Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kekasih dari alam kubur part tiga

 


Kyai Syahroni lalu menuturkan pendapatnya.

"Pertama, ia berkata bahwa dirinya menyebut almarhum dengan sebutan manusia jahanam sehingga tidak sudi dimakamkan bersebelahan dengan nya bahkan menyamakan dengan najis, kedua siapa dia sebenarnya dan mengapa ia dendam sekali dengan Herman."

Baca episode sebelumnya: Kekasih dari alam Kubur part dua

Tak ada yang ikut tahlilan bisa menjawab pertanyaan dari kyai tersebut, pak lurah Agus, Satria, dan Bayu yang ikut juga bungkam seribu bahasa biarpun kini hati mereka diselimuti rasa was-was dan sedikit ketakutan.

Ki Trenggono yang dari tadi diam mendengarkan tiba-tiba ikut bicara biarpun agak pelan." Yang aku takutkan Roni, perempuan yang tadi datang itu Larasati." 

"Larasati?" Beberapa seruan heran dari warga berkumandang. Maklum seingat mereka tidak ada wanita bernama Larasati di desa mereka.

"Ah, kalian mana tahu. Pada waktu Belanda masih ada, saat masih bocah orang tuaku dulu cerita kalo daerah tempat Herman jatuh itu konon pernah dikuburkan seorang wanita yang memiliki ilmu hitam sangat sakti, yang dulu pernah membuat kekacauan di desa ini, beruntung ia berhasil dikalahkan dan mati. Letak persisnya ya aku kurang tahu, cuma patokannya ya pohon beringin itu. Jangan lupa, dulu beberapa tahun lalu juga anak Broto juga mati di tempat tersebut." Kata Ki Trenggono sedikit menjelaskan tanpa ia tahu ada tiga wajah yang pucat mendengar penjelasannya.

"Ah, aku rasa kamu terlalu berlebihan Gono, perempuan yang tadi datang jelas punya dendam dengan Herman, sedangkan Larasati tidak kenal sama sekali dengannya bukan. Mereka hidup beda zaman Gono." Ujar kyai Syahroni yang membuat ki Trenggono manggut-manggut.

Akhirnya acara tahlilan bubar dan meninggalkan teka teki plus juga menimbulkan ketakutan pada warga yang datang.

Sementara itu begitu pulang dari acara tahlilan Bayu langsung cabut dari desanya. Ia sudah tidak tahan lagi dengan semua kejadian mengerikan tersebut, mulai dari pemakaman Herman yang membuat tukang gali kubur nya langsung demam sampai acara tahlilan yang menghebohkan itu.

Begitu perempuan itu melemparkan jenazah Herman maka matanya langsung melotot padanya. Bayu langsung menggigil karena ia langsung mengenali biarpun dalam kegelapan malam. Entah mengapa ia yakin kalo itu adalah Pratiwi, yang mereka lemparkan ke jurang 10 tahun lalu.

"Ada perlu di kota." Begitu alasannya ketika  istrinya bertanya mengapa malam-malam ia membereskan pakaiannya. Walaupun istrinya heran tapi ia tidak terlalu banyak bicara selain membantu membereskan keperluannya. Ia sudah hafal watak suaminya, jika banyak bicara malah tangannya suka melayang.

Setelah memasukkan barangnya kedalam mobilnya maka ia langsung cabut. Diantara warga desa, memang hanya ia dan lurah Agus saja yang punya mobil. Bayu sendiri punya mobil karena setelah menerima uang dulu ia gunakan untuk usaha yang menghasilkan, beda dengan Satria maupun Herman yang habis buat berfoya-foya.

Aauuunggg, suara lolongan anjing di kejauhan mengejutkan lelaki berusia tiga puluhan itu ketika sudah melewati desanya. Jalanan yang gelap gulita membuat ia bergidik, maklum listrik hanya menyala di rumah warga, itu juga hanya yang kuat pasang.

Ketika melewati pohon beringin yang jadi tanda keluar masuknya wilayah desa ia tersentak ketika melihat seseorang di sana berdiri di tengah jalan seakan menghadangnya.

Menyangka itu adalah arwahnya Pratiwi yang hendak membalas dendam maka ia langsung tancap gas. Terdengar jeritan ketika ia menabrak dan melindas sosok tersebut.

