Cara merawat motor RX king agar gesit

 

Seperti kita tahu RX king adalah motor dua tak keluaran produsen Jepang yakni Yamaha yang sudah lama beroperasi di Indonesia tapi sayangnya sekarang statusnya sudah discontinues atau tidak diproduksi lagi.

Dikeluarkan pertama kali oleh Yamaha pada tahun 1980an, motor RX king akhirnya di stop produksinya pada tahun 2008. Walaupun begitu motor ini masih banyak berkeliaran di jalanan. 

Salah satu ciri khas jika motor dua tak ini lewat adalah suara knalpotnya yang bising setengah mampus. Tak heran banyak orang terutama emak-emak yang baru mau menidurkan anaknya langsung ngomel jika motor ini lewat. Kalau bisa diuber mungkin pengendaranya mau di remas-remas jadi adonan tepung, soalnya geram bukan main dengan suaranya yang memprovokasi.

Tapi sayangnya jangankan emak-emak, motor biasa saja jarang yang bisa mengejar kendaraan roda dua ini. Motor ini memang terkenal gesit biarpun umurnya sudah tidak muda lagi. Tua tua keladi makin tua makin menjadi sepertinya cocok disandang oleh kendaraan roda dua ini.

Tentu saja agar motornya gesit ada tipsnya. Berikut cara agar motor RX king gesit dan lincah di jalanan:

* * *

Karena sedang hari Minggu maka khanif memutuskan untuk bermain ke rumah bang Agus, salah satu warga sekitar dimana ia ngekost di Bekasi. Hari Jumat kemarin ia ketinggalan mobil tumpangan ke lokasi proyek karena lama bercanda dengan anak pemilik warung makan yang bernama Mira.

Mau kesana langsung lumayan jauh karena jaraknya ke tempat kerja ada 3 km, mau nyari ojek juga sepertinya tidak ada. Beruntung ada bang Agus, tetangga sekitar yang lagi lewat dan menawarkan tumpangan. Ia sebenarnya tidak terlalu dekat, hanya sekitar saling sapa saja antar warga.

Awalnya khanif agak ragu karena tetangganya itu naik motor RX king yang sudah agak tua, mana suaranya bising lagi. Tapi karena waktunya sudah mepet maka iapun mau saja. Ternyata kendaraan roda dua itu mengejutkannya, selain kencang juga lincah meliuk-liuk di antara kemacetan jalanan Bekasi, tidak sesuai dengan usianya yang sudah tua. Motornya bahkan sampai lebih dulu daripada kendaraan proyek sehingga teman-temannya yang sengaja meninggalkannya jadi melongo.

Akhirnya ia sampai juga di rumahnya Agus. Ia tampak sedang memandikan motor kesayangannya itu sambil bersiul siul dengan memakai selang. Ia sebenarnya agak segan juga, empat bulan ngontrak di daerah sini tapi baru kali ini bermain kesini, itu juga karena ditolong kemarin. Maklum, mukanya bang Agus seperti preman yang kadang minta jatah keamanan di proyek yang dikerjakan nya, itulah sebabnya ia tidak pernah main, tapi melihat ia sedang senang maka rasa khawatirnya ia tepis.

"Wah, sepertinya bang Agus sedang senang nih." Sapanya dari belakang sehingga agak mengejutkan yang punya rumah.

"Eh ku kira siapa, ternyata kamu Nif."

Setelah memandikannya maka tetangganya itu lalu menjemur kuda besi kesayangannya itu di halaman rumah.

"Rajin amat kang, sepertinya tiap hari di mandikan ya." Tanya khanif yang memang melihat motornya selalu bersih.

"Ya enggaklah Nif, capek kalo tiap hari, cukup seminggu dua atau tiga kali saja.

"Tapi tetap dihitung rajin bang, temanku Satria kalo nyuci motor tunggu lumpurnya tebal dulu seperti hasil di celupkan di Lapindo."

Hahaha, bang Agus hanya tertawa." Motor mah harus sering dirawat biar tampil maksimal Nif, sama seperti pacarmu. Harus sering diperhatikan."

"Aku belum punya pacar bang."

Hahaha tertawa Agus makin kencang." Mau aku kenalin sama ponakan ku Nif, ia baru lulus SMA kemarin. Aku jamin cakep, ngga bakal nyesal kamu kenalan."

Walaupun agak tertarik tapi khanif mengalihkan pembicaraan." Makasih bang, aku cuma mau tanya, motornya kok masih oke bahkan lincah banget kemarin, padahal kulihat sudah agak lama. Caranya bagaimana itu bang. Soalnya di kampung aku punya motor Honda Astrea tahun 98 tapi kalah jauh larinya."

"Tentu saja ada caranya Nif, asal tahu saja, motorku ini generasi pertama RX king, keluar tahun 1991. Kakakku yang beli, sekarang ia pakai Honda PCX, jadi motornya itu ia hibahkan buatku."

"Caranya bagaimana merawat motor RX King yang sudah lama agar tetap gesit?"

"Pertama adalah oli samping jangan sampai habis. Ini yang paling penting. Perlu diketahui RX King adalah motor dua tak sehingga oli samping tidak boleh habis, karena kalo habis maka piston dan dinding silinder akan rusak, kalo sudah rusak maka motor akan kekurangan tenaga dan loyo, seperti kamu habis putus cinta hahaha.."

Kampret, maki khanif tapi cuma dalam hati saja." Jadi oli samping jangan sampai habis ya bang."

