Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Efek mistis Batu Merah

 Seperti biasa kalo sedang tak ada kerjaan maka khanif suka jalan-jalan. Biasanya pemuda itu naik motor Satria Fu tapi karena motornya sedang di servis jadinya ia bonceng motor Vario nya Jaey. Tujuannya ialah waduk Malahayu untuk memancing.

Waduk Malahayu yang biasanya ramai kalo ini agak sepi. Mereka berdua hanya melihat tiga orang pemancing lainnya, padahal biasanya sampai puluhan karena waduk tersebut terkenal dengan ikan betik dan Nila nya yang banyak.

"Mau kemana bro." Tanya Jaey ketika melihat temannya berdiri.

"Kencing."

Khanif lalu segera berlari ke bawah pohon rindang untuk buang hajatnya. Di sekitar waduk tersebut memang banyak pohon besar.

Selesai buang air kecil maka pemuda itu berniat Bali ke tempatnya tapi matanya melihat sesuatu yang menarik. Di sebelah pohon waru ia melihat batu berwarna merah tergeletak. 


Warna merahnya agak mencolok karena hari memang sudah sore bahkan Maghrib mungkin sebentar lagi karena keadaan sekitar sudah mulai gelap.

Segera saja ia mengambilnya lalu disimpan di sakunya.

"Pulang yuk bro." Kata Jaey ketika melihat temannya datang.

Khanif hanya mengangguk. Selain memang sudah sore juga tempat itu sudah sepi, hanya ada mereka berdua. Lagipula hasil memancing mereka lumayan banyak, lima ikan betik, tiga ikan lele dan empat ikan lain yang namanya tidak ia ketahui.

Setelah sampai rumah ia mencegah ketika Jaey hendak pulang.

"Ada apa bro? Udah sore nih. Ntar emak gue marah kalo Maghrib belum pulang."

"Bentar doang mas Jaey. Ini lho, tadi waktu mancing aku nemu batu merah yang bagus. Ini batu apaan ya?" Kata khanif sambil mengeluarkan baru tersebut.

Jaey tertarik juga apalagi ketika batu tersebut dipegangnya. Ia merasakan ada getaran.

"Wah kurang tahu ya batu apaan, tapi bapakku pernah cerita batu merah delima, batu sakti yang memiliki kekuatan mistik. Konon didalam batu tersebut ada makhluk halus yang menungguinya."

"Waduh." Bingung juga khanif." Itu batu merah delima bahaya apa ngga? Takutnya nanti malah makhluk halusnya neror aku lagi."

"Wah, aku kurang tahu kalo gitu."

"Kalo gitu habis Isya nanti aku ke rumahmu ya, mau tanya bapakmu."

"Bapakku lagi ke kota sebelah, lagi ada perlu."

"Waduh, gimana dong ini."

Jaey berpikir sebentar." Oh ya, tanya mas Satrio saja. Dia kan pintar juga."

Akhirnya setelah sholat isya khanif lalu menuju rumah Satrio Joyo Sumitro yang masih dengan desain joglo. Rumahnya sendiri agak besar dengan bambu kuning ada di pojok kanan rumah. Konon bambu kuning bisa menetralisir santet atau aura jahat. Ada sebuah patung di sebelahnya.


Kebetulan orang yang dicarinya ada di rumah, sedang asyik bermain hape. Konon menurut bisik-bisik tetangga, ia kadang mempromosikan jasa paranormal nya lewat grup Facebook.

"Sugeng ndalu mas Satrio."

Orang yang di salami menengok. "Sugeng ndalu ugi khanif. Tumben main kesini."

Setelah basa basi sebentar maka pemuda itu mengutarakan maksud kedatangannya.

"Ini mas Satrio. Aku datang kesini karena menemukan batu merah di waduk Malahayu. Siapa tahu ini batu merah delima." Pemuda itu antusias menjelaskan. Ia sudah mencari informasi di internet dan batu mistis itu harganya cukup mahal, antara 5-10 juta. Lumayan lah dapat duit segitu.

Satrio lalu mengamati batu merah ditangannya.

"Wah, sepertinya bukan khanif. Kalo batu merah delima biasanya ada getarannya di tangan ku. Ini biasa saja."

Khanif tentu saja kecewa.

