Menjajal Toyota Fortuner dari Cikande ke Anyer
Daftar Isi
Siang itu saya berteduh di emperan toko. Hujan bulan Februari memang sedang deras-derasnya. Saya terpaksa berteduh karena lupa membawa jas hujan karena tadi pagi cuaca cerah dan jas hujannya buat menjemur karak. Begitulah, saya terpaksa berteduh kedinginan sambil menunggu hujan reda, sementara Honda Astrea saya biarkan diguyur hujan karena emperan tokonya kecil.
Duh, coba kalo saya punya mobil, pasti tidak akan senelangsa ini. Ya Allah, semoga saja ada mobil datang membawa saya agar tidak lama kedinginan.
Tak lama kemudian datang sebuah mobil Avanza. Mobil itu jalannya kencang sekali sehingga ketika lewat, air trotoar yang menggenang itu langsung tanpa permisi mengguyur mengenaiku. Otomatis bajuku basah kuyup.
Jiancuk, apa ngga lihat ada orang apa. Matane picek yo.
Tak lama kemudian ada sebuah mobil lagi yang hendak lewat. Kali ini adalah Toyota Fortuner. Karena dendam kena ciprat mobil sebelumnya, aku mengambil pempes yang kebetulan hanyut terbawa air, jika tuh mobil sampai nyipratin, akan langsung aku timpuk, urusan perkara belakangan.
Ajaib, entah pemiliknya tahu aku mengambil pempes hingga takut mobilnya lecet atau memang ia orang baik. Mobil itu pelan saja lewat di depanku. Bukan cuma pelan, bahkan langsung berhenti di emperan toko itu.
"Agus, disini toh rupanya." Pemilik mobil itu membuka jendela dan aku kaget ternyata itu satria, teman akrabku di blogger.
"Lho kang satria, tumben angin apa datang kesini."
"Ada perlu penting sama kamu."
Ternyata ia kesini agar aku kembali mengulas atau review mobil barunya ini yaitu Toyota Fortuner. Aku hanya bisa mengelus dada
Tapi sebagai blogger yang profesional, saya akan tetap mereview, tentu saja setelah menunggu hujan reda dan aku mengganti baju.
Sebagai mobil yang mengusung konsep SUV (Sport Ulitily Vehicle), Fortuner menurutku secara desain tidak mencerminkan kepribadian seperti itu. Jika tidak punya pembanding atau dibandingkan dengan Avanza Xenia, mobil ini memang seakan memiliki karakter macho, gahar dan maskulin. Tapi jika kita sandingkan dengan Mitsubishi Pajero ataupun Nissan Terra, jelas mobil keluaran Toyota ini masih kurang kekar. Coba saja jika ketiganya disandingkan, anda akan tahu mana yang lebih gahar.
Ok, mungkin Toyota Astra Motor bermain aman dengan desain mainstream seperti itu, mungkin karena konsumen disini tidak mau desain yang ekstrim walaupun aku yakin banyak juga orang yang mencari desain yang gahar, buktinya banyak juga Pajero lalu lalang di jalanan, sekaligus membuktikan kalo perekonomian Indonesia masih lumayan baik biarpun nyari duit aku makin susah.
Setelah masuk ke kabinnya, kesan mewah memang langsung terasa. Soundnya juga bagus, iyalah harganya setengah miliar. jumlah kursinya ada 7 seater, mirip dengan Pajero atau Terra. Tak ada masalah sih, cuma kalo memang mengusung konsep sport, idealnya kursinya cukup 4 seat saja, seperti Nissan X-Trail luar ( Nissan X-Trail Indonesia tetap tujuh seat karena menyesuaikan dengan konsumen yang hobi bawa keluarga besar), jadi untuk akselerasi dan kecepatan kendaraan lebih maksimal kan.
Mungkin Fortuner mengusung konsep semi sport, jadi selain bisa untuk balapan dan gagah gagahan, tapi jika ada kondangan bisa bawa anak istri plus cucu dan menantu, lumayankan ngirit biarpun amplopnya cuma satu.
Ok, sekarang saatnya tes mesin. Aku dan satria pun menuju ke barat, bukan dalam rangka mencari kitab suci, cuma ingin ke Banten. Soal tenaga, jika untuk orang yang tidak neko-neko sudah lebih dari cukup. Tarikan mesin ok dan bisa melibas jalanan. Akselarasi juga oke, untuk menyalip kendaraan lain tinggal goyang dikit maka langsung lewat walaupun ini tergantung supirnya ya. Di daerah Ciruas ada sedikit banjir, cuma dengan ground clearance ( jarak antara bodi dan tanah) tinggi maka ia libas saja, pokoknya mantap lah. Itu semua berkat mesin bertenaga 136 HP (horse power) atau tenaga kuda. Entah kuda mana yang digunakan hingga tenaganya sekuat itu, mungkin kuda Sumba atau Madura, tapi yang jelas bukan kuda lumping.
