Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kekasih dari alam kubur part sembilan (tamat)

 


Dor dor dor beberapa butir peluru bersarang tepat mengenai tubuhnya sehingga membuatnya tersentak dan gagal menghabisi kyai Syahroni karena guci besar yang hendak dihujamkan ke tubuh ulama itu jatuh berantakan. 

Ternyata Agus yang menembaknya dengan peluru cadangan yang disimpannya. Ia sebenarnya ingin kabur saat itu tapi malu kalo melakukan nya, meninggalkan orang tua yang sudah menolongnya.

"Keparat." Teriaknya marah. Arwah Larasati yang memakai tubuh Pratiwi segera menggerakkan tangannya. Kepala desa itu menjerit histeris ketika tubuhnya tahu-tahu terangkat dan ia terlempar keluar rumah lewat jendela yang hancur berantakan. Beberapa kaca mengenai tubuhnya sehingga berdarah, untungnya hanya luka luar sehingga Agus tidak sampai mati. Tapi biarpun begitu tak urung ia mengerang kesakitan.

Tertatih-tatih ia mencoba bangun untuk menuju ke dalam menolong istrinya untuk dibawa ke rumah tetangga sebelah sambil mengutuk dalam hati karena tidak ada satupun tetangganya yang datang.

Tapi kakinya berhenti ketika melihat cahaya di kejauhan. Hatinya lega karena mengenali mobil pickup itu milik Jaenudin. Tapi ia ternganga ketika melihat kendaraan roda empat itu tidak berhenti tapi tetap ngebut ke arahnya berdiri untuk menabraknya.

Baca kisah sebelumnya: Kekasih dari alam kubur part 8.

Beruntung sebelum kejadian mengerikan itu terjadi kyai Syahroni segera mendorongnya sehingga ia selamat walaupun untuk itu Agus kembali jatuh dan tubuhnya mencium tanah.

BRAKKK!!! Mobil pickup tersebut tanpa ampun menabrak pagar besi rumah kepala desa itu. Tak lama kemudian pengemudinya yang bukan lain Jaenudin keluar sambil membawa senjata tajam berupa pisau panjang, entah ia dapat dari mana. Ia melangkah pasti menuju tempatnya tapi tatapan matanya agak kosong.

Belum habis rasa kejutnya, dari kejauhan muncul Ujang, Kardi, dan beberapa tetangga nya. Agus tadinya lega karena itu berarti para tetangganya hendak menolongnya, tapi rasa lega itu berubah menjadi takut karena para penduduk itu ada yang membawa kayu. Mereka semua berjalan perlahan dan langsung mengepung Agus di tengah. Semua pandangan matanya tampak kosong.

Celaka, batinnya. Matilah aku kali ini dan iapun hanya pasrah. Ia dan kyai Syahroni kini di kepung oleh para warga desa yang entah bagaimana caranya sudah terpengaruh oleh roh Larasati.

"Bunuh mereka berdua."

Para warga pelan maupun pasti mulai merangsek untuk menghabisi mereka berdua. Kyai Syahroni tidak tinggal diam sementara Agus yang sudah terluka hanya pasrah sehingga para penduduk yang kerasukan lebih dulu memukuli ulama desa tersebut dengan kayu ataupun tangan kosong.

Kyai tersebut serba salah, kalo menggunakan kekerasan secara penuh, bisa-bisa penduduk jadi korban padahal mereka hanya kerasukan. Kalo hanya satu yang kerasukan ia bisa membebaskan orang tersebut dengan membaca doa, tapi kalo banyak begini cara satu satunya dengan menghabisi sumbernya yaitu roh Larasati, tapi sayangnya ia berada di kejauhan.

Hahaha arwah perempuan itu tertawa senang melihat orang tua itu kewalahan.

Tapi suara tawanya berhenti ketika sebuah benda melayang dan tepat menusuk tepat ke jantungnya dari arah samping.

Keparat, makinya kepada penyerang gelap itu. Ia menoleh kesamping dan dilihatnya di halaman sebelah kanan rumah kepala desa itu seorang bocah tanggung yang dikenalnya karena dulu pernah dirasukinya. Siapa lagi kalo bukan Ahmad, anak dari desa Sawojajar.

