Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menonton bioskop


Halo, perkenalkan namaku Eny. Eny ya, bukan Enny atau Heni, apalagi Satriani. Setelah kemarin Desy, teman kerjaku di Ceriamart membantuku dalam suara ayunan tengah malam kini ia menagih janjiku untuk mentraktirnya saat gajian. Aku hanya setuju saja, nanti kalo kurang duit paling aku pinjam lagi sama dia.

Desy memintaku membayar tiket bioskop. Ada film baru yang ingin dia tonton berjudul Mangkujiwo, sebuah film horor. Aku heran saja karena dia penakut tapi kok berani nonton film horor. Enak kalo nonton di bioskop katanya, jadi kalo takut, jeritnya rame-rame. Ya begitulah sifat manusia, udah tahu takut masih ditonton juga. Udah tahu ngga dibalas, masih dikangeni juga.

Aku juga beberapa kali nonton bioskop di kota. Nah, bedanya jika biasanya aku nonton siang atau sore hari maka kali ini Desy mengajak nontonnya tengah malam atau midnight gitu. Biar beda katanya.

Ok deh. Setelah memesan tiket lewat aplikasi cinema XXI (aplikasi cinema XXI ya, bukan aplikasi AyoPoligami) aku lantas mengeluarkan motor. Baru keluar dari rumah kost ia sudah ada di pinggir jalan menantiku.

Tumben, kataku agak heran. Pengin cepat nonton, jawabnya sambil tersenyum. Kami pun lantas meluncur ke tengah kota.

Aku memarkirkan motor sementara Desy menunggu di pintu bioskop. Aku mencari cemilan untuk teman nonton, tapi yang ada pedagang Durian atau nasi goreng. syukurlah masih ada seorang pedagang pop corn yang masih buka. Setelah membeli satu buah dan menyelesaikan pembayaran tiket, aku dan Desy pun bersiap-siap masuk ke studio yang memutar filmnya: studio 4.

Perkiraan ku, karena ini tengah malam maka kursi bioskop akan banyak yang kosong karena film diputar mulai jam 12. Ternyataaa, dugaanku meleset. Banyak kursi yang terisi, hanya beberapa saja yang kosong. Apa sekarang lagi ngetrend nonton tengah malam ya, pikirku sambil duduk.

Aku sendiri yang ngga terlalu suka film horor, merinding menonton film Mangkujiwo. Tadinya aku kira akan banyak penonton yang menjerit melihat adegan-adegan menakutkan di layar, tapi hampir semuanya diam. Aku pun malu kalo sampai menjerit walau dalam hati sebenarnya takut. Akhirnya aku nonton sambil sering memejamkan mata.  Rugi sebenarnya ya, beli tiket mahal-mahal tapi seringkali merem.

Setelah 30 menit akhirnya aku menyerah, mana suasana dalam bioskop juga tak kalah menyeramkan. Akhirnya aku keluar, selain karena takut aku juga ingin buang air kecil.

" Aku keluar dulu ya" kataku pada Desy. Ia hanya mengangguk saja tanpa menoleh padaku, matanya tetap ke layar bioskop. Walaupun aku heran karena Desy biasanya tidak begitu tapi aku keluar juga.

Karena sering nonton di bioskop ini maka aku telah tahu letak kamar mandi. Bergegas aku kesana. Tampak seorang petugas cleaning service sedang membersihkan lantai. Tak ada yang aneh dengan sikapnya, kecuali baju yang dipakainya. Seingatku petugas cleaning service di bioskop ini memakai baju hijau, tapi yang ini merah. Mungkin karena jaga tengah malam kali.

" Kamar mandinya rusak." Katanya ketika aku hendak masuk.

"Oh ya," kataku. "Apakah ada kamar mandi lain."

"Ada, ada di sebelah tempat parkir mbak. Jalan saja terus lalu belok kanan, nanti ada kamar mandi disitu."

Busyet deh, tapi aku akhirnya keluar juga. Saat aku keluar memang betul ada kamar mandi di situ tapi sudah kumuh. Aku mengira sudah lama tidak digunakan karena banyak debu berserakan dan juga kamar mandinya digembok, mana sudah karatan lagi.

