Danu Situ Terate dan hadiah dari Fanny Nila
Aku sudah bosan bermain hape di pinggir jalan dan hendak memasukkan ponselku ke kantong ketika ada seorang wanita muda yang memanggilku.
"Mas, antarkan aku ke danau situ terate ya."
Aku mengangguk lantas memberikan helm padanya. Alhamdulillah akhirnya ada juga penumpang, setidaknya ada tambahan duit untuk buka puasa nanti.
Aku lalu memacu motor Honda Supra milikku ke arah barat untuk menuju tempat yang dituju, tempatnya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 5 km saja dari pangkalan ojek ku. Cuma sayangnya jalan yang sudah dibeton sebagian ada yang rusak, mungkin semennya terlalu sedikit dulu waktu ngecor.
"Mau ngabuburit ya teh disana." Aku memulai obrolan, sekedar pengisi waktu agar tidak terasa lama kesana. Maklum, biarpun cuma 5 km tapi karena jalan rusak agak makan waktu.
Tak ada jawaban dari sang penumpang, mungkin ia tidak dengar karena sepertinya sedang sibuk mengetik di handphone nya. Aku juga tidak kecewa, sudah biasa penumpang tidak mau diajak bicara, mungkin lagi tidak pengin ngobrol, mungkin juga malas karena lagi puasa, mungkin juga karena sedang sariawan.
Setelah 15 menit akhirnya sampai juga aku di danau situ terate yang terletak di desa situ terate kecamatan Cikande, yang sekarang menjadi objek wisata.
"Mas, masuk kedalam ya." Penumpang ku akhirnya bicara. Aku mengangguk lalu segera menuju pintu masuk. Seorang pria menghadang kami sambil tersenyum.
"5 ribu mbak." Katanya pada wanita muda dibelakang ku. Penjaga tempat wisata itu tentu saja sudah kenal denganku sebagai tukang ojek sehingga tidak menarik bayaran. Wanita itu mengeluarkan dompetnya lalu memberikan uang.
"Woi Gus, kamu sekarang ngojek ya." Seru seseorang yang tadinya duduk-duduk saja. Aku menengok dan memperhatikan, ternyata ia kang Parman, teman satu pabrik dulu.
"Wah kang Parman, kirain siapa, lagi rekreasi disini nih?"
Parman tertawa." Rekreasi gundul mu, aku sekarang jaga disini, mulai sekarang tiap kamu masuk harus bayar karcis lho."
Tentu saja itu hanya gurauan. Enaknya jadi tukang ojek kalo masuk tempat wisata ya gratis.
"Lho, katanya kamu sudah kerja di pabrik besi di kawasan modern."
"Iya, tapi sayangnya habis kontrak tidak diperpanjang, sudah dua bulan tidak ada pekerjaan. Daripada nganggur mendingan nongkrong disini sajalah."
Aku baru hendak menyahut ketika penumpang dibelakang ku protes." Mas, tolong antarkan aku ke dalam, temanku sudah menunggu di sana."
Aku mengangguk lalu pamit dulu pada teman ku. Beberapa saung dan warung makan tampak buka, tapi hanya beberapa orang yang tampak, sepertinya tempat wisata ini belum pulih benar karena lama tutup. Motorku berhenti di sebuah saung dan kulihat ada dua orang seumuran dengan penumpang ku yang sudah menunggu.
Setelah membayar iapun masuk ke dalam. Aku sendiri tidak langsung pulang. Mau ngobrol dengan temanku tapi kulihat ia sudah tidak kelihatan di pos penjagaan, entah kemana. Akhirnya aku duduk selonjoran di pinggir danau untuk melepas lelah sejenak.
"Om, cinderamata nya om." Seru seorang anak kecil kepadaku. Aku menggoyangkan tanganku pertanda tidak mau beli.
Tapi rupanya anak kecil itu tidak gampang menyerah." Ini tasbih bagus om , cuma 10 ribu saja."
