Cara agar tidak dipenjara biarpun mencuri kambing
Daftar Isi
Puasa
Pada suatu hari saat bulan puasa Agus bermain ke rumah temannya Jaey. Mereka teman dekat karena sama sama murid kelas tiga SD negeri bersama Satria. Baik Agus maupun jaey sama sama berpuasa karena disuruh orang tuanya. Ini adalah puasa hari pertama.
Setelah puas bermain kelereng maka Agus pun langsung pulang. Saat ditengah jalan ia melihat tukang es keliling. Agus lalu membelinya dan langsung meminumnya disitu juga.
"Woi Agus, kamu ngga puasa ya?" Teriak jaey.
Agus jadi kaget." Wah iya ya. Kok aku jadi lupa."
Agus lalu membuang minumannya lalu langsung pulang. Jaey jadi heran kenapa Agus langsung pulang, padahal tadi rencananya ia mau ajak temannya itu mancing untuk menunggu waktu berbuka puasa.
Ia pun lalu mengikutinya pulang. Begitu sampai rumahnya ia tambah kaget karena melihat Agus sedang makan.
"Waduh Gus, kenapa kau makan lagi. Padahal kalo tadi lupa minum es itu tidak batal puasanya. Emang kau ngga mau puasa."
"Kata siapa aku ngga puasa. Aku ini mau puasa." Jawabnya sambil tetap mengunyah makanan.
"Terus kenapa kau makan? Itu bisa batal puasanya."
"Kata siapa batal. Ini aku lagi mau sahur."
"Sahur, jam 11 siang begini?" Kata jaey heran.
Agus menghabiskan nasi nya dulu baru ia menjawab." Aku mau tanya nih jaey. Misalnya kamu lagi sembahyang terus kamu kentut. Apakah kamu mau teruskan sembahyang?"
"Ya tidaklah. Saya akan wudhu lagi baru lanjutkan sembahyang."
"Cocok. Ini aku juga lagi sahur lagi karena tadi batal puasanya. Setelah sahur ini baru aku lanjutkan puasanya."
Jago panjat pohon
Jaey adalah anak dari Satria yang sudah terkenal sebagai jago panjat. Ia bisa memanjat pohon apa saja dikampung nya. Mulai dari pohon mangga, pohon durian, sampai pohon kelapa yang susah pun bisa ia taklukkan. Hal ini membuat ia tidak kekurangan uang jajan. Soalnya tiap ia bisa memetik buah ia dikasih upah, baik upah buah maupun duit. Biarpun masih bocah kelas tiga SD tapi kemampuan memanjatnya tidak kalah dari orang dewasa.
Saking jagonya ia memanjat, maka tak pernah ada sejarah ia jatuh dari pohon. Satria tentu saja bangga punya anak sepertinya.
Hingga suatu hari tersiar kabar kalo jaey jatuh dari pohon mangga disamping sekolah. Yang bikin terkejut, pohon mangga itu pohonnya masih kecil, mana sering dijadikan mainan anak-anak lagi. Kok bisa dia yang sudah tersohor sebagai tukang panjat bisa jatuh dari pohon yang tidak terlalu tinggi.
Tangan jaey tampak terkilir. Ia lalu dibawa teman-temannya ke UKS (usaha kesehatan sekolah) untuk diobati. Bu Heni sebagai gurunya tentu saja jadi khawatir.
"Aduh!!." Teriak jaey mengaduh kesakitan ketika Bu Heni mengobati tangannya yang terkilir.
"Bagaimana kau bisa jatuh jaey. Ibu kira kau sudah pandai memanjat." Bu Heni heran karena ia pernah meminta tolong jaey untuk mengambil pohon mangga dirumahnya yang lebih tinggi dan aman saja. Lha ini yang lebih rendah kok ia malah jatuh.
