Sinopsis film Pengabdi Setan
Mungkin sebagian besar sudah tahu kalo film Pengabdi Setan itu sudah lama rilis, tepatnya tahun 2017, tapi tidak apa-apalah barang kali ada yang belum tahu jadinya aku tulis, dari pada blog nganggur tidak ada update baru kan.
Pengabdi Setan sendiri menjadi film horor terlaris di Indonesia karena ditonton oleh 4,2 juta orang menurut situs Wikipedia. Memang masih kalah dari Dilan dan KKN desa penari tapi dari ratusan film Indonesia hanya ada 9 yang sukses menyabet penonton diatas 4 juta.
Berikut poster film nya.
Sinopsis film Pengabdi Setan
Di sebuah rumah di pinggir kota Serang hiduplah sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan keempat anaknya. Tadinya mereka tinggal di pinggir kota Jakarta cuma karena bayar sewanya makin mahal terpaksa cabut ke Cikande. Beruntung mereka mendapat sebuah rumah yang murah biarpun agak terpencil.
Di rumah tersebut ibu mereka sedang sakit keras karena suatu penyakit misterius, hanya bisa terbaring saja di ranjang. Sang bapak sendiri kerjanya serabutan, kadang ngojek, kadang jualan pisang, kadang judi online, yang mana bikin makin susah kehidupan mereka.
Penghasilan mereka kini hanya mengandalkan royalti dari buku Pengabdi Mantan yang dulu ditulis ibunya dan menjadi best seller
Seperti sore ini Heni, anak tertuanya pergi ke Jakarta untuk mendapatkan uang.
"Maaf nak, hanya ini." Ujar Dahlan, bos penerbit yang mengedarkan novel ibunya sambil menyerahkan sejumlah uang dan sebuah kertas.
"Kok sedikit pak?"
"Novel sekarang makin kurang diminati, orang lebih suka e-book karena praktis dibawa kemana-mana, belum lagi minat baca masyarakat yang memang lebih suka menonton dari pada membaca." Jelasnya panjang lebar.
Gadis itu menghela nafasnya. Setelah mengucapkan terima kasih iapun pulang.
Sepulang dari penerbit ia mampir juga ke bank untuk mengambil sejumlah uang milik ibunya yang tersisa. Yah, selain sebagai novelis, ibunya dulu juga seorang influencer.
Di beranda kost ia bertemu dengan bapaknya yang sedang menyobek kopi kapal api mix lalu menuangkan ke gelas. Ya, bapaknya memang sudah menjadi Pengabdi Sasetan.
"Pak, hanya ada segini."
Bapaknya hanya menghela nafas." Simpanlah untuk keperluan berobat ibumu nak."
"Kemana Agus, Jaey, dan Khanif pak?" Tanya gadis muda itu lagi. Ia memang memiliki tiga adik laki-laki, Agus sudah SMA kelas dua, Jaey baru kelas satu SMP dan khanif masih umur lima tahun.
"Jaey dan Khanif sedang disamping mainan Ludo, kalo Agus palingan di kamar mainan hape."
Teng.. teng.. teng...
Mendadak terdengar bunyi lonceng menggema. Heni segera melihat hapenya dan ternyata ibunya yang memanggil. Ibunya memang sudah tidak bisa bergerak, hanya tangannya saja yang masih normal. Bunyi bel itu adalah bunyi yang dipasang sebagai nada dering.
"Ibu, aku sisirin ya rambutnya." Katanya setelah menyuapkan makanan ke ibunya. Ia memang suka sekali menyisir rambut panjangnya sehingga gadis itu hafal.
"Lho, kok rambut ibu dikepang dua seperti sailor moon nak?"
"Dengan kekuatan bulan, siapa tahu ibu bisa sembuh dari penyakitnya." Jawab gadis itu yang memang hobi nonton film animasi itu bahkan mengoleksi komiknya.
Ibunya hanya bisa pasrah dengan kelakuan anaknya, ia hanya bisa berbaring di ranjang.
* * *
Untuk memotong pengeluaran agar penyakit ibunya bisa sembuh maka mereka lalu melakukan penghematan. Misalnya kini tidak lagi langganan Indihome karena kadang tidak konek, hape Samsung galaxy S22 milik Agus dijual diganti dengan infinix hot 12 play, begitu juga punya bapak. Sedangkan PS 4 khanif langsung dijual, sebagai gantinya agar ia tidak nangis maka dibelikan lato lato. Sedangkan Samsung Note Heni sendiri masih ada, soalnya untuk mengurus ibunya, begitu juga punya emaknya. Yah, dari keempat anak, hanya gadis itu yang telaten.
