Suara misterius di Rumah Bibi
"Nita, kamu masih tidur tidak?"
Sebuah telepon masuk kedalam hapeku, setelah kulihat ternyata dari Roem temanku. Saat ini memang sudah pukul 12 malam lewat dan biasanya sudah waktunya mau tidur. Aku sebenarnya sudah menarik selimut dan bersiap tidur karena sudah bosan bermain hape ketika telepon darinya datang.
"Belumlah, kalo tidur masa langsung angkat telepon."
"Syukurlah, jangan tidur dulu dong, plis, temani aku ya. Aku takut." Ujarnya dari seberang telepon.
Tentu saja aku jadi agak terkejut juga mendengarnya. Apakah ia dalam bahaya." Memang ada apa, apa ada maling mau masuk Roem?"
"Oh bukan itu Nita. Aku sekarang bukan ada di rumah tapi sedang ke rumah bibiku. Kan tadi sore sudah aku kirim kabar."
Baru aku sadar kalo tadi sore ia memberikan kabar kalo ia mau ke rumah bibinya di daerah Lebak Banten karena ada perlu penting. Tempat tinggal bibinya berada di desa yang terpencil, sekitar satu jam dari Tangerang, tapi rumah bibinya masih jauh lagi, dua jam lagi dari jalan raya karena masih pelosok. Kiri kanan masih banyak hutan dan rumah penduduk masih jarang.
Tiga tahun lalu ia juga pernah kesana, dari foto foto yang ia bagikan memang desanya masih pelosok, beruntung sudah ada sinyal telepon disana.
"Memang ada apa sih, apa yang bikin kamu takut sampai jam segini belum tidur." Kataku sambil sedikit menguap, maklum jam tidurku biasanya antara jam 11 malam, paling lama jam 12. Cuma tadi aku belum tidur karena sedang membuat artikel untuk blog. Aku sedang kerajinan membuat cerita bersambung , sekarang sudah mau episode ke 7, kalo lagi fokus menulis bahkan bisa tidur jam dua pagi, karena kalo lagi menulis dan dipaksa tidur malah susah tidur karena kepikiran terus. Beruntung aku tinggal sendirian di kamar kost jadinya tidak mengganggu penghuni lainnya.
Roem lalu bercerita kalo bibinya tentu saja senang dengan kedatangannya. Ia lalu dijamu dengan makanan yang enak dan disuruh menginap. Tanpa disuruh sebenarnya ia juga mau karena sudah hampir malam.
Nah, kampung tempat tinggal bibinya itu benar benar sepi, kiri kanannya hanya ada kebon, rumah tetangga ada tapi agak jauh sehingga benar-benar sunyi. Beruntung listrik sudah ada sehingga bisa menonton televisi.
"Aduh, aku sudah ngantuk, kalo kamu mau cerita seperti itu bisa besok saja." Ujar ku sambil sesekali menguap.
"Duh jangan dong Nit, aku lagi perlu teman bicara karena aku takut dengan suara misterius disini." Ia buru buru bicara.
"Suara misterius?" Kataku kaget.
Ia lalu bercerita, setelah mengantuk maka ia lalu permisi kepada paman dan bibinya untuk tidur. Sebelum tidur seperti biasa ia buang air dulu. Kamar mandinya ada di dalam rumah sih, cuma tempatnya agak jauh dari ruang tamu. Maklum rumah bibinya besar, kalo di Tangerang bisa untuk dua atau bahkan tiga rumah, halamannya lebih luas lagi.
Kamar mandinya ada dua buah karena memang rumahnya besar.
Saat ia sedang buang air itulah ia dengar ada suara orang di kamar sebelah. Ah mungkin paman atau bibinya juga ikut kebelakang pikirnya.
Tapi ketika ia kembali ke ruang tamu ia melihat hanya pamannya saja yang masih nonton tivi.
"Bibi tadi ke belakang ya paman?"
"Tidak, ia baru saja ke kamar mau tidur."
Tentu saja Roem kaget, lalu suara siapa yang ia dengar di belakang.
"Oh, jangan menakut-nakuti dong." Ujar ku cepat-cepat.
"Sumpah Nit, aku tidak bohong."
"Jadi karena itu kamu tidak bisa tidur sampai sekarang."
"Iya, tapi bukan cuma itu sih. Tadi aku sudah tidur cuma bangun karena kulihat ada suara orang di ruang tamu. Kupikir ada tetangga yang main ke rumah pamanku, tumben amat sudah jam 11 lewat ada orang bertamu. Karena penasaran maka aku melongok kesana dan kaget karena ruang tamu gelap karena lampu sudah dimatikan, tak ada pamanku lagi nonton TV apalagi tamu."
Tentu saja aku makin merinding. Untung saja kemarin waktu ia mengajak aku tidak mau.
"Ya sudah, kamu baca saja Ayat Kursi. Semoga saja setelah itu kamu tidak diganggu." Ujar ku menenangkan.
"Iya, makasih banyak ya, maaf mengganggu. Ngomong ngomong kamu sedang ada tamu ya?"