Tentu saja aku marah karena merasa dikerjai. Hilang sudah niatku untuk buang air kecil, yang ada niat untuk mengomeli cleaning servis itu karena mengerjai ku.

Aku kembali ke kamar mandi didalam tapi sayangnya ia tidak kelihatan. Saat aku celingak-celinguk mencari, ada sebuah suara di belakangku.

" Cari siapa mbak?"

Aku hampir melompat saking kagetnya. Syukurlah, ternyata ia petugas yang melayani tiket.

" Maaf mas, tadi ada tukang bersih-bersih disini yang iseng mengerjaiku, yang pakai baju merah." Kataku. Lantas aku pun menceritakan kronologinya.

Mendengar ceritaku, petugas tiket itu kaget dan mukanya langsung pucat.

" Mohon maaf atas ketidaknyamanan mbak. Kadang memang terjadi hal seperti ini"

" Terjadi apa?" Sahutku tak mengerti.

" Petugas cleaning servis yang baju merah itu, yang mbak lihat, banyak yang bilang kalo dia adalah petugas korban kebakaran 8 tahun yang lalu. Kebetulan dulu kamar mandinya ada di pojok bioskop. Selain dia, kabarnya banyak juga korban kebakaran dari penonton."

Mampus dah, jadi yang aku lihat itu hantu ya. Kok banyak banget sih yang suka menakut-nakuti aku, mulai dari ibu yang bayar BPJS dan lainnya.

Dengan merinding, buru-buru aku hendak kembali ke studio 4, dengan niat mengajak Desy pulang. Kalo nanti dia ngambek maka akan kuajak lagi nonton filmnya tapi siang hari.

" Terima kasih, maaf sudah merepotkan."

" Sama-sama mbak. Sudah tugasku membantu." Jawabnya lalu menyambung. " Semoga menonton filmnya menyenangkan walaupun cuma 4 orang saja."

4 orang saja, bukannya studio 4 hampir penuh tadi. Jadi Desy bersama para hantu korban kebakaran dong. Buru-buru aku langsung masuk studio 4 dan syukurlah dia masih asyik menonton film dan memang hanya ada tiga orang saja di dalam, empat bersamaku.

" Des, kita pulang saja yuk. Aku takut." Kataku merengek.

Tapi anehnya ia tetap cuek saja. Karena jengkel aku hendak memaksanya pulang, saat itulah hape ku berbunyi. Ada sebuah pesan WhatsApp masuk.

"Eny, maaf ya aku tidak jadi nonton karena badanku kurang enak. Minggu depan saja kita nontonnya bareng kang Nata, soalnya kabarnya kadang ada penampakan di bioskop itu. Desy."

Lho lho lho, jadi yang kuajak nonton disebelah ku ini siapa??

Tamat
Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

66 komentar untuk "Menonton bioskop"

  1. Kok creepy


    -____-"

    KAlo itu aku, udah pingsan deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan begitu bangun udah ada di kasur kang.
      ..
      ...
      ....
      .....
      ......
      .......
      ...



      ........
      .........
      ...........


      Ternyata cuma mimpi saja..😁🤣

      Hapus
    2. Kalo bangunnya di kasur mah enak lah ya.
      Yang serem kalo bangunnya tau-tau udah di alam bazrah

      -________-

      Hapus
    3. Hahaha, kalo itu ya apes..😁

      Hapus
  2. Ini si admin kalau nggak Desy yaa si Eny yang dibahas yaa..kenapa nggak Ningsih sekalian..😋😋🤣

    Mungkin si Eny salah ngajak kali. Mau ngajak Desy malah Hermansyah yang dibawa.

    Coba tegesin lagi yang diajak Desy bukan...😉😁(⊙_☉)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(^_^;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(⊙_☉)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(⊙_☉)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(⊙_☉)(⊙_☉)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(◎_◎;)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)(⊙_☉)



    Tuuhhh!! benarkan Hermansyah yang diajak....Tahu Hermansyah benar apa Jadi-jadian..🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kang satria, ini obatnya diminum dulu supaya ngga oleng kang..💊💊

      Kalo masih belum sembuh juga kayaknya perlu disuntik..💉💉

      Kabur...🏃🏃🏃

      Hapus
    2. Waalaikumsalam mbak tari. Mohon maaf, setiap orang beda passion nya mbak,

      kalo kang satria jago bikin cerita cinta romantis, kalo aku ya cuma bisanya bikin cerita hantu kayak gini.

