Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapa Wanita Susah Dimengerti

 


Setelah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh atasannya maka Herman lalu membuka email kantornya, barang kali ada tugas baru atau hal lainnya, ternyata tak ada.

"Herman, ayo istirahat."

Lelaki itu menoleh, ternyata temannya Satria yang mengajaknya. Ia pun mengiyakan ajakannya.

Setelah memesan salad ayam dan tumis brokoli Herman lalu menuju meja temannya. Ternyata Satria belum makan juga, mungkin masih diambilkan. Ia sedang asyik menyeruput es teh manis.

"Her, pemilu tahun depan kamu akan pilih siapa?"

Herman mengangkat bahunya." Capres saja belum didaftarkan ke KPU, gimana aku mau milih."

"Tapi kan sudah ada tiga calon kuat, kamu pilih mana." 

Herman angkat bahu lagi, ia memang tidak terlalu peduli dengan politik sehingga tidak terlalu antusias, bahkan tiga calon itu siapa saja ia belum tahu.

Obrolan mereka putus ketika makanan yang dipesan datang.

Selesai makan temannya itu pergi. Maaf, aku mau ke Jaey dulu ya, ngobrol politik dengan kamu kurang asyik, begitu alasannya, yang diiyakan saja olehnya.

Sambil menikmati es jeruk yang masih sisa dari makan siang lelaki itu membuka hapenya. Ia melihat blog nya, ternyata tak ada satupun komentar masuk dalam seminggu ini. Wajar saja sih, sudah empat bulan ini ia belum update, kesibukan kantornya membuatnya malas. Ia juga belum blog walking dalam sebulan ini.

Ah, apa aku jalan-jalan ke teman blogger ya batinnya.

Saat ia hendak membuka salah satu blog temannya, tiba-tiba hapenya bergetar dan berbunyi, ternyata istrinya Ningsih yang menelpon.

"Mas Herman, transfer aku sejuta dong."

Tentu saja lelaki muda itu kaget, tak biasa ia minta sebanyak itu." Buat apa sayang?"

"Ini mas, aku awalnya main game di mall Senayan City. Eh tidak nyangka aku menang dan dapat hadiah kompor listrik. Cuma sayangnya kena pajak sejuta karena harga aslinya 5 juta. Kena pajak 20% katanya. Ayo mas cepetan transfer." Ningsih dengan semangat menceritakan asal mulanya.

Herman manggut-manggut." Memang merk-nya apa yang?"

Istrinya lalu menyebutkan sebuah nama. Herman merasa pernah mendengarnya. Tak salah waktu temannya Satria beli kompor listrik untuk istrinya juga.

Kalo tak salah harganya sekitar 500-600an, yang jelas tak sampai satu juta apalagi ini katanya hadiah.

"Sayang, mungkin kamu kena tipu. Satria pernah beli kompor itu dan harganya tidak sampai satu juta, padahal beli cash lho bukan hadiah. Lagipula kompor induksi sepertinya harganya tidak semahal itu." Ia mencoba mengingatkan.

"Mas pernah beli sepeda yang harganya 10 juta, ini aku hanya minta sejuta kok rewel."

Waduh, dari pada terjadi perang dunia ketiga Herman langsung transfer uang, hitung-hitung nyenengin istri lah.

Sore harinya ketika ia pulang Ningsih sedang duduk di teras rumah dengan muka cemberut, tentu saja membuatnya heran.

"Kenapa sayang?"

"Ini mas, tentang hadiah kompor itu. Tadi aku ketemu Mbak Eni, ternyata harganya cuma 600 ribu, aku kena tipu mas huhuhu..." Wanita muda itupun menangis.

Nah lho, padahal sudah dibilang.

" Ya udah tak apa-apa, yang penting ada kompornya kan, ayok mas pasang buat rebus air, ntar bikinin kopi ya." Herman mencoba menghibur. Ningsih tentu saja senang bukan main.

