Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hal baik yang aku alami di bulan ini



 Tak terasa bulan Februari sebentar lagi akan selesai, dua hari lagi kita memasuki bulan Maret. Tidak menyangka waktu cepat berlalu. 

Saat blog walking kemarin baru aku ingat kalo ternyata ada challenge di Mbak Eno, padahal pada waktu pertama baca pengumuman tanggal 22 Februari agak semangat ikut tapi sayangnya setelah itu sibuk jalan-jalan di blog teman akhirnya malah lupa.

Maklum aku agak punya kebiasaan buruk yaitu agak sedikit pelupa. Disuruh belanja ibu ke pasar beli cabe merah malah belinya bawang merah, akhirnya daripada sering lupa maka malamnya aku tulis saja di kertas agar tidak lupa, kupikir aman lah soalnya kan ada catatannya. Eh besoknya setelah sampai pasar lupa kertasnya tidak dibawa.

Tapi tenang saja, aku masih ingat punya anak istri kok biarpun kadang ketemu cewek ngakunya bujangan, uhuk ~

Oke, lupakan pembukaan artikel ini yang garing seperti dompet di tanggal tua. Challenge di blog mbak Eno sendiri memiliki tema tiga hal menyenangkan di bulan Februari. Aku sendiri saat itu semangat ikut karena menurutku cukup banyak hal baik di bulan yang katanya penuh cinta ini. Kebahagiaan apa saja yang aku rasakan? 

Ntar mikir dulu, maklum pelupa. 

Bisa mencium bau lagi

Awalnya seperti biasa dagang keliling kampung dan seperti biasa juga kehujanan karena memang bulan bulan berakhiran ri seperti Januari dan Februari suka hujan bahkan hampir tiap hari. Jadi camkanlah hal ini kisanak, bukan hanya bulan berakhiran ber saja yang suka hujan, bulan berakhiran ri juga sama, mungkin untuk menjaga keseimbangan alam, ada siang ada malam, ada gelap ada terang, ada ber ada ri.

Karena sering kehujanan itulah maka badanku meriang dan kena pilek disertai hidung tersumbat. Badanku panas dingin tidak karuan. Beruntung setelah dikerokin sama istri tercinta dan minum obat akhirnya agak mendingan dan bisa tidur.

Esoknya ternyata hidungku masih mampet bahkan sering bersin. Karena badanku masih sedikit meriang maka aku tidak ke pasar, biasanya aku ke pasar tiap hari membelanjakan untuk warung ibuku. Karena masih sakit maka aku tidur-tiduran saja. Tapi makan mah tetap dong, kan aku bukan pohon trembesi yang bisa hidup dengan fotosintesis. Aku pun ke warung ibu untuk makan jengkol kesukaanku.

Biasanya aku bisa mencium semur jengkol masakan ibuku tapi hari itu tidak bisa. Ah kupikir karena pilek dan hidungku masih tersumbat maka aku tidak bisa mencium bau, maka hal itu aku hiraukan.

Tiga hari kemudian pilek ku sudah sembuh dan hidungku sudah plong, badan juga sudah agak mendingan, tidak panas seperti sebelumnya biarpun masih sedikit lemas. Lega juga rasanya, ternyata hidung tersembuat tidak enak ya. Tapi anehnya aku masih tidak bisa mencium bau. Iya, aku seperti kehilangan indra penciuman. Biasanya aku bisa mencium bau ketek ku yang kecut, tapi ini tidak bisa sama sekali. Tapi hal ini tidak terlalu merisaukan aku sih, soalnya bagiku tidak terlalu penting.

Alhamdulillah setengah bulan kemudian indra penciuman ku akhirnya normal kembali, walaupun ketika ku coba mencium bau ketek ternyata masih kecut tapi entah kenapa senang sekali seperti anak kecil dapat hadiah mobil Tamiya. Aku tidak menyangka mencium bau ketek bisa sentimentil seperti ini.

Walaupun sebelum bisa pulih kembali hidungku malah sensitif , ada orang merokok asapnya kok baunya aneh dan menyengat, padahal biasanya tidak begitu, tapi lama-lama normal.

