Kijang Innova Reborn mobil idaman keluarga
Tiitttt, bunyi klakson terdengar di sebuah minimarket. Sebuah mobil Toyota Innova Reborn warna putih masuk ke dalam pelataran parkir. Seorang lelaki berusia kurang dari 30 tahun berpakaian rapi keluar sambil tersenyum pada temannya yang sudah menunggu di tempat tersebut.
"Wah, keren amat kamu Man." Kata Satria, teman dari pengendara mobil itu.
"Iya dong kang Satria." Jawab Herman. Ia memang datang kesini untuk bertemu dengan teman akrabnya itu yang ia kenal lewat internet. Sudah lama mereka saling kenal karena sama-sama hobi menulis lewat blog.
Setelah saling bersalaman maka mereka lalu duduk. Satria masuk kedalam lalu memesan sebuah kopi lagi.
"Wah, ngga nyangka kalau kamu ternyata punya mobil man." Kata Satria lagi dengan kagum. Sebuah mobil Toyota Innova Reborn berwarna putih terparkir dengan rapi dan terlihat licin mengkilap, mungkin kalau ada lalat yang nemplok juga akan terpeleset saking licinnya. Body mobil dari Toyota ini tampak gagah dan berkharisma, sepertinya pabrikan dari Jepang itu berhasil mengubah badannya dari yang sebelumnya agak membulat menjadi sedikit macho.
Disebelahnya lagi berdiri sebuah mobil yang masih saudara kandung dengan Toyota yaitu Avanza. Cuma bedanya mobil tampak sedikit kotor dan berlumpur, maklum pemiliknya habis melakukan perjalanan jauh dari Depok ke Jakarta untuk bertemu dengan dirinya, soalnya musim hujan, mana harus menerjang sedikit banjir.
"Alhamdulillah sih kang. Makasih ya kamu sudah mau datang jauh-jauh kesini. Gimana kabarnya nih?"
Satria lalu menjawab pertanyaan ku, setelah itu kami ngobrol topik apa saja sambil makan kopi dan cemilan yang ia beli di minimarket tersebut. Mulai dari ngeblog yang makin lama makin kecil pendapatan adsensenya, berita Corona yang makin lama makin mengkhawatirkan, sampai kabar artis yang tertangkap basah kena razia narkoba atau prostitusi online.
Ting, sebuah pesan masuk ke hapenya. Ia lalu melihat hapenya dan wajahnya sumringah.
"Siapa itu Man?" Tanya Satria setelah melihat muka temannya itu, sepertinya ia penasaran.
"Pacarku. Ia ingin tahu aku ada dimana, kami sebelumnya sudah janjian ketemu. Aku balas dulu pesannya ya." Jawabnya lalu tanpa menunggu ia langsung menulis lalu mengirim pesan chat tersebut.
"Cieee, boleh dong aku kenalan dengan pacarmu." Ia menggoda.
"Tenang saja, sebentar lagi ia datang kesini kok. Awas, kau jangan sampai naksir ya." Jawabnya sambil tertawa. Satria tentu saja ikut tertawa.
Lima menit kemudian sebuah motor datang dengan penumpang seorang wanita muda berparas sedap dipandang, ia masih berusia sekitar 20 tahun dan memakai baju warna biru muda, sesuai dengan kulitnya yang kuning langsat. Herman mengenalnya dari sosial media dan karena cocok maka mereka pun pacaran.
Setelah membayar Abang ojol maka wanita itupun mendatangi mereka berdua.
"Ani, perkenalkan temanku Satria." Katanya pada kekasihnya yang baru datang.
"Rani." Ucapnya sambil mengulurkan tangannya pada temannya itu.
"Oh namamu Rani ya, aku Satria." Ia lalu menjabat tangannya.
"Sudah tahu kang, mas Herman kadang cerita tentang kamu." Katanya sambil tersenyum. Satria tentu saja agak bangga.
Setelah mereka ngobrol sejenak Rani lalu berkata pada kekasihnya itu." Mas, katanya mau datang ke rumah, ibu dan bapak sudah menunggu lho."
Astaghfirullah, aku lupa, kata pemuda itu. Ia lalu minta maaf kepada Satria karena hari ini ada perlu penting. Sebagai teman yang baik tentu saja Satria maklum.
Setelah pamit pada sahabatnya itu maka ua lalu mengajak Rani. Kekasihnya itu kagum karena mereka naik mobil Toyota Innova." Kirain aku punya mas Herman itu yang Avanza." Katanya sambil tersenyum manis.
Pemuda berusia 30 tahun tentu saja bangga." Kalo itu punya temanku sayang."
"Wah, mobilnya masih baru ya mas." Dia berkata lagi setelah melihat-lihat interior mobil nya.
"Memang masih baru sayang, baru sekitar setahun. Suara mesinnya juga masih halus, sehalus suaramu." Jawabnya mulai merayu.
"Idih, mas her bisa saja." Katanya sambil tersenyum.