Rasakan kau perempuan sialan hahaha, katanya tertawa dalam mobil. Setelah melewati jalan berliku akhirnya ia sampai juga di tempat yang menurutnya aman karena kiri kanan hanya ada ladang penduduk.

Dengan membawa senter ia lalu keluar dari mobilnya. Ia soroti bagian bemper depan kendaraannya, ada noda merah. Ia soroti bagian bawahnya di kolong mobil, banyak bercak darah yang menempel. Ia puas, pasti perempuan itu sudah mati.

Eh, tapi bukankah memang Pratiwi sudah mati.

Ah persetan, yang jelas ia sekarang sudah tidak bisa mengganggu ku lagi. Aku harus segera keluar dari desa Kaligangsa pikirnya.

Dengan pikiran seperti itu Bayu lalu bergegas untuk pergi. Tapi baru saja dirinya membuka pintu mobil, lelaki berusia tiga puluhan itu mendengar suara bayi menangis.

Tentu saja Bayu terkejut bukan main. Tengah malam dalam keadaan gelap gulita kok ada suara bayi.

Sebenarnya kalo Satria atau Herman mungkin akan kabur karena takut tapi Bayu malah tertarik. Maklum, ia dan istrinya sudah enam tahun berumah tangga tapi belum dikaruniai keturunan. Sudah banyak cara ditempuh, misalnya berobat ke dokter di kota atau ke orang pintar agar bisa punya anak tapi hasilnya nihil.

Malah ia kapok pergi ke dukun lagi karena membuat pengalaman pahit. Jadi ketika tetangganya ada yang cerita kalo di daerah Wanasari ada dukun yang manjur untuk orang yang ingin punya anak maka mereka kesana. 

Dukun itu memberi syarat ia harus dimandikan kembang tujuh rupa di dekat telaga yang ada di sebelah rumahnya. 

Karena ingin punya anak maka ia pun setuju. Walaupun begitu hatinya agak was-was juga. Karena itu ketika malam hari ia lalu mencoba mengintip apa yang dilakukan dukun tersebut.

Benar saja dugaannya, istrinya sedang telentang tidak memakai pakaian dan diatasnya dukun tersebut sedang menggagahinya.

Jahanaammm!!!

Bayu langsung menendang dukun cabul tua Bangka itu hingga terpental. Tak puas cuma menendang ia langsung mencari kayu untuk memukuli dan membunuhnya, tapi sepertinya orang itu tahu gelagat, ia langsung kabur dalam kegelapan, hanya meninggalkan sumpah serapahnya kalo ia akan celaka.

Bayu sendiri ingin menghajar istrinya tapi melihat ia mematung saja melihat kejadian tersebut maka tahulah ia kalo dirinya kena jampi-jampi. Akhirnya terpaksa ia maafkan karena ini termasuk keteledorannya juga mempercayai dukun.

Tapi dukun cabul itu sepertinya bukan cuma menggertak. Dua hari setelah kejadian itu, pada suatu malam tiba-tiba perutnya seperti sakit ditusuk-tusuk jarum. Sakitnya bukan main sehingga ia menjerit-jerit. Perutnya juga agak membesar.

Istrinya yang masih shock atas kejadian kemarin tentu saja terkejut. Ia lalu memanggil orang tuanya. Mertua lelakinya tahu mantunya itu kena teluh tapi ia juga tidak tahu cara mengobatinya.

Dalam kebingungan istrinya ingat pada teman suaminya yaitu Satria. Ia segera saja kesana memberi tahu.

Tentu saja Satria terkejut bukan main. Ia segera kesana lalu membawa temannya itu ke rumah Ki Joko, seorang dukun yang biasa mengobati orang jika kena santet.

Ki Joko sendiri terkejut ketika melihat keadaan pasiennya. Ia lalu bertanya kenapa begitu. Bayu dalam kesakitannya menjawab kalo itu ulah dukun cabul di Wanasari serta sebab musababnya. Orang tua itu manggut-manggut lalu mengeluarkan sebuah keris. Ia lalu menyapukan senjata tajam itu diatas perutnya.

Aneh bin ajaib, tiba-tiba dari perut Bayu keluar beberapa benda seperti paku, jarum, dan lainnya. Benda itu segera ditangkap oleh paranormal itu lalu dimasukkan ke dalam baskom.

