Kisah Cinta Saat SMA
"Bang, udah tahu berita hot yang baru di sekolah belum?" Satria berkata kepada temannya herman sambil ngambil gorengan pisang. Selain mereka berdua, ada juga Agus, khanif, dan Nuhid. Mereka saat ini sedang nongkrong di warung Teh Heni, kegiatan yang biasa dilakukan saat sore hari.
"Berita hot apa, kunci jawaban ulangan depan udah ada ya?" Yang ditanya malah balik bertanya.
"Bukan, tapi ada murid baru nih di sekolah kita. Orangnya cakep lho." Kata satria sambil memperlihatkan sebuah foto di hape infinix hot 12 play miliknya. Agus, khanif dan Nuhid langsung melihat sementara Herman santuy saja minum ale-ale.
Di layar hape tampak seorang gadis manis berkulit putih bersih dengan seragam putih abu-abu. Sementara teteh Heni hanya memperhatikan sambil bermain hape.
"Namanya siapa Sat?"
"Nama A.. A.."
"Ayla?" Tebak Nuhid yang bapaknya memang punya mobil tersebut.
"Bukan, tapi An.. An.."
"Anjay..."
"Njiir, mana ada cewek namanya gitu Gus." Satria sewot.
"Anjay, lama amat mikir lu, gitu maksudku." Balasnya ngga mau kalah.
"Makanya diem lu, biar gue mikir."
Akhirnya semuanya diam, hanya terdengar suara jangkrik krik krik krik.
"Nah, namanya Anita, dia pindahan dari Jawa. Lu naksir dia ya Gus?"
Yang ditanya diam saja.
"Wooyyy, orang nanya kok diam saja."
"Lah, katamu aku suruh diam, gimana sih?"
"Oh iya ya." Satria hanya nyengir.
Herman yang dari tadi diam saja berdiri." Kuy, gue cabut dulu ya ada urusan, sori ye."
* * *
Seperti biasa pagi ini Herman berangkat ke sekolah dengan naik Yamaha Vixion kebanggaan nya. Karena agak buru-buru di pertigaan jalan ia hampir bertabrakan dengan pengendara motor lainnya, beruntung ia sigap menarik rem. Ia melihat ke depan dan ternyata seorang cewek seumuran dengan seragam putih abu-abu, sama seperti dirinya. Mereka kini bertatapan.
"Kamu Anita ya?"
" Lho kok tahu." Tanya cewek itu heran.
"Gampang, itu ada nama kamu di plat motor." Jawab Herman sambil menunjuk, ternyata memang di bawah nomor polisi ada namanya.
Bukan cuma ada nama, bahkan disebelahnya lagi ada stiker ENAKNYA NAIK MOTOR, KALO PANAS NGGA KEHUJANAN, KALO HUJAN NGGA KEPANASAN.
Ternyata tidak hanya di plat nomor saja, tapi di body Honda Scoopy itu juga ada beberapa stiker lainnya HARI GINI MASIH OPER GIGI CAPE DEH dan di plat nomor belakang JIKA KAMU NAKSIR KASIH SEN KIRI.
"Ngga sekalian kasih stiker happy famili nih."
Anita hanya nyengir saja.
"Aku ramal kita nanti akan ketemu di ruang TU, daahhhh."
Dengan gaya cool maka Herman lalu geber motornya, tapi baru beberapa meter Vixion nya ndut-ndutan lalu berhenti.
"Kenawhy?" Tanya cewek itu mendekat.
"Motor gue kehabisan bensin."
Anita hanya diam saja.
"Bisa bantu step ngga?" Kata Herman tak malu-malu." Sampai eceran bensin di depan."
Sebagai anak baru Nita terpaksa menurut. Kaki kirinya menjejak knalpot motor Herman dengan tenaga tak terduga.
"Wah, ngga nyangka tenaga kamu kuat juga." Herman jadi kagum." Sori ya ngerepotin."
"Belum minum teh gelas sudah disuruh kerja keras, eta terangkanlah." Teriak Anita sambil ngeden.
* * *
Duh, kok Herman belum datang ya, batin Anita pagi ini. Maklum, ia kemarin sudah janjian mau bayar SPP bareng. Cewek imut itu memang sekarang sudah akrab dengannya sejak pertemuan pertama mereka.
Saat upacara sekolah, barulah ia tahu apa sebabnya.
Herman dan keempat temannya diseret oleh guru ke tengah lapangan. Kepala sekolah berkata lantang.
"Teman teman kalian ini adalah cerminan dari generasi micin, uang SPP sekolah bukannya dibayarkan tapi malah buat foya-foya."
Siang harinya setelah pulang sekolah cewek itu langsung membuka hape Samsung galaxy nya. Ia membuka instastories Herman dan benar saja.
Disana preman sekolah itu sedang berpesta dengan teman-teman satu gengnya di Starbucks.
" Tak terlupakan, tak tergantikan kawan. Masa-masa kita berfoya-foya di Starbucks pakai duit SPP." Ceracau Herman sambil direkam oleh Satria dengan infinix-nya.