Ibu sehat kembali

Namanya orang tua biarpun anaknya sudah besar dan punya anak istri jika anaknya sakit tentu saja mereka khawatir, begitu juga dengan bapak dan ibuku, terutama ibu yang memang sejak dulu agak dekat dengan ku.

Aku sih sudah bilang tidak apa-apa tapi ibuku tetap menangis. Apalagi ketika ia meraba keningku dan masih panas, agar tidak terlalu membuat khawatir maka sore harinya aku lalu ke dokter terdekat. Alhamdulillah gratis sih soalnya pakai BPJS biarpun ternyata agak penuh juga kliniknya, ternyata banyak juga yang sakit, bukan cuma aku saja terutama para orang tua.

Setelah memeriksa dokter menyimpulkan aku kecapaian dan juga kehujanan jadinya sakit, saat itu hidungku masih bisa mencium bau biarpun mulai samar samar aku tidak bilang ke dokter.

Setelah minum obat maka badanku agak mendingan dan hidungku agak plong, tapi keesokan harinya ibuku mulai jatuh sakit, mungkin kecapaian karena hanya berdua saja dengan bapak mengurus warteg.

Badannya panas dingin dan perutnya sakit. Kupikir kecapaian dan kena sedikit hujan makanya sakit. Aku lalu mengerok badannya dan memijat seperti biasa jika ibu sakit, biasanya agak mendingan.

Esoknya ternyata badannya masih panas juga. Ibu bahkan tidak bisa bangun dari tempat tidur, akhirnya aku telepon kakak dan adikku, semuanya langsung datang begitu kuberikan kabar.

Akhirnya aku dan saudaraku berinisiatif untuk membawanya ke rumah sakit, tapi sayangnya ibuku tidak mau. Hal itu disebabkan sebelumnya ibu pernah menengok tetangga yang sakit dan baru pulang dari rumah sakit. Ia bercerita kalo di rumah sakit dibiarkan sendiri, tidak boleh ada yang menemani, baik itu anaknya maupun istrinya. Ibuku adalah orang yang suka ngobrol dengan anaknya, kalo sendirian disana ia tidak mau.

Akhirnya setelah mencari informasi akhirnya ada klinik juga yang masih bisa menerima pasien dengan ditunggu oleh keluarganya. Kami pun segera membawa ibu kesana, lumayan jauh juga karena agak pelosok dan kiri kanan klinik itu sawah semua. Disana protokol kesehatan tidak terlalu ketat menurutku biarpun semua yang datang wajib pakai masker, kalo disuruh cuci tangan hanya himbauan saja, tidak wajib.

Setelah dirawat dua hari panas dingin sudah hilang tapi perut kadang masih sakit kadang mendingan. Akhirnya atas anjuran dokter dilakukan tes CPNS darah untuk mengetahui penyakitnya.

Ternyata menurut hasil tes lambung ibu agak bermasalah, akhirnya setelah dirawat selama 6 hari ibu diperbolehkan pulang oleh dokter karena keadaannya sudah agak baikan.

Setelah 10 hari akhirnya keadaan ibu sudah sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasanya, Alhamdulillah. Ini semua berkat doa semuanya termasuk dari teman blogger.

Dukungan teman blogger

Lama aku tidak ngeblog, kalo tidak salah sekitar 3 minggu, selain sibuk mengurus ibu yang sakit dan keluarga juga karena agak jenuh juga. Tapi sejak aku sakit disusul oleh ibu sama sekali tidak buka blogger, jadi bukan karena sombong ya kalau semua komentar saat itu tidak aku balas tapi memang karena ada yang lebih utama.

Ternyata sakit ibu diketahui oleh teman teman dari dunia maya. Mereka semua sepakat mendoakan agar ibuku cepat sembuh dan juga mengirimkan uang. Jujur aku terharu karena baru kali ini diperhatikan oleh teman seperti ini, padahal belum pernah bertemu muka tapi mereka sangat perduli kepadaku.

