Kekasih dari alam kubur part lima
Desa Kaligangsa tahun lalu diteror andong setan. Konon ada sebuah andong yang dikendarai oleh sebuah pocong. Jika ada yang melihatnya maka esoknya akan mati. Jika pintu rumah seorang penduduk ada yang mengetuk tengah malam lalu membukanya iapun akan mati juga.
Imron, seorang warga ditemukan mati tergeletak di depan pintu, konon menurut istrinya yang sedang tidur ia dengar suara ketukan tapi karena ngantuk berat maka ia menyuruh suaminya saja untuk melihat siapa yang mengetuk pintu, dimana ia akhirnya ditemukan mati esok paginya.
Tiga hari kemudian pak Jamal, pedagang buah buahan yang jadi korban. Ia ditemukan mati di perempatan jalan. Menurut orang yang rumahnya tidak jauh dari TKP, tengah malam ia mendengar ada suara andong lewat dengan ringkikan kuda. Tentu saja ini hal aneh karena desa tersebut berada di daerah perbukitan dan tidak ada yang memelihara hewan tersebut.
Andong setan, itulah rumor yang beredar.
Tentu saja desa Kaligangsa jadi gempar, orang-orang pun tidak ada yang berani keluar malam. Habis Maghrib maka desa tersebut sudah sunyi sepi, orang disuruh ronda juga tidak ada yang berani. Lurah Agus tentu tidak tinggal diam, ia menyuruh anak buahnya Satria untuk mencari orang pintar dan iapun bertemu dengan Ki Joko.
Menurut terawangan nya, yang membunuh warga desa adalah setan andong berbentuk pocong dan juga kuda hantu tapi setan tersebut juga hanya suruhan seseorang mencari tumbal. Ki Joko lalu memberi tahu siapa orangnya, bukan penduduk Kaligangsa tapi desa sebelah yang agak jauh. Paranormal itu bilang tidak usah khawatir, ia akan membereskan masalah gaib tersebut.
Entah apa yang dilakukan oleh orang tua itu, yang jelas setelah dirinya bicara seperti itu, setan andong itu tidak pernah menampakkan diri lagi di desa tersebut. Warga tentu saja senang dan kampung pun perlahan-lahan kembali ramai.
Satria jadi malu diingatkan tentang kejadian tersebut. Ia yakin kini bahwa dukun itu akan bekerja secara misterius dan dirinya tidak perlu khawatir. Setelah cium tangan paranormal desa Sawojajar itu iapun lantas pulang, tak lupa ia memberi tahu akan ada hadiah tambahan dari kepala desa kalo ia berhasil.
Baca kisah sebelumnya: Kekasih dari alam kubur part empat
Setelah tamunya pulang maka Ki Joko tidak langsung menghitung uang yang diberikan. Ia menaruh duit tersebut di sebuah kotak lalu masuk ke dalam kamar yang khusus digunakan kalo ada pekerjaan seperti ini.
Ia coba konsentrasi tapi sayangnya entah kenapa malah susah.
Aneh, kenapa begini ya batinnya. Ia coba memusatkan pikirannya lagi tapi sayangnya sebuah ketukan pintu membuyarkan konsentrasi nya.
"Aki, aki ada di rumah Ki?"
Orang tua itu lalu bangkit dari kamarnya dan membuka pintu depan, ternyata anak tetangga nya yang masih bujangan tanggung.
"Ada apa Ahmad?" Tanyanya pada anak lelaki berumur 15 tahun itu.
"Ini aki, aku bawakan kue pia kering, kan aki suka sekali kue ini. Aku sengaja jauh-jauh ke pasar Brebes membelinya sebagai tanda terima kasih sudah mengobati ibu." Katanya lalu mengangsurkan sekotak besek dari bambu yang diatasnya ada tulisan kue pia.
Ki Joko jadi tertawa." Duh Ahmad, kamu tidak usah repot-repot belikan aku kue seperti itu, mendingan kue ini kamu bawa pulang saja, untuk makan kamu dan ibumu."
"Tidak apa-apa Ki, hanya ini yang bisa aku berikan pada aki karena kami tidak punya uang."