Aku memperhatikan sekilas, tasbihnya biasa tidak ada yang spesial, seperti tasbih di rumah tapi bentuknya kecil, karena jumlahnya cuma 33 biji saja, bukan 99 biji seperti pada umumnya.
"Maaf aceng, om lagi tidak pengin beli." Kataku pada anak kecil, yang mungkin berusia 10 tahun. Aceng disini biasanya panggilan untuk anak kecil laki-laki.
Anak itu langsung menunjukkan raut muka kecewa, ia lalu pergi.
Melihat raut mukanya aku sedih juga, tapi mau bagaimana lagi, aku juga harus hemat. Kulihat ia duduk lesu di bawah pohon pinggir danau.
Entah kenapa perasaanku jadi sentimentil, aku teringat ketika aku seumuran dia juga pernah jualan, tapi tentu saja bukan jualan tasbih karena desa kelahiran ku tidak ada objek wisata.
Dulu waktu kecil, agar dapat uang jajan maka aku harus berusaha sendiri, bukan karena orang tuaku mengajarkan agar mandiri sejak kecil tapi karena memang ekonomi susah. Aku lalu jualan es lilin bersama temanku. Kami berdua mengambil es lilin dari orang yang punya toko sembako dimana ia jualan es lilin karena punya kulkas.
Satu es lilin modalnya 40 rupiah, dijual 50 rupiah, lumayan untung 10 rupiah. Satu termos seingatku ada 25 es lilin, kalo habis semua aku dapat Rp 250, tahun 1990an 250 rupiah itu gede banget, bisa buat jajan dua atau tiga hari.
Tapi sayangnya sangat jarang jualan es lilin habis semua, paling hanya laku 10 biji, yang berarti dapat upah 100 rupiah, lumayan buat jajan sehari. Pernah juga sudah keliling kampung tapi satupun tidak ada yang beli. Kalau tidak ada yang beli, biasanya aku balikin ke toko, Alhamdulillah dikasih satu atau dua es lilin sih.
"Om, beli dong om, aku belum jajan dari pagi." Anak kecil itu entah dari kapan tahu-tahu sudah ada di sampingku lagi, sambil tangannya memperlihatkan tasbih kayu itu lagi.
Mendengar bahwa dari pagi ia belum jajan maka aku merogoh saku, kulihat ada selembar uang 50 ribuan dan dua lembar 10 ribu. Aku lalu membelinya satu buah, biarpun jujur aku tidak tahu buat apa, yang penting ia senang.
Benar saja, anak kecil itu langsung girang bukan main dan mukanya sumringah." Makasih banyak ya om, makasih banyak."
Aku hanya mengangguk saja sambil memasukkan tasbih kayu yang baru kubeli. Kulihat waktu masih jam 5 sore, masih agak lama untuk buka puasa. Aku putuskan untuk leyeh-leyeh disini dulu, syukur-syukur barang kali ada yang mau ngojek lagi, barang kali mau pulang ke rumah setelah ngabuburit di danau situ terate.
Tiba-tiba aku dengar suara anak kecil tadi bersama anak kecil lainnya, kurang lebih ada 7 anak." Itu om nya disana yang beli tasbih ku, ayo kesana, pasti dia beli."
Waduh, waduh, bisa tekor aku. Buru-buru aku cabut lalu kabur sebelum anak-anak itu mengejar ku.
* * *
Setengah enam akhirnya aku sampai di rumah. Istri ku sudah selesai memasak untuk buka puasa, ada sayur labu siam, ada tempe goreng dan juga telor dadar kesukaan ku, biarpun habis makan telur biasanya aku gatal-gatal sih.
Aku lalu memberikan uang 50 ribuan untuknya, yang 10 ribu aku simpan buat jajan. Tentu saja aku tidak beritahu soal beli tasbih.
"Mas, tadi ada paket datang, mas pesan makanan di internet ya."
