Wardah renew you anti aging night cream, krim agar awet muda
Daftar Isi
Wardah mengeluarkan salah satu produk kecantikan agar terlihat awet muda yaitu WARDAH RENEW YOU ANTI AGING NIGHT CREAM, yang memiliki manfaat membantu menstimulasi sel-sel kulit baru secara optimal. Membantu mengaktivasi proses revitalisasi dan peremajaan kulit saat tidur. Berikut ini kisah mengenai pemakaian produk itu , selamat membaca.
Seperti biasa setiap pagi Vina selalu belanja ke pasar atau kalau ada waktu luang maka ia akan ke supermarket untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi karena akhir-akhir ini anaknya yang masih bayi rewel maka Vina terpaksa belanja ke warung Bu Daniar.
"Eh tumben mbak Vina. Mau beli apa mbak?" Sapa Bu Daniar ramah.
"Beli semur jengkol saja 5 ribu, terus sama bandeng sayur satu sama sayur kangkung 3 ribu saja."
"Semuanya 13 ribu ya Bu." Kata Bu Daniar sambil memberikan makanan yang dipesan oleh Vina." Eh mbak, tahu tidak. Semalam warga komplek perumahan sini geger lho."
"Oh. Maaf semalam aku tidak tahu karena Andi anak saya rewel. Memangnya ada kejadian apa Bu? Apa ada pelakor ketangkap?" Jawab Vina yang memang hobi menonton sinetron.
"Bukan." Jawabnya sambil menggeleng." Semalam katanya ada hantu palasik mencari mangsa di perumahan sini?"
"Palasik?" Tentu saja ia kaget.
"Iya, hantu yang cuma kepala dan isi perutnya saja yang gentayangan. Serem pokoknya. Semalam ia kepergok ke rumah Yani, mungkin akan memangsa anaknya yang masih bayi karena dia kan suka darah bayi atau wanita yang lagi hamil. Beruntung suaminya tahu lantas memukul kentongan berkali-kali sehingga hantu palasik itu kabur. Para warga mencari tapi tidak ketemu." Bu Daniar bercerita dengan menggebu-gebu seakan ia ikut mencari, padahal ia juga hanya dengar cerita itu dari anaknya.
"Oh, serem sekali ya Bu." Vina mendadak ikut takut.
"Iya, dan kejadian ini bukan yang pertama kali, tapi sudah tiga kali, lima kali kalo tak salah dengan kampung sebelah." Kata Bu Daniar lantas menyambung." Aku bilang begini agar kamu hati-hati. Andi anak kamu kan umurnya belum ada sebulan. Nah, hantu palasik tuh sukanya anak kecil seperti itu."
Setelah mengucapkan terima kasih maka ia lantas pulang. Di tengah jalan ia bertemu pak RT dan Vina menyapa.
Berbeda dengan biasanya dimana pak RT biasanya akan menjawab bahkan kadang bersikap genit padanya karena Vina memang masih cantik dan menarik biarpun sudah kepala empat. Pak RT bahkan kadang tak sungkan memuji dan menggombal seperti satria suaminya, tapi kali ini pak RT cuek bahkan lekas menjauh, seakan ia mengindap penyakit menular atau virus yang mematikan.
Tumben, kok pak RT begitu pikirnya. Tapi Vina masa bodo saja lalu segera pulang. Ditengah jalan ia berpapasan dengan Budi anak Bu Lastri tetangganya, dan seperti pak RT, Budi yang biasanya ramah dan suka senyum kepadanya kini tampak acuh tak acuh.
Vina menghela nafas lalu pulang. Dilihatnya Andi, anaknya sedang ditimang-timang oleh sepupunya Widi. Ia anak dari bibinya yang ikut ke rumah Vina untuk mencari pekerjaan, tapi sayangnya sampai sekarang ia masih menganggur. Karena itu ia membantu merawat Andi, anak keduanya. Anak pertamanya sedang kuliah di Jakarta dan ngekost disana.
Widi pun diberi tahu oleh Vina agar ia menjaga Andi dengan baik karena sedang ada teror hantu palasik di kampung ini. Widi tentu saja ikut ketakutan.
* * *
Satria baru pulang ketika jam 5 sore. Maklum, pekerjaannya sebagai sales membuat ia harus berkeliling agar dagangannya laris dan ia mendapat bonus dari bosnya. Hari ini ia beruntung karena berhasil menjual sebanyak 25 buah produk, lebih banyak dari biasanya yang hanya 10 bahkan kadang cuma 5 saja dalam sehari.