Tapi biarpun sudah berhemat dan diobati penyakit ibunya tetap begitu bahkan makin parah. Sampai suatu saat ibunya terjatuh dari ranjang dan muntah darah, dan anehnya muntahan itu membentuk huruf "WASTED".
Heni tentu saja histeris, Tidaakkk!
Gadis itu terbangun dari tempat tidurnya. Syukurlah, ternyata ia hanya bermimpi. Bergegas ia menuju kamar ibunya.
Ajaib, ibunya yang selama ini hanya bisa berbaring di ranjang kini sedang berdiri di samping jendela melihat sinar bulan.
"Ibu, ibu sudah sembuh." Tanyanya girang.
Ibunya tidak menjawab, tangannya menunjuk ke tempat tidur dan ajaib, hape Samsung Note nya melayang ke arah dirinya.
"Wow, dengan kekuatan bulan, ternyata ibu bisa telekinesis." Serunya makin kagum.
Tapi sayangnya ternyata bukan cuma ponsel miliknya. Ranjang yang selama ini ditidurinya juga ikut terangkat dan tanpa ampun menerjang sang ibu, akibatnya ia menghembuskan nafas terakhirnya.
* * *
Di pemakaman ibu mereka berkenalan dengan seorang pria berpeci dan anaknya yang bernama Satrio. Bapak berpeci itu membantu keluarga Heni, salah satunya dengan mengingatkan untuk sholat, makan, dan jangan begadang.
Saat pulang dari pemakaman di perjalanan Satrio ngobrol dengan Heni.
"Eh tahu ngga, sebenarnya NASA itu tidak pernah mendaratkan astronot di bulan, itu sebenarnya di studio. Jadi belum pernah ada orang yang nginjak bulan" Kata Satrio yang memang percaya teori bumi datar.
Mendengar perkataan dia yang tidak ada hubungannya dengan suasana berkabung maka gadis itu sewot.
" Ya iyalah, Neil Armstrong waktu mendarat di bulan memang pakai sepatu, kalo nyeker pasti amsiong kakinya." Jawabnya ketus.
Melihat gadis itu marah maka pemuda nyentrik itu ubah arah pembicaraan." Eh Eni, sebenarnya aku mau tanya, siapa wanita berbaju putih yang tadi ada di bawah pohon kamboja, ia dari tadi melihat pemakaman terus." Kata anak muda itu yang selain suka teori konspirasi juga belajar ilmu mistis.
"Apa ia berambut kepang dua?"
"Benar, kok tahu sih, apa kamu ikut lihat juga."
"Kayaknya itu ibuku, Aku ngga melihat. Ih, kamu jangan nakutin ah."
* * *
Esok harinya pemuda itu lalu mengajak gadis itu ke suatu tempat naik motor Yamaha Mio.
"Kita mau kemana Rio?"
"Ke seorang dukun, ia bisa membuka mata batin mu untuk membuktikan ucapanku kemarin. Dengan terbuka mata batinmu maka kamu bisa melihat makhluk tak kasat mata."
Tadinya ia menyangka kalo dirinya akan dibawa ke desa sepi dengan rumah yang penuh asap dupa, ternyata malah mereka pergi ke kota dan berhenti di sebuah bangunan kuno tapi megah. Disana tinggal seorang lelaki seumuran ayahnya dengan memakai jubah hitam.
"Pak dukun..." Cewek cantik itu agak grogi juga.
"Namaku Stephen Strange, gelar ku Doctors. Panggil saja Doctor Strange."
"Bagaimana cara anda membuka mata batinku?"
"Itu mudah, dengan bantuan buku ini."
Doctors Strange menggerakkan tangannya dan ajaib, sebuah buku tampak ditangannya.
"Itukan buku Eny Arrow Step..." Tegur Satrio yang hafal bukunya hanya dengan lihat sampulnya.
"Oh sorry, salah ambil buku." Ia mendehem.
Ia menggerakkan lagi tangannya dan tampak sebuah buku tebal yang nampak sudah sangat tua.
"Ini buku Dari Hold yang berasal dari dimensi kegelapan, jika salah baca mantra maka akibatnya bisa mengerikan, jadi kalian harus diam mendengarkan jangan menyela."