* * *

Hari Minggu karena tidak ada kegiatan maka Herman jalan-jalan ke alun-alun. Ia kesana dengan dua temannya jaey dan satria dengan naik Mobil Ayla. Kebetulan ada band favorit nya sedang konser disana. Sebenarnya ia ingin mengajak Ningsih juga, tapi ditolaknya karena istrinya sedang tidak ingin jalan-jalan.

Setelah selesai menonton konser maka mereka lalu makan di lesehan. Puas makan Herman lalu menelpon pujaan hatinya.

"Yang, pengin oleh oleh apa nih?"

"Ah, ngga usah."

"Beneran nih, banyak jajanan enak lho. Ada martabak bangka, kue putri ayu, donat?"

"Ah ngga usah mas."

Setelah mengantar satria dan jaey kerumahnya maka Herman langsung pulang. Setelah memasukkan mobilnya ke garasi ia lalu masuk ke dalam. Ningsih sedang menonton drama Korea kesukaannya.

"Mana oleh-olehnya mas?"

Tentu saja Herman heran." Lho, katanya tadi tidak usah?"

"Huh, mas Herman ini ndak peka." Perempuan itu ngambek, mematikan tivinya lalu masuk kedalam kamarnya.

Herman tentu hanya bisa geleng-geleng kepala saja.

Dua Minggu kemudian setelah gajian Satria mengajak Herman untuk mencicipi mobil Xpander barunya. Setelah puas menikmati kendaraan barunya mereka lalu berhenti di sebuah sentra oleh oleh di daerah Cikampek. Untuk mertuaku, begitu alasannya.

Herman tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia segera menghubungi Ningsih.

"Sayang, ingin oleh-oleh apa. Ini mas lagi ada di Cikampek. Dodol Garut, wingko babat atau tape Bandung?"

"Ah, ngga usah mas."

Karena tak ingin tragedi dulu terulang lagi maka Herman langsung membeli saja. Total ia habiskan 300 ribu untuk membeli lima macam oleh-oleh.

Sore harinya dengan sumringah ia lalu pulang. Kebetulan Ningsih sedang menyiram tanaman di halaman depan.

"Sayang, ini oleh oleh untukmu."

Tentu saja wanita muda itu terkejut.

"Lho, kan aku sudah bilang tidak usah, kenapa malah beli, banyak lagi, borosin duit saja."

Herman tentu saja hanya geleng-geleng kepala saja.

Beli salah, tidak beli salah. Kenapa wanita susah dimengerti sih.

TAMAT


Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

24 komentar untuk "Mengapa Wanita Susah Dimengerti "

  1. Serba salah jadinya ya mas, tidak punya bini serba salah juga haha..

    Btw welcome back mas, bertapa dimana selama ini? 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ada suhu Ajay, sungkem dulu biar berkah. _/|\_

      Bertapa di goa sanggreng hu, biar jadi empat brewok dari goa sanggreng, cuma sayangnya brewok nya ngga nongol².😂

      Berarti mungkin yang benar kalo punya bini dua atau tiga ya hu.🤣🤣🤣

      Hapus
    2. Wah apatuh 4 brewok gatau aku 😅

      Nah itu baru bener, klo punya dua tiga kan, klo yg satunya "susah dimengerti" tinggal pindah aja ke yg satunya lagi wkwk

      Hapus
    3. 4 brewok itu judul novel Wiro sableng kang.😄

      Betul mas, kalo tiga masih rewel tinggal cari yang keempat.😁

      Hapus
  2. mbul tadi salfoks ama tumis brokoli ma salad ayam...kayak gimana tuh bentuknya mas 😂🥦🍗🥙

    akhirnya mas kembali ya...kembali dari pertapaan hehehe...apa kabar mas? Sehat kan?

