Kegagalan cinta

Cinta memang cuma terdiri dari lima huruf, tapi dalam percintaan banyak kisah didalamnya, bukan hanya senang atau gembira saja, tapi juga sedih, kehilangan, pengkhianatan dan mungkin juga patah hati. Kalo cuma senang saja itu namanya pasar malam, walaupun di pasar malam juga kadang ada drama. Kita was-was saat belanja takut motor hilang, eh ternyata pas mau pulang malah ditagih duit parkir.

Rini sedang sedih. Saat ini hubungannya dengan Herman kandas. Rini mengenal Herman pada saat sekolah STM dulu. Banyak sebenarnya yang ingin menjadi pacarnya karena di kelas itu, Rini adalah satu dari tiga orang murid perempuan dari seluruh siswa berjumlah 48. Dari 45 orang cowok itu, 20% ingin pacaran dengan Rini, 20% takut ditolaknya, 40% masa bodo dengannya, sisanya susah didefinisikan.

Herman adalah satu dari sembilan cowok yang akhirnya ia terima. Rini suka dengannya karena selain badannya yang atletis biarpun ia cuma atlet panjat pinang, ia juga cukup ganteng ganteng serigala dan suka ngajak jalan-jalan ke luar kota, maklum orang tuanya cukup kaya.

Hubungan mereka baik-baik saja sampai masa tiba masa kuliah. Rini tetap tinggal di Purwokerto untuk kuliah di Wirowotomo sedangkan Herman berangkat ke ibukota Jakarta karena jurusan teknik mesin yang ia tuju ada disana.

Mulailah mereka menjalin hubungan LDR atau jarak jauh dan itu terasa menyiksa. Kadang mereka bertemu dua Minggu ataupun sebulan sekali, seringnya sih Herman yang datang ke Purwokerto karena selain ini kampung halamannya juga karena ia yang punya duit lebih. Walaupun Rini masih setia tapi hatinya was-was karena makin kesini, ia makin jarang datang, bisa dua bulan bahkan lebih. Aku fokus kuliah, jawabnya ketika ia pernah mencoba untuk bertanya.

Hubungan cintanya dengan Herman akhirnya benar-benar kandas karena ia ketahuan selingkuh. Suatu waktu ia stalking ke media sosialnya dan dilihatnya ada seorang wanita yang selalu berbalas komentar dengannya. Ia akhirnya pergi ke Jakarta dan ketika ia datang kesana dilihatnya Herman sedang berduaan dengannya.

Tentu saja Rini marah. Ia minta penjelasan saat itu juga. Akhirnya Herman mengaku kalo cewek itu adalah pacar barunya.

Maafkan aku Rin, aku sudah tidak nyaman denganmu, kita temanan saja ya , begitu alasannya. Tentu saja Rini menangis sejadi-jadinya dan langsung pulang kampung saat itu juga. Ternyata memang benar, ibukota itu lebih kejam daripada sinetron azab Indosiar.

Patah hati itu cukup berbekas di hatinya apalagi itu cinta pertama. Rini belum juga move on biarpun sudah dua tahun lebih diputuskan Herman. Beberapa teman sekelasnya dulu di STM mencoba menghibur dan juga ingin menjadi pacarnya tapi langsung ia tolak, belum ingin pacaran.

Hingga suatu hari saat ia sedang asyik membuat blog datang seorang pengunjung. Ia memang sedang menjalani hobinya menulis di internet dengan membuat blog, selain untuk menghibur hatinya dengan menulis puisi di blognya, ia juga mendapatkan penghasilan walaupun sedikit dari review produk kecantikan seperti Wardah yang ia ulas.

Pengunjung itu adalah Satria, seorang blogger yang cukup kondang karena beberapa tipsnya ia pakai untuk mengelola blog, seperti cara membuat artikel seo, cara memperbanyak pengunjung, cara mendaftar adsense dan lainnya. Tapi yang paling ia senangi adalah cerpen cerpen romantisnya yang sering ia tulis di blognya. Jika Andrea Hirata adalah pakar pernovelan, maka satria adalah pakar perbloggeran menurutnya.

