Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nissan Terra, penantang Pajero dan Fortuner


Sejak tahun 2018, Nissan sudah berkoar-koar akan menelurkan varian mobil untuk menandingi dominasi Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner di kelas SUV kelas 2400-2700 cc. Banyak pengamat memprediksi bahwa mobil keluaran terbaru Nissan ini akan mampu mengungguli kedua raksasa itu. Jelang akhir 2018, akhirnya yang ditunggu-tunggu itupun tiba: Nissan secara resmi merilis Terra untuk pasar Indonesia.

Sebagai penggemar mobil, salah satu ambisi saya terpendam adalah mencicipi sesumbar Nissan. Demi itu, saya rela hidup prihatin agar bisa menyisihkan uang demi memenuhi ambisi.

Daaaan, setelah menabung cukup lama, akhirnya dari uang celengan hasil hidup prihatin itu cukup untuk membeli… makanan sebagai bekal perjalanan saya menemani seorang teman dari Depok—kita sebut saja Satria—yang secara semena-mena meminta ditemani mengetes Terra yang baru dibelinya. Mungkin karena blog saya isinya review mobil kali, padahal tuh review hasil nyolong dari yutub hihihi.

Sebenarnya saya kaget dia kok bisa beli Terra ya. Dia bilang hasil ngeblog dan juga jual bitcoin makanya bisa beli. Saya sih percaya aja, blognya rame gitu lho. Lagian ngga mungkin dia ngepet, pantatnya saja udah tepos, bisa tinggal tulang kan kalo kebanyakan gesek.

Pucuk dicinta, Satria pun tiba, pikir saya. Tentu tawaran itu saya terima, meskipun dengan ketentuan saya tidak akan menguji kemudinya dengan alasan saya belum bisa mengendarai mobil. Alasan yang tentu saja dia ngga percaya, tapi setelah saya datang ke tempat ketemuan dengan Honda Supra tua kepunyaan saya, barulah dia manut.

Oh ya, layaknya Pajero Sport dan Fortuner, Terra juga menyediakan opsi mode transmisi manual maupun otomatis. Yang dibeli Satria ini adalah tipe 2.5L 4×4 otomatis, yang merupakan varian tertinggi dari Terra seharga 600 jutaan lebih sedikit. Jika kalian ingin tahu betapa pasnya, silahkan kontak kang satria aja ya, jangan kontak Ningsih Tinampi apalagi Mak Lampir, lain jurusan itu.

Adapun rute yang akan kami tempuh adalah dari Balaraja ke Jakarta. Itu adalah rute relatif lurus dari barat ke timur, mirip dari Beijing ke Banjarmasin gitu lho, eh..

Karena peran saya sebatas penumpang, dengan spesifikasi tugas khusus me-review mutu mobil tersebut dari perspektif seorang penumpang, maka saya pun duduk di baris kedua. Tentu dengan mengabaikan protes keras Satria yang sempat khawatir dikira supir pribadi saya.

Perlu waktu tak kurang dari sepuluh menit bagi saya untuk menghentikan protesnya, dengan meyakinkannya bahwa saya harus duduk di baris kedua agar bisa me-review dengan leluasa. Selain itu, saya katakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena supir pribadi adalah profesi yang mulia, setidaknya lebih mulia dari pelakor ataupun pebinor.

Satria akhirnya setuju juga, bahkan dia meminta agar mereview juga dari baris ketiga hingga ruang bagasi, agar bisa mereview dari sudut perspektif barang-barang muatan juga.

Singkat kata, perjalanan pun dimulai.

Satria fokus mengemudi, sementara saya duduk santai di belakang dengan sebelah kaki disilangkan sambil membaca-baca majalah dewasa (ngga nyangka) yang dibawanya. Tak lupa mengenakan kacamata hitam yang saya pinjam paksa dari satria sebelum berangkat. Haqqul yaqin jika terlihat dari luar, kesannya pasti saya adalah majikannya xixixi.

Kesan pertama saat melihat Nissan Terra itu sudah jelas kelasnya. Mobilnya besar dan macho, ga kalah sama Pajero ataupun Fortuner bro. Terra terasa raja jalanan yang membuat kendaraan lain harus melipir. Terra baru menyerah kalo udah disuruh masuk gang dekat rumah saya, dimana Ayla masih bisa melenggang, soalnya bongsor bodinya, tidak seperti bodi Raisa atau awkarin.

Kabin penumpang Terra juga kesannya gagah, bukan hanya mewah tapi juga gagah. Bukan cuma lantaran ukuran body-nya yang bongsor atau ruang kabin yang luas, melainkan kesan elegan yang tampak dari interiornya.

Selanjutnya adalah suara mesin hampir tak terdengar, padahal bahan bakarnya adalah solar. Beda banget dengan Isuzu Panther  kepunyaan tetangga yang pernah saya naiki, apalagi dengan mesin penggiling gabah yang sering lewat. Sepertinya para insinyur Nissan sudah berhasil mengatasi kebisingan mobil besar mesin bertenaga diesel, ngga seperti cebong dan kampret yang masih bising aja padahal pemilu udah lewat.

