Tebak tebakan nama hewan

Daftar Isi

Tebak tebakan suara hewan
Pada suatu hari yang cerah di sebuah sekolah terjadi kegiatan belajar mengajar. Bu guru Heni seperti biasa mengajar di kelas dua SD. Kali ini ia mengajak anak-anak untuk bermain tebak-tebakan.

"Anak-anak, mari kita belajar tebak tebakan ya. Hari ini menebak suara binatang atau hewan."

"Iya Bu guru." Anak anak menyahut serempak.

"Kukuruyuk, ada yang tahu suara apa itu?"

"Ayam." Teriak anak anak serempak.

"Kalo meong meong, suara apa hayo?"

"Kucing." Jawab anak anak.

"Kalo mbek mbek, coba tebak suara apa?"

"Kambing." Serempak anak anak menjawab.

Tiba tiba Jaenudin, seorang murid berdiri dan mengacungkan jari." Bu guru, kalo suara. "Hai cantik, boleh kenalan ngga?" Itu suara hewan apa ya?"

Bu guru tidak bisa menjawab karena bingung.

"Buaya darat." Anak anak serempak menjawab.

Bu guru Heni cuma bisa menghela nafas panjang.

Cita cita
Setelah istirahat maka pelajaran pun dilanjutkan. Kali ini Bu guru Heni ingin menanyakan cita cita para muridnya. Ia ingin tahu apa saja keinginan anak didiknya setelah besar nanti.

"Anak anak, ayo katakan apa cita cita kalian nanti kalo sudah besar. Mulai dari kamu Rizky."

Murid bernama Rizky berdiri." Cita cita saya jika besar nanti ingin jadi polisi."

"Bagus sekali. Anak anak ayo beri tepuk tangan. Sekarang kami Ahmad."

Ahmad pun berdiri."cita citaku nanti ingin menjadi dokter agar bisa mengobati nenek yang sedang sakit."

"Bagus sekali Ahmad. Anak pintar kamu ya. Sekarang kamu Agus."

Agus pun lalu mengucapkan cita citanya." Aku ingin menjadi guru."

"Wah bagus sekali cita citamu Gus." Kata Bu Heni." Mengapa kau ingin jadi guru?"

"Supaya aku bisa jewer telinga anak anak seperti Bu guru."

Bu guru Heni cuma bisa menghela nafas saja." Sekarang kamu Desi."

Murid wanita bernama Desi pun berdiri." Cita cita saya ingin menjadi artis, punya mobil dan rumah bagus serta berkeliling dunia."

"Wah bagus sekali. Ayo kita beri applaus untuk Desi. Nah, sekarang apa cita cita kamu jaey?" Bu guru Heni menatap muridnya yang bernama Jaenudin.

"Cita cita saya ingin menjadi suami Desi. So, jadi tinggal terima beres saja."

Bu Heni lagi lagi cuma bisa menarik nafas panjang sambil ngelus dada saja.

Belajar membaca
Sore harinya setelah pulang dari bermain maka jaey belajar. Bapaknya satria memang suka mengajar anaknya sore hari karena kalo malam dia kadang jaga di kebun, maklum sudah dekat musim panen takut ada yang mencuri buah duriannya

Biasanya satria sendiri yang mengajari anaknya cuma berhubung kali ini dia sedang sakit gigi maka istrinya Rohaya yang mengajarinya.

"Anak ibu yang pintar, ayo belajar. Nanti mama kasih kamu uang buat jajan."

"Hore." Jaenudin tentu saja senang.

"Kamu belajar apa hari ini di sekolah?"

"Belajar tebak tebakan sama membaca ma."

"Baiklah, mama tes ya." Rohaya lalu mengambil sebuah kardus kecil.

"Ini huruf B-A-Y dibaca Bai."

Jaey hanya mengangguk.

"Ini huruf G-O-N dibaca Gon."

"Jadi huruf B-A-Y-G-O-N dibaca apa?"

"Bagon."

"Aduh salah Jaey. Ayo ulangi lagi, huruf B-A-Y-G-O-N dibaca apa?"

"Obat nyamuk." Jawab jaey tangkas.

Sebuah cubitan langsung melayang di kaki Jaenudin.

