Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Disasarkan oleh makhluk halus


Dahlan sampai di Brebes saat lewat jam 12 malam. Maklum, bis yang ditumpanginya dari Jakarta mengalami macet cukup parah akibat banjir di daerah Bekasi sehingga molor. Biasanya ia sudah sampai jam 6 atau jam 7, tapi karena macet itulah ia terlambat hingga 5 jam.

Dahlan meneruskan langkahnya sambil membawa tas ransel. Ia memang hanya membawa tas itu karena tidak ingin ribet di perjalanan. Maklum, ia pernah ketiduran sehingga turun di daerah Pemalang. Sialnya ia membawa banyak barang, dari tas, kardus, sampai plastik berisi oleh oleh sehingga saat putar balik lagi ke Brebes ia kerepotan.

Jalanan desa yang ia lalui sunyi sepi, maklum saja karena sudah tengah malam. Ronda juga jarang dilakukan di desanya kecuali kalo ada keadaan darurat misalnya banyak yang kemalingan. Ia sendiri menggerutu, coba kalo tidak ada banjir, sudah dari tadi sampai dan sekarang mungkin ia sudah tidur.

Ia percepat langkah kakinya. Setelah melewati kebon pisang punya pak Rusdi, ia berhenti dulu untuk berdoa karena sebentar lagi ia akan melewati pertigaan jalan.

Pertigaan jalan itu sebenarnya hanya pertigaan jalan biasa. Lebar jalannya hanya cukup untuk dua mobil kecil, maklum jalan kampung. Tapi pertigaan itu banyak menyimpan cerita misteri yang sudah terkenal di desanya, bahkan sampai desa sebelahnya. Karena kabarnya banyak orang yang kena ilusi jalan, jadi para pengguna jalan seolah melihat ada jalan, padahal sebenarnya tidak ada. Kata orang jaman dulu sih, ilusi jalan itu disebabkan oleh dedemit yang menunggu tempat tersebut.

Jadi pertigaan jalan itu kalo ke kanan akan menuju kuburan umum yang merupakan jalan buntu, kuburan itu terlihat dari pertigaan tersebut, sedangkan kalo ke kiri menuju kampungnya, sedangkan satunya menuju jalan raya, yang Dahlan lalui ini. Depannya pertigaan itu ada sawah yang luas, tapi kadang orang melihat seolah ada jalan sehingga tak jarang ada motor atau sepeda yang terperosok ke sawah.

Anehnya, kebanyakan yang disasarkan malah orang desa sebelah. Pernah suatu ketika ada orang hendak menuju jalan raya. Saat di pertigaan itu, ia belok kanan yang memang menuju jalan raya. Tapi anehnya saat itu ia hanya berputar-putar saja tidak sampai juga. Suatu ketika ia kesandung dan betapa terkejutnya ternyata ia di kuburan. Tentu saja ia ketakutan dan demam sampai tiga hari. Ok, kalo malam hari mungkin itu wajar, tapi ini sore hari lho.

Lain cerita, ada orang dari kota sebelah Tegal yang hendak apel ke rumah pacarnya yang ada di desaku. Ia datang mengendarai motor setelah Maghrib. Anehnya saat itu ia hanya berputar-putar saja ditempat sekitar pertigaan itu dengan motornya sampai ada seorang yang lewat dan menyadarkannya. Setelah itu ia kapok dan tentu saja dapat diduga, kisah cintanya kandas. Cemen amat ya, baru digodain dedemit aja udah putus, apalagi digoda janda.

Tapi yang paling heboh adalah ketiga ada seorang laki-laki yang tidur di kuburan itu. Ceritanya malam itu ada hajatan pernikahan dengan hiburan penyanyi dangdut. Saat asyik berjoget itulah ia melihat seorang wanita berbaju putih yang menurutnya sangat cantik. Ia lantas menggodanya dan ternyata wanita itu malah menanggapi dengan genit. Setelah puas berjoget maka mereka lantas pulang menuju rumah sang wanita tersebut. Rumahnya sangat bagus dan megah. Walaupun lelaki itu agak aneh karena belum pernah melihat rumah seperti itu di desa tersebut, tapi ia masa bodoh saja, mungkin juga karena pengaruh minuman keras yang ia minum. Dirumahnya lelaki itu menggodanya dan mengajaknya bermain cinta hingga ia tertidur. Betapa terkejutnya ia ketika bangun ternyata ada di kuburan dan ia sedang memeluk papan nisan.

