Dibawah jembatan aku menunggu
Sudah hampir satu jam aku menunggu tapi bis yang aku tunggu belum datang juga. Aku lalu merapatkan jaket yang aku pakai agar cuaca dingin bulan Desember tidak terlalu terasa.
Tiba-tiba air berjatuhan. Ah sial, aku segera saja berlari menuju ke bawah jembatan layang untuk menghindari hujan. Biarpun cuma gerimis tapi aku tak mau kebasahan, apalagi kulihat di kejauhan petir tampak menyambar, mungkin sebentar lagi akan hujan deras. Kalo tidak ada hal penting, mau rasanya aku pulang saja kembali ke kontrakan.
"Herman, kau bisa segera pulang tidak?" Begitu telepon yang aku terima saat baru pulang kerja lembur jam delapan malam.
"Memang ada apa bapak?" Tanya ku ingin tahu biarpun sudah menduga.
"Kakek meninggal. Kalau memang tidak sempat, pulang saja besok." Begitu bapak menjelaskan. Aku hanya terdiam. Memang beberapa hari terakhir bapak maupun ibu kadang telepon kalo kesehatan kakeknya makin memburuk, sudah beberapa hari tidak mau makan. Biasa sakit karena usia sudah lanjut, mungkin usianya 90 tahun. Ibuku yang anak bungsu juga usianya sudah 40 lebih. Aku sendiri tiga bulan lagi baru genap berusia 20 tahun.
Aku segera berkata akan pulang sekarang juga. Bapak sebenarnya sudah melarang, besok pagi saja karena sudah malam. Tapi aku ingin melihatnya terakhir kali sebelum dikuburkan, kalo besok tidak akan sempat karena perjalanan ke kampung halaman perlu waktu 8-10 jam tergantung kondisi jalan. Biarpun sekarang tidak terlalu dekat karena ia ada di ibukota untuk bekerja, tapi aku ingat kakekku sangat menyayangi ku. Ia selalu memberikan uang atau jajan tiap aku main kerumahnya saat kecil.
Setelah menelpon ke salah satu temanku agar memberi tahu staf HRD kantor kalo aku minta ijin dua hari maka aku lalu segera merapikan kontrakan.
Setelah memberi tahu induk semang tempatku ngekost aku lalu segera pulang. Aku harus segera mengejar bis Sinar Jaya terakhir yang seingatku berangkat jam 9.
Sial, bis ternyata sudah berangkat, hanya lima menit sebelum aku sampai. Terpaksa aku menuju ke perempatan jalan menunggu kendaraan umum lain.
Ctaarr! Suara guntur di kejauhan mengagetkan ku. Sudah lebih satu jam menunggu tapi belum ada bus antar kota antar propinsi lewat yang menuju kampung halamanku. Hujan turun makin deras, membuatku agak menggigil.
Sendirian, baru aku menyadari tempat berteduh ini terasa sunyi sekali. Seingatku biasanya dibawah jembatan layang ini agak ramai orang, biasanya para tukang nasi goreng ataupun penjual makanan lain karena aku kadang kesini kalo lapar habis lembur.
Tapi malam ini hanya aku sendiri, tak tampak seorangpun disini. Mungkinkah karena hujan batinku.
Hujan akhirnya reda juga biarpun hawa masih tetap dingin. Kucoba bermain hape untuk menghilangkan rasa jenuh. Baru bermain sepuluh menit sudah ada pemberitahuan baterai lowbet. Ah sial, coba aku tadi tidak buru-buru dan bawa power bank.
Kulihat ponselku, sudah jam 11 berarti sudah dua jam aku menunggu dan bis yang ditunggu belum ada yang lewat. Begitulah, kalo ditunggu tidak datang-datang, tapi kalo aku makan malam atau jajan disini bis jurusan kampungnya bersliweran terus.
Akhirnya aku putuskan untuk menunggu setengah jam lagi, jika tidak ada yang lewat maka terpaksa aku pulang dan balik kampung besok saja. Ku menyalakan rokok lagi untuk mengusir hawa dingin. Entah sudah berapa batang aku habiskan.
Ah, coba kalo ada tukang nasi goreng disini, tentu aku tidak akan bete seperti ini karena ada yang bisa diajak ngobrol. Lagipula tumben amat sih, dari tadi tidak ada orang yang lewat. Motor atau mobil juga sangat sedikit yang melalui jalan ini.
Entah mengapa tiba-tiba kok aku merasa merinding. Baru aku ingat ini malam Jumat, entah Jumat Kliwon atau apa tidak tahu.
