Belajar ngirit agar tidak bangkrut
Daftar Isi
Setelah menaruh gerobaknya Agus lalu masuk ke dapur. Ia pulang lebih dulu untuk sarapan baru setelahnya ia keliling lagi ke kampung sebelah. Jadi sehabis subuh biasanya Agus mangkal dulu di sekolah tapi berhubung sekolah diliburkan karena ada Corona jadinya ia mangkal di perempatan jalan saja. Jam 8 biasanya ia pulang dulu untuk makan pagi atau sarapan.
"Masak apa dik Ningsih?" Tanya Agus pada istrinya.
"Masak yang spesial buat sampean mas." Jawabnya sambil tersenyum.
Wah, Agus tentu saja tersanjung. Hidungnya pun mengendus-endus.
"Sepertinya masak ayam nih." Heran juga Agus padahal kemarin ia hanya memberi uang sedikit buat belanja, maklum jualan gerobak ciloknya sepi yang beli, kalah saing sama yang jualan bakso atau tahu bulat keliling. Sebenarnya ia ingin juga jualan cilok pakai Tossa atau mobil pickup bekas agar menjangkau lebih banyak orang sehingga hasilnya lebih banyak, cuma sayangnya ia tidak punya duit untuk membelinya.
"Sop ayam spesial mas."
"Hmm, baunya..."
"Maknyus toh mas. Aku ambilkan ya." Tanpa menunggu jawabannya, Ningsih langsung mengambil piring lalu menuangkan Sup ayam spesial yang langsung dimakan dengan lahap oleh Agus.
Baru beberapa saat makan Agus merasa ada yang tidak beres. Ia mengubek-ubek baskom berisi sop ayam spesial didepannya ini. "Katamu kau masak sup ayam, tapi kok tidak ada ayamnya sama sekali sih, cuma daun seledri, wortel sama kol saja."
"Memang aku tidak pakai ayam mas, tapi pakai kaldu ayam instan. Biarpun ngga ada ayamnya tapi rasanya tetap maknyus kok mas." Sahut Ningsih kalem.
"Lhadalah, ngga perlu ngirit banget seperti itu loh Dik, kan minggu kemarin kamu bilang masih ada uang sisa." Protes Agus.
"Uang minggu kemarin buat simpanan mas, soalnya sebentar lagi kan mau kenaikan kelas, pasti anak minta beli baju, sepatu, buku, dan lain lain. Belum lagi kebutuhan lainnya."
"Tapi..." Agus masih hendak memprotes tapi sudah dipotong duluan oleh istrinya.
"Aku lagi belajar ngirit lho mas, biar hutang kita tidak menumpuk. Aku ingin jadi perempuan yang visioner, jadinya biar bisa bebas hutang. Jadi dari tanggal muda seperti sekarang sudah harus ngirit."
"Ya, tapi kan ngga perlu ekstrem gini dek." Agus masih tidak rela. Ia yang kerja keras bagai kuda tapi kok makan seadanya.
"Aku kasih tahu deh mas kenapa aku ngirit sekali. Jadi kemarin aku lihat di televisi itu hutang negara sudah sangat banyak sekali. Salah satu yang hutangnya paling banyak itu PLN, sampai 500 triliun lho mas dan itu semua ditanggung negara. Ini kan berbahaya, sama kalo rumah tangga kebanyakan hutang." Kata Ningsih berapi-api.
"Lha terus "
"Sekarang kan apa-apa butuh listrik mas. Lampu butuh listrik, nonton tivi butuh listrik. Bahaya kan kalo sampai PLN bangkrut dan tidak bisa mengalirkan listrik lagi karena banyak utang. Masa mau nyetel tivi harus pakai aki lagi, kan ngga jaman mas."
"Kamu ini cuma nonton tivi saja yang dipikirkan. "
"Lha, aku nonton TV itu ya lihat informasi yang berguna seperti itu." Bantah Ningsih sengit.
"Terus, apa hubungannya sama ngirit tadi."
"Ya, Bu menteri minta agar PLN ngirit biaya operasional perusahaan mas, biar mereka bisa nyicil utang jadinya tidak membebani keuangan negara. Sama seperti kita ini harus ngirit agar rumah tangga selamat."
