Bukan jatuh cinta

 Sore itu Anita sedang santai di rumah sambil minum teh hangat dan bermain hape ketika sebuah mobil masuk ke halaman rumahnya. Melihat mobil itu gadis itu tersenyum karena ia tahu yang datang adalah Amanda, teman baiknya dulu waktu kuliah. Maklum, mereka dulu satu kost apalagi satu kampus biarpun beda jurusan. Ia jurusan psikologi sedangkan sahabatnya itu manajemen.

"Manda, kenapa tidak kasih tahu dulu sehingga aku bisa menyiapkan makanan dan cemilan." Ujarnya sambil memeluk wanita cantik berbaju biru yang baru keluar dari mobilnya. 

"Ah, aku enggak mau merepotkan kamu Nita." Katanya sambil balas memeluk.

"Sendirian nih, mana kang Jaey suami kamu." 

Wanita itu tersenyum." Ia lagi ada pekerjaan Nita, jadi tidak bisa kesini."

Mereka berdua lalu masuk kedalam rumahnya. Setelah ngobrol sana sini akhirnya Amanda bicara tujuannya datang kesini.

"Nita, sebenarnya aku kesini ada perlu penting ingin cerita dan minta saran kamu. Tapi aku mohon jangan kasih tahu orang lain apalagi kalo sampai suamiku tahu."

Wah, apakah mereka bertengkar, batinnya. Walaupun belum tahu masalahnya apa tapi ia mengangguk.

Wanita muda itu lega. Ia percaya bahwa teman baiknya itu tidak akan membocorkan informasi yang hendak ia bicarakan. Tapi untuk memulainya ia agak jengah juga malu.

Melihat reaksi temannya itu maka Anita tahu kalo temannya itu menanggung beban yang agak berat. Iapun memegang tangannya sebagai support.

"Begini, sebenarnya akhir akhir ini aku sedang jatuh cinta dengan seseorang, tapi bukan kang Jaey suamiku."

Tentu saja gadis itu kaget juga tapi mukanya biasa saja.

Melihat reaksinya maka Amanda lega. Ia memang tidak salah datang kesini untuk curhat.

"Tiga bulan lalu kamu tahu kan kalo aku kena korona dan menjalani isolasi mandiri di sebuah gedung. Nah, di gedung itu aku bertemu dengan Satria. Sejujurnya awal bertemu aku biasa saja apalagi aku juga sedang kena penyakit. Aku bahkan jarang ngobrol disana."

Anita mengangguk, temannya itu dulu memang memberikan kabar kalo dirinya kena covid 19.

"Setelah 14 hari dan dinyatakan sembuh maka aku dan mas Satria mulai rajin komunikasi. Awalnya karena kami sama-sama masuk ke grup WhatsApp bersama orang lain yang juga kena korona. Lalu ia mulai rajin chat aku secara pribadi. menanyakan bagaimana kabarku dll walaupun ia tahu aku sudah memiliki suami karena kang Jaey juga rajin menengokku saat isoman."

Ada rasa tertarik mendengar cerita sahabatnya itu tapi Anita tetap diam mendengarkan.

"Awalnya aku tidak terlalu menggubris tapi ia ternyata pintar merayu. Ia sering mengirimkan pesan-pesan romantis, humor receh tapi lucu dan juga kadang hadiah ke rumahku. Jujur saja aku jadi tertarik karena kang Jaey itu orangnya agak serius dan kaku. Ia lalu mengajak untuk bertemu dengannya di suatu mall. Jujur saja aku tahu itu tidak benar tapi entah aku tetap kesana juga. Akhirnya kami bertemu dan ia memang orangnya menarik. Aku jatuh cinta padanya, pada bang Satria. Ia masih sendiri."

Ada seraut senyum di mulut Anita mendengar cerita sahabatnya itu.

"Sejak itu aku jadi rajin komunikasi dengan dia kalo suamiku pergi ke kantor. Aku tahu perbuatan ku ini salah dan dosa. Aku pernah coba untuk menghentikan semua ini."

Gadis ayu yang dari tadi diam saja kini bicara." Menghentikan bagaimana."

"Ya aku blok nomornya, blokir juga WhatsApp dan sosmed nya. Pokoknya semua yang berhubungan dengannya aku putuskan."

"Oh syukurlah."

"Tapi... Aku malah jadi gelisah sekali. Ku merasa dunia ini hampa Nita, akhirnya aku hubungi dia lagi. Bang Satria tidak marah ketika tahu ia ku blokir, ia mengajak aku makan siang saat ada waktu seolah-olah tidak ada apa-apa. Ia baik banget, ia juga mau mendengarkan keluh kesah ku. Itu membuatku sekarang agak dingin dengan kang Jaey.

