Akhirnya pembayaran adsense Dahlan cair juga

Dahlan sedang senang. Akhirnya setelah ngeblog selama setahun dia mendapatkan pembayaran dari AdSense google. Memang tidak terlalu banyak, hanya 1,4 juta yang mana itu adalah batas minimal payout dari AdSense. Setelah ia cek email yang masuk dari periklanan google tersebut, ia mendapat kiriman cek yang bisa ia cairkan di kantor pos.

Dahlan, yang mana merupakan admin daripada blog Bosanpedia mendadak terbayang di ingatannya bagaimana ia bisa mendapatkan bayaran.

Awal mulanya itu karena ia suka membaca artikel dari blog di situs master satria mwb yang berisi tutorial tentang android, bisnis online, dan sebagainya. Ia pikir apa salahnya kalo ia juga ikut bisnis online, apalagi melihat pendapatan dari master satria mwb yang mencapai puluhan juta rupiah per bulan. Iya, puluhan juta perbulan bro, siapa yang tidak ingin. Hasil dari ngeblognya itu ia sudah bisa membeli Nissan Terra, siapa yang tidak ingin.

Mulailah ia ngeblog. Karena tidak punya modal untuk beli hosting maka ia memutuskan membuat blog di blogger saja yang gratis. Beruntung, berkat tutorial blogspot yang ada di blognya satria mwb, ia akhirnya berhasil juga. Mulai dari cara buat artikel, pilih template gratis dan sebagainya.

Tapi sayangnya, kok iklannya tidak muncul juga. Akhirnya ia beranikan diri untuk bertanya langsung pada pakarnya adsense, siapa lagi kalo bukan satria mwb.

"Masta, kok blog saya ini tidak ada iklannya. Tolong bagaimana caranya agar ada iklannya supaya saya dapat uang juga seperti Masta. Terima kasih, mohon dijawab ya." Demikian ia berkomentar.

1 menit kemudian...
2 menit kemudian...
3 menit kemudian...
1 jam kemudian...
1 hari kemudian...
1 minggu kemudian...
1 bulan kemudian...
1 tahun kemudian...
1 abad kemudian...

Eh becanda ding. Tak butuh waktu lama pertanyaan nya dijawab oleh empunya blog. Tentu saja ia senang sekali. Ternyata dia disarankan untuk daftar ke Adsense Google agar dapat duit dari Internet. Ia juga disuruh baca artikel tentang cara-cara daftar yang ada di blognya.

Tak butuh waktu lama ia langsung membaca. Ternyata cukup mudah, hanya cukup ubah settingan ke bahasa Inggris, nanti akan ada menu penghasilan. Setelah itu tinggal daftar saja.

Deg degan ia menunggu email persetujuan dari adsense. Alhamdulillah satu hari kemudian datang, dan Alhamdulillah juga permohonannya ditolak.

Tentu saja ia shock, tak menyangka kalau mbak adsense ternyata sekejam itu, apalagi tak disebutkan alasan penolakannya, apakah ia kurang ganteng, kurang berisi badannya, ataukah karena ia pengangguran. Eh, itu mah alasan Desy pacarnya memutuskan dirinya.

Berhari-hari Dahlan jadi tak enak makan, tidak nyenyak tidur karena hal ini. Impian untuk memiliki Nissan Terra seperti idolanya pupus sudah.

Tappiiiiii, sebagai lelaki masa kini yang punya harga diri walaupun sering kali disakiti ia pantang menyerah. Selama janur kuning belum melengkung ia akan terus berusaha.

Ia coba daftar lagi ke Adsense, tentu saja dengan memperbaiki konten di blognya yang tidak kalah mengenaskan dengan wajahnya. Alhamdulillah ditolak lagi hiks...

Ia coba lagi, lagi, lagi, dan lagi. Entah karena kasihan padanya karena nembak terus tapi ditolak atau mungkin juga karena bosan akhirnya ia diterima juga saudara-saudara.

Ternyata caranya cukup mudah saudara-saudara. Jika ingin diterima adsense, caranya cukup dengan membeli akun adsense yang banyak dijual, simpel saja bukan. Setelah itu tinggal daftarkan blog Bosanpedia ke situs yang diterima itu, langsung deh diterima.

Tentu saja ia senang bukan kepalang, mirip anak kecil yang baru diberi uang biarpun akun dapat beli. Ia traktir semua teman-temannya hari itu juga. Teman-temannya awalnya juga heran, tapi karena gratis siapa sih menolak. Segala makanan di warung habis disikat oleh mereka, dari Snack ciki sampai makan kuaci, dari Coca cola sampai minuman cap orang tua. Total hampir habis sejuta, biarlah tak mengapa, nanti akan diganti Nissan Terra hehehe.

Tapi ternyata kenyataan tak seindah ekspetasi. Hasil dari adsense ternyata bahkan kadang tidak bisa untuk membeli cilok dalam sehari. Iya, sehari cuma dapat ratusan rupiah saja, bukan ratusan ribu seperti bayangannya. Total dalam sebulan pendapatannya bahkan tidak cukup untuk membeli kuota internet bulanan termurah sekalipun.

Dahlan awalnya tentu saja shok, sudah rugi ratusan ribu untuk beli akun plus traktir teman kok ya ambyar.