"Wah, kok bisa terjual sebanyak itu gimana caranya bang Sat?" Begitu kata Lina, temannya yang juga sales. Ia memang heran karena hanya menjual 8 buah saja, dibawah target penjualan 10 buah perhari, padahal Lina wanita yang punya wajah cukup cantik. Kok bisa kalah sama satria yang cowok.
"Ah, hanya kebetulan saja Lin, aku juga kadang jual sedikit kok. Cuma tumben hari ini laris."
"Tapi hati-hati lho bang, katanya kalo kita beruntung, nanti habis itu dapat sial." Kata Lina sambil menyeruput teh Thai miliknya, mereka saat ini sedang nongkrong di kedai teh Thai yang lumayan terjangkau.
"Ah, kamu bisa aja. Jangan bikin was-was dong." Jawab satria lalu menghabiskan minumannya. Setelah membayar ia segera pulang, tak sabar ia ingin ketemu Andi, anaknya yang masih bayi. Segera ia starter motor beat miliknya.
"Ah, hanya kebetulan saja Lin, aku juga kadang jual sedikit kok. Cuma tumben hari ini laris."
"Tapi hati-hati lho bang, katanya kalo kita beruntung, nanti habis itu dapat sial." Kata Lina sambil menyeruput teh Thai miliknya, mereka saat ini sedang nongkrong di kedai teh Thai yang lumayan terjangkau.
"Ah, kamu bisa aja. Jangan bikin was-was dong." Jawab satria lalu menghabiskan minumannya. Setelah membayar ia segera pulang, tak sabar ia ingin ketemu Andi, anaknya yang masih bayi. Segera ia starter motor beat miliknya.
"Bang Satria, kesini dulu bang." Seru pak RT di pojok kompleks perumahan. Satria yang hendak masuk kompleks terpaksa berhenti. Tumben nih, ada apa pak RT memanggil. Perasaan bayar iuran bulanan RT sudah, dana sosial masyarakat juga beres. Kalaupun ia tidak bayar pak RT juga tak berani menagihnya.
" Ya pak RT, ada apakah?" Tanya satria setelah mereka berdua bersalaman dan duduk di bangku pinggir jalan. Jalanan di kompleks itu tidak terlalu ramai. Beberapa pedagang lewat sambil menjajakan dagangannya.
"Maaf nih bang Sat, sebenarnya aku ingin bicara masalah pribadi."
"Oh masalah apa?"
"Kamu tahu kan kalo beberapa waktu lalu ada teror hantu palasik di perumahan ini."
"Tahu pak." jawab satria sambil membatin, ada apa sih pak RT membahas masalah tersebut, apakah akan diadakan ronda malam lagi? Tapi jika ronda malam kok katanya masalah pribadi.
"Begini bang, dua malam yang lalu ada hantu palasik mencari mangsa di rumah Bu Yani. Beruntung suaminya tahu dan memanggil warga sehingga kabur tuh hantunya. Nah, kebetulan aku paling terakhir datang karena lagi ada urusan. Saat itu aku lihat ada sesuatu yang terbang dari rumah Bu Yani. Jadi aku ikuti dan jejaknya menghilang di sekitar rumah bang satria."
"Jadi pak RT menuduh saya." Emosi satria langsung naik begitu pak RT menyelesaikan penjelasannya.
"Oh tidak, tentu saja bukan kamu karena menurut suami Bu Yani, palasik itu rambutnya panjang, sedangkan bang Satria kan pendek. Aku takutnya kalo istri Abang itu lho. Menurut orang pintar yang aku datangi, hantu palasik itu beroperasi dengan tujuan agar dia bisa awet muda. Sayangnya dia tidak bisa memberi tahu siapa orangnya. Nah, Vina istri Abang kan masih kelihatan muda seperti umur 20an, padahal kalo aku lihat di data KTP, dia sudah kepala empat, apalagi dia datang dari daerah Minang, tempat asalnya palasik.."
Satria tentu saja makin jengkel."pak RT, demi Allah aku berani bersumpah kalo istri saya itu bukan palasik. Saya kenal betul siapa istri saya." Teriaknya keras, saking kerasnya beberapa pengguna jalan yang lewat sampai berhenti, tapi segera lari setelah satria memelototi mereka.
