Kekasih dari alam kubur part sembilan (tamat)
Dor dor dor beberapa butir peluru bersarang tepat mengenai tubuhnya sehingga membuatnya tersentak dan gagal menghabisi kyai Syahroni karena guci besar yang hendak dihujamkan ke tubuh ulama itu jatuh berantakan.
Ternyata Agus yang menembaknya dengan peluru cadangan yang disimpannya. Ia sebenarnya ingin kabur saat itu tapi malu kalo melakukan nya, meninggalkan orang tua yang sudah menolongnya.
"Keparat." Teriaknya marah. Arwah Larasati yang memakai tubuh Pratiwi segera menggerakkan tangannya. Kepala desa itu menjerit histeris ketika tubuhnya tahu-tahu terangkat dan ia terlempar keluar rumah lewat jendela yang hancur berantakan. Beberapa kaca mengenai tubuhnya sehingga berdarah, untungnya hanya luka luar sehingga Agus tidak sampai mati. Tapi biarpun begitu tak urung ia mengerang kesakitan.
Tertatih-tatih ia mencoba bangun untuk menuju ke dalam menolong istrinya untuk dibawa ke rumah tetangga sebelah sambil mengutuk dalam hati karena tidak ada satupun tetangganya yang datang.
Tapi kakinya berhenti ketika melihat cahaya di kejauhan. Hatinya lega karena mengenali mobil pickup itu milik Jaenudin. Tapi ia ternganga ketika melihat kendaraan roda empat itu tidak berhenti tapi tetap ngebut ke arahnya berdiri untuk menabraknya.
Baca kisah sebelumnya: Kekasih dari alam kubur part 8.
Beruntung sebelum kejadian mengerikan itu terjadi kyai Syahroni segera mendorongnya sehingga ia selamat walaupun untuk itu Agus kembali jatuh dan tubuhnya mencium tanah.
BRAKKK!!! Mobil pickup tersebut tanpa ampun menabrak pagar besi rumah kepala desa itu. Tak lama kemudian pengemudinya yang bukan lain Jaenudin keluar sambil membawa senjata tajam berupa pisau panjang, entah ia dapat dari mana. Ia melangkah pasti menuju tempatnya tapi tatapan matanya agak kosong.
Belum habis rasa kejutnya, dari kejauhan muncul Ujang, Kardi, dan beberapa tetangga nya. Agus tadinya lega karena itu berarti para tetangganya hendak menolongnya, tapi rasa lega itu berubah menjadi takut karena para penduduk itu ada yang membawa kayu. Mereka semua berjalan perlahan dan langsung mengepung Agus di tengah. Semua pandangan matanya tampak kosong.
Celaka, batinnya. Matilah aku kali ini dan iapun hanya pasrah. Ia dan kyai Syahroni kini di kepung oleh para warga desa yang entah bagaimana caranya sudah terpengaruh oleh roh Larasati.
"Bunuh mereka berdua."
Para warga pelan maupun pasti mulai merangsek untuk menghabisi mereka berdua. Kyai Syahroni tidak tinggal diam sementara Agus yang sudah terluka hanya pasrah sehingga para penduduk yang kerasukan lebih dulu memukuli ulama desa tersebut dengan kayu ataupun tangan kosong.
Kyai tersebut serba salah, kalo menggunakan kekerasan secara penuh, bisa-bisa penduduk jadi korban padahal mereka hanya kerasukan. Kalo hanya satu yang kerasukan ia bisa membebaskan orang tersebut dengan membaca doa, tapi kalo banyak begini cara satu satunya dengan menghabisi sumbernya yaitu roh Larasati, tapi sayangnya ia berada di kejauhan.
Hahaha arwah perempuan itu tertawa senang melihat orang tua itu kewalahan.
Tapi suara tawanya berhenti ketika sebuah benda melayang dan tepat menusuk tepat ke jantungnya dari arah samping.
Keparat, makinya kepada penyerang gelap itu. Ia menoleh kesamping dan dilihatnya di halaman sebelah kanan rumah kepala desa itu seorang bocah tanggung yang dikenalnya karena dulu pernah dirasukinya. Siapa lagi kalo bukan Ahmad, anak dari desa Sawojajar.
Tapi mata batin Larasati tahu betul kalo itu bukan perbuatan anak itu semata.
"Ki.. Ki Joko." Desisnya.
Ki Joko yang merasuki Ahmad tersenyum." Kau dulu merasuki bocah ini untuk membunuhku Larasati, kini aku juga menggunakan anak ini untuk membunuhmu."
"Apa kau pikir golok ini bisa membunuh ku orang tua keparat."
Habis memaki maka arwah perempuan itu langsung mengangkat tangannya untuk melemparkan bocah tanggung itu, tapi ternyata kekuatan tidak muncul. Ahmad masih tetap berdiri tegak.
"Keparat, kenapa begini."
"Apa kau pikir golok itu senjata biasa Laras, itu golok pusaka milik leluhurku yang dulu memusnahkan ilmumu dan membunuh mu."
