Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cinta sampai mati episode 2


 Supir itu hanya mengangguk. Gadis itu melihat orang yang ditolongnya. Wajahnya sebenarnya tampan tapi sayangnya karena bengkak jadinya tidak karuan.

Tiba-tiba satria membuka matanya sedikit. Dilihatnya samar samar seorang gadis berada di sampingnya, wajah yang sudah sangat dikenalnya karena ia yang selama ini dirindukannya.

"Nita, kau kah itu Nita?"

Gadis itu terkejut." Siapa Nita itu?"

Pemuda itu ingin menjawab tapi kepalanya berkunang-kunang dan akhirnya kembali jatuh pingsan. Gadis berbaju hijau itu hanya menghela nafas.

Baca episode sebelumnya Disini.

Satria heran ketika bangun ia berada di ruangan yang sejuk. Seingatnya ia berada di klinik dan pergi, bagaimana ia bisa berada di kamar ini. Saat ia hendak bangun terdengar suara disampingnya.

"Kau tiduran saja, tubuhmu belum pulih benar."

Ia menengok dan melihat seorang laki-laki berbaju putih yang sedang duduk memeriksa seseorang yang duduk di sebuah tempat tidur, sama seperti dirinya. Usianya sekitar 35 tahunan. Tahulah ia kalo dirinya ada di sebuah kamar rumah sakit. Heran, bagaimana ia bisa ada di ruangan ini.

Setelah selesai memeriksa orang tersebut dokter itu lalu menuju dirinya dan memeriksanya.

"Bagaimana aku bisa ada disini dokter?" 

Dokter itu melihat berkas yang dibawa oleh asistennya." Tadi malam suster Pratiwi yang membawamu kesini saat ia hendak masuk shift tiga. Katanya ia menemukan mu lagi pingsan ditengah jalan."

"Suster Pratiwi?" Tanya Satria heran.

"Kau tidak mengenalnya?"

Pemuda itu hanya menggeleng, bahkan tahu namanya juga baru kali ini.

"Ia sebenarnya seorang anak pengusaha cukup besar di kota ini. Berbeda dengan anak orang kaya lainnya yang suka hura hura, ia malah menjadi suster disini agar bisa membantu sesama." Ujar dokter yang usianya sebaya dengan Satria itu dengan rasa kagum. Suster disebelahnya tampak senyum-senyum sendiri sehingga dokter itu jadi malu.

"Untunglah lukamu hanya luka luar, dalam beberapa hari lagi nanti juga sembuh. Istirahat yang cukup saja dulu biar sembuh lebih cepat."

Satria hanya mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Ia bingung bagaimana nanti dengan uang pengobatannya. Ah persetan toh ia nanti bisa kabur, yang penting dirinya saat ini harus sembuh dulu agar bisa membalaskan dendam istrinya. Tanpa terasa air matanya pun berlinang mengingat Nita.

"Nita, aku pasti akan membalaskan dendam kematian mu sayang." Ucapnya dengan tangan terkepal.

"Siapa Nita?" Tanya seseorang.

Pemuda itu menengok, ternyata yang bertanya adalah pasien disebelahnya yang tadi diperiksa oleh dokter.

"Apa peduli mu." Sahutnya ketus.

Laki-laki berusia sekitar 35 tahun itu tertegun kaget, tapi segera menyadari kalo mungkin pertanyaan nya tadi agak sensitif.

"Maaf bung, aku tidak bermaksud turut campur, hanya sekedar ingin tahu. Kalo aku tidak salah duga, dia mungkin istrimu bukan."

Ia hanya diam.

Lelaki itu melanjutkan bicaranya tanpa diminta." Aku juga masuk rumah sakit ini karena istriku."

Agak tertarik juga Satria mendengar ceritanya. Apakah ia mengalami nasib yang sama dengannya." Memang kenapa dengan istrimu?"

Lelaki itu tampak senang, maklum di kamar itu hanya ada mereka berdua, walaupun ranjangnya ada tiga. Biasanya sesama orang yang dirawat jadi lebih mudah bercerita dibandingkan dengan dokter atau perawat.

"Aku memiliki seorang istri yang sangat kucintai. Siang malam aku bekerja keras agar bisa membahagiakan dia dan anakku. Berkat kerja kerasku akhirnya aku berhasil memiliki usaha toko baju yang bagus bahkan sudah membuka dua cabang."

Pemuda itu jadi jemu mendengar orang menceritakan kelebihannya. Ia ingat dirinya yang bernasib malang. Sebelum remaja ia sudah ditinggal ayah ibunya sehingga diasuh oleh paman. Setelah menikah pun ia masih menderita.

"Karena mengurus banyak toko itulah aku agak kurang memperhatikan istriku. Hingga suatu hari aku melihat sendiri istriku sendiri sedang berhubungan intim di rumahku dengan pegawaiku sendiri yang aku percayai. Tentu saja aku kaget setengah mati, kupukuli dia tapi tiba-tiba ia menikamku dengan pisau dan mengenai perutku."

Tanpa diminta ia memperlihatkan perutnya yang diperban dan ada noda darah.

Tertarik juga ia mendengarnya." Pasti istrimu langsung kau cerai."

Orang itu menggelengkan kepalanya." Mau ku begitu tapi kasihan dengan kedua anakku nanti. Lagi pula kalo dipikir-pikir ini salahku juga hanya fokus pada bisnis selama ini. Jadi aku maafkan ia dengan syarat tidak boleh mengulanginya lagi. Sedangkan selingkuhannya itu langsung aku pecat dan ku jebloskan ke penjara."

Satria jadi termangu-mangu mendengarnya." Kau sungguh baik."

Lelaki itu hanya tertawa." Sejujurnya aku hanya kasihan pada anak-anak. Kau sendiri kenapa bisa disini dengan muka bengkak. Apa istrimu selingkuh lalu kekasihnya itu memukuli mu?"