Sakit gigi
Malam itu satria tidak jadi menjaga kebun duriannya biar sudah masuk musim panen. Hal ini karena sudah tiga hari giginya selalu senut senut sakit bukan kepalang. Kalo minum obat kadang sembuh, tapi begitu obatnya habis maka giginya kumat lagi. Sakit ini membuatnya gampang marah.

Malam ini cuaca cerah. Seorang tukang bakso membunyikan mangkoknya sambil berteriak." Bakso! Bakso!"

Suaranya makin lama makin dekat ke rumah Satria. Tentu saja ia makin kesal mendengarnya, tahu sendiri kan rasanya sakit gigi.

"Bakso! Bakso!" Teriak tukang bakso makin keras didepan rumah Satria.

Satria yang sudah kesal mengeluarkan kepalanya dari balik pintu." Woi, kamu ada otak tidak?" Serunya sambil memegangi pipinya yang bengkak.

"Wah tak ada pak, hanya ada tetelan dan daging." Sahutnya polos.

"Sueee! kamu mau ini ya?" Teriak Satria sambil membawa golok kearah tukang bakso. Tentu saja tukang bakso langsung lari mendorong gerobak tak perduli dengan jalan yang jelek dan berbatu.

Pelajaran matematika
Esok harinya di sekolah terjadi kegiatan belajar mengajar. Kali ini yang mengajar adalah pak guru Dahlan yang mengajari pelajaran matematika. Setelah memeriksa PR maka pak guru Dahlan pun memberikan pelajaran ilmu berhitung tersebut. Setelah itu ia mengajukan pertanyaan kepada para muridnya.

"Ahmad, berapa tiga dikali tiga?"

"Sembilan pak guru." Teriaknya lantang.

"Bagus. Sekarang kamu Jaey. Berapa lima dikali dua?"

Jaenudin tidak langsung menjawab. Ia berpikir sebentar." Sepuluh pak guru."

"Bagus sekali jaey. Sekarang kamu Agus. Berapa empat dikali dua berapa." Kata pak guru Dahlan pada muridnya yang duduk di belakang.

Agus yang dari tadi hanya sibuk bermain dengan temannya jadi kaget. Ia jadi berkeringat dingin karena tidak tahu jawabannya.

Melihat hal itu pak guru maklum. Ia lalu memberikan contoh. " Begini Gus, misalnya kamu punya enam ekor bebek. Lalu dua ekor dipotong. Berapa bebek yang tersisa?"

"Saya punya empat ekor bebek pak guru."

"Bagus, sekarang kamu punya empat bebek, terus di kali dua. Berapa kau punya bebek?"

Agus berpikir sejenak." Jadi dua pak guru." Teriaknya lantang.

Seisi kelas tertawa semuanya. Pak guru cuma bisa tepok jidat.

"Bagaimana bisa tinggal dua Gus?"

"Pak guru ini bagaimana. Saya punya empat ekor bebek. Terus yang di kali ada dua, berarti bebek saya tinggal dua kan."

Dan Agus lagi lagi dapat nilai merah.

TAMAT

96 komentar

Comment Author Avatar
3 Juli 2020 pukul 19.52 Hapus
hehehe Jaenudin kalau di sekolahku dulu di panggil JAENUN / JAENUL, sekarang dia udah jadi PAK LUARH hehehe masih muda tetapi jiwa kepemimpinannya bagus sudah 2 x terpilih, ini periode yang kedua
Comment Author Avatar
3 Juli 2020 pukul 20.20 Hapus
Alhamdulillah kalo begitu ya mas, semoga nanti bisa jadi bupati.😄
Comment Author Avatar
3 Juli 2020 pukul 22.34 Hapus
semoga saja karena dia baik orangnya. dana desa saja di posting di sosmed biar yg milenial bisa mengetahui
Comment Author Avatar
3 Juli 2020 pukul 22.49 Hapus
Bagus kalo begitu kang, jadinya dapat dana berapa ketahuan, terus digunakan buat apa saja tahu. Transparan ya pak kadesnya.😊
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 09.19 Hapus
betul sekali om
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 18.02 Hapus
(Transparan) Tembus pandang kadesnya 😆
Comment Author Avatar
3 Juli 2020 pukul 20.40 Hapus
Wah banyak tebak2anya bingung mau mengomentari yang mana, hehe..

