Wardah Perfect Bright, pelembab untuk mencerahkan kulit
Budi menstarter motor Honda tua miliknya setelah sebelumnya membereskan barang bawaannya. Dilihatnya Desy, istrinya sudah kepayahan karena perutnya yang membesar, pertanda sebentar lagi dia mau melahirkan.
"Bersabarlah sayang, aku akan segera membawamu ke dokter." Katanya lantas tanpa menunggu jawaban istrinya ia segera menjalankan motornya.
"Aduh kang, aku sudah tak kuat nih." Seru Desy sambil memegangi perutnya di belakang.
"Sabar ya, sebentar lagi kita sampai kok." Hibur Budi. Ia menjalankan motornya dengan hati-hati karena jalan desa yang ia lalui banyak lubangnya, mana lampu motornya juga kurang terang karena motor tua. Ia tak mau cepat-cepat karena takut jatuh ke lubang dan mencelakakan istri serta anaknya.
Beruntung sekarang sedang musim panas sehingga jalanan itu lebih terlihat. Bulan turut membantunya dengan memberikan sinar lembutnya. Lebih beruntung lagi, tak lama kemudian dia melihat sebuah papan nama dan ternyata itu adalah rumah sakit yang dia tuju.
"Maaf pak, hanya dokter dan perawat saja yang boleh masuk. Harap bapak menunggu di luar ruangan." Seru seorang perawat ketika Budi hendak ikut masuk ke ruang persalinan. Terpaksa Budi berhenti.
"Kamu yang sabar ya sayang. Aku yakin kamu kuat." Seru Budi sambil menggenggam tangan istrinya. Desy hanya mengangguk dan tak lama kemudian ia menghilang dibawa ke ruang persalinan.
Budi yang sebelumnya gugup kini jadi lega. Ia mondar-mandir saja di depan ruang persalinan, tak menghiraukan beberapa orang yang lalu lalang.
Ada sejam lebih dia menunggu, tapi tak terdengar suara bayi yang ia harapkan. Dia tahu sih, melahirkan memang kadang lama, bisa sejam, bisa juga sampai seharian.
Baru sekarang ia sadari, ternyata badannya amat letih. Akhirnya dia keluar dari rumah sakit dan masuk ke warung makan di sebelah rumah sakit.
"Bu, pesan teh manis hangat ya."
Pemilik warung yang merupakan seorang wanita setengah baya dengan cekatan segera membuatkan teh manis pesanannya.
" Dari mana nak?" Kata sang empunya warung sambil meletakkan gelas.
" Dari rumah sakit Bu, mau menunggu istri melahirkan."
Mendengar hal itu, sang empunya warung lantas duduk dan berbisik.
"Nak, sebaiknya kau jaga saja istrimu. Ibu takut terjadi apa-apa dengan pasanganmu."
"Memang ada apa Bu?" Budi jadi was-was juga.
"Kabarnya, rumah sakit itu ada penunggunya. Dia suka memakan korban, apalagi yang habis melahirkan. Dulu kan lahan rumah sakit ini ada yang berasal dari menggusur kuburan umum."
Budi tentu saja gugup mendengar kabar tersebut. Ia memang pernah mendengar kabar itu di masyarakat, tapi sebelumnya ia anggap sebagai gosip saja. Mungkin ada yang iri dengan reputasi rumah sakit itu yang terkenal di kota-nya. Tapi karena kini menyangkut keselamatan istri dan juga anaknya, mau tak mau ia was-was juga.
Dengan gugup ia menghabiskan teh tersebut lantas segera kembali ke rumah sakit. Dilihatnya suasana sepi mencekam, apalagi ini hampir tengah malam.
Dengan perlahan ia masuk ke sebuah jalan. Dilihatnya tak ada seorang pun yang lewat, mana penerangan lampu juga sedikit sehingga suasana tambah seram. Ia menelusuri jalan yang diingatnya tapi belum sampai juga ke ruang persalinan. Ia berjalan lagi, lagi dan lagi, tapi merasa kok sepertinya ia selalu berputar di tempat itu terus.
