Pengalaman waktu blog walking
Banyak kejadian seru dan menarik jika anda melakukan blog walking atau jalan-jalan dari blog satu ke blog yang lain. Beberapa diantaranya juga ada yang unik dan berkesan.
Hani membereskan mejanya lantas segera ia duduk manis di kursi. Sebagai seorang blogger dan juga merangkap influecer, ia memang harus giat beraktivitas agar blognya ramai, syukur-syukur ada orang tertarik dengan blognya lalu memasang iklan.
Salah satu kegiatannya adalah blog walking atau berselancar dari blog yang satu ke blog yang lainnya, baik menggunakan laptop ataupun hape android miliknya. Biasanya dia utamakan pemiliknya yang sudah meninggalkan komentar terlebih dahulu, terutama yang isinya membangun, ataupun jika mengkritik dia juga memberikan solusinya. Setelah itu baru yang komentar biasanya, untuk komentar yang seadanya seperti "nice post mbak Hani.", " Terima kasih infonya mbak", dan sejenisnya yang terlalu pendek maka jarang ia kunjungi, hanya akan dikunjungi jika memiliki waktu luang.
Tapi sayangnya karena ia juga seorang istri dan juga seorang ibu dari dua anak, maka ia tak bisa banyak memiliki waktu luang. Pagi ia harus memandikan anak, menyuapi, terutama si bungsu yang baru berusia lima tahun sedangkan kakaknya yang sudah sembilan tahun sudah agak mandiri, tapi tetap saja jika pergi ke sekolah harus diantar sambil membawa si bungsu. Setelah itu beres-beres rumah dan segala macam lainnya. Akhirnya ia hanya memiliki waktu di malam hari untuk blog walking, tepatnya adalah dini hari sebelum suami dan anak-anaknya bangun.
Suaminya sendiri sudah mengetahui hobinya menulis di blog. Dia hanya membiarkan saja karena selain bisa untuk menyalurkan hobinya menulis, juga Hani mendapat penghasilan walaupun masih dalam angka satu atau dua juta sebulan dari review produk, lumayan untuk jajan anak, yang penting keluarga jangan sampai diabaikan, terutama suaminya.
Seperti saat ini. Setelah sholat tahajud untuk memohon rejeki dan kesehatan bagi keluarganya Hani terus blog walking. Pertama ia ke blogger dan melihat siapa saja yang update. Ia mulai dari yang pertama yaitu blog mbak Eno.
Melihat konten mbak Eno dan Morishige yang berisi traveling ke luar negeri, ia hanya tersenyum. Sebenarnya ia ingin juga rekreasi ke luar negeri, cuma mengingat gaji suaminya yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bayar cicilan rumah dan motor maka ia pendam keinginan tersebut.
Setelah memberikan komentar maka ia lantas beralih ke blog selanjutnya. Kali ini ada mbak Rey dan mbak Roem yang mengulas tentang produk kecantikan. Aku tertawa pelan ketika baca reviewnya karena ia membeli hanya karena ada diskon, kok sama ya dengan dia.
Kulihat blog Agus Warteg juga update, malas aku ke blognya karena isinya cerpen yang menurutnya tidak bermutu. Lha gimana, sudah pendek ceritanya, kadang suka menipu dengan judulnya. Contohnya seperti menonton bioskop tapi isinya horor. Kalo menurut Bu Susi sih, blog seperti ini sebaiknya ditenggelamkan saja. Cuma karena kadang dia komentar di blog aku, jadinya ngga enak dan kadang balas komentar, cuma ya siang hari, bukan dini hari seperti ini.
Hani ke belakang sebentar untuk membuat kopi dan membawa beberapa cemilan seperti roti. Ia kemudian melihat siapa saja yang sudah update. Tiba-tiba matanya melihat blog Dahlan ada di list tersebut. Tumben dia update, kalo tidak salah, sudah hampir sebulan dia terakhir mengisi blognya.
Blog kang Dahlan memang salah satu blog favoritnya karena isinya sebagian besar cerpen. Berbeda dengan blognya Agus, Dahlan kalo membuat cerita pendek maka temanya selalu tentang percintaan. Hal ini yang Hani suka. Selain itu, ceritanya juga selalu panjang dan juga menyentuh hati. Seperti cerpen "senja kelabu di hari Minggu" yang menceritakan tentang seorang wanita yang parah hati karena kekasihnya lebih memilih wanita lain, Hani sampai menangis tersedu-sedu karena saat membacanya sambil mengiris bawang merah untuk masak, maklum saat itu sudah selesai subuh.
Selain aku, kadang beberapa blogger lain juga banyak yang komentar karena Dahlan juga suka berkomentar dari blog satu ke blog lainnya. Si Agus juga kadang komentar aneh yang agak meledek, yang paling hanya dijawab sueee sambil disertai emot marah.
Kali ini dia menulis kisah tentang seorang janda yang menghadapi dilema. Ia akan dilamar oleh seorang pengusaha plastik tapi hanya sebagai istri kedua sedangkan lingkungan sekitarnya selalu menuduh kalo ia suka menggoda para suami. Haruskah ia menerima lamaran itu, yang tentu saja tidak sesuai keinginannya, tapi jika dia terus menjanda maka akan makin banyak sindiran maupun cemoohan yang diterima sang janda.