Aku tentu saja kaget, kalo pesan baju lebaran buat anak sih iya, tapi perasaan tidak pesan makanan. Istriku lalu datang sambil membawa kardus yang sudah terbuka, anakku rupanya penasaran sehingga ia membuka kardusnya. Hadeh, anak kecil memang kadang suka penasaran, main buka saja, mungkin dikira baju pesanannya kali ya.
Alhamdulillah, ternyata paket makanan itu berasal dari mbak Fanny Fristika Nila, admin Dcatqueen, seorang teman blogger yang biasa aku kunjungi dan mbak Fanny juga sering berkunjung kesini.
Aku lalu buka, ternyata isinya kurma dan jambu mete yang dilapisi coklat, ada juga yang berbentuk seperti pizza.
Ku buka box nya. Wah, langsung ngiler lihat coklatnya.😋
Setelah adzan Maghrib maka aku langsung mencicipinya, rasanya enak dan lezat. Coklatnya premium, pokoknya uenak.
Untuk mbak Fanny sekeluarga, makasih banyak ya atas bingkisan cantiknya, semoga mbak diberikan rejeki yang berlimpah, dan semoga sehat selalu.
Aceng di situ panggilan buat anak kecil ya mas? Mbul juga dulu kecil disuruh antar jualan es lilin buat dititip di warung kecil dekat rumah. pagi mbul anter, magrib waktu mau ngaji di mushola mbul ambil termos esnya. Ibu yang bikin sih, tapi kadang laku kadang engga, jadi nostalgia. Kalau tasbih yang 33 mau wiridannya berarti dibaleni aja ya mas ngitungnya hehehe, enak mas sayur labu dan telor dadar, tapi habis makan telor jadi gatal gatal alergi? padahal telor dadar enak xixixi
BalasHapussemangat iya mas agus mencari nafkah untuk keluarga, mbul doakan mas agus en family selalu diberikan kelancaran rejeki dan kesehatan ya, amiiiin...
ᕦʕ •ᴥ•ʔᕤ(✪ω✪)/
btw kang parman..namanya kayak sodaranya mbul gegegegkkk...
danau situ teratenya kenapa agak kotor ya mas?
beydewey...kok mbul ndiri ya yang belum pernah kirim paket ke temen temen blogger wkwkwk...coba kalau mbul yang kirim paket, misalnya kirim paket ke mas agus, kira2 isinya apa mas? kabooor
三三ᕕ( ᐛ )ᕗ
mas kotak komennya sekarang suka ngezoom ndiri hoho
Iya mbul, Aceng itu nama panggilan untuk anak kecil, sama dengan Tong kalo di Jawa.😁
HapusOh berarti sejak dulu ibu mbul sudah punya kulkas ya. Terus kalo es nya ngga laku paling mbul bagiin pada teman-teman kali ya 😄
Amin, makasih atas doanya, semoga mbul juga sehat selalu dan banyak rejekinya, biar sering bagi-bagi hadiah sama aku.😄
Anu, sebenarnya danau situ terate itu dulu nya cuma rawa rawa buat pembuangan air dari perumahan, dulu banyak Enceng gondoknya tapi sekarang sudah dibersihkan, tapi air kotor mah tetap jalan terus.😂
Entahlah, kenapa begitu, apa ini karena template atau gimana, aku kurang tahu, kadang zoom sendiri, ngga enak bacanya
amiiin amiin ya robbal alamin. Begitu pula dengan mas agus n keluarga, semoga selalu banyak rejeki and bahagia hehehe, biar bisa ngasih hadiah angpao xixixix #canda mas...
Hapusudah bikin kue apa mas?