"Betul, kalo perlu selalu full. Beli olinya juga  kalo perlu yang mahal agar performa maksimal."

"Waduh, nguras kantong juga ya bang."

"Lha, kalo punya pacar cantik juga nguras dompet, sama saja kan hahaha..."

Setelah puas tertawa maka Agus melanjutkan." Tips kedua adalah dengan mengganti oli mesin secara teratur, gantilah dua bulan sekali atau maksimal tiga bulan. Yang penting jangan lebih dari 5.000 km."

"Wah, kok malah lebih lama dari motor biasa yang harus ganti tiap 2.000 km ya bang?"

"Itulah kelebihan motor dengan oli samping Nif. Selain itu, kelebihan lainnya ialah hanya perlu 650 ml saja oli nya. Nah, oli mesin di pasaran kan biasanya 800 ml, sisanya bisa nanti ditambahkan kalo sudah agak berkurang."

Pemuda itu manggut-manggut." Cuma itu ya bang Agus?"

"Ya tidaklah Nif, masih banyak cara lainnya agar motor tua jadi gesit. Cara lainnya ialah dengan ganti bahan bakar dari premium atau pertalite ke pertamak turbo. Memang harganya lebih mahal, tapi sebenarnya sama saja karena konsumsi bahan bakar lebih irit. Kalo pakai pertamak turbo, tarikannya enteng banget, beda kalo pakai premium, kayak narik kapal tanker."

Setdah, emang motornya di laut apa, tapi Pemuda itu hanya manggut-manggut saja.

"Nah, yang keempat adalah bersihkan saringan udara secara berkala. Kalo aku sih biasanya membersihkan nya kalo habis nyuci seperti ini."

"Caranya bagaimana tahu kalo saringannya sudah harus dibersihkan bang?"

"Gampang Nif, kalo busa nya sudah warna hitam pekat berarti sudah harus dibersihkan. RX King memakai busa, beda dengan motor sekarang yang sudah memakai karton berpelumas. Kalo busanya kotor maka tarikannya jadi brebet-brebet atau tersendat-sendat, seperti kisah cinta mu hahaha."

Kampret, makinya tapi cuma dalam hati saja. Maklum orang di depannya ini badannya kekar, mana tinggi lagi. Sedangkan khanif sendiri kurus kering seperti kisah asmaranya.

"Wah bang Agus mahir banget ya, tahu segala macam tentang motor ini."

"Tentu saja Nif, tak kenal maka tak sayang. Kita harus kenal dengan kendaraan yang kita naiki tiap hari, apalagi motor ini adalah motor andalanku untuk kerja, kalo tak ada dia ya aku tidak bisa kerja."

Pemuda jomblo itu manggut-manggut.

"Aku kasih rahasia satu lagi Nif, kalo mau larinya makin kencang maka harus di korek karbunya. Pokoknya kalo karburator nya sudah di modif, larinya tidak kalah dengan bis malam di jalur Pantura, ngebut wuz wuz wuz."

"Oh begitu ya bang. "

"Iya, tapi ada efek sampingnya yaitu bensinnya jadi boros. Satu liter paling hanya 10-15 km saja."

"Waduh, boros banget kayak mobil ya bang."

"Memang, tapi larinya tidak kalah dengan mobil bahkan boleh di adu dengan kereta Shinkansen hehehe."

Khanif jadi penasaran. Dari kemarin sejak di bonceng ke tempat kerja ia pengin mencoba motor ini." Bang, boleh dong aku coba."

"Wah, emang kamu pernah naik motor dua tak?"

"Pernah bang, dulu temanku punya Yamaha FIZ-R jadinya agak tahu."

Benar saja, setelah dicoba beberapa kali motor legendaris ini memang enak dan gesit kecuali suara knalpotnya, tapi itu tidak masalah sih.

"Wah, pintar juga kamu ya." Agus heran pemuda kerempeng itu bisa cepat naik motor nya, soalnya kebanyakan sekarang motor matic yang beda dengan kendaraannya.

Khanif jadi malu.

"Ayo Nif, sekalian antar aku ke tempat kerja yuk."

Mereka berdua lalu berboncengan melalui jalan raya. Agak lama juga waktunya, Setelah sampai di perempatan jalan Agus melambatkan laju motornya.

"Kenapa bang, apa motornya ada masalah?"

"Sueee lu Nif, aku mau tanya dulu soalnya baru pertama kali kesini."

Kampret, makinya tapi seperti biasanya cuma dalam hati.

"Lu tungguin motor gue ya Nif. Awas kalo hilang harus ganti."

Khanif hanya menurut walaupun agak dongkol dalam hati. Dilihatnya lelaki itu menuju seorang wanita di pinggir jalan. Akhirnya ia main hape di atas jok.

"Mbak mau tanya, daerah ini masih jauh tidak ya?" Tanya Agus sambil menyebutkan sebuah nama.

"Wah masih lama, Abang kesana saja lalu mutar belok kanan, setelah itu lurus terus sampai ketemu lampu merah." Jawab wanita itu sambil tangannya menunjuk suatu arah. Agus manggut-manggut, lalu secepat kilat tangannya bergerak dan tas kulit wanita itu sudah pindah tangan.

"Khanif, cepat naik." Katanya lalu tanpa ba-bi-bu langsung menyalakan mesin motornya. Sementara di kejauhan wanita itu berteriak histeris.

Modyar aku, keluh khanif. Kalo ikut ia dianggap satu komplotan, tapi diam disini pasti digebukin warga yang sudah berlarian menuju arahnya.

TAMAT