Keduanya serempak mengangguk.
"Datang gendong pulang bopong punggung kopong, datang gendong pulang bopong pinggang amsiong." Strange merapal mantra nya.
"Argghhhh...." Gadis itu menjerit dan tampak di dahi nya sebuah mata ketiga.
* * *
Setelah mempunyai mata ketiga maka gadis muda itu bisa melihat makhluk gaib. Sosok tak kasat mata pertama yang dilihatnya adalah seorang pemuda ganteng yang sedang main biola dan seorang gadis imut disampingnya, sepertinya mereka kakak beradik soalnya mukanya mirip. Mereka berdua ada di bawah pohon beringin disamping tempat kontrakan.
"Siapa kalian."
Kakak beradik itu terkejut karena ada orang yang bisa melihat mereka, tapi sekaligus juga senang.
"Namaku Marco Van Baskom, sedangkan ini adikku Anita Van Hellen."
"Kalian sepertinya bule ya."
"Betul sekali, kami aslinya dari Belanda tapi sudah ratusan tahun disini. Lihat, rambutku pirang bukan." Jawab Marco membanggakan warna rambutnya.
"Bagaimana perasaan kalian melihat Belanda tidak lolos piala dunia?" Ledek Heni.
"Verdomme!!!" Marco langsung ngambek dan menjitak kepalanya dengan biola.
* * *
Malam itu seperti biasa Agus bermain hape. Biarpun awalnya manyun karena Samsung S22 nya diganti infinix tapi lama-lama ia biasa biarpun untuk main game kadang lemot.
Seperti saat ini ia sedang asyik bermain game tetris, sudah level lima ia raih. Suasana kamar sunyi sepi karena kakaknya belum pulang sementara adiknya Jaey dan Khanif lagi asyik bermain lato lato di luar.
Teng.. teng.. teng
Terdengar bunyi lonceng. Agus melompat dari tempatnya saking kagetnya. Ia menengok dan ternyata Samsung Note punya ibunya yang berdering. Ragu, apakah sebaiknya ia angkat, barangkali kakaknya menelpon karena ada perlu penting. Tapi jangan-jangan...
Akhirnya dengan ragu dan was-was ia pencet tombol hijau.
"Aguusszzz, jangan main hape terus Gus....."
Hii... Remaja itu langsung buang hapenya lalu lari keluar kamar.
Beruntung sampai di luar kakaknya sudah pulang. Melihat Agus ngos-ngosan Jaey dan Khanif juga ikut mendekat.
Dengan susah payah akhirnya Agus lalu bercerita kalo tadi ia mendengar suara ibunya di telepon miliknya. Mendengar cerita kakaknya maka khanif dan Jaey juga cerita kalo mereka berdua kadang didatangi ibunya.
* * *
"Eni, aku ingin menceritakan sebuah rahasia yang sangat penting kepadamu." Begitu kata Satrio ketika mereka berdua sedang berada di pinggir danau Situ Teratai untuk berjalan-jalan.
"Rahasia penting apa Rio?"
"Ini." Jawab Satrio sambil melepaskan rambut wig nya.
"Oh, ternyata kamu botak." Cewek itu benar-benar kaget sampai memegangi kedua pipinya.
"Bukan, coba kamu lihat kepala saya dengan mata ketiga mu, nanti kamu akan tahu rahasianya."
Maka Heni mencoba memusatkan pikirannya pada kepala botak yang mengkilap itu, samar-samar kepala itu berubah dan ia seperti dibawa ke masa lalu.
Ibunya dulu ternyata seorang biasa yang tidak punya nama. Karena ingin menjadi cantik dan juga terkenal maka ia masuk sekte pemuja setan.
Di sekte itu ibunya diberikan sebuah aplikasi bernama Faceapps. Ajaib, setelah mukanya diubah menjadi muda di aplikasi, ia sendiri ikutan muda dan cantik seperti Lisa black pink.
Oleh ketua sekte ia diberikan lagi aplikasi wattpadd. Luar biasa, ia bisa menulis novel dan menjadi best seller.
Tapi masih belum puas, ia ingin menjadi terkenal juga. Ia diberikan lagi aplikasi Instagram. Karena wajahnya yang cantik maka dalam sekejap ia menjadi selegram dan mendapatkan endorse.
Tapi sayangnya karena mendapat banyak pesanan maka ia keberatan endorse dan akhirnya jatuh sakit parah sampai tidak bisa bergerak di ranjang. Wajahnya pun kembali menjadi biasa lagi.
