Dilema memilih pasangan
Daftar Isi
Herman saat ini sedang bingung. Ia sudah punya pekerjaan tetap sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta dengan gaji yang standar saja dan ingin menikah. Ia bingung bukan karena tidak ada calon istri tapi karena punya dua pacar. Iya, jika para jomblo seperti Agus harus bersusah payah hanya untuk mendapatkan satu wanita saja, Herman dengan mudah bisa menaklukkan dua hati dalam satu cinta.
Punya dua pacar itu memang asyik, tapi lebih enaknya karena keduanya sudah sama-sama tahu kalo Herman punya wanita lain tetapi tetap mau saja. Waktu pacaran juga bisa dibagi, misalnya minggu pertama ia ke pacar pertama yang dikenalnya lima tahun lalu, sedangkan yang keduanya yang merupakan teman kerjanya bisa Minggu keduanya, begitu seterusnya.
Banyak teman Herman yang iri karena kemujurannya itu, salah satunya adalah Dahlan. Ia yang punya mobil saja istrinya langsung pulang ke orang tua saat ketahuan selingkuh. Lha, ini Herman cuma modal Motor Honda kok bisa punya dua pacar yang akur. Kalo dibilang wajahnya ganteng ya tidak juga, wajahnya biasa-biasa saja, masih gantengan Himawan blogger bertopi.
Tapi tidak selamanya punya dua pacar yang akur itu enak. Setelah punya pekerjaan tetap dan ingin menikah Herman malah pusing sendiri. Ingin memilih Desy pacar pertamanya kok ia sayang pada Mawar. Pilih Mawar, kok tidak tega. Habis manis Desy dibuang dong.
Atas saran temannya, akhirnya ia dan Agus sowan juga ke Satria, penulis novel yang akhir-akhir ini jarang Agus lihat karena sedang sibuk road show novel terbarunya. Beruntung Herman bisa bertemu dengannya sehabis dari mall. Agus sendiri menyarankan ke Satria karena ia sudah berpengalaman dalam hal percintaan. Siapa sih yang tidak kenal dia yang waktu mudanya dijuluki Don Juannya Depok, hampir semua wanita pernah ia pacari, dari Anak kuliahan sampai cewek perkantoran, dari anak abege sampai anak esde. Eh, yang terakhir tidak dong, bisa kena pasal.
Satria sendiri senang karena ada tamu datang.
Setelah berbasa-basi sebentar, Herman lalu mengutarakan maksud kedatangannya.
" Jadi mas Herman bingung begitu?" Kata Satria sambil tertawa kecil begitu ia menyelesaikan ceritanya, sementara Agus sibuk makan kue yang dihidangkan oleh Vina, istrinya tuan rumah.
" Betul pak satria" Jawab Herman sambil berharap semoga saja jawabannya, udah kawin saja keduanya, kan poligami boleh saja.
Setelah merenung sebentar baru Satria berkata. " Begini lho Herman. Bagi saya, istri itu seperti makan Indomie."
"Indomie." Kaget juga Herman mendengarnya.
" Maksudnya begini." Buru-buru satria menjelaskan." Istri itu ibarat mau makan Indomie: satu kurang, dua kebanyakan. Jika saya jadi Herman maka saya akan memilih memakan satu Indomie saja. Kenapa? Karena perut saya bisa mual jika dipaksa makan dua porsi Indomie, jadi lebih enak makan satu saja, biarpun masih sedikit kurang tapi perut setidaknya nyaman."
" Begitu pula dengan kondisi sampean, saya sarankan mas Herman pilih salah satu saja. Kenapa? Agar tidak repot. Selain itu dengan memilih salah satu saja, maka akan berkurang para jomblo yang berdoa agar tiap malam Minggu hujan saja. Anda tidak boleh kemaruk, tidak mau berbagi pada yang lain, padahal satu saja udah bahagia tapi maunya dua."
" Terus, aku lebih baik pilih Desy apa Mawar pak?"
" Begini, soal apakah sampean pilih Desy atau Mawar itu hak prerogatif mas Herman. Aku tidak bisa menyarankan anda pilih siapa. Cuma aku hanya kasih saran, carilah yang paling sreg dengan sampean, misalnya pintar masak atau lainnya. Saya tidak tahu kriteria sampean pengin yang bagaimana, itu kamu yang lebih tahu. Jadi pilih saja yang terbaik menurutmu."
" Begitukah pak?"
" Iya, setelah kamu mantap pilih Desy misalnya, kamu sebaiknya terus terang pada Mawar, begitu pula sebaliknya. Tidak baik juga main dibelakang lho."
Herman manggut-manggut. Ia lalu akhirnya mengajukan pertanyaan yang dari tadi mengganjal di hatinya.
"Bagaimana kalo saya ambil keduanya saja pak, di poligami gitu, biar bisa adil."
" Mas Herman punya mobil berapa?" Satria balik bertanya.
" Mobil? Motor saja saya masih kredit pak." Jawab Herman gelagapan.
" Punya simpanan duit banyak tidak?"
" Ya tidak punya, paling duit juga hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja, itu juga kalo tanggal tua harus ngutang."
