Kisah cinta penjual Yakult
Setelah merapikan pakaiannya dan menyiapkan segala keperluan maka Nita pun segera keluar kamar untuk bekerja.
"Bu, aku pergi ya mau kerja." Ucapnya pada ibunya.
"Iya nduk, hati hati ya di jalan." Jawab ibunya.
Setelah salaman dengan ibunya ia lalu segera keluar naik motor Beat miliknya ke pangkalan kerjanya yang berada di desa sebelah.
Tiittt, bunyi klakson di belakangnya mengejutkan dirinya tapi ia tersenyum ketika tahu siapa orangnya. Siapa lagi kalo bukan Lia, sahabatnya yang dulu mengajaknya bekerja sebagai Yakult Lady.
Ia memang saat itu menganggur, sudah mengirim beberapa lamaran pekerjaan ke banyak perusahaan baik secara langsung maupun online tapi belum ada panggilan. Sekali ada panggilan jauh di luar kota, tak mungkin kerja disana karena jarak tempuhnya sekali jalan 2 jam perjalanan sedangkan ia tidak tega meninggalkan ibunya yang sudah tua setelah ayahnya tiada. Kakak kakaknya semua sudah menikah dan memiliki rumah masing-masing, hanya dirinya yang masih sendiri dan tinggal bersama ibunya.
Kebetulan ada Lia, teman sekolah SMP nya dulu yang menawarinya pekerjaan sebagai Yakult Lady, agen ujung tombak penjualan minuman probiotik itu. Melihat temannya yang penghasilannya lumayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maka ia pun tertarik, daripada nganggur bukan.
Sesuai dengan namanya, Yakult Lady tentu saja pegawainya semuanya perempuan, kalo mas mas mau ikutan juga mungkin namanya jadi Yakult Daddy.
Sales Yakult Lady cuma mengenakan seragam berupa topi, kemeja, celana, dan beberapa juga ada yang berjilbab seperti dirinya. Pakaian Yakult Lady didominasi motif kotak-kotak berwarna merah dan putih, seperti topinya. Sementara celananya cuma berwarna merah terang saja, yang lainnya agak bebas yang penting sopan.
Setelah kumpul di pangkalan dimana sudah banyak temannya yang berprofesi sama maka ia pun lalu segera bergegas keluar untuk bekerja setelah mendapat pengarahan dari atasannya.
Sudah dua minggu ia diajari oleh Lia bagaimana cara menjadi sales minuman probiotik itu yang baik. Bagaimana melayani pembeli, mencari tempat langganan baru dan lain sebagainya. Biarpun ia masih tidak terlalu paham tapi ia harus berani, begitu kata atasannya.
Ia memang harus gesit karena ada target menjual 400 botol setiap hari karena ia masih baru. Untuk yang sudah lama 500 botol dalam sehari harus terjual. Biarpun tidak ada pinalti jika ia tidak bisa memenuhi target tapi ia harus berusaha sebaik-baiknya bukan.
Segera ia geber motor Beat pemberian kakaknya itu menuju desa sebelah karena desanya sendiri sudah menjadi pasar penjualan Lia, temannya itu.
"Assalamualaikum Bu, mau Yakult Bu?" Tanyanya pada seorang wanita yang sedang menyapu. Ia terlihat agak lelah, mungkin karena harus menyapu halamannya yang cukup luas seorang diri.
"Berapa satu pack?" Tanyanya. Satu pack isinya lima botol.
"8500 Bu."
"Apa tidak bisa beli dua botol saja?" Tanyanya lagi setelah ia merogoh sakunya dan hanya ada selembar uang 5000an.
"Tentu saja boleh." Nita segera memberikan minuman pesanannya. Setelah memberikan uang kembalian dan permisi maka iapun lalu pergi. Tak lama kemudian ia mendapati sebuah toko kelontong yang ada di pertigaan jalan.
"Mbak, apa aku boleh menitipkan Yakult disini?" Tanyakan ramah setelah ia melihat toko tersebut memiliki kulkas tapi belum ada minuman itu.