"Hmmm.." Agus tidak banyak berbicara lagi. Bagaimanapun ia khawatir juga kalo rumah tangganya sampai bangkrut. Mau jual apalagi untuk melunasi hutang, masa jual rumahnya. Lha, nanti dimana mereka tinggal. Biarpun ia bisa tinggal dengan mertua tapi lebih enak tinggal di rumah sendiri bukan.
"Ya udah mas. Habis sarapan mas keliling lagi ya. Aku juga mau beres beres rumah, nyuci baju dan mengajak anak belajar. Jangan lupa pulangnya beli jeruk ya mas, buat vitamin agar daya tahan tubuh terjaga."
Agus tidak banyak cakap lagi. Ia lalu segera keluar. Tidak sampai 15 menit kemudian ia sudah pulang sehingga Ningsih heran.
"Wah kok sudah pulang mas. Apa ada yang borong ciloknya sehingga dapat duit untuk beli jeruk ya?"
"Ngga." Jawab Agus lalu memberikan pesanan istrinya.
"Lho, kok nutri sari mas. Kan tadi aku pesannya buah jeruk."
"Kan sama saja dek Ningsih. Ini juga ada sari jeruknya juga. Katanya kan mau ngirit." Jawab Agus, lalu segera keluar rumah sebelum dilempar sandal sama istrinya.
TAMAT
Catatan: hutang perusahaan listrik negara atau PLN tahun 2020 sudah mencapai 500 triliun. Sebagian besar hutang itu untuk membiayai proyek listrik 30 ribu megawatt sehingga diharapkan jika proyek itu selesai maka tidak ada lagi pemadaman listrik dan listrik bisa dinikmati oleh semua masyarakat Indonesia, bukan hanya di pulau Jawa saja. Sumber dari cnbcindonesia.com.
Tapi aku klo bikin sop sopan juga jarang deng pake ayam, wakakka, mahal juga ayam sekarang, seringe yo podo isine kubis, buncis, wortel, kentang, kasih royko rasa hayaam ahhahahhahah
Tapi sop tanpa ayam, lauknya harus enak dong misal tempe goreng atau tahu juga jadi lah, biar ga anyep anyep amat kan isi piringnya 😂
#btw kok ningsih jadi istri agus, bukannya kemaren istrinya herman?
#Memang idup ga banyak utang rasanya tenterem kok, senajan pas2an alias sederhana, asal utang ga banyak, atau tanpa utang sama sekali rasanya lebih damai aja
#masih ngira-ira ini postingan berbayar dari PLN atau bukan ?
#kabooorrrr
oh iya, itu istrinya agus pasti ngambek di beliin nutri sari, taoi jangan salah nutri sari juga banyak vitaminya kok :D
Bener-bener dibuatkan sop ayam spesial.. wkwkwk.. kalau di rumah saya sop ayam atau sop sapi tanpa ada daging ayam atau daging sapinya disebutnya sop banci..wkwkwk
Hutang PLN tahun 2020 sudah mencapai 500 triliun, kalau nanti sampai hari kiamat hutangnya belum lunas lalu di akhirat siapa yang harus bertanggung jawab?
Zaman sekarang perlu lebih berjimat cermat.
.
btw utangnya biking ngilu banget.. semoga bisa lekas terlunaskan dan fasilitasnya bisa dinikmati disemua kalangan ..
Sebetulnya ngirit itu demi keringanan suami juga agar tdk kerja extra nyari tambahan lg.
Org terkaya di hongkong justru mngajarkan makan telur saja, "kau tdk akan mati hanya krn makan telur terus" katanya, dgn catatan ini utk org usia muda, dia dimasa mudanya begitu dan skrg dia jd org terkaya di HK, ada kisahnya di posting blogku, promo 😛.
Klo menurutku kita jg bs berhemat dgn mkn ikan teri, krn protein teri setara dgn daging.
Soal PLN, Indonesia sebaiknya bisa memanfaatkan Angin, Air, Matahari, sebagai sumber energi listrik, karena persediaan bahan bakar di dunia ini semakin menipis.