Karena capek maka Budi memutuskan untuk istirahat sebentar. Ia bersandar di sebuah pintu, iseng-iseng matanya membaca papan nama dimana tempatnya berada dan betapa terkejutnya ia ketika tahu.
KAMAR MAYAT
Segera saja Budi berlari sekencang-kencangnya. karena tak melihat-lihat maka ia pun menabrak seseorang hingga ia merasa ngeri. Ia memejamkan mata, tak sanggup membayangkan kalo di depannya adalah kuntilanak atau penunggu kamar jenazah tadi
"Ada apa pak." Serunya. Ketika Budi membuka mata, ternyata seorang petugas keamanan. Masih was-was ia melihat kebawah dan kakinya menapak bumi, barulah ia merasa lega. Budi lantas cerita kalo dia berputar terus di tempat tadi. Ia juga meminta petunjuk ke kamar persalinan. Satpam itupun lantas menunjukkan jalan.
Akhirnya ia sampai juga di depan kamar persalinan. Ia mendengar suara tangisan bayi. Tanpa menghiraukan larangan suster sebelumnya, ia segera saja masuk.
" Apa bapak suami dari ibu ini?"
" Iya betul." Sahut Budi lantas segera menerima anak yang disodorkan oleh perawat.
Ternyata anak laki-laki. oh, betapa bahagianya. Budi pun menangis saking senangnya. Ia pun bertanya." Dimana istriku sus?"
"Maafkan kami pak."
"Apa maksudmu suster?" Kata Budi. Entah mengapa hatinya mendadak tak enak.
"Istri bapak sedang pingsan karena pendarahan saat melahirkan."
Tentu saja Budi terperanjat. Ia tak percaya. Segera saja ia ke tempat persalinan dan dilihatnya Desy terbujur kaku walaupun wajahnya tersenyum. Tidurnya begitu damai.
"Bapak yang sabar ya, istri bapak cuma pingsan saja, tidak apa-apa. Ia pasti baik-baik saja, apalagi wajahnya juga sangat putih dan berseri."
Tiba-tiba Desy bangun dari tidurnya dan berkata. " Itu karena aku rajin pakai Wardah Prefect Bright, pelembab untuk mencerahkan kulit."
"Betul sekali." Budi menimpali."Wardah Perfect Bright Moisturizer SPF 28 adalah pelembap dengan kandungan 7 White Actives dan Brightening Powder yang mampu bekerja untuk mencerahkan kulit dari luar dan dalam."
Budi dan Desy pun kompak berkata.
"Jika anda ingin punya wajah cerah putih berseri, pakailah WARDAH PERFECT BRIGHT yang sudah terbukti kualitasnya.
"Bersabarlah sayang, aku akan segera membawamu ke dokter." Katanya lantas tanpa menunggu jawaban istrinya ia segera menjalankan motornya.
"Aduh kang, aku sudah tak kuat nih." Seru Desy sambil memegangi perutnya di belakang.
"Sabar ya, sebentar lagi kita sampai kok." Hibur Budi. Ia menjalankan motornya dengan hati-hati karena jalan desa yang ia lalui banyak lubangnya, mana lampu motornya juga kurang terang karena motor tua. Ia tak mau cepat-cepat karena takut jatuh ke lubang dan mencelakakan istri serta anaknya.
Beruntung sekarang sedang musim panas sehingga jalanan itu lebih terlihat. Bulan turut membantunya dengan memberikan sinar lembutnya. Lebih beruntung lagi, tak lama kemudian dia melihat sebuah papan nama dan ternyata itu adalah rumah sakit yang dia tuju.
"Maaf pak, hanya dokter dan perawat saja yang boleh masuk. Harap bapak menunggu di luar ruangan." Seru seorang perawat ketika Budi hendak ikut masuk ke ruang persalinan. Terpaksa Budi berhenti.