Habis berkata begitu iya segera pulang tanpa menghiraukan panggilan pak RT lagi yang hendak menjelaskan. Pak RT juga tidak berani menahan. Siapa sih yang tidak kenal satria, mantan preman yang juga jawara daerah sini. Hampir semua orang segan atau takut padanya, bahkan polisi juga kadang lebih suka menghindari dirinya kecuali kalo ada masalah. Tapi sejak Vina menyuruhnya bertaubat maka ia insyaf. Sampai kapan akan kau beri makan anakmu uang haram Abang, begitu jerit Vina. Akhirnya ia bekerja sebagai salesman, awalnya memang berat, tapi akhirnya jadi terbiasa, apalagi ia kadang dapat bonus lumayan besar sebagai koordinator keamanan daerah tempat ia bekerja. Sebenarnya ia pernah menawarkan Widi untuk bekerja sebagai sales juga tapi ia menolaknya, ingin bekerja di pabrik saja katanya. Satria hanya bisa menggerutu dalam hati saja, coba kalo bukan sepupu istrinya, sudah tentu ia ceramahi.
" Ya pak RT, ada apakah?" Tanya satria setelah mereka berdua bersalaman dan duduk di bangku pinggir jalan. Jalanan di kompleks itu tidak terlalu ramai. Beberapa pedagang lewat sambil menjajakan dagangannya.
"Maaf nih bang Sat, sebenarnya aku ingin bicara masalah pribadi."
"Oh masalah apa?"
"Kamu tahu kan kalo beberapa waktu lalu ada teror hantu palasik di perumahan ini."
"Tahu pak." jawab satria sambil membatin, ada apa sih pak RT membahas masalah tersebut, apakah akan diadakan ronda malam lagi? Tapi jika ronda malam kok katanya masalah pribadi.
"Begini bang, dua malam yang lalu ada hantu palasik mencari mangsa di rumah Bu Yani. Beruntung suaminya tahu dan memanggil warga sehingga kabur tuh hantunya. Nah, kebetulan aku paling terakhir datang karena lagi ada urusan. Saat itu aku lihat ada sesuatu yang terbang dari rumah Bu Yani. Jadi aku ikuti dan jejaknya menghilang di sekitar rumah bang satria."
"Jadi pak RT menuduh saya." Emosi satria langsung naik begitu pak RT menyelesaikan penjelasannya.
"Oh tidak, tentu saja bukan kamu karena menurut suami Bu Yani, palasik itu rambutnya panjang, sedangkan bang Satria kan pendek. Aku takutnya kalo istri Abang itu lho. Menurut orang pintar yang aku datangi, hantu palasik itu beroperasi dengan tujuan agar dia bisa awet muda. Sayangnya dia tidak bisa memberi tahu siapa orangnya. Nah, Vina istri Abang kan masih kelihatan muda seperti umur 20an, padahal kalo aku lihat di data KTP, dia sudah kepala empat, apalagi dia datang dari daerah Minang, tempat asalnya palasik.."
Satria tentu saja makin jengkel."pak RT, demi Allah aku berani bersumpah kalo istri saya itu bukan palasik. Saya kenal betul siapa istri saya." Teriaknya keras, saking kerasnya beberapa pengguna jalan yang lewat sampai berhenti, tapi segera lari setelah satria memelototi mereka.
Habis berkata begitu iya segera pulang tanpa menghiraukan panggilan pak RT lagi yang hendak menjelaskan. Pak RT juga tidak berani menahan. Siapa sih yang tidak kenal satria, mantan preman yang juga jawara daerah sini. Hampir semua orang segan atau takut padanya, bahkan polisi juga kadang lebih suka menghindari dirinya kecuali kalo ada masalah. Tapi sejak Vina menyuruhnya bertaubat maka ia insyaf. Sampai kapan akan kau beri makan anakmu uang haram Abang, begitu jerit Vina. Akhirnya ia bekerja sebagai salesman, awalnya memang berat, tapi akhirnya jadi terbiasa, apalagi ia kadang dapat bonus lumayan besar sebagai koordinator keamanan daerah tempat ia bekerja. Sebenarnya ia pernah menawarkan Widi untuk bekerja sebagai sales juga tapi ia menolaknya, ingin bekerja di pabrik saja katanya. Satria hanya bisa menggerutu dalam hati saja, coba kalo bukan sepupu istrinya, sudah tentu ia ceramahi.
* * *
Satria malam itu tidak bisa tidur. Semur jengkol makanan kesukaannya yang dibelikan oleh istrinya juga hanya ia sentuh sedikit, karena memang belinya sedikit. Ia sudah memberi tahu Vina perkataan pak RT tadi sore, yang hanya dijawabnya dengan tersenyum. Biarlah apa kata orang, yang penting Abang masih percaya sama aku.