"Coba ambil baskom kaca sama air putih di kendi itu lalu tuangkan airnya ke baskom."

Anak muda itu menurut biarpun tidak tahu.

Paranormal itu lalu mencelupkan batu merah itu kedalam baskom bening yang terbuat dari kaca. Setelah semenit ia menangkat lagi.

"Kalo batu merah delima asli, air nya akan berubah jadi warna merah juga. Tapi seperti yang kamu lihat, biasa saja kan."

"Tapi mas Satrio, mungkin ini bukan batu merah delima, tapi batu lainnya yang mengandung mistis kali."

Melihat pemuda itu bersiteguh maka Satrio iba juga.

"Ya udah. Kamu pegang batu ini dengan tangan kanan dengan pikiran jernih ya, jangan pikirkan apa pun."

Khanif menurut, segera batu itu dipegangnya dengan erat.

"Aku ada perlu sebentar di luar. Tetap pegang batu itu dengan kuat sampai aku kembali."

Ia mengangguk.

Agak lama juga khanif menunggu sambil memegang batu tersebut. Ia coba melihat sekeliling, kamar ruang tamu itu cukup besar dan ada lukisan perempuan yang entah mengapa hatinya jadi tidak enak ketika memandang.

Tetap fokus, batinnya. Ia segera mengalihkan perhatian dan fokus dengan batu di tangannya.

Ada dua jam lebih barulah tuan rumah datang lagi.

"Bagaimana khanif, apakah kamu merasa badanmu agak kaku, tangan agak gemetar dan perut kamu lapar."

Khanif tentu saja girang karena memang efek itu yang dirasakan.

"Wah betul mas. Itu efek mistis batu ini ya?"

"Bukan. Itu efek yang wajar karena kamu menggenggam benda keras terus menerus selama dua jam apalagi kalo kamu belum makan."

Jancookkk....

TAMAT

Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

21 komentar untuk "Efek mistis Batu Merah"

  1. Wkwkwk..si Khanif udah geer aja di kira efek batu mistis..ternyata getaran dari dalam perut ..panggilan alam itu mah..saya juga gitu🤭😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, kalo baca komentar mbak awas khanif ngamuk gigit² bangku.😂

      Hapus
    2. Ooh makanan Khanif sekarang berubah yaa..makanin bangku..di kira rayap😆

      Hapus
    3. Maklum kemarin nemu batu merah ajaib, yang ubah khanif jadi Rayap-Man.😆

      Hapus
  2. Wkwk Satrio jahil ngerjain Khanif..

    Mahal juga ya batu merah delima 5-10 juta, itu timbangannya gimana, perbiji atau per gram harga segitu? hihi aku kurang tau soal batu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu hanya ngasal saja sih harganya segitu. Kemungkinan per gram, jadi kalo berat batunya sekilo bisa dapat 5 miliar.😁

      Hapus
    2. Kalau misalnya batunya ada hantunya, terus batunya dipecah dibagi2, kira2 tiap pecahannya ada hantunya juga gak? 🤣

      Hapus
    3. Sepertinya ada, tapi biar lebih jelas tunggu mas Satrio saja yang lebih ahli.😁

      Hapus
  3. wkwkwk dukun somplak itu mah ngerjain pasienya :D, palagi pasienya nurit aja kayak irang bego 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha emang khanif jadi pasiennya ya. Apa mungkin mau diruwat juga pakai batu bata merah 😂

      Hapus
  4. Boleh kesel ga sih sama endingnya??? wkwkkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh banget mbak, aku juga kesel kok sama endingnya :D

      Hapus
    2. Boleh aja, ntar dikasih pulsa malah sama mas khanif.😁

      Hapus
  5. Jancok!

    Endingnya itu lho, Jawa timuran banget. 😂😂😂😂

    BalasHapus
  6. Hahahahaha, tadi aku pikir satrianya mau nipu khanif. Makanya dibilang bukan merah delima, biar ntr batunya diambil Ama satria 😄🤭.ternyata malah nge-prangk-i 😂

    BalasHapus
  7. jiaaaah kena prank kan jadinya. 😏 Jadi batunya batu biasa aja nih ya..

    BalasHapus
  8. lama mencari batu warna merah tapi tak menemukan yang benar-benar batu

    BalasHapus
  9. batu merah itu sama merah delima sama tidak ya

    BalasHapus