Cara bisa meramal masa depan biarpun bukan indigo
"Kang Satria ternyata ramalan kamu benar banget." Seru sahabatnya khanif sambil memperlihatkan layar smartphone nya. Satria yang sedang asyik leyeh-leyeh di beranda rumah jadi tertarik. Ia mencoba melihat apa yang membuat heboh temannya itu.
Disitu dijelaskan kalo seorang artis cukup terkenal di tangkap pihak yang berwajib karena terkena kasus narkoba. Laki-laki itu hanya mengangguk angguk saja lalu meneruskan aktivitasnya yaitu scrol scrol beranda Facebook.
Melihat reaksi temannya itu maka khanif tentu saja makin kagum, ia pasti punya ilmu yang tinggi sehingga bisa meramal dengan jitu, padahal kalo dilihat dari potongan nya ia hanya orang biasa.
"Kang, kok kamu tahu sih kalo artis ini bakal ditangkap polisi. Bagaimana caranya kang Satria tahu? Pasti punya ilmu terawangan nih atau jangan jangan kang Satria ini indigo?"
Yang ditanya hanya tertawa." Bukan cuma soal artis Nif. Beberapa bulan ke depan akan ada bencana alam yang dahsyat."
Tentu saja perkataannya membuat pemuda itu terkejut." Waduh, benarkah itu kang?"
Satria tidak menjawab tapi hanya senyum saja lalu melanjutkan kembali melihat timeline sosmed nya. Khanif termangu sambil mencatat di ponselnya tebakan temannya.
Dua bulan kemudian...
Lelaki berumur 30 tahun itu sedang bersantai asyik menonton video Wiwik Sagita di YouTube sambil menunggu istrinya pulang. Ia ditugaskan untuk menanak nasi sementara istrinya belanja ke pasar dengan anaknya. Tiba-tiba temannya itu datang dengan tergopoh-gopoh. Tentu saja Satria heran, tumben amat khanif seperti itu, padahal biasanya ia santai saja.
"Kang, ternyata ramalan kang Satria benar lagi. Luar biasa akang ini." Katanya dengan wajah takjub.
Mendengar ocehannya laki-laki itu jadi bingung, maklum ia sudah lupa obrolan dulu, udah tertutup dengan kegiatannya sehari-hari seperti ke sawah atau pasar dan acara lainnya.
"Lha, memang siapa yang jadi tukang ramal. Jangan aneh-aneh saja kamu ini kalo ngomong, emang kamu habis minum berapa botol sih."
Melihat reaksinya maka khanif tambah kagum, sudah manjur ramalannya tapi masih tetap rendah hati. "Gini lho kang, beberapa bulan yang lalu kang Satria pernah ngomong kalo akan ada bencana besar yang dahsyat. Nah, tadi pagi aku buka hape ada gempa bumi di daerah timur Indonesia, korbannya cukup banyak lho."
"Kamu ini, ada bencana bukannya sedih dan ikut berduka tapi malah seperti senang. Harusnya malah kamu kesana ikut jadi relawan." Tegurnya.
"Maaf kang, aku tentu saja ikutan sedih ada bencana gempa, tapi yang aku heran kan, kok ramalannya kang Satria selalu manjur, tidak kalah dengan ramalan Jayabaya atau Nostradamus. Weruh sedurunge winarah, tahu sebelum terjadi."
"Ngawur kamu, kapan aku pernah bicara begitu."
Tentu saja khanif jadi penasaran." Lha, masa kang Satria lupa, dulu kan kang Satria meramal artis RR ditangkap karena narkoba, padahal kang Satria ngomong sebulan sebelum kejadian, terus dua bulan kang Satria meramal akan ada gempa. Nah, sekarang beneran ada gempa."
Barulah lelaki itu ingat." Oh iya, maklum aku tidak ingat-ingat."
"Nah itu. Yang aku heran kan kok ramalan kang Satria selalu manjur. Itu rahasianya apa kang? Atau mungkin itu ilmu keramat yang diturunkan dari leluhur ya?"
Tentu saja perkataannya membuatnya tertawa." Ngawur kamu Nif, kan kamu tahu sendiri kalo bapakku maupun Mbah ku semuanya petani, tidak ada yang jadi dukun atau tukang ramal. Lagian, zaman sekarang kok masih percaya sama peramal sih."
"Ah, kang satria terlalu merendah. Orang ramalannya tepat semua kok. Kalo bukan dari keturunan, bisa jadi kang satria ini indigo yang punya kemampuan melihat masa depan."
Satria tersenyum mendengar ocehan temannya." Nif, aku bisa melihat masa depan seperti itu bukan karena punya kelebihan atau jadi dukun tapi karena ada caranya. Kalo tahu triknya, bukan cuma aku, kamu juga bisa."