Agak ngguyu aku mas baca aliran air kotor situnya tetep ngalir wekekek...tadi ku ngekek soalnya liat emotikonnya mas agus hahhaha
tau ga mas...tadi sih mbul baca terate ga kayak teratai loh malah ga ngeh kalau aslinya teratai...kirain terate cara bacanya terate...bah loh bingung kan e nya gimana. Coba kalau bersih mbul bisa latihan berenang. Eh ga deng...latihan mancing mangsudnya hahahhahah
^_____^
三三ᕕ( ᐛ )ᕗ
Wah kue lebarannya udah habis mbul.🤣
HapusSebenarnya dibilang danau situ terate juga kurang tepat sih soalnya sejak aku disana belum pernah melihat bunga teratai atau bunga lainnya, yang ada malah Enceng gondoknya.😂
Kadang ada anak anak berenang disini, lumayan ramai, mana gratis lagi.😁
tapi jeru mas kalau ada enceng gondoknya biasanya wekekekek...aa ga
Hapuslhooo kok kuehnya dah abis, blom juga mbul dibagi kue nastar dan putri salju hahahha
Wkwk itu yg bikin kapok klo mau beli2 jualan si aceng itu ya mas, klo dibeli dia ngajak2 temannya 🤣🤣
BalasHapusBtw selamat mas dapat kiriman kurma coklat dan jambu mete coklat dan pizza coklat juga kah.
Btw kenapa kolom komentar berubah ya, pertama di blog mas agus, kedua blog saya juga ikutan berubah kotak komentarnya, tapi saya cek blog kang satria kolom komentarnya blm berubah.
Iya kang, tapi ngga semua Aceng begitu sih. Tapi kebanyakan begitu, ini mending ada tasbih dijual, pernah aku ke masjid agung Banten, ada anak kecil minta, karena kasihan ku kasih 2.000, eh temannya lebih dari 10 langsung menodong ku 😂
HapusAlhamdulillah dapat dari mbak Fanny kang, lumayan dapat rejeki di bulan puasa. Mungkin karena sering minum es kelapa muda.🤣
Kurang tahu kang, kalo pakai Opera memang kolom komentar suka zoom, tapi kalo pakai Chrome enggak sih. Ini terpaksa pakai Chrome.
Mungkin ente berdua banyak dosa jadi kolom komentarnya suka nge Zoom sendiri...Ketawan dah sering buka situs XXXXXXXXXXXXXXXX 🤣🤣🤣🏃🏃💨
HapusSdh normal kembali nih kotak komentarnya 😅😅
HapusIya betul, mungkin blogspot mau dijual apa ya, kok sering eror.😱
HapusGa.. justru malah dia memperbaiki mgkn.
HapusGoogle Analytics (GA) naik versi menjadi GA4, sebagian kode template sepertinya harus dirubah, kemungkinan errornya disebabkan GA4 ini. Saya nunggu para mastah saja ngeshare cara ngubahnya baru saya ikutan ngubah 🤣 klo mas mgkn bakal mendapat update dari Sugeng 😅
Saya dapat template gratisan kang, bukan beli.😁
HapusIya tapi sdh normal lagi kotak komentarnya di chrome 🤣
HapusKemarin mungkin lagi update jaringan makanya sempat eror
Hapus
BalasHapusEmang Cikande Aceng juga kang..🤔🤔 Kirain di Baduy Banten doang yang pake sebutan Aceng.