Tapi mata batin Larasati tahu betul kalo itu bukan perbuatan anak itu semata.

"Ki.. Ki Joko." Desisnya.

Ki Joko yang merasuki Ahmad tersenyum." Kau dulu merasuki bocah ini untuk membunuhku Larasati, kini aku juga menggunakan anak ini untuk membunuhmu."

"Apa kau pikir golok ini bisa membunuh ku orang tua keparat."

Habis memaki maka arwah perempuan itu langsung mengangkat tangannya untuk melemparkan bocah tanggung itu, tapi ternyata kekuatan tidak muncul. Ahmad masih tetap berdiri tegak.

"Keparat, kenapa begini."

"Apa kau pikir golok itu senjata biasa Laras, itu golok pusaka milik leluhurku yang dulu memusnahkan ilmumu dan membunuh mu."

TIDAAKKKKKK!!! 

Sebuah jeritan keras keluar dari mulutnya dan tiba-tiba tubuhnya hancur berkeping-keping menjadi serpihan debu dan dibekas tempatnya berdiri beberapa tulang belulang tampak, dengan sebuah golok tampak menancap di dada tulang tengkorak itu.

Efeknya juga segera terasa. Para penduduk desa yang sebelumnya hendak membunuh kyai Syahroni tampak tertegun dan menghentikan perbuatannya.

"Kyai, kenapa kau disini." Tanya Ujang yang sebelumnya hendak memukulinya. Ia kaget dan langsung melepaskan kayu yang ada di genggaman tangannya. Kardi, Jaenudin dan beberapa penduduk lainnya juga shock ketika melihat tangan mereka ada yang berdarah, darah dari orang yang dihormati mereka. Mereka juga kaget ketika lurah Agus juga ada ditengah jalan tergeletak.

Alhamdulillah, sebuah bencana telah lewat, demikian batin ulama itu. Ia tersenyum pada Ahmad, yang balas tersenyum lalu bocah itupun rubuh tak sadarkan diri. 

Kyai Syahroni sendiri juga hendak roboh karena sudah tidak kuat tapi beberapa orang langsung memegangnya.

Akhirnya malam itu desa Kaligangsa gempar. Mereka membawa empat orang yaitu Kyai Syahroni, Lurah Agus, istrinya Sumiati dan Ahmad ke rumah sakit dengan mobil pickup yang depannya agak ringsek karena menabrak pagar besi biarpun mereka tidak terlalu kenal anak tanggung tersebut.

Untungnya berkat kesigapan penduduk nyawa kepala desa Kaligangsa dan istrinya selamat, begitu juga dengan Ahmad yang terheran-heran kok ia bisa berada di rumah sakit.

Tapi sayangnya nasib berbeda di alami oleh kyai Syahroni. Ulama kharismatik itu akhirnya meninggal dunia setelah dirawat tiga hari karena luka lukanya sangat serius. Sebelum meninggal ia sempat siuman dan memberi tahu Soetikno, polisi desa itu bahwa para penduduk tidak bersalah, ini adalah musibah, tak perlu menangkap seorang.

Lurah Agus sendiri tentu saja sangat terpukul. Selain kehilangan orang yang menolongnya, juga karena tidak menyangka kalo akibat perbuatannya bisa sefatal ini. Ia akhirnya menyuruh orang untuk membuat makam yang bagus untuk Pratiwi sebagai penebus kesalahannya.

Akhirnya setelah sembuh total sebulan kemudian ia memutuskan untuk mengundurkan diri. Tentu saja pengunduran dirinya itu agak mengagetkan warga desa, tapi sebagian ada yang senang karena tidak suka dengan tindak tanduknya selama memerintah biarpun setelah kejadian itu ia jadi sering mengurung diri di rumah bersama istrinya.

Seminggu setelah mengundurkan diri Agus dan istrinya lalu keluar dari desa tersebut. Ingin menenangkan diri dan juga menunggu anaknya lahir, begitu penjelasannya pada kerabatnya.

Sementara itu di pinggir ibukota Jakarta seorang lelaki bernama Supri sedang senang karena ia baru menang besar dari berjudi. Supri yang seorang hansip memang kadang suka bermain judi, biarpun niatnya hanya untuk iseng mengisi waktu jaga malam.

