Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Malam ke tujuh

 


Malam ke tiga 

Aku buka jendela itu dengan hati setengah berharap, apalagi sebentar lagi tengah malam, dimana biasanya dia datang untuk menemui ku seperti biasanya.

Angin dingin masuk ke kamarku yang terletak di lantai dua, kulihat ke atas dan melihat rembulan malam dengan sinarnya yang lembut. Entah kenapa aku suka sekali menatapnya.

Entah berapa lama aku berada di pinggir jendela dan tak menghiraukan angin malam yang menerpa tubuhku. 

"Kau sudah menungguku kekasihku."

Sebuah suara sayup-sayup masuk ke telingaku. Suara halus dan lembut yang ku rindukan dari tadi. Aku menengok dan tersenyum ketika melihat seorang gadis muda sudah berdiri di samping tempat tidur. Aku tak menghiraukan darimana ia masuk karena ia memang bisa masuk dari mana saja. Suasana dalam kamar sunyi senyap dan juga remang-remang karena lampunya mati, hanya diterangi cahaya bulan dari kejauhan.

"Amanda, akhirnya kau datang juga." Aku tersenyum lalu menuju dirinya yang senyumnya makin menarik di mataku.

"Tentu saja aku akan datang kesini sayangku kalau kau menghendaki ku."

"Tapi kau tidak jelas, agak kabur. Akhir-akhir ini kau makin kabur, aku ingin melihatmu sejelas-jelasnya."

Aku lalu menuju ke dinding untuk memencet tombol saklar tapi Amanda langsung mencegahku.

"Jangan kau nyalakan lampu bang Jaey, atau aku akan pergi, begitu cahaya terang itu muncul maka aku akan menghilang dan kembali ke duniaku yang gelap."

Amanda setiap menemuiku selalu berkata begitu dan entah kenapa aku selalu percaya tak berani menyalakan lampu.

"Kenapa kau lebih menyukai sinar rembulan Manda?"

Gadis yang dipanggil Manda tersenyum lalu duduk di samping ku di ranjang. Bedanya jika kasur tempurku duduk menekuk kebawah karena berat badanku, sedangkan ia tidak, seolah badannya seperti sebuah kapas.

"Kau tahu bang. Sinar bulan ini adalah karunia abadi, ia bisa dipercaya untuk memegang rahasia kita. Ia tidak akan berkhianat, dengan sinarnya aku datang kesini."

Aku sudah beberapa kali mendengar perkataannya seperti itu dan selalu percaya perkataannya. Aku tidak terlalu memperhatikan perkataannya, yang ku perhatikan hanyalah suaranya yang selalu ku rindu. Aku coba memeluknya, tubuhnya ringan seperti angin dan juga dingin tapi perlahan hangat, mungkin karena panas tubuhku.

"Bang Jaey."

Aku makin erat memeluknya

"Hmmm..."

"Aku ingin mendengar lagu itu."

"Yang mana?"

"Yang terakhir sebelum aku pergi bang."

Kuraih ponsel iPhone yang ada di meja, ku geser-geser layarnya lalu tak lama kemudian berkumandang lah lagu Eren - Takkan Pisah kesayangannya dengan suara lirih, memang sebelumnya sudah aku setel seperti itu volumenya.

"Kau selalu memutar lagu itu bang? Selalu memutarnya untukku."

"Selalu sayang, bahkan seperti isi surat terakhir mu Manda, tiap aku dengar lagu ini maka kubiarkan air mataku mengalir."

"Tapi kau kan lelaki sayang."

"Lelaki juga punya hak untuk menangis Amanda, apalagi menangisi garis nasibmu yang malang. Meratapi kepergian seorang gadis yang kucintai..."

"Tapi aku sudah disini sayang ku." 

Ia memelukku, kubalas dengan erat seakan tidak akan pernah lagi ku lepaskan. Tubuhnya makin hangat, begitu hasrat hati ku.

"Aku.. aku ingin memilikimu sayangku.." bisikku dengan suara parau.

"Aku milikmu sayangku, terserah kepadamu."

Bibir kami pun berpadu dan nafas memburu.

Sementara di luar bulan masih setia memancarkan cahayanya.

