Kisah parkir di bank
Pagi hari setelah sarapan maka Agus memutuskan untuk berangkat ke bank, bukan karena ia bekerja disana tapi untuk membuka rekening bank, maklum gajian adsense nya sepertinya sudah dekat karena saldonya sudah melewati satu juta, tinggal beberapa ratus ribu lagi maka ia bisa gajian. Alhamdulillah setelah setahun akhirnya ia bisa merasakan dapat duit dari internet, semoga saja tahun ini, kalo tidak ya tahun depan.
Dengan motor Honda Astrea nya ia lalu menuju sebuah bank di kecamatan. Nama banknya tidak usah disebutkan ya, takutnya nanti disangka promosi padahal tidak dapat bayaran. Tapi kalo penasaran bank apa yang dipakai, Agus kasih singkatannya saja yaitu BRI.
Setengah jam kemudian ia sampai di tempat tujuan. Bank masih tutup karena baru jam tujuh pagi lewat tapi sudah ada seorang satpam yang bertugas plus tiga orang yang sepertinya sudah menunggu, mungkin ingin buka rekening seperti dirinya atau ada urusan lain. Setelah memarkirkan motor kesayangannya itu iapun lalu bertanya.
"Maaf pak, bukanya kapan ya?"
"Sebentar lagi mas jam 8."
Agus melihat jam di hapenya, memang sudah pukul 7.55 menit. Akhirnya setelah mengucapkan terima kasih iapun lalu mencari tempat duduk yang nyaman. Karena sedang pandemi maka diatur tempat duduknya agar tidak terlalu dekat. Beberapa orang datang lagi sehingga suasana agak ramai.
Tak lama kemudian bank pun buka. Agar tidak suntuk maka Agus membuka hape sambil bermain Facebook. Setelah menunggu beberapa saat kok dirinya tidak dipanggil padahal orang disebelahnya yang datang lebih belakangan sudah dipanggil. Akhirnya karena penasaran iapun bertanya kepada sekuriti.
"Maaf pak, kok aku belum dipanggil padahal datang duluan."
"Berapa nomor antrian bapak?"
Agus tentu saja terkejut." Hah, jadi pakai nomor antrian pak?"
"Tentu saja pak, kalo tidak pakai nomor antrian bisa kacau. Silahkan ambil disana pak." Ujar satpam itu menunjuk satpam satunya lagi yang bertugas memberikan nomor antrian.
Agus melihat nomor antriannya yaitu 17 sebuah angka cantik seperti hari kemerdekaan kita, tapi coba kalo langsung daftar, harusnya dapat nomor empat atau lima, padahal yang dipanggil baru nomor tujuh, masih tersisa 10 lagi.
Ternyata lama juga pelayanan untuk satu orang, dari pada bete Agus lalu mengeluarkan hapenya dan melihat bagaimana blognya, apakah sudah ada yang komentar.
"Permisi." Sebuah suara terdengar dan seseorang berdiri di sampingnya lalu duduk. Agus terpesona juga dirinya, seorang wanita muda, mungkin berusia 20 tahunan mengenakan baju warna hijau muda dengan kerudung berwarna mustard.
Gadis itu duduk lalu mengeluarkan smartphone nya lalu asyik bermain hape tanpa tahu dirinya diperhatikan oleh Agus.
"Mau buka rekening bank mbak?" Pancing Agus setelah beberapa lama diam saja. Ia terkejut lalu mematikan hapenya.
"Ngga mas, mau ngurus ATM yang kemarin hilang."
Oh, hanya itu jawaban Agus. Sebenarnya pengin tahu sih kenapa ATM nya bisa hilang tapikan kurang etis. Jadi ia ganti dengan lainnya." Mbak kerja di pabrik mana?"
Ia tersenyum, duh manisnya." Ngga mas, aku ngga kerja pabrik tapi dari rumah. Saya menjual berbagai macam produk kecantikan seperti parfum, skincare, dan juga tas. Saya jual lewat online."
Wah kebetulan batinnya." Kalo begitu punya nomor WA dong, boleh minta nih?"
Ia kembali senyum." Boleh saja mas, ini nomor WA nya, barang kali mas mau beli skincare buat pacar. Kebetulan lagi ada promo."
"Belum punya pacar mbak." Jawab Agus cepat cepat, sambil berkata dalam hati, maunya mbak yang jadi pacarnya hehehe.
"Oh maaf mas."
"Ngga apa-apa mbak. Eh, namanya siapa ya mbak, jadi nanti biar manggilnya lebih mudah."
"Renita, panggil saja Nita atau Ita juga boleh."
Nama yang bagus batinnya." Mbak punya blog tidak? Biar nanti aku promosikan juga di blog saya biar jualannya makin laris."
"Punya mas tapi tidak terurus. Biasanya aku jualan lewat IG sama aplikasi online shop. Tidak terlalu banyak buat akun takut anak di rumah tidak terurus." Jawabnya sambil tersenyum.
