Kisah-kisah horor di tempat kost
Ngekost atau menempati rumah kontrakan, biasanya berukuran 3x3 meter menjadi pilihan sebagian orang. Biarpun harus bayar tiap bulan tapi masih banyak yang menyukainya, alasannya bisa jadi karena dekat dengan tempat kerja sehingga tidak kena macet di jalan, selain itu bisa juga belum bisa membangun rumah karena biayanya mahal.
Selain itu jika ngekost bisa dianggap latihan untuk hidup mandiri, bisa mengatur hidup sesuai keinginan kita terutama bagi yang sungkan tinggal di rumah mertua, pokoknya enak.
Selain enak, kadang tempat kost juga menyajikan sensasi berbeda terutama horor. Banyak kejadian kejadian mengerikan yang terjadi di rumah kost. Apa saja peristiwa horor yang tidak kalah dengan KKN desa penari? Ayok baca, tapi sebelumnya bagi yang penakut disarankan tidak usah baca, takutnya nanti malam tidak bisa tidur karena terbayang bayang.
Horor Mie Instan
Sebagai anak kost maka Agus selalu menyediakan mie instan di kamarnya. Mau dibilang tidak sehat lah, ini itulah ia masa bodoh, yang penting bisa hemat biarpun ia tentu saja tidak selalu makan mie kemasan itu.
Duarr, suara petir di kejauhan membuat Agus sadar dari keasyikannya main hape. Dilihatnya sudah jam 11 lewat. Iapun masuk ke dalam kamar kost karena hujan mulai turun. Perutnya melilit, baru ia sadar, makanan terakhir yang masuk perutnya itu sebelum Maghrib.
Segera saja ia mengeluarkan sebungkus mi instan berwarna hijau. Ah, dingin-dingin memang paling enak makan mie soto. Dengan bersiul-siul ia lalu ke dapur.
Setelah menuangkan air ke wajan ia lalu menyalakan kompor.
Ctak, ctak, sudah beberapa kali ia mencoba menyalakan kompor gas tapi tidak berhasil juga. Ia melihat tabung gasnya dan tepok jidat. Lha gimana tidak, wong jarumnya menunjuk warna merah yang berarti kosong.
Dengan kesal akhirnya Agus lalu keluar menembus kegelapan malam sambil membawa payung, mana hujan deras lagi, tapikan perut perlu diisi karena ia bukan pertapa. Tapi sayangnya hasilnya nihil, toko sembako langganannya sudah tutup. Mau ke toko lainnya juga sepertinya percuma karena sudah hampir tengah malam pasti tidak buka juga.
Akhirnya malam itu menjadi horor karena inilah pertama kalinya ia makan mie instan mentah sejak terakhir kali ia makan waktu kecil dulu. Ia remas-remas mienya sambil membayangkan mantannya yang dulu kabur dengan temannya.
Horor suara berisik di kamar sebelah
Keesokan harinya setelah kerja Agus lalu makan mie sepuasnya untuk menuntaskan dendam semalam. Baru mau duduk leyeh-leyeh di emperan kost untuk menikmati angin sore tiba-tiba terdengar suara riuh rendah. Astaga, apakah tempat kostnya ada tawuran massal ataukah tetangga kostnya ada yang berbuat mesum dan mau digerebek.
Tak lama kemudian Doni, teman yang ngekost di sebelahnya datang sambil membawa pasukan, ada sekitar lima belas lebih yang bergerombol masuk ke emperan kost.
Maaf mas, kami mau arisan, cuma sebentar kok dan cuma sekali doang kok, Kata Doni pada penghuni lainnya.
Iya sih cuma sebentar, tapi kok dari ashar sampai hampir Maghrib kok masih belum kelar, mana suaranya berisik. Akhirnya dari pada ngedumel tidak jelas Agus lalu kabur naik motor.
Alhamdulillah, setelah pulang habis isya ternyata rombongan preman itu sudah tidak ada.
Dengan santai Agus lalu nyetel tivi. Baru Lima menit terdengar goncangan keras. Lantai yang ditempatinya terasa bergetar, begitu juga dinding. Hampir saja Agus menyangka ada gempa kalo saja tidak disusul bunyi musik Metallica yang mengalun dari tetangga depannya.
Tak lama kemudian Herman nongol dari balik pintu sambil nyengir. Maaf mas, mau nyoba Speaker Aktif yang baru beli sebentar doang, tidak apa-apa kan.
Woi Herman, ini tempat kost bukan konser dangdut, emang dikira hutan apa.
Barang hilang secara misterius
Ini salah satu kejadian horor lainnya. Karena hari Minggu maka Agus bermaksud main ke rumah pacarnya. Setelah mandi dan memakai pakaian yang bagus maka ia lalu keluar untuk wakuncar.
Setelah mengunci pintu ia lalu ke teras depan. Dengan bersiul-siul karena sebentar lagi ia akan jumpa dengan pacarnya, tapi siulannya langsung berhenti ketika sampai disana. Sandal yang baru dibelinya seminggu di toko online raib, padahal sebelumnya ia yakin menaruhnya di sana.