"Kamu yang sabar ya sayang. Aku yakin kamu kuat." Seru Budi sambil menggenggam tangan istrinya. Desy hanya mengangguk dan tak lama kemudian ia menghilang dibawa ke ruang persalinan.
Budi yang sebelumnya gugup kini jadi lega. Ia mondar-mandir saja di depan ruang persalinan, tak menghiraukan beberapa orang yang lalu lalang.
Ada sejam lebih dia menunggu, tapi tak terdengar suara bayi yang ia harapkan. Dia tahu sih, melahirkan memang kadang lama, bisa sejam, bisa juga sampai seharian.
Baru sekarang ia sadari, ternyata badannya amat letih. Akhirnya dia keluar dari rumah sakit dan masuk ke warung makan di sebelah rumah sakit.
"Bu, pesan teh manis hangat ya."
Pemilik warung yang merupakan seorang wanita setengah baya dengan cekatan segera membuatkan teh manis pesanannya.
" Dari mana nak?" Kata sang empunya warung sambil meletakkan gelas.
" Dari rumah sakit Bu, mau menunggu istri melahirkan."
Mendengar hal itu, sang empunya warung lantas duduk dan berbisik.
"Nak, sebaiknya kau jaga saja istrimu. Ibu takut terjadi apa-apa dengan pasanganmu."
"Memang ada apa Bu?" Budi jadi was-was juga.
"Kabarnya, rumah sakit itu ada penunggunya. Dia suka memakan korban, apalagi yang habis melahirkan. Dulu kan lahan rumah sakit ini ada yang berasal dari menggusur kuburan umum."
Budi tentu saja gugup mendengar kabar tersebut. Ia memang pernah mendengar kabar itu di masyarakat, tapi sebelumnya ia anggap sebagai gosip saja. Mungkin ada yang iri dengan reputasi rumah sakit itu yang terkenal di kota-nya. Tapi karena kini menyangkut keselamatan istri dan juga anaknya, mau tak mau ia was-was juga.
Dengan gugup ia menghabiskan teh tersebut lantas segera kembali ke rumah sakit. Dilihatnya suasana sepi mencekam, apalagi ini hampir tengah malam.
Dengan perlahan ia masuk ke sebuah jalan. Dilihatnya tak ada seorang pun yang lewat, mana penerangan lampu juga sedikit sehingga suasana tambah seram. Ia menelusuri jalan yang diingatnya tapi belum sampai juga ke ruang persalinan. Ia berjalan lagi, lagi dan lagi, tapi merasa kok sepertinya ia selalu berputar di tempat itu terus.
Karena capek maka Budi memutuskan untuk istirahat sebentar. Ia bersandar di sebuah pintu, iseng-iseng matanya membaca papan nama dimana tempatnya berada dan betapa terkejutnya ia ketika tahu.
KAMAR MAYAT
Segera saja Budi berlari sekencang-kencangnya. karena tak melihat-lihat maka ia pun menabrak seseorang hingga ia merasa ngeri. Ia memejamkan mata, tak sanggup membayangkan kalo di depannya adalah kuntilanak atau penunggu kamar jenazah tadi
"Ada apa pak." Serunya. Ketika Budi membuka mata, ternyata seorang petugas keamanan. Masih was-was ia melihat kebawah dan kakinya menapak bumi, barulah ia merasa lega. Budi lantas cerita kalo dia berputar terus di tempat tadi. Ia juga meminta petunjuk ke kamar persalinan. Satpam itupun lantas menunjukkan jalan.
Akhirnya ia sampai juga di depan kamar persalinan. Ia mendengar suara tangisan bayi. Tanpa menghiraukan larangan suster sebelumnya, ia segera saja masuk.
" Apa bapak suami dari ibu ini?"
" Iya betul." Sahut Budi lantas segera menerima anak yang disodorkan oleh perawat.
Ternyata anak laki-laki. oh, betapa bahagianya. Budi pun menangis saking senangnya. Ia pun bertanya." Dimana istriku sus?"
