Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kamar kost digerebek warga tengah malam


 "Mas, motor saya kempes " teriak seorang gadis kepada kakaknya yang sedang asyik bermain hape di teras rumah. Budi segera melihat motor adiknya, ternyata memang benar ban belakang Honda Vario nya kempes. Ia segera menegakkan motor tersebut dan setelah diteliti ternyata ada sebuah paku tertancap disana.

"Ya udah bawa motornya ke mang Khanif, biar nanti ditambal." Katanya enteng.

"Aduh mas, aku ada janji dengan Mira lho sekarang, takutnya mang khanif lama nambalnya, bisa berabe nanti." Katanya merajuk dengan bibir agak cemberut. Mang khanif adalah tukang tambal ban yang ada di pinggir jalan dekat perempatan.

"Ya udah, bawa motorku saja ya kalo memang penting." Katanya sambil memberikan sebuah kunci. Tentu saja Nita kegirangan, ia mengucapkan terima kasih lalu segera menstarter motor Kawasaki ninja warna hijau milik kakaknya. Karena ia kadang meminjam motornya maka tidak kagok biarpun untuk keperluan sehari-hari seringnya naik Vario. Paling hanya memasukkan gigi kedepan yang agak kagok, tapi setelahnya lancar saja.

"Wah, kok naik motor ini Nita." Tanya temannya ketika ia melihat sahabatnya itu datang dengan kendaraan baru.

"Motorku bannya kempes kena paku, terpaksa pakai motor kakakku. Yuk, pakai helm, nanti kita keburu telat ke bioskop." Katanya sambil memberikan helm. Mira hanya mengangguk saja lalu mereka berdua melaju ke tengah kota untuk menonton film Dear Nathan: Thank You Salma yang sedang tayang.

Jam 9 malam kami berdua baru pulang ke kamar kost. Nita memang ngekost disini karena lebih dekat ke tempat kerja, begitu juga Mira yang merupakan rekan kerjaku di kantor, yang tinggal di sebelah kamarku.

Awalnya bapak dan ibunya tidak setuju kalo ia tinggal di tempat kos soalnya anak gadis, tapi Nita merajuk dengan mengatakan kalo tiap hari pulang ke rumah ia bisa kecapaian soalnya tempat kerjanya agak jauh dari rumahnya. Akhirnya orang tuanya setuju melepas anaknya ngekos dengan syarat hanya tempat kos putri. Setelah mencari informasi kesana-kemari akhirnya dapat juga tempat kost yang hanya khusus menerima perempuan saja. Yang punya namanya Bu Heni, dimana rumahnya di belakangnya. Jam 10 malam gerbangnya sudah ia kunci untuk keamanan dan juga agar tidak ada anak asuhnya yang nakal, misalnya membawa lelaki ke kamarnya tanpa sepengetahuan ibu kos.

"Neng, nasi gorengnya makan disini apa dibungkus saja?" Tanya mang Agus penjual nasi goreng pada gadis yang sedang bermain ponsel di depannya.

"Bungkus saja mang, biar nanti makan di kontrakan."

"Kok sendirian neng, mana Satria pacarmu." Kata mang Agus sambil mengaduk nasi goreng di wajan agar kecapnya rata. Ia memang heran, biasanya gadis itu datang dengan pacarnya bahkan sering makan berdua disini karena tidak boleh makan bareng di tempat kost.

Nita diam tidak menjawab meneruskan bermain hape. Ia memang sedang ribut dengan pacarnya. Gara-garanya Satria ketahuan selingkuh dengan rekan kerjanya yang bernama Devi. Biarpun kekasihnya itu sudah minta maaf dan mengaku khilaf tapi ia masih sakit hati, apalagi Mira juga mengompori, sekali selingkuh maka selamanya ia akan terus selingkuh, begitu katanya.

Gadis cantik itu sendiri masih bimbang, ia sebenarnya masih sayang tapi hatinya juga masih sakit. Itu sebabnya ia tadi sore nonton bioskop dengan temannya itu sebagai pelipur lara hatinya yang marah. Ia tidak menggubris beberapa pesan WhatsApp darinya.

"Ini nasinya neng, semuanya 24 ribu." Kata mang Agus sambil memberikan plastik berisi dua bungkus nasi goreng. Gadis itu langsung memberikan uang 50 ribu, setelah menerima kembaliannya maka iapun pulang.

Tapi belum sampai di tempat kost, ditengah jalan sudah ada orang yang menghentikannya, siapa lagi kalo bukan Satria.

"Beb, jangan kau ngambek terus sama Abang dong. Abang tahu Abang salah dan khilaf, please, maafkan aku ya." Katanya sambil membawa seikat bunga dan juga beberapa batang coklat kesukaannya.

