Rencana pajak sembako adalah bukti cinta pemerintah pada rakyatnya
Sore itu seperti biasa kalo pulang kerja dari sawah maka Agus langsung ke dapur untuk makan, maklum lapar. Begitu ke meja ia kaget kok nasinya tinggal sedikit, telor ceplok kesukaannya juga tidak ada, adanya telor rebus yang cuma dikukus, tidak di sambel atau diolah seperti biasanya.
"Dek, kok nasinya sedikit doang sih, telor nya juga kenapa tidak di rendang sih?"
Nita istrinya yang sedang nonton Drakor langsung ke belakang." Ini lho mas, katanya ada rencana sembako mau dikasih pajak, makanya mulai sekarang harus mulai ngirit dan makan sedikit, minyak juga salah satu sembako yang bakal kena pajak, jadinya mulai sekarang tidak usah goreng telor, cukup di rebus saja."
"Walah mana mungkin, sembako itu bahan kebutuhan pokok rakyat kecil, tidak mungkin akan kena pajak, beda dengan motor atau mobil yang kena pajak. Bilang saja aku disuruh kerja lebih keras." Agus bersungut-sungut.
"Terserah mas lah kalo tidak percaya." Istrinya kesal lalu keluar dan melanjutkan nonton TV.
Agus hanya geleng-geleng kepala saja melihatnya, karena jadi malas makan akhirnya ia ke warung kopi. Dilihatnya hanya ada Herman saja, sedangkan Satria belum nongol, mungkin masih kerja.
"Nah, kebetulan kamu datang mas Agus. Ada berita heboh nih." Kata Herman ketika melihat temannya datang.
Agus sendiri memesan kopi goodday dulu baru menyahut. Paling pikirnya berita heboh biasa, artis tertangkap narkoba atau prostitusi online atau mungkin berita korona kali ya yang akhir akhir ini makin gawat.
"Memang ada berita heboh apa mas Herman, kok kayaknya kamu gempar." Agus duduk di sebelahnya lalu mencomot sebuah rongdo royal atau biasa disebut tape goreng yang masih hangat.
"Ini lho mas Agus, ada wacana pemerintah mau memungut pajak pada sembako. Wah, apa ini enggak kebangetan, padahal hidup sekarang juga masih susah gara-gara korona."
Agus tentu saja kaget, kirain istrinya salah ngomong. " Ah hoax kali, mana mungkin sembako ada pajaknya. Makanya kalo baca berita jangan langsung percaya."
Bu Heni yang sedang memasak juga kaget." Ah masa sih Herman." Maklum, sebagai pemilik warung makan tentu saja kenaikan harga sembako akan membuat pengeluaran nya makin banyak.
"Hoax apanya." Ujar temannya sewot." Ini dari website besar dan tentunya sudah terjamin beritanya."
Agus coba melihat berita yang disodorkan temannya itu. Benar saja, itu dari situs besar yang juga menjual koran sejak lama dan sudah beroperasi puluhan tahun jadinya tidak mungkin berita bohong.
"Lha kok bisa ya, orang keadaan sekarang lagi susah kok pemerintah tega mau menerapkan pajak pada sembako. Apa ngga mikir rakyat kecil bakal makin sengsara. Sekarang saja aku beli beras cuma yang biasa, itu juga kadang ngutang. Kalo kena pajak, bisa-bisa nanti makan singkong karena tidak kuat beli beras." Gerutu Agus karena sudah membayangkan.
"Kamu itu kalo baca berita itu yang full, semuanya dibaca gitu lho Gus jangan judul nya saja, biar tidak salah paham." Entah sejak kapan, tahu-tahu Satria sudah ada dibelakang mereka dan langsung ikut nimbrung.
Agus tentu saja kaget. Ia lalu membaca kembali berita di hape milik Herman. Ternyata yang akan dikenakan pajak oleh pemerintah adalah sembako golongan atas, misalnya beras yang harganya 50 ribu per kilogram. Begitu juga dengan daging, khusus yang premium harganya sejuta keatas baru kena pajak.