Ia lalu menyalakan musik syahdu untuk membuat suasana makin enak. Beruntung Innova dilengkapi dengan fitur entertainment bagus seperti speaker yang oke, volume kontrolnya juga bisa disetel dari setir. Radionya juga menggunakan layar sentuh berukuran 8 inchi sehingga terkesan futuristik, tidak kalah dengan Jarvis-nya Ironman lah.
Setengah jam kemudian mereka tiba di rumah Rani yang ada di sebuah desa yang cukup jauh dari jalan raya.
"Wah, nak Herman ternyata sudah punya mobil Innova ya padahal masih muda." Kata bapaknya Rani kagum, soalnya pacar anaknya itu belum berusia 30 tahun sudah punya mobil Innova, sedangkan para tetangganya yang sudah berusia 40 tahun juga masih banyak yang naik motor. Ada sih yang punya mobil tapi Avanza atau Agya, itupun bisa dihitung dengan jari.
"Alhamdulillah pak lagi ada rejeki jadinya bisa punya mobil." Jawabnya merendah.
"Silahkan masuk nak. Maaf rumah kami berantakan."
Lelaki ganteng itu lalu masuk ke dalam setelah permisi, membuat tuan rumah makin kagum. Sudah kaya, tahu sopan santun lagi. Ternyata didalam rumah sudah disiapkan makanan yang banyak sehingga ia jadi kikuk sendiri, maklum ia baru pertama kali datang kesini tapi sudah disiapkan jamuan mewah. Ah, ini pasti tuah dari Innova-nya.
"Ayo nak dimakan masakannya. Ini semua masakan dari ibunya Rani. Mohon maaf kalo ala kadarnya dan mungkin rasanya kurang enak." Tuan rumah mempersilahkan tamunya makan.
"Pasti masakannya enak pak, melihatnya saja sudah bikin lapar." Jawabnya. Ia memang kebetulan sedang lapar karena saat di minimarket itu hanya ngopi dan makan kue kering.
"Ayo nak Herman dimakan masakan ibu." Seru seorang perempuan paruh baya yang wajahnya mirip Rani. Ah, ia pasti ibunya.
Herman pun lalu makan dengan lahap. Masakan itu sebagian besar bumbunya banyak cabenya sehingga rasanya pedas tapi bikin nagih. Dalam sekejap ia sudah makan dua piring. Tentu saja tuan rumah senang melihat tamunya menghabiskan hidangan yang mereka sediakan.
Sehabis makan ia lalu leyeh-leyeh di beranda rumah yang adem dan tampak masih asri, maklum di kampung. Tiba-tiba perutnya terasa melilit. Ah sial, ini pasti karena ia kebanyakan makan sambal tadi.
"Nak Herman, apa bisa antarkan Rani ke tempat budenya? Sudah lama ia tidak bertemu dan jadi kangen." Tuan rumah tiba-tiba nongol disampingnya.
Herman tentu saja mengiyakan walaupun sebenarnya perutnya sudah mulas, malu dong sama bapaknya pacarnya kalo ia harus minta ijin dulu ke belakang.
Ternyata bukan cuma pacarnya saja yang ikut. Ibunya Rani, bibinya dan juga adik-adiknya ikut serta. Dalam sekejap mobil itu sudah dijejali dengan tujuh penumpang. Beruntung ini adalah Innova yang tempat duduknya agak longgar sehingga leluasa. Beda dengan becak atau gerobak yang muat dua orang saja sudah mepet.
Berangkatlah mereka menuju rumah budenya yang ternyata terletak di kota sebelah dengan perutnya yang semakin melilit. Suara ibunya Rani yang sedang aktif berbicara dengan adiknya tidak ia perdulikan, ia hanya mengangguk angguk saja jika ditanya olehnya.
Karena perutnya mulai dangdutan maka ia tidak konsen dalam menyetir dan tanpa sengaja mobilnya menerjang sebuah lubang. Akibat yang ditimbulkannya sangat fatal. Mobil yang tadinya cukup berisik tiba-tiba jadi sunyi. Ibunya Rani jadi gelisah dan menutup hidungnya membuat pemuda itu salah tingkah. Tak mungkin ia membuka jendela mobil dengan tiba-tiba, pasti akan ada pertanyaan.
Bibinya Rani langsung menyeletuk." Uh, kok bau sekali sih. Bau apa ini?" Katanya sambil membuka kaca jendela mobil.
Herman hampir mau pingsan.
"Iya Bi, seperti bau kentut." Adiknya Rani yang baru berusia 10 tahun ikut bicara sambil menutup hidung.
Pemuda berusia 30 tahun itu hanya diam saja.
"Bukan ah, ini bau AC kok." Rani tiba-tiba berkata memecahkan kesunyian.
"Bau AC kok seperti ini." Celetuk adiknya yang lainnya berusia 15 tahun.
"Mungkin AC nya rusak. Besok benerin ya mas her."