Tapi Dahlan memang lelaki pantang mundur, biarpun hasilnya minim, ia tetap maju terus. Hasil tak akan mengkhianati usaha, begitu motonya.

Dan setelah setahun lebih 12 bulan. Iya, setahun lebih 12 bulan atau 2 tahun, total 24 bulan akhirnya ia menerima bayaran juga. Alhamdulillah ya Allah. Ia sengaja memilih western union sebagai pembayaran karena sedikit saja biayanya, hanya 25 ribu saja. coba kalo transfer bank, bisa habis 350 ribu biayanya.

* * *

Dahlan memacu motor Honda Astrea milik bapaknya dengan kencang. Ia memang harus agak cepat karena hari sudah siang, takut kantor pos tutup sehingga tidak bisa mengambil gajian. Karena ngebut, disebuah tikungan ia hampir saja menyenggol janda motor Honda CBR disampingnya. Merasa ditantang, pengemudi motor yang merupakan pemuda tanggung itu lantas membalas. Ia segera tancap gas melewati Dahlan lalu melambatkan laju motornya hingga Dahlan menyalip lalu ia kebut lagi, begitu berulang-ulang. Panas, Dahlan segera tarik gas sekencang-kencangnya agar tidak kalah. Saat motor beda generasi itu berdiri sejajar, tiba-tiba mesinnya berulah batuk batuk dan motor langsung mogok, mati saat itu juga.

Hahaha, tawa pemuda tanggung segera pecah. Sebelum ia meninggalkan Dahlan ia memberikan hadiah ekstra untuk dirinya; pantat ditunggingkan sebelum ia menghilang.

Sabar, Dahlan hanya bisa mengelus dada saja. Ia terpaksa mendorong motornya menuju bengkel terdekat.

Cie kasihan, udah jomblo dorong motor sendirian pula, begitu ledek beberapa pengendara motor yang lewat.

Akhirnya ia sampai juga di bengkel terdekat. Setelah nego alot masalah harga akhirnya deal juga. Karena sudah siang, ia buru-buru naik angkot karena untuk ke kantor pos jaraknya masih lumayan, 3 km lagi. Bisa gempor kakinya kalo ia memaksa jalan kaki.

Ia sengaja duduk dekat pintu agar bisa cepat keluar. Saat didalam angkot itulah baru disadari kalo beberapa penumpang memperhatikan dirinya, beberapa diantaranya malah cekikikan. Ia melirik bajunya, tak ada yang aneh.

"Kenapa mbak, baru lihat orang ganteng ya?" Seru Dahlan pada seorang wanita yang ada didekatnya karena ia melihat terus. Saat berseru ia sambil membusungkan dadanya yang kerempeng.

"Idih GR amat, emang mas habis dari rumah sakit jiwa ya, kok naik angkot pakai helm."

Astaga, ia segera meraba. Ternyata ia lupa melepas helm karena terburu-buru. Segera saja ia lepas tuh helm laknat dan buru-buru turun sambil diiringi tawa berderai penumpang lainnya. Dahlan turun karena memang sudah tiba di kantor pos.

"Selamat siang. Ada yang bisa dibantu?" Begitu sapa seorang pegawai wanita saat ia masuk. Hari sudah siang sehingga ia tidak perlu mengantri.

"Anu mbak." Entah kenapa dihadapan si cantik berkerudung hijau ini ia malah grogi.

"Mau bayar listrik mas?"

"Enggak." Dahlan menggeleng.

"Bayar BPJS atau kredit mas?"

Eh eh, memang tampan ganteng seperti Dahlan ini suka kredit ya, begitu gerutunya dalam hati." Mau ambil uang dari western union kak." Akhirnya ia bisa berbicara juga.

"Minta nomor MTCN dan KTP nya mas."

Dahlan mengangsurkan KTP dan juga nomor MTCN yang diminta. Wanita itu lantas meng-input ke komputer.

"Kak, boleh dong minta nomer hp nya kak. Siapa tahu aku ada perlu." Dahlan setengah berbisik merayu pegawai negeri itu.

Dia tersenyum." Nanti ya mas, kalo sudah selesai transaksinya."

Lima menit kemudian ia memberikan uang pada Dahlan." Ini mas uangnya, silahkan hitung dulu ya."

"Makasih kak. Nomer hapenya dong." Jawab Dahlan sambil menerima uang tersebut tanpa menghitung.

"Ini mas, 021 55795418."

"Nanti malam aku telpon ya kak." Kata Dahlan sambil mengedipkan matanya.

"Silahkan saja mas, call center kantor pos ini buka 24 jam kok. Yang jaga biasanya bapak itu atau mas yang disampingnya." Wanita itu tersenyum lebar sambil menunjuk suatu ruangan.

Haduh Gusti, ternyata nomer telpon call center.

Dengan lesu Dahlan keluar dari kantor pos lantas naik angkot menuju tempat bengkel. Ditempat bengkel itu ia menghitung, ternyata pas 1.4 juta.

Setelah membayar ongkos 200 ribu, ia bawa lagi motor Honda Astrea itu. Karena ingin cepat sampai ia bawa agak kencang juga biarpun tidak sekencang saat berangkat.

TAMAT