Agus manggut-manggut, tapi Bu Heni tetap protes." Satria kayak tidak tahu saja, mungkin sekarang memang untuk beras yang sekilo 50 ribu kena pajak, tapi siapa yang menjamin kalo beras yang murah tidak akan kena pajak. Begitu juga dengan barang lain seperti telor, minyak dll. Sekarang minyak saja harganya mahal. Sembako itu barang kebutuhan wajib, tidak boleh kena pajak." Katanya berapi-api, seperti kompor gas miliknya.
Satria tenang saja diprotes pemilik warung. Setelah meneguk kopi goodday milik Agus barulah ia menimpali." Tenang saja Bu , kalo pemerintah benar menerapkan pajak pada semua sembako, baik yang mahal ataupun murah, itu justru tanda cinta pemerintah pada rakyatnya."
Tentu saja Agus, Herman dan Bu Heni kaget. Kalo sembako biasa kena pajak itukan berarti harganya makin mahal, kok dibilang tanda cinta pemerintah sama wong cilik." Gundul mu kang, kalo beras biasa kena pajak, nanti harganya malah makin mahal tahu. Apanya yang tanda cinta, kalo pemerintah sayang sama rakyat kecil harusnya mahal di murahin, bukannya tambah mahal."
Yang diprotes tenang saja, ia mencomot sebuah goresan bakwan jagung yang baru matang." Gini lho Agus dan Herman, kalo kena pajak dan harganya jadi mahal itu lihatnya jangan sederhana begitu, harus dilihat dengan pandangan yang lebih luas lho.
"Maksudnya apa kang?" Kata Herman.
"Gini lho teman-teman. Jika pemerintah beneran mau menerapkan pajak pada semua sembako, itu artinya pemerintah sedang menempa rakyatnya agar kuat, apalagi ekonomi global itu makin tidak menentu karena pandemi korona ini. Jika rakyat sudah biasa hidup susah karena sembako saja mahal, nanti kalo ada krisis ekonomi lagi, rakyat sudah biasa karena sudah digembleng untuk susah. Nah, kurang cinta bagaimana coba."
Tentu saja Agus dan Herman jadi melongo mendengar penjelasannya.
"Kalian tahu kan, jika pemerintah lembek maka kalo ada krisis ekonomi rakyat minta subsidi terus, keuangan pemerintah pasti akan terkuras dan ujung-ujungnya hutang luar negeri, ini berbahaya buat negara karena kita bisa di dikte negara luar. Tapi jika ada pajak sejak dari sembako, sekolah, bahkan kesehatan maka uang pemerintah pasti banyak. Kita tidak perlu hutang luar negeri bahkan kalo perlu negara kita yang kasih hutang ke negara lain, Indonesia akan dipandang sebagai negara hebat."
"Ini seperti dalam cerita cerita silat. Ingat, Wiro Sableng sejak kecil digembleng dengan keras oleh gurunya Sinto Gendeng hingga akhirnya ia menjadi pendekar hebat pilih tanding. Coba kalo Sinto Gendeng memanjakan Wiro Sableng sejak kecil, pasti ia tidak akan jadi ksatria sakti, tapi mungkin YouTubers. Ini semua berkat gemblengan keras, sama seperti pemerintah juga harus menggembleng keras rakyatnya agar kuat. Ini jadi tanda cinta pemerintah pada rakyatnya bukan. Coba kurang baik apalagi pemerintah kita."
Herman dan Agus agak sedikit tercerahkan.
" Tapi kang, bagaimana kalo duit pajaknya nanti di korupsi."
"Tenang saja, siapa yang korupsi pasti di penjara. Biarpun nanti hukumannya dikurangi atau dipotong, dari 10 tahun jadi cuma tiga tahun misalnya ya tidak apa-apa. Yang penting sudah dihukum. Biarpun KPK dilemahkan tidak apa-apa, yang penting pemerintah jangan lemah. Pemerintah boleh lemah kepada para anggota dewan, tapi harus keras dan tegas kepada rakyat kecil agar rakyat kuat." Ujar Satria
Agus dan Herman langsung tepuk tangan mendengar penjelasan yang menakjubkan dari temannya." Wah, luar biasa kang, tapi bagaimana jika rakyat sudah digembleng keras tapi Indonesia tidak menjadi negara kuat?"
"Soal Indonesia akan menjadi negara kuat dan maju atau tetap begini-begini saja itu mah urusan belakangan." Jawab satria yang merupakan salah satu calon komisaris di salah satu BUMN.