Sudah aku keluarkan semuanya, begitu kata orang pintar itu. Bayu sendiri percaya karena kini perutnya sudah mendingan dan kempes, tidak seperti tadi seperti hamil lima bulan. Setelah mengucapkan terima kasih dan tak lupa memberikan uang iapun pulang.

Ia lalu berunding dengan dua temannya Herman dan Satria. Akhirnya mereka bertiga pun menuju desa Wanasari suatu malam lalu membunuh dukun cabul tersebut dan mayatnya di lemparkan ke telaga di sebelah rumahnya karena takut kalo dukun tersebut menyantetnya lagi.

Semua kejadian tersebut cuma sebabnya satu, yaitu ia ingin punya anak.

Dan kini ketika mendengar suara bayi, tentu saja Bayu terkejut tapi juga senang. Beberapa kerabatnya memang pernah menyarankan agar dirinya memungut anak saja tapi saat itu ia belum tertarik.

Kini mendengar tangisan bayi tentu saja ia tertarik. Segera saja ia mengedarkan pandangannya dan diterangi sinar bulan malam hari dilihatnya dibawah pohon sukun di pinggir jalan ada seorang bayi laki-laki yang tergeletak dengan sebuah kain putih kumal sebagai alasnya. Bayi itu menangis tiada berhenti.

Ia segera mendekat dan membopong bayi tersebut. Dibawah sinar rembulan tampak seorang bayi laki-laki yang masih agak merah pertanda ia baru dilahirkan.

Bayi itu sendiri langsung berhenti menangis dan mukanya tersenyum seperti mengucapkan terima kasih.

Tentu saja Bayu senang sekali." Entah siapa ibumu yang telah berlaku kejam membuangmu nak, tapi ketahuilah bahwa aku belum punya anak. Kamu mau kan jadi anakku, aku pasti akan menyayangimu."

Bayi itu merengek pelan, seakan mengerti ucapannya.

Lelaki itu melihat lagi lebih jelas. Orok bayi itu masih segar tapi sehat bertanda baru lahir. Tak ada sesuatu yang kurang. Tapi kok tidak ada ari-arinya pikirnya bingung.

Seakan menyelami kebingungan nya, tiba-tiba dari belakang ada suara menyahut, tajam dan menusuk.

"Dia memang tidak punya ari-ari."

Tentu saja lelaki itu terkejut bukan main. Ia segera membalikkan badannya dan dibawah sinar bulan dilihatnya ada seorang perempuan, mukanya tidak terlalu kelihatan karena sebagian tertutup oleh rambutnya yang panjang tapi Bayu menduga ia masih muda. Wanita itu memakai pakaian putih tapi disebelah bawah terdapat bercak merah.

"Ia tidak punya ari-ari karena hancur, keburu membusuk." Wanita itu kembali melanjutkan ucapannya.

"Kamu.. kamu siapa?" Ujar Bayu, entah mengapa hatinya tiba-tiba tidak enak.

"Aku ibunya, kalo kamu tidak percaya, lihatlah." Perempuan itu menyingkapkan pakaian bawahnya. Diterangi sinar bulan yang remang-remang karena mulai tertutup awan dilihatnya kaki perempuan itu belepotan darah pertanda ia habis melahirkan.

"Aku.. aku percaya. Kalo boleh tahu kamu siapa, dan apakah aku mengenalmu?"

Wanita itu tertawa tapi meringkik seperti kuda sehingga hati Bayu makin tak enak.

"Masakan kamu tidak mengenalku Bayu?"

Ia lalu menyingkap rambutnya dan dibawah sinar bulan terlihat wajahnya, masih muda dan cantik tapi sayangnya pucat seakan tak berdarah.

"Pra.. Pratiwi." Tentu saja lelaki itu terkejut bukan main. ia memang tidak pernah melupakan wajahnya biarpun sudah lewat 10 tahun. Orang yang ditakutinya dimana ia mau kabur kini muncul di hadapannya. Tentunya yang muncul hanya arwahnya saja karena ia telah membunuhnya sepuluh tahun lalu bersama dua temannya.

Wanita itu kembali tertawa meringkik sambil menyeringai." Ternyata otakmu belum pikun Bayu, tentunya kamu masih ingat perbuatan mu padaku bukan."

