Salah sangka
Sebuah mobil Avanza warna putih berhenti di pinggir sebuah mall yang terletak di pusat kota. Beberapa perempuan muda dengan dandanan mencolok turun.
"Iya." Herman menjawab singkat.
"Awas, kalo telat lagi Lina nanti ngambek lho." Kata gadis di sebelahnya yang bernama Rohmah ikut nimbrung sehingga suasana jadi cerah. Yang dibicarakan hanya senyum lalu masuk kedalam gedung itu bersama teman satunya lagi. Herman hanya geleng-geleng kepala saja lalu pergi menuju kantornya.
*Ilustrasi SPG, Gambar dari google.
Setelah masuk ke dalam maka Marlina dan sahabatnya Aprilia menuju ke lantai dua dimana mereka biasanya bekerja sebagai SPG.
Jam 11 mall mulai ramai. Lia menawarkan produk nya pada seseorang yang lewat.
"Mas, mau beli rokok?"
Yang disapa, seorang lelaki paruh baya dengan perut buncit tampak tertarik, bukan tertarik dengan rokok yang ditawarkan tapi dengan yang menawarkan karena dandanan Lia memang agak seksi. Pakaiannya agak ketat dan rok nya di atas lutut, kulitnya yang putih membuatnya tambah menarik.
"Ngga neng, mas lebih tertarik dengan mu. Bagaimana kalo nanti malah kita check in neng." Jawabnya tanpa basa-basi.
Tentu saja gadis itu terkejut. Walaupun hatinya marah tapi mulutnya tetap tersenyum." Maaf mas, aku hanya menawarkan rokok. Kalo minat silahkan beli, kalo tidak ya tidak apa-apa."
"Ngga neng, rokok mah banyak di rumah. Gimana tawaran Abang, mau kan nanti malam hehehe." Katanya lagi sehingga membuat ia ketakutan tidak bisa menjawab. Mau pergi juga entah kenapa tak ada tenaga.
"Ada apa Lia?" Seru seseorang dan ternyata yang datang adalah Marlina. Tentu saja gadis itu lega.
Melihat yang datang lebih menarik tentu saja lelaki itu jadi kegirangan." Neng geulis, nanti malam kita jalan-jalan yuk, ntar Abang traktir maunya apa, asal abis itu kita senang-senang ya."
Lina jawab dengan senyum." Boleh saja pak, asal setelah main denganku jangan salahkan saya kalo nanti bapak kena HIV dan mungkin beberapa bulan kemudian mati sekarat."
Tentu saja lelaki kurang ajar itu terkejut bukan main, mukanya sedikit pucat." Eh maaf, aku baru ingat ada janji dengan teman."
Buru-buru ia kabur.
Lia tentu saja lega lelaki bajingan itu pergi." Eh, beneran kamu kena HIV?" Tanyanya tidak percaya, soalnya ia kenal temannya itu bukan cewek nakal.
"Tentu saja tidak, aku hanya membodohi dia saja hahaha."
* * *
Sore harinya seperti biasa herman datang menjemput mereka dengan kendaraan roda empat dari kantor. Mitha, Rohmah , dan Aprilia duduk di kursi tengah sedangkan Marlina disebelah supir.
"Kurang ajar bapak botak tadi, sudah grepe grepe tapi malah beli rokoknya cuma satu slop. Botak sialan." Maki Rohmah sambil menyalakan rokok dengan rasa berry. Ia menghembuskan asap untuk menenangkan diri.
"Rese memang orang-orang. Kalo ngga mesum ya biasanya pada ngeremehin kita." Mitha ikut nimbrung sambil mengambil sebatang rokok. Lia ditawari tapi menolak.
Suasana mobil seperti di pasar karena obrolan Mitha dan Rohmah.
Herman hanya senyum saja mendengar percakapan mereka, sudah biasa tiap hari begitu.
" Ya udah, kita makan dulu yuk sebelum ke kantor."
"Ngajak kita semua apa cuma Lina mas?"