Aku hanya bisa berdoa, semoga Allah membalas dengan pahala yang berlimpah, semoga mereka semua sehat selalu dan juga diberikan rejeki yang banyak dan barokah, amiin.

Alhamdulillah berkat kiriman uang itu ibuku lebih cepat pulih. Selain untuk membeli obat dan vitamin agar sehat kembali juga sebagian digunakan untuk modal usaha kembali, karena uang dagang sebelumnya habis untuk biaya berobat. Terima kasih banyak ya teman-teman.

Bisa ngeblog lagi

Sebenarnya setelah ibu pulang dari klinik aku punya banyak waktu luang untuk menulis maupun blog walking tapi entah kenapa rasanya masih malas. Selain menunggui ibu bersama saudara, biasanya aku menghabiskan waktu dengan nonton film. Dagang keliling untuk sementara berhenti dulu, lagipula di rumah ada usaha toko kecil-kecilan. Bilang saja malas wkwkwk. Sebenarnya mau dagang keliling menunggu penciuman ku normal lagi karena saat itu belum pulih.

beberapa teman ada yang kirim email, selain mendoakan agar cepat sembuh juga ada yang bilang kangen dengan cerpen cerpenku. 

Membaca email tersebut, sontak aku jadi semangat ngeblog lagi. Kucoba menulis cerpen tapi karena lama tidak menulis entah mengapa kagok, sudah buat beberapa cerita tapi sayangnya baru beberapa paragraf sudah tidak mood sehingga berhenti. Ada sih satu yang sampai selesai tapi sayangnya cerpen horor, takutnya malah pengunjung pada kabur kalo baca cerita horor melulu.

Akhirnya blog walking dulu seperti biasa. Alhamdulillah jadi dapat inspirasi dan akhirnya bisa menulis cerpen biasa yaitu Saran mulai pacaran untuk cowok yang pendiam, biarpun garing tidak apa-apa lah yang penting nomor satu bisa update, soal kualitas nomor tujuh belas ~.

* * *

Demikianlah tiga hal yang membahagiakan di bulan februari tahun 2021 ini yang penuh kenangan. Semoga teman-teman di manapun berada juga selalu bahagia, yang belum punya pacar semoga cepat punya pacar ya. Eh bentar aku hitung lagi apakah sudah benar tiga kebahagiaan. Satu, dua, tiga, empat. Lho kok ada empat. Sebentar saya hitung lagi, ah benar ada empat, harap dimaafkan ya karena aku lemah dalam menghitung, tapi kalo ngitung duit herannya kok bisa tepat ya.

Akhir kata, aku ucapkan banyak terima kasih pada mbak Eno yang telah mengadakan challenge ini, bisa mempererat hubungan antar blogger.

Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

41 komentar untuk "Hal baik yang aku alami di bulan ini"



  1. Alhamdulilah kalau semuanya sudah mulai pulih ya Mas, khususnya untuk ibundanya Mas Agus yang sempat rawat klinik kemarin...Mbul doakan semoga Mas Agus sekeluarga sehat selalu, dan lancar rejekinya amin...kalau ni orang ngilang asa suka ada yang kelimpungan nyariin soalnya. Nyariin kangen baca cerpennya maksudnya hahhahaha...

    Keren ya, Mas Agus kalau kuterawang-terawang (emangnya dukun kamu Mbul, haha) adalah tipikal orang yang family Man dan selalu ingat keluarga (anak istri) juga berbakti dengan orang tua terutama ibu. Sungguh tauladan yang baik walaupun kalau di tulisan demen guyon, tapi Nita yakin Mas Agus mah orangnya baik 1000 persen hehe...di blog aja yang kadang suka humor agak-agak geblek alias nganu hohoho, termasuk matematika nilai 9 kayaknya kok agak meragukan ya Mas hehehe..bener ga tuh? 😋 Kayaknya sering remidi deh...tapi ngaku-ngaku nilainya 9. Wah gadis ngaku bujangan? Siapa tuh ya 🤔🙄.....siapa tuh yang email kangen baca cerpennya Mas, hahhahahh? 🤔🙄🙃

    Mbul malah ketinggalan info lagi nih info lomba ini...yaaaaach sudah deh ngalamat mboten saged nderek malih Mbulnya...kulo mung saged dados penggembira mawon wonten ing kolom komentaripun temen-temen ingkang sami pados ikutan lomba. Mudah-mudahan Mas Agus menang lagi ya...kalau menang (lagi) bakal pecah rekor nih..hehe....