Waah Alhamdullilah dapet Bingkisan juga dari Mbak Fanny kang.😁😁
Gue malah Keppo sama Setunya..Enak kayanya buat jalur sepeda... Sayang jauh yee.😁😁
Situ Teratai ....Masuk bayar goceng...🙄😳😳 Danau Ui gratis kang....Parah nih Situ Teratai.🤣🤣🤣
Iya kang, disini anak kecil panggilnya Aceng, waktu pertama dengar kirain nama anak, eh ternyata panggilan.🤣
HapusAlhamdulillah dapat rejeki kang.😄
Ngga ada jalur sepeda kang, kalo jalur sepeda adanya di Depok, disini mah berebutan sama mobil dan motor.😂
Bisa gratis sih kang, muter lewat pintu belakang.😁
Aceng bukan panggilan nama cina kah 🤣
Hapuskayaknya disemua tempat wisata kayak gitu deh mas, kalo ada satu yang mau beli pasti langsung diserbu sama penjual lainya.. kalo ngasih pengemis gitu emang harus liat situasi dan kondisi sih, di tempat wisata paling rawan kalp ngasih satu pasti di serbu pengemis lainya :D
BalasHapuswaa enaknya dapet cokelat, beda ya rasanya sama harga cokelat 2000 an :D.. cokelat harga 2000 an apa ya, bengbeng yaa :D
Memang, sebaiknya di tempat wisata tidak usah ngasih duit sih, lainnya langsung pada datang, kalo punya duit banyak kayak mas khanif sih enggak masalah, kalo sedikit kan repot 😁
Hapusaminn mas, makasih doanya punya banyak duit :D
HapusIkutan berdoa semoga mas Khanif banyak duit, Amin YRA
HapusIkut doakan juga biar mas khanif banyak istrinya. :D
HapusAmin YRA
HapusNgiler. Aku mau minta dikirimi sama Mbak Fanny juga ah. he he ... Salam sehat buat keluarga di sana, ya Mas Agus salam sehat selalu
BalasHapusSemoga Bu Nur dapat hadiah juga.😀
HapusAlhamdulillah untuk rezeki hari ini, ada setoran buat istri, buat disimpan sendiri, dan berbagi dengan si Aceng, penjaja tasbih. Juga bingkisan cantik, dengan aneka coklat, yummyyy.....
BalasHapusAlhamdulillah mbak, ada setoran buat istri, dapat rejeki juga yaitu bingkisan.😊
Hapusaku itu ga bakat dagang mas sedari kecil
BalasHapusdulu pernah diminta tolong ibu kasih dagangan ke kopsis sekolah
lah aku makan dong separuh hahahahaha
wah baik sekali Mbak Fani
senang ya mas dapat paket
smeoga berkah semuanya
Ngga apa-apa dimakan separuh, setidaknya modal ngga habis.😁
HapusAceng panggilan anak kecil laki-laki sama seperti panggilan Ujang yang lebih familiar kalau di daerah Sunda. Mereka sepertinya terpaksa berdagang, ada juga yang mengemis, bahkan mengajak teman-temannya kalau dikasih dan itu sangat membuat risih pengunjung. Biasanya akan muncul saat ziarah kubur ke daerah-daerah dan pastinya ada yang mengkoordinir
BalasHapusBenar pak, mungkin kalo Ujang daerah sekitar Bandung kali ya. Kebanyakan anak kecil dagang buat jajan saja sih.
HapusWah, berarti tempat wisata dan ziarah banyak pedagang dan anak kecilnya ya pak, kadang bikin risih kalo agak memaksa.
Ada ya penjual model si Aceng ini, kalau seperti itu orang jadi malas beli takut diserbu..hihihi
BalasHapusKurma lapis coklat pasti rasanya yummy banget tuh..hihihi
Betul sekali mas Herman, makanya aku jarang ke Banten lama, disana pedagang maupun anak kecilnya lebih parah.
HapusUdah habis kurma coklatnya mas, kalo mas Herman mau ngasih bolehlah.😁
mau donk coklatnya...
BalasHapussekarang jamannya serba mainan hp ketika senggang ataupun menunggu seseorang.
Tidak seperti dahulu, kita saling coba berkenalan dengan lainnya hanya untuk teman ngobrol.
Sekarang...ngobrolnya dan sibuk dengan hp.
Harus bijak pakai gawai.
Alhamdulillah tuh ada penumpang.
Hati2 dalam perjalanan
selamat sampai tujuan yang utama
Sekarang memang semuanya hampir kecanduan hape, baik anak kecil maupun orang dewasa.😂
Hapusasiik dapat hadiah coklat...
BalasHapussemoga rezekinya lancar selalu
Alhamdulillah pak, dapat rejeki di bulan Ramadhan.😊
HapusAda aja sih penjual model si Aceng gini, heran hahahha.