Mantan pencuri itu tentu saja jadi dongkol." Aku jatuh terpeleset dari motor."

Lelaki itu tertawa kembali." Tak usah berdusta mas. Jika jatuh dari motor maka akan lecet sedangkan aku lihat kau bengkak seperti habis dipukuli."

Satria jadi geram. Jika dituruti hawa nafsunya ingin ia memukulinya tapi melihat keadaan dirinya dan juga nasibnya ia urungkan niatnya. Akhirnya ia mengambil selimut lalu pura pura tidur.

Lelaki itu tidak memaksa. Iapun mengambil selimut lalu beristirahat.

Mendengar teman sekamarnya itu sudah tidur maka pemuda itu membuang selimutnya. Ia duduk di pinggir kasur dan bimbang, apakah ia akan kabur saat ini juga ataukah menunggu sembuh dulu. Ia melihat ternyata sudah jam 7 malam.

Saat ia sedang berpikir itulah dari pintu masuk seseorang." Oh kau sudah sadar nak, baguslah."

Satria menengok dan melihat seorang lelaki paruh baya memakai kemeja warna putih. Ia tidak kenal siapa dia, jangan-jangan antek pak lurah, tapi sepertinya tidak mungkin karena ia masih hidup.

"Siapa, siapa bapak ini..." Katanya sambil tetap duduk. Laki-laki berpakaian putih itu meminta agar ia tiduran saja tapi tidak dihiraukannya. Toh ia sudah agak mendingan.

"Aku mang Kardi, semalam kau jatuh di depan mobil kami jadi terpaksa ku bawa kesini karena kulihat luka-lukamu agak parah." Tanpa diminta pak Kardi lalu menceritakan kejadian semalam.

Satria tersenyum tulus." Terima kasih pak, terima kasih juga buat nona mu yang sudi merawatku disini."

Mang Kardi mengangguk." Saat ini nona masih kerja, tapi pasti nanti ia akan datang kesini menjengukmu."

"Aku kan kerja disini mang, kenapa harus menunggu pulang untuk menengoknya." Sebuah suara merdu terdengar dari arah pintu.

Satria menengok dan betapa terkejutnya ia ketika melihat wanita yang ada didepannya itu.

"Nita?"

Tentu saja gadis itu terkejut." Nita, maaf mas aku bukan Nita. Kau mungkin salah orang."

"Tak mungkin." Teriak Satria sehingga gadis itu terkejut." Kau adalah Nita istriku. Kukira kau sudah meninggal, ternyata kau disini."

"Anak muda, nona majikan ku ini bukan Nita tapi Pratiwi. Kau salah orang." Kata mang Kardi ikut heran juga. Baru kali ini ia melihat seorang laki-laki yang menyangka nona majikannya itu orang lain, mana istrinya pula. Wah keterlaluan ini.

"Tak mungkin Nita, apa karena aku di penjara sehingga kau tidak sudi mengakui ku sebagai suami mu lagi." Ucap satria lalu menangis. Sungguh hancur hatinya, istrinya yang sudah dirindukannya selama ini begitu bertemu malah tidak mau mengakuinya.

Gadis bernama Pratiwi itu menarik nafas. Beruntung ia sedikit mengerti ilmu psikologi saat kuliah sehingga tahu kalo pemuda di hadapannya itu sedang galau.

Setelah tangis satria mereda barulah ia bicara." Maaf mas, jadi mas yakin kalo aku ini Nita, istrinya mas?"

Ditanya seperti itu pemuda itu melihat lagi. Wajah dan potongan tubuhnya jelas memang istrinya tapi cara bicaranya memang berbeda dan tentu saja baju yang dipakainya sangat berbeda. Tentu saja karena ia sedang memakai pakaian dinas serba putih karena sedang bekerja. Ah, tapi siapa tahu ia kabur lalu pura pura menjadi orang lain.

"Tentu saja, sampai matipun aku akan selalu ingat wajahmu sayang. Mengapa kini kau malah mungkir."

Gadis itu menggeleng." Aku Pratiwi, bukan Nita yang kau sangka istrimu."

"Tak mungkin, kau jangan berdusta Nita, jika kau memang tidak mencintaiku lagi maka kita bisa berpisah, tapi mengapa engkau harus berdusta." Teriaknya keras. Suster itu terkejut dan wajahnya pucat pasi. Daripada ribut ia memutuskan untuk keluar saja.

Melihat hal itu tentu saja Satria tambah jengkel. Segera saja ia hendak mengejar. Selang infus yang ada ditangannya segera saja ia copot. Melihat hal itu mang Kardi tentu saja tidak tinggal diam, ia segera menahannya. Beruntung pemuda itu masih sakit sehingga bisa ditahan, kalo tidak tentu saja bapak setengah baya itu bukan tandingannya.

"Tolong bantu aku, sekuriti cepat kesini." Pratiwi segera saja berteriak. Tak lama kemudian beberapa orang keamanan datang mengamankan dirinya.

Tentu saja ia makin kalap." Nita, mengapa kau tega begini..."

Para satpam itu segera menarik dirinya ke tempat tidur bahkan terpaksa mengikatnya. Seorang dokter datang menyuntikkan obat penenang dan tidak lama kemudian pemuda itu tertidur. Tapi sebelum tertidur ia berbicara lirih.

"Nita.. Nita..Nita."

Suster Pratiwi wajahnya masih pucat ketika masuk ke dalam posnya. Melihat hal itu temannya Lia jadi heran.

"Kenapa kau seperti ketakutan Wi, apa kau barusan dari kamar mayat dan bertemu penunggunya?"

Pratiwi tentu saja jadi sebal dengan candaan teman kerjanya itu." Aku baru saja menengok seorang pasien."