"Maaf bang, Nita sudah lapar, tolong minggir ya, aku mau pulang."

"Kalo lapar, bagaimana kalo kita ke mang Agus saja seperti biasa, nanti Abang yang traktir."

"Tak usah ya bang, lebih baik Abang traktir Devi saja." Katanya ngambek lalu segera menyalakan motor ninja miliknya lalu pergi. Pemuda berusia 25 tahun ini tahu kalo pacarnya itu masih ngambek jadi tidak mengejar, karena bisa-bisa ia tambah marah. Biarlah, yang penting ia tidak seketus sebelumnya, nada bicaranya juga sudah agak lunak.

Setelah pacarnya pergi maka Satria merasa ada sesuatu yang salah, tapi apa ya. Pemuda itu tiba-tiba keluar keringat dingin, Nita naik motor ninja warna hijau, apa mungkin itu motor pacar barunya, apalagi kemarin Mira juga meledek kalo Nita sudah punya pacar.

* * *

"Mir, aku sudah ngantuk, udah dulu ya." Katanya pada temannya sambil menguap. Acara Tivi juga sudah tidak ada yang menarik apalagi ini sudah jam 11 malam lewat, Nasi goreng yang dibelinya sudah ludes dari tadi. Ia tadi cerita bertemu dengan pacarnya dan Mira tentu saja tambah senang ketika sahabatnya itu bilang kalo ia cuek saja.

"Ya udah, awas nanti mimpinya jangan ketemu dia ya." Ledeknya.

"Idih, apaan sih." Nita lalu mengambil sebuah bantal dan melempar padanya, yang disambut dengan cekikikan olehnya.

Sebelum masuk kamar kostnya gadis itu melihat lagi motor milik kakaknya. Kendaraan roda dua itu terparkir aman di dalam gerbang, begitu juga beberapa motor lain seperti Honda Beat, Yamaha Mio milik penghuni lainnya. Ia memang tidak memasukkannya ke kamar karena sempit dan agak susah. Biarlah, toh selama ini aman karena pintu gerbang digembok, baru dibuka keesokan harinya oleh Bu Heni.

Ia sudah tertidur lelap ketika ada suara gaduh di luar, membuatnya terbangun Tentu saja ia kaget bukan main, apalagi itu suara seperti banyak orang.

Sambil menguap karena ngantuk Nita keluar juga untuk melihat. Dilihatnya banyak orang diluar gerbang, beberapa diantaranya ia kenal seperti pak RT jaey yang rambutnya sudah mulai beruban tapi kadang masih genit padanya dan juga Udin, ketua pemuda kampung disini sekaligus merangkap keamanan. Mira dan juga beberapa penghuni kost lainnya sudah pada bangun dan keluar bahkan Mira sudah digerbang membuka pintu. Ia memang yang diserahi tugas membuka dan menutup gerbang. Maklum, ia ponakannya Bu Heni.

"Ada apa ini pak RT?" Tanya nya pada Jaey. Orang-orang yang sebelumnya ribut langsung berhenti berteriak.

"Begini Mira, kami dapat informasi kalo di kamar kost ini ada seorang lelaki yang masuk kemari, padahal sudah jadi peraturan disini kalo selain suami istri tidak ada yang boleh bercampur dalam kamar kost." 

"Benar, bawa keluar laki-laki itu..." Teriak beberapa orang menimpali perkataan ketua RT.

Tentu saja Mira jadi terkejut dan juga dongkol." Maaf bapak-bapak, aku kira itu informasi yang salah. Mana mungkin disini ada pria, kami disini juga tahu aturan itu dan tidak berani melanggar. "

Biarpun wanita itu sudah menjelaskan tapi tentu saja para warga tidak langsung percaya." Kami tidak percaya, biar kami periksa sendiri." Teriak beberapa orang.

Karena merasa percuma berdebat apalagi ia yakin tidak seperti yang dituduhkan maka ia membuka gerbang lebar-lebar." Silahkan periksa kalo tidak percaya, tapi awas, kalo ada barang rusak apalagi hilang maka kalian harus tanggung jawab."

Akhirnya pak RT dan tiga orang warga desa lalu masuk ke dalam, bahkan seorang diantaranya merekam dengan ponsel miliknya. Kamar pertama yang dituju adalah kamarnya Nita. Biarpun gadis itu terkejut tapi ia mempersilakan saja, dibukanya pintu depan.

"Maaf ya neng Nita." Ujar pak Jaey dengan senyum-senyum. Gadis itu diam saja tak menjawab.