TAMAT
sungkem dulu sama kang satria :D.. yang udah panjang lebar jelasin sama trio wekwek, agus, herman dan bu heni :D
BalasHapusseperti biasanya ya mas, sekilas info yang di balut cerpen, mantab sih :D
Mau bikin cerpen dengan gaya podcast soalnya ngga bisa, takutnya pendengarnya baru lima enam detik udah pada kabur karena suaranya jelek.😂
Hapusjhahaha suaraku juga jelek banget mas, mirip suara doraemon :D.. kalo suara mas agus mungkin bagus kayak suaranya aril peterpen :D
HapusMaaf mas khanif, recehannya sudah habis.😂
Hapuswkwkwkw :D
Hapus
BalasHapusApaan Gw calon Komisaris BUMN....Perasaan nggak pernah minat kesana gw..🤣🤣🤣🤣🤣 Kaga ade orang dalem..😁😁😁
Mau cinta atau nggak sama rakyat..Untuk 2 tahun kedepan sepertinya Pemerintah harus tetap banyak berbena diri..😁🤣🤣🤣 Meski terkadang hal itu juga pasti ada pro dan kontranya.😊😊
Jadi memang mending Jual Rondo Royal saja, Alias Tape Goreng.😆😆🤣🤣🤣🙄🙄 Karena itu nggak bakal kena pajak. Kata bu Heni, Yang juga memang sudah jadi Rondo.😁😁😆😆😆🤣🤣🤣
Gw baru tahu Rondo Royal itu adalah Tape Goreng...😆😆🤣🤣🤣
Hebat juga yaa pendengaran Nita tanpa baca dan nonton berita langsung tahu, Padahal cuma Nonton Drakor doang kerjanya..😊😊😊🤣🤣
Pasti Nita ini satu guru dengan Anggini Yaitu muridnya Dewa Thuak.🤣🤣🤣😂😂😂😂😆😆😆😆
Nah ini calon komisarisnya datang.😆
HapusYah, memang pemerintah harus banyak berbenah apalagi di saat pandemi seperti ini, harus gerak cepat dan tepat, jangan cuma asal saja.
Rongdo royal lama-lama kayaknya kena pajak juga kang, kayak sembako.😂
Mungkin Nita punya Indra keenam sehingga tahu sembako bakal kena pajak.🤭
kagak nonton drakor doang keleus, malah aslinya babar blas ga suka hahhahahahha
HapusNita tuh pinter masak, bersih bersih rumah, ngurus ini itu, pinter mijit, tapi jarang aja pencitraan, sueeee luh kang satria hahahhahahhahahahhahahahah
ya ya, mas agus, nita memang kayak kucing yang pendengarannya tajam #kucing persia...🐱(๑ↀᆺↀ๑)
kaboooorrrrr
Oh iya lupa, Nita mah ngga suka nonton Drakor tapi sukanya baca Eny Arrow.🤭
HapusWah multi talenta ya Nita, pintar bersih-bersih, bersihin rumah, bersihin halaman sampai bersihin isi dompet.😆
Bukan kucing Persia kali tapi kucing garong. 🙄😆😂
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆
HapusPas baca bagian pertengahan postingan ini: Oooh, jadi ini maksudnya dibalik penerapan pajak untuk sembako, hmmm, ya, ya, jadi makin tercerahkan saya.
BalasHapusPas baca kalimat terakhir postingan ini: Oalah, yang njelasin ternyata komisaris BUMN! Tutup kuping aja, deh! 😝
Hahaha...
HapusUdah baca dengan serius ternyata yang jelasin komisaris BUMN ya mbak.😆
perasaan aku ga suka drakor deh, mending juga matun bantuin suamiku di sawah nebar benih, kan ntar dikenal sebagai petani cewe yang demplond, putih dan sintal hahhahahhahahahhaha #plaaaaaakkk...#mulai nglawak kan si Mbul hmm
BalasHapuskalau ga nanem cabe deh biar bisa masakin telur balado wkwkwkkwk
tumben cerpennya rada berat...maklum aku wong cilik buta berita ipoleksosbud hankam, jadi rada harus konsentrasi tinggi bacanya, iya sih kemaren liatnya di tipi mah yang kena pajak yang premium ya (kalau ga salah), tapi tetep aja sih kalau ngematin tiap tahun ga yang premium atau yang kelas di bawahnya merata naik semua....ya kita sebagai rakyat kecil memang bisa apa sih selain nrimo nrimo dan nrimo...hahhahaha...#rakyat kecil kudu kuadddddddd, setrong!!!!