Seringnya ia kalah kalo main judi, tapi entah kenapa malam ini ia memang terus, kartu yang ia pegang selalu bagus. Akhirnya setelah uang teman-teman nya habis maka lelaki itu berniat pulang biarpun waktu jaga malam masih panjang.

Ningrum, aku akan melamar kamu nanti. Katanya membayangkan ia akan melamar dan menikahi janda muda yang jadi rebutan di desanya itu.

Ia membalas sapaan beberapa warga desa yang sedang duduk-duduk di luar, mungkin begadang.

Ah, sebaiknya aku ke rumahnya saja. Ia pasti tidak akan menolak ku kalo aku beri uang banyak. Dengan pikiran itu maka langkah kakinya yang tadinya hendak dituju ke rumahnya jadi bergeser ke perkampungan sebelah dimana wanita yang diidamkannya tinggal.

Kampung itu sendiri sudah sunyi sepi karena memang tengah malam sudah lewat. Supri kaget ketika melihat seorang wanita muda sedang berdiri di sudut sebuah gang yang remang-remang. Wajahnya tampak cantik walaupun dandanan bajunya itu jelas sudah ketinggalan jaman karena seperti pakaian tempo dulu.

Apa ia seorang pelacur pikirnya. Supri segera saja menuju ke arahnya, sebagai seorang hansip ia harus tahu siapa saja yang masuk wilayah kekuasaannya bukan. Kalo ia orang asing akan ditanyai dan dimintai keterangan, kalo ia pelacur, bolehlah menemani malam yang dingin ini, soal tarif tak masalah, toh ia baru menang besar.

"Neng, kok tengah malam sendirian. Memang mau kemana?"

Wanita itu hanya tersenyum tanpa menjawab, senyumnya membuatnya makin manis sehingga Supri makin blingsatan dan tidak sabar ingin menggumulinya.

"Neng, Abang ini hansip neng. Dan sebagai kepala keamanan, maka Abang harus tahu nama Eneng. Syukur-syukur kalo bawa KTP."

Kali ini wanita cantik misterius itu menjawab." Namaku Larasati."

TAMAT

Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

99 komentar untuk "Kekasih dari alam kubur part sembilan (tamat)"

  1. Langsung baca part 9 biarin dah lompat cuma setingkat ini..hihihi

    Sudah saya duga pasti tokoh utamanya selamat soalnya kurang seru kalau tokoh utamanya mati juga..hihihi

    Hahaha.. ternyata si Ahmad lah yang menjadi dewa penolong si tokoh utama, jangan-jangan si Ahmad ini adalah Ahmad Husein si bocah sakti dari gunung Slamet.. hihihi

    Apes banget si Larasati dua kali mati sama senjata yang sama yakni golok keramat. Jangan-jangan itu golok, golok setan goloknya si Mandala.

    Wah sepertinya bakalan ada kelanjutannya nih petualangan Larasati di Jakarta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ngga boleh mas loncat bacanya kecuali kalo sudah transfer pulsa 50k.😂

      Namanya tokoh utama harus hidup apapun kondisinya ya mas.😁

      Bukan mas, itu Ahmad khanif dari Jepara.🤣

      Kurang tahu apakah ada lanjutannya atau tidak, kalaupun ada lanjutannya mungkin di blog Satria mwb, terwelu ucul, atau Hermansyah mywapblog.😄

      Hapus
    2. Udah terlanjur lompat, mas.. hahaha

      Kalau tokoh utamanya mati ntar ngga ada yang mau jadi tokoh utama..hihihi

      Oh ternyata Ahmad khanif..hihihi

      Dilanjutkan aja biar dia jadi teror di pinggiran Jakarta terutama daerah Depok..hahaha

      Hapus
    3. Lompatnya kemana mas, apa kecebur kali.😅

      Rencananya sih mau ada teror buat tukang mangkal di Depok mas.🤣

      Hapus
    4. Sangat setuju banget itu, ayo langsung dibuat sebelum jadi lupa..hihihi

      Hapus
    5. Wah udah lupa mas, emang jalan ceritanya kayak gimana ya?