"Nah, menurut terawangan ku, ibumu itu kualat karena masuk sekte sesat. Kini setelah kematian ibu mu, maka sekte itu meminta tumbal yaitu kamu dan adik adikmu, dan waktunya sepertinya sudah dekat." Jelas Satrio panjang lebar.
Oh Tidaakkk!!!
Akhirnya malam itu juga gadis itu memutuskan untuk pergi dari tempat kontrakan untuk menyelamatkan adiknya, tentunya dengan dibantu sohib karibnya.
"Lho, bapak kemana Gus, apa belum selesai ngojek?"
"Bukan kak, bapak tadi sore katanya mau pergi ke Jakarta untuk jadi supir angkot karena disini sepi."
Paling bapak ngambek karena hapenya dijual sehingga tidak bisa judi online batinnya. " Ya udah, cepat kita berkemas, kita pergi dari sini."
"Lho, pergi kemana kak, lagipula kan belum bayar kontrakan tiga bulan." Jawab Agus tak mengerti sementara Satrio juga sibuk memasukkan benda yang perlu dibawa ke dalam koper.
Brakkk! Pintu kamar terbuka. Tiba-tiba Jaey dan Khanif datang dengan muka pucat." Kakak, diluar banyak zombie, mereka menuju kesini dan mengepung rumah kita."
"Celaka, kita terlambat." Keluh Satrio.
Gadis itu menengok keluar jendela. Benar saja, diluar rumah dalam kegelapan malam tampak puluhan mayat hidup dengan pakaian compang-camping mengelilingi rumahnya. Sementara di kejauhan tampak seorang wanita dengan baju putih yang sudah dikenalnya. Ya, siapa lagi kalo bukan sang ibu.
"Rio, cepat bacakan ayat kursi agar para setan itu pergi."
"Ayat kursi, ayat kursi yang mana?" Tukasnya. Sebenarnya Satrio tahu cuma ia tidak hafal.
"Bapak kamu kan ustad, masa tidak mengerti."
"Bapak saya bukan ustad, cuma senang saja pakai peci, sama seperti caleg suka pakai peci, kalo sudah dipilih tetap korupsi."
Pintu depan tiba-tiba terbuka dan puluhan mayat hidup berada di depannya. Satrio, Heni dan para adiknya mati kutu, mereka sudah pasrah akan menjadi tumbal.
Tiba-tiba para zombie itu menyingkir. Di tengah para mayat hidup itu tampak seorang wanita dengan wajah angker, siapa lagi kalo bukan sang ibu. Ia maju ke depan memasuki ruangan.
"Bu, tolong jangan jadikan aku tumbal Bu, aku masih jomblo." Rengek Agus melihat ibunya datang menghampiri nya, sementara tiga mayat hidup juga masuk kedalam kamar.
Wajah angker itu langsung cemberut." Siapa mau ngambil kamu jadi tumbal Gus, ibu kesini itu mau ngambil hape ibu karena bete di alam kubur ngga ada hiburan."
"Terus kenapa ibu ganggu kami?" Tanya jaey dan khanif.
"Kalian main lato lato terus, kapan belajarnya."
Heni yang sebelumnya sudah tegang jadi terkejut." Oh, jadi ibu kesini cuma mau ambil hape, bukan ngambil tumbal."
"Lha tumbal buat apa, emangnya ibu melakukan pesugihan apa."
"Tapi, tapi... Kata dia." Ucap gadis itu sambil menunjuk temannya.
"Makanya kalo dapat informasi harus cek dan ricek dulu, jangan gampang termakan hoax."
Tentu saja semuanya lega.
"Akhhh.. Akhhh... "Seorang zombie keluar sambil membawa Samsung Note milik sang ibu. Setelah menyerahkan hapenya para zombie itu keluar.
Setelah berpesan jangan lupa sholat, rajin belajar dan jangan begadang (lho kok pesannya sama dengan bapaknya Satrio ya) yang diiyakan oleh mereka semua maka ibu pun melangkah keluar.
Tapi baru sampai pintu ia berhenti dan menoleh ke belakang, semuanya menahan nafasnya, takut ibu berubah pikiran dan bawa mereka.
"Eni, tolong kepang rambut ibu dilepas, ngga enak tiduran seperti ini."
Gadis itu langsung sigap melepaskan kepang ibunya. Setelah itu sang ibu menghilang, begitu juga dengan para zombie.