Tapi asik kali ya jadi anaknya Satrio bisa minta duit banyak2.. tapi mgkn bakal diacungin golok, xixixi
Comment Author Avatar
3 Juli 2020 pukul 20.44 Hapus
Tinggal minta ninja 250R sama kang satria nanti kalo sudah panen duriannya.😄
Comment Author Avatar
3 Juli 2020 pukul 22.15 Hapus

HUUAASEEEMMM BIN SUUEEE...🤣🤣🤣

"Agus kalau sudah besar mau jadi apa???"...

"Jadi PR Bu"...


"Apa itu PR"


"Playboy-Rondo. Bu guru"...


"Dasar Murid Suuueee"...🤣🤣🏃🏃🏃🏃🏃🏃
Comment Author Avatar
3 Juli 2020 pukul 22.50 Hapus
Pak gurunya atas saya nih.🙄
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 18.03 Hapus
Kepala sekolahnya siapa 😆
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 19.40 Hapus
Herman.😁
Comment Author Avatar
3 Juli 2020 pukul 22.42 Hapus
Huahahahahhaha :D Kocak bener nih, Mas Agus :) Yang cita2nya jadi suami Desy tuh pinter ya hihihihih tinggal terima beres dari hasil ngartisnya si Desy. Emang deh anak zaman now begitu jawabannya hehehehe :) Anak kecil aja udah paham buaya darat ya. Bisa2 buaya beneran ga tau gara2 belom pernah lihat di bonbin :D :D :D
Comment Author Avatar
3 Juli 2020 pukul 22.52 Hapus
Benar juga ya, anak sekarang kebanyakan nonton sinetron jadinya ya begitulah mbak Nurul.😂
Comment Author Avatar
3 Juli 2020 pukul 22.57 Hapus
yang terakhir itu yang paling kocak :D
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 10.09 Hapus
Semoga bisa menghibur kang.😄
Comment Author Avatar
3 Juli 2020 pukul 23.14 Hapus
"Jyaaaah di kali dan dikali beda atuh gus, di kali klo dalam bahasa indonesia menunjukkan keterangan tempat dalam pola kalimat spok. Klo dikali mah itung2an haha, " bgitu kira2 batin pak guru dahlan sambil mengumpulkan stok kesabaran dalam menghadapi murid2nya yang menggemaskan.

Wakakakkk, kali ini tokoh sentralnya duet maut murid esde kelas 2 yaitu jaenudin dan agus yang bener2 menggemaskan ya, sampai2 bu guru heni dalam ati pingin nabok agaknya haha, saking adaaaa aja jawaban2 nylenehnya

E ini kok aku ngakak2 mulu ya bacanya, uda kayak skenario cerita sitkom mas, apalagi pas satria sakit gigi n ada tukang baso hahaaa
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 10.13 Hapus
Sepertinya mbak Nita cocoknya jadi guru. Soalnya tahu kaidah bahasa, kalo saya asal nulis saja.😊

Iya, sengaja ngga satria sama Herman, bukan karena bosan, tapi karena kemaren minta naik horornya.😭😭😭

Memang sengaja bikin yang pendek pendek, takut kalo panjang terus bosan.😄
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 10.56 Hapus
Aku juga suka kok yang panjang

Jadi namanya berubah cerpan dong ye, tapi cerpan kadang2 bagus juga, bukan cerpen lagi,klo ga yang dibikin part part 😂😂

Tapi yang singkat dibikin banyak gininjuga 👍👍
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 12.59 Hapus
Kadang pengin nulis yang panjang sampai 3000 kata seperti di mywapblog dulu, cuma biasanya updatenya seminggu sekali bahkan kadang sebulan cuma dua atau tiga kali. Hape Nokia E63 saya keypad nya sampai jebol karena kebanyakan dipencet.😂

Sekarang yang singkat sajalah, cukup 800 atau 1000 kata saja tapi sering update. Seminggu dua kali.😁
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 01.04 Hapus
Lol, punya murid super smart begini bikin gurunya awet muda.

Kasihan Pak Satria, barangkali kali kalo ngegel bakso, giginya bsa ga berasa sakit lagi...
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 10.13 Hapus
Iya, mungkin kalo dikasih bakso gratis sakit giginya jadi hilang ya mbak.🤣
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 03.38 Hapus
Saya penasaran sama Bu Heni, sudah pernah mengajukan surat pengunduran diri apa blom yah ??
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 10.14 Hapus
Lho, kenapa Bu guru Heni minta mengundurkan diri? 🤔

Mungkin karena digoda pak satria kalo ke sekolah kali ya? 🤣
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 08.15 Hapus
Kayaknya bu heni lama" ngajarin murid" nya bisa stres,🙆 pa lagi si Agus, bebek ada empat di kali dua, tinggal dua wk wk... Eeh tpi bener sih wong yg dua lagj main di kali 😆
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 10.16 Hapus
Nah ini yang aku heran kan, waktu itu perasaan aku jawab benar tapi kenapa seisi kelas pada ketawa ya?