    Atu lagi mas...ketek jangan diciumin mulu sampek sentimentil gitu ngapa Massssss....kalau uda mandi lah baru..........




    ga boleh juga hahaha 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih banyak atas doanya ya mbul, Alhamdulillah ibu sekarang sudah mendingan sih. Sudah bisa dagang lagi, kemarin tiga Minggu warung tutup.

      Kayaknya mbul ini murid dari Ki Joko Bodo nih, soalnya pintar nerawang. Mana tepat lagi terawangan nya, silahkan ambil sepedanya sama pak Jokowi.😄

      Itu bukan cewek ngaku bujangan, maksudnya kalo ketemu cewek ngakunya masih bujangan.🤣

      Entahlah siapa itu yang kirim email, coba diterawang lagi.😂

      Hapus
  2. Mas Agus... tak pikir mas kena corona karena hdung nggak bisa cium bau.. syukur deh kalau sekedar pilek biasa.. heheh

    Alhamdulillah.. Ibu mas sudah diberi kesembuhan. Memang iyah zaman pandemi kaya gini. Orang yg dirawat agak sulit buat dikunjungi dan ditemani. Yah paling minimal 1 orang yg nunggu dan nggk bisa ditengok. Tapi yah gimana, demi kebaikan sesama... hehe

    Alhamdulillah yah di sekitar kita masih banyak orang2 baik...🤣🤣

    Semoga sehat selalu buat Mas Agus dan keluarga mas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya kalo diperiksa dokter mungkin juga kena mas, soalnya banyak gejalanya seperti itu, selain tidak bisa mencium bau juga lidah hilang rasa. Tapi entah lah karena sampai sekarang aku belum pernah tes PCR.

      Memang sih, di rumah sakit hanya bisa ditunggui satu orang, demi kebaikan bersama agar tidak ada yang tertular.

      Alhamdulillah masih banyak orang baik di sekitar kita, salah satunya ya mas Bayu.

      Makasih atas doanya ya mas.😄

      Hapus
  3. Musim sakit sepertinya, ortuku juga dua2nya sakit waktu itu, demam, untungnya sembuh dgn sendirinya, hihi.

    Bahaya tuh kalo sumbat hidung begitu, bisa2 gabisa benafas, tapi cuma gabisa mencium bau aja ya, kurangi makanan bergetah dulu untuk sementara, jengkol itu klo gk salah bergetah, Dr. Jaey 🤣🤣

    Kemarin sebenarnya pengen nanya ikut kontes gk? Tapi hati mendadak berat buat nanya. 😆

    klo aku sempat tarik ulur ngmong dlm hati, ikut gk.. ikut gk.. pas sisa 3 hari akhirnya yakin buat ikut 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya memang ini lagi musim orang sakit ya kang, disini klinik juga pada penuh semua, kebanyakan orang tua.

      Mungkin itu pohon jengkol tumbuhnya dekat nangka kali ya, makanya ada getahnya.🤣

      Ikut juga kan kang, lumayan buat seru seruan dan nambah postingan.

      Hapus
  4. gw kira kemaren kemana gak pernah kelihatan di blogger, ternyata lagu sakit tow

    syukurlah sekarang udah baikan ya mas, moga sehat selalu, karna apalah blogku kalo gada komentarnya mas agus hihihi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama mbul juga kalau ga ada komen mas agus seralsa ada yang kurang


      😭😭😭

      juga kalau ga ada komen mas khanif, mas kal el dan kang satria...huhu

      Hapus
    2. Sama, aku juga merasa ada yang kurang kalo ngga ada mas khanif dan juga mbul. Eh lainnya juga sih.😄

      Hapus
    3. Sama, tetangga saya juga..hahaha

      Hapus
    4. bener kok itu kenyataan...