Ketika jalanan sudah masuk daerah Cikupa yang lumayan banyak lubang dan polisi tidur, Terra melenggang saja dengan nyaman, beda jauh dengan angkot yang sering saya tumpangi, dimana sering saya lihat adek-adek yang baru sekolah naik angkot sering bawa kantong plastik hitam, bukan bawa makanan tapi buat jaga-jaga kalo mabokan. Satria pun berkata bahwa Terra ini lebih halus dari Fortuner yang dipunyainya dulu. Aku hanya manggut-manggut saja karena belum pernah menjajal fortunernya.

Untuk fitur entertainment dan trio kenyamanan-keselamatan-keamanan, yang dimiliki Terra tak bisa disebut jelek. Ya iyalah, harganya segitu. Rata-rata fitur dan fasilitas kenyamanan dan entertainment yang tersedia sudah bisa diatur secara elektrik. Mulai dari fitur entertainment layar sentuh, sampai hill decent control yang memungkinkan pengendalian kecepatan secara lebih baik di jalan menurun.

Setelah sampai Bitung, Terra pun masuk tol Tangerang. Disinilah kelihaian Terra diperlihatkan. Mesin bertenaga 2500 cc itu sangat tangguh untuk diajak ngebut. Satria dengan sigap menyalip kiri kanan dengan bebas.

Biarpun diajak ngebut tapi tetap nyaman, saking nyamannya bahkan saya sampai ketiduran. Hal yang membuat satria langsung misuh misuh dan mengancam saya akan diturunkan di jalan tol jika saya sampai ketiduran lagi, hihihi.

Overall, secara keseluruhan Nissan Terra menurutku sangat pantas bersaing dengan Mitsubishi Pajero maupun Toyota Fortuner.

Sebagai penumpang, saya sangat puas. Ternyata Terra memberikan lebih dari yang saya bayangkan. Walaupun tentu saja faktor sopir yang mengendarai tentu juga sangat besar pengaruhnya. Seperti satria ini, yang saya akui ia sangat terampil mengemudi, belum pernah ia menyenggol tembok tetangga katanya bercerita selama dalam perjalanan. Entah menyenggol janda beranak satu pernah apa ngga.

Untuk ukuran mobil besar, Terra sangat memanjakan penumpang, bahkan untuk ukuran penumpang yang tak neko-neko seperti saya. Itu bukan sekadar bicara soal jok, melainkan juga soal ruang, fasilitas keamanan, hingga antisipasi untuk saya yang barang kali ketiduran lagi  selama perjalanan pulang.
Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

46 komentar untuk "Nissan Terra, penantang Pajero dan Fortuner"

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf kak Tari, mungkin ini hanya salah paham. Aku dan kang satria kalo becanda memang kadang suka kelewatan.

      Tapi kalo boleh tahu masalah yang mana ya? Seingatku sih biarpun kami becanda kelewatan tapi aku juga biasanya ga kebablasan. Kalo bisa sih lewat messenger aja, jangan disini. Mohon maaf banyak salah..🙏

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Owh maaf aku baru ingat, apa artikel di pojok blogger itu ya, yang artikel kang satria aku share itu?

      Maaf kak, aku ngga tahu kalo itu.

      Hapus
    2. Tapi seingatku aku ngga berkata ngga sopan lho. Komentar mana sih yang dipermasalahkan???

      Kalo soal masa lalu, semua orang juga punya masa lalu dan tak ada yang aneh. kan

      Hapus
    3. Duh kepo lagi nih saya, artikel yang mana yah....? #kasih bocoran mas...? :)

      Hapus
    4. Bukan artikel saya, tapi artikel kang satria..😄

      Hapus
  3. Sepertinya seru nih, bukan seru ceritanya mobilnya tapi kolom komentarnya..🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya ngomongin rongdo nih makanya ada yang tersinggung.😜

      Hapus
    2. Husss bukan, aku juga bingung sebenarnya ada apa.😭

      Hapus

    3. Gini ya? Mas - mas blogger? Tari cuma tanya kok di blog Om satria kok ada kotak gambar ponsel android dan saat Tari lihat dengan jelas kok ada percakapan tari dengan om satria yang di share ke Facebook kaget dong tari ? Terus tari tanya om Agus begitu? Jadi cuma tanya saja bukan permasalahan panjang . Jadi jangan diambil serius, Oke ? Sahabat blogger.

      Hapus
    4. Owh masalah komentar tari di blog satria yang aku share itu ya.

      Ok deh, memang ini salahku, aku minta maaf karena salah. Tapi jujur ngga ada niat apa-apa kok, apalagi nyampai nyangka kak tari ada hubungan aneh sama kang satria.

      Hapus

    5. Ya, enggak lah Om satria itu udah punya istri masa iya tari mahu deketin tar tari dibilang gadis remaja perebut suami orang lagi endak lah? Lagian tari paling anti banget dekat laki - laki dunia Maya karena dulu pernah jatuh cinta dengan lelaki Maya , Eh? Tahunya dia sama wanita yang usinya sudah kepala empat itu.