Mendengar hal tersebut orang tua itu tersenyum lalu masuk ke dalam dan mengambil sebagian uang yang ada di kotak tadi." Ahmad, ini ambillah uang ini untuk beli makanan dan obat untuk ibumu biar cepat sembuh. Jangan membantah, ini aku kasih bukan pinjam jadi kamu tidak usah kembalikan."
Bocah tanggung itu jadi girang melihat jumlah uang yang cukup banyak itu tapi tidak langsung mengambilnya." Tapi Ki..."
Ki Joko lalu memasukkannya ke dalam sakunya." Soal ibumu tidak usah khawatir, santet yang masuk ke ibumu sudah aku keluarkan semua dan sudah aku kembalikan kepada yang mengirimnya. Dan bilang ke ibumu ya, tak usah memikirkan lagi suaminya, biarkan ia bersama istri mudanya. Aku yakin kamu nanti akan dapat bapak baru yang akan sayang kepadamu dan ibumu."
Mata anak laki-laki itu berkaca-kaca, setelah mengucapkan terima kasih yang banyak maka iapun pergi.
Ki Joko hanya geleng-geleng kepala saja. Ia tidak tega memberi tahu kalo santet yang masuk ke ibunya itu perbuatan istri muda bapaknya yang ingin ia mati, takutnya ia nanti malah membenci bapaknya.
Ah sudahlah, itu urusan gampang, sekarang ia punya tugas yang harus ia kerjakan. Ia masuk kembali ke rumahnya sementara adzan Maghrib mulai terdengar di kejauhan.
Ia sebenarnya malas menolong kalo melihat sebab musababnya, tapi orang tua itu teringat dengan pesan gurunya yang juga kakeknya Ki Kusumo.
Gurunya berpesan kalo memang patut dibantu maka bantulah biarpun ia pernah berbuat kesalahan. Karena tidak ada manusia yang lepas dari khilaf.
Bulan separuh mulai muncul di langit malam ketika Ki Joko mulai bekerja. Ia membuka kerisnya lalu memasukkan dupa kedalam bara api yang ada dalam wadahnya. Bau harum dupa menyebar, ia segera berkonsentrasi dan memejamkan matanya. Tapi tak lama kemudian membuka matanya lagi.
Aneh batinnya, kenapa roh tersebut tidak kelihatan, apakah ia ada di alam kubur ataukah sedang gentayangan.
Dukun tersebut tidak putus asa, ia kembali berkonsentrasi, kali ini dengan fokus.
Setelah melewati rumpun bambu akhirnya Ahmad akan sampai juga ke rumahnya di pinggir desa Sawojajar. Ibunya tentu akan senang sekali karena ia membawa pulang uang cukup banyak untuk keperluan makan sehari-hari, tidak usah menunggu kiriman dari ayahnya yang galak.
Tapi setelah melewati rumpun bambu ia melihat seorang gadis bergaun putih ada di bawah pohon randu. Heran juga pemuda tanggung berusia lima belas tahun ini, sudah lewat Maghrib tapi ada seseorang disini. Apa mungkin ia kesasar, ah kasihan. Segera saja anak itu menyapanya untuk bertanya.
Sementara itu satria sendiri pulang naik mobil kepunyaan lurah Agus dengan bersiul-siul. Ia yakin dukun yang disewanya pasti bisa mengatasi roh Pratiwi, selain santet yang mengenai Bayu dan juga andong setan, ia juga sering dengar orang tua itu bisa mengalahkan roh jahat sesakti apapun. Ia sendiri hanya pura-pura ketika memelas minta tolong agar dukun dari Brebes itu mau menolongnya.
Ah, sebaiknya aku mampir dulu ke rumah Lastri bini keduaku batinnya. Ia memang memiliki tiga istri yakni Marni, Lina, dan Lastri. Jika Marni adalah istri yang satu desa dengannya yaitu Kaligangsa, beda dengan Lastri yang berasal dari Padasugih.
Dengan pikiran seperti itu maka di pertigaan Banjaranyar ia lalu belok kiri. Ia sebenarnya agak malas kesini karena jalannya jelek, mana banyak lobang nya. Untungnya sekarang musim kemarau sehingga lubang tersebut agak kelihatan, beda dengan musim hujan dimana tidak kelihatan. Bisa marah besar lurah Agus kalo mobilnya sampai rusak.