"Maafkan kami pak."
"Apa maksudmu suster?" Kata Budi. Entah mengapa hatinya mendadak tak enak.
"Istri bapak sedang pingsan karena pendarahan saat melahirkan."
Tentu saja Budi terperanjat. Ia tak percaya. Segera saja ia ke tempat persalinan dan dilihatnya Desy terbujur kaku walaupun wajahnya tersenyum. Tidurnya begitu damai.
"Bapak yang sabar ya, istri bapak cuma pingsan saja, tidak apa-apa. Ia pasti baik-baik saja, apalagi wajahnya juga sangat putih dan berseri."
Tiba-tiba Desy bangun dari tidurnya dan berkata. " Itu karena aku rajin pakai Wardah Prefect Bright, pelembab untuk mencerahkan kulit."
"Betul sekali." Budi menimpali."Wardah Perfect Bright Moisturizer SPF 28 adalah pelembap dengan kandungan 7 White Actives dan Brightening Powder yang mampu bekerja untuk mencerahkan kulit dari luar dan dalam."
Budi dan Desy pun kompak berkata.
"Jika anda ingin punya wajah cerah putih berseri, pakailah WARDAH PERFECT BRIGHT yang sudah terbukti kualitasnya.
IKLAN SELESAI
*Kabur sebelum dilempari sandal
BalasHapusDuh, ngeri juga bacanya ? Duh, itu baby kecil di makan tuh sama si hantu tidak tega tari jadinya? Saya pikir tadi cerita novel romantis ternyata horor lagi dan lagi. Ya , udah deh?
Baca sampai selesai ngga sih..-_-
Hapus
HapusOh , iya maaf om Agus ? Romantis ceritanya mengena di hati , gitu aja marah, kok jadi takut to tari sama Om Agus? Marah terus , ke tari.
Yang marah juga siapa?? -_-
Hapus
Hapus😱😱😱😱😱😱
Suueee.... Ujung2nya saya sama Desy di jadikan cerpen pemeran bintang iklan
HapusTenang mas Budi, kan udah dikasih bonus anak sama mbak Desy..😁
HapusItu bukan bonus, tapi usaha sendiri
Hapusini promoter untuk produk Wardah ke? hahaha
BalasHapusBegitulah mbak Anies, cuma beda nulisnya..😁
Hapus
BalasHapusKe tipu saya nih..Heehee
Saya pikir iklan pelembab kulit untuk wanita.
Ternyata cerita Budi & Desi yang ada sedikit misteri tetapi ujung2nya iklan juga Wuuhheee...
Buat jebak yang cuma baca judulnya saja kang. Kalo baca kan jadi tahu isinya..😁
HapusMau jebak rongdo
HapusIs this a Click Bait?
BalasHapusLebih tepatnya cerpen iklan mbak..😂
HapusSueee
BalasHapusSiapa ini ya? 🙄
Hapus
BalasHapusHaahaaa!!...Suuuee...Gw kirain luh mau ganti kelamin Gus, Posting tentang kosmetik.😂😂😂😂
Ternyata masih kisah Si Budi sama Desy yang menunggu kelahiran anak hasil bikinannya.😂😂 Meski sedikit panik karena rumah sakitnya ada kuntil anu dan anu2..😂😂
Pura-pura ngga lihat ah dia komen apa..🙈🙈🙈
Hapus
HapusHa.... Ha.... Ha.... Lucu om sat ini , tapi? Ending komen terakhirnya , waduh ? Om satria kok bicaranya nganu dan anu , jelek itu.
Biarin satria penasaran sama cerpen yg waktu bikin anak,
HapusKalo dia baca ntar bisa kebelet pipis
Itu mah kang jaey , dia ngebet pengin punya anak..😂😂😂
HapusNah nah naaaaaaah kaaaaaaaan. Awal baca judulnya kok tentang produk kosmetik. Tapi awal-awal kok cerita tentang orang mau lahiran, tengah-tengah cerita kesannya ganti jadi horor, ternyata akhirnyaaaaaa.