Ia yang biasanya cuek kini cukup antusias juga. Ternyata ia sering membaca curhatku di blog cuma selama ini tidak berani komentar. Ia ingin mengenal lebih dekat dan tak lupa memberikan nomer WhatsApp agar lebih mudah berbicara.

Dag dig dug juga hati Rini. Ia akhirnya memberanikan diri untuk chat dan ternyata dibalas dengan antusias. Ternyata dulu ia adalah adik kelas di STM, tak lupa sambil upload fotonya waktu masih sekolah dulu. Tentu saja ia senang apalagi ia terus terang ingin menjadi pacarnya. Butuh waktu dua hari untuk akhirnya ia mengiyakan, selain karena cukup terkenal, ternyata ia juga sama-sama tinggal di Purwokerto, cuma beda kecamatan saja. Ia di Rejasari sedangkan satria di karang klesem. Ia trauma kalo harus menjalin hubungan LDR lagi.

Dan seperti orang berpacaran, mereka tentu sering bertemu, pergi berdua atau jalan-jalan. Satria ternyata orangnya perhatian dan juga romantis, hal ini tentu saja membuat Rini merasa nyaman, bahkan dibandingkan Herman, dia lebih penyayang dan lebih perhatian.

Misalnya saat ia telat datang, maka ia akan minta maaf sambil tidak lupa membawa es krim ataupun cemilan favoritnya. Selain itu, ia kadang juga memberikan makan siang lewat layanan gojek. Walaupun hal ini kelihatannya remeh, tentu saja bikin meleleh seperti es kutub kena pemanasan global. Kenangan dengan Herman hilang sudah seperti tersapu kena tsunami.

Setelah setahun berpacaran dan hatinya mantap, maka suatu hari ia akhirnya mengungkapkan isi hatinya bahwa ia ingin menikah, lagipula usianya juga sudah cukup dewasa dan orang tuanya di rumah selalu bertanya "kapan kawin".

Tadinya ia menyangka kalo satria akan senang bahkan langsung memeluknya, tapi tak disangka ternyata ia kaget lantas memutuskan untuk menolak dulu. Belum mapan alasannya dan juga ingin punya mobil dulu karena pendapatan dari ngeblog lumayan banyak. Rini tentu saja agak kaget tapi karena alasannya masuk akal maka ia terima walaupun untuk alasan ingin mempunyai mobil terlalu dipaksakan. Ia akhirnya berjanji, kalau nanti sudah punya mobil, maka ia akan melamar.

Rini akhirnya pasrah. Entah mengapa sejak saat itu ia merasa kalo satria mulai berubah. Dia mulai tidak datang waktu malam Minggu, padahal dulu biarpun hujan ia tetap datang. Lebih romantis kalo apel saat hujan katanya. Chat dengannya kini juga dibalas seadanya saja, tidak seperti dulu dimana belum satu menit maka balasan langsung datang. Kini pagi chat maka sore baru dibalas, sibuk katanya. Ok, kalo sibuk kok kenapa statusnya online terus. Apakah sedang mencari selingkuhan baru?

Akhirnya ia jadi makin curiga.

Semalam makan dimana
Semalam duduk dimana
Mana mana mana
Siapa sama siapa
Bukan siapa siapa
Aku aku aku benci kamu
Rambut rambut siapa ini kasih
Bikin tak enak hati

Rini yang sedang gelisah menunggu lamaran akhirnya senang juga ketika satria mengajaknya jalan-jalan. Akhirnya penantiannya terbayar sudah. Tapi betapa kagetnya ia ketika satria malah memutuskan dirinya.

"Maafkanlah aku Rin, aku sudah tidak nyaman lagi denganmu. Aku rasa kita cukup sampai disini saja."

Tentu saja remuk redam hatinya. Sia-sia sudah penantiannya selama ini. Mengapa ia harus mengalami kegagalan cinta dua kali, tidak cukup sekali saja.

TAMAT

Catatan: cerpen ditulis sambil mendengarkan lagu kegagalan cinta dari bang haji Rhoma.😁