Iya, kalo mbul sukanya matun di sawah nanam cabe, beda dengan Nita yang suka di depan tivi nonton opa opa.😆
HapusKalo berat dilemparin saja ke kang satria.😂
Sebenarnya maksud tulisan ini bukan itu sih, bukan rakyat harus kuat tapi......
Tetttt, nantikan jawabannya setelah pesan-pesan berikut ini.😁
ya....scriptnya kudunya diedit nih...tapi ga bisa ya, uda terlanjur tayang ama mas sutradara hahahha...timbang nonton drakor si Nita mending ngrewangi Mas Agus sebar benih di sawah. Biar nanti kalau ada lintah yang gigit ada yang nulungin hahhahaha...lalu Nitanya manut nrimo gitu dikasih jatah berapapun disyukuri. Kayaknya malah ga tega masakin telur rebus doang wkwkwkw...Ntar tanem cabe aja di pot biar bisa bikin balado yessssssss, wkwkkwk......
Hapusitu gooddaynya mas agus kok diminum satria yaaa 🤭
三三ᕕ( ᐛ )ᕗ
Kayaknya bisa di edit sih kalo ada transferan satu juta masuk.🤭
HapusEntahlah, calon komisaris kok ngga kuat bayar kopi.😬😬
harusnya diriku yang dikasih 1 juta laaaaa 🙄
HapusKalau cuma jualan baju kayak saya yang harganya cuma seratus ribuan engga bakal kena pajak kan?
BalasHapusKurang tahu juga mbak, semoga saja tidak kena pajak
HapusTernyata ada udang di balik batu(?) Wkwkwk
BalasHapusSatria ini mulutnya manis banget tapi ternyata ada maksud terselubung(?)
Tapi aku setuju soal baca berita jangan cuma headlinenya aja, soalnya sering kena jebakan betmen gara-gara baca headline doang 😅
Begitulah, calon komisaris memang harus pintar meyakinkan orang agar bisa dapat kursi empuk.🤭
HapusBetul, sekarang judul berita dibuat bombastis agar pembaca penasaran. Tahu-tahu giliran dibaca zonk.😂
Apa pajak? wong gaji ga naik-naik malah di kenai pajak lagi. Hadehh
BalasHapusNanti ada wacana kalo gaji karyawan yang UMR juga akan kena pajak.😂
Hapusmasalahnya, yang golongan atas itu," kemudian membeli sembako untuk golongan menengah bawah yang tanpa pajak.....
BalasHapusbagaimana?.....
Lebih ruwet lagi, golongan menengah atas sekarang banyak yang jatuh miskin....
bagaimana pula?.......
😁😃😁
Bagus itu kang, biar sekali-kali masyarakat kelas atas bisa menikmati enaknya raskin.😁
Hapus😁😁😃
HapusHe he .... Kuat dan tegas kepada rakyat. Supaya rakyat menjadi kuat? Huawa ha ..... selamat malam, Mas Agus. Terima kasih cerpen kocaknya. Terima kasih telah berbagi.
BalasHapusWkwkwk, biar rakyat kuat memang harus ditempa yang keras, kuat menghadapi kenyataan hidup.😁
HapusAh baru rencana, santai aja, walau sudah terjadi juga santai aja, toh cuma cerpen bukan kisah nyata, wkwk
BalasHapusBetul sekali ya kang, santai saja kayak di pantai.😆
HapusHahaha.. ini sih niat terselubung..
BalasHapusTapi most of it. Setuju si kalau baca berita jangan hanya narik kesimpulan dari headlinenya saja. Apalagi smpe kesebar. Kan jadi rame ya. 😁😊
Seandainya dari awal media nulisin headlinenya "Bahan Pangan Premium akan dikenakan Pajak" mngkin nggk akan seviral ini. Hehe. Tapi ya gitu. Clickbait lebih menjanjikan bagi dunia media. Iya Nggak si, Mas? Apalagi portal berita. Secara mereka butuh trafik buat ngedapetin uang 😊.