      kan kita semua sudah seperti teletubies hihihi

      Hapus
    5. gw jadi dipsi, mbak mbul jadi lala, mas agus jadi po, kalel jadi tinkiwinki :D

      Hapus
    6. Ngga lah, ogah jadi Po, aku penginnya jadi Doraemon saja.😁

      Hapus
    7. yaudah mbul merangkap jadi 2, kadang mbul jadi lala kadang mbul jadi po :D

      Hapus
  5. Sepertinya ini yang bakal jadi pemenangnya, butuhnya tiga dikasihnya empat ( *__* )

    Gejalanya seperti gejala covid, mas. Hilangnya penciuman tapi untunglah hanya flu biasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi kalo duit lain lagi ya mas, aku butuh duit tiga juta buat modal, eh cuma dikasih sejuta, bukannya empat juta.😂

      Kurang tahu juga mas, soalnya ini seperti menular, bukan cuma ibu ku, tapi hampir sekeluarga agak sakit, cuma yang paling parah ibu, mungkin karena faktor umur. Bapakku juga lebih tua dan sepertinya kena juga cuma daya tahan tubuh lebih kuat sih.

      Hapus
    2. Berarti yang satu juta itu disuruh kembangkan jadi tiga juta..hahaha. begitulah kalau duit jangan harap untuk lebih, kurang iya.

      Flu kan juga menular tapi kalau itu covid pasti sama dokter sudah dikarantina.

      Hapus
    3. Apa harus miara bocah mas, biar duit sejuta cepat jadi satu miliar.😆

      Klinik nya pelosok mas, disitu tidak ada tes swab, jadi ngga tahu apakah ada yang kena atau tidak, dan sepertinya tidak ada ruangan karantina.

      Hapus
  6. Hi mas Agus, ikutan senang baca cerita mas Agus, thank God, sekarang semua sudah membaik ya mas, termasuk kesehatan mas Agus dan Ibunda tercinta. Semoga ke depannya, selalu dijauhkan dari penyakit apapun dan diberikan rizki sehat oleh Tuhan YME 😍

    By the way, bagaimana rasanya nggak bisa mencium bau, mas? Makanan pun jadi hilang rasa yaaaa, huhuhu, kawatir mas kena Corona. Semoga nggak yaaa, takut nanti menyebar ke anak istri dan keluarga mas di rumah 🙈 Terus sekarang, mas Agus sudah nggak jualan cilok? 😁

    Wish ke depannya, mas Agus bisa kembali rutin berbagi cerita di blog. Pasti banyak yang email mas Agus dan bilang rindu sama tulisan-tulisan mas, yaaaa 😆 Huehehe, thank God, email dari teman-teman tersebut bisa memicu keinginan mas Agus kembali untuk menulis cerita. So yeah, welcome back, and let's keep going mas, semangat berkarya 🥳🎉

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah ibu sudah membaik mbak Eno, begitu juga aku. Makasih banyak ya, semoga mbak Eno juga selalu sehat.

      Kurang tahu juga apakah itu flu biasa atau Corona karena aku tidak tes swab. Semoga saja tidak sih.

      Alhamdulillah ada yang nyariin aku, jadinya kan ikut semangat menulis biarpun tulisannya amburadul.😂

      Hapus
  7. Asyikkk nih sehari ada 2 postingan. Komen dulu deh naru baca 😀😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lek Agus. Aku baru selesai bacanya. Bagian awall. Seperti biasa. Membuatku ngaqaq, hahaah.

      Disuruh belanja cabe merah, malah belinya bawang merah. Ketika ditulis di kertas agar tidak lupa, kertasnya tidak dibawa Wowkwkwk.

      Kemudian untuk indra penciuman yg hilang, sepakat sama Mbak Eno. Takutnya mungkin Corona yaa. Tapi semoga tidak yaa. Alhamdulillah sudah berangsur membaik.