BalasHapusYummy banget ya kayaknya kurma berlapis coklat
Di tempat wisata lain juga sepertinya hampir sama mbak, penjual rata rata sedikit maksa biar laku.😀
HapusMas Agus jadi korban marketing si Aceng ::)
BalasHapus😂😂😂
HapusAku kira di akhir bakal ada horrornya. Ternyata malah jadi cerita mengharukan 😅
BalasHapusWahhh kayaknya paketnya menarik, Alhamdulillah rezeki. Semoga rezeki kita semua selalu lancar ya Allah aamiin
Adminnya lagi berburu lailatur kodar kah, belum bikin pos baru 🤣
BalasHapusNgendon dirumah Janda Huu.🤣🤣🤣 Tapi memang bilangnya berburu lailatur kodar.🤣🤣🤣
HapusAdminnya lagi Ngendon Dirumah Janda Huu...Tul Huu lailatur kodar buat alesan.🤣🤣🤣
HapusWkwkwk.. ternyata adminnya suka ngendon di rumah janda, baru tau saya.. wkwkwk
HapusYaa begitulah Huu...Trend zaman Now.🤣🤣🤣
Hapus3x puasa 3x lebaran.. abang ga pulang2 ngendon di rumah janda kembang 🤣🤣
HapusItulah kehebatan mas Agus...Kan dulu bergurunya sama Bidadari Jalang..🤣🤣🤣
HapusMinal Aidin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir Bathin 🙏🙏🙏
BalasHapusWah rejeki anak sholeh niih.
BalasHapusLama tidak updet cerita nih ,mas agus. Mungkin masihsibuk lebaran yaa.
Selamat idul fitri ,mas Agus. Maaf lahir batin yaa :)
Serem Ama si Aceng, ngajakin temen2nyaaa 🤣🤣🤣🤣. Dikira kita zikiran pake tasbih beda2 apaaa 😅🤣..
BalasHapusSyukurlaaah sampe selamat Yaa coklat kurmanya 🤣. Aku udh was was apalagi ga ada nomor rumah itu mas, sama kayak khanif 😄. Tapi ternyata bisa aman sentosa paketnya hahahaha.
ihiy... asyik.. btw Maaf lahir batin ya, Mas Agus.. Maaf baru sempat berkunjung
BalasHapuswahaha.. untung segera kabur ya mas.. kalo engga, bakal diserbu sama anak2 penjual tasbih.. yakali mau beli lagi.. mehehehe..
BalasHapusalhamdulilah paket mbak fanny memang manis dan enak ya mas Agus
BalasHapusaku tadi udah mengira kalau yang dibonceng "bukan manusia beneran" hahaha, udah ketar-ketir bacanya ini
huuu aku kangen es lilin, di jember jarang nemuin, mungkin kalau ke kantin sekolah SD ada kali, soalnya itu jajanan anak-anak yang emang banyak disukai
Aceng yang setia kawan. Ga sungkan ngajak temannya untuk menjual barang jualannya ke orang lain biar ikutan laku. Sungguh teman yang baik yaa mas agus..wkwkwkkwk
BalasHapusAnak kecil sekarang emang gtu. Suka unboxing paketan. Dikira paketan untuknya. Emang suka penasaran. Tapi kalau yg di unboxing barang aneh² malah jadi masalah tersendiri...wkwkwkkwk
Coklat isi kurma :D
Lamaa banget nih mas agus tidak updet cerita cerita baru yang bikin deg deg ser & lucuu
BalasHapusLagi belum pengin ngeblog lagi mbak, entah kenapa masih malas padahal di draf mah sudah ada beberapa cerpen.😊
HapusKemana adminnya nih....Sepertinya masih ngendon dirumah Janda..🤣🤣🤣🏃🏃🏃🏃🏃💨
BalasHapusLagi ngirit kuota kang, jadi tidak update dulu.😂
HapusKebetulan lagi ngomongin kuota, saya mau tanya mas cara main koin shope gimana, ini saya install shope, main ga dapat apa2 🤣
Hapusayo semangat menulis lagi mas, mas agus banyak dikangenin cerpennya sama kita kita, kemaren dikangenin pak vicky, khanif, kang satria, aku dan yang lain kan. Semangat ya mas. Maap blom bisa ngasi kuota sebage pembaca setia...kabooor 😂
HapusHarus main shopee games biar dapat koin shopee kang kalo cuma install saja dapatnya voucher doang.