Dari kejauhan kulihat ada seseorang yang menuju ke jembatan. Aku lega karena akhirnya ada juga orang yang menemani.
Ia berhenti juga dibawah jembatan tapi agak jauh dariku. Kulihat ia membawa tas ransel juga di punggungnya, mungkin hendak pulang kampung, sama sepertiku. Apakah ia satu tujuan denganku batinku.
Sebenarnya aku orang yang tidak terlalu suka berbasa-basi sehingga biarpun sudah agak lama di ibukota tapi hanya mempunyai sedikit teman. Entah mengapa aku tidak terlalu pandai bergaul, lebih asyik bermain hape dari pada mencari cewe Tapi disaat seperti ini aku ingin ngobrol dengannya, mungkin karena dari tadi sendirian terus, apalagi dari tadi tidak ada satupun kendaraan yang lewat.
Aku lalu mendekat. Pria itu memakai jaket berwarna hitam dengan celana jeans abu-abu. Usianya seperti lebih tua beberapa tahun dariku. Pandangan matanya melihat terus ke samping, arah biasa bis datang.
Kalo keadaan biasa tentu aku sudah dongkol dengannya karena merasa diacuhkan. Masa aku berdiri tepat disampingnya tapi seakan tidak dianggap, belagu amat. Tapi kedongkolan itu aku telan dalam hati.
"Mau pulang kampung ya mas." Tanya ku pada, untuk berbasa-basi.
Jangankan menjawab, menoleh pun tidak. Ia masih tetap melihat kesamping.
Tentu saja aku mangkel setengah mati. Apa ia pura-pura tidak mendengar ataukah tuli.
"Asalnya dari mana mas?" Tanyaku agak keras lagi sambil sedikit menyabarkan diri. Mungkin saja ia tadi tidak dengar karena sedang memikirkan sesuatu.
Tapi seperti tadi, jangankan menjawab, melirikku pun tidak. Ia masih fokus ke arah yang berlawanan dengan ku.
Saat aku hendak memaki karena sudah jengkel tiba-tiba dari arah depan tampak sebuah lampu menyinari dan sebuah bis berhenti tepat di depanku. Aku lega, niat ingin mengomel aku urungkan lalu segera kusambar tas ransel yang aku taruh di tanah tadi. Saat aku menengok orang sialan di sampingku sudah tak ada. Saat kulihat, ternyata ia sudah naik duluan.
Buru-buru aku melompat naik karena bis itu sudah mau berangkat. Asem, biasanya ada kondektur tapi ini tidak ada, lagi pula cepat amat sih berangkatnya.
Kucoba lihat kiri kanan, kursi bus di depanku sudah pada terisi penuh, hanya ada sebuah kursi kosong di bangku paling belakang. Terpaksa aku duduk disana setelah bilang permisi pada penumpang disebelahnya. Orang sialan itu sendiri entah dimana, masa bodoh lah.
Bangku belakang terisi penuh, hanya satu yang tersisa seakan sudah disiapkan untukku, syukurlah. Aku duduk di tengah, ku taruh tas ransel lalu bersantai.
Setelah duduk sepuluh menit baru aku menyadari sesuatu. Penumpang di kiri kananku ataupun di bangku depan semuanya diam. Tak ada yang ngobrol apalagi menegurku. Apa mungkin karena sudah tengah malam jadinya semua orang mengantuk atau tidur ya.
Lampu bus yang temaram semakin membuat suasana mencekam. Aku sudah beberapa kali naik bis malam hari, biasanya kalo ada keperluan darurat seperti ini tapi hawanya tidak seperti ini. Kucoba melihat orang disebelah ku. Aku tercekat karena mukanya pucat seperti mayat. Apakah ia sakit? Kucoba lihat yang ada di sebelahku lagi, ternyata juga sama.
Bis hantu, batinku gemetar. Entah mengapa aku dihinggapi rasa takut. Ingin rasanya aku keluar tapi bagaimana caranya. Akhirnya aku menyalakan sebatang rokok yang kubawa agar hatiku tidak terus-menerus panik.
"Mas, kok bau menyan sih?" Tiba-tiba penumpang bermuka pucat di sebelahku berbicara, suaranya entah terasa aneh bagiku.
Penumpang di sebelahnya lagi yang sama pucat menyahut." Entahlah, mungkin dari penumpang yang tadi naik. Kasihan, kudengar ia ditusuk preman malam hari saat menunggu bis di bawah jembatan, Esoknya baru ditemukan."
Tentu saja aku terkejut, tanpa sadar rokokku jatuh. Bis terus melaju menembus kegelapan malam.
TAMAT
Catatan: cerpen ulang dari mywapblog dulu.