BalasHapusTernyata benar, gak mungkin Mas Agus mau review produk kesyantikan, pokoknya gak mungkin. Mas Agus dibayar berapa sama brand ini sampai-sampai nyaris bisa menipuku? 😂
Ya lumayan lah bisa buat DP mobil sama bayar nginap villa.😁
Hapus*Eh, ini mah komentar blog sebelah ya.😂
Ngomong-ngomong anak bayinya Dessy ini setelah lahir apakah wajahnya juga putih berseri karena efek ibunya yang rajin pakai Wardah saat hamil, mas?😂
HapusKayaknya sih kulitnya berwarna coklat, soalnya pas lahiran itu hari valentine mbak.😁
HapusEnak tuh kulitnya kalau dimakan. Berasa coklat juga gak ya? Hehehe.
HapusLoh, kalau ngomongin makan kulit orang kok jadi keinget teman makan teman.😂
hadehh.... kirain apaan kok tumbennn pake review kecantikan juga haha
BalasHapusHihihi, sedikit nganu ya kang cerita nya.😁
Hapustertipu saya nas haha
HapusJiaahhh.. gubrakkkk
BalasHapusDia promosi..
Waduh, nabrak lemari apa rak piring sampai gubrak gitu mas her.🤔
HapusNabrak tukang somay..
HapusKirain nabrak rongdo kempling mas Herman..😁
HapusKempling?
HapusMaksudnya rongdo tapi belum pernah di anu gitu, misalnya karena kawin paksa.
HapusTau2 hamil dan melahirkan, pas bikinnya ga diceritakan 😂
BalasHapusBudi pake juga ga Wardah perfectnya 😂
Tiap hari pakai Wardah perfect dia mah, makanya dia kinclong dan tiap hari selfie terus pakai baju merah.
Hapus* Eh, itu mah tetangga sebelah ya.
Gantian kayaknya susternya yg pingsan liat desy promoin wardah wkwk
BalasHapusSungguh terlalu ya Budi dan Desy..😁
HapusKalau masalah kecantikan si Budi dan Desy ini ternyata kompak banget ya. Hehehe😅
HapusSuami istri memang harus kompak mbak.😂
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKayak tetangga sebelah aja mbak suka hapusan..🤣
Hapusdi hapus kirain coment ini gk nonjol ternyata Nonjol, jaringan kurang bagus😁
HapusWow, mbak Eny bisa nonjol gitu? 🤭
HapusSuuueeee..... Cerita Akhirnya bikin meweekk.... 😀😆😆😆
BalasHapusYang penting bisa ngiklan..😁
HapusSeumur-umur belum pernah pake kayak ginian. Etapi kayaknya musti coba nih...
BalasHapus
BalasHapusOm Agus maaf nanya lagi nih, saya baru baca notif FB om Agus itu om hermanyah kok tahu aslinya profesi tari sebagai guru paud dan penyanyi dari mana? Terus tuh jaey juga ikut penasaran, duh? Om, Agus jangan bikin puyeng Napa? Assallammualaikum.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusNulis apa tadi? 🤔
HapusNulis apa ya, di atas kan ada ?baca sampai selesai tidak ??
HapusHahaha ngambek..🤣
HapusYa tahu kalo tari penyanyi dan guru paud kan karena dia baca artikel dan komentar di blog ini. Kan tari sendiri yang bilang.