      Hapus
  4. Oohh ini blog apa ajang curhat cinta...Curhat doonngg!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mama Dedeh Tetanggaku mas....

      Ini ada apa sih ?

      Jadi nggak kosen mau koment.

      Hapus
    2. Ngga tahu masalahnya apa mbak, padahal cicilan kredit panci aku, udah aku bayar awal bulan. 😕

      Hapus
  5. Oohh Tera itu nama mobil yaa mas...Baru tahu aku.

    Maklum cuma punya Gerobak.

    Saya kira Tera itu nama Janda sebelah Hiihiiiii...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini orang blognya ada berapa sih, kok banyak amat kayak miara ayam..🤣

      Hapus
  6. Mantab Mobilnya...
    Pajaknya juga mantab...eman sungguh eman buat bayar pajak, hahahhaa.
    Bolehlah aku pinjem, keknya penyok dikit gpp xixixix.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo ngga salah aku liat STNK kang satria, pajaknya ada 8.2 JT kak, lumayan tuh buat beli Xiaomi Mi Note 10.😂

      Boleh aja pinjam, asal waktu balik, jangan lupa isi solarnya full, katanya..😁

      Hapus
    2. Hahahaha, isi solar mah no problem.
      asal jangan diminta urun bayar pajak.

      Hapus
    3. Iya, cukup isi solar saja selama sebulan, begitu kali ya kang satria??? 😂

      Hapus

  7. Yaa ampun ini ada apa..😱😱

    Mau koment jadi gimana akunya.😱😱

    Maaf misi aja deh kalau begitu.🙏🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. OM, Satria mah bikin status facebook begituan , ya? di share dong sama temanmu ?Hadeh, pusing kepala barbie kan ??

      Hapus
  8. Saya nggak begitu paham otomotif, taunya cuma duduk manis dan menunggu hingga sampai tujuan hehehe. Mobil apapun bebas yang penting aman :P

    Tapi diantara 3 brand di atas, saya memang dari dulu prefernya brand Nissan :D karena shape dan designnya bagus hihi. Serta nyaman :>

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo aku lebih prefer nya ke Honda malah mbak, bukan Honda jazz tapi Honda Supra sama sekarang Honda beat..😂

      Hapus
  9. kirain setelah lama menabung, bisa beli nissan terra mass.. ternyata cuma cukup buat beli cemilannya ajaa.. wekekek.. tapi seenggaknya udah ngerasain naik terra ya kan? ehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih, setidaknya sudah pernah ngerasain naik Terra dalam cerpen aja.🤣

      Hapus
  10. Duh duh duh baru bisa ngempih aja nih sayaa klo mobil sekelas lpajero n fortunner dan sekarang ada nissan terra ckxkckkc #trus intip isi tabungan uda bakal kepake buat kebutuhan lain ahhahahhaha #nangis bombay

    Apalagi klo wrengler,rubicon yang lewat yah huhuhu #komen eke gapenting hahha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya gpp nabung dulu, siapa tahu nanti bisa kebeli tutup plat nomor nya Terra kak Nita..😂🤣

      Hapus
  11. Kalau aku kepengen mobil yg dipake transformer, yg bisa berubah jadi helicopter, tank, dll 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya silahkan aja, silahkan buat cerpen nya kang jaey..😂

      Hapus
  12. saya tetep seneng pajero.. gatau kenapa bodinya bikin ngilerrrrr

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya mah dikasih Fortuner, Pajero atau Terra mau aja mbak, asal gratis..✌️

      Hapus
  13. Mantap nih keknya mobil. Kapan ya bisa kebeli. Cuma bisa ngiler doang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mending beli yang sesuai kebutuhan saja kang.😃

      Hapus
  14. mobil cepat banget update nya.. sampe sampe budget utk menyesuaikan agak repot hmm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi lebih cepat hp kang, sebulan bisa ada 5 hp baru.😃

      Hapus
  15. hahahaha, lanjut di siniiii wakakakaka

    Btw, dulu saya kerja suka naik fortuner nya bos ke proyek, enak dan nyaman sih mobilnya, meski pernah juga nyaris trauma, karena pernah pas musim hujan, celana kerja saya habis basah semua, terpaksa pakai celana yang tipis dan sedikit ketat.
    Pas naik Fortuner, nyaris sobek dong celana saya saking tingginya hahahahahaha

    BalasHapus
  16. Kepengen punya Fortuner, mobil idaman dan impian keluarga :) Nabung dulu ah biar bisa mamakn keripik di dlm mobilnya hehehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduh, sekarang kan banyak rental mobil kak, bisa nabung buat nyicipin..😁

      Hapus
  17. Ini review beneran, mas? Ngakak aku baca review mobilnya. Sering-sering bikin kyk gini, Mas. Review produk kecantikannya juga oke kalau dibuat seperti ini. *Eh*🙊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya ngga mbak, ini cuma cerpen saja yang aku buat ngasal aja.😂

      Kalo produk kecantikan ya jelas mbak Roem yang lebih paham, soalnya kan pakai produknya.😁

      Hapus