"Ceritanya sangat bagus kang Dahlan, kenapa ngga kang Dahlan saja yang melamar janda itu, kan kang Dahlan masih sendiri. Pasti diterima tuh." Begitu Hani menulis komentar sambil tak lupa memberikan emot tertawa. Ia menekan tombol kirim untuk mengirimkan komentar. Tapi sayangnya jaringan internet sedang lelet sehingga halaman hanya loading saja.
Tumben pikir Hani. Biasanya kalo masih jam 4 pagi segini internet selalu lancar dan itu juga salah satu sebabnya ia suka hobi blog walking dini hari.
Ia pencet lagi tombol kirim, dan Alhamdulillah kali ini terkirim. Dan betapa terkejutnya ia karena ternyata komentarnya sudah dibalas. Karena setahu dia, Dahlan selalu membalas komentar sore atau malam hari, karena siang hari nya dia bekerja.
"Saya ngga suka janda kak Hani, rugi soalnya waktu sunat sakit masa dapat janda." Begitu balas Dahlan sambil tak lupa memberikan emot tertawa juga.
"Hadeh, kok tumben pagi sekali sudah ngeblog."
"Kangen sama kak Hani. Oh ya, aku punya sebuah cerpen lagi untukmu kak, baca ya.
Hani memuat ulang halaman dan benar saja ada artikel baru berupa cerpen yang berjudul "Cinta Yang Tak Mungkin". Kisahnya mengenai seorang pengarang novel dan juga blogger yang jatuh cinta pada seorang wanita. Sayangnya wanita itu ternyata sudah berkeluarga bahkan memiliki anak. Dia jatuh cinta pada wanita tersebut karena mereka saling berkomentar di blog.
"Tunggu saja jandanya kalo begitu lol lol." Begitulah Hani berkomentar setelah membaca cerpen tersebut, tentu tak lupa dengan emot tertawanya.
"Kak Hani, tahu tidak siapa tokoh dalam cerita itu dan siapa wanita yang ia cintai?"
"Tidak, siapa wanita yang beruntung itu." Balas Hani, tentu sambil tak lupa memberi emot tertawa. Dilihatnya hanya ada komentar dia dan Dahlan saja, maklum masih dini hari.
"Pengarang novel itu adalah gambaran diriku, sedangkan wanita itu adalah kamu kak Hani."
Ingin sekali ia menabok Dahlan kalo ada di dekatnya, tapi segera disadarinya kalo Dahlan juga kadang suka bercanda maka ia tahan semprotan komentar yang hendak ia tulis. Sebelum membalas komentar, ia seruput dulu kopi yang dibuatnya.
"Kang Dahlan. Kalo becanda jangan keterlaluan dong." Hani mengingatkan.
"Maaf kak, mungkin aku lancang. Tapi lebih baik aku katakan sebelum terlambat. Jujur aku menyukai kak Hani. Selama ini aku sengaja membuat cerpen karena ingin menyenangkan kakak. Aku tahu kalo kakak sudah punya suami dan aku tahu cintaku tak mungkin terbalas. Tapi sebaiknya aku katakan sebelum terlambat."
Ya Allah, kenapa Dahlan malah berbicara hal sensitif seperti itu di kolom komentar. Kalaupun ia ingin bicara masalah pribadi maka bisa lewat email atau WhatsApp yang sudah ada di blognya sehingga tidak ketahuan orang lain. Hani tentu saja takut menjadi omongan pada blogger.
"Maaf kang Dahlan, kalo kamu tidak segera menghapus komentar tadi, aku akan katakan kalo ini adalah komentar terakhirku di blog ini." Hani terpaksa bersikap keras karena ingin menjaga keutuhan rumah tangganya. Jika ketahuan suaminya bisa berabe sebab suaminya agak pencemburu.
"Ok kak Hani, jangan khawatir. Ini juga merupakan komentar terakhirku. Aku akan menghapus komentar tadi. Jaga kesehatan kakak dan sebaiknya kurangi minum kopi di pagi hari ya kak karena bisa sakit maag."
Benar saja, ketika Hani mereload atau memuat ulang halaman maka komentar ia dan juga dirinya sudah hilang semua, bahkan termasuk cerpen cinta yang tak mungkin. Hani bisa menarik nafas lega karena sepertinya belum ada blogger lain yang tahu. Walau begitu, ada juga sedikit rasa heran dalam hatinya, kok cepat sekali menghapusnya dan dari mana ia tahu kalo pagi suka ngopi. Seingatnya dia tak pernah menulis di blog tentang kebiasaan itu, hanya beberapa sahabat blogger wanita yang akrab dengannya yang tahu.
Setelah sholat subuh, Hani lantas ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Saat hendak memasak itulah hapenya bergetar dan ada pesan WhatsApp masuk. Ternyata pesan dari Nurul, salah seorang blogger wanita yang juga menjadi sahabatnya. Tumben pagi-pagi ia mengirim pesan.