HapusIni semangat menulis, menulis komentar saja. Kalo nulis artikel entah kenapa masih malas.😂
HapusSudah saya mainkan mas, main pohon, jepit2an, susun kata, bom2an, tapi ga dapat koin, cuma dpt diskon2 belanja 🤣
HapusKalo untuk dapat koin main pohonnya harus sampai panen kang, tidak bisa kalo cuma tanam saja.😁
HapusPilih saja tanam pohon koin yang tanpa modal, sehari dapat 60 koin.🤣
Iyaa kalau koinnya nggak dipakai hangus juga...🤣🤣🤣
HapusAku suka main yg capit, main yg capit bayar 200 koin, kapan terkumpulnya, koin yg didapat dari menanam malah dibuat bayar yg capit 🤣
HapusCuma muter-muter doang dapat capeknya ya kang, ngga dapat koinnya. Giliran dapat koin lama ngga dipakai hangus.😂
HapusEntahlah mas, kalau ditangan saya sepertinya bukan hangus tapi habis saya pakai buat menukar dgn permainan yg koinnya lbh besar 🤣
HapusSaat ini saya masih menikmati, baru beberapa hari, padahal ini game sdh lama banget ya? 🤣 klo capek gampang tinggal uninstall 🤣
Perkiraan ku sih paling ngga sampai sebulan sudah uninstall.🤣
HapusIya mas 🤣 itu habis komen diatas aku langsung berenti gamain lagi, masa disuruhnya capit linggis, linggisnya berat tiap dicapit lepas, emosi gua 🤣
Hapusudah pada pindah ke tokonya mbul aja ...hahhahaha...#eh mbul emang punya toko mbul
HapusSabar kang, memang kalo main game shopee harus punya stok sabar unlimited.🤣
HapusSebenarnya toko ijo bagus, aku lihat disana banyak yang jual buku seken tapi bagus, beda dengan toko oren, lebih sedikit.😂
HapusJadi teringat es lilin saya, hehe.
BalasHapusKan masih banyak yang jual es lilin kang.😄
HapusWaaahhh cerita Mas Agus mengingatkan saya pas lebaran kemaren, sempat beberapa kali naik ojek, dan jujur saya nggak biasa naik ojek karena takut nanti jatuh, biasanya saya kalau dibonceng harus pegangan soalnya hahaha.
BalasHapusNah pas saya udah mati-matian pasang kuda-kuda biar nggak jatuh, eh si Mas ojeknya ajakin ngobrol aja, mana kuping saya tuh sekarang rada-rada budek ya, doh sampai saya jawabnya kayak teriak-teriak, wakakkaka.
Jujur, saya lebih suka diam-diaman di ojek, karena nggak dengar juga apa yang diomongin :D
Oh ya, btw cokelatnya bikin ngiler dong, untung bacanya pas bukan lagi puasa :D
Berarti kalo penumpang ojek diajak ngobrol ngga nyahut kemungkinan karena kupingnya tidak dengar atau budek ya mbak.😂
HapusBukannya budek...Pura2 budek karena nggak biasa naik ojek....Kecuali tukang ojeknya ganteng atau bule..🤣🤣🤣
HapusFaktor helm mgkn, coba pakai J-Helm, ada WhatsApp dlm dlm J-Helm 🤣
HapusKlo tukang Ojeknya ganteng/cantik mgkn bakal diajak selfi 😅
Harusnya tukang ojek dikasih J-helm ya, jadi biar tambah banyak penggunanya, soalnya kaca helmnya bisa untuk lihat internet.😁
HapusBerarti kang Satria cocok jadi tukang ojek nya.🤣
Hapuswkwkwkwkw, emang beneran kok, kuping saya agak bermasalah pendengarannya, apalagi kalau pakai jilbab, ditambah helm, suara orang ngomong jadi terdengar kayak mendengung gitu.