Yaa2 pernah ingat aku cerpen ini waktu di Mwb...
BalasHapusTernyata memang itu bus Hantu ...Dan yang ngomong hantu juga kali yee...🤣🤣🤣🤣
Terus apa jadinya dengan Herman akhirnya....Apakah dia akan mati juga karena terus terbawa kealam ghaib oleh bus hantu...😳😳😳😳
Dan apakah Herman akan jadi raja diraja kerajaan hantu..🤣🤣🤣🤣
Atau mungkin loncat dari bus dengan ilmu meringankan tubuh hingga menumpang bus lain dan sampai kampungnya..😊😊
Dulu yang jadi tokoh utamanya kayaknya kang Satria dan begitu bangun tahu tahu ada di terminal Pulo gadung ya kang.😁
Hapusaku penasaran mas agus punya stok judul berapa ya xixixix...soalnya cepat bangat apdatenya...aku bikin cerita 1 chapter aja nyampe tapa di goa selarong berhari hari blom edit dan masih aja kacaw mas ahhahhahahahaha 😂
HapusInikan bukan cerbung mbak makanya tidak kesusu dikejar-kejar deadline kayak mbak dulu jadi wartawan.🤣
HapusSebenarnya aku juga pengin bikin cerbung lagi tapi lagi malas, mungkin karena lagi semangat update blog film.😄
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMau nonton film apa mbak, jangan-jangan film anu.😱
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusWaduh, hati hati banyak anak kecil yang baca mbak.😱
Hapusjadi dia naik bus yabg yang isinya hantu semua wkwkwk nahas betul
BalasHapusMungkin hantunya lagi ikut syuting kali kang.😂
Hapussyuting apaan, shooting kali ketembak jantungnya langsung ikutan mati
HapusSyuting acara dunia lain kang, yang mandu Uya Kuya.😂
HapusDipanggil2 ga mau noleh, mungkin hantunya ngambek 🤣🤣
BalasHapusMungkin hantunya ngambek karena ngga dikasih cek satu M kang.😂
HapusGa dikasi bunga sama menyan 🤣
HapusHantu sekarang ngga doyan menyan sama bunga kecuali bunga bank.😂
Hapusjadi inget cerita viral bus bekasi bandung 😱🥶🥶🥶 berhantu
BalasHapusAh masa sih ada bus hantu beneran mbak.😱
Hapusmasa belom pernah denger mas,? 😱 sempat viral loh tahun kapan ya..lupa uda agak lama sih
Hapustumben mas agus kali ini pake kata ganti orang pertama mas..aku..
eh eh...tapi bahasanya makin smooth mas...aluss
bagus sih..
mong omong aku jadi pengen bikin cerita horror misteri juga deh hahhaha..
ajarin dong suhu agus? 😆😁😂
Oh tadi aku Mbah Google, ternyata beneran ada ya viral bus hantu Bekasi Bandung, kirain cuma nganu.😂
HapusAnu, tadinya tokohnya mau aku sendiri tapi aku ganti jadi mas Herman makanya kadang ada yang ngga sinkron, sama kayak adminnya.🤣
Caranya gampang bikin cerpen misteri, tinggal jaga lilin saja tujuh hari tujuh malam, kata suhu satria gitu mbak.🤣
tapi udah pas kok mas, xixixi
Hapuspertanyaannya si Herman bakalan mandeg dimana nih..takutnya ga napak bumi lagi alias ke dunia lain hahhaa
udu nganu mas, tapi dulu sempet heboh hahahha, trus abis itu diteliti para indigoo ��
whot jaga lilin? musti piara bang pepet dong ahhahaha...jadi ingat si babik kocag itu aku mas...����
Katanya mandegnya nanti kalo sudah ketemu kakeknya.😱
HapusYa udah, tunggu saja nanti mas Herman datang, mandeg dimana dia, apakah di Pulo gadung.😆
lho mas....kok komenku ada togenyaaa? wkwkwk
HapusMungkin mau bikin gorengan bakwan kali makanya banyak tauge nya.😆
Hapuskenapa herman nggak bilang gini bang lu salah tong aku John KArter pemburu hantu nomor satu pasti wajahnya bakal memerah semua nggak pucat lagi
BalasHapusMungkin Herman nya lagi keder jadinya ngga bilang kalo dia anggota Ghost Buster kang.😆
Hapussoalnya llain negara bang mungkin lupa bawa alatnya he he
HapusMungkin karena buru buru jadinya lupa bawa kang.😄
Hapuskalau di sini bawah jambatan ramati mat pet (pecandu narkoba) dan bersedialah utk diganggu��
BalasHapusSelain pecandu narkoba, biasanya para tunawisma juga banyak dibawah jembatan mbak Anies.