Nganu yaak.. Awal liat judul koq tumben mo review produk.. Pas baca kok masih ttg Agus dan Desy.. Pas akhir ujung"nya ngiklan.. Pa lagi pas Desy bilang.. Wajah putih krna pk wardah... Hi hi... Ngakak saya... Aya aya wae.. Sempet"nya bikin kyk gini... 😂😱
BalasHapusBudi mbak, bukan Agus. Ntar budinya ngambek lho.😱
HapusKan udah tahu, kalo disini kebanyakan cerpen halu. Biar ngga kalah sama blog cewek yang suka endors gitu...🤣
Buat jebak yang komen suka baca judulnya saja, tuh ada satu yang kayaknya cuma baca judulnya aja.😁
Eeh maksud saya Budi dan Desy.. 😂
BalasHapusKayaknya tadi lagi masak terus main hp ya, awas masakan gosong lagi..😁
HapusJadi trending nih mas agus
HapusMudah-mudahan viral ya mas Budi.😁
HapusWOOOW templatenya ganti, nggak hitam lagi :)))) lebih bagus ini mas hehehe.
BalasHapusBy the way, itu dokter mana yang puji-puji pasien putih dan berseri? HAHAHAHA seumur hidup ketemu dokter beberapa kali, nggak pernah saya dipuji-puji :)))))) mana mba Desy-nya langsung bangun setelah dipuji, dan iklan WARDAH pula. Plot twist.
Ada-ada saja. Good job mas :D semoga akan ada banyak permintaan iklan dari produk kecantikan yaaaa hehehe biar semakin cuan :)))
Alhamdulillah, template yang lama banyak yang bilang terlalu gelap, jadi ganti yang agak adem.
HapusHahaha, dokter satria kayaknya. Eh, yang ngomong putih berseri itu perawatnya mbak dan plot twistnya emang Wardah..🤣
Lihat judulnya aneh, baca ceritanya malah lebih aneh. Eh ujung-ujungnya iklan Wardah...😫
BalasHapusKenapa itu mukanya bang, kok kayak mules..😁
Hapusepik sih ini, dari romantis, horror, konyol, sampai iklanya juga ada, mantab deh bang ceritanya eheheh :D
BalasHapusCerita gado-gado ya bang khanif.😃
Hapuskalo makanan enak itu bang gado2 :D
HapusMas Agus, ini naskah brilian sekali. Hahahahaha :D
BalasHapusMakasih, mudah-mudahan ada produser film yang tertarik..🤣
Hapuswow iklannya menggugah hati,hehe
BalasHapusJangan lupa pakai Wardah baskom untuk sayuran dan buah-buahan ya.😃
HapusEh, itu mah wadah ya.😁
Numpang singgah sebentar mas, cek dan ricek, siapa tahu ada yang berantem,hahahah....
BalasHapussaat baca artikel ini Awalnya saya pikir " mas dapat job gitu. Ternyataaaa..hahahahah......
Kayaknya kang nata seneng amat nih kalo ada yang berantem. Siapin kamera buat rekam mas.😁
HapusTerinspirasi oleh blog emak-emak yang hobi ngendors kang nata, jadi coba buat review produk kecantikan yang berbeda .🤣
Hahahahaha.
BalasHapusApa gitu, ya?
Aku sebagai pemakai Wardah langsung ngaca takut mukaku putih, serem ah!
Mukanya putih apalagi kalo jalan pakai gaun panjang putih malam-malam, nanti dikira Mrs. K ya mbak..😁
HapusJadi si Budi udah gak jualan baju lagi ya. Sekarang jualannya wardah gitu.
BalasHapusJualan baju untung sedikit, kalo Wardah kan lumayan. Kalo ngga habis ya tinggal di pakai sendiri.😂
HapusIni namanya horor2 cantik hahaha :) AKu juga pernah pakai lipstik dan beberapa make up nya masih ada yang cocok aku pakai sehari2 :)
BalasHapusHoror cantik, mungkin cocok kali ya mbak.😁
HapusYa ampuunnn, beneran ini mah bakatnya kece, bisa-bisanya soft selling di cerpen.
BalasHapusSaya kira tadi mau review Wardah Perfect Bright, ternyata cuman numpang bentar si Wardahnya hahaha
singkat padat jelas :D
BalasHapussekilas sebelum membaca full, kira kira apa hubungannya gambar wardah sama ibu melahirkan, jeng jeng jeng..... D