Setelah melewati Kramat watu, cuaca berubah panas. Aku lantas menyalakan AC agar lebih semriwing. Eh, ternyata AC nya kurang dingin. Aku lantas putar ke nomor tiga, barulah hawa panas hilang, tapi satria malah misuh misuh, terlalu kencang katanya. Heran juga, mobil harganya hampir lima ratus juta tapi kok AC nya kurang dingin, tapi melihat satria marah, aku jadi sadar, mungkin dia beli Fortuner karena gampang masuk angin, jadinya nyari mobil yang AC nya tidak terlalu dingin.
Agar lebih leluasa mereview, aku lantas pindah ke kursi tengah setelah melewati Cilegon. Joknya tentu saja sangat enak, apalagi masih plastikan. Niatnya sih ingin tiduran, tapi entah karena jalanan yang agak jelek atau apa, kok perasaan kepala agak puyeng. Ketika mobil berkapasitas 2500 cc ini mengisi pertamak di Carita, aku lalu keluar. Beberapa burung emprit lantas berputar-putar di kepalaku sambil berkicau, piye rasane naik Fortuner, esih penak naik Honda Astrea dewek toh. Sial, ini pasti karena masuk angin sebab tadi kehujanan, sebab dulu naik Terra nya juga ngga begitu.
Habis dari Anyer kamipun balik lagi ke Serang. Iya, cuma muter-muter saja. Kali ini lewat tol karena hari sudah sore. Saat tiba di Cikande, Saya coba lihat, ternyata bensinnya sudah turun tinggal tiga perempat. Lumayan boros juga apalagi mesinnya 2500 cc, lebih irit Ayla tetangga saya yang nyampai Merak juga belum turun bensin nya, apalagi dengan Honda Astrea saya, jangan tanya ya, beda kelasnya. Selama perjalanan tadi, iseng-iseng saya nanya, kenapa sih tidak beli Pajero saja yang lebih gahar.
"Harga jual kembalinya bagus Gus "
Eh eh buset, sebenarnya dia beli mobil buat di naiki apa buat dijual lagi sih? Ok, kalo Avanza Xenia atau Ayla wajar ya karena kendaraan roda empat untuk ekonomi menengah ke bawah, tapi jika Fortuner, mobil kelas atas, bukannya yang penting driving experience sport, pengalaman mengendarai mobil sport, apalagi penghasilan adsense nya puluhan juta tiap bulan. Eh, tapi ngga ada salahnya juga sih, nyoba mobil sport tapi harga jualnya ngga turun drastis.
Waktu sudah lewat Maghrib ketika saya turun dari mobilnya. Setelah basa basi sebentar satria pun pulang. Saat itulah, saya baru sadar.
Motorku, motor Astrea ku mana!
Tamat
Kalau menurutku sih mobil Nissan terra sama mobil Pajero bagusan Pajero lah? Kalau di bawa dalam jarak jauh khususnya di jalan berkelok itu nyaman dan tak berisik. Btw, itu mas Agus cius ? Baru ketemuan sama udha satria secara langsung ? Aku aja belum pernah lho ketemu langsung sama udha satria, suaranya kayak apa, karakternya kayak apa juga aku tak tahu. 🤭🤭🤭🤭
Kadang saya heran, saya mau kridit motor saja tak berani bayar cicilan, apalagi mobil
Ah rezeki orang mah emang beda. Anak sultan seh
# kami sudah terbiasa dengan Toyota sedan dan kijang
Honestly, saya suka Fortuner dibanding beberapa mobil sekelasnya. Desainnya lebih bagus menurut saya :)) shape-nya itu lhooo, mevvah hehehe. Tapi, sekarang rasa suka saya ke Fortuner sudah tergantikan oleh Nissan Juke karena shape-nya lebiiiih indah untuk dilihat :D siapa tau nanti mas Agus ketiban rejeki bisa beli Nissan Juke, jangan lupa review-nya yaaa :>
Alhamdulillah ini ga horor. Sayang banget motor Astreanya ga ada. Waduuh, gimana ini, hahaha.
Btw motor astrea termasuk generasi lama ya. Dan kayaknya kuat motornya. Ada astrea prima dan Legenda kayaknya.
motor astrea nya kemarin aku yang ambil masss.. #eh.. hahaha
Dulu waktu masih kerja, mobil kantor banyakan yang jenis gede-gede gitu, soalnya ke proyek kan kudu butuh mobil yang kuat, (dan boros, teteeepp hahahaha)
Etapi, btw Astrea itu juga bukannya boros ya? mending beat aja deh.
Heran ya saya, dari dulu impiannya yang kecil-kecil aja.
Punya mobil jenis Karimun aja udah cukup, yang penting anak-anak nggak kehujanan.
Motor juga beat juga cukup, soalnya saya nggak berani naik motor dan orangnya letoy kalau naik motor suka jatuh, kalau motor besar entar bingung di cagangnya hahaha
Mas Agus warteg , maaf sudah kenal dokter healty Blitar sejak kapan ya? Tari mahu konsultasi kesehatan soalnya? Tolong di jawab om Agus?
Bikin ngga boring baca fitur2 mobilnya 😁
aku sendiri kalo liat fortuner masih kurang garang kayak pajero, liatnya waktu mobil bos baru hahaha