"Hani, kau tahu kan Dahlan, blogger yang suka membuat cerpen itu. Adiknya tadi mengirim pesan kepadaku kalo Dahlan sudah meninggal tadi malam habis isya kena kecelakaan lalulintas."
Apa!!! Hani tentu saja kaget. Kalo begitu dengan siapa ia tadi saling berbalas berkomentar???
Hani membereskan mejanya lantas segera ia duduk manis di kursi. Sebagai seorang blogger dan juga merangkap influecer, ia memang harus giat beraktivitas agar blognya ramai, syukur-syukur ada orang tertarik dengan blognya lalu memasang iklan.
Salah satu kegiatannya adalah blog walking atau berselancar dari blog yang satu ke blog yang lainnya, baik menggunakan laptop ataupun hape android miliknya. Biasanya dia utamakan pemiliknya yang sudah meninggalkan komentar terlebih dahulu, terutama yang isinya membangun, ataupun jika mengkritik dia juga memberikan solusinya. Setelah itu baru yang komentar biasanya, untuk komentar yang seadanya seperti "nice post mbak Hani.", " Terima kasih infonya mbak", dan sejenisnya yang terlalu pendek maka jarang ia kunjungi, hanya akan dikunjungi jika memiliki waktu luang.
Tapi sayangnya karena ia juga seorang istri dan juga seorang ibu dari dua anak, maka ia tak bisa banyak memiliki waktu luang. Pagi ia harus memandikan anak, menyuapi, terutama si bungsu yang baru berusia lima tahun sedangkan kakaknya yang sudah sembilan tahun sudah agak mandiri, tapi tetap saja jika pergi ke sekolah harus diantar sambil membawa si bungsu. Setelah itu beres-beres rumah dan segala macam lainnya. Akhirnya ia hanya memiliki waktu di malam hari untuk blog walking, tepatnya adalah dini hari sebelum suami dan anak-anaknya bangun.
Suaminya sendiri sudah mengetahui hobinya menulis di blog. Dia hanya membiarkan saja karena selain bisa untuk menyalurkan hobinya menulis, juga Hani mendapat penghasilan walaupun masih dalam angka satu atau dua juta sebulan dari review produk, lumayan untuk jajan anak, yang penting keluarga jangan sampai diabaikan, terutama suaminya.
Seperti saat ini. Setelah sholat tahajud untuk memohon rejeki dan kesehatan bagi keluarganya Hani terus blog walking. Pertama ia ke blogger dan melihat siapa saja yang update. Ia mulai dari yang pertama yaitu blog mbak Eno.
Melihat konten mbak Eno dan Morishige yang berisi traveling ke luar negeri, ia hanya tersenyum. Sebenarnya ia ingin juga rekreasi ke luar negeri, cuma mengingat gaji suaminya yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bayar cicilan rumah dan motor maka ia pendam keinginan tersebut.
Setelah memberikan komentar maka ia lantas beralih ke blog selanjutnya. Kali ini ada mbak Rey dan mbak Roem yang mengulas tentang produk kecantikan. Aku tertawa pelan ketika baca reviewnya karena ia membeli hanya karena ada diskon, kok sama ya dengan dia.
Kulihat blog Agus Warteg juga update, malas aku ke blognya karena isinya cerpen yang menurutnya tidak bermutu. Lha gimana, sudah pendek ceritanya, kadang suka menipu dengan judulnya. Contohnya seperti menonton bioskop tapi isinya horor. Kalo menurut Bu Susi sih, blog seperti ini sebaiknya ditenggelamkan saja. Cuma karena kadang dia komentar di blog aku, jadinya ngga enak dan kadang balas komentar, cuma ya siang hari, bukan dini hari seperti ini.
Hani ke belakang sebentar untuk membuat kopi dan membawa beberapa cemilan seperti roti. Ia kemudian melihat siapa saja yang sudah update. Tiba-tiba matanya melihat blog Dahlan ada di list tersebut. Tumben dia update, kalo tidak salah, sudah hampir sebulan dia terakhir mengisi blognya.
Blog kang Dahlan memang salah satu blog favoritnya karena isinya sebagian besar cerpen. Berbeda dengan blognya Agus, Dahlan kalo membuat cerita pendek maka temanya selalu tentang percintaan. Hal ini yang Hani suka. Selain itu, ceritanya juga selalu panjang dan juga menyentuh hati. Seperti cerpen "senja kelabu di hari Minggu" yang menceritakan tentang seorang wanita yang parah hati karena kekasihnya lebih memilih wanita lain, Hani sampai menangis tersedu-sedu karena saat membacanya sambil mengiris bawang merah untuk masak, maklum saat itu sudah selesai subuh.
Selain aku, kadang beberapa blogger lain juga banyak yang komentar karena Dahlan juga suka berkomentar dari blog satu ke blog lainnya. Si Agus juga kadang komentar aneh yang agak meledek, yang paling hanya dijawab sueee sambil disertai emot marah.