Dengan susah payah jaey pun menjelaskan duduk perkaranya." Jadi begini Bu guru. Tadi aku beli roti sama minuman terus aku naik pohon mangga. Setelah aku makan roti lalu minum minuman itu. Saya lalu ingat iklan tivi semalam jadi aku ikut menirunya."
"Memang semalam kamu lihat iklan apa kok ikut menirunya?"
"Saya melihat orang minum itu. Ia lalu meloncat turun ke jalan dari mobil besar. Aspal jalannya tiba tiba berubah jadi air. Jadi aku ikutan menirunya." Kata jaey sambil menunjuk botol hijau Sprite di sampingnya.
Cara agar tidak dihukum biarpun mencuri kambing
Desa tempat Jaenudin tinggal penduduknya masih banyak yang memelihara kambing. Tak heran kadang ada satu dua pencurian terjadi di desanya.
Kambing milik Satria pun tak luput dari pencurian. Beruntung pencurinya berhasil ditangkap dan diserahkan ke polisi.
Setelah satu bulan mendekam di penjara maka pencuri kambing itupun disidang. Kebetulan saat maling itu sedang disidang ada juga narapidana lainnya yang juga sedang menjalani sidang pencurian. Bedanya ia membawa lari anak perempuan orang.
Hakim akhirnya memutuskan bahwa pencuri kambing itu dihukum dua tahun penjara, sedangkan pencuri yang satunya lagi cuma dihukum dua minggu saja.
Mendengar vonis hakim tersebut, tentu saja maling kambing itu tidak terima.
"Saya tidak terima pak hakim. Mengapa saya dihukum lama dua tahun, sementara dia cuma dua minggu, padahal kita sama sama mencuri. Saya protes, saya tidak terima pokoknya." Katanya sambil menunjuk pencuri disebelahnya.
Hakim itu tersenyum." Saya menghukum dia dua minggu penjara karena ia berjanji akan menikahi anak perempuan itu. Kalo kamu berjanji akan menikahi kambing itu, saya hanya akan hukum kamu dua hari saja."
TAMAT
Bonus: ini cerita horor, mohon yang penakut tidak usah membaca ya.
Suatu hari Satria sedang berkunjung ke rumah saudaranya ditempat yang lumayan jauh. Sudah lama ia tidak bertandang ke sana makanya ia ngobrol lama sampai habis isya. Saudaranya itu sendiri memintanya agar ia tinggal di rumahnya saja malam ini, besok baru pulang.
"Kang Satria, kamu malam ini menginap saja, besok baru pulang ke rumah."
"Waduh ngga bisa. Nanti Rohaya istriku ngambek, anakku jaey juga pasti mencari ku." Katanya mencari alasan.
"Waduh, tapi kan jauh tempatnya kang, apalagi lewat hutan jati yang kalo malam katanya angker banyak hantunya." Saudaranya masih berusaha menahannya.
"Tenang saja, aku tidak takut setan segala macam."
Akhirnya setelah sholat isya ia lalu pamit pulang. Satria lalu naik motor Honda Supra miliknya yang sudah tua. Walaupun dalam hati ia bilang tidak takut sebenarnya hatinya agak was-was juga, tapi dengan teguhkan hati plus ia ingat segala macam doa pengusir setan dari gurunya maka maju terus.
Jalan menuju rumahnya memang harus melewati hutan jati yang agak luas. Beberapa kisah hantu seperti penampakan kuntilanak atau makhluk halus tinggi besar penghuni hutan tersebut sudah terkenal di kampungnya.
Mendekati hutan jati itu jalanan sudah jelek dan berbatu membuat pinggangnya sakit karena shockbreaker motornya sudah keras. Sialnya tiba tiba lampu motornya pun mati membuat ia terkejut. Tapi dengan teguhkan tekad berbekal doa dari kyai nya maka ia maju terus.