Gubrak, tentu saja Agus terkejut bukan main. Kirain masih kuliah atau SMA malah, soalnya wajahnya masih unyu-unyu. Beruntung tak lama kemudian nomornya dipanggil oleh satpam. Setelah permisi maka iapun masuk.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya ia dipanggil juga oleh pegawai bank. Setengah jam kemudian rekening barunya pun jadi. Dilihatnya Renita juga sedang dilayani oleh pegawai lainnya.
Agus segera keluar untuk pulang menuju tempat parkir. Begitu sampai disana alangkah terkejutnya ia seperti disambar petir tapi sayangnya tidak menjadi Gundala karena Agus bukan Sancaka.
Sepeda motor Honda Astrea miliknya sukses dan gemilang ditutupi oleh sebuah Mobil Innova. Agus celingak-celinguk, takutnya ia di prank dan ada YouTubers yang sedang merekam aksinya. Kan sekarang lagi ngetrend begitu.
Ia mencoba mencari apakah ada kamera tersembunyi yang sedang merekam. Benar saja, dilihatnya di kejauhan ada sebuah kamera. Iapun lalu datang kesana dan melambaikan tangan.
"Ada apa mas?" Tanya seseorang, Agus menengok dan ternyata yang bertanya padanya adalah satpam yang berjaga tadi.
"Ini pak, barang kali ada kamera iseng rekam."
"Itu kamera cctv parkir mas. Jangan aneh-aneh." Tegurnya.
Kampret, kirain ada yang rekam aksinya buat konten dan nantinya viral, kan lumayan. Akhirnya Agus kembali ke parkiran.
Bingung juga dia, mau di dorong kendaraan yang menutupi motornya ya susah. Ini mobil gede bukan sepeda motor apalagi gerobak cilok yang gampang didorong. Mau buka pintunya mungkin dikunci, biarpun bisa dibuka juga tidak bisa menyetirnya, lagian pasti ia disangka mencuri, bisa-bisa ia ditangkap polisi dan dipenjara, gagal rabi maning deh.
"Ada apa mas?" Tanya seorang laki-laki muda pakai jas rapi seperti orang kantoran, sungguh beda dengan dirinya yang hanya pakai kaos hasil kampanye.
"Anu mas, saya sedang nyari pemilik mobil Innova ini karena motor saya mau keluar tidak bisa karena ketutupan."
Pria muda itu terkejut." Oh maaf mas, tidak sengaja karena hanya sebentar saja soalnya nunggu istri saya. Biar aku parkir disana."
Tak lama kemudian ia langsung masuk ke mobilnya tapi urung karena seorang wanita berbaju hijau muda datang, siapa lagi kalo bukan Renita.
"Maaf mas lama karena prosesnya agak ribet." Katanya pada lelaki muda itu. Mereka berdua lalu masuk dan tak lama kemudian mobilnya pun berjalan memutar. Pas lewat depannya kaca mobil terbuka
"Jangan lupa promosikan ya mas." Kata Renita sambil tersenyum.
Sueee, kata Agus dalam hati biarpun kepalanya mengangguk.
TAMAT
Kan kena imbasnya, si Nita udh punya suami sama anak.. haha
Udh gtu dpet endorse gratisan lagi.. wkwk 😅
Eh, ngga taunya Nita bini orang , wwkk ..
ᕦᶘ ᵒ㉨ᵒᶅᕤ
Padahal kalo viral, lumayan yaaa Mas bisa terkenal cuma gara-gara motor mau keluar tapi ga bisa.
Cerpennya keceee mas, untung kalo ini tokohnya ga horor yaa 😂
Pengin ikutan Kak Kal El minta traktiran sama Kak Agus dong 🤪
Eh, Agus kena zonk 🤣🤣
Semoga ini hanya terjadi dlm cerpen ajah, bukan kenyataan. Bisa gazwat🤭
Lucu2 🤣 melambai ke kamera cctv 🤣🤣
lawan karakternya juga nita, kalo nggak pasti pratiwi haha
Etapi kan udah terhibur dengan gajian dari adsense.
Btw ajarin dong cara gajian dari gugel.
Kayaknya cuman saya doang nih yang nggak pernah gajian :D
Inget aja bentar lagi gajian dari google. 🤣🤣🤣
Ngomong-ngomong kisah ini pengalaman pribadi ya, mas? Kok seperti kejadian nyata. Hahaha. Makanya kalau pdkt harus yakin dulu, doi sama jomblonya apa udah ada yang punya. Eh *kabooooor 🏃🏃🏃😂😂😂
Setelah dibaca, agak2 mirip pengalaman pribadi nih mas hihihi... :P . Awkward moment banget itu, ternyata yg digodain istri orang hahahahaha .. untung suaminya ga tau yeee :p
wagus waguss tetep ya kalau ada yang bening nggak mau dilewatin aja
mantappp dahh
ini modus orang kantorku juga begini wkwkwk