Kali ini dia menulis kisah tentang seorang janda yang menghadapi dilema. Ia akan dilamar oleh seorang pengusaha plastik tapi hanya sebagai istri kedua sedangkan lingkungan sekitarnya selalu menuduh kalo ia suka menggoda para suami. Haruskah ia menerima lamaran itu, yang tentu saja tidak sesuai keinginannya, tapi jika dia terus menjanda maka akan makin banyak sindiran maupun cemoohan yang diterima sang janda.
"Ceritanya sangat bagus kang Dahlan, kenapa ngga kang Dahlan saja yang melamar janda itu, kan kang Dahlan masih sendiri. Pasti diterima tuh." Begitu Hani menulis komentar sambil tak lupa memberikan emot tertawa. Ia menekan tombol kirim untuk mengirimkan komentar. Tapi sayangnya jaringan internet sedang lelet sehingga halaman hanya loading saja.
Tumben pikir Hani. Biasanya kalo masih jam 4 pagi segini internet selalu lancar dan itu juga salah satu sebabnya ia suka hobi blog walking dini hari.
Ia pencet lagi tombol kirim, dan Alhamdulillah kali ini terkirim. Dan betapa terkejutnya ia karena ternyata komentarnya sudah dibalas. Karena setahu dia, Dahlan selalu membalas komentar sore atau malam hari, karena siang hari nya dia bekerja.
"Saya ngga suka janda kak Hani, rugi soalnya waktu sunat sakit masa dapat janda." Begitu balas Dahlan sambil tak lupa memberikan emot tertawa juga.
"Hadeh, kok tumben pagi sekali sudah ngeblog."
"Kangen sama kak Hani. Oh ya, aku punya sebuah cerpen lagi untukmu kak, baca ya.
Hani memuat ulang halaman dan benar saja ada artikel baru berupa cerpen yang berjudul "Cinta Yang Tak Mungkin". Kisahnya mengenai seorang pengarang novel dan juga blogger yang jatuh cinta pada seorang wanita. Sayangnya wanita itu ternyata sudah berkeluarga bahkan memiliki anak. Dia jatuh cinta pada wanita tersebut karena mereka saling berkomentar di blog.
"Tunggu saja jandanya kalo begitu lol lol." Begitulah Hani berkomentar setelah membaca cerpen tersebut, tentu tak lupa dengan emot tertawanya.
"Kak Hani, tahu tidak siapa tokoh dalam cerita itu dan siapa wanita yang ia cintai?"
"Tidak, siapa wanita yang beruntung itu." Balas Hani, tentu sambil tak lupa memberi emot tertawa. Dilihatnya hanya ada komentar dia dan Dahlan saja, maklum masih dini hari.
"Pengarang novel itu adalah gambaran diriku, sedangkan wanita itu adalah kamu kak Hani."
Ingin sekali ia menabok Dahlan kalo ada di dekatnya, tapi segera disadarinya kalo Dahlan juga kadang suka bercanda maka ia tahan semprotan komentar yang hendak ia tulis. Sebelum membalas komentar, ia seruput dulu kopi yang dibuatnya.
"Kang Dahlan. Kalo becanda jangan keterlaluan dong." Hani mengingatkan.
"Maaf kak, mungkin aku lancang. Tapi lebih baik aku katakan sebelum terlambat. Jujur aku menyukai kak Hani. Selama ini aku sengaja membuat cerpen karena ingin menyenangkan kakak. Aku tahu kalo kakak sudah punya suami dan aku tahu cintaku tak mungkin terbalas. Tapi sebaiknya aku katakan sebelum terlambat."
Ya Allah, kenapa Dahlan malah berbicara hal sensitif seperti itu di kolom komentar. Kalaupun ia ingin bicara masalah pribadi maka bisa lewat email atau WhatsApp yang sudah ada di blognya sehingga tidak ketahuan orang lain. Hani tentu saja takut menjadi omongan pada blogger.
"Maaf kang Dahlan, kalo kamu tidak segera menghapus komentar tadi, aku akan katakan kalo ini adalah komentar terakhirku di blog ini." Hani terpaksa bersikap keras karena ingin menjaga keutuhan rumah tangganya. Jika ketahuan suaminya bisa berabe sebab suaminya agak pencemburu.
"Ok kak Hani, jangan khawatir. Ini juga merupakan komentar terakhirku. Aku akan menghapus komentar tadi. Jaga kesehatan kakak dan sebaiknya kurangi minum kopi di pagi hari ya kak karena bisa sakit maag."
Benar saja, ketika Hani mereload atau memuat ulang halaman maka komentar ia dan juga dirinya sudah hilang semua, bahkan termasuk cerpen cinta yang tak mungkin. Hani bisa menarik nafas lega karena sepertinya belum ada blogger lain yang tahu. Walau begitu, ada juga sedikit rasa heran dalam hatinya, kok cepat sekali menghapusnya dan dari mana ia tahu kalo pagi suka ngopi. Seingatnya dia tak pernah menulis di blog tentang kebiasaan itu, hanya beberapa sahabat blogger wanita yang akrab dengannya yang tahu.