Dahlan sendiri agak heran waktu itu saat beritanya gempar. Seingatnya ia sering sekali lewat pertigaan jalan itu dan tak pernah mengalami kejadian aneh. Kuburan itu juga sering ia sambangi, misalnya saat ia hendak memancing karena di belakangnya ada sebuah sungai yang cukup besar, atau kalo pas hari Jumat Kliwon, sering ia dibawa bapaknya ke kuburan umum itu untuk ziarah ke makam kakeknya.

Ok, mungkin semua itu akan dianggap Dahlan sebagai ocehan penakut atau tukang mabuk sampai ia sendiri pernah mengalaminya. Jadi ceritanya ia habis bermain ke tempat kawannya di Tegal. Saat Maghrib ia sampai di pertigaan itu dan melihat di depannya ada sebuah jalan lain. selain jalan ke kanan yang menuju kuburan dan ke kiri yang menuju desanya. Ia hampir saja jalan lurus terus, untung ia segera ingat dan berhenti. Setelah ia membaca bismillah 3x, jalan itu hilang dan berganti menjadi areal persawahan. Hampir saja motornya terperosok ke sawah.

Saat Dahlan cerita pada orang tuanya, mereka berdua langsung saja kompak bicara." Makanya kalo Maghrib tuh didalam rumah, karena banyak sengkolo lewat tahu."

Ia sendiri akhirnya tidak terlalu sering mendengar keangkeran pertigaan jalan itu sejak ia pindah ke ibukota untuk bekerja. Memang sih, jika ada paman yang datang ke Jakarta kadang cerita kalo masih ada satu dua orang yang tersasar, tapi menurutnya berita itu kalah menarik dibandingkan dengan berita politik cebong kampret atau artis KPop yang jadi idolanya sehingga ia tidak terlalu minat.

Beni, teman satu SMP nya dulu juga kirim chat, kalo ia pernah dikerjain. Ceritanya ia hendak mengantar pulang Widi, janda muda di desanya sehabis belanja di pasar. Ia malah terperosok ke sawah, sambil tak lupa ia kirim gambar tangannya yang lecet. Paling kau kesengsem sama Widi jadinya melamun dan kepleset ke sawah, begitu ledeknya.

Sampai ia akhirnya disuruh pulang kampung oleh ibunya, kangen katanya. Duh, padahal dahlan sudah besar Mak, tahun depan kan mau melamar Hani, harus cari duit yang banyak.

Dahlan kembali merapatkan jaketnya karena dingin menyergap. Ia berharap ada orang lewat agar ada yang menemani, tapi tetap nihil. Siapa pula yang berani lewat pertigaan jalan, yang jangankan tengah malam, sore saja sudah angker.

Dengan membaca bismillah dan juga permisi, ia lewati pertigaan itu. Srak srak srak, langkah kakinya terasa berat. Dahlan percepat langkahnya dan tidak berani melirik ke kanan, ke arah kuburan desa.

Legaaa, itulah perasaannya ketika ia sudah melewati jalan tersebut. Ia kini mulai berjalan santai bahkan sambil sedikit bersiul untuk menghilangkan ketegangan. Beberapa lampu rumah penduduk mulai terlihat di kejauhan.

Dahlan bernafas lega, akhirnya ia sampai juga di rumah. Segera saja ia mengetuk pintu agar ibu atau bapaknya bangun. Cukup lama juga ia menunggu sampai pintu itu terbuka dan seorang wanita muda tampak berdiri didepannya. Kecantikan terlihat jelas walaupun ia baru bangun tidur.

Dahlan terkejut karena yang ada di hadapannya adalah Widi, janda muda yang diceritakan beni.

Dasar dhemit iseng, kok ia malah disasarkan ke rumah janda sih.