Yang digoda hanya diam saja di kursi depan sedangkan Herman hanya tertawa." Semuanya dong, tapi nanti bayar masing-masing ya."
"Sialan." Yang di bangku tengah kompak menyahut.
* * *
"Lina, kamu ada waktu malam Minggu ini enggak?" Tanya pemuda ganteng itu kepada orang di depannya. Setelah mengantar tiga cewek lain sengaja ia membawa gadis yang diam-diam ditaksirnya itu paling akhir, agar bisa bicara dengannya.
Herman memang menyukai gadis itu soalnya sikapnya berbeda dengan teman-teman SPG lainnya. Ia memang memakai pakaian seksi karena itu tuntutan pekerjaan nya. Ia berani bertanya karena cewek cantik itu sepertinya juga suka padanya. Kalo diajak ngobrol dalam mobil nyambung.
"Boleh saja bang. Emang malam Minggu mau ngapain?"
"Ada deh."
Esok harinya Lina bersikap biasa sedangkan Herman sedikit memberi perhatian. Kalo istirahat maka ia kadang ke mall hanya untuk sekedar ngobrol atau sambil membawa makanan ringan. Gadis itu juga seperti memberi hati, ia banyak senyum kepadanya bahkan kadang bercanda sehingga membuat pemuda itu senang.
Akhirnya hari Sabtu datang juga, tapi sayangnya ada perintah dari bos nya.
Bro, kamu kumpulin tim kamu ya. Ada acara konser musik di daerah sono. Aku sudah bicara sama panitia nya. Kamu kesana ya, jangan sampai telat.
Kampret batinnya tapi karena namanya perintah atasan maka ia turuti. Sebenarnya event seperti ini sudah sering tapi karena ia ada acara dengan gadis yang diincarnya jadinya ngedumel. Ah, setidaknya ia masih bisa malam mingguan sama gadis yang disukainya biarpun tidak cuma berdua.
Herman segera mengirim pesan WA ke tim-nya, sedangkan khusus Lina ia menelpon.
"Na, ntar jam 5 gue jemput ya." Katanya. Ada sekitar 30 menit menggombal.
"Oke bang, Abang atur saja ya." Jawabnya kalem.
Seeppp!
Ternyata jalan menuju tempat kost Lina macet parah karena sedang ada pertandingan sepakbola antar kampung di tempatnya. Herman baru sampai hampir Maghrib, itupun setelah adu ngotot dengan seorang warga karena motor yang ditumpangi nya hampir kesenggol oleh mobilnya.
Tapi rasa capeknya hilang begitu melihat dia. Lina sudah menunggu cantik, lengkap dengan seragam SPG nya yang menggoda.
Hadeeuuh, tambah hot saja.
"Udah siap Na, setengah jam lagi kita cabut." Kata pemuda itu sambil duduk di kursi sofa.
"Oke bang. Mau minum apa? Air putih ya hehehe." Kata dia sambil senyum membuatnya tambah cantik dan menggoda.
Baru Herman mau menjawab adzan Maghrib berkumandang. Ia hanya diam menunggu tapi pikiran kemana mana, pikiran nakal tentunya.
Tak lama kemudian adzan pun berhenti.
Lina menggandeng tangan nya. Oh my God.
"Abang ambil wudhu dulu ya, Lina mau ambil mukena, nanti kita sholat bareng."
Ya Allah, kirain mau apaan.
TAMAT
Klo gada suara azan, mgkn Herman akan menjawab "Num cucu ajah.." hihi..
Ngga jadi konser kah Herman, cocoknya vokalisnya Satria, drumer Jaey, Agus Keyboard, Khanif Basis, Herman gitaris. Cewenya kan ada 4, nah Khanif ga kebagian 😅😅
Kalau lagi berdua itu yaa tetap ibadah. Jangan terlalu fokus sama hal lainnya. Emang kalau lagi berdua pikiran sering kesana kemari :P
Temen temenku juga ada yang SPG rokok dan ya cukup sering mendapat godaan seperti itu dari pembeli