Bayu langsung kabur. Karena arwah Pratiwi ada di sebelah mobilnya maka ia terpaksa lari menjauh ke jalan raya. Sambil lari ia merasa kok berat sekali, barulah ia sadar kalo dirinya masih membawa bayi tersebut. Ketika ia menengoknya betapa terkejutnya ketika dilihatnya bayi mungil yang sebelumnya lucu menggemaskan itu juga ikut menyeringai. Giginya juga entah bagaimana sudah runcing dan mencuat keluar dari mulutnya.

Tidaakkk, Bayu langsung saja membuangnya. Ia segera berlari tapi langsung pucat ketakutan ketika Pratiwi tahu-tahu sudah ada di depannya.

Segera saja ia balik badan. Baru mau lari tapi tiba-tiba sesuatu meloncat kearahnya dan langsung hinggap di lehernya.

Akkhhh, lelaki berusia tiga puluhan itu menjerit kesakitan ketika lehernya digigit oleh bayi yang tadi tadi dibuangnya. Bayi tersebut tampak rakus langsung menghisap darahnya seakan kehausan.

Bayu langsung saja membetot nya dengan keras. Ia akhirnya berhasil juga melepaskan dirinya dari gigitan makhluk kecil buas itu walaupun dagingnya sobek dan darah langsung mengucur membasahi bahu dan badannya. Pakaiannya langsung berubah warna menjadi merah.

Dengan sisa tenaga yang ada ia langsung saja berusaha lari, tapi baru beberapa langkah ia terjatuh karena sepasang tangan mendadak muncul dari dalam tanah dan langsung mencengkeram kakinya dengan erat. Belum hilang kejutnya, sosok bayi itu terbang dan kembali hinggap, kali ini di pipinya. Jeritan kembali terdengar di kegelapan malam.

Dan di kejauhan suara lolongan anjing semakin keras.

Kembali ke beberapa saat sebelumnya. Setelah siang harinya khanif mengalami peristiwa di pemakaman Herman, maka malamnya ia demam. Siapa juga yang tidak shock dan ketakutan kalo mengalami kejadian gaib seperti itu. Kakinya tidak bisa keluar dari lubang kuburan seakan ada yang mencengkram.

Tidak apa-apa, sebentar lagi ia sembuh, biasa penghuninya lagi jahil, begitu kata Ki Joko setelah ibunya yang bingung karena anaknya sakit lalu pergi ke orang pintar itu agar bisa mengobati anaknya. Setelah memijat-mijat bagian tertentu di tubuh khanif plus dijampi-jampi ia lalu pulang.

Khanif sendiri sudah merasa mendingan setelah lepas Maghrib. Tentu saja ibunya senang.

Cepat sembuh ya nak, lekas kawin biar ibu bisa punya cucu, begitu kata ibunya yang hanya dibalas dengan anggukan dengan olehnya. Ibunya memang selalu begitu.

Pemuda yang sudah berusia 27 tahun ini menghela nafas setelah ibunya pergi keluar kamar. Sudah beberapa tahun terakhir ini ibunya suka menjodohkannya dengan gadis tetangga tapi sayangnya putus semua tidak ada yang lanjut ke pelaminan.

Sebabnya khanif sendiri yang memutuskannya. Entah kenapa, ia masih terkenang dengan wanita yang dicintainya yaitu Pratiwi.

Sudah sejak bujangan tanggung umur 15 tahun ia jatuh cinta dengan anak pak Broto itu yang merupakan petani setelah sebelumnya bertemu di sawah. Kebetulan sawah bapaknya memang bersebelahan dengan sawahnya sehingga sejak kecil ia suka main bersama. Tapi baru saat bujangan itulah ia benar-benar jatuh cinta.

Tapi sayangnya cintanya bertepuk sebelah tangan karena gadis pujaannya itu jatuh cinta dengan Agus, anak dari pak lurah.

Khanif sadar diri kalo dirinya tidak pantas bersanding dengan Tiwi yang cantik, cocoknya dengan Agus yang ganteng dan kaya, anak lurah lagi plus ia juga kuliah di kota. Sedangkan ayahnya sendiri hanya kerja sebagai petani, kadang juga menggali kuburan kalo pas ada orang meninggal dan membutuhkan tenaganya.

Ia sendiri belum pernah menyatakan cintanya karena sudah pasti ditolaknya, hanya berani memandang dari sela-sela padi atau jagung di sawah kalo kebetulan gadis yang dicintainya itu ke sana.