Jam sudah menunjukkan pukul satu malam, satria beringsut pelan-pelan menuju ke kamar. Dilihatnya di belakangnya ada juga seseorang yang mengikutinya. Ia bernafas lega, setidaknya ada seseorang yang menemani. Syukur syukur kalo wanita didalam kamar itu menurut, kalo melawan berabe juga. Ia memang mantan preman, tapi menghadapi hal gaib ia keder juga karena itu bukan bidangnya.
Ia intip ke dalam kamar, orang yang dibelakangnya juga ikut mengintip di belakangnya. Tampak wanita dalam kamar itu sedang merapal mantra. Agak lama ia membaca mantra dan tak lama kemudian kepalanya mulai terangkat keatas. Satria hampir terpekik kalo tak keburu disuruh diam oleh orang dibelakang. kepala itu kini sudah terbang melayang dalam kamar, lengkap dengan isi perutnya.
"Ternyata benar, jadi kamu yang selama ini meneror warga sini ya Widi!!!" Orang di belakang satria langsung masuk dan membentak. Ia ternyata adalah Vina. Satria sendiri masih berada di pintu, ia ingin masuk tapi kakinya masih terasa kaku dan gemetar. Padahal biasanya menghadapi segerombolan preman ia tidak takut sedikitpun.
Hantu palasik di dalam kamar itu terkejut. Ia menggeram, tapi begitu melihat di tangan Vina ada seikat tusuk sate ia langsung pucat dan mundur.
"Kembalilah kau kedalam jasadmu Widi, atau kalo kau tak menurut, akan kutusukkan ini kedalam lehermu." Bentaknya lagi.
Hantu palasik itu tak berkutik. Ia langsung kembali kedalam badannya. Begitu menyatu utuh, Widi langsung bersujud dan menangis." Maafkan aku mbak Vina huhuhu...."
"Mengapa kau menggunakan ilmu hitam ini Widi, apa kau ingin kesaktian ataukah kekayaan atau..." Nada bicara Vina kini mulai melunak begitu melihat Widi juga menurut. Sebenarnya ia juga agak keder dan takut tadi, tapi mengingat ia memiliki seorang bayi, naluri keibuannya langsung membuatnya berani. Ia juga bersyukur, selama ini sepupunya itu belum sempat menjamah anaknya.
"Maafkan aku mbak Vina, sejujurnya aku tidak ingin kesaktian ataupun kekayaan. Yang aku inginkan hanyalah agar awet muda seperti mbak."
"Oh ternyata begitu. Kalo kau ingin awet muda sepertiku, PAKAILAH WARDAH RENEW YOU ANTI AGING NIGHT CREAM, kau akan awet muda sepertiku." Teriak Vina sambil mengangsurkan sebuah kotak berisi produk kecantikan Wardah.
"Benar, pakailah Wardah. Wardah Renew You Anti Aging Night Cream juga mengandung Advanced Recover Age System yang dapat membantu proses peremajaan kulit saat anda sedang tidur. Membantu menstimulasi sel-sel kulit baru secara optimal. Membantu mengaktivasi proses revitalisasi dan peremajaan kulit saat tidur." Kata satria yang baru masuk, ia lantas menerangkan segalanya tentang produk kecantikan itu. Ternyata satria sales dari produk Wardah juga.
Dan sejak saat itu, teror hantu palasik itu tak pernah terjadi lagi di perumahan tersebut.
Jam sudah menunjukkan pukul satu malam, satria beringsut pelan-pelan menuju ke kamar. Dilihatnya di belakangnya ada juga seseorang yang mengikutinya. Ia bernafas lega, setidaknya ada seseorang yang menemani. Syukur syukur kalo wanita didalam kamar itu menurut, kalo melawan berabe juga. Ia memang mantan preman, tapi menghadapi hal gaib ia keder juga karena itu bukan bidangnya.
Ia intip ke dalam kamar, orang yang dibelakangnya juga ikut mengintip di belakangnya. Tampak wanita dalam kamar itu sedang merapal mantra. Agak lama ia membaca mantra dan tak lama kemudian kepalanya mulai terangkat keatas. Satria hampir terpekik kalo tak keburu disuruh diam oleh orang dibelakang. kepala itu kini sudah terbang melayang dalam kamar, lengkap dengan isi perutnya.
"Ternyata benar, jadi kamu yang selama ini meneror warga sini ya Widi!!!" Orang di belakang satria langsung masuk dan membentak. Ia ternyata adalah Vina. Satria sendiri masih berada di pintu, ia ingin masuk tapi kakinya masih terasa kaku dan gemetar. Padahal biasanya menghadapi segerombolan preman ia tidak takut sedikitpun.
Hantu palasik di dalam kamar itu terkejut. Ia menggeram, tapi begitu melihat di tangan Vina ada seikat tusuk sate ia langsung pucat dan mundur.