Tentu saja khanif yang seumuran dengannya tidak percaya.
"Oke, aku kasih tahu deh. Sebelum artis RR ditangkap karena narkoba itu aku bilang apa?"
"Kang Satria bilang, kalo nanti akan ada artis terkenal yang ditangkap polisi karena narkoba."
"Nah, kalo waktu akan ada gempa aku bilang apa?"
Pemuda itu mengingat-ingat." Sepertinya bulan depan akan ada gempa bumi dahsyat yang makan banyak korban dan jadi berita nasional."
Kepala khanif langsung ditoyor olehnya." Ngawur kamu Nif, seingatku, aku cuma bilang kalo akan ada bencana alam yang dahsyat, bukan bilang akan ada gempa."
"Ya apa bedanya kang, kan gempa bumi itu bencana alam juga. Itu berarti ramalan kang Satria benar-benar jitu."
"Oke Nif, aku akan beritahu kamu bagaimana caranya agar bisa meramal masa depan biarpun bukan indigo. Cara ini bisa untuk orang biasa, tidak perlu jadi dukun apalagi menghubungi Jin."
Mendengar perkataannya tentu saja khanif antusias. Ia memang selama ini penasaran, temannya itu seperti orang biasa tapi kok bisa meramal dengan tepat. Tadinya ia menyangka kalo Satria itu indigo.
"Pertama tentang artis yang kena tangkap polisi. Itu sebenarnya hal yang lumrah saja. Kamu tahu, penggunaan narkoba di kalangan artis itu adalah hal yang lumrah, jadi wajar saja kalo tiap tahun ada saja artis yang ditangkap pihak berwajib. "
Mendapat penjelasan seperti itu tentu saja khanif jadi terkejut." Oalah, ternyata begitu ya kang."
"Iya, tanpa perlu jadi paranormal atau indigo kita tahu kalo akan ada artis yang kena kasus. Kalo kamu mau bikin ramalan, bilang saja kalo tahun depan akan ada artis terkenal yang bakal kena kasus dan jadi heboh. ini malah lebih aman, karena kalau kasus itu lebih beragam, bukan cuma narkoba tapi bisa juga kasus prostitusi online, penipuan, dan lainnya."
Pemuda itu manggut-manggut.
"Terus, gimana dengan gempa bumi kang?"
"Lha, kamu kan tahu sendiri bahwa negara kita ini letaknya berada di kawasan cincin api Pasifik atau Ring of Fire. Jadi wajar kalo tiap tahun akan ada gempa. Tapi selain gempa, ada juga yang lainnya yaitu musibah banjir, tanah longsor, atau bahkan tsunami. Itulah sebabnya aku bilang akan ada bencana alam, yang sejujurnya aku bahkan tidak tahu akan ada gempa. Kirain aku bencana alamnya itu banjir atau kebakaran hutan yang memang sudah jadi musibah tahunan."
"Buset dah. Jadi ternyata itu ya." Barulah ia tahu rahasia dari kemampuan melihat masa depan temannya itu.
Satria hanya tertawa melihat temannya itu bisa dibohongi olehnya selama ini.
"Wah, kalo begitu aku juga bisa meramal. Bentar lagi kang Satria pasti akan kena omel mbak Lina." Katanya. Lina sendiri adalah istrinya Satria.
"Lha, kok bisa gitu."
"Soalnya aku cium bau nasi gosong. Pasti kang Satria lagi masak nasi dan sekarang sudah gosong."
Tentu saja lelaki itu terperanjat." Weduuusss!!! kenapa tidak bilang dari tadi." Omelnya lalu buru-buru masuk ke dalam rumah, membuat khanif tertawa terbahak-bahak.
TAMAT
Cerita ini terinspirasi dari cerpen teman Hermansyah yang judulnya Dani pendekar peramal masa depan.
Inspirasi ini dari inspirasi teman Jaey yang judulnya Para pendekar veteran.
Jadi gimana lanjutannya, apakah tante Lina mengomel 🤣
saya lebih tertarik dengan wik wik kakek sugiati eh sugiono
soal artis dan gempa, itu kejadian yang lumrah ya
Tapi dipikir pikir apa yang diramalkan sama kang satria memang bisa dilakuin sama kita kita yang orang awam. Kayak artis, ada aja beritanya tiap tahun, ada yang sedih, ada yang bahagia.
kayaknya kalau undian lotre, aku ga bisa menebak-nebak :D
Pengen langsung aku cancel rasanya, sebel aja. Yg jual percaya begituan. Tapi udh terlanjur bayar. Ntr kalo brgnya DTG, mau LGS aku buang aja itu batu.
Rata2 ramaln2 yg suka diucapin Ama peramal sini kan memang harus besar doang. Ga ada yg spesifik banget. Kliatan lah memang ga bisa kok sebenernya🤣