Setelah sholat subuh, Hani lantas ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Saat hendak memasak itulah hapenya bergetar dan ada pesan WhatsApp masuk. Ternyata pesan dari Nurul, salah seorang blogger wanita yang juga menjadi sahabatnya. Tumben pagi-pagi ia mengirim pesan.
"Hani, kau tahu kan Dahlan, blogger yang suka membuat cerpen itu. Adiknya tadi mengirim pesan kepadaku kalo Dahlan sudah meninggal tadi malam habis isya kena kecelakaan lalulintas."
Apa!!! Hani tentu saja kaget. Kalo begitu dengan siapa ia tadi saling berbalas berkomentar???
Tamat
Dengan hantunya Dahlan mbak....
BalasHapusKrik... krik... krik....
Waduh, ada suara jangkrik, kok tambah serem ya.😱
HapusCocok jadi novelis kayaknya nih
HapusOh, kang Riza memang cocok jadi novelis, bisa membangun suasana.😀
HapusMerasa tersanjung dan tersipu disebut dalam cerpen Kang Agus Warteg (atau Hani?) :D
BalasHapusSeperti biasa, saya tak menduga endingnya bakal seperti ini. Mas Agus seperti punya metode rahasia untuk menyembunyikan akhir cerita, meskipun signatur misterinya sudah pakem. Apa sih rahasianya, btw, Mas Agus? :D
Sebelum mengakhir komentar ini--hahaha--saya mau bilang kalau blogwalking itu sangat menyenangkan!
Rahasianya pakai sampho Pantene, begitu kata mbak anggun..😂
HapusIya kang, dengan blogwalking bisa mempererat hubungan silaturahim
Pantesan rambut jadi lurus dan ketombe jadi hilang :D
HapusEnaknya blogwalking, bisa jalan tanpa ngeluarin keringet, Mas Agus. Paling jari aja yang rada pegel hehehe
Gantian sekarang jarinya yang keriting karena kebanyakan ngetik ya kang.😃😁
HapusIya, Mas. Dipikir-pikir aneh juga ya jalan-jalan pakai tangan. :D
HapusYa mending pakai tangan kang, kalo pakai kaki ntar melompat ² dan dikira pocong.😂
HapusGuuusss Eliinggg!!...Salah makan jangan2 nih orang...😂😂😂
BalasHapusDAHLAN siapa Gus..😡😡😡
Sepertinya terobsebsi sama ide kang Nata nih...😂😂😂
Penasaran aku sama blogger yang namanya DAHLAN. 😡
Entahlah, siapa ya Dahlan, ntar aku cari dulu di google.😁
HapusDahlan suaminya BCL 😳😳😆
Hapushahaay ashraf ya kak suaminya BCL mah wkkwkww
HapusWkwkwk..jadi....
BalasHapusBagus banget ending-nya..wkwkwk
Tumben bilang bagus mas her, biasanya nge-frank..😱
HapusBiar ada cerpen balasannya..hihihi
HapusItu mah tugas kang satria gitu lho.😄
HapusNah itu.. wkwkwk
BalasHapusPaling nanti dibalas bukan pakai cerpen tapi cerbung yang tujuh windu kagak kelar-kelar..wkwkwk
Hahaha, udah hapal sama kang satria nih mas her.😁
HapusNgga ada apa-apanya kan..😱
Suuueee...😠😠
HapusDahlan emang keterlaluan bercandanya kelewatan. Panstas saja dapat bogem mentah dari Hani.
BalasHapusWah ceritanya menggantung tahu tahu kok tamat.
Anu kang, karena Hani harus masak karena sudah pagi jadinya terpaksa di tamat kan.😀
HapusJadi... Mulai sekarang Blog Dahlan sdh gak update lagi dong?
BalasHapusAaauuuuuwww.....🌒👻
Betul, begitulah karena semangat ngejar rongdo Desy akhirnya kena kecelakaan. 😱
HapusEndingnya itu loh kang. Saya kira akhirnya g begitu. Sudah suudzon saya
BalasHapusWaduh, emang mikirnya endingnya gimana mang Abdul?
HapusEndingnya Hani dan Dahlan kawin lari ya...😱😱😱
Bahasanya lucu banget sih kak.. ada krik krik nya hahahaa.. hayooo hani sama siapa.. nanya balik ckckckcj
BalasHapusKayaknya itu kerjaannya kang satria, sebelum Dahlan meninggal dia nitip blognya sama dia.
HapusNah,karena kang satria suka sama Hani jadinya dia nganu...😱
Suuueeee..😠😠😠
HapusEmangnya ada ya laki laki yang mau sama wanita yang udah bersuami? :v
BalasHapusNgga tahu tuh Dahlan, mungkin karena cari yang sudah berpengalaman kali mbak Farah.😁
HapusHaa, kok berujung tragis begini???