"Huuhhh, kamu ini ya, sukanya bikin hoak." Teriak gadis itu pada temannya.
"WADAAWWW..." Satrio meringis kesakitan karena kakinya diinjak oleh sepatu Heni mana alas sepatunya agak lancip lagi."
TAMAT
Pesan moral dari ini: jangan suka bikin hoak kalo ngga mau kakinya diinjak.
Trus ngakak pas tulisan semua hp dan PS di jualin demi kesembuhan ibu,si Khanif di kasih lato-lato aja😁
Ternyata Agus masih remaja SMA,si Jaey masih SMP,apalgi Khanif wkwkk
Trus yg si bapak lagi ngopi ..pengabdi sasetan wkwkkk bikin saya ngakak🤣
Pas si ibu arwahnya datang,ga taunya cuman kepingin ngambil Samsung note miliknya..kirain mau ngapain..apa anaknya jadi tumbal..pdahal cuman mau ngambil Samsung ya...sambil nasehatin anak"nya...seru-seru mas Agus..koq kepikiran sampe gitu..padahal mah judulnya serem..pengabdi setan..ceritanya bikin saya ngakak🤣🤣👍👍.idenya gilaak..
Mungkin nama bapaknya Herman kali yee..😁😁
Dan atas kejadian itu pula karena lama Menjanda akhirnya Heni menerima pinangan Satrio Dan berbulan madu ke Mexico sekaligus jualan ayam Gila.🤣🤣🤣
Ada satu hal saya sadari dari cerita dial atas. Ternyata saya lupa memasukan karakter Khanif ke dalam Cerpen terbaru saya.
Semoga orangnya gak ngambek. 🫢
Terang aja si Satrio hapal buku Eni Arrow dulu kan dia bandarnya..wkwkwk
Bukan cuma dulu, sampai meninggal pun sang ibu masih belum punya nama..wkwkwk
Tadinya kirain sinopsis pengabdi setan beneran, kebetulan aku blm pernah nonton film itu, ga ada di TV soalnya, hihii..
Lebih keren synopsis daripada yang aslinya
nangis pasti itu, ps4 dijual di ganti lato-lato, nangis gulung-gulung :D
murid saya pasti seneng kalo perpus isinya buku cerita ginian ehehe
ini kan misis dewi sekarang juga nyambi di perpus slain jadi guru... iya nih terlihat banget kebanyakan anak-anak sekarang lebih familiar baca di ebook daripada buku asli.
tapi masih ada juga sih beberapa kelompok anak yang bilang bagaimanapun lebih enak baca buku asli daripada ebook. ada bebrapa sensasi yang tidak didapat saat membaca lewat e book. bau bukunya gak bisa kecium, bisa disentuh diraba dan diterawang di tengah tengah kegiatan membaca
Ya ampun, mas aguuuuuuus. Geleng-geleng kepala aku tuh ya tiap baca postingan mas agus. Kok adaaaaa aja ide bikin ceritanya. Selalu bikin ngakak lagi 😂. Jadi suara bel itu bukan dari lonceng tangan yah, tapi dari hape. 🙈
Btw aku curiga kalau hantu ibu itu adalah bapaknya satrio yang lagi nyamar. Pesan pas mau berpisah sama sih. jangan lupa sholat, rajin belajar dan jangan begadang. 😂😂😂😂
Salam,
jadi batal horor ya
malah jadi gimana XD
Udah saya baca dengan seksama dong, kirain beneran sinopsis pengabdi setan, ternyata udah serial ke sekian, jadi pengabdi sachetan, wakakakaka
Lama nggak berkunjung kemari, sekalinya berkunjung langsung dibikin ngakak sampai istigfar😂🤣.
Pengabdi setan, pengabdi mantan, pengabdi sasetan🤣
Ya Allah kasian banget ibunya mati ketabrak ranjang, yang saya bayangin ranjangnya kesurupan🤣😭
Untung rambutnya udah di kepang ya, jadi bayangan saya nggak jadi serem kayak di film aslinya😂
Trus itu satrio kepalanya botak bisa buat lihat masa lalu ibunya tapi hoaks. Ada ada aja idenya mas agus. Dibikin film komedi seru banget kayaknya🤣
Ngomong-ngomong Mohon maaf lahir dan bathin ya Bang Agus.
Semoga semakin banyak berkaryanya hehe.
Asli mengakak si ini, gak ada horror sama sekali 😂😂😂