      Hapus
    6. Mana nih cerpen teror buat tukang mangkal, belum jadi kah? 😅😅

      Hapus
    7. Belum kang, masih pengin istirahat dulu sementara. Mungkin bentar lagi ada di Jaey zona.😅

      Hapus
    8. Ada sih di JaeyZone cuma horrornya horror modus 🤣🤣

      Hapus
  2. alemong udah masuk season 9
    kemarin seingetku si arwahnya masih balas dendam
    tapi seneng juga si lurah durjana itu akhirnya sadar akan perbuatannya
    emang harus dibikin sengsara dulu baru dia paham akan konsekuensinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini langsung loncat ke part 9 makanya bingung mas Ikrom, coba kalo nomor 8 dulu, mungkin ngga keder 😅

      Hapus
  3. jadi si lurah agus gak jadi mati.. tapi yaa untunglah kalo dia udah tobat dan menyesali perbuatanya :)..

    si larasati emang gak bisa mati ya, mangkanya dia terus gentayangan menghantui orang-orang, aku malah penasaran si supri bakal di apain sama larasati :D

    selamat buat si ahmad yang jadi super hero penyelamat warga, meski dia sendiri di rasuki :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namanya tokoh utamanya maka harus hidup mas.🤣

      Wah kurang tahu Supri mau diapakan, jangan-jangan mau disunat lagi oleh Larasati.😅

      Hapus
    2. kayaknya dia mau dikasih hadiah deh mas , tapi gak tau hadiahnya apa :D

      Hapus
    3. Mungkin hadiah bakso Aci atau telor asin kali ya.😅

      Hapus

  4. Set dah lurah Suuueee kaga mampus...😆😆😆😆


    Menarik juga yee akhirnya kematian Larasati ditangan ki Joko Bloon yang juga sudah menjadi arwah gentayangan dan memakai jasad Ahmad..😊😊


    Akhirnya dengan Pusaka Keris setan Kober Ki Joko bloon bisa menikam jantung pratiwi hingga ia hancur lebur.😁😁😁

    Meski setahun kemudian Larasati kembali bergentayangan dengan target terbaru bernama Supri.😁😁


    Dan sejak itu setiap malam jum,at Kliwon Larasati sering bergentayangan sambil bersenandung menyanyikan lagu Dewa 19.😆😆🤣🤣


    Larasati
    Berkelana iris janji
    Menyulih bisikan.


    Bisikan memacu hasrat
    Desir-desir mimpi
    Isyaratkan legit dunia


    Kamulah satu-satunya
    Yang ternyata mengerti aku
    Maafkan aku selama ini
    Yang sedikit melupakanmu


    S'gala santun
    Yang kauendap di jiwaku
    Tak terisap dulu
    Kini kecapkan sesalku
    Anyaman cintamu
    Terkoyak buram mataku.🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😆😆😆😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngga boleh mati kang, soalnya tokoh utama.🤣

      Kayaknya Larasati mau gentayangan di pinggir kota Jakarta kang yaitu Depok.😄

      Hapus
    2. Nggak belum telat kok mbak Nis...Sini hayo kita nyanyi bareng, Nih pegang micnya..🎤🎤🎤🎤🎤

      🎹🎸🎷🎺🎻🎧🎹🎹🎶🎵🎵🎵🎶🎶🤣🤣🤣🤣🤣🤣😃😃😃😃

      Hapus
  5. pak lurah tau diri juga akhirnya....

    siip deh ceritana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih banyak sudah sabar membaca sampai part 9 pak.😄

      Hapus
  6. Loh ini yg baru ya, kemarin aku komen dimana, hihi..

    Oh jadi si Ningrum dirasuki Larasati juga, dan skrg godain satpam 😅

    Lurahnya jg masih hidup, sesuai pepatah org jahat hidupnya lama 🤣 btw, capek gak mas bikin cerpen sampai 9 episode?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kemarin mungkin komen di blognya mas Herman.😅

      Bukan kang, Ningrum dirasuki jaey makanya ia mau saja dikasih J-Phone.😄

      Biasa saja kang, rencananya malah mau tambah lagi biar jadi 100000000 episode.🤣

      Hapus
    2. 1000000000, Nol nya ada berapa itu aku mls hitung 🤣

      Hapus
    3. Ngga ada nolnya kang, nol itu kosong, jadi belakang angka 1 itu kosong.😅