"Wah tumben, biasanya kau biasa saja. Apakah ia meninggal tidak wajar?" Lia memang pernah menyaksikan seseorang yang meninggal dengan aneh di rumah sakit, perutnya membesar seperti orang hamil padahal ia pria, dan ketika di ronsen didalam perutnya ada sebuah kawat dan paku. Ketika meninggal ia sangat kesakitan dan tersiksa. Menurut keluarga almarhum ia diguna-guna oleh saudaranya, ribut masalah warisan. Lia sendiri sampai sekarang masih takut dan ngeri kalo membayangkan kejadian tersebut.

Gadis berbaju putih itu menggeleng." Bukan, malah menurutku lebih seram dari pada ketemu penghuni kamar mayat."

Lia tentu saja tertarik." Memangnya kau mengalami kejadian apa sampai takut begitu?"

Akhirnya Pratiwi pun menceritakan tentang seorang pemuda yang ia temukan di tengah jalan saat pulang kerja. Tentu saja ia ceritakan tentang pemuda itu yang menganggapnya istrinya yang sudah mati, kelakuannya yang histeris dan hal aneh lainnya.

Tentu saja temannya jadi tertarik." Cie, jangan-jangan pemuda itu sebenarnya naksir kamu lalu pura pura gila agar dekat denganmu."

Tentu saja Tiwi jadi dongkol, segera saja ia berdiri untuk mencubit temannya itu.

Lia mengelak." Jangan sampai dokter Andy tahu lho, ntar dia cemburu."

"Ehm, siapa yang cemburu Lia?"

Tentu saja Lia dan Pratiwi terkejut. Mereka menengok dan melihat dokter yang memeriksa Satria ada di depan pintu.

Tentu saja Lia jadi kaget." Maaf dokter, hanya bercanda."

Dokter Andy yang merupakan dokter muda yang baru beberapa bulan bertugas tertawa." Aku tahu, santai saja Lia. Oh ya, kudengar ada keributan dari pasien yang kurawat."

Pratiwi lalu menceritakan kronologis kejadiannya. Dokter Andy mengangguk angguk, sementara suster Lia sendiri pergi karena ada panggilan dari pasien.

"Sepertinya ia mengalami kejadian luar biasa dan trauma. Biar nanti aku bicara padanya. Kau tidak apa-apa bukan Tiwi?"

Gadis muda itu mengangguk." Untung ada mang Kardi yang menahannya."

Dokter Andy lalu bertanya dengan serius." Kau ada waktu luang malam Minggu Tiwi?"

Pratiwi agak terkejut. Sudah dua kali ia ditanya seperti itu oleh dokter muda ini." Maaf dok, aku lagi tidak mood karena kejadian barusan."

Walaupun kecewa tapi dokter Andy maklum, ia lalu pergi karena ada seorang pasien yang memerlukan dirinya.

* * *

Lurah Agus sedang duduk bersantai di beranda rumah malam itu. Dibelakangnya tampak gambar dua pemimpin negara Presiden Soeharto dan Soedharmono. Beberapa penduduk yang lewat menyapa dirinya yang dibalas dengan anggukan olehnya.

Tak lama kemudian datang juga orang yang ditunggunya.

"Bagaimana, apa kau sudah menemukan jejaknya."

Orang didepannya tampak tertunduk." Maaf pak lurah. Aku sudah selidiki tapi tidak ketemu. Aku juga sudah gertak paman tapi katanya ia tidak tahu."

Kepala desa itu tampak kelam mukanya tapi berubah biasa lagi." Ya sudah, kau boleh pergi."

Setelah orang itu pergi Herman lalu maju ke depan." Apa aku perlu mencari satria pak lurah?"

Lurah Agus menggelengkan kepalanya." Tak perlu Man, toh kalau pun ia membongkar rahasia ini maka ia yang akan kupukul balik."

Agus lalu masuk ke dalam. Sebenarnya ia ingin masuk ke kamar istrinya di lantai dua tapi diurungkan niatnya. Ia lalu ke belakang menuju sebuah kamar, yang mana hanya boleh dibuka oleh dirinya sendiri. Siapapun tidak boleh memasuki kamar tersebut termasuk istrinya. Yang melarang akan mendapatkan hukuman keras.

Setelah masuk ia segera menuju lemari berwarna coklat yang ada di pojok. Lemari itu tampak masih kuat biarpun dibuat sejak zaman Belanda oleh kakeknya yang diwariskan turun temurun kepada keluarganya. Ia segera membuka lemari itu dan betapa terkejutnya ketika benda yang ada didalamnya sudah hilang.

Instingnya yang tajam segera merasakan kehadiran seseorang." Bangsat, keluar kau."

Seorang lelaki keluar dari balik pintu kamar dengan menggapit sebuah kotak kayu berwarna hitam. 

"Hmmm, kurang apa aku padamu jaey. Sudah kukasih uang sangat banyak kepadamu, bahkan janda muda yang kau taksir pun telah kau kawini berkat campur tanganku. Mengapa kamu mengkhianati ku?"

Jaey menyeringai." Tak usah obral jasa padaku pak lurah. Aku tahu sebagian besar hartamu itu kau dapat dengan cara mencuri dengan menyuruh anak buahmu, salah satunya Satria. Lalu kau bagikan secuil harta colongan itu untuk masjid dan warga miskin agar kau dijuluki dermawan tanpa mereka tahu dari mana asalnya."

"Kembalikan kotak itu." Bentak pak lurah garang.

Jaey tertawa." Maaf pak lurah, dengan kotak ini maka aku kini bisa mencuri sepuasku tanpa harus mendapatkan bagian kecil dari hasil kerja kerasku kepadamu."

"Kau sudah bosan hidup." Lurah itu maju mendekat. Melihat hal itu maka Jaey segera saja membuka kotak kayu hitam itu. Mukanya langsung pucat pasi ketika tidak melihat benda yang seharusnya ada didalamnya.

Lurah Agus tertawa terbahak-bahak." Kau pikir aku tidak tahu niatmu bangsat."