Kalau soal Bahan Premium kena pajak. Sepertinya ini dilakukan buat melindungi produk dalam negeri karena kebanyakan bahan premium sumbernya dari Impor.. sama kaya Hape yg dibeli diluar negeri yg kena beacukai, ini biar agak maksa produsen hape luar negeri bikin pabrik disini dengan aturan TKDN 😅
Betul mas Bayu, sebenarnya pajak untuk barang impor mah oke saja bahkan harus agar produk lokal bisa bersaing, tapi yang ditakutkan bagaimana kalo produk lokal juga kena pajak
HapusEmang bener sih Om, rakyat harus ditempa yang keras biar kuat menghadapi kenyataan hidup😁
BalasHapusDan emang nggak ada yang bisa jamin juga kalau beras murah nggak kena pajak.
Kayak vaksin kan, bilangnya gratis... sekarang Kimia Farma malah terang2an jual 😆
Wah pak guru setuju nih kalo rakyat perlu ditempa yang keras bahkan kalo perlu tegas agar kuat, kuat menghadapi kenyataan hidup.😆
HapusPadahal semua produk (bukan hanya sembako) di mini / supermarket udah lama kena pajak 10% hehehe.. Aku habis lebaran kemarin iseng belanja di minimarket lebah dan kaget lihat struk belanja karena pajaknya 40ribu.. ngenes banget duit segitu bisa buat beli beras.. Ini karena aku udah lama banget gak belanja di tempat begituan, belanjanya kalo gak di pasar ya di warung kecil dekat rumah, hitung2 sedikit membantu supaya usaha pemilik warung tetap lancar.
BalasHapusAduh itu mah lain, kalo ini semua sembako, baik yang dijual di toko kelontong ataupun pasar akan kena pajak juga.
HapusKalo minimarket atau mall memang sudah sejak dulu kena pajak 10%, aturannya memang begitu. :)
Iya Mas, ngerti. Maksudku, aku lihat struk belanja ada pajaknya aja meringis, apalagi ntar kalo belanja di pasar trus dipajakin juga, bisa garuk2 tembok. Hidup udah susah jadi makin susah, kasian rakyat kecil semakin terhimpit keadaan, pejabatnya enak nikmatin uang korupsi *eh gak ada tukang bakso bawa HT kan?
HapusOh ternyata mbak Naia sudah tahu, sungkem suhu
HapusNumpang ketawa ah, hahahaha, dah gitu aza😁
BalasHapusLha kok cuma numpang ketawa, ngga ngasih pulsa nih mbak.😂
HapusTuh, dengerin kata mas Satria, tuh, mas Agus...
BalasHapusJangan nyalah2in pemerintah. Pemerintah tak pernah salah, selalu ada niat baik di setiap keputusannya. Dukung terus pemerintah, siapa tau ikutan diangkat jadi komisaris BUMN, kan... XD
Ayo mbak dukung pemerintah, dengan ketik Reg pemerintah.
HapusEh tapi kirimnya kemana ya? 😆
Kirim ke rekeningku aja ya..🤣🤣😂
HapusTapi emang miris juga sih kalo liat berita pemerintahan sekrang. Berharap kedepanya makin membaik.
BalasHapusSelamat pagi mba, maap ya baru bisa berkunjung
Lho, apanya yang miris, pemerintah kita ini baik baik saja, tidak ada yang mengkhawatirkan kok.
HapusYang mengkhawatirkan itu masyarakat kecilnya.😂
Mbak...🙄🙄😳😳😳😳
HapusSejak kapan luh ganti kelamin Gus..😆😆😆🤣🤣🤣🤣
Apa ada rencana mamgkal bareng dilamer sama Herman dan Jaey..😆😆🤣🤣🤣🤣🏃🏃💨
Mungkin lihat nama blognya kang.🤭
HapusCerpennya ini beneran yah kalo sembako bkal kena pajak
BalasHapusKalo pajak sembako adalah bukti cinta pemerintah pada rakyatnya berarti cinta pemerintah ke rakyatnya itu cinta palsu....
Husss, ngga boleh gitu Lul, ini cinta murni pemerintah pada rakyatnya, semurni susu beruang yang sekarang langka di timbun.😆
HapusSaya nonton video ada bapak bapak berdiri di hadapan layar hape dan berkata dengan sepenuh hati:
BalasHapus"Kepada bapak walikota dan aparat pemerintahan, saya ucapkan terimakasih atas sembako yang sangat bermanfaat bagi kami sekeluarga ...sekali lagi kami mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya..."
