Cerita tentang ayam
Seperti biasa setelah pulang sekolah SD maka Anita buru-buru ke ruang tamu untuk menyalakan televisi. Tapi berapa kecewanya anak berusia 12 tahun itu ketika ia sudah memencet tombol power berulang kali tapi benda kotak itu tidak mau menyala.
"Mama, tivi nya rusak mah. Hore, sekarang beli tivi baru yang layarnya tipis ya mah." Serunya pada ibunya yang sedang asyik memasak di dapur. Anita memang sudah lama ingin punya tivi LCD seperti punya Gayatri temannya yang suka pamer.
"Bukan tivi nya yang rusak nak, tapi memang sedang mati lampu."
"Masa sih mah?"
"Kalo tidak percaya, coba nyalakan lampu ruang tamu."
Anita langsung memencet saklar dan setelah bunyi cetak cetuk beberapa kali lampu ruang tamu tidak menyala barulah ia percaya.
"Kenapa mati lampu sih mah?"
"Mana Mama tahu. Udah sana main keluar rumah."
Anak berusia 12 tahun itu keluar tapi tidak keluar rumah dan main sama temannya tapi ke halaman belakang dimana Agus bapaknya sedang memberi makan hewan peliharaannya yaitu ayam. Cukup banyak juga ayamnya.
"Pak, bapak tahu tidak, sekarang mati lampu."
Agus yang sedang menyebarkan pakan ayam tersebut pada anak perempuannya itu." Iya tahu nduk, bahkan tahu sebabnya."
"Memang apa sebabnya mati lampu pak?"
"Ini semua karena ayam."
"Lho, masa sih pak."
Bapaknya lalu mengeluarkan sebuah smartphone Xiaomi yang sudah lecet disana sini karena sering dipakai." Nih, tadi bapak tanya sama petugas PLN. Katanya ada ayam lompat dari atap lalu kena trafo, jadinya mati listrik."
Membaca berita itu barulah anak kecil itu percaya biarpun ia tidak terlalu memahami. Pak Agus sendiri lalu keluar karena hendak ke sawah. Ia mengajak anak perempuannya itu untuk ikut tapi ditolaknya karena Anita ingin di rumah saja.
Setelah bapaknya pergi maka Anita termenung, tidak menyangka kalo keinginannya untuk nonton film kartun favoritnya jadi gagal gara-gara ayam.
Kokoroyookkk.... Sebuah ayam jago bersuara keras di sebuah pagar. Ia sedang bersama dengan ayam babon atau ayam betina berbulu hitam dan agak kemerahan.
Melihat ayam jago itu entah kenapa ia ingin tahu apa penyebabnya pada para ayam. Tidak ada salahnya bertanya bukan seperti ia dulu Tanya pada wafer Khong Guan. Kebetulan ia punya aji gineng dari simbahnya yang membuat bisa bicara dengan binatang.
"Koko, apa benar mati listrik kali ini gara-gara temanmu?"
Ayam jago yang dipanggil Koko berkokok lebih dulu dengan keras barulah menjawab." Memang sudah dikonfirmasi kalo mati listrik ini karena salah satu keluarga kami. Namanya Windi, ia sedang cari makan di atap ketika seekor kucing hendak menerkamnya, karena kaget ia lompat dan akhirnya menyundul trafo dan menyebabkan mati listrik dua desa."
"Walah, kok Windi bisa berkeliaran di atap."
"Itu karena majikannya tidak pernah kasih makan jadinya ia cari makan dimana saja termasuk di atap hingga terjadi tragedi keayaman kemarin."
Setelah diam sejenak Koko lalu melanjutkan." Tragedi ini memang mengerikan tapi kami bangsa ayam malah bangga pada tindakannya."
"Kenapa begitu?" Tanya anak itu tak mengerti.
"Karena sejak dulu ayam dianggap sikap pengecut. Ini tentu menyakitkan bagi kami yang harus hidup dengan stigma tersebut. Padahal kalo kami pengecut, mana mungkin McDonald's didirikan, mana mungkin KFC beroperasi. Mamang-mamang penjual ayam krispi tentu tidak bisa berwirausaha tanpa adanya kami, begitu juga dengan tukang mie ayam atau ayam geprek. Jutaan manusia akan nganggur kalo tidak ada kami." Jawab Koko dengan berapi-api." Kuncinya adalah ayam, kami banyak berperan penting dalam kehidupan manusia, tapi sayangnya manusia banyak tidak sadar atas peran kami."
"Terus, apa keinginan Koko?"
"Tentu aku berharap ke depannya akan ada peningkatan kesejahteraan hidup untuk para ayam."
Ayam jago itu menghentikan bicaranya dulu untuk mematuk pakan yang ada di tanah barulah ia melanjutkan bicaranya." Di McDonald, mereka memiliki rencana bahwa mulai tahun 2024 setiap kandang ayam harus memiliki kecerahan yang cukup. Selain itu akan disediakan tempat bertengger untuk perilaku alami bangsa kami. Di Australia, para pemerhati hewan meminta agar para peternak yang memperlakukan ayam dengan tidak ayami harus dihentikan jalur distribusi nya sehingga ayam bisa hidup dengan bahagia."
"Tapi di Indonesia apa yang kami terima? Padahal ayam adalah sumber protein hewani, kalo tidak ada ayam, situ tidak bisa rebutan kulit ayam krispi yang gurih bukan. Kalo ayam stres karena cari makan susah, kami bisa sundul-sundul trafo agar listrik rumah situ padam. Emang situ mau mati listrik terus." Ujar Koko dengan agak emosi.