Kepala desa itu lalu mengeluarkan sebuah kain berwarna hitam besar yang didalamnya tampak sesuatu dari balik bajunya. Melihat hal itu muka Jaey tambah pucat. Segera saja ia lari keluar kamar dengan kencang. 

Tapi betapa terkejutnya ketika ia melihat kepala desa itu tahu tahu sudah ada didepannya. Kepalang tanggung, ia segera mengeluarkan goloknya lalu membacok sosok didepannya secara membabi-buta.

Senjata tajam itu mengenai kepala, dada dan perut tapi tidak lurah itu tidak bergeming, hanya bajunya saja yang sobek. Saat jaey tertegun, sebuah pukulan keras mendarat di wajahnya.

Lelaki itu pun jatuh dan darah keluar dari mulutnya, goloknya sendiri mencelat entah kemana. Melihat hal itu leleh sudah nyalinya. Segera saja ia menyembah dan memohon ampun." Pak lurah, maafkan aku yang tadi khilaf, aku sungguh bodoh. Mohon ampuni selembar nyawaku."

Lurah itu mengejek." Sekarang minta ampun."

"Benar pak lurah, aku mengaku bersalah padamu. Kumohon ampuni aku, apalagi aku sudah banyak jasa membantumu selama ini."

Melihat orang itu memohon ampun maka pak lurah berkata." Enyahlah kau dari mukaku."

Jaey tentu saja girang." Terima kasih pak lurah, terima kasih. Aku berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan ini."

Habis itu segera saja ia berdiri lalu menuju pintu untuk keluar tanpa ia menyadari sebuah benda melayang menuju dirinya.

Jaey baru menyadari ketika benda itu sudah menancap di tubuhnya. Ia terpekik melihat ujung goloknya menembus dadanya membuatnya roboh.

Pekikan itu membuat Herman datang. Tentu saja ia terkejut bukan main melihat temannya itu sudah mati dengan goloknya sendiri menancap di punggungnya.

"Bangsat ini mencoba mencuri pusaka milikku. Ini hukumannya karena sudah melanggar peraturan di rumah ini."

Herman hanya diam saja.

"Segera kuburkan manusia ini di tempat yang tersembunyi agar orang tidak tahu. Jika keluarganya bertanya bilang saja dia pergi entah kemana. Jangan sampai berbuat kesalahan seperti dulu, kusuruh mengubur mayat Nita tapi kau malah membuangnya ke sungai sehingga ditemukan penduduk dan Satria balas dendam."

Mendengar hal itu muka Herman langsung pucat. Ia mengangguk lalu segera melaksanakan perintahnya.

Bersambung

Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

171 komentar untuk "Cinta sampai mati episode 2"

  1. Jadi penasaran pusaka apakah yang dimiliki lurah Agus, keris berluk tujuh kah atau kapak bermata dua?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin tombak, bazoka, atau kapal naga geni mas her...salah satu yang membuat pak lurah perkasa dan sakti mandraguna sehingga bisa menebas golok yang terbuat dari logam

      Hapus
    2. Salah, pusakanya itu batu infinity stone, dapat lungsuran dari Thanos waktu belum diambil Avengers mbak.😆

      Hapus
    3. Lho, bukannya dulu mas Herman udah baca cerpennya? 🤔

      Hapus
    4. Haahaaa senjata pusakanya Pisau Tanduk Hantu Lagi..🤣🤣🤣

      Hapus
    5. Memang udah pernah baca tapi sepertinya ngga ada cerita benda pusaka dah dan saya jadi ingat nama tokoh utama Kayana, Chacha sama Bubu cuma yang jadi lurah itu Amrana apa bukan ya dan di bagian kedua ini sudah berbeda lumayan jauh mungkin setengahnya.

      Hapus
    6. wadidaw malah penasaran ama versi aslinya gw hahah

      Hapus
    7. Oh kalo aku lupa dengan tokohnya, tapi ngga lupa dengan jalan ceritanya. 😆

      Yah memang ini dibikin versi beda dengan yang dulu, soalnya kalo sama ntar ngga seru ya mas Herman. Sekarang juga bingung gimana nanti endingnya, soalnya memang beda lumayan jauh, takutnya malah kesasar.😂

      Hapus
    8. Oh kalo mau baca versi aslinya disini mbak, cus silahkan diubek ubek.😀

      Satriasalju.blogspot.com

      Hapus
    9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    10. Anggap saja cerpen yg dulu itu episode satunya dan yg ini episode terbarunya, episode return 😆

      Hapus
    11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    12. Kalo aku lagi ngga ada satpamnya, tapi beberapa hari yang lalu sering kena cekal satpam. Kadang ngeselin memang.😂

      Hapus
    13. Kayak saya dong bebas tanpa gangguan satpam..hihihi

      Hapus
    14. Ngga bisa diajarin hanya kemujuran aja..hihihi

      Hapus
    15. Masa sih mujur terus, apa mungkin karena bawa jimat ya mas Herman.😆

      Hapus
    16. Oh wadaaaw ...senjatanya berupa dan seukuran pisang tanduk 🤭 ?

      Jumbo beneeer itu ...
      Hahaha

      Hapus
    17. Apa nama senjatanya mas yang seukuran pisang tanduk ...🤣🤣🤣

      Hapus
    18. Namanya apa ya enaknya 🤔 ..
      Heumm, gimana kalau dikasi nama 'tombak tanduk gegap gempita' 😉 ?.

      Begitu tombak kena sasaran, korbannya jadi auto gegap gempita bahagia sekaliii 😆🤭

      Hapus
    19. Waduh, ada yang kena tombak tapi malah gegap gempita bahagia, tombak apa tuh? 🤔

      Jangan jangan tombak bawah perut.😂😂😂

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya tadinya mau diringkas dan dibikin dua episode saja, cuma karena mas Herman udah tahu jalan ceritanya makanya aku banting setir dan ubah jalan ceritanya biar lebih rumit.😁

      Wah, mbak mbul sukanya tokoh pak lurah, apakah mau dijadikan bini ketiga nih? 🤣

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Oh begitu toh ceritanya memang sengaja diubah jadi berbeda jauh seperti cerita yang lukisan itu ya cuma ending masih dibuat agak mirip.