BalasHapusKenapa tragis? Ya karena begitu ada nya mbak Evi.😱
HapusYa iyalah, dengan ujungnya meninggal Dahlan. "Seandainya ga 'ninggal kan bisa banyak lagi kisah kasih ;)
HapusWaduh, ngga baik mbak kisah kasih sama bini orang...😂😂😂
HapusIkut penasaran sama blognya Dahlan ini :)
BalasHapusEehh bujug..🤯🤯
HapusIya, saya juga penasaran. Sepertinya kang satria tahu nih..😱
HapusSuuee ..loh..😠
Hapusbeberapa blog yang disebutkan di atas sering kukunjungi juga.. btw kok endingnya serem, hihi
BalasHapusUdah biasa kan kalo cerpen di blog ini ending nya kadang serem.😂
HapusIngat kalau judulnya biasa-biasa aja, sebaiknya dibaca waktu siang saja.😂
HapusNgga juga mbak Roem, judul bisa biasa, isinya malah lebih biasa..😂
HapusLah kan, beneeeeer. Kalau judulnya biasa-biasa aja isinya malah horor. Yang bikin tambah serem adalah yang baca kebanyakan juga blogger yang suka BW. Jangan-jangan setelah baca cerpen Mas Agus orang-orang pada takut BW.😱
BalasHapusWeleh-weleeeh, namaku kali ini ikut-ikutan dicatut. Bakalan terkenal sebagai tukang cari diskonan nih. Hehehe.
Ah masa sih, masa cuma gara-gara baca gini nanti malas blog walking. Ya udah gpp malas blog walking yang penting tetap meninggalkan komentar.😱
HapusMaaf mbak, soalnya kebetulan pas blog walking ketemu blog mbak yang lagi bahas diskonan, eh produk kecantikan.😁
Supaya bisa punya kulit seindah Desy, Mas. Tapi dengan tidak menguras kantong. Hehehe.😂
HapusSaya sampai serius bacanya, ternyata endingnya ada MH alias makhluk ha....s (isi.sendiri) hehe ...
BalasHapusMH, makhluk hidup kali ya.
HapusMakasih sudah serius bacanya, walaupun akhirnya mungkin sedikit nganu.😂
Haha, seneng saya berkunjung ke sini.
HapusTerima kasih banyak, semoga saja betah dan sering berkunjung lagi (ngarep.😁)
HapusSaye suke saye suke.. Tu ada mbak Eno juga, kang Agus ni pinter ngeramu cerita ya.. Dari serius, lucu dan endingnya sereemm akutu 😱
BalasHapusWaduh, ini mbak Hani nya datang. 😱
HapusMungkin kebanyakan minum tolak angin kali, jadinya ceritanya kayak gitu terus..😂
Diatas mah Hani atuh bukan Heni, dimirip"in bae tong 😂
HapusSebenarnya pengin pakai nama mbak Heni, cuma karena belum ijin jadi aku ubah jadi Hani.😁
Hapus😱😹🙊🙀
Hapus🙄🤭😁😋
Hapus
BalasHapusJujur saya sudah membaca artikelnya hingga selesai, bagus banget ceritanya lho saya bacanya jadi terbawa suasana lho? Tapi di akhir cerita jadi pengen mewek sekenceng - kencengnya karena merasa kasihan saja sama Om Dahlan meninggal dunia. Moga saja ini hanya cerita bukan nyata ya?
Lha udah tahu ini cerpen mbak, kalo Dahlan tahu ntar ngambek karena namanya kupakai tanpa ijin.
HapusEh, Dahlan tahu tidak ya? Mudah-mudahan ngga tahu.😂😂😂
Suueee loohh..😠😠😠
Hapuswadidaw, tokohnya blogger semua nih.
BalasHapusawalnya ku kira judul yang pas itu "ada cinta saat blogwalking' ealah kok berujung horor.. wekekek...
keren banget ceritanya mas.. kayaknya cucok deh bikin novel. alurnya bagus dan bikin penasaran utk baca sampai ending.. hehe
Waduh, kalo jadikan novel takutnya nanti novelnya cuma di kilo saja karena tidak ada yang baca mbak.😂
HapusEh, benar juga ya kalo judulnya yang tepat " ada yang jatuh cinta karena blog walking".😀
Siapa tau kelak mas Agus bisa bikin buku kumpulan cerpen lho. Ngomong-ngomong ceritanya selalu menarik, dan punya plot twist yang tidak terduga.
HapusPokok harus siap mental aja sih, kalau judulnya biasa-biasa malah biasanya horor. Jadi siap-siap bacanya siang hari.😂
Makasih banyak mbak Roem atas supportnya, kok aku jadi gr ya.😂
HapusOk, aku terbitkan lagi nih review produk kecantikan biar makin kinclong.😁
Sudah kebal didemo emak-emak, mas Agus? Hehehe😂
HapusPaling yang demo atas saya.😁
Hapuscerita yang mengalir sampai jauh......
BalasHapusWaduh, itu mah wavin kang.😁
HapusWahhh akhirnya niat nihh panjang bangett ;D, kalo gini biasanya gede tuh edsennya.. ;D
BalasHapusYa lumayan gede kang adsense nya, saking gedenya udah setahun juga belum dapat bayaran..😁
HapusOoomaaiiiigooodddd hahahahahahaha.