Sungguh menghermankan.😂
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 21.17 Hapus
Iya juga ya, mas. Soalnya pak Dahlan tanyanya empat di kali dua, sih, bukan empat dikali dua. Emang jos banget nih dek agus.🤭
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 23.17 Hapus
Alhamdulillah, ada yang dukung saya.😄😄😄
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 08.46 Hapus
Nggak heran si Jaey begitu, bapaknya mas Satria ternyata 🤣 hahahahahaha.

By the way suka short stories seperti ini mas Agus, ceritanya super pendek tapi lucuk semua 😂 mana nggak ada yang ketebak pula jawabannya sama saya 🙈

Semoga bu guru dan pak gurunya diberikan kesabaran punya dua murid macam Jaey sama Agus. Bisa-bisa stres itu kalau murid yang setipe Jaey dan Agus ada banyak hahahahaha 😂
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 10.23 Hapus
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya ya mbak kecuali jika pohonnya pinggir kali buahnya hanyut ke laut. Bapaknya koplak anaknya juga lucu gemesin.😂

Alhamdulillah kalo mbak Eno suka ceritanya, semoga bisa menghibur mbak.😄

Kayaknya tiap malam pak guru sama Bu gurunya minum obat penenang.😂
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 10.16 Hapus
Bu Heni yang sabar ya dengan tingkah anak-anak didiknya. Kalau aku disuruh ngajar kayak Bu Heni sepertinya lebih memilih angkat tangan saja. Murid-muridnya pinter. Pinter akalnya.
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 13.01 Hapus
Semua guru sepertinya harus sabar mbak, apalagi kalo kelas satu, kadang ada yang pipis segala di kelas.😂
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 10.37 Hapus
Jadi guru ternyata nggak gampang.. harus sabar telaten menghadapi murid-muridnya yang nakal bahkan kurang ajar.

Agus itu ditanya bu gutu mau jadi apa jawabnya jadi guru ..tapi matematika nya perkaliannya aja kok nggak bisa?
Hmm... cita-citanya Agus harus di rubah ..😅
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 13.03 Hapus
Cita citanya sih pengen jadi guru, tapi malah jadi kuli mbak.😂
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 17.07 Hapus
Nguliin Rondo yaa kang..🙄🙄😂😂😂🏃🏃🏃🏃🏃
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 23.17 Hapus
Dari pada mangkal di lampu merah seperti atas saya.🙄

🏃🏃🏃
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 14.39 Hapus
Cita-cita nggak selalu seauai dengan kenyataan.
Cita-cita Agus dulu jadi guru.. dan sekarang jadi penulis cerpen.

Baca cerita kang Satria bawa golok untuk nakutin tukang bakso bikin ngakak.. tapibsakit gigi itu bawaannya pingin 😢nangis bukan nya marah😂
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 19.50 Hapus
Memang ngga semua cita cita harus terlaksana, contohnya cita cita saya ketemu Song Hye Kyo, malah ketemunya bang Satrio.😂

Kalo cewek memang sakit gigi penginnya nangis, tapi kalo bang satria penginnya bawa golok.🤣
Comment Author Avatar
6 Juli 2020 pukul 16.48 Hapus
Nggak apa cita-cita ketemu artis korea nggak terlaksana tapi ketemu kang Satria .kan bisa dapat ilmu tambahan bisnis hp 😀

Bu guru Heni nanya lagi " Anak-anak.. pilih mana sakit gigi atau sakit hati?"
Sebutkan pilihan mu dan alasan nya sekalian.
Comment Author Avatar
6 Juli 2020 pukul 20.02 Hapus
Ok, nanti tunggu jaey jawabnya gimana? Mungkin milih sakitnya tuh disini, didalam hatiku, sakitnya tuh disini melihat kau selingkuh.