      Mohon maaf ya.

      Hapus
  3. Ouuuuhhhh... Ini emng rada serem betulan, kl kemarin yg mesin atm dan ayunan adlh misteri yg haluu 😁,kalo yg ini bikin bulu kuduk merinding... Jangan" yg ketemu si baju merah itu si anu.... Kang Satria kah? 😱....🏃🏃🏃

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan mbak, justru kang satria itu yang pakai baju merah, dia penunggunya di kamar mandi, betah, soalnya banyak rongdo yang lewat...😄😂

      Hapus
  4. Kalau itu Hermansyah pasti itu Hermansyah jadi-jadian sebab Hermansyah yang asli lagi WA-an sama Desy..hihihi

    BalasHapus
  5. Oh lalala....padahal lagi niatan nonton film berdua saja sama Zafa eh ini nulis horor ginian....huasyeemmm....aku jadi ngeri sendiri meski aku ga takut juga sih, yang aku takut itu kaya semacam ada sabotase dan aku ga bisa keluar ruangan. paling serem itu kalau kita terjebak dalam ruangan dan terkunci :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tos mbak, aku juga ngga takut horor ginian. Yang aku takutkan tuh kalo tanggal tua ngga ada duit, mau ngutang tapi ngga boleh..😂😂😂

      Hapus
    2. Hahaha, aku sih kalau boke jadi mati gaya aja :D

      Hapus
    3. Waduh, kok aku jadi mati kata mau balas apa..😂

      Hapus
  6. Owh serem lagi, padahal kemarin udah lucu..😱

    BalasHapus
  7. always buat cerit a creepy nih!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lagi hobi aja kang. Mau nulis tutorial android lagi malas

      Hapus
  8. memang harus diakui jika nonton film ke bioskop itu sangat berbeda jauh kesan dan enjoy nya dibandingkan nonton di rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih, tapi aku seumur hidup juga baru sekali nonton di bioskop, enakan di hape aja, gratis..😂

      Hapus
  9. Keterusan ih bikin tulisan serem-seremnya, untung bacanya siang hahaha.

    Btw, meski siang saya jadi bergidik juga bacanya, soalna beberapa waktu lalu, saya nonton di bioskop, pas ke kamar mandi tuh sepi banget nggak ada orang sama sekali, terus ada beberapa kamar mandi rusak, dan tiba-tiba saya merinding banget.

    Ih jadi keingat lagi kan.

    Apalagi waktu itu udah malam banget dan kami nonton di studio yang sepi, banyak kursi kosong dan gelap, dan dingin bikin makin parnoooo

    BalasHapus
    Balasan
    1. hati hati mba, terlebih malam jumat nih hihi

      Hapus
    2. Sengaja buat jebak mbak Rey biar baca malam jam 3 malah kok jam 10 pagi, haduh..🙈

      Aku baru sekali nonton bioskop jam 9 malam, itu aja juga sedikit yang nonton. Tapi suasananya biasa aja sih. Ntah kalo malam Jum'at...😂

      Hapus
    3. hahahaha, saya baca lagi di pukul 9 Jumat malam, bukan malam Jumat, hantunya udah mudik mah jam segini :D

      Lagian, hantu nggak tahan di sini, banyak nyamuk soalnya, terus saya suka bakar obat anti nyamuk wkwkwkwkw

      Hapus
    4. Kayaknya tuh obat nyamuk dicampur menyan kali ya, makanya hantunya pada kabur...😂

      Hapus
    5. wkwkwkw, bentar deh, kok bisa menyan bikin hantu kabur? bukannya hantu makan menyan ya? :D

      Hapus
    6. Masa sih, baru tahu saya hantu makan menyan. Emang mbak Rey pernah lihat ya? 😱😱😱

      Hapus
  10. Wah, jadi gagal nntn film horor di bioskop berdua sama suami gara-gara baca ceritanya kang Agus...

    Nonton Spongebob di tv aja deh kalo gitu.😂😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tos mbak, mending nonton Spongebob di rumah bareng anak ya..😁

      Hapus
    2. Lebih asyik kalau sama anak. Tapi berhubung belum punya anak nontonnya Spongebob berdua aja sama suami, biar tambah romantis gituuuuu. Hehehe.