Hingga akhirnya dunia serasa kiamat ketika ia mendengar gadis yang dicintainya mati di jurang. 

Ia menangis di kuburan kekasih hatinya itu biarpun cintanya tidak terbalas. Biarpun khanif curiga kenapa gadis yang dicintainya mati padahal dirinya tidak sakit tapi ia bisa berbuat banyak.

Patah hati karena Agus lebih memilih gadis lain lalu bunuh diri, itulah gosip yang beredar. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa biarpun ia benci pada anak pak lurah itu. Kalo ia berani bertingkah, bisa bonyok dipukuli tiga anak buahnya yakni Satria, Bayu dan Herman yang dikenal galak.

Tapi sejak gadis pujaannya mati maka ia tidak minat untuk kawin biarpun bapak ibunya selalu menyuruhnya menikah karena ingin menimang cucu. Bahkan sampai bapaknya meninggal dunia karena sakit ia masih bujangan.

Ia sudah bertekad tidak akan menikah. Suaranya Pratiwi entah mengapa masih terbayang terus di benaknya, tertawanya, senyumnya, termasuk tangisnya karena Agus kekasihnya kadang menyakitinya. Ia selalu siap menjadi tempat bercerita, itu sudah cukup baginya.

"Khanif, tolong aku Nif." Tiba-tiba sebuah suara masuk ke telinganya.

Khanif tersentak dari tempat tidurnya. Suara tadi seperti suaranya, tapi bagaimana mungkin. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Tiwi dimasukkan ke dalam liang kubur oleh almarhum bapaknya.

Ah, pasti aku terlalu merindukannya sehingga seolah-olah suaranya ada, batinnya.

Akhirnya ia tiduran lagi, tapi baru saja mau rebahan.

"Nif, tolong aku Nif." 

Pemuda itu langsung bangun lalu membuka jendelanya. Di dalam kegelapan malam sesosok bayangan ada di bawah pohon waru di halaman belakang rumahnya. Wajahnya begitu sedih, setelah itu ia perlahan-lahan pergi.

"Tiwi, tunggu aku." Teriaknya lalu segera lari keluar loncat dari jendela. Ia berusaha mengejarnya tapi bayangan itu tetap tidak terkejar. Ia tidak perduli apakah dia roh atau manusia.

Entah sudah berapa lama ia mengejar. Setiap ia berhenti maka bayangan Tiwi muncul di kejauhan memintanya agar menolongnya.

Khanif akhirnya sadar kalo ia sudah jauh meninggalkan rumahnya ketika melihat pohon beringin di kejauhan yang merupakan tanda keluar masuk desa Kaligangsa. Tak ada apapun disana, hanya ada kegelapan malam.

"Tiwi, kau dimana!!!" Teriaknya, tapi sayang hanya suara angin yang menimpali.

Tiba-tiba terdengar jeritan menyayat hati dan berapa terkejutnya ia ketika melihat gadis yang dicintainya itu ada dibawah pohon beringin tapi sedang diperkosa oleh tiga orang. Darahnya langsung mendidih, ia langsung saja hendak memukul para bajingan yang memperkosa kekasihnya.

Tapi sebelum sempat kesana sebuah cahaya menyilaukan muncul. Pemuda itu baru sempat menengok sambil memicingkan matanya untuk melihat cahaya itu tapi sayangnya sinar yang berasal dari mobil itu sudah melaju kencang kearahnya dan langsung menggilasnya tanpa ampun. Nyawanya pun langsung melayang tanpa ia sempat tahu siapa orangnya.

Dan keesokan harinya desa Kaligangsa geger ketika ditemukan dua orang warga mereka meninggal dengan mengerikan.

Bersambung: Kekasih dari alam kubur part empat


Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

88 komentar untuk "Kekasih dari alam kubur part tiga"

  1. Yaah bersambung lagiii 😆😆 Ntr ujung2nya bisa jadi novel nih kayakny mas agus. Hehehe.. Mantaab, ayo lanjutkaan..

    Berarti Satria, Bayu dan Herman itu memang tabiatnya gampang aja menghabusi nyawa orang ya. Itu aja si dukun cabul sampe dibunuh juga..