TIDAAKKKKKK!!!
Sebuah jeritan keras keluar dari mulutnya dan tiba-tiba tubuhnya hancur berkeping-keping menjadi serpihan debu dan dibekas tempatnya berdiri beberapa tulang belulang tampak, dengan sebuah golok tampak menancap di dada tulang tengkorak itu.
Efeknya juga segera terasa. Para penduduk desa yang sebelumnya hendak membunuh kyai Syahroni tampak tertegun dan menghentikan perbuatannya.
"Kyai, kenapa kau disini." Tanya Ujang yang sebelumnya hendak memukulinya. Ia kaget dan langsung melepaskan kayu yang ada di genggaman tangannya. Kardi, Jaenudin dan beberapa penduduk lainnya juga shock ketika melihat tangan mereka ada yang berdarah, darah dari orang yang dihormati mereka. Mereka juga kaget ketika lurah Agus juga ada ditengah jalan tergeletak.
Alhamdulillah, sebuah bencana telah lewat, demikian batin ulama itu. Ia tersenyum pada Ahmad, yang balas tersenyum lalu bocah itupun rubuh tak sadarkan diri.
Kyai Syahroni sendiri juga hendak roboh karena sudah tidak kuat tapi beberapa orang langsung memegangnya.
Akhirnya malam itu desa Kaligangsa gempar. Mereka membawa empat orang yaitu Kyai Syahroni, Lurah Agus, istrinya Sumiati dan Ahmad ke rumah sakit dengan mobil pickup yang depannya agak ringsek karena menabrak pagar besi biarpun mereka tidak terlalu kenal anak tanggung tersebut.
Untungnya berkat kesigapan penduduk nyawa kepala desa Kaligangsa dan istrinya selamat, begitu juga dengan Ahmad yang terheran-heran kok ia bisa berada di rumah sakit.
Tapi sayangnya nasib berbeda di alami oleh kyai Syahroni. Ulama kharismatik itu akhirnya meninggal dunia setelah dirawat tiga hari karena luka lukanya sangat serius. Sebelum meninggal ia sempat siuman dan memberi tahu Soetikno, polisi desa itu bahwa para penduduk tidak bersalah, ini adalah musibah, tak perlu menangkap seorang.
Lurah Agus sendiri tentu saja sangat terpukul. Selain kehilangan orang yang menolongnya, juga karena tidak menyangka kalo akibat perbuatannya bisa sefatal ini. Ia akhirnya menyuruh orang untuk membuat makam yang bagus untuk Pratiwi sebagai penebus kesalahannya.
Akhirnya setelah sembuh total sebulan kemudian ia memutuskan untuk mengundurkan diri. Tentu saja pengunduran dirinya itu agak mengagetkan warga desa, tapi sebagian ada yang senang karena tidak suka dengan tindak tanduknya selama memerintah biarpun setelah kejadian itu ia jadi sering mengurung diri di rumah bersama istrinya.
Seminggu setelah mengundurkan diri Agus dan istrinya lalu keluar dari desa tersebut. Ingin menenangkan diri dan juga menunggu anaknya lahir, begitu penjelasannya pada kerabatnya.
Sementara itu di pinggir ibukota Jakarta seorang lelaki bernama Supri sedang senang karena ia baru menang besar dari berjudi. Supri yang seorang hansip memang kadang suka bermain judi, biarpun niatnya hanya untuk iseng mengisi waktu jaga malam.
Seringnya ia kalah kalo main judi, tapi entah kenapa malam ini ia memang terus, kartu yang ia pegang selalu bagus. Akhirnya setelah uang teman-teman nya habis maka lelaki itu berniat pulang biarpun waktu jaga malam masih panjang.
Ningrum, aku akan melamar kamu nanti. Katanya membayangkan ia akan melamar dan menikahi janda muda yang jadi rebutan di desanya itu.
Ia membalas sapaan beberapa warga desa yang sedang duduk-duduk di luar, mungkin begadang.
Ah, sebaiknya aku ke rumahnya saja. Ia pasti tidak akan menolak ku kalo aku beri uang banyak. Dengan pikiran itu maka langkah kakinya yang tadinya hendak dituju ke rumahnya jadi bergeser ke perkampungan sebelah dimana wanita yang diidamkannya tinggal.
Kampung itu sendiri sudah sunyi sepi karena memang tengah malam sudah lewat. Supri kaget ketika melihat seorang wanita muda sedang berdiri di sudut sebuah gang yang remang-remang. Wajahnya tampak cantik walaupun dandanan bajunya itu jelas sudah ketinggalan jaman karena seperti pakaian tempo dulu.
Apa ia seorang pelacur pikirnya. Supri segera saja menuju ke arahnya, sebagai seorang hansip ia harus tahu siapa saja yang masuk wilayah kekuasaannya bukan. Kalo ia orang asing akan ditanyai dan dimintai keterangan, kalo ia pelacur, bolehlah menemani malam yang dingin ini, soal tarif tak masalah, toh ia baru menang besar.