      Hapus
    3. Waduh, habis nonton jangan-jangan terus bikin anak, oppss..🙈

      Hapus
  11. Kenapa gak buat cerita cerita kayak gini di instagram atau buat buku aja mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anu mbak Farah, aku ngga punya aku Instagram. Kalo dijadiin buku emangnya ada yang mau baca cerita ginian?

      Kayaknya sih enggak ya, jadi mending buat ngisi blog aja daripada blog nganggur..😂

      Hapus
  12. Alhamdulillah cuman mimpi yaa mas.. wkwk..
    btw, ti ati yaa kalo nonton film horor.. dulu aku pernah kejadian pas lg nonton film horor, eh penonton yang duduk dipojokan kesurupan dongg..

    parah sih, jadi makin horor.. hiks..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu berarti bonus mbak, di layar bioskop ada kesurupan, di sebelah nya juga ada hihihi...😂😂😂

      Eh, ini mimpi ya?? 🤔

      Hapus
  13. Balasan
    1. Dimana letak seremnya mas? Apa komentar dibawah saya ya yang serem..😱

      Hapus
  14. Ada yg komentar gk nih? Kog di atas nunjukin komentator ada 37? Tapi mana?... Jangan2... Aaaaaaaaaa. Toloooongng

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas mas, woiiii mas, syutingnya sudah selesai. Nih ngopi dulu..☕☕

      Hapus
  15. Wow...syereem amat yak :( Ih penampakan para hantu yg bergentayangan bisa bikin merinding bulu kuduk udah gitu ga pake ba bi bu langsung kabooooorrrr dah hahahaha :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Nurul, sandalnya ketinggalan nih.

      Kalo mau ditinggal, mbok ya dua-duanya, jangan sebelah aja.😃

      Hapus
    2. Makanya sampai sekarang aku tuh belum berani nonton sendirian di bioskop wkwkwkwkwk :) Kepengen coba sih namun entah kapan terealisasi hahahha. Lagipula kalau kaget, pegangan sama siapa ntar? Hihihihi :D

      Hapus
    3. Sama suami aja kalo gitu, kalo takutkan bisa meluk.😂

      Hapus

  16. Mohon maaf om Agus warteg, cuma mahu bilang tolong hapus semua coment saya di blog Om Agus warteg sekalian filter IP address tari, tari tidak mahu mamak yang setiap hari om Agus warteg dan om satria coment jadi comble di blog atau biasa buat status alay di Facebook terus di sebarkan dan semua orang salahkan tari , padahal tari gak berbuat apa - apa terima kasih, assallammualaikum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam mbak, kalo hapus komentar sih bisa, tapi filter IP gimana caranya, IP nya juga ngga tahu.

      Hapus
  17. jadi gini cara nonton di bioskop,, saya gapernah soalnya.. anda tau kan di ac3H itu gak ada............................................

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga baru sekali nonton bioskop kang, soalnya ngga ada duit, kalo bioskop sih ada, cuma dua jam perjalanan, kan ngabisin waktu.

      Kenapa disana ngga ada bioskop kang? 🤔

      Hapus
  18. Keren mas Agus, pinter bikin alur ceritanya... lanjutkan mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih bang day, janga sungkan mampir lagi ya

      Hapus
    2. siap. Tapi jgn banyak cerita horor, saya takut :)

      Hapus
    3. Ngga, tuh artikel barunya ngga cerpen horor lagi.😃

      Hapus
  19. tak tahu nak cakap seram ke tidak hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngga seseram kalo ndak punya duit mbak.😂

      Hapus
    2. itu seram bukan dibuat-buat. itu seram REAL punya hahahah

      Hapus
  20. Bah! Jadi merinding disko saya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, emang waktu baca sambil nyetel musik dangdut ya bang, jadinya disko...😱

      Hapus
  21. Sumpah, saya merinding bacanya. Untung baca pas pagi ga malam. Amaaaannn. Saya ketipu ama judulnya kirain ga bakal horor. Aseemmm.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, malah baca cerita kayak gini enaknya jam 12 malam sambil nyetel lagu Lingsir wengi mbak..😁

      Hapus