    Mbul baru tau harga kompor listrik cuma ratusan ribu ya mas, mbul ga pake kompor listrik soalne hehehe

    bagi oleh olehnya mas? wkwkkwk, yangko opo wingko hehhehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, itu harus tanya mas Herman yang makan mbul, aku cuma nulis saja.😂

      Itu aku cek di toko Oren mbul, kalo aslinya kurang tahu berapa, mungkin 5 juta eh ~

      Untuk mbul, oleh olehnya cukup mie ayam saja.🤣

      Hapus
    2. Malah seingatku pernah lihat iklan kompor listrik yg harganya murah banget, tapi kompornya kecil, apinya cuma satu kayaknya 🤣🤣

      Hapus
    3. Murah banget itu berapa kang? Apa dibawah 100 ribu? 🤔

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  3. wkwkwk wanita memang seperti itu yah, di beli'in salah ga di beli'in bilangnya kurang peka :D

    mas agus baru bertapa darimana nih, pasti banyak ide buat postingan kedepanya karna baru pulang bertapa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, mas khanif sepertinya sudah pengalaman sama cewek nih, makanya ngerti banget.😁

      Baru bertapa dari goa sanggreng mas.🤣

      Hapus
  4. Emang ya nyebelin si Ningsih ,baperan amat jadi istri.😁..di baikin banyak kepinginnya di cuekin juga salah.mending buang ke laut aja modelan cewe baperan gini mas Agus hehehh..🏃

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya usia muda memang kadang begitu, nanti seiring dengan bertambahnya usia makin dewasa. 😊

      (Tumben jawabannya bijak.🤣)

      Hapus
    2. Semenjak bertapa di goa mas Agus jadi lebih bijaksana,apa karena faktor U ya😆

      Hapus
    3. Betul mbak faktor U.

      Umur, uban, dan uang.🤣

      Hapus
    4. Wah 3 U yaa..😂😂😂

      Hapus
  5. wah belum kenal betul nih sama istrinya 😜 Aku sih sudah kaga pake kode-kode lagi sama suami. Kalau mau ya bilang mau saja. Habis dia ga pernah peka-peka!!! hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya Ningsih harus belajar sama mbak Friska nih.😁

      Hapus
  6. Ada benarnya juga wanita susah dimengerti.
    Wanita itu penuh misteri, jadi kalau sudah lama berhubungan, dalam berkomunikasi, jangan hanya mengandalkan verbal, tapi perhatikan juga bahasa tubuhnya. Bisa saja ia bilang "ya", tapi kalau diperhatikan bahasa tubuhnya, sebenarnya yang ia ingin katakan adalah "tidak".
    Itu yang saya alami setelah berumah tangga sekian puluh tahun...

    Salam,

    BalasHapus
  7. Haha itu aku banget ogh mas
    Mbokya bapak bapak itu lebih peka to yoo
    Kalo kita bilang ,gak usah repot beli beli oleh oleh, itu bukan berarti kita gak seneng kalo dibawain martabak barang sebungkus . Apalagi kalo ditambah oleh oleh gelang emas ato tas brended wkwk

    BalasHapus
  8. hahahaha si Herman pasti punya stok sabar banyak nih
    kalau laki-laki nanya, mengapa wanita susah dimengerti
    kalau perempuan nanya, kenapa laki-laki tidak mau ngerti

    susah juga ya hahahaha

    BalasHapus
  9. Wkwkwk memang begitulah perempuan ya Bang?

    Semangat terus Bang

    BalasHapus
  10. Ngakaaaakkkkkkk!

    Tapi itu ada maksud dan ilmunya kok :D

    Pertama, hampir semua wanita suka dibawain oleh-oleh apapun, bahkan hal yang receh sekalipun.

    Kedua, mengapa wanita suka nolak, padahal aslinya pengen, karena wanita pengen dikasih kejutan.
    Ketiga, mengapa wanita udah dibeliin masih ngomel juga? percayalah, aslinya dia senang kok.
    Omelan yang keluar dari mulutnya itu, cuman basa basi untuk menyalurkan 20 ribu kata yang harus dia keluarkan setiap harinya :D

    BalasHapus