Ia sendiri beberapa kali meminta istri keduanya itu agar ikut saja dengan-nya ke desa Kaligangsa agar lebih dekat tapi Lastri selalu menolak, takut dengan istri tua nya dan juga para warga, bisa jadi gunjingan, begitu alasannya. Coba kalo Lastri tidak cantik, montok dan pintar di ranjang, sudah Satria ceraikan. Mirna sendiri tubuhnya kurus kering, biarpun kata Herman sebenarnya seksi tapi ia kurang suka, tidak enak di goyang kalo cuma tulang, yang hanya ditertawakan oleh Herman.
Setelah menghabiskan waktu setengah jam dan melewati kebun tebu akhirnya ia sampai juga di desa Padasugih. Desa itu sendiri memang agak sepi dan itu membuat Satria lega karena ia tidak usah basa-basi dengan penduduk setempat yang kurang disukainya. Dilihatnya rumah Lastri agak terang. Ah tentunya ia belum tidur, apakah menunggu dirinya. Kalo dipikir-pikir memang ia akhir akhir ini lebih sering di rumah Lina.
Setelah memarkirkan mobilnya di sebelah rumahnya maka iapun turun. Lelaki itu senang ketika melihat istri mudanya itu sudah ada di depan pintu, biarpun ini agak aneh karena biasanya biarpun ia tahu Satria datang tapi cuek saja di dalam, mungkin saja ia kangen dan ini membuat hasratnya untuk mencumbu istrinya jadi berkobar-kobar.
"Kok baru datang mas." Katanya dengan suara lirih.
"Maaf sayang, mas Satria banyak pekerjaan di desa, lagipula Lina mau me..."
Satria memotong ucapannya karena ia tahu istri keduanya ini tidak terlalu suka dirinya membicarakan istrinya yang lain, jangan-jangan ia marah, tapi hatinya lega ketika dilihatnya Lastri masih tersenyum.
"Memang mas banyak kerjaan apa kok sampai lupa denganku sih." Katanya manja sambil duduk di kursi tamu.
Walaupun agak aneh dengan sikap istrinya itu tapi lelaki berusia tiga puluhan itu senang juga, berarti ia mencintainya. Ah, pasti cuma kabar burung yang mengatakan kalo Lastri suka berselingkuh dengan pemuda setempat kalo dirinya tidak ada.
"Banyak sekali kerjaan mas sayang. Belum lagi dua teman mas juga mati dengan cara mengenaskan."
"Hah, teman mas mati mengerikan."
"Iya sayang, Herman mati jatuh ke jurang, sedangkan Bayu mati karena dimakan setan, ini semuanya pasti ulah roh Pratiwi." Jelasnya dengan wajah masygul tanpa ia tahu bahwa wanita disebelahnya itu tersenyum tipis.
"Ya sudah, mas tidak usah sedih. Yuk kita masuk kedalam, aku sudah kangen nih ingin bercumbu." Katanya manja.
Sikap istrinya itu tentu saja membuatnya panas, segera saja Satria membopong tubuh yang montok itu untuk dibawa masuk kedalam, tidak perduli lagi dengan sikapnya yang tidak seperti biasanya.
Sementara itu di desa Sawojajar Ki Joko membuka matanya. Akhirnya aku tahu dimana kamu Pratiwi batinnya, ia segera konsentrasi lagi dan jantungnya berdetak kencang ketika ia melihat roh tersebut di selimuti aura merah.
Gurunya memberi tahu kalo suatu makhluk halus yang sudah berwarna merah itu berarti ia sangat kuat dan sebaiknya dihindari. Karena itu artinya usianya sudah ratusan tahun dan sakti. Ini tentunya mustahil, bukankah menurut penuturan orang yang minta tolong bahwa perempuan itu baru berusia 20an.
Orang tua itu termenung sejenak, haruskah ia membatalkan terlibat dalam peristiwa itu, toh orang yang ditolongnya juga bukan orang baik-baik. Tapi ia juga sudah berjanji dan sebuah janji harus ditunaikan.
Akhirnya ia putuskan untuk ikut campur karena ini menyangkut sebuah kepercayaan, tapi sebelumnya ia keluarkan sebuah benda terlebih dahulu.
Sementara itu di desa Padasugih sepasang manusia sedang asyik bermain cinta. Satria diatas sedangkan istrinya dibawah melayani dengan panas. Saat sedang asyik itulah tiba-tiba hidungnya mencium bau tanah.