Lha kok malah nyanyi lagu cita citata.😂
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 13.51 Hapus
Agus agi agus lagi haha,,
bebek dikali 2 apa di kali 2 nih gus hahaa
pasti beda jawabannya
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 08.22 Hapus
Betul ya, kenapa Agus dikasih nilai merah.😂
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 19.40 Hapus
saya juga mau daftar jadi calkn suami desy haha, ga apa2 nunggu sampe dia sukses dulu kwkw
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 08.22 Hapus
Wah, harus rebutan sama Jaenudin dong. Mungkin nanti ada versi keduanya.😂
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 20.26 Hapus
ahahahaha buaya darat kok gitu banget bunyinya
kalau buaya buntung gimana ya bunyinya
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 08.23 Hapus
Kalo buaya buntung ngga ada, yang ada buaya dikadali mas Ikrom.🤣
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 21.04 Hapus
Ini tadi aku baca judulnya langsung mbatin, mas. "Wah, judulnya biasa-biasa aja nih. Jangan-jangan malah horror."

Akhirnya aku baca dengan perasaan was-was, soalnya bacanya malam. Heeeee lha dalah, ternyata beneran gak horror. Ternyata kumpulan cerita pendek kocak. Nyesel aku jadinya, kenapa tadi baca pake perasaan waspada, jadi kurang asik gara-gara terlalu waspada.😂😂😂
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 08.24 Hapus
Hahaha, kebiasaan baca cerpen judulnya biasa tapi tahunya horor jadinya was-was ya mbak. Untung ngga jantungan.😂
Comment Author Avatar
8 Juli 2020 pukul 10.48 Hapus
Kebiasaan baca cerpen yang penulisnya usil nih soalnya, mas Agus.🤣🤣🤣
Comment Author Avatar
8 Juli 2020 pukul 13.01 Hapus
Pembacanya juga tidak kalah usil
🤭
Comment Author Avatar
4 Juli 2020 pukul 22.03 Hapus
hahaha kocaak. Gurunya sabar banget ya.
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 08.24 Hapus
Jadi guru memang harus ekstra sabar.😄
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 06.14 Hapus
Setelah mengamati secara keseluruhan, saya putuskan murid faforit saya adalah ahmad. Si jaenudin sama agus terlalu uwow dalam menjawab pertanyaan, gurunya sampai terdiam membisu.
Kasihan bu heni, semoga diberi kesabaran tambahan😂
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 08.25 Hapus
Nanti mbak Astria yang jadi gurunya ya, tapi guru SMP yang lebih nakal.😂
Comment Author Avatar
8 Juli 2020 pukul 10.49 Hapus
Gak sekalian jadi guru STM nya aja, mas? Siapa tau sudah bisa godain gurunya.😂
Comment Author Avatar
8 Juli 2020 pukul 13.02 Hapus
Kalo gurunya mbak Roem, mau tuh Agus godain.🤭
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 11.39 Hapus
Ingin jadi guru
Biar bisa dirayu
Murid murid yang lucu
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 21.38 Hapus
Murid yang lucu dan unyu seperti Jaenudin dan Agus ya mbak.😂
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 16.34 Hapus
wah anak kelas sd udah bisa ngasih tebakan, hai cantik boleh kenalan gak, gedenya nanti pasti jadi buaya darat beneran nih, mirip sama mas agus :D, kaboor wkwkwk
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 21.38 Hapus
Mas khanif, ini dompetnya ketinggalan mas, jangan kabur dulu.
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 23.11 Hapus

Ambil saja katanya kang buat modal mejeng di lampu merah...🤣🤣🤣🤣🏃🏃🏃🏃
Comment Author Avatar
6 Juli 2020 pukul 07.44 Hapus
Isinya cuma kasbon doang kang satria, pantesan ditinggal.😂
Comment Author Avatar
6 Juli 2020 pukul 15.57 Hapus
wkwkwk tau aja, gw kan pengangguran, dompetnya gak ada isinya wkwk :D
Comment Author Avatar
6 Juli 2020 pukul 16.26 Hapus
Ada isinya kok, itu kasbon isinya.😂
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 17.04 Hapus
Kocak banget si jaey ini 😂😂 postingan yg sangat menghibur utk menutup weekend yg gak kerasa uda mau berakhir dalam hitungan jam 😅
Comment Author Avatar
5 Juli 2020 pukul 21.39 Hapus
Alhamdulillah kalo bisa menghibur kak.😊
Comment Author Avatar
Anonim
5 Juli 2020 pukul 22.14 Hapus
cita-cita Jae adalah yg terbaik haha..
Comment Author Avatar
6 Juli 2020 pukul 16.19 Hapus
Jaey memang luar biasa cita citanya ya, mau terima beres saja.🤣
Comment Author Avatar
6 Juli 2020 pukul 03.01 Hapus
hahahahaha bisa ajaaaaa...

