Aib suami harus ditutupi

 

Setelah berkenalan dan pacaran selama tiga bulan maka Jaey mantap untuk meminang Amanda menjadi istrinya biarpun ia baru kenal. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, baik keluarganya maupun keluarga kekasihnya mendukung keputusannya untuk menikah.

Sesudah lebaran idul Fitri maka diadakan acara pernikahan mereka. Acara ini tidak mengundang banyak orang, hanya beberapa kerabat dan tetangga saja yang diundang. Ini sesuai dengan permintaan jaey dan Amanda yang ingin pernikahan sederhana saja. 

Sebulan kemudian Jaey minta izin pada Reyna ibu mertuanya untuk pindah ke rumah kontrakan. Alasannya tempat itu lebih dekat dengan kantornya.

Walaupun masih berat tapi Reyna merestui juga anaknya pindah dengan suaminya, apalagi tempat kost itu tidak terlalu jauh juga.

Setelah pindah maka Jaey agak bebas. Ia bisa hangout bareng temannya atau main hape sepuasnya tanpa ia segan pada mertuanya.

Seperti hari Minggu ini. Karena libur kerja maka sejak bangun tidur ia kerjanya main ponsel sepuasnya. Setelah jenuh bermain mobile legend maka ia ganti dengan berselancar di sosmed. Kemudian ia membuka dashboard blogger karena kebetulan blognya lama tidak di update.

"Mas Jaey, apa tidak bisa berhenti sejenak, bantuin ngurus rumah dong. Itu atap bagian belakang bocor lho. Sekarang musim hujan, bahaya bisa kepleset."

"Ah nantilah, lagi seru nih." Jawabnya sambil matanya tetap melototi layar ponselnya.

"Tapi mas..."

Plak... Belum sempat istrinya menyambung ucapannya, sebuah tamparan kena di pipinya. Tentu saja Amanda terdiam seakan tidak percaya suaminya memukulnya. Air matanya jatuh ke pipinya.

Jaey sendiri langsung berhenti main hapenya. Ia terdiam dan ingin meminta maaf karena tidak sengaja menamparnya.

Tok..tok..tok pintu depan berbunyi tanda ada yang mengetuk.

Dengan masih sedikit berlinang air mata Amanda membuka pintu. Betapa terkejutnya Jaey ketika tahu yang datang adalah Reyna, ibu mertuanya.

Waduh modar aku. Pasti Amanda akan mengadu dan aku bisa dimarahi keluhnya. Mukanya langsung pucat.

"Lho Andah, kenapa kamu menangis." Wanita separuh baya yang masih cantik itu terkejut ketika melihat anak kesayangannya menangis.

" Oh ibu." Ia pun memeluk ibunya.

Melihat hal itu makin kecut lah hatinya. Pasti sebentar lagi ia bakal mengadu bahkan mungkin dilebih-lebihkan. Tapi istrinya ternyata tidak mengadu.

"Oh ibu, aku tadi berdoa kepada Allah, kapan ibu akan datang menengok karena aku kangen. Tidak disangka ternyata Allah langsung mengabulkan doaku. Jadi aku menangis karena terharu Bu." Ucapnya panjang lebar. 

"Oh Andah, masa ibu tidak menengok sih." Katanya sambil tersenyum sambil mengusap air mata anaknya.

Melihat hal itu maka hati jaey langsung tersentuh, tidak menyangka hati istrinya ternyata sebaik itu.

* * *

Sesampainya di rumah dan menaruh tas Hermes nya maka Reyna langsung bicara ke Satria suaminya.

"Pah, tadi aku main ke Andah, tidak disangka ia menangis melihat ku."

Satria yang sedang asik membaca majalah popular menyahut." Baguslah kalau begitu, itu tandanya anak kita sudah dewasa Bu.

"Tapi kok aneh saja, ia kan tidak pernah menangis lho pah."

"Apanya yang perlu di khawatir kan Bu, anak kita sudah gede. Jangan terlalu khawatir."

"Tapi..."

"Kalau khawatir, besok tinggal telepon saja. Jangan terlalu sering mengunjungi lah, ngga enak sama mantu."

Akhirnya esok harinya wanita itu menelpon anaknya. Betapa kagetnya ia ketika dijawab bahwa ia sedang ada di IGD rumah sakit.

Segera saja Reyna kesana sendirian karena suaminya sudah berangkat menuju toko dagangannya. Setelah bertanya pada sekuriti dimana letak IGD akhirnya ia sampai juga. Hatinya yang sebelumnya was-was jadi lega ketika melihat anaknya tidak kurang suatu apapun.

"Lho, lalu siapa yang masuk IGD Andah?"

"Mas Jaey Bu, kemarin sore ia kepleset di kamar mandi dan tangan kanannya patah."

Oh, hanya itu saja kata yang keluar dari mulutnya.

Sementara itu Jaey sendiri sedang ditangani oleh Dokter muda khanif. Tangannya kanannya dibungkus perban, begitu juga pipi kirinya diplester sebab sedikit bengkak. Dokter itu agak bingung, kalo kepleset dan tangannya patah itu mungkin masih wajar, sebab bisa saja karena terantuk pinggiran kolam, tapi kenapa mukanya juga bonyok.

Ketika ia melihat berkas yang dibawakan oleh Pratiwi asistennya barulah tahu. Ia tersenyum lalu menuju pasiennya yang sedang terbaring di ranjang.

"Mas Jaey ini suaminya Amanda ya?"

Melihat nada bicaranya, Jaey yang sedang rebahan jadi bangun." Dokter kenal istri saya?"

Dokter khanif tersenyum." Bukan kenal lagi mas, dulu aku satu kelas di kampus dengannya. Amanda dulu salah satu bintang kampus kami karena ia pemakai sabuk hitam dan sudah sering juara kalo ada perlombaan."

Modyar, tentu saja Jaey kaget karena istrinya tidak pernah cerita.

"Dulu ada kejadian, ada dua jambret yang mencoba mencuri tasnya. Tentu saja akibatnya dua jambret itu jadi bulan-bulanan dia dan harus nginap di IGD hahaha..."

Dokter itu menepuk-nepuk pundaknya." Yang sabar ya jadi suaminya."

Sueee....

TAMAT