    Wah Khanif harus berakhir jg hidupnya. Kasiiaaan.. Huhu.. Kalau Bayu sih biarin aja, memang pantas dia nerima pembalasan 😆😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bersambung terus sampai pembaca bosan biar kayak sinetron tersanjung mbak.😆

      Iya, ceritanya trio wekwek itu memang begitu, apalagi kalo dikasih rongdo, disuruh apa saja mau.😆

      Iya ya, kasihan khanif mati, mana belum kawin lagi.😂

      Hapus
  2. nikah aja belum udah koid, di tabrak mobil pula, tega banget mas gus bikin ceritanya :D..

    tinggal lurah agus sama satria aja yang belum koid,. jadi penasaan nanti episode selanjutnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tenang Nif, kan jadinya malah nyusul Tiwi bisa ketemuan.😂

      Kalo Satria nanti matinya mengenaskan tapi kalo lurah Agus enggak.😆

      Hapus
    2. yang uda pada dapat gelar baru nyusul tiwi, yuk langsung agendakan aja reunian...wkwkkwk

      Hapus
    3. Reunian di mana ya, apa di warung bebek goreng atau di warung sate ampal, jangan di pohon beringin, bosan ah.😆

      Hapus
    4. reuniannya di rumah pak lurah .o mintak honor seamplop duit warna merah hihihi

      Hapus
    5. Zaman tahun 80an mah yang warna merah itu uang 100 rupiah gambar burung lalu belakangnya bendungan Asahan.😅

      Hapus
    6. hahaha, iya ih tega bener mas Agus.. kirain si Khanif yang bakal bongkar kejahatan para begundal, ternyata malah mati juga

      Hapus
    7. Soal nya mas khanif ngga ngasih pulsa mbak, jadinya perannya cukup episode tiga saja.😂

      Hapus
  3. Wow... Kalau saya ketemu bayi tergeletak begitu, pada malam hari pula, mungkin sudah pingsan. He he ..... Selamat malam, Mas Agus. Doa sukses dari jauh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih doanya bunda, semoga bunda sehat selalu ya

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang bacanya di loteng apa lantai dua mbul sampai naik turun.😆

      Wah kerjaaan siapa itu yang nabrak, apa mungkin tetangga sebelah ya.🤣

      Lho, masa belum digarap udah hamil.😱

      Bapaknya lagi mangkal di lampu merah perempatan Depok mbul.😆

      Kaboooorrr

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Lho kok Banten, sepertinya disini tidak ada desa Kaligangsa deh.🤔

      Tukang apoteknya itu paling mas khanif.😂

      Kenapa Tiwi bisa hamil begitu, wah keterlaluan tuh.😂

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    5. Mungkin adanya di kecamatan wakanda.😂

      Oh aktivitas apa itu di dangau.🤔
      Oh paling lagi ngerumpi sambil makan sate ampal dan menikmati angin sepoi-sepoi.😄

      Hapus
    6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    7. Memang enak makan jagung di dangau apalagi kalo Angin sepoi-sepoi. Tapi giliran jual jagung harganya murah malah musmet.😂

      Hapus
  5. Hoho ada kaitannya sama Larasati kah, jangan2 Tiwi ini anak Larasati.

    Wah dukun di telaga di bunuh juga, entar keluar naga lho dari telaga 🤣

    Seram pas Bayu nemu bayi itu, saya jadi terbayang sesuatu, seolah mendapat gambar visual, jangan2 saya ini indigo, (ingin digoyang..) haha

    Wah Khanif, itu baru namanya cinta sejati, sudah jadi hantu masih dikejar2 juga. 😅

    Sisa dua lagi, yg terakhir begitu biasanya sulit dibunuh bisa2 hantunya yg kalah, hihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tiwi anaknya Larasati ya? Tapi kan Larasati hidup jaman Belanda. 🤔

      Apa mungkin Larasati pakai mesin waktu lalu pergi ke tahun 1980an ya, atau mungkin ia punya batu time stone, dipinjamkan Thanos. Jadi masuk akal.😅

      Berarti dukun itu jangan-jangan agen susu beruang ya, soalnya bisa keluar naga dari danau.😆

      Begitulah, mas khanif mah cinta mati sama Tiwi, eh ternyata mati juga.😂

      Hapus
    2. Siapa tau hantu larasatinya melegenda sampai jaman kapanpun, seperti legenda naga putih yg masuk kedalam susu beruang 🤣