Btw itu Jaenudin besarnya jadi suaminya Dewi Persik ya? wakakakak.

Kan istrinya udah kaya, dia terima beres :D

Ternyata setelah gede dia ganti nama, terus menggaet artis cantik, cieeehhh :D


Ini kalau ada di kejadian nyata, dan saya jadi gurunya, kayaknya anak-anak itu keluar langsung pakai lipen semua, saking saya kesal, langsung saya make up in aja wajahnya satu-satu hahahaha
Comment Author Avatar
6 Juli 2020 pukul 16.26 Hapus
Wkwkwk, jaey bisa jadi auto nangis dan lapor bapaknya kalo sampai dibedakin. Nanti kang satria ke sekolah bawa golok.😂
Comment Author Avatar
7 Juli 2020 pukul 01.13 Hapus
wakakakakak, eh iya ya, ortu murid zaman now tuh galak-galak, serem juga kalau kita didatangin bawa golok.

Padahal zaman dulu, kalau anak-anak pulang laporin gurunya, yang ada malah tambah disiksa sama bapaknya hahaha.

Ya udah deh, saya pakein alis aja deh, kan nggak apa-apa tuh biar sama kayak Sinchan :D
Comment Author Avatar
7 Juli 2020 pukul 07.05 Hapus
Betul sekali mbak, saya pernah cerita pada bapak kalo saya disuruh lari lari keliling lapangan oleh pak guru. Yang ada malah kaki saya disabet pakai kayu sama bapak sampai merah, bikin malu orang tua saja katanya. Akhirnya setelah itu ngga pernah lapor lagi, takut malah dipecut.😂😂😂
Comment Author Avatar
9 Juli 2020 pukul 00.41 Hapus
wakakakakaka, cobaaa anak zaman now gitu, yang ada bapaknya datang bawa pengacara, masuk bui deh si guru.

Semoga kita bisa meniru bagaimana guru dimuliakan di zaman dulu ya :D
Comment Author Avatar
9 Juli 2020 pukul 11.45 Hapus
Betul sekali mbak, semoga saja guru bisa dimuliakan lagi seperti dulu, miris zaman sekarang lihat guru mendidik keras sedikit ortunya langsung mencak mencak, tidak mikir dulu anaknya yang nakal
Comment Author Avatar
6 Juli 2020 pukul 17.46 Hapus
Bwhuawakakakak .. yakiin kalau ada murid-murid kelakuannya kayak gini, sang guru bakalan cepat awet tua 😂😂😂
Comment Author Avatar
6 Juli 2020 pukul 20.04 Hapus
Mungkin gurunya tiap malam minum obat penenang terus kali ya.😂
Comment Author Avatar
8 Juli 2020 pukul 10.52 Hapus
@mas Himawan: tak kira bakal ngomong kalau gurunya bakal awet muda gara-gara ulah muridnya lucu-lucu,mas. Ternyata... 🤣🤣🤣

@Mas Agus: Yang penting gak bikin darah tinggi udah lumayan aman tuh, mas.😂
Comment Author Avatar
6 Juli 2020 pukul 21.37 Hapus
Sangat menghibur.. itu yang terakhir.. guyonan jenis ini sebenarnya guyonan pendidikan. Mengajarkan kita posisi kata awalan di yang dempet dengan di pakai spasi sudah beda makan. Terima kasih!
Comment Author Avatar
7 Juli 2020 pukul 07.06 Hapus
Betul sekali ya bang. Di kali sama dikali beda maknanya ya.😄
Comment Author Avatar
6 Juli 2020 pukul 22.14 Hapus
hahaha sekolahan mana nih, lucu banget anak'' muridnya. gurunya mungkin terhibur juga kalo punya murid seperti ini.
Comment Author Avatar
7 Juli 2020 pukul 07.07 Hapus
Kalo terhibur gurunya sih syukur, gimana kalo malah pusing.😂
Comment Author Avatar
7 Juli 2020 pukul 07.53 Hapus
Lahh kenapa Agus nilainya merah, kan nggak salah? Yang salah gurunya tuh. Dari awal kan kalimatnya bebek di kali bukan dikali. Mungkin pak guru gengsi harus mengakui kepintaran Agus ya jadi malu sendiri, hehe.