      Hapus
    4. Iya, pak lurahnya kan jago, apalagi duitnya banyak biarpun hasil dari ngepet.😆

      Hapus
    5. Betul mas Herman, sebenarnya yang lukisan aku sudah buat lanjutannya cerbung lagi Satria novelis, cuma baru sampai part 3, cuma kehilangan ide selanjutnya mau dibikin gimana, akhirnya malah bikin cerpen yang ini.

      Sebenarnya niatnya mau bikin mirip sama yang dulu, cuma karena mas Herman tahu jadinya aku ubah lagi, semoga saja tidak macet ditengah jalan lagi.😂🤣

      Hapus
    6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    7. Entah nanti akan ada flashdisk eh flashback adegan Nita dibunuh pak lurah atau tidak, ngga tahu juga, ntar aku tanya mas Herman lanjutannya ya.😀

      #waduhbukarahasia.😂😂😂

      Hapus
    8. jhahaha kasian amat ya si jay :D

      Hapus
    9. Tul kasian, blm kawin tapi udh dibunuh duluan 😆

      Kesian.. kesian..(upin ipin) 😆

      Hapus
    10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    11. Tapi yang aslinya mah udah kawin, bahkan punya dua cucu mbak.😆

      Hapus
    12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    13. Santai aja mbak jangan dijadikan penasaran malah nanti timbulnya jadi penasaran.. wkwkwk

      Hapus
    14. Karena belum tahu foto mas Herman maka aku nebak saja.

      Kenal mas Herman di mwb tahun 2014 katanya anak SMP, berarti sekitar 14-15 ya, berarti umurnya sekarang sekitar 20-21 mbak.😆

      Hapus
    15. Wkwkw, besar ya bayaran untuk kak mbul, merangkap 2 nama nita dan pratiwi.
      Siap-siap aja buat transferan nya kak mbul, tagih tu sama mas Agus.

      Saya geli pas baca di bagian,pas nanya sama si tiwi, apakah ada waktu luang malam minggu nanti 🤭🤭🤭

      Berhubung si tiwul eh si tiwi gak mood ya terpaksa si dokter Andy ngajak si Lia temen nya wkwkw hayoo... 😁🤭🙏🤣

      Hapus
    16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    18. Satu lagi tokoh cerpennya nongol..hihihi

      Hapus
    19. Alhamdulillah semuanya sudah nongol, kalo Dahlan sudah nongol belum ya? 🤔

      Hapus
    20. paman dahlan sedang mereview mas him 😝

      Hapus
    21. Kayaknya nanti mbak mbul juga akan direview lagi, kalo dikasih duit.🤣

      Hapus
  3. Oohh yang nolong Satria seorang Suster toh...Bernama Pratiwi...Kirain Mbul namanya..🤣🤣🤣

    Berarti Nita sudah mati dibunuh Agus....Tambah Juga Jaey Mati ....Kan gw bilang Jaey seharusnya dirimu bertapa dulu digunung Mahameru baru bisa ngalahin pak Lurah dengan pukulan ajian telapak mahameru..🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ceritanya Nita sudah mati karena ngga mau dijadikan bini muda, lurah Agus khilaf lalu bunuh Nita gitu kang.

      Padahal enakan jadi bini muda ya.😆

      Hapus
    2. Si Jaey terlalu nekad ngelawan lurah Agus padahal ilmunya masih cetek..hihihi

      Hapus
    3. Niatnya sih ngga melawan mas, tadinya mau nyolong pusakanya doang lalu dijadikan mas kawin buat melamar istri muda, eh malah ketahuan pak lurah dan koit.😂

      Hapus
    4. Harusnya berguru dulu yaa...Sama Sinto Gendeng..🤣🤣

      Hapus
    5. Kurasa sinto gendeng juga kalah sama pak lurah, kang? 😆😆

      Hapus
    6. ni suster pratiwinya datang

      baru aja nyampe rs dan ngojek jadi seragam awut awutan, kebetulan mang kardi lagi ijin ga masuk kerja, jadi aku ngojek huhuhuhu

      #buru buru touch up dulu biar cantik jyahahahhahah

      Hapus
    7. Saya mau buat lanjutan ceritanya juga ah, soalnya belum bikin sama sekali, apa nunggu Minggu depan saja ya? 😆

      Hapus
    8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    9. Lanjut terus kalau perlu jangan cuma sampai part 3 tapi bikin bersambung terus sampai blogspot-nya tutup..hihihi

      Hapus
    10. Rencananya memang mau sampai 3000 episode mas, biar mengalahkan tukang ojek pengkolan sama tukang bubur naik haji.😁

      Hapus
    11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    12. Jangan bikin cerpen, mbak. Bikin cerbung aja.

      Hapus
    13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    14. Ini aku datang kakak mbul, sambil bawa bunga buat kakak.🌼🌻🏵️💮🌺

      Bunga Kamboja sama bunga melati.😆

      Hapus
    15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    16. Bukan dikubur, tapi buat dimakan kayak Suketi mbak.😆

      Hapus
    17. Kan pratiwi lama dibogor jadi yang cocok yaa bunga Raplesya ( Bunga Bangke ) ...🤣🤣🤣🤣

      Hapus
    18. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    19. Wah kebangetan itu kang satria, masa orang secantik mbak mbul disamakan dengan bunga bangke, mendingan bunga mawar ya mbak.😄

      Hapus
    20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  4. mana nih pak lurahnya, mau di lepmarin gagang pacul, wwkwkwkckck,...jujur eku engak begitu nyimak cerpennya, ha-ha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngga apa-apa kang, yang penting udah datang dan komen.🤣

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Aduh, jangan di pukpuk, kalo bisa sih dikasih duit saja mbak.😆

      Masih mending setidaknya nyambung komentar nya mbak, kadang ada juga yang tidak nyambung.🤣

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    5. Mas Agus kalau ngga duit ya pulsa atau kuota tapi yang sering sih janda, mbak.. wkwkwk

      Hapus
    6. Soalnya hidup tanpa duit itu susah mbak, sama seperti orang yang bilang kalo duit itu ngga penting, giliran ngga punya duit pusing.🤣

      Becanda saja ih, jangan cemberut gitu. Senyum dong.