TAMAT
Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

85 komentar untuk "Disasarkan oleh makhluk halus"

  1. Aduh, Dahlan. Kenapa nggak pesan ojol aja? Pasti ada tuh yang sedang standby malam-malam. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Para tukang ojol juga pada takut kang soalnya sering disasarkan, kalo ngga ke sawah ya ke kuburan, padahal niatnya ke desa.😂

      Hapus
  2. Om agus kan sudah janji untuk buat cerpen cinta romantis tapi mengapa ini cerpennya horor ya ?Please bukanya tari marah ke om agus tidak ya , tapi tolong gambarnya di ganti jangan serem gitu om agus ?Iya kalau yang baca tak jantungan kalau yang baca jantungan bagaimana ? tari mohon om agus ganti sekarang juga gambarnya .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu udah aku hapus gambar nya, soal cerpen romantis tari baca aja ya di blog udha satria. Dia ahlinya kalo soal cerpen romantis yang hot.🤣

      Hapus
    2. om agus ?Tari sudah tidak mahu dengar lagi nama udha satria lagian ini tari lagi sakit,tari tak mahu bundanya tari jadi sedih karena tari drob. kemarin aja drob sampai koma jadi ini tak mahu terjadi lagi. kalau om agus mahu tahu kemana tari itu benci udha satria lihatlah di facebook udha satria biar tahu. udha itu jahat masa kemarin tari chatting tak dibalas juga terus bilang tari aneh pula, seumur - umur bau kali ini tari diremehkanoleh laki - laki dan dihina .

      Hapus
  3. Mohon maaf om agus tari itu tak salah apa- apa tapi mengapa udha satria berkata ke temannya, tari gadis remaja aneh lalu temannya menyetujui perkataan udha satria. memangnya udha pernah bertemu tari secara langsung ? Belum kan ? kok bisa beranggapan seperti itu to udha satria jahat banget lho om agus kesannya udha satria benci banget sama tari apa salah tari pada udha tari tak pernah menggoda udha satria lho sama sekali. salah salahkan tari ingin memeliki teman dekat blogger yang berstatus lajang seperti nata atau om jio. salah om agus ? jawab .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaadeeechhh Tari cantik, Tari sayang, Tari eheemm!! Kenapa sih kamu ngambek2 gitu..

      Gimana nggak mau dibilang Aneh....Kalau kamu mau ngumpul yaa ngumpul saja sama om, atau temen2 Om. Seperti Om Agus, Hermansyah, Jaey.dll..Nggak usah baperan, Kalau diledekin yaa kamu ledikin lagi...Jadi kamunya itu jangan baperan jadi orang yaa...Jeeelaasss yaa. Om nggak marah kok..

      Yaa Ok tari cantik, Tari manis, Tari Sayang..😊😊

      Hapus
    2. tuh kan udha satria bilang lagi, tari aneh ? Udha ? Gini ya, jangan samakan anak gadis remaja dengan wanita yang sudah menikah ya udha satria , jelas beda gadis remaja itu hanya butuh telinga untuk di dengarkan curhatan hatinya, ingin dimengerti, dan ingin selalu dipuji.bukan diledek atau di hina di facebook ya drob dan koma lagi lah tari udha satria.ini aja sehabis udha satria dan teman - teman udha satria bilang gitu tari langsung deh drob seketika dan harus dirawat instensif dirumah dengan suster cantik udha satria ?

      Hapus
    3. jujur saya kalau udha satria tak marah dengan tari kenapa udha memblogkir IP Adressnya tari ya? dan tak mahu balas chat tari ataupun tak mahu ngobrol dengan tari lagi kenapa udha ? udha itu cuma kemakan omongan teman yang belum pernah udha satria temui sebelumnya kayak teman maya di facebook sehingga udha langsung mengihina diriku seakan akanaku gadis remaja aneh, dan akhirnya memutuskan untuk menjauh dariku. silahkan saja menjauh kalau itu memang keputusan terbaikmu menurut asumsi udha dari teman maya udha. terima kasih.