      Hapus
  7. Yahh endingnya kurang jos hehe harusnya pak lurah juga mati atw setidaknya cacat hehe... Tp yah mau diapa lg suka2 yg nulis sih...
    Tapi adegan pas ki joko lawan larasati absurd banget sih menurutku jadi kayak adegan angling darma gitu bunuhnya pake golok pusaka hahah sedangkan pak kyai setengah mati ngelawan pake ayat suci...
    Tpi keren sihh endingnya twist banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terserah yang nulis yang bang Alul, itulah enaknya jadi penulis.🤣

      Hapus
  8. Yaampun udah lama ga mampir kesini, tau2 ceritanya udah part 9 dan tamat ajaa. Ntr aku mampir dulu baca ke part sebelumnya dulu baru lanjut baca ini(klo siang 🤣), terakhir baru baca sampe 3 soalnya. Hehehe..

    BalasHapus
  9. Mestiiiiii inih, endingnya nggak bisa ketebak, kirain standar, si pelaku pasti mati, dan Larasati mati juga, ebentar, double mati dong dia :D

    Nyatanya masih ada aja dia berkeliaran, menunggu seseorang untuk bisa dirasuki buat balas dendam lagi.
    Bakalan ada kisah lain yang nerusin kisah ini nggak nih? :D
    Keren ceritanya, bikin merinding, tapi juga ngakak hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tadinya rencananya lurah Agus juga mau ikutan mati, tapi kalo koit jadinya gampang ketebak, jadi dibikin beda sedikit.😅

      Entahlah masih ada sambungannya atau enggak, sengaja dibikin menggantung.

      Hapus
    2. Eh iyaaa, udah banyak banget sih alur cerita, yang jahat mati :D
      Bahkan di film Suzanna rata-rata ya pelaku mati :D
      Mbok ya sesekali dikasih hidup, menyesali tindakannya atau juga gila ya wakakakak
      *doanya buruk syekaleehh :D

      Hapus
    3. Nah, disini itu pelakunya dikasih kesempatan tobat buat punya bini lagi.😅

      Hapus
  10. Kenapa si pak lurah ga ditangkap untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya yang membunuh Pratiwi 😅. Berharap itu sih sbnrnya.

    Jiaaah si Larasati masih gentayangan aja Yaaa . Kayaknya bakal ada part baru nih mas 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya juga ya, kenapa lurah Agus tidak ditangkap? Mungkin karena baik korban maupun anak buahnya sudah koit semua jadinya tidak ada saksi.😅

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Eh ada suhu embul, sungkem hu.😄

      Hapus
  11. Udah lama ga maen, tau-tau dapet part 9 aja. PR banget nggak tuh part 1-8 nya. hahaha...
    Dahlah klo urusan cerita begini, Mas Agus juarak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kemana saja selama ini mbak Pipit, kok baru kelihatan.😃

      Hapus
  12. Wahhh kalau liat mba-mba berdiam diri di tempat remang-remang gitu serem sih... Sapa tau udah ada yang nemenin duluan, atau malah seseorang dari alam yang berbeda..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa tahu mbak itu salah satu cari mangsa, apalagi kalo mangkal.😅

      Hapus
  13. Kayaknya nih yaaa, Neng Larasati harus aku ubah stylenya biar nggak ketinggalan zaman gitu. Jadi kecantikannya akan semakin terpancar. Hehe... Tapi, roh Larasati harus ke sini dulu biar aku bisa dandani dia jadi super cantik. Ya nggak kak?

    Anyway, maaf ya kak, aku lumayan loncat-loncat bacanya, tapi tetep ngusahain ikut baca. Hehe...


    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya Larasati harus berguru sama mbak Shandy agar tampil lebih trendy ya.😄

      Tidak apa-apa mbak, santai saja.😃

      Hapus

    2. Sejak kapan Dhiny jadi seorang Make-up hantu..😁😁😁🤣🤣

      Hapus
  14. Tadinya aku pikir bisa ketebak endingnyaaa....

    Ternyata si Agus selamat sampai episode tamat...

    Kira2 suatu saat bakalan ada lagi gak sambungannya?

    Hihi.....

