Orang jahat adalah...
Hari sudah sore ketika Agus menghentikan ketikan nya di laptop dan melihat ke samping. Dilihatnya teman kerjanya seperti sedang bingung.
"Kenapa khanif?"
Yang ditanya menyahut." Ini mas, aku baru ingat kalo ada perlu penting. Tapi kerjaan ku belum selesai."
"Emang perlu apa?"
"Aku belum datang ke pak RT untuk memberi tahu kalo aku sekarang ngekost di daerahnya, kemarin sudah kesana tapi orangnya lagi pergi. Katanya sih sore ini ada."
"Udah kamu pulang saja. Kerjaan mu biar aku yang selesaikan."
Muka pemuda itu tentu saja cerah." Bener nih mas? Ngga enak ngerepotin."
"Udah pulang saja, tinggal dikit lagi kerjaan ku selesai, nanti aku lanjutin kerjaan mu."
"Makasih banyak mas."
Khanif buru-buru pulang.
Setelah pemuda itu pergi seseorang datang, ternyata itu adalah Herman, atasan mereka berdua.
Melihat Agus sedang mengetik pekerjaan temannya maka ia pun bicara.
"Khanif sudah pulang Gus?"
"Iya pak. Katanya ada perlu penting. Ini biar aku yang lanjutin pekerjaan dia."
"Wah, kamu baik banget sama anak baru Gus."
"Ah enggak pak, ini aku bantuin biar dia betah disini."
"Iya sih, kamu mah bantu siapa saja disini, aku juga kadang kamu bantu kerjaan ku."
"Namanya hidup ya tolong menolong pak."
"Ya dah, bentar lagi pulang, kalo ngga selesai lanjutin saja besok."
* * *
Waktu pun berlalu sampai akhirnya tanggal 2 awal bulan.
Siang itu seperti biasa Agus maka di warung Padang dekat kantor.
"Boleh nih aku join disini."
Agus menoleh, ternyata khanif.
"Kirain siapa, duduk saja."
Mereka pun makan dengan sesekali ngobrol.
Suara dering terdengar, pemuda di depannya mengeluarkan hape dari sakunya. Ia lalu melihat pesan chat yang masuk.
"Wah, hapenya baru nih." Kata Agus melihat hape temannya yang masih kinclong.
"Iya mas. Ini iPhone 15."
"Itu kan hape mahal, kalo ngga salah 15 juta. berapa bulan kamu nabung?"
"Aku ngga nabung mas, kemarin kan abis gajian dan aku langsung beli."
Deg, tentu saja Agus kaget bukan main.
"Mas Agus kan pasti gajinya gede soalnya sudah lama kerja disini, bisa 3x lipat dari ku. Ayo beli mas iPhone mas biar kembaran sama aku."
Tentu saja Agus marah bukan main, sebab gajinya hanya 5 juta sesuai UMK jakarta padahal ia sudah 10 tahun lebih kerja. Kok kalah dengan khanif yang baru tiga bulan kerja.
Sore harinya...
"Mas Agus, aku ada perlu nih tolong lanjutin kerjaan ku ya."
"LANJUTIN KEPALA MU, HARUSNYA KAMU YANG KERJAIN PEKERJAAN KU NIH." Agus malah sewot dan marah-marah.
Khanif tentu saja kaget bukan main, biasanya dia ramah dan baik kok sekarang judes galak.
Semoga ada hikmahnya ~
bisa2nya khanif baru gajian bisa langsung beli iphone 15
eh tapi belum ditanya sih, itu iphonenya cash atau nyicil 36 bulan?hehe
Langsung lah, kutinggalin aja itu tempatnya. Ra beres
Apalagi sering minta tolong buat dibantu menyelesaikan kerjaannya. Yaa mending ga usah dibantu sekalian...hahhahaa
harus mau menindas temannya hehehe
Dan aku kebagian 1 chief cashier yg report langsung ke aku job desknya. Si chief cashier ini nantinya punya anak buah beberapa teller.
Nah pas cek gaji semua team ku, aku shock Krn gaji si chief cashier dari bank lokal, ternyata seuprit mas 😂😂😂😂. Dibanding gaji tellerku, jauuuh hahahahahah.
Langsung lah pas penilaian performance, aku ambil alih semuanya. Yg seharusnya teller di review dan interview Ama chief cashier, beralih jadi ke aku interviewnya. Soalnya aku ga mau chief cashier shocked liat gaji tellernya di atas dia, dan jauuh pula 🤣🤣🤣. Bisa letih lemah lesu nanti 😂