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus

    5. Hanif yang terhormat dengar ya tak usah komenin pesan singkatku ke udha satria oke paham . Kamu tak tahu duduk permasalahannya jadi diem bisa gak. Ini salah udha satria yang bilang aku aneh. Jadi kenapa aku harus minta maaf ke udha satria , udha satria aja yang minta maaf ke tari.

      Hapus
    6. iya iya maap udah ikutan nimbrung komen :D

      Hapus
    7. Kita dipinggir saja nonton dramanya kang khanif, sambil makan gorengan sekalian gelar tiker. :D

      Hapus
  4. Waduh cerita horor lagi, pakai ada fotonya segala :)))))

    By the way saya mau tanya dong mas, yang namanya Satria itu teman mas Agus? Saya kira itu blog mas Agus juga (cuma beda url karena belakangnya sama-sama pakai mwb) hihi. Soalnya beberapa kali komen di blog saya terus gaya tulisnya mirip mas Agus jadi saya pikir, "Ah ini blog mas Agus yang lain."

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga berpikir itu blog mas Agus yang lainnya cuma beda isinya aja atau jangan-jangan itu memang blog mas Agus?

      Hapus
    2. Mwb itu singkatan dari mywapblog mbak Eno, semacam layanan blog yang mirip blogger atau WP.

      Dulu aku dan kang satria ngeblognya disana. Aku belajar tentang blog juga dari mywapblog, dari mulai buat postingan, cara kasih gambar di dalam postingan dan lainnya.

      Dan guru yang mengajari saya ngeblog di mywapblog adalah guru Kal El, sungkem guru. Maafkan murid ngga tahu guru mau datang.🙏🙏🙏

      Hapus
    3. Teh sama gulanya mana? Hihihi

      Hapus
    4. Banyak di minimarket, tapi jangan nimbun ya guru.🙏

      Hapus
    5. Terima kasih infonya.. hihhhi

      Hapus
    6. Sama sama guru, jangan lupa isi kotak amalnya dulu ya.🙏

      Hapus
    7. Oke tapi biar enak ngisinya bolehkan kotak amalnya dibawa pulang . hihihi

      Hapus
    8. Boleh saja guru, sekalian anak anak yatim dan janda miskin juga dibawa guru, soalnya kotak amalnya buat mereka.,.😃

      Hapus
  5. Baru digoda dedemit aja udah putus apalagi digoda janda.. kalau digoda janda ngga putus tapi langsung ke KUA..wkwkwk

    Endingnya itu kok aneh banget dah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya udah, aku ganti endingnya. 😬

      Hapus
    2. Itu mah bukan nyasar emang niatnya mau ke rumah janda..wkwkwk

      Nah kalau begitu kan bagus endingnya..hihihi

      Hapus
    3. Berarti dia niatnya udah gitu ya.😁

      Hapus
    4. Ya seperti itulah dia..hihihi

      Hapus
  6. saya suka alur ceritanya, sederhana tapi membuat saya bisa larut dan berimajinasi tentang ceritanya. dibuat lanjutanya makin mantab nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih banyak kak, lanjutan nya tentang Dahlan dan Widi dong.😂

      Hapus
  7. Bukannya suka ya disasarkan kerumah janda? Hahahaha
    Sebenarnya emang sudah niat dalam hati, jadi tolong jangan salahkan demit :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya sih begitu mbak, tapi dia malah nyalahin. Ntar kalo didatangi dhemit baru takut.😂

      Hapus
    2. Hahahaha
      Demit emang usil

      Hapus
    3. Dahlan disasarkan ke rumah janda mungkin rejeki lelaki Sholeh kali ya.😂

      Hapus
    4. Sepertinya kalau lelaki Sholeh lebih memilih ke masjid daripada ke rumah janda, mas. *Eh🤭

      Hapus
  8. Sereeemm, lagian ngapain lagi ngebara cerita ginian malam malam

    BalasHapus
  9. hehe maulah kalo gitu.. dapet disasarkan rumah janda, asal janda ny ga halu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu, takutnya begitu Dahlan bangun ada di kuburan.😱

      Hapus
    2. mangkanya mas.. kok bisa? waduh bahaya haha

      Hapus
  10. itu disasarin demit, atau memang menyasarkan diri? hayo ngaku! hahahaha.
    Jangan nuduh demit loh, entar dia sedih, galau , baper, terus datang beneran gimana? hahaha.