Mbak yang umurnya sekitar 25 tahun dan sedang menggendong anak kecil itu tidak segera merespon. Tampaknya ia tidak mendengarkan seruannya itu.
"Mbak, apa aku boleh menitipkan Yakult?" Ulangnya lagi, kali ini agak sedikit keras suaranya.
Wanita muda itu terkejut." Oh maaf, emang mau beli apa?"
Astaghfirullah, hampir saja Nita ngambek. Ia menawarkan dagangan tapi dikira mau beli." Itu mbak, roti ini berapa?" Tanyanya sambil memegang sebuah roti isi keju.
"3000."
"Aku beli dua ya mbak." Ujarnya lalu mengeluarkan uang 6.000. setelah itu ia lalu menawarkan lagi Yakult. Alhamdulillah kali ini sang empunya toko mau. Ia lalu meminta 5 set yang segera ditaruh di lemari pendingin.
"Bayarnya nanti saja setelah laku mbak, jadi misalnya habis tiga pack, mbak bayar 25.500." Nita lalu menjelaskan bahwa ia menitip dulu barangnya, nanti lakunya berapa baru bayar. Alhamdulillah wanita itu setuju saja, padahal kemarin waktu bersama Lia ada toko yang bawel mintanya harga murah.
Melihat wanita itu sepertinya agak melamun maka sebagai wanita ia tahu kalo dirinya ada masalah." Mbak kok bengong saja, lagi ada masalah ya."
Ia menghela nafasnya." Iya mbak. Bapaknya si Dodo ini yang jadi masalah."
Melihat bahwa mbak tersebut sedih maka ia lalu berinisiatif untuk membantu. Ia memang diberikan arahan oleh atasannya bahwa Yakult Lady bukan cuma harus menjual produk saja tapi kalo bisa membaur dengan masyarakat, dengan begitu produk mereka akan lebih cepat terjual. Salah satu cara membaur ya dengan menolong atau lainnya.
Akhirnya wanita itu bercerita kalo suaminya itu ketahuan kawin lagi. Tentu saja ia sangat marah lalu mendatangi istri mudanya agar dirinya tahu diri. Suaminya tahu lalu marah besar kepadanya karena berani datang ke rumah bini barunya.
"Ia bahkan berani menempeleng saya mbak." Katanya sambil memperlihatkan pipi kirinya yang agak merah.
Tentu saja gadis itu terkejut karena tidak menyangka akan mendengar rahasia rumah tangga orang lain.
"Lalu mbak mau minta cerai atau bagaimana."
"Itulah, aku sebenarnya masih cinta sama suami tapi tidak mau dimadu. Kalo bapakku sih mintanya cerai saja, lelaki seperti itu buat apa dipertahankan, tapi aku bingung karena sebenarnya masih cinta, mana sudah punya anak lagi."
Nita ikut bingung mendengarnya." Aduh maaf mbak, aku tidak bisa memberikan solusi karena aku juga belum berumah tangga."
Mbak itu tersenyum." Ngga apa-apa, kamu sudah mau mendengar cerita ku juga sudah bagus kok. Besok datang lagi kesini ya, biar nanti aku beli lagi."
Asyik, tentu saja gadis itu senang. Setelah permisi maka iapun segera berlalu karena hari masih pagi, baru jam 9.15 sementara kembali ke pangkalan jam 11 siang.
Setelah keliling ia sudah menjual hampir 200 botol karena ia mendapat seorang pembeli lagi dari tukang bengkel. Melihat bengkel itu memiliki kulkas pendingin maka ia pun menawarkan dan Alhamdulillah minta diisi 10 pak, sisanya dari perorangan.
Ia melihat jam tangannya, sudah pukul 10.30, masih ada waktu setengah jam lagi. Cukup lama tapi ia harus buru-buru karena harus kembali ke markasnya karena agak jauh jaraknya.
"Bu, mau beli Yakult tidak Bu?" Tanya Nita pada seorang ibu-ibu yang sudah agak sepuh yang sedang duduk di teras rumah. Melihat dirinya ia teringat dengan ibunya sendiri karena usianya sepertinya sama.