Tiga orang itu masuk kedalam dan memeriksa ruangannya tapi tidak ada seseorang atau sesuatu. Raut muka mereka jelas kecewa." Wah nihil pak RT."

"Coba periksa kamarnya lagi, menurut info kan disini." Perintahnya lagi.

"Pak RT gimana, udah jelas cuma ruang belakang dan tengah ini saja yang ada dan sudah kami periksa. Belakang kan tembok tinggi tidak mungkin diloncati, masa suruh periksa lagi." Bantah warga yang diperintah.

"Apa artinya ini pak RT? Maksud pak RT aku menyembunyikan laki-laki disini." Teriak Nita, tentu saja ia terkejut dan juga tidak terima dengan perkataan lelaki paruh baya.

"Wah enggak neng, maksudnya kontrakan sini." Pak RT buru-buru bicara." Coba kalian periksa kamar lainnya."

Akhirnya mereka keluar lalu memeriksa, tapi sayangnya 10 ruangan yang ada di tempat kost sudah diperiksa tapi tidak ada seorang lelaki pun, semuanya penghuni kontrakan perempuan semuanya. Tempat itu dikelilingi tembok tinggi sehingga rasanya tidak mungkin orangnya kabur keluar.

Tentu saja pak RT jadi kecewa. Dengan muka kecut ia mendatangi Mira, yang sudah bersama Nita dan penghuni kos lain." Maaf Mira, ternyata memang tidak ada laki-laki disini." Sejujurnya aku juga tidak terlalu percaya kalau dapat info, tapi kulihat disini ada motor laki-laki, jadi aku pikir kalian ada yang pacaran disini."

"Motor laki-laki?" Tanya mereka bingung.

"Lha, motor siapa itu. Seingatku kalian disini tidak punya motor itu kan." Ujar pak RT sambil menunjuk motor Kawasaki ninja warna hijau yang nongkrong dengan tenang di parkiran kost. Para warga juga mengangguk-angguk.

Baik Nita maupun Mira cuma bisa tepok jidat." Duh pak RT, itu motornya Nita."

"Lho, bukannya motormu itu Honda Vario neng?" Kata pak RT yang memang sering memperhatikan gadis manis itu kalo lewat.

"Motor ku memang Vario pak, cuma waktu aku main ke tempat emak ternyata ban belakangnya bocor, jadi terpaksa aku pakai motor ninja kakakku karena waktunya mepet mau kesini, besok baru mau aku balikin." Jelasnya panjang lebar.

Oalaahhh..

"Ngomong-ngomong pak RT, bapak dapat info dari mana itu?" tanya Mira penasaran.

"Dapat dari Satria, tuh orangnya dibelakang."

Para warga maupun penghuni kos melihat kearah yang ditunjuk tapi tidak ada orang yang dimaksud.

"Wah, dia sudah kabur dari tadi pak RT." Jelas seorang warga.

Dan Nita cuma bisa ngelus dada, karena ternyata ini ulahnya.

TAMAT

Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

27 komentar untuk "Kamar kost digerebek warga tengah malam"

  1. Kirain kisah hantu, ada hantu cowok yg ga kelihatan, hihi.. ternyata kisah ttg satria bikin hoax 🤣

    Btw maaf, Nita sampai gak kakinya pas naik ninja 🤣🤣🏃‍♂️🏃‍♂️

    BalasHapus
    Balasan
    1. kayaknya sih ga sampai soalnya anaknya pendek...😂🤣🤣

      Hapus
    2. Bukan bikin hoax tapi salah kasih info kang 🤣

      Btw, sudah dijawab tuh sama orangnya.😄

      Hapus
    3. Pakai sepatu yang tingginya setengah meter mbul.🤣

      Hapus
    4. Sama aku juga pendek 🤣
      Nah good idea tuh pakai sepatu tinggi tapi kalau cowok gak mgkn pakai sepatu tinggi 🤣

      Klo cowo pendek naik motor tinggi mgkn baiknya pas mau jalan standar motornya dibiarin aja kali ya, pas motor sdh jalan baru standarnya diangkat wkwk

      Hapus
    5. Kalo cowok pakai Enggrang saja kang.🤣

      Motor jalan sebaiknya standar nya tidak usah diangkat, biar pas belok kiri langsung kejungkel.😂

      Hapus

    6. Ganti sama ban Vario Jadi pendek motor Ninjonya....Eehh Ninja.🤣🤣🤣

      Hapus
    7. Sebenarnya tadinya nulis motornya bukan ninja tapi Suzuki Satria Fu, tapi nantinya tulisannya. "Nita naikin Satria tiap hari." 🤣

      Hapus
    8. wakakakka...pake engrang dong...

      kalau nita mah pake hai hil...eh high heels bertali aja hahahhaha...