Jalan di hutan jati itu tidak lurus tapi agak berbelok-belok. Suasana sudah sepi mencekam hanya diterangi sinar bulan yang redup tertutup awan ketika ia sudah masuk hutan. Kiri kanan hanya tampak bayangan pohon yang berjejer rapi seperti pengawal dari alam gaib. Saat tiba di belokan di tengah hutan, Satria sangat terkejut ketika melihat mahluk hitam tinggi besar menghadang di depannya.
Tentu saja Satria segera merapal doa ayat kursi walaupun dengan mulut agak bergetar karena tidak dipungkiri hatinya merasa takut. Sial, makhluk tinggi besar dihadapannya itu tidak mempan diusir dengan ayat kursi. Jangankan lari atau terbakar, bergeming pun tidak.
Satria keluar keringat dingin. Ia segera merapal doa lainnya yang diingatnya dengan hati makin kalut. Entah hatinya yang ragu atau bagaimana, doa itupun kembali tidak mempan. Bayangan hitam itu masih kokoh berdiri didepannya bak batu karang yang tidak tergoyahkan diterjang ombak. Dengan ketakutan akhirnya ia pun berbalik lagi. Ia memacu motornya dengan kencang takut makhluk hitam itu mengejarnya.
Lho kok balik lagi, begitu kata saudaranya heran melihat Satria kembali ke rumahnya. Ingin menginap, jawabnya singkat lalu tanpa menghiraukan adiknya ia langsung masuk kamar. Ia tentu saja heran tapi membiarkan saja kakaknya masuk ke kamarnya.
Keesokan paginya begitu matahari terbit Satria langsung pamit pada saudaranya setelah sarapan. Waktu sarapan walaupun ditanya adiknya kenapa balik lagi ia tetap diam. Malu dong, ia murid kyai Bajuri yang terkenal tidak bisa mengusir setan.
Begitu hendak masuk hutan jati, hati Satria masih sedikit gentar karena ia masih ingat pengalaman semalam. Tapi dengan tekad bahwa tak ada setan yang berani keluar siang hari karena akan terbakar sinar matahari maka ia berani masuk. Saat sudah sampai belokan di tengah hutan ia kembali terkejut dan mulutnya langsung mengucapkan istighfar karena makhluk besar itu masih ada di tempatnya.
"Astaghfirullah, sueee!!!"
Ternyata yang ada didepannya itu adalah sebuah truk besar membawa hasil panen yang sedang mogok, terlihat dari sopir dan keneknya yang sedang membetulkan mesin.
By the way, cerita yang ke dua saya kira Jaey akan bilang kalau dia habis lihat ikan Coco Crunch hahahaha di mana ladang gandum penuh cokelat bla bla :D tapi ternyata Sprite jawabannya hahaha. Ngomong-ngomong kapan hari saya baru saja baca di mana ya lupa, ada anak loncat dari lantai 2 karena berpikir bagaimana rasanya bisa terbang :""D
Terus penasaran sama cerita ke tiga, si kambing jadi dinikahkan nggak yah? :))
masa iya lanjutin puasa abis batal wkwk kocak nih
Cerita horor yang terakhir bikin saya inget sama pengalaman saya pas pulang kerja jam 9 malam. Kebetulan jalannya juga lewat alas gitu mas, ada kuburannya juga. Jadi kalau malam lewat situ, saya pasti kebut. Nah waktu itu lagi viral berita begal. Saya kan jadi takut.
Pas lewat belokan dekat pohon bambu saya lihat banyak lampu merah menyala di tengah jalan, saya deg-deg an dong. Apakah itu begal? Ternyata... Bukan mas. Itu cuma lampu belakang motor yang berjajar di pinggir jalan bukan di tengah jalan. Rasanya plong hati ini😂
Tapi merinding juga sih, kalau tiba-tiba ada bau bunga melati atau bau kambing. Sumpah langsung pyar di hati...