"Kembalilah kau kedalam jasadmu Widi, atau kalo kau tak menurut, akan kutusukkan ini kedalam lehermu." Bentaknya lagi.
Hantu palasik itu tak berkutik. Ia langsung kembali kedalam badannya. Begitu menyatu utuh, Widi langsung bersujud dan menangis." Maafkan aku mbak Vina huhuhu...."
"Mengapa kau menggunakan ilmu hitam ini Widi, apa kau ingin kesaktian ataukah kekayaan atau..." Nada bicara Vina kini mulai melunak begitu melihat Widi juga menurut. Sebenarnya ia juga agak keder dan takut tadi, tapi mengingat ia memiliki seorang bayi, naluri keibuannya langsung membuatnya berani. Ia juga bersyukur, selama ini sepupunya itu belum sempat menjamah anaknya.
"Maafkan aku mbak Vina, sejujurnya aku tidak ingin kesaktian ataupun kekayaan. Yang aku inginkan hanyalah agar awet muda seperti mbak."
"Oh ternyata begitu. Kalo kau ingin awet muda sepertiku, PAKAILAH WARDAH RENEW YOU ANTI AGING NIGHT CREAM, kau akan awet muda sepertiku." Teriak Vina sambil mengangsurkan sebuah kotak berisi produk kecantikan Wardah.
"Benar, pakailah Wardah. Wardah Renew You Anti Aging Night Cream juga mengandung Advanced Recover Age System yang dapat membantu proses peremajaan kulit saat anda sedang tidur. Membantu menstimulasi sel-sel kulit baru secara optimal. Membantu mengaktivasi proses revitalisasi dan peremajaan kulit saat tidur." Kata satria yang baru masuk, ia lantas menerangkan segalanya tentang produk kecantikan itu. Ternyata satria sales dari produk Wardah juga.
Dan sejak saat itu, teror hantu palasik itu tak pernah terjadi lagi di perumahan tersebut.
TAMAT
Suuueeee...🏃🏃🏃🏃
Itu hantu kalau dikampung saya namanya hantu kunya
Wah kok bisa ya umur angka empat bisa tampak Anka dua
Wow mantap sekali tu
Saya sudah membaca artikelnya hingga selesai , dan endingnya serem banget udah gitu om Agus fotonya pakai beneran pula bikin tari jantungan lho? Ganti atuh fotonya biar tidak terlalu horor, btw untuk artikel selanjutnya kalau bisa romantisnya pakai namaku. Makasih
Ada juga ternyata penganut ilmu hitam luluh cuma karena kosmetik WARDAH RENEW YOU.🤣🤣🤣🤣🤣
Suuueeeee ..🏃🏃🏃🏃
Keren nih ceritanya, Mas Agus!
SEBAL! SEBAL!
Saya dong baca masih Subuh, sepi, dan saya liat itu gambar kepala doang huwaaaaa
Sebaaalll!!!
Btw, kok bisa sih muncul aja idenya palasik sama awet muda? bisaaaa aja.
Saya soalnya pernah liat, tapi berbentuk cahaya gitu, malam-malam lewat saya pikir malah meteor, tapi kok ya rendah banget gitu, hiii bikin merinding!
Besok ganti bini juga dong kang.🤣🤣🤣🤣
bahkan wardah renew you bisa dijadikan cerita kayak gini..
eh, btw aku juga pakai wardah renew you loh mas agus.. biar awet muda.. haha
Aduh gila sih, bisa insyaf karna krim wardah :)))))
Kalo aku pake krim ini juga apa aku bisa keliatan lebih muda ya.....
Judul dan ceritanya bisa seseru itu ya.
Judulnya promosi, tapi promosinya diceritain dengan gaya cerpen. Kan asyik dan creepy, tapi karena udah tahu kira-kira endingnya gimana, jadi nggak terlalu creepy sih. Cuma sensasinya itu lho asyik.
Waaahh Warna template' Nya Warna Randa ... bagusan warna pink 😀😀
baideweh renew you mahal, pake safi aja padahal vin, cerahnya mempesona!
By the way, template-nya ganti lagi mas? Hehehehe. Yang kemarin sudah keren padahal ~ Semoga ketemu template yang cocok dan sesuai dengan selera :> ps: ditunggu cerpen cerpen dengan kisah cintanyaaa :P
Itu Pak RT mulutnya minta ditabook nanya begitu, nyebekin banget :))
Aku ini malah baru tahu ada hantu jenisnya Palasik, apa ini maksudnya ilmu hitam ya?