Lupa beli pesanan istri

 "Mau kemana mas?" Tanya Lina ketika melihat suaminya hendak keluar.

"Mau olahraga dek, keliling komplek." Herman menyahut, ia sudah memakai kaos olahraga dengan celana training.

"Tolong sekalian belikan aku sarapan ya mas, lauknya mie sama urab kangkung."

Ilustrasi urab kangkung 

Setelah satu jam berolahraga akhirnya Herman pulang ke rumah sambil membawa bungkusan.

Lina yang sudah menunggu tentu saja senang. 

"Lho kok cuma mie doang mas." Ujar Lina ketika membuka bungkusan.

Herman tentu saja kaget. Ah sial, ini pasti karena tadi ia keasyikan ngobrol dengan Mira, janda beranak satu yang ia temui saat joging sehingga lupa pesanan nya.

"Nggg, anu dek, tadi urab kangkung nya habis, adanya cuma tempe oreg dan urab jantung pisang."

"Lho, mas kan tahu aku suka urab jantung nangka, kenapa mas ngga beli."

Sial, kenapa aku bisa lupa sih keluh Herman." Anu dek, jantung pisang nya sudah pucat warnanya."

"Jantung pisang direbus ya memang pucat mas." Lina tambah kesal.

"Tapi, tapi..."

"Udahlah, mas yang makan saja. Aku mau ke pasar beli bahan untuk bikin urab."

* * *

Esok harinya seperti biasa Herman joging. Kali ini ia dengan sigap membeli nasi uduk dengan urab kangkung biarpun istrinya tidak memesan.

Begitu sampai rumah maka ia langsung memberikan pada orang yang dicintainya.

"Ini sayang, mas belikan urab kangkung kesukaan adek."

Lina yang sedang menyiram tanaman jadi kaget.

"Lho mas masa lupa, kemarin aku baru masak urab kangkung banyak, aku masih bosan, buat mas saja."

Yah, salah lagi.

Seminggu kemudian setelah istrinya tidak masak urab kangkung maka Herman kembali membelikan makanan kesukaan nya. Kebetulan sore itu ada pasar malam dan pedagang nasi uduk yang biasanya ada di pasar malam.

Ia lalu membeli urab kangkung maupun jantung.

Kebetulan istrinya sedang santai menonton televisi. 

"Ini dek, mas belikan makanan kesukaan mu." Kata Herman sambil memberikan sebuah plastik.

Lina membuka plastiknya.

"Aku lagi ngga mood makan urab, buat mas saja ya."

😑😑😑