HapusHal ini udah terjadi sejak anak pertama lahir, nggak tahu kenapa, anak-anak itu kalau nangis melengking sampai kuping saya berdenging.
Karena sering urus anak, sering dengar tangisan yang melengking, lama-lama pendengaran saya jadi berkurang huhuhu.
Etapi, kalau yang bonceng bule, lain lagi kali ceritanya ya. wakakkakakakaa
Gimana ya kira-kira Situ Terate setelah Lebaran, tetap rame barangkali ya?
BalasHapusSepi mbak, jarang yang masuk kesini, kecuali hari libur agak rame.
HapusUdah lebih dari sebulan masih belum update, kayaknya ini jeda terpanjang dah atau jangan-jangan adminnya lagi ikutan ODOP?
BalasHapusIya mas lagi ikut odol, one day one letoy.😂
HapusLagi nunggu baterainya mas, hape saya batrenya rusak, udah di cas full 100% tapi baru pakai lima menit sudah turun 80%, pakai lagi 5 menit langsung turun 50%, habis itu langsung nol dan mati.🤣
Ada hape satunya, tapi udah pakai tiga tahun udah mulai ngedrop juga biarpun tidak separah Xiaomi, bisa dipakai dua tiga jam lah, tapi takutnya kalo sering dipakai ntar eror juga.😂
Kalau dipakai sambil dices mgkn bisa, tapi ga enk mgkn ya, ga bebas, siku telilit kabel 😅
HapusTakutnya meledak kang, soalnya sepertinya baterainya agak kembung, kasih belakang agak nonjol dikit.😂
HapusIya bahaya juga kalau sudah gembung begitu bisa2 meledak 😅
HapusMakanya blog walking saja, kalo nulis kan lama, kalo blog walking bentar doang.😁
HapusBukankah kalau yang menonjol dan gembung gondal-gandil enak dilihatnya...🤣🤣🤣
HapusPepaya kah kang 😅😅
HapusLonceng kali kang.😁
HapusWaaah, Cikande ini ga jauh dari tempat ku om.. 😀
BalasHapusUntuk bagian2 awal, aku mengira bakal cerpen horor. Ntah si penumpang yg tiba2 ilang atau ternyata penumpang nya kuntilanak wkwkwwk... ternyata itu cerita beneran yaaakk.
Dan untuk beli tasbih, om agus bilang ga cerita sama istrinya. Eh tapi skrg udah tau dong beliau kalau baca blog ini hihiii
Berarti Dodo klo bukan di Cilandak di Cikampek ya? Haha sok tau gua 🏃♂️🏃♂️
HapusBukan kang, sepertinya Dodo di daerah sambal terong, Samarinda Balikpapan Tenggarong.😁
HapusHaha sambal terong, klo di Jakarta Jabodetabek klo di Kalimantan Sambal terong 😅
HapusTapi sepertinya Dodo dari Palembang sih.
HapusPalembang, pacaran lama tapi sayangnye tumbang.😂
Jiaaah 🤣🤣🤣
HapusNiat baik bantu si anak dgn beli tasbih, eh gak taunya dapat kirimin paket dari sahabat. MasyaAllah
BalasHapussemoga sehat sehat saja...
BalasHapus👍👍👍
Amin 👍
HapusWah belum ada postingan terbaru mas... Silaturahim sesama blogger mendatangkan rezeki tak terduga
BalasHapusTadi ada posting terbarunya pak tapi hilang lagi 🤣
HapusXixixi lalala nanana, aku masih hapal posting terbarunya yg kemudian hilang lagi wkwk
BalasHapusPosting tentang rondo antri di pom bensin sambil joget tiktok kan 🤣
Sugar dady di pom bensin 🤣🤣
HapusYang bener rongdo apa sugar Daddy kang.🙄
HapusDanaunya cakep, keliatan seger dan sejuk, tapi sayang sampahnya banyak.
BalasHapus