    Ini lama-lama jadi spesial penulis horor, etapi keren loh nulis horor itu, sama dengan nulis sadis atau thriler, menulis bukannya memikirkan ya.

    Nggak kebayang-bayang terus tuh di dunia nyata? :D :D

    Kalau saya yang nulis gini, dijamin bahkan mau ke kamar mandi pun minta ditemani hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya kalo nulis cerpen itu biasanya jam 9 atau jam 10 malam mbak, biar terasa gitu takutnya, soalnya saya juga penakut sebenarnya.😱

      Takut bini ngga makan, takut anak ngga jajan, takut ngga ada janda yang godain. Ok, yang terakhir cuma guyonan aja, jangan dianggap ya.😂

      Hapus
    2. Wah, yang terakhir itu harus dilaporkan ke istri mas Agus nih. Hehehe. *kabuuuur 🏃🏃🏃

      Hapus
    3. Ckckckckckcck, kalau takut anak bini nggak ada uang jajan itu keceh, nah takut janda ini yang kudu dijewer nih hahahaha

      Etapi bener juga ya, bukan cuman penyanyi atau semacamnya yang bakal lebih merasuk kalau nyanyinya dengan perasaan.
      Bahkan penulis juga bakalan lebih bagus kalau diresapi tulisannya.

      Salah satunya dengan menulis pas keadaan kita merasakan hal itu, kayak takut gitu.

      Itu mengapa Mba Asma Nadia keliling dunia dan kadang menulis pas lagi traveling itu, biar feelnya lebih kerasa, dan apa yang ingin dia sampaikan ke pembaca itu lebih bisa divisualisasikan even melalui tulisan :)

      Hapus
    4. @Roem, kabur terus, ntar dikejar mobil APV nya Budi lho.😂

      @Rey, sebenarnya hanya guyon aja mbak, saya kalo nulis malam soalnya waktu senggangnya cuma sekitar jam itu, kalo siang kuli, sore anak minta jalan-jalan, nah tinggal malam hari waktu nulis. Tapi emang sih kalo diresapi bikin takut, apalagi belakang rumah saya ada kuburan umum.😱

      Saya juga kalo nonton film horor kadang takut, kalo istri saya malah ngga, udah biasa katanya.😄

      Oh keren juga ya mbak Asma Nadia, kalo saya paling bisanya traveling keliling pasar ama kampung.😊😂

      Hapus
    5. Eh serius? dekat kuburan umum? keren banget istrinya malah nggak takut.
      Saya dulu waktu kecil pernah nginep di rumah yang sebelahnya persis kuburan, di Buton tuh kuburan nggak beraturan, banyak banget yang merasa sayang ama keluarganya, jadi meninggal ya dimakamkan di samping rumah gitu, lama-lama makam ama rumah nggak ada bedanya hihihi

      eh btw, keliling pasar tuh bisa dapat ide menulis juga loh :D

      Hapus
  11. Ya ampun nyasarnya itu low, kok ke rumah janda. Wkwk😂😂
    Btw, di tempat saya juga ada jalan kayak gitu. Dulu sering ada orang kecelakaan karena katanya jalannya lurus padahal belok tajam. Alhasil, naas, mereka nabrak pagar. Untung nggak parah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah kan, ayok mbak Astria bikin cerpen juga tentang jalan berbelok itu, kan mbak juga hobi menulis cerpen.😄

      Hapus
  12. Wah... tempat yang diceritakan serem banget dah, ada banyak kejadian ghaib di sana. Aku mah nggak mau ya lewat tempat kayak gitu.
    Hehe...
    Btw, kenapa harus nyasar ke rumah janda? Tapi, okelah, di luar dugaan nyasarnya. Hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngga tahu juga, itu sebenarnya kesasar apa Dahlan emang niat ke rumah Widi.😁

      Hapus
  13. Si Dahlan mentang2 abis gajian dari adsense bawaannya ke rumah janda mulu :D