Ia hanya mengangguk saja. Duh, makasih banyak ya beb.
Setelah sampai tujuan dan semuanya sudah masuk ke rumah budenya maka ia buru-buru pergi ke belakang, Rani hanya geleng-geleng kepalanya saja.
Ah, akhirnya lega juga, batinnya sambil mengelus-elus perutnya. Tiba-tiba hapenya bergetar dan sebuah pesan masuk.
"Mas, kapan pulangnya. Anakmu sudah kangen nih dan pengin jalan-jalan."
Ah sial, mengapa istrinya tiba-tiba mengirim pesan disaat seperti ini sih, kan merusak kesyahduan saja, batinnya. Buru-buru Herman menghapus pesan tersebut. Saat ia hendak menghapus pesan itu tiba-tiba hapenya berbunyi, sebuah telepon masuk.
"Man, cepat jemput aku ya di kantor, sekalian bawa mobil Innova nya karena aku mau ketemu klien."
TAMAT
Waktu Herman nganter Rani dengan menyetel musik harusnya lagu bang Haji yang berjudul
Bila kamu disisiku hati rasa Syahdu
Suatu hari tak bertemu hati rasa Rindu.
Kuyakin ini semua perasaan cinta tetapi hatiku malu untuk mengatakannya..🤣🤣🤣🤣
..
Herman-herman,, udah bawa mobil orang, main sama cewe lain lagi di belakang istri.. wkwkwk
Tapi good job aktingnya.. wkwk "Suuueee" kalau kata Mas Satria mahh
istrinya di rumah lagi mengandung #jadi auto mewek hiks....
(。>ㅅ<。)
|ω;`) sorry…akuh cirambayy
huhu...
tumben mas herman nyebut kang satria pake sebutan 'kang', biasanya pake sebutan mas satria bwahahhahahah
oh..aku tau itu bau apa pas di mobil hahhahahah, paraaaah mas agus ntar dislepet mas her ni bentar lagi dibikin ngenes mulu wkwkwkwk (tawa ala bebek kejepit pintu).
etapi makannya habis 2 piring loh, pedes semua lagi...hahhahahhaha
untuk cerpen kali ini mbul bilang pendeskripsian fitur mobilnya tergambar alus mas...bagus hehehe..
ga kayak ngiklan (((e emang bukan ngiklan sih ya ))). pokoknya i like it pola penceritaannya !
ketauan belangnya hihihi
Halow Bu.. jangan-jangan itu bau ketek? Di blogku ada nih tips-tipsnya...
Mobil masih boleh pinjam padahal. Nggak kebayang kalau nanti dia beli mobil betulan. Ckckck 😑
Btw jadinya gimana tuh? keluarga si pacar ditinggal gitu aja?
Jadi ingat dulu waktu nikah, dipinjamin mobil mevvahnya Kadis di sana, terus karena semua serba sibuk urus persiapan pengantin berangkat, eh tuh mobil dibawa adik sepupuku dong, buat jemput pacarnya.
Alhasil, pas udah mau berangkat, mobilnya masih di ujung dunia, terpaksa deh si paksu naik kijang yang ada.
Mana dia pake baju adat yang di bagian belakang pinggang ada keris, dan topinya tinggi, ditambah paksu jangkung, jadilah dia duduk mengkerut di mobil biar muat hahaha.
Ada-ada aja memang ya para lelaki tebar pesona pakai mobil bagus.
Si wanitanya juga kok ya percaya-percaya aja dengan hal tersebut hahaha.
Kayak si Herman tuh, ckckckck
Sudah kuduga untung saja tidak bocor di dalam mobil, bisa berabehh saos kacang colek 🤣🤣🤣 wkwkwkw
Saya membayangkan betapa pengap nya di dalam mobil itu dengan aroma seperti itu, huu... Sesak nafas.
Biar ngga genit lagi tuh dia , wwkkk
⟵(o_O)
Udah bawa mobil orang, nipuin pacar pula tuh.
Mending Rani nya dioper aja Man. 😆
Kasihan anak istrimu di rumah lho, Man. Ah dasar kamu buaya.🙈
Ngebayangin Rani yg bakal trus ngejar2, dan istri Herman yg bakal murka :p
https://hermansyahmywapblog.blogspot.com/2020/11/makhluk-manis-dalam-lift-cerpen.html?showComment=1605101152333&m=1#c5914100266901403152
Tapi kalau di FTV masih sama-sama single, cuman si supir suka dandan keren dan bawa-bawa mobil tuannya untuk memikat perempuan 🤣.
Semoga Herman bisa segera bertaubat ya 🤪
padahal udah mau niruin gimana caranya bisa beli mobil wkwkkw
Ah dasar buaya banyak gaya.
Eh salah, supir buaya banyak gaya😂
Halooo mas agus🖐
aku tadi mengira si rani bakalan kepincut ama herman
aku belum perncah cobain naik innova yang baru, yang aku tau pas dijalan, bodynya gede