"Bukan cuma itu." Bonbon, Ayam betina yang dari tadi memperhatikan percakapan antara Anita dan Koko ikut nimbrung." Bulu ayam juga berguna untuk manusia, bulu kami dikumpulkan untuk dibuat kemoceng agar bisa bersih-bersih. Coba kalo tidak ada bulu ayam, manusia mau bersih-bersih pakai bulu apa? Bulu ketek?"
Anak kecil itu hanya manggut-manggut saja.
"Selain itu, kotoran kami juga berguna, bisa dikumpulkan dan dijadikan pupuk kandang. Jadi ayam itu banyak bermanfaat bagi manusia. Tapi sayangnya kami tidak dihargai. Ada yang nginjak tai ayam saja situ marah setengah mati. Kami langsung diuber-uber padahal salah manusianya tidak melihat kebawah."
Anita hampir tertawa mendengarnya, tapi disamping itu ia juga berpikir." Terus apa yang manusia harus lakukan untuk membalas Budi bangsa ayam, apakah dengan memberikan pendidikan sampai perguruan tinggi?"
Koko langsung menyahut." Nah itu aku setuju sekali, biar ayam jadi makin pintar dan punya gelar."
"Tidak, aku tidak setuju." Bonbon, Ayam betina itu tidak sependapat.
"Lho kok kamu tidak mau. Apa kamu tidak ingin pintar."
"Kalo sekolah sampai SMA sih aku setuju saja, tapi kalo sampai perguruan tinggi berarti gelar kami ayam kampus dong."
TAMAT
⊂(● ̄(エ) ̄●)⊃
(´•(ェ)•`)ᶘ ⊙ᴥ⊙ᶅ
kocak banget kukira koko itu babon, soalnya yang biasa kluruk kan jago kluruk tapi ternyata babon ya ahahaha
Anita masih indigo aja ternyata 😂
kenapa ngobrol sama ayam koko, ayamnya pintar ya dan berpengetahuan luas tahu filosofi mekdi juga dan perekonomian suatu negara dengan umkm wkkwkwk
ayam tegar ya diapain aja nrimo, dibakar mau, digoreng mau, digeprek mau, ditim mau, dikukus mau heheheh
btw ayami itu maksudnya kayak padanan manusiawi ya hahhaha, bisa aja bikin dongengnya Mas ^_^
mbul baru tahu ayam bisa naik tiang listrik ya, padahal kan tinggi ya...gimana caranya?
en si ayam yang nyungsep nukrup trafo naik dulu ke atep abis itu terjun bebas #pukpuk si ayam 🥺
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Tul2 lebih baik sampai SMA saja dari pada jadi ayam kampus.😆😆
Eehh tapi tanpa Ayam kampus Diskotik atau tempat dugem bisa sepi dong..😂😂😂
Bukan hanya KFC dan ayam gprek saja, Tetapi ayam juga berpartisipasi juga pada Discotik, Cafe, Dan tempat hiburan lainnya.🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Btw yg paling bergizi dari ayam menurut kisah adalah tulangnya, Indonesia mulai mengolah tulang menjadi, entah sudah terlaksana atau belum 😅
Dulu di MWB mas Agus punya foto besar gendong anak yg dipajang diatas blog, anak itu namanya Anita kah 🤣
menghibur....
thank you for sharing
Sering terjadi pada anak kecil, yang menginginkan barang baru kepada orang tuanya.. 😂😂
Ngomong-ngomong, aku gak bisa bayangin kemoceng pake bulu ketek. Andaikan bisa dijadikan kemoceng lho, ya, bau keteknya bakal bisa menyebar kemana-mana dong, mas. 🤣🤣🤣
eh
klo kemoceng dari bulu ketek nanti bisa beraroma pengahrum ruangan dong
secaraa seakarang ketek jarang banget yang bau
kecuali.... wkkwkwkw
Eh tapi dari sekian banyak hewan, jujurnya aku benci melihat ayam hidup 😅. Apalagi anak ayam. Bawaan pengen nyingkirin. Ntahlah kenapa 😂.. makanya dulu pas diajak ke rumah nenek ku, dia pelihara ayam, aku ga mau kluar gara2 liat ayam dan anaknya berkeliaran 🤣.
aku salfok sama koko yang pinter banget sih menganalisanya, aku aja kalah hahaha
dann bener juga ya kalau ntar dia sekolah sampe perguruan tinggi, sebutannya bukan ayam yang lemah lembut lagi, tapi ayam kampus :D
Beberapa hari yang lalu di tempat saya juga mati listrik, tapi cuma pagi sampai siang aja. Sorenya sudah menyala lagi.
kasian.. kesejahteraan ayam memang sudah seharusnya diperhatikan.. wakakak..
Btw unik banget ini, sampai membayangkan percakapan ayam.
Saya juga dulu punya ayam dan bebek, setiap hari saya ajak ngomong, sampai akhirnya si bebek udah gede, terus dipotong ama bapak, duh sedihnyaaaa.
Itu pertama kali saya makan daging bebek, dan terasa nggak enak, saking makan daging sahabat saya etdahhh wkwkwkw.
Nanti bertahun di Surabaya, ternyata rasa sayang saya sama almarhum bebek *lah wakakakka, udah hilang.
Dan saya makan bebek goreng yang rasanya kok enyaaakkk banget wkwkwkw.
Kalau ayam, tetep terasa enak, soalnya ayam bukan sahabat yang baik, dia suka banget patok saya :D