Haha iklan sprit, Om Satrio juga pernah niru iklan permen mentos, pura2 jatuh dpan cwe, xixi
Kalau sdh takut wlw truk macet juga dikira hantu, itu biasanya terjadi sama motor yg sorot lampu jauhnya macet, hihi
Iklan di televisi itu kadang bikin bahaya juga
Takutnya ya itu, ada orang yang menirukan gaya atau trik adegannya.
Penonton tidak tahu jika itu hanyalah sekedar tipuan kamera
Tu kan, disuruh nikah sama kambing :D
Paling suka sama cerita nomor 1, itu anak polos bangettt! Semoga nggak ada bocah yang baca tulisan ini, takutnya besok-besok kalau puasa, ikutan juga kayak begitu 🤣
Sahur mulu kapan puasanya wkwk
Ngga sama kuda lumping sekalian 😂?!.
Cerita yang pertama itu, ironic bener...
Tapi enak benar ya, melarikan anak orang, dihukum dua minggu karena berjanji menikahinya. Menang banyak itu orang.
Saya jadi salah fokus dengan cerita bonusnya tuh.
Jadi ingat waktu kami ke Bali 7 tahun lalu kalau ga salah.
Kami masuk hutan apa sih namanya yang di dekat Banyuwangi sana, itu persis tengah malam.
Waktu itu jalanan belum seberapa jadi, lampu jalanan nggak ada.
Astagaaaa merinding beibeehh..
Nggak ada satupun yang lewat, di sekeliling hanya gelap dan gelap, nggak ada cahaya sama sekali.
Untung aja nggak ada mahluk besar menghadang kayak gitu wakakakakak
Sama cerita yang ketiga itu aku kepo. Si maling jadi nikahin kambingnya gak itu? Terus kalau nikah ntar anaknya bentukannya gimana ya, mas? 🤭🙈
itu loh gaya agus ngomong uda kayak bukan anak esde kelas 3, jagoooo banget mencari alesan macam judul lagunya band jadul exist
si jaey terinspirasi iklan nutrisari apa ya, hahah
yang bonus cerita horrornya kena jebakan deh
kupikir beneran mahluk yang kalau lewat konon sekitaran bau ketela bakar, ternyata oh ternyata suee juga ya..#itu pulang telat bisa bisa ayank rohaya berpikiran yang tidak tidak ahahahahha
Jadi hrs dinikahin dulu kambingnya yaaa, baru bakal dilepas :p. Trima dulu aja lah, yg ptg kan lepas. Masalah ntr gimana, dipikirin ntr hihihi.. ceritamu selalu menghibur :D.
wkwkwk aku ngakak pas bagian itu
hahahahha mungkin bang satria lelah
kok ya bisa bisanya
Kalau hantu syetan dibacain ayat kursi udah pasti hantu syetan kalah. Kalau truk mah nggak mempan ayat kursi.
Pngen ketawa lebar takut digebuk tetangga. Jadi tak cekikikan kecil aja biar disangka kuntilanak.
Mas Agus tulisannya bagus ih,, Aku iri. Begitu ngalir dengan bahasa yang mudah n simpel..
Kombinasi antara Agus, Satria dan Jaey menghasilkan cerita yang "Bahh Kocak" kalau kata Enzy mah.
sa ae mas agus.. nikahnya harus secara resmi apa boleh nikah siri aja? wkwkwk..
kayaknya kalo anak kecil imajinasinya bener bener ngikuti apa kata tv
dulu waktu aku kecil, ada tayangan ultraman, tapi kok untungnya aku nggak terlalu suka dan memang aneh, mahluk gedeeee bisa lebih gede dari tinggi gedung, ga masuk akal
sampe sekarang kalo adikku liat itu, aku suka heran sendiri, kok iso seneng hahahaha, beda selera mungkin
yampun agus ini "pinter", tau aja kalo batal biar ga dosa ya makan lagi, dilanjutin lagi, seandainya dulu waktu kecil aku berpikiran begini, bisa nih ditiru :D
Ya masa menikah sama kambing :(