Malam ke empat 

Berbeda dengan malam-malam sebelumnya, kali ini aku berdebat dengan Amanda. Semua karena ku ingin ia selalu disini, tidak menghilang seperti yang sudah-sudah.

"Mana mungkin bang Jaey."

"Mungkin saja Manda, apa yang tidak mungkin."

"Tapi sayangku, kau tahu kita sudah berbeda alam."

"Omong kosong, akan ku buktikan kalo kau nyata adanya." Teriakku.

Habis berteriak aku lalu menuju dinding untuk memencet saklar, akan ku buktikan padanya kalo itu hanya ketakutannya semata, ia tidak akan apa-apa kalo terkena sinar lampu. Ia benar-benar ada.

Tapi sebelum tangan ini menyentuhnya, sebuah tangan putih mulus tapi dingin menepisnya.

" Aku akan pergi dan tak akan menemui kamu lagi selamanya bang Jaey." Serunya dengan keras dan menghentak.

Aku tersentak dan jatuh kebawah. Oh, betapa tololnya dan egoisnya aku, bagaimana kalo ia benar dan tak mau menemaniku lagi selamanya. Tak terasa air mataku jatuh kebawah.

Gadis itu memelukku." Maafkan aku bang, bukannya aku tidak mau bersamamu terus tapi tubuhku terasa panas kalo terkena sinar lampu apalagi matahari."

Aku balas memeluknya erat-erat." Maafkan keegoisan ku Manda, hampir saja aku membunuh mu. Ah, mengapa nasib kita begini."

Air mataku kembali jatuh biarpun tidak sederas tadi.

"Apakah kita tidak bisa lagi bersama seperti dulu Manda?"

"Bisa Abang, kita bisa bersama lagi seperti dulu."

"Aku tahu, tapi kapan." Jeritku.

"Tak lama lagi bang, aku merasakannya, itu sebabnya aku makin sering datang kesini."

Hatiku lapang mendengarnya.

Suasana hening

Keheningan itu dipecahkan oleh sebuah suara disusul ketukan pintu." Jaey, kamu bicara dengan siapa, kenapa kamu tadi menjerit."

"Tidak apa-apa mama, aku bermimpi dan mungkin mengigau." Jawabku sambil menyeka air matanya.

Malam ke lima

Jika malam sebelumnya kami bertengkar maka sekarang malah aku dan dia banyak tertawa. 

"Kau tahu Manda, tadi siang ayah dan ibuku membawaku kemana?"

Ia hanya tersenyum saja tidak menjawab.

"Ke rumah sakit jiwa, tepatnya ke psikiater. Gara-garanya mamaku bersikeras kalo semalam itu aku bicara dengan seseorang dalam kamarku ini. Aku tak kuat dan akhirnya aku berterus terang kalo aku bicara denganmu, kau masih hidup. Bukan cuma bicara bahkan aku bilang kalo kita sering bermain cinta disini."

Pipinya tampak bersemu merah tapi dibibir nya menghias sebuah senyuman.

"Mamaku langsung shock, sedangkan papaku prihatin. Mereka bilang tak mungkin karena kamu sudah mati, tapi aku bersikukuh kalo kamu ada tapi mereka tak percaya. Papa dan mamaku akhirnya membawa ku ke psikiater karena menyangka ku sudah tak waras. Hei, apa menurutmu apa aku gila Manda."

"Tidak sayang." Akhirnya ia bersuara juga setelah dari tadi diam mendengarkan." Kau masih sehat."

"Tentu saja. Disana mereka memberi berbagai macam pertanyaan yang aneh-aneh. Masa aku disuruh mengingat siapa namaku, mama dan papaku. Tentu saja gampang, mereka lalu mengajukan pertanyaan tentang apa agamaku. Aku jawab islam. Mereka tak puas lalu mengajukan pertanyaan tentang sejarah Rasulullah. Tentu saja mudah, bahkan aku ulangi lagi jawabannya biar mereka puas. Tapi mereka masih menanyai saja, Dimana aku sekolah , siapa nama guruku atau bahkan dimana aku lahir. Karena jengkel maka kujawab saja, aku lahir di tempat tidur."

Amanda tertawa kecil mendengar ceritaku.

"Beberapa psikiater datang lagi dengan beberapa pertanyaan, yang semuanya aku jawab dengan mudah. Dengan geleng-geleng kepala, akhirnya mereka mengatakan bahwa aku sehat pikirannya. Hei, memang menurut mu apa aku ini gila Manda?"