      Nah, bagus, kalo senyum kan jadi kelihatan tua nya eh...

      Kabuurrrrr 🚶🏃💨

      Hapus
    7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    8. Hahaha becanda mbak, jangan ngambek dong. Nih cilok.🍢🍡

      Hapus
    9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    11. Mbak mbul seperti datang tak dijemput, pulang tak diantar ya.🤭

      Hapus
    12. eh mbak mbul kalo pulang minta di antar kali, pake grab :D

      Hapus
    13. Terus sopir grab nya mas khanif ya, biar ngga nyasar nganterin.😂

      Hapus
    14. yang ada kalo gw yang nyupir malah kesasar-sasar wkwkwk, bukanya nyampe rumah malah muter aja disitu-situ :D

      Hapus
    15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    16. Biasanya kan yang nganter mang khanif mbak pakai mobil VW kodok.😆

      Hapus
    17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    18. Baru ingat, harusnya yang jadi supirnya jangan mang Kardi tapi mang khanif ya.🤣

      Hapus
    19. ayok siapa yang mau tak ajak muter-muter pake mobil lamborghini hohoho gw ada tuh di game balap banyak lombo :D

      Hapus
    20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  5. gila sih pak lurah saktinya udah gak ketulungan, di bacok mental :D, gw kira pusaka pak lurah yang di pake sejenis kain berwarna ijo, naa itu di pake kalo malem jadilah dia bertransformasi jadi buto ijo buat nyuri duit hehehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. hahaha becanda mbak biar jadi lucu-lucuan :D

      Hapus
    3. bhahhahahha iya yak aku juga becanda kok nif 😆😂

      Hapus
    4. Sama, aku juga becanda kok mas khanif. Nanti mas khanif yang jadi Buto ijo nya dalam cerita ya 😆

      Hapus
    5. nanti aku jadi timun masnya ya kalau khanif jadi buto ijo 😆

      Hapus
    6. Lalu yang jadi keong masnya siapa?

      Hapus
    7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    8. Waduh, kalo mau jadi keong racun itu susah, harus viral dulu.😂

      Dasar kau keong racun
      Baru kenal eh ngajak tidur
      Ngomong ngga sopan santun
      Kau anggap aku ayam geprek

      😁😁😁

      Hapus
    9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    10. Oh makasih banyak mbak mbul, ntar aku sediakan menyan sama kembang kantil kesukaan mbak.😁

      Hapus
    11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    12. Bukan mbak, buat dijual lagi ke kang Satria buat mangkal juga boleh. Kebetulan dia butuh penglaris biar mangkalnya rame.😁

      Mau bikin lanjutannya tapi belum kelar, padahal rencananya mau di publish hari ini tapi baru separoh soalnya siang ada kerjaan.😂😂😂

      Hapus
    13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    14. Mangkal di perempatan lampu merah mbak, sambil bawa gitar, tutup limun dan juga kaleng.😂

      Hapus
    15. hahaha ayok lah diramein blognya mas agus nih, biar makin terkenal blog nya di dunia dan akhirat hohoho :D

      Hapus
  6. Siapa sangka setelah golok tersebut menembus dadanya aliran chi dalam tubuh si Jaey menjadi aktif, tanpa sepengetahuan Lurah Agus bahwa si Jaey adalah murid dari Stephen Chow dan pewaris tunggal jurus tapak budha, karena kehebatan Jaey sebagai pewaris tapak budha akhirnya Tom Cruise merekrutnya menjadi Agen Inteligen MIB, Dan MIB (Mission Imposible) memberi tugas pada si Jaey untuk mencuri kotak hitam 😆😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waahhh sepertinya cerpen susulan karya Suhu Ajay akan terbit nih..Dengan judul Jaey Cruise..🤣🤣🤣

      Hapus
    2. kayaknya kalau specialis cerpen gangster dan action ini mas jaey yes..setuju ndak ? 😂

      Hapus
    3. Guru saya memang spesialis cerpen mbak, mau genre action gangster ada, mau percintaan juga ada, komplit pokoknya.😃

      Hapus
    4. Kalau kang Jaey semua genre dia bisa, dari action, roman, sampai misteri malah kadang sampai rock, pop dan jazz..hihihi

      Hapus
    5. kalau aku genrenya apa ., ada yang mau nebak ga?

      Hapus
    6. Kalo mbak genre masakan dan jajanan.😆

      Hapus
    7. oooh kirain genre romantis hahhaha

      btw ntar mampir ya mas kalau aku uda update genre jajanannya 😆

      Hapus
    8. Harusnya bayar dulu dua juta kalo mau promo ya mas, soalnya blog ini kan lapak laris.😆

      Hapus
    9. duuuuhhhh duuh aku nda punya uittt kakak...aku bayar pake apa dund?

