Jalan-jalan ke kebun binatang Ragunan
"Nita, kamu dipanggil pak Dahlan." Seru Windi pada temannya yang sedang asyik mengetik di laptop untuk laporan.
Nita yang lagi asyik segera menghentikan kegiatannya." Ada apa ya Win?"
Yang ditanya mengangkat bahunya." Mungkin kamu disuruh wawancara lagi."
"Ah, jangan-jangan aku disuruh wawancara orang yang aneh, seperti bisnis pocong dulu."
"Mendingan kamu masuk saja biar jelas, siapa tahu kamu disuruh mewawancarai Lee Min Ho. Disuruh liburan ke Korea."
Akhirnya tanpa banyak cakap lagi gadis itu lalu masuk ke dalam kantor dimana atasannya yaitu pak Dahlan sudah menunggu. Ternyata tebakannya temannya itu setengah benar, ia disuruh liburan tapi bukan ke Korea tapi Ragunan di Jakarta Selatan.
Tapi setelah membaca berkas yang ada di atas meja maka gadis muda itupun protes. "Kenapa aku pak?"
"Di kantor ini cuma kamu yang bisa karena kamu punya kelebihan. Jika sukses dan pengunjung website kita naik nanti kamu akan dapat bonus."
"Tapi....." Gadis itu masih agak ragu.
"Kamu tidak usah khawatir karena tidak sendirian. Aku tadi sudah menyuruh Herman untuk mendampingi mu kesana. Kamu mau kan?"
Karena tidak ada pilihan Nita pun mengangguk." Baiklah, demi menggendutkan perut majikan, apa boleh buat."
"Sueee..."
Gadis itupun lalu keluar. Ternyata di lobi kantor sudah menunggu Herman, wartawan seperti dirinya juga yang usianya hanya beda setahun dengannya. Mereka ke tempat tujuan dengan mengendarai mobil kantor dan tentunya Herman yang menyetir.
Setelah menunjukkan id card yang ada di pakaian, mereka berdua lalu masuk ke kebun binatang yang menjadi salah satu terbaik di Indonesia ini.
Ternyata mereka bukan hendak melakukan wawancara dengan pihak pengelola taman margasatwa tapi dengan penghuninya yaitu harimau Sumatra yang diberitakan kena covid 19.
Dua harimau Sumatra yaitu Hari dan Tino telah diberitakan positif Covid 19. Itu sebabnya pak Dahlan ingin Nita melakukan wawancara untuk tahu apa yang dirasakan oleh keduanya. Nita sendiri bisa mengerti bahasa bintang karena ia memiliki ajian Gineng dari simbahnya. Waktu masih kecil ia juga pernah Ngobrol dengan Ayam.
Akhirnya mereka sampai juga ke kandang macan itu. Tapi sayangnya hanya Tino yang sedang terjaga, sedangkan Hari sedang tiduran. Herman sendiri tidak cukup nyali membangunkan nya ketika disuruh Nita.
Setelah memperkenalkan diri pada raja hutan itu dan juga tujuan mereka untuk wawancara maka dimulailah pembicaraan ini, yang tentunya dilakukan oleh Nita.
"Tino, apa yang anda rasakan saat ini setelah terkena penyakit Covid 19?"
"Ya sebenarnya aku kaget sih, soalnya tidak menyangka akan kena penyakit yang sedang mewabah ini. Memang sih aku dengar teman-teman ku yang ada di kebun binatang di luar negeri sana juga kena, cuma tidak menyangka aku juga bakal kena." Jawab Tino
"Kira-kira apa gejalanya?"
"Ya gejalanya tidak beda jauh dengan manusia sih mbak. Flu, lemas, dan sesak nafas. Justru karena memiliki gejala mirip manusia itulah, petugas kebun binatang langsung melakukan tes swab. Eh tidak nyangka hasilnya positif, agak shock juga sih sebenarnya."
Nita manggut-manggut." Mas Tino tahu tidak, karena mas ini hewan pertama yang kena covid 19 setelah di tes maka jadi terkenal. Banyak kanal website yang memberitakan hal ini. Bagaimana perasaan mas Tino jadi seleb dadakan."
Tino membuka mulutnya sedikit." Ya aku tahu sih, tapi biasa saja. Soalnya selama inikan aku memang sudah jadi selebritis, buktinya banyak orang masuk membayar ke kebun binatang hanya untuk melihatku. Ini bukti kalo aku punya pesona seorang selebriti."
Wartawan wanita muda itu melanjutkan wawancaranya." Kalo boleh tahu, bagaimana mas bisa kena Corona?"
Wajah Tino jadi murung." Itulah yang bikin aku bingung. Selama ini aku dan manusia kan jaga jarak, eh lebih tepatnya manusia sih yang jaga jarak dengan ku. Jadi aku belum tahu tertular virus itu darimana. Mungkin karena aku tidak pakai masker kali makanya kena, hasil tesnya positif. Makanya kalian harus pakai masker ya kalo mau kemana-mana."