Ia mengelus tanganku." Tidak sayang, kau sehat dan tidak gila."

Aku tersenyum. Kami mengakhiri malam itu dengan bermain cinta dengan bergairah.

Malam ke enam 

Malam ke enam adalah malam yang penuh gejolak. Ia tetap datang kepadaku walaupun bulan tertutup awan.

"Kau ingat ini hari apa sayang."

Aku mencoba mengingat-ingat." Hari Kamis."

"Apa hal yang kau ingat dengan hari ini."

Aku coba kembali mengingat peristiwa yang berkesan di hari tersebut." Kita pergi ke pantai Parangtritis pada saat kita liburan."

Amanda menggeleng." Aku kecewa, ternyata Abang melupakan hari yang sangat penting itu."

"Sangat penting, hal apakah itu Manda?" Jawabku sambil mencoba mengingat-ingat tapi nihil.

"Ini adalah hari kematianku bang Jaey."

Bagai disambar petir mendengar jawabannya, tubuhku bergetar. 

Ya, akhirnya aku ingat.

Seminggu yang lalu ketika aku tahu Amanda hamil dua bulan karena hubungan kami yang kebablasan maka aku mengajaknya ke rumahku untuk menemui orang tuaku agar bisa menikahinya, walaupun ia sebenarnya kurang setuju karena tahu mamaku dari awal menentang hubungan kami di karenakan ia berasal dari kalangan bawah atau miskin. Tapi aku bersikeras mengajaknya, aku bilang ibuku pasti akan setuju sebabnya ia akan mempunyai cucu dari anak satu-satunya.

Tapi seperti dugaannya, ibuku marah besar kepadanya dan mengatai kalo gadis yang kucintai itu wanita murahan. Aku berusaha membela nya dengan mengatakan Amanda sedang mengandung akibat hubungan kami, tapi mamaku tetap keras kepala.

Gugurkan kandungan mu dan kuberikan uang 100 juta, tapi jangan dekati lagi Jaey, mengerti! Bentak ibuku, yang ikut membuatku sakit hati.

Amanda tak tahan lagi dan langsung keluar rumah dengan berurai air mata, aku berusaha mengejarnya tapi dihalangi oleh ibuku.

Seharian itu aku dikurung di rumah tidak boleh keluar bahkan untuk kuliah juga. Aku baru menerjang keluar ketika bi Sopiah, asisten rumah tangga ku melaporkan kalo gadis yang kucintai itu mati bunuh diri di kamarnya dengan sebuah tali.

TIDAAKKKKK!!!!

Malam ke Tujuh

Malam ini ia seperti biasa datang tapi hanya sekejap saja, itupun hanya di luar kamar.

"Ini adalah malam terakhir ku mengunjungi mu bang Jaey karena ini adalah malam terakhir ku. Untuk selanjutnya, sering-seringlah berdoa untuk ku agar arwahku tenang abang." 

Setelah itu ia menghilang bersamaan dengan bulan yang tertutup awan.

Aku tidak menangis ataupun mengucurkan air mata tapi malah tersenyum.

Ku raih kertas putih yang sudah aku siapkan, kemudian aku menulis pesan diatasnya.

Maafkan Jaey anakmu mama, Jaey belum bisa membalas Budi baik mama maupun papa yang sudah mengasuhku sejak kecil. Aku sudah tidak ada gairah hidup lagi sejak Amanda pergi. Ia kini kesepian sendirian di alam sana. Kami dulu sudah berjanji untuk selalu bersama dan kini aku akan menepatinya, akan menyusulnya. Sekali lagi, maafkan aku mama.

Ku letakkan kertas itu di atas meja, dan kupandangi kursi serta tali tambang yang sudah terikat erat di atasnya.