      Hapus
    10. Bolehlah nanti ngutang dulu, kalo sudah ada duitnya abis gajian batu bayar.😁

      Hapus
    11. asyiik dapat keringanan cicilan beberapa kali tenggat bayar..

      ntar kalau sama sama untung tinggal bagi 2 yes mas collab collaban kitah #ehh

      Hapus
    12. Bolehlah kalo untung kita bagi dia, tapi kalo rugi mbak semua yang tanggung.🤣

      Hapus
  7. Makin serruuuuuu, oh iya baru kali ini ketemu orang yang hatinya sabar melihat istri nya selingkuh dan berbuat intime lalu di tikam dan akhirnya dimaafkan. 👏👏👏 berapa nomor HP pasien sebelah itu tak isiin pulsa nanti. 😁

    Satria ini apakah trauma, histeris, atau galau dengan masalah nya atau modus. 😁

    Kesel banget itu si tiwi,ini orang udah di tolong malah bilang si tiwi istri nya, sekalian aja mang Kardi di bilang mertuanya wkwkwkw haha 😊

    Pemeran nya ada kak Lia 😍, salam kenal kak Lia saya Andy, saya adalah Dokter muda dan saya bertugas disalah satu belahan hatimu.. 🤣🤭🙏

    Terooossss lanjut.... Part 3 mas Agus semangat....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Salam kenal juga kak Andy.. wkwkwk

      Hapus
    3. Huahahaha aku merasa terpanggil nih 🤣
      Lumayan punya teman dokter, nanti kalau sakit, bisa gratis kontrol #eh #lho

      Hapus
    4. Iya salam kenal juga Kal El, senang bisa dapat temen baru, hay kak Lia.. Salam bertemu. Hehe 🤭💃

      Hapus
    5. Salam kenal juga dokter Andy, sepertinya hari ini lagi ceria karena habis gajian nih.😀

      Hapus
  8. Bikin penasaraaaaann!!!

    Jadi Pertiwi saudara kembaran Nita?
    Atau oink-oinknya Nita, eh itu si Mbul ya? hahahaha

    Btw, ayooo kapan lanjutannya, saya penasaran banget dengan ceritanya, jadi berasa nonton film-film jadul hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang settingnya juga zaman jadul pada Mataram kuno mbak, makanya kerasa jadulnya ya.😂

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Tapi memang idenya dari habis nonton film jadul mbak.😂

      Hapus
    4. wakakakakaka, ayoooo segera lanjutkaaaann, ku penasaraannn *pembaca ngotot! :D

      Nanti saya gagal fokus jadi kebayang si oink oink wakakakaka

      Hapus
    5. Iya nih, Mas Agus. Lanjutan cerpennya mana niiiiih. Udah main ke sini tapi masih belum di up juga. Penasaran ini jadinyaaaa😆

      Hapus
    6. Maaf mbak kalo siang akhir akhir ini lagi sibuk, terus kalo malam jadinya capek, mau nulis jadinya kurang mood, maunya rebahan saja 😂

      Hapus
  9. Hihihi akhirnya Lia sang Cameo muncul lagi 🤪. Kali ini dialognya agak lebih panjang, syukurlah 🤪. Bayarannya mahal lho, Kak Agus wkwkwk

    Ngomong-ngomong, aku jadi penasaran. Nita kenapa sampai dibunuh ya 🤔. Terus apakah Nita sama Pratiwi adalah saudara kembar yang terpisah? 🤔. Pak Lurah Agus kenapa sakti mandraguna 🤔
    Terlalu banyak pertanyaan, jadi nggak sabar nunggu eps.3nya 🙈

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, dapat amplop dari Mas Agus nih, Li? Bagi-bagi pulsa dong.🙈

      Hapus
    2. Belum dapat royalti nih aku, Kak Roem 😝
      Nanti kalau dapat, aku beliin pulsa untuk Kakak 😉🤪

      Hapus
    3. Aku juga ikutan ah nunggu dikirimin pulsa, kalo bisa yang banyak ya.😆

      Hapus
    4. Okai, nanti kalau Kak Agus udah memberi aku royalti, aku akan bagi pulsa juga untuk Kakak 🤪

      *Uangnya jadi muter-muter aja*

      Hapus
    5. Waduh, kayak obat nyamuk saja muter-muter kakak.😂

      Hapus
    6. Makanya, cepet dibayar dong royaltinya, Mas. Biar uangnya bisa mulai muter.🙈

      Hapus
  10. Yaampuuuuun, pak lurah Agus jahat banget sih, mas. Gak cuma jahat, tapi keji juga. Pengen rasanya nyantet online Pak Lurah Agus aja, biar urusan jadi lebih mudah. 😭

    Kasihan Jaey juga. Sudah mengabdi, eeeeh tetep aja dibunuh. Tapi salahnya sendiri, sih, kenapa berani nyolong pusakanya Pak Lurah.😔

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah memang sekarang santet bisa lewat online ya mbak, baru tahu saya, gimana caranya ya, apa lewat email atau chat kali ya.😂

      Tenang mbak, nanti akan muncul tokoh jaey lagi di cerpen lainnya.😆

      Hapus
    2. Di jaman modern gini seharusnya dukun juga harus bisa update kualitas jasanya supaya mengikuti tren teknologi, Mas. Siapa tau sekarang sudah ada santet melalui e-mail atau chat wa. 😱

      Yah, berarti sudah beda cerita dong, mas?😂😂😂

      Hapus

  11. Wah ??? Tumben cerpenya - cerpen cinta biasanya kan cerita horor yang bikin pembaca kabur . Eh ??? Berbicara pusaka , kami dulu sekeluarga juga punya pusaka pusaka empu Gandring namanya pusaka itu ada yang bisa ngobati orang tergigit ular, terus ada yang bikin awet muda di tanggal muda, dan lain sebagainnya tapi tahu gak mas Agus ??? Kalau pusaka itu tak dimandikan di tgl 1 Syura yang ada di keris itu akan berubah jadi wanita cantik atau lelaki tua yang menakutkan. Tapi ??? Untung keris itu sudah kami serahkan pada orang lain yang berprofesi jadi dalang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah luar biasa, kenapa pusakanya ngga dijual saja mbak, biasanya laku mahal lho pusaka langka seperti itu.😄

      Hapus
  12. Wah... Pak Lurahnya jahat tapi punya kekuatan super nih.
    Sungguh lawan yang berat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tenang, kan nanti ada ksatria baja hitam dan Ultraman yang nanti akan mengalahkan pak lurah.🤣

      Hapus
  13. Jadii si mbak nita ini kemudian memberi petunjuk berupa lukisan lukisan gaiibb...
    Kalo dimat matne lukisane itu seperti hidup matanya, seperti bisa bersuara ;
    Oink.. Oink.. Pak lurah.. Oink oink

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh baru tahu ada lukisannya, emang lukisannya ditaruh dimana ya mbak? 🤔

      Hapus
  14. Lalu, akankah cerita sambungannya duceritakan si Jaey dimakamkan dimana 🤔 ?.