Di akhir ucapan bapak tersebut lalu ada yang nyeletuk:
"Emang sudah dapat?"
Si bapak langsung menjawab atau menukas dengan cepat:
"Belum! Ini baru latihan mengucapkan..."
WKKK
Latihan dulu agar tidak grogi saat terima bansos kang.😂
HapusTernyata yang ngomong komisaris BUMN.😂😂😂😂😂😂😂😂😂
BalasHapusBaru calon, belum jadi komisaris.🤭
HapusKemaren sempat ramai isu ini sich, cuma saya kurang mengikuti karena sedang fokus pemulihan sekeluarga. Lalu saya dapat e-mail dari DJP atau direktorat jenderal pajak. Dikira teguran karena SPT ternyata info klarifikasi terkait isu ini. Apapun itu, saya berdoa semoga kita bersama bisa makin kuat menghadapi berbagai cobaan ini. Salam kenal.
BalasHapusSalam kenal juga kang, semoga korona cepat berlalu ya . 😀
Hapusaminnnn, aku bantu doa supaya jalan satria untuk jadi komisaris tercapai, biar bisa kasih kebijakan kebijakan yang t.o.p begete buat negara ini
BalasHapusnahh aku kapan hari baca berita juga soal insentif pajak untuk umkm. Awalnya bingung apaan lagi ini, ternyata kalau baca berita ga full pasti dapet infonya separuh separuh gitu
Tuh, kang satria di doakan mbak Ainun supaya jadi komisaris dan dapat kartu kredit yang limitnya miliaran, lumayan buat belanja plastik.😄
Hapusaku nemu kosakata baru. Rondo royal.... haha baru nemu loh aku tape digoreng. Biasanya dibikin jadi es campur gituuu ato dimakan pake sirop...
BalasHapusYa kalo soal subsidi-subsidi terus setuju juga sih... Bikin utang negara makin gede.. Cuma ya itu, uang pajak dari rakyat kebanyakan masuk ke kantong pejabat sendiri nih... Jadi negaranya ga keliatan ada kemajuannya huhuhu Coba kalo para petinggi ini jalanin tugasnya dengan jujur, berintegritas, anti korupsi-korupsi club. Harusnya uang negara bisa kembali lagi untuk mensejahterakan rakyat kan...
Ooooh gitu ya Mas Agus? AKu belakangan lagi malas ngeh berita2 sembako dan semacamnya sih wkwkwkwk. Tapi bisa jadi awalnya yang kena pajak produk2 premium, lama2 ke produk rakyat jelata trus duitnya dikorup juga weleh2, ga bisa ini hhmmm :D Horang kayak juga suka 'jajan' barang2 murah kok hihihi...
BalasHapusPajak dimana mana, suka tidak suka, memang begini lah kondisi negara kita saat ini om..
BalasHapusSemoga nannti suatu saat aku ygjadi presiden, pajak kita hapuskan aja hehehee
Sebagai warga negara yang baik, kita berusaha agar taat pajak. Tapi yang bikin peraturan mestinya juga mikir mana yg mesti kena pajak, mana yang tidak. Pajak itu sejatinya untuk meringankan rakyat, bukan untuk membebankan.
BalasHapusJadi ingat mojok, Mas. Beberapa waktu yang lalu aku baca artikel kayak gini juga di mojok dan penulisnya mengangkat topik yang sama: pemerintah rencana mengenai pajak untuk sembako karena sayang rakyatnya. Dan tentu aja isinya sarkas semua. 😂
BalasHapusKalau aku sendiri, gakpapa sih kalau sembako kena pajak, mas. Asalkan pejabatnya gak ada yang korup. Please deh, kita bayar pajak buat bangun negara bukan buat mempertebal kantong pejabat 🙈. Kalau pejabatnya masih aja banyak yang korup, ya mana bisa legowo kita-kita rakyat kecil buat bayar pajak. 😬
Wah mbak Roem baru datang, kemana saja nih.😄
HapusKalo aku sembako murah ngga mau kena pajak, karena budaya korupsi sudah parah, mau diapakan juga tetap saja dicolong.