" Nah ini. Begini lho mas, poligami itu untuk lelaki yang sudah mampu. Baik mampu secara batin maupun nafkah dan juga harus adil. Maaf bukannya merendahkan, tapi kalo sampean nekad mau poligami yang ada malah kasihan mereka berdua. Mereka bakal iri sama istri tetangga, masak istri tetangga mainannya hape, istri-istri sampean mainannya gembot dan kalkulator." Jelas satria panjang lebar.
Hahaha, Agus yang sejak tadi diam mendengarkan tertawa sementara Herman hanya tersenyum kecut.
Tamat
Kata-katanya sepertinya janggal dah?
[Ntaar .. , ntar tunggu dulu ..] ... aku ngakak kenceng dolo yaaaaa ....,bhuwaahahahaa .. ,itu diatas namaku ikut disebut-sebut di kisah cinta segitiganya mas Herman
🤣🤣🤣
Tersandung, eh# tersanjunglah besar kepala saiaaaaa .. 😂
Sumpah ngakak lagi saat baca kalimat terakhir .., mainan gembot dan kalkulator.
Kebayang kalo jadi poligami beneran, wajah mereka bakalan jadi cepet tuwir ya gegara sibuk ngitung duit diirit-irit 😄
Etapi bener juga ya, 1 kadang terasa kurang buat lelaki, sementara 2 gelagapan juga ngasih makannya :D (ngasih makan... emang meong? wkwkwkw)
Btw, bener tuh, tega banget.
Masa istri tetangga eksis di fesbuk karena punya android, istri sendiri eksis di tamagochi doang? :D
Lagian sih, kalau pacarnya dipilih 1 orang aja, sebaiknya yang dipilih itu jangan mau diajak nikah, pacaran aja selingkuh, apalagi nikah.
Minta dijewer tuh namanya :D
Oh ya, btw si Don Juan Depok ke mana ya, sibuk amat nulis novel nggak kelar-kelar :D
"Istri-istri yang mainannya kalkulator?" langsung inget encim-encim yang ada di toko bangunan 😂
Cerpen yang sangat bagus mas Agus? Oh ya, marhaban ya ramadhan moga di bulan ini kita semua dapat berkah, dan segala dosa terhapuskan. Amin. Btw? Nih mas Agus buat cerpen gini gak takut kena Bullying karena pakei nama orang gitu? Ku aja kemarin buat karya mas Agus, bukan ditujukan ke Hino bukan lho ya? Tapi aku cerita nyata di calon tunanganku Muhammad Edi Kurniawan yang aku dan dia batal tunangan karena umurku waktu itu masih 19 tahun begitu mas Agus? Bukan semata - mata ceritakan si blogger bertopi bukan.
Jadi pria memang nggak boleh serakah mau poligami padahal nggak mampu mencukupi nggak bisa adil . Nggak gampang poligami itu . Syaratnya berat. Sanksinya berat. Pertanggungjawaban nya berat.
Harus milih salah satu dan jangan serakah..
Hehehe...
Kocak, seru abis cerita keseharian yang bisa jadi pengobat lara buat kita yang belakangan ini sibuk dengan suasana tidak nyaman karena pandemi corona.
Ditunggu cerita-cerita seru selanjutnya Mas Agus.
Terimakasih ��
Dan gemes dong, kenapa tetep plin-plan, dan akhirnya Sarah yang ngalah! Duh ah, malah esmosi saya, wkkwkwk
Tapi ada loh kisah nyata, lelaki sederhana nggak banyak harta, nggak punya mobil tapi istrinya lebih dari satu. Tapi bener juga sih, kasihan istrinya, mainnya tetris terus :)
Awas ya ati ati dicegat mak mak ngambek di jalan.
Mbokyo disamakan dengan mas inten atau boneka berbi gitu looh
:)
Hehe...
Aku tau apa itu gembot, berarti aku udah tua, hufh...
Minta pertolongan Tuhan, disuruh pilih siapa.
Seperti biasa, aku salut banget sama tokoh mas Satria ini. Semakin hari semakin bijak saja. Apa gara-gara dicekokin obat sama mas Agus, ya?🤭
sukak deh, satria nih makin bijak.. hahahah
Salut deh mas, disatukan saja nanti kalau ceritanya udah nyampe 20 gitu. Dibukukan, kan mantap huaa😃
Eniho, saya setuju sama nasehat Satria, memang sebaiknya pilih pasangan yang sreg dan sesuai dengan kriteria. Jangan hanya tergantung lama nggaknya menjalin hubungan. Yang lama belum tentu bisa cocok dan yang sebentar belum tentu nggak cocok :)) tapi kalau bisa jangan selingkuh sampai punya dua pacar dong mas Herman, apalagi sampai berniat poligami segala ehehehe. Nggak kebayang nanti bonceng dua istri di motor bagaimana :"""D
Ngabis-ngabisin stok cewek aja nih orang.
uhuk uhuk masih gantengan kak himawan ya, nasib nasih si herman
herman ini memang kemaruk, nafsu aja tuh kayaknya yang dipikirin hahaha
Bijaksana memang jawaban pak satria :p. Kena bangettt pula yg ttg Indomie hahahah. Iya sih, kalo ga nyaman Krn kebanyakan, yg ada pusing snediri :p. Apalagi pake bilang motor aja msh kredit huahahahah.
Mas, saya baca gembot ketawa mulu. Jadi inget masa kecil, hehe. Ilat jowo ya Mas. Game watch dibaca gembot.:)