      Ternyata beberapa pekan terakhir Lek Agus dan ibunya sakit yaa. Itu harus jd prioritas sih. Semoga ke depan menjadi lebih sehat yaa


      Hapus
    2. Amin, makasih doanya mas Dodo, semoga mas Dodo juga bisa jadian sama doi.😄

      Takutnya aku juga Corona mas, soalnya selain Indra penciuman hilang, makan juga tidak ada rasanya, cuma belum pernah tes swab sih, tapi semoga saja tidak.

      Hapus
  8. Oh jadi mas Agus absen ngeblog kemarin karena sakit dan ibu nya maa Agus juga sakit sempat diopname ya? Jadi sibuk ngurusin..Maaf aku baru tahu
    Sekarang sudah sembuh ya ? Alhamdulillah mas Agus dan ibu nya sudah pulih kembali.
    Bisa ngeblog lagi bisa bikin tulisan cerpen lagi bisa memeriahkan dunia blogger lagi..
    Ooh baru tahu artikael bulan Febuari ini karena ikutan challenge dari mbak Creameno ya? Hehehe..
    Iya moga-moga menang mas Agus.. dan mas Bayu 13K..
    Pemenangnya 2...wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak fidy, kemarin absen ngeblog karena orang tua sakit keras makanya fokus ngurus ibu dulu.

      Sebenarnya ada sih waktu luang saat merawat orang tua, tapi malas saja tidak ada mood untuk menulis.

      Tidak apa-apa, banyak yang tidak tahu kok, dikira vakum ngeblog karena lagi main ke tempat rongdo.😂

      Hapus
  9. Bang, kupikir kopid, ternyata ngga.. dulu awal-awal musim kopid, aku juga takut sama ga bisa nyium sesuatu.. tapi aku sejak SMA selalu pilek dan sampai sekarang ya jarang2 aja bisa nyium sesuatu.. bisa, tapi tipis-tipis gitu la.. manfaatnya, kentut kadang suka ga tau bau atau ndak :))

    Alhamdulillah ibu bang agus udah sehat.. ntah kenapa ya kalau orang tua itu dibawa ke rumah sakit susah bener mau T.T Orang tuaku juga sama...

    Semoga berhasil menang kompetisinya ya bang!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Entahlah kena covid atau tidak karena tidak tes swab kang, tapi semoga saja tidak. Ngeri soalnya.

      Alhamdulillah ibu sudah membaik kang. Namanya orang tua wajar kadang takut kalo dibawa ke rumah sakit saat seperti ini.

      Hapus
  10. saya juga gampang sakit mas agus, apalagi di bulan ini selain patah hati juga karena lihat kakak yang mahu nikah sayanya belum direstui keluarga. sedih ?? pengen sebenarnya, saya pengen juga punya pasangan doakan atuh mas agus supaya saya segera bisa bersanding dengan si mas ku. amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga mbak tari bisa bersanding dengan mas nya yang disayanginya, dan semoga juga cepat sehat tidak gampang sakit.

      Hapus
  11. Aku kira kmren yg sakit ibunya mas agus aja, ternyata Mas agus jg sempet sakit yaaa. Alhamdulillah sekarang udah sehat semua yaaa. Akhirnya jg udah bs nyium bau ketek sendiri #eh 😆😂 Semangat terus Mas agus. Hehehe..

    Walaupun takut, aku termasuk yg nunggu2 update cerpen mas agus. Tp klo ada tag cerita hororny, biasanya ga berani baca malem2 🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang pertama sakit malah aku dulu mbak thessa, baru setelah itu ibu, sepertinya ketularan dari aku.

      Alhamdulillah sekarang sudah mendingan semuanya, dan juga semuanya sudah bisa mencium bau ketek.😂

      Hapus
  12. Sekarang udah balik normal lagi ya indera penciumannya mas Agus. Dan semoga ibunya sudah pulih, bisa beraktivitas seperti biasa lagi dengan fit.
    Ternyata ibunya sentimentil sekali ya, anaknya yang udah dewasa sakit sampai nangis. Sampai kepikiran juga kayaknya ya, sehingga ikut jatuh sakit.