    BalasHapus
  14. gw yakin pasti si dahlan menyasarkan diri sendiri kerumahnya janda, terus gak ngajak-ngajak pula :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo jandanya punggungnya bolong gimana itu kang? 😱

      Yakin masih mau deketin? 😂

      Hapus
    2. enggang bang, itu buat si dahlan saja wkwkwk

      Hapus
    3. Tubruk aja kang masa kalah sama si Dahlan.. hihhi

      Hapus
    4. Hahaha
      Asal jangan tubruk mas Kal El saja.🤣

      Hapus
  15. wuih....seram juga kalau gitu...kalau jomblo di ajak setan jomblo keren ni pasti ceritanya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ide bagus kang, tapi emang ada setan yang jomblo ya? 😂

      Hapus
  16. Emang si Dahlannya aja yg ganjen,ga bisa liat rondo licin 😆koq ga da gambar yg seremnya toh?

    BalasHapus
    Balasan

    1. Iya si udha satria mah ganjenya kelewatan, makanya kesasar dia ya? Iya itu foto seremnya di hapus sama Om saya yang minta soalnya takut lihatnya. 🤭🤭🤭🤭

      Hapus
    2. Mungkin habis hujan kali ya mbak, makanya licin dan ia kesasar ke rumah janda.😱

      Hapus
  17. janda mudaaa, memang menggoda yak. wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenapa janda muda terlihat menggoda ya mbak Ella? 😱

      Hapus
  18. Pesan moral cerpen ini adalah selalu berpikir positif walau terhadap makhluk halus sekalipun hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul bang, jadi kalo disasarkan juga yang enak enak.😁

      Hapus
  19. Hahaha, jadi harus berpikir positif ya sekalipun terhadap makhluk halus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah, jadinya nanti kesasar nya kerumah janda.😂

      Hapus
  20. Enak bener si Dahlan disasarkan ke rumah janda. Rezeki laki-laki Sholeh ya? Hehehe.

    Aku gak bisa bayangin gimana ekspresi setan pas joget di acara kawinan orang.😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, asal jandanya janda beneran, bukan yang punggungnya bolong ya mbak 😂

      Ya, kayak joget duo serigala makanya Dahlan tertarik.😁

      Hapus
    2. Ya ampun Dahlaaaaaan.. Hahaha😂

      Hapus
  21. Wahhhh kalo disasarkan begitu si orang tersebut tidak sadar ya? apalagi pas muter muter di pertigaan tersebut, baru tau sih.. Kadang aneh juga misalnya ada orang lain melihat, ada orang muter muter gak jelas, eh ternyata sedang disasarkan oleh mahluk halus. Baru tau asli,

    BalasHapus
    Balasan
    1. karna bsa jadi lagi gak konsen mas hehe

      Hapus
    2. Bisa jadi karena disasarkan dedemit, bisa juga karena ngga konsen, atau bisa juga kurang kerjaan.😂

      Hapus
  22. serem sih tapi penasaran pengen ngerasain juga wkwk, salam kenal btw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lain kisah kalo membuat janda nyasar krumah

      Hapus
    2. Memang selalu ngejutkan kahir kisahnya

      Hapus
    3. @Rizky, salam kenal juga gan.

      @Mang Abdul, itu nyasar beneran apa menyasarkan diri ya mang? 🤣

      Hapus
  23. Walah... Malah nyasarnya beda sendiri. 😂

    BalasHapus
  24. Mas Agus, maaf ya, waktu baca ini pertama kali ga komen karena takut ama judulnya. Soalnya waktu itu saya bacanya pas malam Jumat.

    Ini kebetulan buka lagi pas pagi, hehehe.

    Dulu saya banyak mendengar kisah seperti itu. Ada 'sengkolo' juga, hehehe. Jawa banget.

    Setelah baca kok saya mesem sendiri. Dhemitnya baik banget, hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata biarpun sudah lama di Jepang Alhamdulillah mbak Pipit masih ingat pepatah Jawa ya.

      Ini memang horor komedi, cerpen horor yang endingnya lucu.😂

      Hapus
  25. Demit tau aja kesukaan kang satrio 😆

    BalasHapus