin sebenarnya pengen nanya ikut kontes gk? Tapi hati mendadak berat buat nanya. 😆
klo aku sempat tarik ulur ngmong dlm hati, ikut gk.. ikut gk.. pas sisa 3 hari akhirnya yakin buat ikut 🤣
syukurlah sekarang udah baikan ya mas, moga sehat selalu, karna apalah blogku kalo gada komentarnya mas agus hihihi :D
Gejalanya seperti gejala covid, mas. Hilangnya penciuman tapi untunglah hanya flu biasa.
By the way, bagaimana rasanya nggak bisa mencium bau, mas? Makanan pun jadi hilang rasa yaaaa, huhuhu, kawatir mas kena Corona. Semoga nggak yaaa, takut nanti menyebar ke anak istri dan keluarga mas di rumah 🙈 Terus sekarang, mas Agus sudah nggak jualan cilok? 😁
Wish ke depannya, mas Agus bisa kembali rutin berbagi cerita di blog. Pasti banyak yang email mas Agus dan bilang rindu sama tulisan-tulisan mas, yaaaa 😆 Huehehe, thank God, email dari teman-teman tersebut bisa memicu keinginan mas Agus kembali untuk menulis cerita. So yeah, welcome back, and let's keep going mas, semangat berkarya 🥳🎉
Sekarang sudah sembuh ya ? Alhamdulillah mas Agus dan ibu nya sudah pulih kembali.
Bisa ngeblog lagi bisa bikin tulisan cerpen lagi bisa memeriahkan dunia blogger lagi..
Ooh baru tahu artikael bulan Febuari ini karena ikutan challenge dari mbak Creameno ya? Hehehe..
Iya moga-moga menang mas Agus.. dan mas Bayu 13K..
Pemenangnya 2...wkwkwk
Alhamdulillah ibu bang agus udah sehat.. ntah kenapa ya kalau orang tua itu dibawa ke rumah sakit susah bener mau T.T Orang tuaku juga sama...
Semoga berhasil menang kompetisinya ya bang!
Walaupun takut, aku termasuk yg nunggu2 update cerpen mas agus. Tp klo ada tag cerita hororny, biasanya ga berani baca malem2 🤣🤣
Ternyata ibunya sentimentil sekali ya, anaknya yang udah dewasa sakit sampai nangis. Sampai kepikiran juga kayaknya ya, sehingga ikut jatuh sakit.
Mas dagang keliling apa itu? Nggak apa-apa dong ada 4 kebahagiaan yang ada di bulan Februari, ada 5, 6, 7 hingga 1000 pun kan bagus :)
Semoga bukan kena corona ya waktu itu. Selama tetap taat prokes, kemungkinan untuk terpapar coronanya kecil kok #sotoy
Btw, beneran udah bisa cium bau lagi sekarang? Coba test cium kaki Kak Agus, wanginya kayak gimana? Wkwkwk
Hal kecil, kayak bisa mencium bau lagi, itu aja bnr2 bisa bikin happy ya mas. Krn jrg hal begitu kita syukuri. Kita pikir wajar aja bisa mencium bau, kan memang punya hidung. Tapi saat hidung kehilangan fungsinya, baru deh terasaaaa bgt nikmat yg srg kita lupain itu
Sehat trus ya mas...dan semoga usahanya makin berkah dan lancar
dari kemarin udah buka window blog mas Agus, tapi ga sempet kebaca semua hehehe
baidewei, aku ga kepikiran sama sekali kalau bulan yang -ri ri itu identik sama hujan. malah yang selama ini ada di pikiranku adalah yang bulan -ber ber itu hahaha
analisaku nggak setajam mas Agus :D
sekarang ini kalau kehilangan indra penciuman jadi ketar-ketir ya, orang kantor kalau ada yg laporan indra penciumannya ilang, besoknya disarankan buat nggak masuk dulu dan periksa test test itu
Ternyata bulan Februari adalah sama-sama bulan penuh tantangan buat kita Mas, sayapun rasanya nggak sadar kalau bulan Februari berlalu, saking saya tepar par hahaha.
Alhamdulillah juga akhirnya ibunya telah sembuh ya, kepikiran banget deh kalau ibu sakit tuh.
Tapi benar kata ibunya tuh, di RS sekarang banyak banget aturannya, saking pandemi ini ga selesai-selesai.
Yang jelas, RS jadi dibatasi pengunjungnya, dan pasien terpaksa sendirian di sana.
Syukurlah ibunya hanya perlu ke klinik saja.
Semoga kita semua selalu diberi kesehatan ya :)