"Neng, kok tengah malam sendirian. Memang mau kemana?"
Wanita itu hanya tersenyum tanpa menjawab, senyumnya membuatnya makin manis sehingga Supri makin blingsatan dan tidak sabar ingin menggumulinya.
"Neng, Abang ini hansip neng. Dan sebagai kepala keamanan, maka Abang harus tahu nama Eneng. Syukur-syukur kalo bawa KTP."
Kali ini wanita cantik misterius itu menjawab." Namaku Larasati."
TAMAT
Sudah saya duga pasti tokoh utamanya selamat soalnya kurang seru kalau tokoh utamanya mati juga..hihihi
Hahaha.. ternyata si Ahmad lah yang menjadi dewa penolong si tokoh utama, jangan-jangan si Ahmad ini adalah Ahmad Husein si bocah sakti dari gunung Slamet.. hihihi
Apes banget si Larasati dua kali mati sama senjata yang sama yakni golok keramat. Jangan-jangan itu golok, golok setan goloknya si Mandala.
Wah sepertinya bakalan ada kelanjutannya nih petualangan Larasati di Jakarta.
kemarin seingetku si arwahnya masih balas dendam
tapi seneng juga si lurah durjana itu akhirnya sadar akan perbuatannya
emang harus dibikin sengsara dulu baru dia paham akan konsekuensinya
si larasati emang gak bisa mati ya, mangkanya dia terus gentayangan menghantui orang-orang, aku malah penasaran si supri bakal di apain sama larasati :D
selamat buat si ahmad yang jadi super hero penyelamat warga, meski dia sendiri di rasuki :D
Set dah lurah Suuueee kaga mampus...😆😆😆😆
Menarik juga yee akhirnya kematian Larasati ditangan ki Joko Bloon yang juga sudah menjadi arwah gentayangan dan memakai jasad Ahmad..😊😊
Akhirnya dengan Pusaka Keris setan Kober Ki Joko bloon bisa menikam jantung pratiwi hingga ia hancur lebur.😁😁😁
Meski setahun kemudian Larasati kembali bergentayangan dengan target terbaru bernama Supri.😁😁
Dan sejak itu setiap malam jum,at Kliwon Larasati sering bergentayangan sambil bersenandung menyanyikan lagu Dewa 19.😆😆🤣🤣
Larasati
Berkelana iris janji
Menyulih bisikan.
Bisikan memacu hasrat
Desir-desir mimpi
Isyaratkan legit dunia
Kamulah satu-satunya
Yang ternyata mengerti aku
Maafkan aku selama ini
Yang sedikit melupakanmu
S'gala santun
Yang kauendap di jiwaku
Tak terisap dulu
Kini kecapkan sesalku
Anyaman cintamu
Terkoyak buram mataku.🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😆😆😆😆
siip deh ceritana
Oh jadi si Ningrum dirasuki Larasati juga, dan skrg godain satpam 😅
Lurahnya jg masih hidup, sesuai pepatah org jahat hidupnya lama 🤣 btw, capek gak mas bikin cerpen sampai 9 episode?
Tapi adegan pas ki joko lawan larasati absurd banget sih menurutku jadi kayak adegan angling darma gitu bunuhnya pake golok pusaka hahah sedangkan pak kyai setengah mati ngelawan pake ayat suci...
Tpi keren sihh endingnya twist banget
Nyatanya masih ada aja dia berkeliaran, menunggu seseorang untuk bisa dirasuki buat balas dendam lagi.
Bakalan ada kisah lain yang nerusin kisah ini nggak nih? :D
Keren ceritanya, bikin merinding, tapi juga ngakak hahaha
Jiaaah si Larasati masih gentayangan aja Yaaa . Kayaknya bakal ada part baru nih mas 😁
Dahlah klo urusan cerita begini, Mas Agus juarak :D
Anyway, maaf ya kak, aku lumayan loncat-loncat bacanya, tapi tetep ngusahain ikut baca. Hehe...
Ternyata si Agus selamat sampai episode tamat...
Kira2 suatu saat bakalan ada lagi gak sambungannya?
Hihi.....
Masih penasaran..
Ninggalin jejak dulu, nanti tak baca satu satu dari part pertama, om.. 😁
Yakin jantungku dag dig dug😅 akhirnya kelar juga bunuh2annya... tapi Lurahnya malah selamat.. padahal kan dia dalangnya ya. Tapi ahh sudahlahh mngkin akan berlanjut di Season 2? Ada lanjutannya lagi nggak mas Agus.. wkek 🤣
Kalau nggak baca part sebelumnya lumayan keder. Tapi keknya ini bagian klimaks-nya karena seru banget.
Udah seneng padahal, trus tau2 Larasati masih ada dong, huhu...
Ending menggantung gini bikin imajinasi jalan sendiri: wah, habis ini Larasati ngapain pak hansip ya...
Ga papa, yang penting tahu akhir ceritanya....
Tokoh yang baik-baik malah pada mati sih mas Agus? haha #ga terima