Herman yang dari tadi hanya memperhatikan wawancara antara Nita dan Tino itu ikut nimbrung." Bagaimana caranya mas Tino di tes hingga tahu kena Covid?"
"Tentu saja aku di swab ."
"Apakah waktu anda di swab itu kalem saja seperti sekarang?" Tanya Herman lagi.
"Mbok kalo ngasih pertanyaan jangan goblok goblok banget lah mas. Tentu saja saya dibius dulu."
"Asuuu..." Umpat Herman.
"Aku macan mas, bukan anjing." macan ragunan itu nyengir sambil memperlihatkan kedua gigi taringnya. Herman tentu saja langsung mengkerut nyalinya.
Melihat gelagat itu maka wartawati cantik itu langsung ambil alih." Mas Tino, bagaimana kondisinya sekarang, apakah sudah mendingan?"
"Alhamdulillah sih mbak, sekarang sudah mendingan bahkan sudah tidak terasa apa-apa, udah normal lagi. Jadi selama isolasi mandiri aku ini didampingi oleh tim ahli dari tim dokter hewan dan juga tim dari Pusat Studi Satwa Primata dari IPB. "
"Syukurlah kalau begitu, mungkin karena imun tubuh mas Tino kuat jadinya cepat."
"Tentu saja dong. Sudah jelas aku ini kuat, kalo tidak mana mungkin dijadikan julukan seperti Macan Kemayoran. " Katanya bangga.
"Wah, kalo begitu semuanya udah beres dong sekarang?"
"Memang sih, cuma biar imun ku ini makin kuat aku butuh banyak hiburan. Sebenarnya aku sudah minta sama petugas kebun binatang untuk pasang WiFi disini agar aku bisa nonton Netflix, tapi sayangnya katanya petugas Indihome tidak ada yang berani masang. Memang tampang ku ini nyeremin apa." Katanya cemberut.
Ya iyalah, mana ada yang berani kata Herman tapi cuma dalam hati.
"Jadi mas Tino ini sekarang masih isolasi mandiri atau tidak?"
"Masih mbak, sebenarnya aku sudah sehat tapi katanya masih harus isolasi."
"Nah, kemarin ada netizen yang mengusulkan agar mas Tino isolasi mandiri bareng Anggota Dewan yang kena Corona juga. Bagaimana tanggapan nya?"
"Kalo aku sih mau saja, tapi kasihan nanti mereka."
"Kasihan bagaimana?"
"Soalnya aku ini kalo ada orang baru itu pengin kenalan sambil colek-colek gitu, cuma takutnya nanti kuku ku ini nanti nancep, dalem lagi, kasihan kan."
TAMAT
Kemana Herman nggak berguru saja sama Nita biar bisa jadi pawang juga... Bahkan selain pawang Macan Herman bisa juga jadi pawang Janda & perawan..🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
di Indonesia, hewanpun sudah kena Covid toh.....
etapi kenapa disuruh isolasi bareng anggota dewan sih.. ? wkwkwk..
Herman juga bisa ngomong bahasa hewan ya?
Kocak amat sih mas ceritanya 😄. Jadi bayangin Nita ke ragunan interview beneran hahahahaha
mas Tino kok betah yo isoman...
Suka banget sama karakter si Tino, tapi aku emoh di culek-culek takut nancep kukunya 🤣
btw masih penasaran aku gimana tes swab pada macan
secara kan mulut mereka ngeri gitu
Nita ngomong2 apa keturunan Nabi Suleaman
keren juga bisa bahasa binatang
Kalau lihat macan, pengen aku elus-elus. Tapi karena ingat macan galak dan bisa bikin orang eok, aku jadi gak berani. Wkwkwk.
Tapi ide bagus itu kalau macan yang terkena covid-19 diisolasi bareng anggota dewan, mas. Kalau ada petisi tentang itu, aku pasti ikutan tanda tangan deh 🤣. Eh nganu.... saya hanya bercanda, bapak ibu anggota dewan 😬
Tapi memang meong gede itu lucu ya, sayang suka gigit bahkan makan manusia, hiks.
Selain itu saya juga suka ama si leo, tapi keknya sama aja ganasnya :D
Padahal kan kita cuman mau sayang mereka, kok dicakar sampai digigit tuh.
Eh btw dulu saya pernah foto ama Leo di Taman safari :D
hope, everything goes well with you....
Wartawannya jos, bisa diwawancarai ama macan gemes hahaha
Pertanyaan nya adalah, mereka wawancara pake Bahasa apa om? 🤣🤣
aku padamu mba nita, emang da best, bisa ngobrol santai sama Hari lho, aku aja ga paham bahasanya si Hari. Bos nya ini emang unpredictable ya. mungkin kalau aku jadi nita bakalan geleng geleng kepala angguk-angguk
Benar-benar menghibur. Hebat wartawati itu bisa ngobrol dengan Hewan.