Lebih hemat beli jeruk asli meskipun mgkn sedikit mahal, soalnya jeruk palsu meskipun lbh murah tp mgkn bakal bikin sakit, klo sampai skt bs bahaya krn lbh mahal biaya berobatnya.
Oh iya nyambung sama komentarnya Khanif dan jawaban Agus, bener Nutrisari ini (meski secara dunia perwarungan itu kastanya sedikit lebih tinggi ketimbang Jasjus atau Marimas), mereka semua sama saja, sama-sama minuman gak ada manfaat selain seger di minum siang-siang wkwk. Ini juga teman saya lulusan ilmu kimia yang bilang, saya jadi manut dweh.
tapi negara kita termasuk kuat dalam menghadapi hutang.
Ngirit boleh tapi kalo kengiritan ya ndak bagus loh ..., Ntar kalo rumah malam gelap-gelapan terus lama-lama rumah jadi sarang demit 😂
Eniho, soal sop ayam, saya kadang juga makan sop ayam tanpa ayam, mas 🤣 biasanya kalau lagi abroad, saya beli sayur-sayuran untuk sop tanpa ayam ke supermarket lokal ehehehe. Entah karena ragu sama ayamnya atau karena mereka nggak jual ayam tanpa tulang 🤭
oya, lain kali belikan Floridin* aja kak, biar nggak dilempar sendal, harganya beda dikit sama Nutris*ri wkwkw
Gara-gara nigsih nih, pakai acara bahas utang PLN, utang negara segala.... Atau gara-gara si agus kasih uang bulananya kurang, jadinya ningsih kudu ngirit, dan karena ngirit ningsih ditanya agus ngapain ngirit? Dan sebagai jawaban nigsih bahas utang PLN.
Panjang urusannya😂
Banyak amat yak utang PLN. Sekarang lagi banyak case yang tagihannya naik drastis pula ya.
Aku dulu sering minum nutrisari tapi malah bikin batuk jadi beralih ke buah jeruk asli sekarng.
Hutang PLN 500 triliun? Apakah itu salah maayarakat sehingga masyarakat disuruh menghemat pemakaian listrik? No way.. aku biasa nonton tv berjam2 sampai ketiduran kadang sampai subuh tv masih nyala...
emang bener sih kudu ngirit bin hemat, kalau nggak bisa menikmati buah asli, ya pake extractnya aja. istri yang bener bener cerdas nih mbak ningsih :D
Pengen beli itu deh, apa sih namanya lempengan yg pake sinar matahari itu... jadi gak bergantung ke PLN, tapi aku cari tau harganya muahal sekaleeee... haha, tapi kupikir enak itu belinya mungkin mahal tapi kalo udah dipake ya jadi ringan ke biaya listriknya. Eh, bener gak sih aku?? Haha, sotoy nih. Jadi pas oran-orang pada mati lampu, rumahku nyala terang benderang sendiri, hahahah.
Btw liat kata cilok jadi tiba2 pengen makan cilok.😂
bner juga sih utang PLN mengerikan :(
Visioner sekali yah tulisannya. Kritikannya dikemas dalam bahasa yang aduhai lucunya.. :D
"Dek Ningsih, besok kita makan rendang yah."
Besoknya bawa Indomie rasa rendang.
Eh btw saya udah lama gak main ke sini, mungkin udah dua mingguan. Libur nulis, libur bw. Sedih sih. Alhamdulillah mau nulis lagilah untuk minggu depan ehehe
Oiya ini template nya baru kak? Wudih keren nih hehe
tapi kalo minum nutrisari mulu yang ada bukannya sehat malah batuk. hihi.. sesekali beliin lah jeruk beneran.. wkwk
Etdaahhh, ini harusnya jadi sponsored postnya Nutrisari nih, enak banget disebut seperti jeruk asli kan ye :D
Etapi, noted di bawah itu bikin sedih banget.
Atuh mah, kenapa pula presidennya itu sukaaaa banget berhutang hiks.
Apa kabar hidup sederhana asal nggak punya hutang :(