Aneh, bau tanah dari mana ini batinnya. Satria menengok kiri kanan dan tidak ada apapun. Ketika istrinya tiba-tiba diam tak bergerak ia menengok ke bawah dan betapa terkejutnya ia ketika Lastri sudah berubah wujud menjadi seorang wanita yang dikenalnya, tapi sekujur tubuh telanjang perempuan itu berselimutkan tanah atau lumpur dan bau busuk juga tiba-tiba datang.
"Ti...Tiwi." katanya terbata-bata.
Gadis itu menyeringai." Ternyata kamu masih mengenalku manusia durjana."
Habis itu ia mengeluarkan suara tertawa. Wajahnya yang cantik perlahan-lahan mulai terkelupas kulitnya dan tulang pipinya kelihatan.
Tidaakkk, Satria berusaha melepaskan diri tapi baru disadarinya kalo tubuhnya sudah menempel rapat dengan dirinya karena ia masih dipeluk dengan kencang oleh mayat hidup itu.
"Ayo Satria, bukankah sejak dulu kamu ingin mencumbu ku, lakukan lagi apa yang kamu lakukan dulu di bawah pohon beringin itu terhadap ku." Katanya sambil tersenyum tapi karena kulitnya terkelupas memperlihatkan tengkoraknya tentu saja terlihat menyeramkan.
Satria hanya bisa menjerit-jerit, selain karena ketakutan yang amat sangat, bagian bawah perutnya yang sebelumnya masuk ke tubuhnya Pratiwi seperti diiris-iris pisau sehingga ia sangat kesakitan.
"Ampuni aku Tiwi. Aku tobat."
Lelaki berusia tiga puluhan itu melolong minta ampun tapi ditanggapi dengan cemoohan." Bukankah aku dulu juga menangis minta ampun manusia durjana, tapi kalian tetap memperkosaku dan membunuhku. Kini rasakan azab yang sama keparat."
Ahhh, satria berteriak makin kesakitan karena kini bagian bawah perutnya seperti dipelintir dan ia merasakan sesuatu yang menetes dari perabotannya, mungkin darah. Ia meronta-ronta sekuatnya tapi tidak berhasil malah pelukan mayat itu makin kencang dan gadis itu tertawa kesenangan karena ia berhasil membalas dendam dengan baik.
Tapi tawa Pratiwi berhenti ketika ia merasakan sesuatu di kejauhan. Hmmm, cepat juga orang tua itu tahu keberadaan ku, ilmunya boleh juga batinnya.
Ia segera melemparkan tubuh lelaki diatasnya hingga mental dari tempat tidur dan jatuh ke lantai. Sebenarnya ini kesempatan baik untuk kabur, tapi tenaga satria sudah habis sehingga ia hanya pasrah.
Braakk, jendela kamar tidur itu pecah dan sebuah keris tampak mengapung di udara dan langsung menuju ke arahnya. Gadis itu tersenyum mengejek sambil mengangkat tangan kanannya.
Duarrr, sebuah ledakan terdengar dan gadis itu sempoyongan ke belakang tapi keris itu juga mental entah kemana.
Keparat, ternyata kau sakti juga seperti kakekmu tua bangka sialan, makinya. Gadis itu kini berkonsentrasi penuh dan ketika keris itu datang lagi ia langsung komat kamit membaca mantra dan senjata pusaka itu mengapung dan bergetar terus tapi kini tidak dapat maju. Jika ada yang memegang keris itu tentu ia akan melepaskan karena berubah menjadi sangat panas.
Celaka, batinnya Ki Joko yang ada di desa Sawojajar. Ia langsung mengerahkan segala ilmunya dan meminta bantuan roh leluhur nya Ki Kusumo agar bisa menang.
Pratiwi mengedipkan matanya dan keris pusaka itu seperti dipelintir dan pecah menjadi beberapa bagian lalu jatuh ke bawah. Gadis itu berubah wujud menjadi Lastri seperti semula, perlahan-lahan sebuah bayangan seorang gadis keluar dari tubuhnya lalu menembus tembok dan menghilang di kegelapan malam. Tubuh Lastri sendiri langsung merosot jatuh kelantai, entah hidup atau sudah mati.