HapusKalau penampakan hantunya ikut kesyuting makin asik nih cerita ...
BalasHapusLangsung viral.
Ada hantu kunti rebonding, mas pocong tatoan alisnya, wwkkk
Oh yang seperti penampakan bus hantu Bekasi Bandung yang viral itu ya mas.😂
HapusMungkin Herman nya buru buru pulang jadinya lupa rekam. Padahal kalo merekam video mbak Kunti rebonding bakal viral ya.
Mungkin mas Himawan yang rekam nantinya.😆
p/s menjawab pertanyaan... ya, giveaway itu ikuti saja syarat yang dinyatakan. 1st, follow blogger sal. 2nd, buat postingan guna title yang disuruh. 3rd, masukkan backlink entry. 4th, comment di blog sal berserta link entry.
BalasHapusOh begitu ya mbak Anies, makasih infonya.😃
HapusWah ada kontes kah mas 😆
HapusAda kang Jaey, silahkan kesana, tidak rumit kok syaratnya.😃
HapusDuhh bus nya tujuan kemana lagi itu.
BalasHapusEh tp malah Bisa ketemu kakeknya jadinya ya mas haha
Berarti tujuan bus nya ke kuburan dong mbak.😱
Hapushadu aku mesti ngeri kalau cerita bus hantu
BalasHapusapalgi kalau penumpangnya wajahnya sama dan dingin
tapi kadang hantunya cantik juga hihi
Kalo hantunya cantik Herman nanti malah betah ngga mau turun dong mas.😂
HapusWah Mas Herman naek bus hantu.. Jangan2 belio juga hantu? Hahahaa..
BalasHapusMungkin juga setelah naik jadi hantu juga.😂
Hapusudah ketebak si ceritanya kalo naik bis hantu hahaha, cuma yang bikin menarik waktu di bis hantinya malah pada ngobrol, wah gimana kira-kira perasaanya :D
BalasHapusMalah hebat Nif...Kalau lihat hantu pada ngobrol...Apa lagi kalau hantu ceweknya mirip Asmirandah waahh bisa2 herman betah didunia Ghaib..🤣🤣🤣
HapusKayaknya kalo hantunya mirip Asmirandah mas khanif malah pengin ikutan naik bus itu juga kang.🤣
Hapusmasih pada inget aja si artis cwe indonesia favorite gw haha... bagemana ga inget tiap posting selalu di bawa-bawa :D
HapusBiar mas khanif seneng, jadinya dibawa terus.😆
HapusMerindinggg banget 😂. Sama seperti Kak Nita, aku juga jadi teringat cerita viral bus hantu dari Bekasi itu, tapi cerita yang viral itu, penumpangnya cuma dia sendirian aja, namun temannya yang bisa melihat bilang bahwa busnya penuh dengan 'itu' 😂
BalasHapusSerem banget wkwk. Jadi takut mau naik bus malam-malam 🤣
Tapi kalo hantunya mirip artis Korea masih takut ngga mbak Lia? 🤣
HapusWah suduh kuduga seorang yang yang datang tiba-tiba ditanya tapi nggak noleh nggak jawab itu pasti hantu... hiii.. dan bus nya yang dinaikin tokoh Herman itu juga bus hantu...wuiiiih sereemm.
BalasHapusLah terus apa si Herman bisa keluar dari bus berhantu itu? Apakah selamat atau justru di bawa bus ke alam ghaib?
Itulah kalau malam nggak usah nunggu bus mending ditunda naik bus nya besok pagi aja..
Kurang tahu mbak apakah Herman bisa keluar dari bus hantu itu apa ngga, nanti kalo orangnya datang ditanya saja.😂
HapusMohon maaf. Jiwa editorku meronta-ronta. Penulisan judul yang benar: Di Bawah Jembatan Aku Menunggu ... bhahahahaa ...
BalasHapusUntung cuma judulnya saja yang salah, kalo isinya yang salah bisa berabe juga.😂
HapusJembatan menunggu aku dibawah 🤣🤣
Hapusjudulnya mirip mirip romansa...