TAMAT 

Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

71 komentar untuk "Malam ke tujuh"

  1. .sedih juga sih kisah Amanda dan Jae,terpisah dunia lain,tapi agak serem juga ya ceritanya,apalgi Manda gak mau kelihatan oleh si Jaey,jadi si Amanda hantu ato
    arwah penasarankah.. ..manalagi ketemunya malem" di kegelapan,hantu donk mas Agus,mana si Jaey pake mau nyusul segala lagi..jadi kisah latar belakangnya cinta antara dua manusia di dunia yang berbeda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, dari kemarin bikin cerpen humor jadi sekarang ganti yang hot biar gak bosan.😁

      Menurut KH Jaenudin, tidak ada arwah penasaran mbak, itu jin yang menyamar dan menyesatkan manusia, tuh buktinya Jaey mau ikutan juga.

      Tapi belum tentu Jaey bunuh diri sih mbak, bisa saja sebelum Jaey mengalungkan tambang ke lehernya, sutradaranya berkata "Jaey, ekspresi sedih nya mana, mau bunuh diri jangan malah senyum-senyum seperti mau ketemu rongdo."🤣

      Hapus
    2. Wkwkk...iya juga sii.tadi pan pas di akhir kalimat si Jaey nya juga masih ngeliat tali yang tergantung,Masi ngeri" kayaknya..mau bunuh diri tapi takut mati,.🤣.pas lagi mau gantungin tali..tau"nya si penulisnya bilang ..cut..ga jadi deh ...mending ketemu Rondo Jaey😂😂😂


      Hapus
    3. Wah, tapi kalo rongdo nya punggungnya bolong gimana mbak.😁

      Hapus
    4. Tambalnya pakai tambal ban apa tambal panci mbak.😂

      Hapus
    5. Kirain Lim Kim Hyun mbak.😆

      Hapus
  2. Ouh....emmmb #tutup mata pake jari..
    #Mbul masih kecil..ada adegan bermain cinta hihihi 😳🤭

    bermain cintanya selama 7 hari

    tapi cerita malahm ke tujuh pas paragraf awal bagus ya...bahasanya indah dan lembuwt hihihi
    cuma uda romantis gitu dipanggilnya abaaaang hihihi

    pinter ih mas agus makin hari cerpennya, bisa kejutan kadang cerpen lucu, e ternyata kapan hari bisa romans juga..

    mbul jadi tukang lighting bawa sorot rembulannya ya hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dikasih ide sama suhu Herman makanya bisa bikin cerpen roman, kan mas Herman jagonya bikin cerita kayak gini mbul.😄

      Hapus
    2. ealah salah ngetik tadi mbul mas agus, yang paling memukau tuh awal cerita paragraf awal itu...bukan pas hari kematian Amandanya 😱

      o ternyata ini ceritanya masih kuliah tow...kirain udah lebih gedean lagi dan udah lukus skul xixixi

      Hapus
    3. Oalah, salah ketik apa waktu baca sudah ngantuk mbul.😂

      Bukan kuliah tapi masih SMP , jadinya nanti pernikahan dini kalo diteruskan.🤭

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  3. Yah cuma sampai 7 hari, tambahi dooong sampai 40 hari 🤣 kata org 40 hari arwah sdh di genteng 🤣

    Pertengahan baca kirain ini iklan Skincare, pakai skincare biar ga takut matahari 😜

    "Dimalam yg sesunyi ini, aku sendiri, tiada yg menemani, tak ada kata terucap dari mulutku dan juga dimimpiku, kau yg kucinta dan ku kenang di dlm hidupku, bayangan dirimu utk selamanya, hoooowwo.. Haruskah pergi, tinggalkan dunia, agar aku dpt berjumpa denganmu" By Chrisye yg juga Dipopulerkan Ariel Noah 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dikasih ide sama mas Herman sih 40 hari, cuma aku ubah jadi 7 hari biar beda dikit.😝

      Hapus
    2. Biar cepat tamat ya 🤣 klo sampe 40 hari bisa2 jadi 3 episode.