    Mas dagang keliling apa itu? Nggak apa-apa dong ada 4 kebahagiaan yang ada di bulan Februari, ada 5, 6, 7 hingga 1000 pun kan bagus :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya memang kepikiran mbak, ibu saya memang begitu, kalo yang sakit adik saya juga begitu nangis kalo sakitnya parah. Ini namanya kasih sayang ibu sepanjang jalan.

      Aku keliling dagang dagangan mbak, buat makan sehari hari, tapi kadang juga ngga dagang kalo hujan terus. Tapi sekarang sudah ngga sih, off dulu

      Hapus
  13. Puji syukur kondisi kesehatan Kak Agus dan Ibu udah membaik. Turut senang mendengarnya, Kak 😁
    Semoga bukan kena corona ya waktu itu. Selama tetap taat prokes, kemungkinan untuk terpapar coronanya kecil kok #sotoy
    Btw, beneran udah bisa cium bau lagi sekarang? Coba test cium kaki Kak Agus, wanginya kayak gimana? Wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah sudah baikan mbak Lia, semoga saja memang bukan karena korona.😱

      Daripada nyium kaki, mendingan nyium istri sajalah.😁

      Hapus
  14. Halo mas Agus, salam kenal ya. Sering baca komen mas Agus di blog mba Eno, dan baru kali inilah aku sempat mampir ke blogmu. Semoga mas Agus sehat terus ya. Senangnya masih punya ibunda yang luar biasa perhatian meskipun anaknya sudah punya keluarga sendiri. Semangat terus ngeblog ya mas :)

    BalasHapus
  15. bulan pebruari bulan kelahiranku aku berharap selalu mendapatkan yang lebih baik dari tahun kemarin

    BalasHapus
  16. Mas aguuus, aku ikut senang baca ibumu sudah sembuh :). Skr ini tiap sakit memang jd super duper kuatir ya mas, apalagi kalo kena ke orangtua :(. Aku agak nyesel terlambat sadar pas mama sakit, dan udh bilang ga bisa ngerasain apa2, dan ternyata kena covid, yg sayangnya ga bisa bertahan Krn mama ada penyakit bawaan.

    Hal kecil, kayak bisa mencium bau lagi, itu aja bnr2 bisa bikin happy ya mas. Krn jrg hal begitu kita syukuri. Kita pikir wajar aja bisa mencium bau, kan memang punya hidung. Tapi saat hidung kehilangan fungsinya, baru deh terasaaaa bgt nikmat yg srg kita lupain itu

    Sehat trus ya mas...dan semoga usahanya makin berkah dan lancar

    BalasHapus
  17. alhamdulilah aku seneng ibu bisa kembali sembuh. Sama seperti yang disampaikan mba fanny.
    dari kemarin udah buka window blog mas Agus, tapi ga sempet kebaca semua hehehe
    baidewei, aku ga kepikiran sama sekali kalau bulan yang -ri ri itu identik sama hujan. malah yang selama ini ada di pikiranku adalah yang bulan -ber ber itu hahaha
    analisaku nggak setajam mas Agus :D

    sekarang ini kalau kehilangan indra penciuman jadi ketar-ketir ya, orang kantor kalau ada yg laporan indra penciumannya ilang, besoknya disarankan buat nggak masuk dulu dan periksa test test itu

    BalasHapus
  18. Alhamdulillah ya Mas, meskipun sungguh penuh tantangan, tapi akhirnya semua berlalu dengan indahnya.
    Ternyata bulan Februari adalah sama-sama bulan penuh tantangan buat kita Mas, sayapun rasanya nggak sadar kalau bulan Februari berlalu, saking saya tepar par hahaha.

    Alhamdulillah juga akhirnya ibunya telah sembuh ya, kepikiran banget deh kalau ibu sakit tuh.
    Tapi benar kata ibunya tuh, di RS sekarang banyak banget aturannya, saking pandemi ini ga selesai-selesai.

    Yang jelas, RS jadi dibatasi pengunjungnya, dan pasien terpaksa sendirian di sana.
    Syukurlah ibunya hanya perlu ke klinik saja.

    Semoga kita semua selalu diberi kesehatan ya :)

    BalasHapus