Menyelamatkan mbak yang mau bunuh diri
Karena bosan main hape di kamar terus khanif akhirnya mengeluarkan motor ninja dobel R nya dari garasi. Pemuda yang masih jomblo itu lalu keluar mencari angin untuk hiburan, tapi bukannya ke alun-alun atau mall seperti kebanyakan pemuda lain, khanif malah pergi ke daerah persawahan yang sepi. Soalnya kalo ke alun-alun bisa senggolan sama kendaraan lain, sayang soalnya motornya baru kredit lima bulan.
Kebetulan sawah di desanya padinya pada hijau sehingga adem melihatnya, maklum baru musim tanam, beberapa petani tampak sedang bekerja. Di tengah sawah itu ada jalur rel kereta api jurusan Semarang Surabaya.
Ia lalu memarkirkan motornya sambil duduk selonjoran di pinggir jalan sambil melamun kenapa ia ditolak oleh Miranda, gadis cantik dari desanya. Ia tak habis pikir, kenapa gadis itu menolaknya padahal ia punya ninja. kata Agus temannya, Mira lebih suka naik Pajero nya Satria, lebih enak karena tidak bakal basah kuyup kalo hujan, atau rambutnya acak-acakan kalo kena angin.
Saat sedang melamun itulah dilihatnya ada seseorang yang duduk agak jauh darinya. Dia seorang gadis, kulitnya putih bersih dengan rambut hitam panjang berbaju merah. Sama seperti dirinya, ia juga melamun. Wajahnya tampak muram.
Hati khanif berdebar, apakah sebaiknya ia mendekati dan mengajak berkenalan. Tapi ia ragu, takut ditolak cintanya. Eh kenapa ia malah ngelantur.
Saat sedang bimbang apakah ia akan berkenalan atau tidak dilihatnya gadis itu berdiri dan berjalan ke depan. Khanif kaget karena gadis itu berdiri tepat di tengah rel kereta, sementara dari kejauhan dilihatnya sebuah kereta api sedang melaju ke arahnya.
"Mbak, awas ada kereta." Teriaknya dengan keras, takut gadis itu kesambet. Biarpun seperti gadis itu lebih muda usianya tapi khanif sudah biasa manggil mbak pada perempuan mana saja kecuali emaknya atau bibinya.
Gadis itu sedikit menoleh padanya dengan pandangan sayu tapi ia tetap berada di rel.
Pemuda itu langsung bergerak cepat, ia segera menarik tangan gadis itu dengan keras, saking kerasnya mereka sampai bergulingan di rumput. Tak lama kemudian kereta api pun lewat dengan kencang, membuat jantungnya khanif ikut terguncang apalagi ketika ia sadar ia masih ada diatas tubuh gadis tersebut.
"Lepaskan aku, mengapa kamu menolong ku." Tangis gadis itu pun pecah.
Khanif segera tahu, pasti gadis cantik ini memiliki masalah yang berat sehingga ingin bunuh diri. Apakah masalah keluarga ataukah asmara.
"Mbak, tidak baik bunuh diri lho, nanti masuk neraka." Katanya mencoba menasehati.
"Biarin, mau masuk neraka kan itu urusanku, aku sudah tidak ingin hidup lagi."
Pemuda itu menarik nafas, begitu melihatnya ia langsung jatuh cinta, tentu saja ia tidak akan membiarkan gadis yang telah menawan hatinya itu mati.
"Mbak, setiap orang pasti punya masalah, baik berat ataupun ringan. Kurasa bunuh diri bukan solusi terbaik. Kalo boleh tahu apa sih masalahnya sehingga mbak ingin mengakhiri hidup, siapa tahu mas khanif bisa membantu."
Gadis itu menghentikan tangisnya lalu melihat pemuda yang telah menolongnya.
"Benarkah kamu ingin menolong ku?"
"Tentu mbak, kalau aku mampu."
"Tapi masalahku berat banget."
"Semua masalah ada solusinya mbak, emang mbak baru putus sama pacar ya, makanya ingin bunuh diri " tebak khanif sok tahu.
Ia menggeleng." Bukan mas, aku ribut dan bertengkar dengan orang tuaku. Sebenarnya hampir tiap hari aku bertengkar dengan bapakku, cuma hari ini tidak cuma bertengkar tapi bapakku juga mengusir ku dari rumah, makanya aku pengin bunuh diri saja." Katanya lalu ia menangis terisak-isak.
Khanif tentu saja terkejut, kirain masalah berat apa, ternyata cuma bertengkar dengan orang tua toh. Ia kasihan lalu memeluknya, gadis itu makin keras menangis dan tanpa sadar balas memeluk.
"Sudah sayang, jangan menangis lagi. Ada mas khanif yang akan menolong mu. Kamu nanti bisa tinggal di rumahku kalo mau."
Gadis itu menatapnya." Benarkah mas?"
"Tentu sayang, masa mas bohong padamu sih?"
Gadis itu memeluknya lagi." Makasih banyak ya mas, kalo tidak ketemu mas entah bagaimana nasibku."
"Tidak apa-apa sayang. Kalo boleh tahu, kenapa sih kamu bertengkar dengan bapakmu?"
Gadis itu diam, tampak ragu-ragu.
Melihat hal itu maka pemuda itu langsung bicara." Maaf bukannya lancang, hanya ingin tahu saja, kalo keberatan kamu tidak usah cerita sayang."
Gadis itu akhirnya bicara." Aku akan cerita, tapi mas harus janji tidak boleh meninggalkan ku ya."
"Tentu sayang, mana mungkin mas meninggalkan mu." Khanif langsung berkata cepat, hanya laki-laki bodoh yang meninggalkan gadis secantik dia.
"Aku bertengkar karena bapakku melarang ku pakai baju perempuan ini mas. Katanya itu melanggar kodrat."
Tentu saja khanif terkejut bukan main. Ia segera melepaskan pelukannya lalu kabur naik motor ninja secepatnya.
TAMAT
Lain kali mending ke Mall aja Nif jadi nggak ketemu Orang yang 1/2 laki...1/2 lagi cewek.🤣🤣🤣
👍👍👍
lumayan nanti dapet crown
Seperti biasa nggak ketebak. tapi bete banget saya ngakak pas posisi nggak bener, akhirnya tulang rusuk saya kayak ketekan, hahaha.
Lagian sih, terlalu terbawa emosional ya, pakai sayang-sayangan segala duluan, trus ujung-ujungnya kabur wakakakakaka
Masa pas ditolong ga merasa ada yg salah sih...? Spertinya khanif tllu polos. Hingga ga bisa bedakan tampilan murni perempuan...wkwkkwkwk
khanif motornya bagus amat mereknya nif, mas agus paling piawai bikin alur cerpen yang mengalir saat bacanya, tapi aku ya senyim dikit sih di akhir ☺
mudah mudahan ga jadi bunuh diri, siapa tau dapat pencerahan kembali jadi laki laki kan malah ganteng hehheheh,
Jgn2 abis Hanif pergi itu mbak2 jadi2an beneran jadi bunuh diri itu hahahha
dannn aku baru tau kalau ada orang yang baru beli motor lebih milih motoran ke sawah daripada dipamerin di tengah kota, emang beda :D
dan berbicara akan novel aq kok jadi mesakno tenan yo bek khanif pengen healing malah ketemu bencis