Di Sawojajar Ki Joko mental dan menabrak dinding rumahnya yang terbuat dari bambu hingga mental keluar rumah. Ia bangun lalu mengeluarkan darah segar dari mulutnya tapi ia tidak hiraukan itu lalu kembali semedi dan konsentrasi, lengah sedikit nyawa melayang.
Aku belum kalah roh jahanam keparat batinnya.
Saat sedang memusatkan pikiran telinganya mendengar langkah kaki manusia. Ia membuka matanya dan kaget melihat Ahmad sudah ada di depannya. Bukannya ia tadi sudah disuruh pulang.
"Untuk apa kau kau kesini nak, cepat pulang, bahaya disini." Katanya lalu ia batuk-batuk, kalo saja orang tua itu sedang dalam keadaan biasa mungkin ia bisa melihat ada yang aneh dalam diri pemuda tanggung itu. Anak itu diam saja tiba-tiba ia mengeluarkan pisau panjang dan langsung menusuk perutnya.
Aakhhh selain kesakitan Ki Joko tentu saja terkejut sekali. Saat kritis itulah barulah ia sadar kalo pemuda tanggung itu dikuasai oleh sesuatu. Tapi sayangnya kelengahan sebentar itu berakibat fatal, tusukan pisau kembali datang, lagi dan lagi, sampai akhirnya orang tua itu terjerembab jatuh berkubang darahnya sendiri.
Bersambung: Kekasih dari alam kubur part enam
Si Satria selamat lagi.. wkwkwk..tapi di episode berikutnya pasti modar diganyang Pratiwi soalnya Ki Joko yang menyelamatkan dia sudah mati dibunuh Ahmad jadi ngga ada lagi bisa menyelamatkan dia.
BalasHapusPratiwi ini jangan-jangan titisan dari Larasati yang usianya sudah ratusan tahun.
Berarti tebakan saya waktu itu salah Wanasari bukan yang di Margasari Tegal tapi Wanasari Brebes dan Sawojajar salah satu desa di kecamatan Wanasari.
Ah masa sih, sepertinya Satria masih selamat mas karena ia akan berubah menjadi ksatria baja hitam RX king.😆
HapusTebakannya tepat, tapi untuk lebih jelasnya baca episode selanjutnya saja, kalo masih minat.😂
Nama nama desa hanya pemanis saja mas, semoga saja tidak ada yang protes warganya.😂
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusPaling Pratiwi ke pak lurah minta digoyang eh menyan.😂
HapusKayaknya sih bukan tobat nasuha tapi tobat sambel.😅
Kurang tahu juga Tiwi itu anaknya Larasati atau bukan, nanti aku tanya sama yang nulis.
Yang nulisnya Pak Lurah kah 😅
HapusYang nulis pak lurah Jaey.😅
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKabarnya dulu di desa itu memang banyak pohon sawo jejeran makanya dinamakan Sawojajar mbul.😄
HapusKalo desa Padasugih malah kebalikannya, masyarakat nya jarang yang sugih atau kaya.😂
Isi dulu nomor ku pulsa 100k, ntar ada part romantis Tiwi waktu masih hidup.🤭
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMungkin desanya dinamakan Padasugih biar jadi doa penduduknya pada kaya, jangan melarat terus. Eh tapi ada juga kok yang kaya.
HapusAh kalah Ki Joko padahal dia tokoh andalanku, Tiwi bener2 hebat sudah mencapai kesaktian berwarna merah 🤣
BalasHapusPernah baca di blog Bim-bim, energi berwarna merah ini memang paling hebat.
Tiwi, boleh nanya gak, gimana rasanya pakai raga si Ahmad? 🤣
Btw Satrie gimana Mas, patahkah sosisnya? 🤣🤣
Jiah bersambung lagi, aku curiga Pak Lurahnya nanti bakal kabur keluar negri, menghindar 🤣🤣
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKurang tahu apakah sosisnya patah atau enggak kang jaey, nanti kalo orangnya datang tanya saja ya.😅
HapusIde yang brilian, dari kemarin mikir gimana caranya agar lurah Agus selamat.