BalasHapusMenurut saya, kayaknya bakatnya si Mas Agus ini adalah menulis cerpen.
Agak mirip sama siapa ya, blogger laki kalau nulis juga sepanjang kereta api, tapi tulisannya tuh enak dibaca, soalnya isinya ya kayak orang ngobrol gini.
Meskipun ngakak juga ini dari mana, jadinya ke mana :D
Mengingatkan saya yang kadang di atas mau bahas ini eh ujungnya bahas itu :D
Dan saya ngakak juga dong merasa related ama tokoh awalnya itu.
Lalu ternyata ada tokoh sendiri di bagian tengah.
Ih si Mbak nyaa... kan kami ini pecinta diskon.
Kami bakalan hepi kalau beli skinker ada pilihan
skinker A harganya 400ribu
Skinker B harganya 500ribu setelah didiskon 50%
Pastilah kami pilih yang B, meskipun tadi menolak tawaran skinker A karena mahal alasannya hahahahahaha
Waduh, tetangga sebelah memang kalo bikin cerpen sukanya panjang, jadi cocoknya cerpan ya mbak bukan cerpen.😂
HapusHidup emak-emak penyuka diskon.😁
Sebuah kenikmatan menekuni hobi terus dibayar, gimana ga bahagia nih kak? hehehe. Btw aku sering lihat komentar kakak dimana-mana, di blog orang yang sering blog walking. Mantaplah yahh lanjutkan heheheh
BalasHapusIya ya, menekuni hobi,dapat bayaran lagi, nikmat mana lagi yang kau dustakan..😃
Hapuswadaw, ujung ceritanya jaid seram, hehehhe..salam ya buat Hani dan selamat melanjutkan happy-happy blog walkingnya Mas Agus, karena akan ada banyak ide cerita yang bisa ditulis jadi artikel di blog, hehehe
BalasHapusMakasih mbak, kadang blog walking juga bisa jadi ide cerita ya.😁
HapusWaaah ... ada tokoh di cerita yang nama depannya sama dengan namaku wkwkwkkw :) Awesome deh tulisannya kpcak hahahaha :D
BalasHapusIya ya, ada yang mirip dikit namanya, mungkin masih saudara kali ya.😃
HapusHahahaha 🤣🤣🤣 makhluk halusnya cakep ga ya? Yoi...maklumlah namaku pasaran wkwkwkw tp kan orangnya ga.
HapusMakhluk halusnya sih cakep mbak, cuma sayang punggungnya bolong.😱
Hapushantu bisa masuk dasboard blogger terus bikin cerpen. buset, emang ya zaman makin maju, dedemit pun gamau kalah pinter.
BalasHapusmembaca kisah ini aku jadi semakin yakin dengan aplikasi santet instan, tinggal kasih nama sama jenis santet apa, serem bener.
mungkin harus lebih ditingkatkan lagi keamaan internetnya yak, jangan sampai dijajah makhluk halus
Ini cuma cerpen saja kang, iseng menulis cerpen daripada blog tidak update.😂
HapusIya, dan komentarku cuma asumsi nyeleneh kok 🤣
HapusHahaha, kirain beneran.😂
Hapuswah... terkejoed saya. ternyata mbk hani chat' an sama yang udah nggak ada. dosa tersingkirkan karena beda dunia jadinya.
BalasHapusdiam-diam mas agus ini punya bakat nulis cerpen juga ya...
saya kasih jempol deh👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
top markotop pokoknya.
Waduh jempolnya banyak amat mbak Astria sampai 20, jempol aku aja cuma ada empat, tuh yang 16 jempolnya mantan ya.😱
HapusMakasih banyak ya, ini hanya hobi nulis saja daripada blog ngga update.😃
Mas Agus rajin banget ngitungin jempolnya mbak Astria. Tapi tepat lho, mas jumlahnya 20 jempol. Eh, kok aku ikut-ikutan ngitung juga.😂
HapusNah kan, berarti yang 16 itu jempolnya mbak Roem ya. Banyak amat jempolnya mbak 😱
HapusHaduuuh...
BalasHapusUdah serius2 baca, segala mbak Eno mbak Rey disebut2, endingnya horor.
Tau aja sih, kalo tema begini bikin sel-sel kekepoan bergemuruh.
Hati-hati blog walking malam Jumat mbak Cika, siapa tahu nanti ada yang nganu...😱
HapusWkwkwk...
HapusBlogwalking nya sambil jaga lilin biar makin nganu
membahas para blogger yg blog walking tapi akhir akhr cerita mash ditambahkan unsur seram haha
BalasHapusKalo ngga serem, ngga rame..😱
HapusIhhh serem, jgn2 ada Dahlan disekitar blog ini sedang memperhatikan kita 😛😛
BalasHapusKayaknya sih gitu, serem ya barang kali Dahlan lagi ngintip.😱
Hapusmenarik sekaligus menghibur….