"Ini brother brother ku satu geng. Ini namanya Nuhid dan ini Agus." Katanya memperkenalkan temannya.
"Tarik lagi bang." Seru khanif menyeruput Iced Espresso and Matcha Fusion.
"Kalo habis tinggal gesek lagi, tarik lagi. Biarpun badan gue mager yang penting otak gue segeerrrrr." Herman makin meracau.
Anita cuma bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan kids jaman now. Tapi dari info temannya ia bisa memaklumi, Herman dan geng nya terpaksa ngopi di Starbucks karena tempat nongkrong mereka tutup. Maklum, teteh Heni sedang liburan ke Jawa bersama adeknya.
Esok paginya Anita naik angkot. Ternyata Honda Scoopy itu adalah hadiah dari pacarnya Ajay sebagai anniversary mereka yang ketiga. Tapi sayangnya Ajay cuma bayar DP nya saja, Anita suruh bayar cicilannya. Apa boleh buat, bayar cicilan itu berat, Anita ngga kuat, biar ditarik dealer saja.
Ternyata di angkot ia ketemu dengan anak nakal itu lagi, tumben ia tidak naik Vixion. Kebetulan di angkot hanya ada mereka berdua.
"Anita, aku mencintaimu biarpun kamu belum cantik, coba kamu melakukan perawatan di salon Aga biar cantik." Ujar Herman sambil memberikan sebuah brosur salon kecantikan, yang mana milik kakaknya.
Cewek itu tentu saja tersanjung karena Herman cinta padanya biarpun ia belum melakukan perawatan.
* * *
Seminggu kemudian pada suatu malam Anita video call dengan Herman untuk mengadu.
"Bang Herman, aku diputusin oleh Ajay, katanya aku bonceng dengan cowok lain, padahal itu Abang ojol."
"Dimana si Ajay, biar aku sleding ubun-ubun nya, beraninya ia menyakiti mu."
"Sudahlah bang, biar saja. Yang penting kan sekarang kita sudah jadian."
Lama tidak ada yang memulai percakapan, hanya pandang-pandangan saja.
"Bang..."
"Hmmm..."
"Aku besok mau jalan-jalan dengan kang Dodo guru les ku."
Herman diam saja.
"Kok diam bang, apa abang cemburu."
"Cemburu itu hanya untuk laki-laki yang tidak percaya diri." Jawabnya mantap.
"Kalau begitu..."
"Tapi aku tetap pengin sleding kepalanya Dodo."
"Kalau begitu, kita besok jalan-jalan saja deh."
Tentu saja Herman sumringah.
Esok harinya maka Anita dan Herman berboncengan berdua keliling kota Jakarta dengan naik Vixion. Saat sedang asyik asyiknya berduaan itulah motornya ndut-ndutan dan tak lama kemudian mogok. Herman melihat dashboard kendaraan roda duanya, ternyata bensin nya habis.
Sialan, kenapa lupa isi bensin melulu sih.
TAMAT
Anita oh Anita mengapa kau tinggalkan aku saat aku lagi sayang2nya 🤣
Welcome kedunia fiksi buat Pak Nuhid, ayo Pak bikin cerpen balasan 🤣🏃♂️🏃♂️
Akhirnya saya jadi karakter cerpen dan peran saya sebagai preman starbucks. Asli dulu pas sekolah pengen banget jadi preman dan jagoan, tapi berhubung style saya culun waktu SMA ya gak cocok jadi jagoan.
Duit SPP yang dipake untuk jajan di starbucks, minta ganti rugi aja ke Bu Heni, gara-gara Bu Heni tutup kacau keuangan Gank
Dialog"nya segeer...itu yg si Ajay byr DP motor si Anita yg suruh byr cicilan..bikin sy ketawa
Si Herman emng sok iye 😜..lucuk ..menghibur banget ah
Gue kirain Ajay akan disiksa oleh Herman setelah itu ditubruk dah pake Rubicon.🤣🤣🤣
Khanif minumnya mantap, espresso dan matcha fusion...😋😋
Etapi masalah lupa isi bensin itu, dulu sering banget kami alamin waktu masih pacaran wakakaka.
Parahnya lagi, pernah dong lupa isi bensin, padahal kitanya ikut teman-teman naik motor ke kebun teh. mana dulu belom ada pom bensin dekat kebun teh itu, beruntung di jalan ada yang jual bensin eceran, ckckckckckc
gak di kota gak di desa ada aja kata anjaay, anjiirr, whoiii
dilihat dari ceritanya yang luchuu, mas agus ini pasti masih imut lucu kelas x sma yaa wkwkw
Tapi beda banget setting di kisah ini dg zaman saya SMA. Disini sudah bermotor, ber hp...zaman saya yg bermotor cuma sedikit siswa, lainnya berangkot ria. Hp boro-boro, telpon saja belum setiap rumah punya.
Beda zaman, beda situasi. Tapi modusnya tetap sama...pacaran dg teman sesekolah...
Salam dari Sukabumi, Mas
Keren Bang, Teruskan berkarya