"Tamu?" Tentu saja aku heran." Aku sendirian kok disini. Lagipula ini sudah tengah malam."
Roem sepertinya kaget." Nit, cek WhatsApp saja ya."
Tak lama kemudian ia memutuskan telepon. Tak lama kemudian datang pesan singkat dari nya.
Nita, tadi waktu aku ngobrol dengan kamu, aku dengar suara cewek sedang ngobrol di sampingmu, suaranya sangat jelas.
TAMAT
Aku kadang begitu juga, kalau ada ide menulis kalau tidak direalisasikan ide itu seolah menuntut, kepikiran terus kalau tidak segera ditulis, nyeremin dihantui ide.. hihi..
Dia punya kekuatan telinga super Sonic ya mas, bisa mendengar apa yg tak terdengar :p
suara anak kecil yang sering nongol pas ada orang telepon di Filipin
hii tapi emang serem si
apalagi kalau suaranya ada lagu-lagunya gitu
Mungkin dia punya pendengaran super yg bs denger suara orng2 yg jauh hd kedengeran jelas.. (pembaca yg denial sama horor 😆😆)
Belumlah, kalo tidur masa langsung angkat telepon.
Mulutnya sopan banget, pengen tak tabokk hahah
Jangan jangan... suara dengarkanlah aku apa kabarnya pujaan hatiku ~
Nggak kebayang gimana rasanya jadi Nita sehabis membaca Whatsapp dari Roem 😂. Kalau aku, pasti ngibrit pindah ke ruangan yang ada orangnya terus nggak bisa tidur lagi 😂. Takut wkwkwk
Bayanginnya aja udah lemes sendiri 🤣
Ngomong-ngomong aku sendiri pernah mengalami kejadian kayak gini beneran, Mas. Dulu pernah telfon sama temen. Pas aku telfon dia lagi di balkon. Jadi selain suara dia aku bisa denger suara motor lewat sama suara angin.
Tapi tiba-tiba semua suara itu hilang. Gak ada suara temenku, gak ada suara angin, gak ada suara motor. Hening banget. Terus aku cek lagi, ternyata hubungan telepon masih nyambung, alias belum dimatikan. Aku coba panggil-panggil nama temenku, tapi gak ada jawaban. Tetep hening. Terus tiba-tiba ada suara cewek ketawa nyaring nan cempreng gitu. Kayak suara kunti di film-film gituuuu. 😱😱😱
Mudah-mudahan gak kejadian lagi, deh. Ngeri soalnya. Terakhir dulu berakhir dengan hape aku banting.😭
Aku pernah video call-an sama temen.
Dia di tempat kerjanya sendirian, siang2, jam Dhuhur. Tiba-tiba ada sesosok hantu nongol di belakang dia. Aku shocked karena wajahnya lumayan kelihatan Kak. Aku sadar sih itu hantu, tapi aku belum bilang dia. Baru setelah agak lama aku tanya menegaskan, dia ngaku sendirian.
Eh, dia malah cerita ke bosnya kalau aku lihat hantu... dan dia memang membenarkan kalau satu ruangan di tempat kerjanya ada penunggunya. Bosnya nggak nyangka kalau aku bisa lihat. >,<
Rupanya telinga si Roem itu bener stereo luar dlm jadi peka banget dgn suara2 misterius...
jangan-jangan suara si bibi kali mas agus.. :D
Ih??? Ih ??? 🥶🥶🥶🥶, :-)Tatut , Tari :^)Tatut ???? Maaf ??? 🙏🙏🙏🙏, Tak ku baca pek selesai.
hingga menggema
Akhirnya cerita yang masih ngambang
Kalau malam saya edit video
Lagi malas nulis
Saya suka storytelling Mas Agus. Apalagi cara Mas Agus menutup cerita. Aduh, ngingetin saya sama cerita komik yang sering saya baca pas SD
huwaaaaaaaa, akoh baca jam 9an malam, kenapa coba merinding gini, esmosiii sayah, hiks
Eh serius loh Mas, kadang cerita yang isinya cuman percakapan gini, aura horornya itu merasuukkk ke dalam tulang-tulang, atuh maaahh akoh belom gosok gigi dong, gimana ini, jadi takut ke kamar mandi hiks
Kayaknya, kalau mau buat cerpen, paling bagus yang percakapannya 2 arah dalam 1 momen gini ya, kalau terlalu banyak momen, aura horornya udah menghilang.
Eh sumpah ye, akoohhh merinding, sampai bulu-bulu tangan merinding ini, hiks :')
lagi lagi ya kalau dirumah desa, dulu identik sama rumah gede gede, kalau jaman masih cilik main ke rumah sodara mungkin biasa aja, anak kecil pikirannya main mulu
kalau gede begini ya beda lagi pikirannya hahaha
Udah ditemenin malah nakutin. Tadinya udah nguap² malah bisa melek sampe pagi nitanya. Kayaknya kupingnya aja yg ramai Lo itu mas. Wkwk
sekarang, kalau ada suara suara aneh, langsung dicari sumbernya.... paling suara suara hewan di belakang rumah.
# I am following you