Tentu saja Agus kelabakan. Ia bertanya pada Doni tapi sayangnya ia juga tidak tahu karena sedang asyik menelpon. Tanya Herman juga sepertinya percuma karena ia sedang asyik berkaraoke dengan video instrumental di YouTube dengan volume maksimal.
Ia coba cari kembali ke dalam kamarnya barang kali ada di sana tapi sayangnya nihil. Duh, apakah maling? Kalo dicuri mau lapor ibu kost, sepertinya juga percuma karena paling bilangnya ikhlaskan saja.
Saat sedang bingung itulah Jaey, yang kamarnya ada di sebelah Herman nongol. Pakaiannya rapi karena baru pulang kondangan dan dibawahnya ia memakai sandal yang sedang dicarinya.
Maaf mas, tadi mau ijin tapi karena lagi mandi jadinya dipakai saja, ngga hilang ini, ujarnya tanpa rasa bersalah lalu nyelonong masuk ke kamar untuk nonton acara FTV kesukaannya.
Agus cuma geleng-geleng kepala.
Jaey, biarpun kamu suka nonton SCTV tapikan slogannya satu untuk semua tidak harus dipraktekkan.
Demikian kisah-kisah horor di tempat kost, sebenarnya masih banyak hal yang mengerikan lainnya, tapi cukup tiga dulu. Kalo kamu pernah mengalami kejadian horor apa di kost-kostan?
TAMAT
Heavy thoughts tonight
And they aren't of Snow White
Dreams of war, dreams of liars
Dreams of dragon's fire
And of things that will bite, yeah
Sleep with one eye open
Gripping your pillow tight
Exit light
Enter night
Take my hand
We're off to never-never land
*Sambil manggut-manggut sampai leher patah.. wkwkwk*
#terus abis itu ditabok ama pembaca Mas yang lain, soalnya pada bosan sama pemain Nita terus wkwkkw
semuanya ternyata horror ya hehe.....inget maem mie mentah waktu dulu Mbul, makannya sambil sesenggukan berlinang air mata soalnya ngelih ga bisa pasang gas elpiji juga waktu kecil :D
#disambit
#promo terselubung
Nice story
Sekalinya lihat ada gelas berisi cairan warna orange, aku pikir itu es jeruk, pas diminum kok rasanya aneh, ternyata itu jamu beras kencurnya Emak 😭😭
Horor banget, mana kejadian nyata pula wkwkwk. Semenjak saat itu, aku takut kena prank jamu lagi 😂
Btw kisah horor yang pertama itu aku pernah ngalami, mas. Tapi sepertinya aku selangkah lebih kreatif daripada mas Agus. Gak ada gas, aku bisa masak mie instan pakai rice cooker atau heater 🙈. Ngekos mengajarkanku menjadi lebih kreatif dan visioner. 🤪
3x3.. masa muat Si Doni dan 14 temannya 🤣🤣
Hihi nanti mau pinjam sepatu Herman juga sama mobil kang satria 🤣🤣
Kalau aku malah kangen mas makan mie mentah, dan sesekali sengaja makan mentah wlw ada air panas, hihi, rasa asin-asin bumbunya itu tak terlupakan dan sensasi guncang2 bungkusnya agar bumbu menyatu 🤣🤣
Kalau punya pacar berarti rame2 juga yee ngapelnye.🤣🤣🤣
Jarang kali orang udah nikah ngekost, Yang ada ngontrak.🤣🤣
Berarti yang bikin jadi horor ngekost Jaey, Herman dan mungkin si Doni kali yaa..🤣🤣🤣🤣🤣
Kirain bakal ada penampakan atau sosok apa lah yang muncul di kosan yg angker..
Pernah jemur pakaian dalam 1 hanger. Pas mau diangkat, eh udah hilang. Udah nanya ke temen-temen, nggak ada yang liat.
Sedih banget kehilangan1 set pakaian dalam. Wkwkwk
Lebih horornya lagi, kalo udah waktunya kiriman, tapi belum dikirim juga sama ortu. Hiks hiks hiks..
Saya juga dulu ngekosnya lama banget, bahkan setelah nikah ngekos juga pernah.
Yang horor di atas memang sering ya, etapi waktu kuliah saya pernah ngekos lama di kosan yang dapurnya pake kompor minyak tanah, jadi jarang banget ada drama gas abis, yang ada drama mie instan bau minyak tanah wakakakakak.
Trus setelah kerja, makan mie instannya naik level, bukan masak sendiri lagi, tapi dimasakin bibik-bibik di warung kecil pinggiran jalan. dan horor banget deh, mengapa ya, mie instan dimasakin bibik-bibik jualan itu enak banget ya? hahahah
horor berisik juga udah sering banget, bahkan jadi pertengkaran, kalau barang hilang sih Alhamdulillah kayaknya jarang atau saya nggak ingat ya? :D
soalnya sering banget saya ngekos di sebuah rumah kecil, kamar kosnya nggak banyak-banyak amat, meski rumah gede, tapi orang yang ngekos ga sampai 10, pernah juga kos orangnya banyak, tapi nggak betah :D
slogan satu untuk semua emang ada benernya juga sih ya, tapi aku ga seberani itu juga
kalau pinjam barang sesama temen kosan, palingan ya kudu ngomong :D