    Aku kok jadi sedih, padahal Jaey baek sering dateng komen di blogku 😭
    Eh*, tapiii ... Itu si Jaey blogger bukan seeeh, wwwkkk 😅, mangap eh maaf

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak dimakamkan mas .... Suhu ajay susah di kubur nya karena punya ilmu rawa rontek jadi harus digantung kuburannya..🤣🤣🤣

      Hapus
    2. Cocok sekali, selain itu kepala sama badannya juga harus misah, soalnya rawa rontek itu berbahaya sekali.😂

      Hapus
  15. Gadis itu menggeleng." Aku Pratiwi, bukan Nita yang kau sangka istrimu."

    Mungkin dia mawar 🤭🤭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Betul atas ane si Mawar, penjual bakso boraks 😆🏃‍♂️

      Hapus
    3. Sepertinya suhu jaey lagi sentimen nih sama Nita, pasti mau ngutang baksonya ngga dikasih.🤣

      Hapus
    4. sekarang saya tau kenapa karakter di cerita namanya Pratiwi sama Nita, hmm inspirasinya dari situ toh hehehe

      Hapus
  16. Pak Lurah Agus jahar banget ya? Sudah ngambil istrinya Satria, terus kenapa istirinya Satria dibunuh? Alasannya apa pak Lurah Agus begitu? Si Jaey juga dihabisin . Apa nantu si Jaey juga dibuang ke sungai kayak Nita?. Kirain Herman mau buang mayat nya Jaey di laut Banda Maluku yang terkenal sangat dalam , kayak pahlawan Christina Martha Tiahahu yang dulu jenazahnya di buang di laut Banda oleh penjajah Belanda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo menurut Kang Satrio, si Jaey kuburannya dipisah mbak jadi dua kuburan, kalo cuma dibuang di laut bisa hidup lagi 😆😆

      Hapus
    2. Nah, itu sudah dijawab sama suhu Ajaey sendiri.😄

      Hapus
    3. Satunya lagi di Planet Pluto yaa Suhu Ajay..🤣🤣

      Hapus
  17. Jadi si NIta ini punya kembaran yach? Agak bingung hahaha bacanya sambil masak sih wkwkwkwkwk :) Btw hebat juga tuh Pak Agus, lurah sakti. Main mistis2 juga dia ya hihihihi...Kira2 siapa ya lawan yang mumpuni, kali aja masih ada sambungannya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada lawannya mbak ntar kloningannya Jaey Hidup lagi...🤣🤣🤣

      Hapus
  18. Bisa mirip banget sama nita ya suster pratiwinya, sebenernya kenapa nita ini sampai di bunuh pak lurah, trus pusaka apa sebenarnya yang mau dicuri jaey. Mas, aku penasaran banget lanjutannya ini.. hehe

    BalasHapus
  19. bisa begitu banyak intrik ya mas jadi membuat orang tidak sabaran pingin tahu endingnya

    BalasHapus
  20. Ada betulnya juga lo
    Jika terlalu sibuk dengan toko
    Kadang istri sampai dilupakan
    ah ya sudahlah, saya tunggu sambungannya saja
    Nita eh Pratiwi

    BalasHapus
  21. Mulanya kaya misteri sewaktu satria berada disana...plot yang menarik

    BalasHapus
  22. mari kita tunggu kelanjutannya lagi...hahhahaha
    Ndak mau berekspektasi alur ceritanya. cukup nikmati saja...hahhaha

    aah, tapi kasihan pak dokter yang ajakannya ditolak pratiwi.
    Terus semangat pak dok!!!!

    BalasHapus
  23. Akhirnya terjawab sudah kemana sebenarnya si nita..
    huh.. jahat banget pak lurah, kenapa mayatnya dibuang di sungai.. pantes aja arwahnya gentayangan ya..

    terus pratiwi itu siapanya nita? kenapa bisa mirip? atau hanya halusinasinya si satria aja yaa..

    BalasHapus
  24. Makin seru :D. Dan apakah Nita dan Pertiwi adalah anak kembar yg tertukar :D??

    Hebat juga nih pak lurahnya.. punya jimat kebal pula :p. Aku nebak2 akhirny dulu deh :D

    BalasHapus
  25. aku kira ini udah part yang tamat, ternyata masih bersambung ya, bocoran dikit dah mas agus soal endingnya wkwkwkkwk
    baidewei, ini cerita tahun 90an kah, lahh kok foto presidennya masih pak soeharto :D
    jadi keinget jaman dulu waktu belum krismon hahaha

    BalasHapus
  26. Astaga.... gore banget yah cerpen kali ini... pikiran aku melayang2 ngebayangin betapa kejinya itu si Lurah Agus.. wkwkwk

    Semoga endingnya pratiwi nikah sama si dokter Andi.. ehh sama satria maksudnya.. wkwkw

    Pusaka apakah itu...??? Sekilas aku baca ini entah kenapa kok malah keinget sama serialnya Suzanna yah..? Padahal nggk ada korelasinya... mungkin karena film suzanna kebanyakan adegan bunuh2an sama perdukunan..

    BalasHapus
  27. Woooh, ternyata Nita dibunuh Lurah Agus yaaa. Terus pusaka apa sih itu, serem banget.
    Mau tanya nih, om agus. Apakah di Indonesia masih banyak yaa orang yg menyimpan benda pusaka semacam itu? 😶

    BalasHapus