      Hapus
    3. 3 episode mah mending, ini jadi 8-10 episode, mana banyak adegan hot nya lagi, kasihan yang baca kalo masih jomblo.🤣

      Hapus
    4. Bukan air mata sedih tapi air liur alias iler kang.🤣

      Hapus
  4. huwaaaa awal awal ceritanya bergairah ini hahahaha
    endingnya ehhm diluar dugaanku
    aku pikir tadi udah mikir bakalan horor nih, bacanya pas malem malem pula wkwkwk

    mas agus update banget ini, hari pertama di tahun 2023 udah ada post baru.
    akuuu.... belom ada wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini sebenarnya cerpen sudah lama ditulis cuma baru di posting saja, biar keliatan update.😁

      Hapus
  5. ceritanya sedih banget mas, apalagi pas flashback hubungan jay dan amanda gak di restui orang tua, disitu aku rasanya pengn nangis :D.. endingnya gak terduga mas jay ikut bunuh diri, apakah nantinya hidup bahagia mas ? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin mas khanif bacanya sambil ngiris bawang kali, makanya nangis.😂

      Hapus
    2. Ngakak 🤣 "..gak terduga mas jay ikut bunuh diri, apakah nantinya hidup bahagia mas?"

      Mati bahagia mungkin 😅

      Hapus
    3. Tapi katanya kalo mati gantung diri arwahnya ngga diterima dan bisa gentayangan di gang Dolly lho.😂

      Hapus
  6. Tragis banget... kasihan Manda, apalagi Jaey..

    BalasHapus
  7. Balasan
    1. Tapi kan matinya bunuh diri, katanya kalo bundir bisa masuk neraka.😅

      Hapus
  8. Hm ... Ternyata Amanda berbeda alam. Ide yang sangat kreatif. Selamat sore dari jauh. Mas Agus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bu, satunya alam nyata, satunya lagi alam maya atau internet.😄

      Hapus
  9. >> agar arwah tenang, hmm.... kisah yang menyentuh hati....

    BalasHapus
  10. Malam kesatu sama keduanya kok ngga ada?

    Ngomong-ngomong si jaey udah bangkrut ya kok sekarang pakai iPhone, Jphonenya ke mana?

    Endingnya tragis..hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya malam kesatu sama kedua ketutupan iklan makanya tidak kelihatan mas 😁

      Udah bangkrut jphone, Jaey sekarang pakainya bukan iPhone lagi tapi Nokia kayak mas Herman.😄

      Hapus
    2. Wkwkwk..ketutupan iklan..wkwkwk..tapi di hp saya ngga ada iklannya tuh..wkwkwk..eh ngomong-ngomong tentang iklan gimana cara tampilin iklan di dalam postingan kayak di blog mas agus ini?

      Wkwkwk..ternyata si jaey bisa bangkrut juga..wkwkwk

      Hapus
    3. Daftar adsense dulu mas. Kalo tidak terima bisa daftar mgid seperti kang Jaey dulu. Kalo mgid hampir semua blog diterima 😄

      Hapus
    4. Ternyata blog saya udah lama diterima adsense-nya cuma saya baru ngehnya beberapa bulan yang lalu itu juga karena ngga sengaja ketemu email pemberitahuannya pas bersihin email yang menumpuk. Dan iklannya sekarang udah ada cuma hanya terlihat lewat komputer adanya di sidebar.

      Hapus
    5. Oh pantesan aku pakai infinix kok ngga keliatan iklannya.

      Wajar blognya di terima adsense soalnya bagus mas.😊

      Hapus
    6. Terus kalau cara tampilin iklannya di dalam postingan gimana? Udah searching di google dan praktekin cara yang orang share tapi hasilnya gagal semua.

      Hapus
    7. J-Phone bangkrut krn diprotes Jepang krn huruf J milik dia 😅

      Mgid sekarang sulit, syaratnya harus punya 3000 visitor.

      Wah Masher sdh punya Adsen, cuma aku yg blm 😭 aku ditolak terus 😭😭🤣

      Hapus
    8. Untuk iklan dalam postingan pakai iklan otomatis saja mas, ada di pengaturan adsense, bukan pengaturan di blogger ya, cuma iklannya nanti banyak, kalo artikelnya panjang bisa 10 iklan lebih.

      Kalo mau yang sedikit bisa dengan meletakkan kode iklan di template, cuma caranya aku kurang paham, bisa tanya suhu Jaey atau suhu Satria.

      Kalo sudah pakai tapi belum muncul iklannya di hape, kemungkinan adsblock aktif, itu yang bikin iklan ngga muncul.😅

      Matikan saja adsblock nya

      Hapus
    9. Kang Jaey sekarang kan banyak cerpennya, daftar saja lagi, insyaallah diterima

      Hapus
    10. Iklan otomatisnya udah diaktifkan tapi tetap aja ngga muncul di dalam postingan.