BalasHapuslanjutkan
boleh ngakak nggak mbak.. udah sakit sunat pas kecil masak dapat janda.. wkwkwkw.. siapa nih mbah dahlann.. jadi pensaran ... minta link blognya dong.. heheheh
BalasHapusEehhh bujug...Suuee loh..🤣🤣
HapusHayo kang satria, kasih link downloadnya tuh.😂
Hapus🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
BalasHapusSiapakah itu Dahlan, bisa-bisanya mencintai istri orang ~ padahal yang single banyak lho di luaran hehehe. Untung cuma cerpen ya, kalau kejadian betulan, bisa-bisa geger seantero dunia blog Indonesia 😬
Jangan ditiru ya,mas 😁👌
Betul tuh, yang masih single juga banyak kok bisa-bisanya jatuh cinta sama bini orang.
HapusEh, Dahlan itu siapa ya mbak? 😂😂😂
Saya mikir kirain tips blog walking nah kok ujung ujungnya cerita hOROR...
BalasHapusKalo baca judulnya saja memang bisa tertipu kang.😂
Hapusdulu saya suka banget blogwalking...sekarang sudah merosot pula
BalasHapusDibawa santuy saja Mr hanafi
Hapusnah lho nah lho nah lho, plot twist ternyata... ga ketebak ceritanyaa :(
BalasHapusmungkin aja di alam sana udah ada internet kali ya
Mungkin juga bang, tapi yang main bukan roh manusia tapi jin yang menyamar sebagai manusia.😂
Hapustiap baca cerpenmu pasti aku nebak2 dulu endingnya nih :D. suka ga terduga sih...tp ttp bikin pensaran ;p.. Hadeuuuh kenapa ujung2nya malah matiii -__- . antara sedih ama serem ;p
BalasHapusMakasih banget, berarti aku agak terkenal juga ya.😱
HapusBiasanya aku suka ending yang serem soalnya biar beda sama lainnya.😃
Another creepy plot twist wkwkwkw
BalasHapusHahaha, udah biasa disini endingnya nganu ya bang Aul.😂
Hapuskeren, jadi hanyut baca cerita cerianya...menulis model gini butuh talenta bertutur lewat tulisan. Dilanjutkan Mas Agus..
BalasHapusMakasih banyak kang.
HapusJadi malu nih dipuji kang Sofyan yang sudah berpengalaman karena ini hanya iseng.😀
Mas Agus kayaknya bakat banget jadi pengarang. Ceritanya bagus, saya terbawa suasananya. Jadi menebak2 tokohnya di dunia betulan, hahaahhaa. Jangan-jangan, jangan-jangan.......
BalasHapusTu kan endingnya jadi serem lagi. Kirain tips atau cerita berkesan selama bw. Ternyata serem lagi. Btw, cerpennya bagus, Mas.
blokwalking intinya sama kayak kita berkunjung ketetangga rumah dan kenalan sama orang baru
BalasHapusKirain kisah pribadi tentang kesan blogwalking seperti pada umumnya. Sempat merasa aneh karena bahas kisah yang kayak bukan diri sendiri. Hani itu siapa? Ada teman narablog yang juga namanya Hani, kenal lewat Instagram padahal saya malas perbarui status karena sibuk urus follow loop.
BalasHapusKalau dahlan gak kenak, tuh. Nama samaran atau nama fiktif agar ada fiksi yang bikin pembacanya kecele. Oh, kirain apa, hi hi.
Tapi bagus juga alur ceritanya mengalir. Kadang saya membayangkan jika sudah meninggal apakah akan bisa ngisengin teman dengan blogwalking. :)
Semoga kita dan pembaca cerpen ini tetap senat dan panjang umur dalam keberkahan. Tetap bisa menjalin silaturahim dengan blogwalking.
BTW, kalau blog teman-teman dikomentari saya yang panjang bisa dipastikan bisa merampingkan bounce rate soalnya cenderung internetan santai bersama Smarfren paket puas 20 ribu untuk dua pekan tanpa batasan pembagian waktu, apalagi jika disambi buka pos lainnya setelah itu, he he.
Tabik.
Hahaha, Mbak Rohyati mikirnya aku ya? Hahhaa. Tumbenlah ini BW, sudah leggang Mbak?
HapusEndingnya Twist! Cakep, Mas.
BalasHapusKumpulin saja, siapa tahu nanti bisa dibukuin.
Ceritanya ngalir dan enak alurnya.
Salam bogem mentah buat Dahlan.
Eehhh bujug dah...Kite disalahkan..😲😲😲😲
Hapusbakal terkenal ini kayanya adminnya pintar banget menghibur..
BalasHapusWah, Mas Agus berbakat nulis cerpen. Endingnya itu loh.... Siapa tahu nanti bisa dibikin buku kumcer.
BalasHapusSiapakah tokoh utama dalam cerpen ini kayanya dahlan he..he.m
BalasHapusMasya allah.. nyesel aku baca endingnya 😅😂
BalasHapuswilayah blog walking saya masih dsitu situ ajaa, dan karena nama agus warteg ini pernah komen di blog saya, saya penasaran. Setelah baca postingan ini, saya jadi tau, masih banyak blogger blogger unik di luar sana, termasuk agus warteg :D. Terus semangat menuangkan cerita2 pendek lainnya!
BalasHapus