Wanita muda itu hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar cerita temannya.

"Aku tahu perbuatan ku ini salah. Tolong kasih aku saran Nita. Aku tahu kamu bisa ngasih saran terbaik untukku."

Anita menarik nafas dulu baru ia bicara." Pertama, aku ingin tanya dulu. Apakah kamu masih ingin bersama suami mu ataukah bersama dengan Satria."

Amanda lega karena teman baiknya itu tidak langsung menghakiminya sebagai tukang selingkuh tapi ia malah bertanya hal yang memang ingin ia ambil keputusan, tak salah memang ia menjadi tempat curhat." Aku masih ingin dengan kang Jaey. Biarpun ia memang agak kaku tapi ia baik. Semua kebutuhan aku dipenuhi, dirumah ia juga selalu rajin membantu pekerjaan rumah. Tapi terus terang aku bingung bagaimana memutuskan hubungan dengan bang Satria. Tiap aku mencoba melupakannya tapi malah terbayang-bayang terus. Aku sudah blokir ia beberapa kali tapi kembali tak berdaya dan hubungi dia lagi."

Anita tersenyum." Baiklah Manda, aku senang kamu masih bisa berpikir positif. Pertama, menurutku kamu itu bukan sedang jatuh cinta. Tapi lebih tepatnya kamu sedang ketergantungan dengan dia karena menganggap dia lebih menarik. Ini mirip dengan orang sakau."

"Kedua, belum tentu ia orang baik. Jika ia orang baik tentu dia tidak akan mendekati apalagi menggoda dan mengajak makan istri orang lain. Apakah ia hanya mengajakmu makan saja?"

Tentu saja Amanda jadi terjengah dengan pertanyaan temannya itu. Mukanya jadi sedikit merah." Tentu sajalah Nita, aku masih sadar."

"Aku hanya bercanda Manda, masa kamu aku tidak kenal kamu " Anita lekas tertawa untuk menghilangkan suasana tidak enak." Sejujurnya langkah kamu sudah benar dengan memblokirnya, tapi sayangnya kamu kadang seperti kebingungan atau malah tambah teringat dia."

Amanda hanya mengangguk." Sejujurnya aku sudah berusaha melupakan dia, tapi tiap aku ingin melupakannya malah makin mengingat dia."

"Justru kalo kamu ingin melupakannya dengan cara seperti itu tidak tepat. Misalnya, aku mau nonton drakor favoritku agar bisa melupakan satria, aku ingin jalan-jalan biar bisa melupakan satria. Nah, nama dia kamu sebut-sebut terus, bagaimana kamu bisa lupa."

"Oh, lalu aku harus bagaimana."

"Cara untuk melupakannya ialah dengan tidak menyebut-nyebut dia, misalnya kamu kan suka nonton drakor, niatkan nonton drama Korea itu untuk senang-senang saja tanpa keinginan untuk melupakannya. Kalo kamu ingin jalan-jalan maka niatkan jalan-jalan untuk refreshing saja. Tapi yang paling penting dari semua itu adalah kamu harus konsisten dengan sikapmu, jangan lupa juga berdoa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk."

"Selain itu, coba eratkan lagi hubungan mu dengan suamimu, bisa dengan melakukan hal yang kalian sukai bersama, misalnya jalan pagi bareng atau hal lainnya."

Amanda langsung berdiri dan memeluk erat-erat sahabatnya." Makasih banyak atas sarannya Nita, kau memang sahabat terbaikku. Aku juga berterimakasih kamu tidak menyalahkan ku apalagi menghakimiku."

Gadis itu balas memeluk." Bukan hakku untuk menyalahkan mu. Kuharap kamu bisa menentukan yang terbaik untukmu. Ingatlah selalu, biarpun Satria kelihatannya baik tapi belum tentu ia orang baik. Biasanya laki-laki jika ada maunya maka akan tampil baik, setelah kamu masuk kedalam perangkapnya barulah kamu tahu sifat aslinya."

Perempuan itu mengangguk." Makasih sudah kamu ingat kan. Akan aku lakukan semua saranmu, doakan agar hubungan ku dengan kang jaey lancar kembali ya."

Anita mengangguk dan setelah berpelukan kembali Amanda lalu masuk ke mobilnya dan pulang. Gadis itu hanya bisa berdoa semoga hubungan temannya itu baik-baik saja.

TAMAT