Kayaknya nanti Agus pergi ke luar negeri minta bantuan Ama sun go Kong agar bisa ngalahin Tiwi.😆
Nah lho, gara gara Pratiwi anak lima belas tahun yang polos malah jadi bunuh orang, hayo lho.😅
Hapushayoloh jitak aja ya si tiwinya
Hapusbila perlu dijewer atau ditabok hihihi
Ditabok pakai duit merah apa pakai sandal bakiak? 😆
Hapusditabok duit merah dong....kan honnor pemain tanpa stuntwoman sampe naik naik pohon beringin harus gede...uda gitu tambah dizulidin kang satria lagi....jadi honornya kudu seamplop tebal kwkwkwkkwkwkkwkw
HapusHonor nasi kotak aja 🤣
HapusKayaknya ada stuntwoman nya Tiwi yaitu Anita, jadi kalo misalnya keseleo jatuh dari pohon beringin masih ada gantinya.🤣
HapusNasi kotak buat mbul, kalo tabin paling minta permen. 🍬
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusLha milih permen, enak nasi kotak mbak daripada permen 🤣
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusAstagaaaa, ini kok makin serem sekaligus sadis sih hahaha.
BalasHapusBtw penasaran kira-kira hantu bisa masuk bandara nggak ya? kan kudu vaksin dulu, wakakakkaak.
Udah deh, mending lari ke masjid, kan biasanya hantu ga bisa masuk masjid :D
Haayooo mau lari kemana kamu....Masih ada orang ke 3 yang ngejar2 ssmpai kemesjid..🤣🤣🤣🤣
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus@Rey, masuk bandara mah gampang mbak, hantu nya nanti berubah wujud jadi anggota DPR makanya bebas keluar masuk bandara.😆
Hapus@Satria, wah orang ketiga itu siapa kang, apa mungkin Dahlan.😄
Hapus@Nita, tenang saja, nanti Pratiwi ngga akan jadi hantu di cerpen terbaru nya kang satria, nanti mainnya bareng mas Herman.😄
HapusAtau mungkin kang jaey.😆
Maaf ya mbul kalo ceritanya jelek dan tidak bisa memuaskan kamu. Memang beginilah adanya.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusIya deh, ntar aku bikinin romantisnya di part lima, senyum dong jangan cemberut gitu.
HapusNah bagus itu, jadi kan kelihatan tua nya eh~
Kabor 🏃💨
Jangan sedih, part selanjutnya Tiwi dikasi sayap bisa terbang 🤣
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusBoleh nabok dengan syarat pakai duit gambar pak Karno mbul.🤣
HapusBerarti Tiwi nanti jadi nongkrong di KFC dong.😅
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusAstagaaa ngakakkkkkk, makin kacau aja nih scriptnya wkwkwkwkkw
Hapusahirnya ki joko mati.. lalu siapa yang akan membantu satria dan lurah agus :D.. weh gak kebayang tuh adegan kang satria pas di pluntir-pluntir, kayakya ngeri banget :D
BalasHapus
HapusUdah end gw Nif....Karena nggak kirim pulsa kaya ente..🤣🤣🤣
Tenang Nif, masih ada kyai Syahroni sama kyai Khanifahmads yang akan bantuin.😄
Hapusjadi si ahmad itu kembaranku tow :D
HapusWah kurang tahu nif, apakah Ahmad kembarannya khanif atau bukan.😂
Hapus
BalasHapusMenarik ceritanya kang....Terlebih kalau kisahnya tentang seorang pendekar yang bereada disuatu desa yang sedang terkena azab..😊😊 Dan berusaha meenyelamatkan desa tersebut dari kutukan.
Naah gw bilang apakan ki Joko ilmunya masih seumur Jagung, Tapi ia tetap ngeyel mau melawan Suketi....Ehh salah Tiwu...Eehh Tiwi.🤣🤣🤣🤣
Guuusssss woooyyyy batuan guelah yang udah diujung tanduk dan akhirnya End juga dah gue..🥴🥴🥴🙄😳😳
Tenang kang, masih ada part enam dan juga nanti part tujuh, kang satria mah tetap ada, tapi syaratnya kirim pulsa unlimited dulu ya.😆
HapusPart selanjutnya bininya ditambah jadi selusin 🤣
HapusBini kang jaey jadi selusin ya, soalnya baru dapat gusuran.🤣
HapusDasar Satria, tukang poligami yang tidak adil. Bilang ke istri muda sibuk kerja dan ini itu. Ntar alasan ke bini tua beda lagi. ... Makanya, kalau punya cucu, jangan dikasih nama Satria. He he ... (Bercanda Only).