"Hah, Yakult itu apa?" Ibu yang wajahnya sudah sama tua dengan ibunya itu bertanya. Gadis muda itu lalu menjelaskan tentang khasiat minuman probiotik yang dijualnya, salah satunya untuk kesehatan dan kelancaran pencernaan.
Ibu yang sudah sepuh itu manggut-manggut. Ia lalu masuk ke dalam." Aku ngga berani minum minuman gituan, takutnya nanti salah. Aku beli dua botol saja buat cucuku nanti." Katanya sambil memberikan uang dua puluh ribuan. Nita tersenyum lalu mengambilkan pesanannya serta kembaliannya.
Setelah berbasa-basi sebentar ia lalu permisi karena sudah harus kembali ke kantornya.
"Nita, ini apaan?" Tanya Dewi, sekretaris kantornya yang bagian mencatat transaksi sambil memperlihatkan selembar uang dua puluh ribuan. Seperti biasa tiap siang ia harus setor penjualan saat pagi hari.
Nita tentu saja terkejut. Ia mengamati dan langsung tepok jidat. Uang tersebut ternyata uang mainan yang diberikan oleh ibu ibu tadi. Sebenarnya ia ingin marah tapi mengingat ibu tersebut sudah tua maka ia maklumi karena mungkin saja ia tidak bisa membedakan antara uang asli dan mainan milik cucunya karena sangat mirip kecuali kertasnya, yang sialnya tidak ia amati.
"Ya udah mbak, potong saja dari gajiku." Ujarnya kepada sekretaris itu. Dewi cuma senyum saja ketika dirinya bercerita karena tadi agak buru buru.
"Semoga saja rejeki kamu ditambah deh Ita." Kata Lia ketika mereka berdua makan siang bareng dan ia cerita. Temannya itu meminta agar dirinya kembali kesana dan minta uang tapi ia tidak tega karena melihat ibu tersebut sudah sepuh, mana sepertinya bukan orang berada.
Amin, cuma itu jawabnya.
Setelah jam dua siang maka ia kembali bekerja. Ia kembali ke desa lainnya lagi yang belum ada Sales Yakult Lady disana. Kadang sering juga ia menjelaskan tentang khasiat minuman probiotik itu kepada para pembelinya karena tidak semua orang desa tahu.
Sudah 300an botol ia jual, tinggal sedikit lagi maka ia bisa mencapai target penjualan. Nita pun kembali menawarkan bergerilya dari satu rumah ke rumah lainnya, door to door. Alhamdulillah akhirnya tercapai juga targetnya berkat dirinya yang rajin babat alas, blusukan dari satu gang ke gang lainnya, tapi bukan gang Dolly ya.
"Assalamualaikum." Seru gadis itu setelah sebelumnya mengetuk pintu. Biarpun sudah mencapai target tapi karena masih ada waktu ia masih mencari konsumen.
Seorang pemuda memakai kaos oblong berwarna coklat keluar, wajahnya tampak girang ketika melihat dirinya.
"Maaf mengganggu mas. Saya mau menawarkan Yakult, barang kali mas berminat." Kata Nita sambil tersenyum dan memperlihatkan dua botol minuman itu, satu di tangan kanan dan satunya di kiri.
Pemuda itu maju lalu mengangkat tangannya. Gadis muda itu tersenyum karena mengira lelaki itu akan mengambil botol minuman itu, tapi betapa terkejutnya ketika dia malah memegang kedua tangannya.
"Maaf dek mas ngga butuh Yakult, mas butuh dirimu. Sudah lama mas Agus jomblo, adek pasti mau kan jadi istriku. Mas janji akan sayang padamu, mau ya..."
Tentu saja Nita kaget bukan main dan jadi gelagapan. Sudah beberapa kali ia menemui pembeli pria yang memang sepertinya tertarik dengan dirinya bahkan ada satu dua yang mengajak kenalan, tapi baru kali ini ada yang langsung memintanya menikah tanpa tedeng aling aling, mana baru ketemu lagi. Memangnya take me out apa.