    Masih penasaran..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gimana mau ada sambungannya mbak pemerannya sudah menghilang semua kena garam ajaib 😅😅

      Pak Sutradara sepertinya perlu mendatangkan pemain baru nih 😅😅

      Hapus
    2. Pemeran nya nanti ganti jadi Dahlan, Supri, Ahmad dll.😄

      Hapus
    3. Kalo mbak Ike minat, nanti akan aku bikin sambungan nya sih.😅

      Hapus

    4. 🥺🤔🤔🤔🤔🤔🤔

      Hapus
    5. Sekalian mbak Ike jadi pemerannya. 😅

      Soalnya Tiwi lagi sibuk menjadi anggota baru di GirlBand Blackpink 🤣

      Hapus
    6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    9. Mas Jaey, klo aku jadi pemerannya kira2 honornya berapa y?? Hihihi... blm apa2 dah nanya honor🤣🤣😍

      Hapus
    10. Nah kang jaey, tuh ditanya mbak Ike 😅

      Hapus
  15. Supri ..., Supri ... ! melamar cewek menunggu menang judi ... Ha ha .... Selamat malam Mas Agus. karyamu enak dibaca sepanjang masa.

    BalasHapus
    Balasan

    1. Betul Bu Aji....Bisa dibuat kenangan juga novel atau cerpen disini yee Bu Aji.😊😊

      Hapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Kan ceritanya Tiwi cuma pelarian Agus saja jadinya memang tidak terlalu dianggap.😂

      Hapus
    4. Untuk amplop nya tenang saja nanti dikasih yang tebal tapi isinya kasbon warung makan yang belum dibayar saat syuting.🤣

      Hapus
    5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    6. Tetap main Tiwi tapi bukan di genre horor, mainnya di parit nangkap kodok dan di pohon metik apel 🤣

      Hapus
    7. Ayo semangat mbul bikin cerpen baru.😃

      Hapus
  17. Weeehh ini udah part 9 yaaa.
    Ninggalin jejak dulu, nanti tak baca satu satu dari part pertama, om.. 😁

    BalasHapus
  18. Huaaaa 😱😱 seram beud. Wkwk

    Yakin jantungku dag dig dug😅 akhirnya kelar juga bunuh2annya... tapi Lurahnya malah selamat.. padahal kan dia dalangnya ya. Tapi ahh sudahlahh mngkin akan berlanjut di Season 2? Ada lanjutannya lagi nggak mas Agus.. wkek 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah, sengaja bikin endingnya yang ngeselin.🤣

      Soalnya kalo tokoh Agus nya mati, Uda ketebak.😁

      Hapus
    2. Ahhaha.. tapi serius kerenn.. 10/10 pokoknya

      Hapus
  19. Baru baca langsung part 9. Ternyata udah sebulan nggak main ke sini.

    Kalau nggak baca part sebelumnya lumayan keder. Tapi keknya ini bagian klimaks-nya karena seru banget.

    Udah seneng padahal, trus tau2 Larasati masih ada dong, huhu...

    Ending menggantung gini bikin imajinasi jalan sendiri: wah, habis ini Larasati ngapain pak hansip ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sengaja dibikin menggantung, soalnya rencananya mau buat lanjutannya tapi entah kenapa malas nulisnya mbak.😂

      Hapus
  20. Mantap, tetap konsisten menulis blog dengan topik khasnya yang kocak, absurd, horor, dan endingnya sulit ditebak. Artikel berikutnya bisa dikaitkan dengan Halloween hehe..

    BalasHapus
  21. sip, pas mampir lagi tahu-tahu dah tamat aja nih. Langsung skip ke part terakhir dulu tp malah ga mudheng... sek baca ulang aja xixixi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo langsung baca part 9 memang bingung jalan ceritanya, jadi baca part 6 saja dulu mbak.😄

      Hapus
  22. sip, pas mampir lagi tahu-tahu dah tamat aja nih. Langsung skip ke part terakhir dulu tp malah ga mudheng... sek baca ulang aja xixixi

    BalasHapus
  23. Balasan
    1. Tiap hari lihat dashboard blogger kok mas, terus lihatin ada yang komentar apa enggak, kalo ada blog walking, kalo ngga ada ngumpet lagi.🤣