BalasHapusWaduh, ntar kang satria ngambek lho.😂
Hapusserem nih, soal terbunuh.....
BalasHapusapa masih ada poligami zaman sekarang?
Apakah masih ada poligami zaman sekarang?
HapusMasih kang bahkan ada seminar khusus yang membahas poligami beserta tips bagaimana bisa punya istri empat.😄
wow....nggak nyangka
HapusAyo daftar kang ke seminar poligami.😅
Hapusselesai juga bbaca part 1-5 ditunggu lanjutannya mas Agus. Feeling saya Tiwi ini dibantu oleh arwah mantan dukun wanita sakti dari era zaman Belanda yang meninggal di tempat sama itu..
BalasHapusWah mantap, mbak Anisa sekali baca sudah dapat menebak jalan ceritanya.😅
HapusYuhuuuu 😁😁😁... Ada part 5.. Otw baca Mas.. ntar tengah malam tak baca biar sekalian uji nyali..
BalasHapusArrrgghh 🤯 kesel banget sama Satria.. wkwkw. Satria yg di cerita ya Mas . *peace 😄 tapi kesel juga sama Pratiwi.. hantunya suka main sama orang yg nggak tahu apa2. Kasihan Ahmad jadi tamengnya pratiwi.. Ki Joko dibunuh lagi. Padahal dukun baik suka menolong...
BalasHapusHmm aku penasaran kenapa Pratiwi sekuat itu.. jangan2 jangan jangan 😂😆
Ini Satria sudah koit kah? Brtti tinggal Lurah ya..
Ngga apa-apa kesal sama satria kang, apalagi kalo ngga dikasih pulsa.🤣
HapusNah lho, kenapa Tiwi bisa kuat begitu ya, apa karena banyak minum susu beruang ya? 🤔
Nantikan jawabannya setelah pesan-pesan berikut ini.😅
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusNah ini Tiwi nya sudah jawab langsung.😄
Hapusomaigodd bapak tua itu
BalasHapusastagaaaa! Kasian amat Ki Jokoooo. Haduh-haduh. Batin ini jadi bergumul mihak Ki Joko apa mihak Tiwi wkwkwkw
BalasHapusTapi kasin Ki Joko kalo mati. Jangan dibunuh mas Agus!!!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusOh jadi yang nyantet ibunya Ahmad itu Ki Joko ya? 🤔
HapusSungguh mencengangkan, kirain aku dukun lain suruhan istri muda bapaknya. Berarti Ki Joko dapat duit sana sini ya.😅
Makasih penjelasannya suhu.😀
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKi Joko yang bantu ilangin guna-guna dari ibunya Ahmad kak tiwi hahaha keselip sikit bacanya. Yang guna-guna ibunya Ahmad itu adalah istri muda bapak Ahmad... Jadi dari sini ki Joko tipikal orang baik juga... Jadi jangan dibunuhhhh mas Aguussss... Aku belom baca lagi nih... bentar dilanjutin bacanya... ini aku absen 3 minggu tau-tau sudah part 9 >.< Ngebuuutt dah bacanyaaa
HapusIhhh, aku jadi gregetan sama si Satria...
BalasHapusMasih lolos juga dari terkaman tiwi..
Kalo dendam kesumatnya si Tiwi udah terbalaskan semua barulah tamat epidode ini😱
Firasatku pasti ki Joko bakalan mati di episode 6... jadi gak ada yg nolongi Satria.
Bukan main, Satria bininye ada 4...
Kagak tanggung2 die buka cabang..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSeruuuu seruuuuuu ❤️.. ya ampuuun mas Agus mah jago bikin cerita horor memang. Udh spesialis 👍🏿😄. Sayang banget si Ki Joko di matiin yaaa. Jadi penasaran gimana nasib para penjahat di sini :D.
BalasHapusSeru bang, satria punya bini sampai 4.
BalasHapusKeren banget cerita buatan Bang Agus ini, suasana, karakter, latar semuanya dapat dan keren.
BalasHapusMaaf baru bisa berkunjung Bang, udah lama nggak datang Hehe