      Hapus
    3. Sepertinya lebih melegenda Miyabi dari pada Larasati kang.😆

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    5. Harusnya ada bagian hot nya waktu bikin anak, pasti jadi lebih melegenda lagi itu.😆

      Hapus
    6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    7. Coba deh Tiwi dimasukin ke danau entar bisa hidup lagi dikasi nafas buatan sama Naga 🤣

      Hapus
    8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    9. Kayaknya kang jaey mau tuh sembunyi dalam kostum naga buat ngasih nafas buatan.😆

      Hapus
    10. Eh lupa bilang kaburrr.🏃🏃💨

      Hapus
  6. ngeri bacanya.... tapi, seru juga...
    ditunggu kisah berikutnya....

    BalasHapus
  7. Nih sampe berapa Episode ceritanya kang....Apa sampai 10000 Episode sampai Jaey kawin lagi untuk yang ke 7 kalinya..🤣🤣🤣🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sampai PEMDA ngasi kita pulsa kata Kal-El 🤣

      Hapus
    2. Kal El udah pensiun, adanya Hermansyah.🤣

      Hapus
    3. kal el bukannya yang logo superman sekarang dah ganti simbol smile sambil mikir ke atas 🤔

      Hapus
    4. Masa sih, ya udah nanti kita tanya saja sama orangnya. Mungkin sekarang Kal El lagi nyamar jadi wartawan di new York time.😅

      Hapus
    5. uda go internesyenel dong magang di new york time.....🤭

      Hapus
    6. Udah dapat apa belum pulsa dari Pemda, kalau saya sih belum?

      Hapus
    7. Cuma anak sekolah aja mungkin yg dikasi 😅😅

      Hapus
    8. Pantesan saya belum dapat ternyata hanya buat anak sekolah..

      Hapus
    9. Guru mungkin dapat juga, Masher jadi guru aja biar dapat juga 😅

      Hapus
    10. Lho, mas Herman sekarang juga sudah jadi guru gantikan pak Nana.😄

      Hapus
  8. salam buat wanita cantik yang terlihat dari sela sela padi dan jagung itu ya min...(si gadis anak petaninya Pak Broto)

    >__________<"

    BalasHapus
    Balasan
    1. 100k dulu kata si Mimin baru salamnya disampaikan 🤣

      Hapus
    2. Komersial nih si Mimin.. wkwkwk

      Hapus
    3. Si Mimin lagi semedi ngumpulin kesaktian buat melawan Roh 😅

      Hapus
    4. Jangan-jangan lagi semedi di danau biar jadi naga dalam kaleng Mimin nya.😄

      Hapus
  9. Satu lagi mati berarti masih ada dua lagi bisa ditebak cerbung ini lebih dari lima episode paling ngga enam atau tujuh.

    Desa Wanasari yang di kecamatan Margasari kah?

    Si khanif apes banget mati ketabrak mobil gara-gara terlalu banyak mengkhayal.. hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Huuu kecamatan Margasari tempat yang banyak para rongdonya..🤣🤣🤣🤣🤣🤣

      Hapus
    2. Wah tebakannya mas Herman jitu amat nebak jumlah episodenya, apa sekarang jadi bandar togel ya.😆

      Kecamatan margasari itu daerah mana ya mas? 🤔

      Soalnya ngga ngasih pulsa 50k jadinya perannya cukup episode tiga.😄

      Hapus
  10. Sangar juga yah anaknya tiwi wkwk...
    Tp saya kasian sama khanif, dia gak salah apa2 malah dibunuh juga... Atw mungkin tiwi mau kolaborasi dgn khanif buat ngebunuh si agus playboy kampung itu yah....
    Ditungguh lanjutannya bang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke bang Alul, tunggu saja malam Jumat nanti muncul lanjutannya.😆

      Hapus
  11. Kasihan si Khanif iyaaa...
    Ikutan mati juga. Cintanya gak kesampaian, kalah saing sama Agus...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin Khanif sajennya kurang kali mbak Ikke, Dan Khanif juga selalu berkhayal terus tentang Asmirongdo...🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

      Hapus
    2. Tapi mas, aku rada2 curiga sama si agus ini, jangan2 dia punya elmu sakti🤣🤣

