Misteri raib nya uang dagangan
"Mas, besok kan tetangga kita hendak hajatan." Kata Lina pada suaminya Herman.
"Iya, terus kenapa dek, kamu mau ikutan bantu-bantu gitu ya?"
"Enggak mas, soalnya ngga disuruh. Aku besok ingin jualan mas, pak satria kan orang terkenal pasti tamunya banyak, siapa tahu banyak yang beli."
Tentu saja Herman setuju. Toh besok hari Sabtu ia libur kerja juga.
Lina maunya dagang sosis bakar saja, selain agak simpel juga tidak perlu modal terlalu banyak, adiknya juga punya alat bakar sosis tinggal pinjam saja.
Keesokan paginya maka suami istri itu lalu pergi ke pasar untuk belanja barang dagangan. Tentu saja bukan cuma sosis tapi juga Frozen food lain, yang seperti telor atau cumi.
Setelah dhuhur maka Lina sudah mulai dagang sosis bakar.
Tak disangka ternyata dagangan nya laris. Banyak yang beli terutama anak-anak, mungkin karena jarang yang dagang sosis di perumahan mereka.
"Beli sosis dua." Teriak seorang anak yang bajunya kumel, mungkin bukan anak yang ikut kondangan.
"Aku lima pak, yang itu dua, yang itu tiga ya."
"Om, jangan pakai saos ya, kecapnya yang banyak. "
Herman membalas." Iya, tapi jangan ribut ya semuanya, nanti kalo ribut om nggak jual sosisnya nih."
Lina cuma senyum saja melihat tingkah suaminya.
Jam dua siang jualan mereka tinggal sedikit.
"Mas ke pasar ya, beli menu yang sudah mau habis, ini catatannya."
"Iya dek, mana uangnya."
"Pakai uang mas saja dulu."
Terpaksa Herman menurut. Ia ke ATM sebentar untuk menggesek kartunya.
Begitu keluar dari mesin ATM tiba-tiba prittt.
"Dua ribu mas."
Asem gerutu nya, dari tadi tidak kelihatan jaga motor kok giliran mau pergi nagih duit, cuma karena hari ini dagangan nya ramai maka ia berikan.
Setelah itu buru-buru Herman ke pasar untuk membeli keperluan nya.
Entah mimpi apa semalam, tapi jam setengah enam sosisnya juga kembali habis, Lina kembali menyuruh nya belanja.
"Pakai uang mas saja dulu ya. Aku lagi sibuk nih." Kata Lina sambil mengolesi sosis yang hendak dibakar nya dengan mentega dan mayones. Tangan satunya juga sibuk membolak-balik sosis di panggangan agar tidak gosong.
Herman terpaksa menurut, beruntung ia tarik tarik tunai agak banyak sehingga tidak perlu ke ATM lagi.
Jam setengah 9 malam akhirnya mereka tutup karena sudah kehabisan stok, mau ke pasar lagi juga sudah malam, pasti sudah tutup tokonya.
Setelah memasukkan meja yang buat tempat dagang kedalam rumah maka Herman lalu membuka lacinya.
"Lho, uangnya kok ngga ada semua dek."
Lina hanya senyum saja. Melihat senyum istrinya maka lelaki itu tenang.
Setelah mandi sebentar ia buka dompetnya, masih kosong tidak bertambah. Ia lalu menuju istrinya, tapi sayangnya Lina sudah tidur duluan.
Malam itu Lina tidur pulas, mungkin kecapean, sedangkan Herman gelisah karena uang di dompetnya masih hilang. Ia ingin membangunkan istrinya tapi...
Akhirnya ia urungkan karena takut membahayakan nyawanya.
Herman tidur gelisah memikirkan uangnya yang hilang secara misterius.
Untungnya misteri raibnya uang itu terjawab ketika dua hari kemudian datang seseorang sambil berteriak keras.
"Pakeeettttt...!!!"
TAMAT
👍😁
waduu aku juga mayan sering tuh mas tukang parkir yang kayak gitu, pas dateng gak ada, giliran mau pergi dia nongol minta bayar parkir, hadeuh
Gini deh kalo sudah kebelet paket...
Salam,
misteri yang tak berapa nak misteri
hahahaha
alhamdulillah istri senang
ternyata buat beli paket ya
kirain tuyul
Bisaaa aja!
Btw, emang sih yang namanya jualan sosis bakar itu paling diminati dan nggak terlalu ribet persiapannya
apalagi klo pas tanggal cantik macam 10.10 ampun deh bakal abis tuh uang
Tapi ngga apa-apa, yang penting senang istrinya.