"Maaf mas, aku hanya jual Yakult. Kalo mas tidak berminat tidak apa-apa, permisi."
Habis itu gadis segera saja mundur meninggalkan pemuda itu yang bengong, sepertinya masih shok karena ditolak. Tapi begitu mendengar suara motor ia sadar.
"Adek, tunggu dek..."
Nita tentu saja segera menjalankan kendaraan roda duanya sebelum pemuda itu mengejarnya. Karena buru-buru hampir saja ia menyenggol kendaraan lain, beruntung tidak terjadi apa-apa dan ia bisa kabur.
"Yah, padahal aku cuma mau bilang kalo sandalnya ketinggalan."
TAMAT
Tapi beneran nggak sih target jualan seharinya 400 botol? Botol ya? Bukan pack, kan? Soalnya kalau 400 pack yang 1 pack isi 5 botol, susah sekali mencapai targetnya dong :(
Btw, Yakult Lady di daerah rumahku beneran mirip sama yang Kak Agus ceritakan, tapi seringnya, si Ibu yang mancing pembicaraan wkwkwk
Yakultnya satu yaaaa ..., rasa duren.
Eh, tapi Lady kan cewek. Atau jangan-jangan mas Agus....? 😱
Ngomong-ngomong karakter Agus di cerita ini juga kok agak putus asa menanti datangnya jodoh gitu, mas? Atau jangan-jangan dulu waktu masih bujang Mas Agus muda juga seperti itu? 🤭 Eh *kaboooor 🏃🏃🏃🏃
Haha mau nitip dagangan malah disangka mau beli..
Haha malah dicurhatin si Anu..
Haha Dodo masih nyusu..
Haha malah dipegang2 tangannya sama si Anu..
Terus kenapa pula si nenek itu kasih uang palsu
Dan terkahir kenapa langsung kabur aja, padahal sendalnya ketinggalan. Mungkin Nita takut diapa-apain yaak ahaaha
kemungkinan neneknya ga sengaja juga ya ngasih uang mainan, kasian juga si nita
Aku tebak suami si ibu yg kawin lagi itu pasti mas satria. Haha
Setelah membaca ini, aku jadi lupa kapan terakhir kali minum yakult wkwk
Trus, nganu ,gak pernah sendalnya ketinggalan. Soale mbake selalu rapih pakai sepatu.jadi mas agus gak bakalan bilang, sandale ketinggalan mbakkee.. haha mase satu ini kok ya ada bakul mening langsung tembak saja.
sebenarnya pernah berkhayal juga, yang datang ke kantor itu mbokya YakultDaddy . atau yang super ganteng kayak di drakor trus mungkin akan kupanggil 'YakultOppa :)
Setau saya, Yakult cuma bertahan dua mingguan. Pengecer yang nitip Yakult biasanya datang 10 hari sekali untuk ngecek stok. Kalo sudah lebih dari dua minggu, biasanya langsung diganti baru. Mungkin karena mbak Nita ini sistemnya gerilya, dan ngecernta ke lapak-lapak desa, jadi ngga butuh waktu lama untuk ngabisin yakultnya 😆
Btw, mantap mas, langsung to the point aja. Ga perlu ikut take me out segala.
Aku baca cerita yang ini berasa ngalir ajaa :D. Kayak beneran terjadi . Tapi Yakult lady gini ga sering lwt di rumahku, mungkin jrg yg belum . Padahal aku rutin minumnya. Setiap hari. Tp jd nya LBH sering beli di Indomaret Deket rumah yg hrgnya LBH mahal dikit. Padahal kalo si Yakult lady lwt, aku LBH suka beli Ama dia
mungkin si agus kurang minum yakult, jadi agak agak ngaco gitu mungkin :D
nah tuh dia, dari awal aku tau ada yakult lady, dan aku baru tau kalau sebutannya yakult lady, kenapa kok ga muncul yakult daddy hehehe, kan sapa tau ada yakult hot daddy gitu kan yak *kaborrr
thanks for sharing