      Hapus
    2. Maksud saya postingan barunya lama juga nongolnya udah dua minggu masih belum nongol juga.. hihihi
      Kalau saya lihat dasboard blogger waktu mau posting aja..hihihi

      Hapus
    3. Sebenarnya cerpen mah ada mas, ada lima atau enam, cuma ceritanya agak nganu makanya tidak aku share, banyak anak kecil disini.😂

      Hapus
    4. Jadi penasaran sama cerita nganunya yg belum dipublish. 🤣🤣

      Hapus
    5. Yang belum sunat ngga boleh baca kang.🤣

      Hapus
    6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    7. Wah mbul mau tahu ya, aku kasih bocoran nya dikit deh.

      Ayahnya jaey yaitu Satria adalah seorang pelaut. Ia pulang setiap setengah tahun sekali. Hal itu awalnya membuat Nita agak gelisah tapi akhirnya ia sudah terbiasa.

      Setelah setengah tahun akhirnya Satria tiba di kampung halaman nya dan tentunya ia sudah kangen banget kepada istrinya. Tapi sayangnya jaey anaknya ada di rumah.

      "Jaey, ini ayah kasih kamu uang 50 ribu, sana jajan."

      Tentu saja jaey senang." Boleh aku beli mainan mobil-mobilan yah, tapi tempatnya agak jauh."

      "Tidak apa-apa, makin jauh makin baik."

      Setelah anaknya pergi maka Satria dan Nita yang sudah saling kangen segera saja masuk kamar. Selanjutnya silahkan tebak pertanyaan berikut, apa yang dilakukan suami istri di kamar selain tidur? 🤣

      Sementara jaey senang bukan main, tapi sayangnya ia kecewa ketika tokonya ternyata tutup.

      Akhirnya iapun pulang untuk lapor orang tuanya, tapi sebelum nya ia mampir dulu ke minimarket untuk beli jajan. ketika sampai di rumah ia curiga kok sepi. Akhirnya ia berkeliling kamar dan mendengar suara bapaknya terengah-engah dari sebuah kamar.

      Ini untuk Desember, ini untuk Januari, ini untuk Februari...

      Nita yang senang menikmati agak terganggu ketika ia mendengar suara langkah kaki. Ia segera meminta suaminya untuk berhenti sejenak.

      "Kenapa sih mah, lagi enak-enak."

      "Kayaknya ada yang ngintip pah, aku takutnya tetangga, kan pintu depan lupa dikunci.

      Akhirnya dengan terpaksa Satria turun. Betapa kagetnya ia ketika melihat anaknya sudah ada di depan pintu.

      "Kamu ngapain jaey?"

      "Dari.. dari Maret pak."


      Hapus

    8. Aanuu..😳😳🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

      Hapus
    9. Apa judulnya ini, "Rindu Membara Si Pelaut" kah 🤣 penulisnya Pelaut_Arrow 🤣

      Hapus
    10. Judulnya gangguan dari Indomaret kang.🤣

      Hapus
    11. 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

      Hapus
    12. Mas Agus, jangan semua2nya dibocorin, ntar kebaca ma aku, aku kan blm bisa baca yg syuur2ran (nganu). Aku masih bawh umur...🤭

      Hapus
    13. Ya udah tutup mata saja pakai dua tangan mbak, cuma jari jarinya agak dilebarin biar bisa ngintip.🤭

      Hapus
    14. oh nita yang di cerpen nama di kolom komen ini nama lengkapnya mba vina....kan mba vina ada nama alfonitanya, jadi ya pas ma kang satria...

      kalau nita embul lah baru yang jadi kasir indomaretnya ☺

      Hapus
  24. Waddeh, diriku udah ketinggalan jauh ne, kelamaan ngumpet sih!
    Ga papa, yang penting tahu akhir ceritanya....

    BalasHapus
  25. Penasaran ni Bang, apa Larasati itu masih bergentayangan? Atau itu Arwah Pratiwi yang meminjam nama Larasati?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu arwah Larasati yang masih gentayangan kang.😀

      Hapus
  26. ealah, kok masih ada Larasatinya???

    Tokoh yang baik-baik malah pada mati sih mas Agus? haha #ga terima

    BalasHapus