eniwei ini menarik karena ada nilai edukasinya :)
Comment Author Avatar
7 Juli 2020 pukul 21.10 Hapus
Asyik, ada mbak Anjar yang membela Agus. Berarti Agus ngga salah ya mbak.😊
Comment Author Avatar
7 Juli 2020 pukul 20.41 Hapus
Tulisanmu memang ga bisa ketebak yaaa. Giliran judul begini, aku udh mikir pasti endingnya serem, ternyata kocak :p.

Yg kemarin2, aku ga mikir serem, ternyata horor hahahaha.

Beberapa jones nya udh pernah aku denger, tp ntah kenapa ttp aja lucu dibaca ulang :p. Jenis jokes yg abadi memang :D.

Tp ini niih yg bikin aku ga kepengin jadi guru :D. Takut ga bisa ngadepin murid2 kayak satria dan lainnya hahahaha :p.
Comment Author Avatar
7 Juli 2020 pukul 21.14 Hapus
Hahaha kebiasaan baca cerpen dengan judul biasa tapi tahunya horor ya gini mbak Fanny.😂

Memang jokes jokes ini sering ada, biarpun begitu kadang masih lucu juga kalo baca, asal jangan keseringan saja.😄

Wah, jadi guru kan enak, muridnya lucu lucu mbak.🤣
Comment Author Avatar
8 Juli 2020 pukul 13.45 Hapus
ini yang buat saya mahu masuk sekolah semula hahahahaha di mana ya sekolah ini? hahaha
Comment Author Avatar
8 Juli 2020 pukul 18.04 Hapus
Adanya di wakanda sekolahnya mbak Anies.😊
Comment Author Avatar
10 Juli 2020 pukul 17.51 Hapus
Mas Agus, baca blognya Mas Agus itu hiburan banget buat saya karena sering ketawa, hahaha. Dibanding medsos lain, blog emang top. Bisa ketemu blogger yang lucu seperti ini. Makanya, Mas, saya selalu meluangkan waktu untuk bw dan seringnya dirapel.

Eh, ini komennya nggak nyambung sama isi tulisan ya. Maafkan.🙏

Cerita ini lucu seperti biasa. Kalo horor, bye bye aja deh. Nggak berani saya.
Comment Author Avatar
10 Juli 2020 pukul 18.05 Hapus
Alhamdulillah kalo mbak Pipit terhibur dengan cerita ini.

Saya juga jarang main sosmed, malahan seringnya ngeblog dibandingkan main FB atau IG. Soalnya lebih asyik menurutku mbak.

Komentarnya nyambung kok, kalo ngga nyambung pakai tali lalu disambung.😄
Comment Author Avatar
11 Juli 2020 pukul 06.19 Hapus
Mantap cerita nya lucu lucu kang. Bisa jadi hiburan di pagi hari
Comment Author Avatar
12 Juli 2020 pukul 18.43 Hapus
Makasih, semoga menghibur
Comment Author Avatar
15 Juli 2020 pukul 20.16 Hapus
Hahaha... Jaey ini gedenya bakal nyaingin Vincent sama Desta, Mas Agus. Ngelesnya jago minta ampun. :D

Ajaib banget cara Mas Agus mengemas humor-homor kayak gini. :D
Comment Author Avatar
15 Juli 2020 pukul 21.06 Hapus
Nanti ada kisahnya saat jaey sudah gede dan jadi playboy bang.😁

Sengaja bikin cerita yang dibagi-bagi biar tidak bosan cerpen yang panjang bang.😄
Comment Author Avatar
15 Juli 2020 pukul 20.18 Hapus
Eh, ada yang kelupaan. Baru sadar kalau Mas Agus baru ganti layout blog. Tampilannya jadi lebih segar, Mas. :)
Comment Author Avatar
15 Juli 2020 pukul 21.07 Hapus
Sebenarnya aku ganti template karena template bawaan blogger eror bang. Alhamdulillah kalo template baru ini lebih segar.😊
Comment Author Avatar
18 Juli 2020 pukul 10.54 Hapus
wkwkwkwkwk bu heni makin pusyiang punya murid yang unik unik begini