BalasHapustapi setelah dibaca ho to the ror
Memang sengaja bikin judul yang sedikit romansa biar pada baca.🤣
HapusPokok kalau di atas judul ada tulisan cerita horor, berarti horor, Mbak Nit. Walaupun judulnya romantis, tapi 100% pasti horor 🤭. Kalau udah gitu siap-siap aja bacanya siang, biar gak merinding.😂
HapusMbak Roem sudah tahu, kalo kategorinya cerpen horor, biarpun judulnya biasa pasti horor ya.🤣
HapusTak, betul sekali, mas 🤭. Jadi tiap kali baca cerpen di sini bisa siap-siap mental dulu. Hehehe.😎
HapusMemang kenapa harus siap mental mbak, kan enak baca horor, apalagi pas bacanya tengah malam diiringi musik Jawa seperti gamelan.😄
HapusNgeri, mas 😱😱😱. Mas Agus aja deh yang baca cerita horor sambil diiringi lagu gamelan Jawa. Kalau aku sih ogah.🙈
HapusBerarti jangan-jangan Mas Herman... Jangan-jangan yang mati ditusuk preman ituuuu.. Aaaaaah, ngenes banget ending nya, Mas..
BalasHapusKalau gini sih bener-bener horor, mas. Kalau diganggui setan mah, paling gak orangnya masih hidup. Tapi kalau ini.. ikut-ikutan jadi setan juga.😭
Jangan-jangan, supir bus nya adalah mbak Roem nih.😆
HapusMungkinkah? Tapi tydac mungkiiiiiin.😱😱😱
HapusKenapa tidak mungkin mbak? 🤔
HapusKarena gak bisa nyetir, mas. Ntar nabrak-nabrak bis hantunya.🤣🤣🤣
Hapusmas...terakhiran puntung rokok dihempas ke lantai bus.. apakah nanti bus tersebut akan terbakar....🥺😳😱
BalasHapusInilah plot twistnya mbak Mbul. Headline berita besok pagi : "Ditemukan Bis Terbakar, Diduga Akibat Puntung Rokok"
HapusAwalnya ngikik baca induk semang (dah jarang yg pakai istilah itu sekarang), ujung2nya sereeemm
BalasHapusAku td udah ngira klo itu bus setan 😆😆 Secara yg di bus pucet semuaa.. hehehe.. Tp ga ngira klo ternyataaa dia udah ditusuk, artinya juga udah jd hantuuuu jugaaa.. wuaaaaa.. untung baca nya siang2. Hehehe..
BalasHapusMas Agus, gramedia writing project lg ada lomba cerpen misteri. Ayo ikut mas 😁😁 Cerpen Mas Agus bagus2 soalnya. Pengumuman lengkapnya di gwp.id
Eh gimana gimana.... Para hantu itu ga tau kalo bau menyan yg dimaksud bau asap rokok gitu? Berarti yg hantu sbnrnya yg sedang merokok? Makanya si pemuda pertama yg dibilang sombong ga merespon dia, Krn memang ga bisa diliat? Gitu ga sih:D?
BalasHapusAku takut salah nangkep nih..
Ih mrinding...
BalasHapusNih kisah nyatanya ada, tapi udah lama,... aku pernah diceritain temen2 kuliaku...
Yang ada di dlm bus itu hantu semua ya mas... terus sopirnya hantu ato nggak?
Ada kondekturnya gak?
Pasti gratis naik bus hantu😱
Wihh naiknya bis sinar jaya... Bis saya juga itu kalau mudik ke Temanggung.. Tapi sering dituruninnya di wonosobo.. ehehe abis itu naik bis mini ke temanggung.. *apaan sih malah curhat.
BalasHapusKasian Herman.. udah mah capek lembur, dpet kabar duka... Nekat pulang malam, kehujanan, sendirian pula.. Ehh naik bis hantu... Nasibnya gimana itu?? Ikut hantu kah?? heheh
Untungnya saya telmi Mas, jadi terasa kurang klimaks horornya, karena saya malah sibuk mikir.
BalasHapusJadi sebenarnya itu bus hantu?
Semua hantu, cuman dia yang manusia?
ATau dia juga hantu, trus dia udah mati karena ditusuk, dan akhirnya keangkut bus hantu?
Atuh mah, antara serem ama pusing mikirnya hahahahaha
hyaaaaaa
BalasHapusgini ini ya aku kalau naik bis malam malam keluar kota, kalau udah malem banget mending ditunda aja besok paginya
cerita cerita bis hantu udah sering seliweran, antara percaya sama enggak, tapi banyak juga yangmengalami. kan aku jadi gimana gitu :D
asyemm, plot twist. dan timbul pertanyaan di endingnya, lalu bus apakah itu? apa mereka pergi ke alam ghoib?
BalasHapusbus hantu?...iih...serem..
BalasHapuskeren alur ceritanya
ih seremnya itu pas lihat kiri kanan pada diam bae, pada hal bis hantu...
BalasHapus