      Aduh🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

      Hapus

    3. Iyaa jadi baik Agus & Khanif sama2 Punya tujuan aneh jadi sama2 saling mendahului untuk mendapatkan Asmirongdo..🤣🤣🤣🤣🤣

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    5. wkwkwk jangan ngambek mbak mbul nanti tak beliin permen

      Hapus
    6. Sebabnya khanif cuma sampai episode tiga karena tidak ngasih pulsa mbak Ike.😂

      Hapus
    7. Ya ngga apa-apa ngayal sama asmirangda ya nif, dari pada kang satria ngayalin mas Herman eh ~

      Kabor.🏃💨

      Hapus
    8. Nah tuh mbul, jangan ngambek lagi, ntar dibelikan permen, dan tas Hermes sama mas khanif.😄

      Hapus
  12. Bersambung dan horor, kan jadinya deg degan ga abis abis. Xixixi. Keren mas Agus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kata mas Herman jumlah episodenya ada enam atau tujuh mas Supri, nanti aku tanyakan lagi yang pas jumlahnya.😄

      Hapus
  13. Jam 3 pagi baca cerita horror.. mantap mas agus.

    BalasHapus
  14. kirain sudah ada posting baru .....
    semoga sehat sehat saja....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum kang, lagi ada pekerjaan penting di dunia nyata makanya belum update. ;)

      Hapus
  15. Lah kok jahat amaat si Khanif dibunuh jugaa??? :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah iya yah, kasihan amat khanif, ngga salah kok ikutan mati.😂

      Ayo kita demo yang nulis cerpennya mbak.😄

      Hapus
    2. Saya ajukan mosi tidak percayaaa. Masa Khanif yang baek-baek mati?? Hahahah 🤭

      Hapus
  16. Ih kan Khanif ga salah apa-apa, ih hantunya mah nggak pinter liat-liat sih, hiks.
    Apa dia marah karena si Khanif ikut nguburin jasad orang yang bunuh dia ya?
    Btw kapan nih part selanjutnya, hahahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan tiwi yang nabrak khanif kak rey, tapi seseorang yang nyetir mobil
      三三ᕕ( ᐛ )ᕗ

      Hapus
    2. Part lanjutannya ntar aku tanyakan dulu sama yang nulis mbak Rey, sekalian kasih saran biar ada nama mbak Rey ikutan masuk, biarpun nanti jadi figuran korban Tiwi juga.😆

      Hapus
    3. Iyaaa, maksudnya si Tiwi itu yang mengakibatkan lelaki baik meninggal, *lah kok saya baper wakakakakak

      Hapus
  17. Ohhhh jadi yg ditabrak Ama Bayu TD si khanif yaaaa. Kirain perempuan. Duuuh jadi makin seru... Cepetan bikin part ke4 mas hahahaha. Aku suka nih, jadi kebuka 1-1 ttg tokoh2 nya.. :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah tayang part empat nya mbak, silahkan baca.😀

      Hapus
  18. Plis mas, Khanifnya jangan mati dulu. Kan dia ga salah sama pratiwi. Duh jadi serem dan mencekam ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan Pratiwi yang nabrak khanif mas, jadinya ini bukan salah Pratiwi.😀

      Hapus
  19. masih setia nungguin part 4, 🤭
    blom ada updatean...mungkin besok kali ya

    balik lagie ah 三三ᕕ( ᐛ )ᕗ

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin besoknya lagi, kalo masih belum ada, besok nya lagi, begitu seterusnya.😆

      Hapus
  20. Hihhhh seramm 🤣🤣 maaf Mas baru mampir.. hoho

    Mampus kowe Bay.. jahat sih.. tapi kasihan juga ya. Wkwk😅 btw itu Khanif berrti yg ditabrak sama si Bayu ya Mas Agus..? Cuma wajahnya dibentuk perempuan sama si Pratiwi?? Kenapa?? Apa karena pratiwi mau bersatu dengan si Khanif.. ahh Who knows.. otw Part 4.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan wajahnya dibentuk perempuan tapi sangkaan Bayu itu perempuan, maklum malam hari dan gelap soalnya Bayu suka gelap-gelapan.😆

      Hapus
  21. Keren Bang, ceritanya penuh hal-hal yang menegangkan, siapa sangka yang ditabrak Bayu itu rupanya Khanif.

    Suka sekali dengan ceritanya hehe

    BalasHapus