      ngakakkkkk

      Hapus
    9. High heels setengah meter ya mbul.🤣

      Hapus
  2. wakakkakakakak....bisa naik motor ninja hahahahha...mendingan ikutan moto GP aja ya biar bisa balapan sama Marco Melandrie atau Valentino Rossi (tapi Rossi udah pensiun ya)...😂🤣🤣

    ngomongin naik motor mbul malah belum bisa naik motor, tepok jidat. Jadi pengen latian naik motor. Dulu sih sering diopyak opyak suruh belajar naik motor. Tiap pulang sekolah atau libur panjang diagendakan suruh latian naik motor, cuma kadang banyakan takutnya, soalnya pernah jatuh jadi agak agak keder. Cuma kalau ngeliat jaman sekarang kayaknya naik motor penting, terutama buat pergi pergi ke tempat deket akhirnya jadi pengen belajar lagi. Kadang disuruh yang lebih ekstrem lagi latian nyetir mobing, eh tapi naik motor aja blom bisa. Kalau naik sepeda sih udah khatam hahhahahha

    kalau ga salah ingat Devi itu nama abangnya kang satria ya. Tapi kalau di cerpen tetangga sebelah Devi itu teman kantornya herman. Wkakkakakak....tokoh cerpennya seperti biasa udah pada apal ya. Ntar kalau Nita terus, takut pembaca ada yang bosan ga mas agus hahhahahah #sungkem..

    Request mas, cerpen horror lagie...atau horror komedi yang 5-6 sekawan tuh kayak biasanya Satria, Herman, Agus, Jaey, Khanif dll wkwkwk...biasanya cerita horror komedinya bikin ngakak juga 😂🤣





    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah kalo sudah bisa naik sepeda harusnya gampang naik motor, tinggal tarik gas doang.😂

      Kalo latihan naik mobil enaknya tidak takut jatuh dan lecet ya mbul.🤣

      Bukan takut pembaca bosan tapi karena pulsanya belum masuk makanya diganti.🤣

      Cerpen horor komedi sudah ada tuh di blognya kang satria, yang Jaey dan Amanda.😄

      Hapus
    2. Aku ngebayangin Nita pakai ninja kayak gimana 🤣🤣🤣. Jangan bilang ninja yg buat anak2 itu loh Yaa mas 😂.

      Ini satria kelewatan banget. Udah lah, fix diputusin ga bakal dimaafin seumur idup. 🤣🤣. Nyebar pitnah aja 😅

      Hapus
  3. He he .... Wajarlah Pak RT nya curiga. Di kos anak gadis ada motor cowok. Selamat malam, Mas Agus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar juga ya Bu, apalagi Nita biasanya pakai Vario bukan ninja.😄

      Hapus
    2. Motor Ninja mah gampang kalau mau sesuai sama penggunanya turunin saja monoshock belakangnya atau dipotong. Sekalian shock depannya juga dipendekin kaya motor Honda Repsol Dhani Pedrosa jadi sesuai dengan pemiliknya.😁😁😁

      Hapus

    3. Adu2 Neng Nita...Jangan Tinggalkan Aku.

      Dengarlah Dulu Kan Kujelaskan, Jangan Begitu Cepat Engkau Marah.

      Boleh Cemburu, Asalkan Jangan, Sama Devi...😊😊


      Devi itu tanteku.🤣🤣🤣

      Hapus
    4. Wah kang Satria punya ninja jadinya tahu bagaimana modifnya biar sesuai sama yang nunggangin ya 😄

      Hapus
    5. Oh ternyata Devi tantenya ya.🤣

      Hapus
    6. kayaknya ada yang dah siap masuk dapur rekaman nih...cengkok mana cengkok...wkwkwkkw...pich control diatur ya....😂🤣

      Hapus
    7. Nanti mbul jadi manajernya ya.😄

      Hapus
  4. dih kang satria bikin goaib aja menyebabkan berita bohong, padahal motor ninja kan motornya mba nita :D, ahirnya dia kabur takut di gebukin warga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya Satria kabur ke rumah mas khanif.😁

      Hapus
  5. hahahhaa, aku nggak ngira kalau asal muasalnya gara-gara si motor cowok, kasian motornya dijadiin tersangka

    BalasHapus
    Balasan

    1. Iya mbak Is soalnya motornya Kawasaki. Bukan Yamaha...Kalau Yamaha pasti damai deh.🤣🤣🤣✌✌

      Hapus
  6. Ulah Satria nih,...motor yang dipake kan bisa gonta ganti... Bikin heboh....

    BalasHapus
  7. motor Kawasaki yang mencurigakan....
    😁🤣😁

    BalasHapus