      Nah itu yang diletak di template beberapa kali nyoba yang di-share orang ngga ada yang sukses.

      Hapus
    11. Kemungkinan karena lama tidak update blognya jadinya iklan otomatis nya belum muncul, coba buat dua atau tiga post lagi, mungkin bisa muncul.

      Kalo aku pakai template mas Sugeng, tinggal masukkan kode iklan dari adsense di awal, tengah dan akhir artikel.😀

      Mungkin mas Herman harus beli template.😁

      Hapus
    12. Di Template Contempo sdh otomatis tertanam Widget Adsense, tinggal aktifkan saja dan pilih ukuran iklan yg berapa kali berapa atau pilih responsif, dll. Untuk dlm postingan mgkn bisa diatur di Widget postingan. Utk lbh jelasnya kita oper mic ke Kang Satria 😅

      Hapus
    13. Nah itu yang otomatis terpasang adanya di sidebar dan cuma bisa dilihat lewat komputer aja.

      Daripada beli tamplate mendingan domain lebih keren..hihihi.

      Hapus
    14. Itu Template Contemponya sdh mas Her edit mgkn, kalo sdh di edit meski cuma satu huruf akan dianggap "Template Palsu" 🤣

      Coba balikin lagi Contemponya ke original, Good Luck!

      Klo beli domain iklannya saya rasa bakal hilang mas, bakal mulai dari nol lagi, oper mic ke mas Agus 😜

      Hapus
    15. Malas balikin ke originalnya ntar tanggal post sama tanggal komentarnya jadi kelihatan..wkwkwk.

      Eh ngomong-ngomong cerbung Cinta dan Becinya kok ngga nongol lagi, Mas?

      Hapus
    16. Emang kenapa kalo tanggal komentarnya kelihatan mas.😁

      Anu, lagi malas bikin lanjutannya, entah kenapa malas ngeblog lagi padahal waktu luang mah ada.😂

      Jadi aku masukin draf lagi.😄

      Hapus
    17. Yee horee https ku sdh muncul wkwk

      Hapus
  11. lahul fatihah buat arwahnya , wkkw, tq ceirtanya udah menemani soreku

    BalasHapus
  12. Waduh-waduh, sedih sekali... romeo n juliet versi mas agus iki...

    BalasHapus
  13. Walah takkira ada senyum senyumnya barang sedikit.. tapi makin dibaca kok makin mengharu biru.
    kasian banget sih mbak mandaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walah, mosok mbak, mungkin ceritanya pakai Blau kali ya makanya jadi biru.😆

      Hapus
  14. Miris yaaa endingnya😮‍💨.. tapi kdg jadi pelajaran buat ga maksain anak dalam hal jodoh. Apalagi cuma berdasarkan kasta kaya dan miskin ..

    Akhirnya ada juga cerita mas agus yg berbau horor romantis 😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru dikasih ide sama kang Satria mbak, makanya baru update cerpen horornya.😁

      Hapus
  15. Malam kelima itu yang lebih saya sukai
    malam malam penuh tawa dan gairah

    BalasHapus
  16. Btw si Jae apa nggak takut hantu ya? wkwkwkw.
    Apa gara-gara dia kebanyakan bergaul dengan hantu, jadinya pengen jadi hantu.

    Penasaran, jadinya gimana? sutradaranya nggak telat bilang 'cut' kan?
    Takutnya, kelamaan nunggu 'cut' si Jae beneran udah bawa kursi dan tambangnya, buat metikin buah mangga tetangga yang banyak wakakkakaka

    Tapi over all, saya aslinya baper juga bacanya wakakakaka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jhaey takutnya sama Manda Mak Rey... Nanti cerita selanjutnya mungkin judulnya 'MALAM KERAMAT' 🤣🤣🤣

      Hapus
    2. Baper apa laper mbak, mungkin bacanya belum makan malam kali.😂

      Jadi ceritanya Jaey agak amnesia, antara belum bisa membedakan pacarnya sudah mati atau belum, makanya ga takut.😊

      Hapus
    3. Wah, sepertinya cerpen MALAM KERAMAT akan tayang di blog kang Satria nih.😁

      Hapus
    4. Klo jadi hantu aku mau ngintipin Amanda aja 🤣

      Hapus