Perselingkuhan Herman dengan teman istrinya
Daftar Isi
Boleh dibilang Herman adalah lelaki yang beruntung. Dengan wajah ala kadarnya ia berhasil mempersunting Kirana, seorang gadis yang menjadi bunga desa di kampungnya, padahal banyak pemuda lain yang lebih tampan maupun kaya juga melamar Kirana, lha kok malah Herman yang dipilih. Banyak tudingan miring yang dialamatkan kepadanya, dari mulai dari main dukun sampai pelet.
Kirana sendiri selain cantik juga pintar. Ia telaten mengurus rumah dan juga pintar cari uang. Dari jualan baju sama tetangga sampai jualan online lewat internet. Herman sendiri yang gajinya pas-pasan bersyukur memiliki istri yang 'sempurna', selain cantik, pintar masak, juga pintar cari uang. Kurang apalagi coba.
Pernikahan mereka semakin lengkap dengan hadirnya dua anak yang lucu-lucu. Biasanya istri jika sudah punya anak penampilannya agak seadanya, pakai baju kumal dan juga jarang dandan, belum lagi tubuhnya akan melar karena punya anak, tapi lain dengan Kirana, ia tetap tampil cantik dan rajin olahraga sehingga tubuhnya tetap terjaga. Maklum, model untuk jualan baju online ia sendiri sehingga harus memperhatikan penampilan walaupun keuntungan dari penjualan baju hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Tak terasa sudah lewat lima tahun Herman berumahtangga dengan Kirana. Selama ini keadaan baik-baik saja sampai terjadi suatu peristiwa.
Suatu hari seperti biasa Kirana mengajak Herman untuk mengambil baju untuk jualan. Mereka berdua menuju rumah Lastri, supplier baju langganan Kirana.
" Perkenalkan, ini Herman suamiku." Kata Kirana memperkenalkan Herman.
" Oh ini mas Herman toh. Aku Lastri." Serunya sambil mengulurkan tangan.
Entah mengapa Herman jantungnya jadi berdetak begitu melihat Lastri. Padahal dari segi kecantikan, jelas masih ayu Kirana. Tapi dasarnya Herman memang laki-laki tidak tahu diuntung. Ia masih terbayang-bayang wajahnya Lastri. Seperti ada sesuatu didalam dirinya yang membuat Herman tertarik, padahal tubuhnya juga tidak selangsing istrinya. Pokoknya Herman merasa jatuh cinta lagi, cuma bedanya kali ini kepada Lastri.
Akhirnya karena tidak tahan ia lantas bergerilya mencari akun Facebook dan juga Instagram Lastri. Setelah cari sana sini, akhirnya ketemu juga dari sekian ratus orang bernama Lastri. Tentu saja kegiatan itu ia lakukan ditempat kerja.
Setelah dapat, mulailah ia berteman dan melancarkan rayuan gombal. Entah memang mujur atau memang punya ilmu pelet, ternyata Lastri juga menyambut rayuan maut dari Herman, padahal ia juga sudah punya suami.
Awalnya memang hanya lewat chatting, kini justru Herman yang rajin jemput baju jika Kirana hendak belanja. Biar aku saja, kau dirumah mengurus anak, atau alasan lainnya.
Mulai saat itu maka Herman rajin ke rumah Lastri. Untuk mengelabui tetangga, maka biasanya mereka bertemu di suatu tempat yang sudah disepakati, misalnya di alun alun kota atau mungkin juga di depan gedung bioskop. Setelah itu mereka lalu mencari hotel atau penginapan untuk melampiaskan nafsunya.
Tapi hotel atau penginapan butuh biaya. Herman yang hanya punya duit pas-pasan tidak bisa selalu menyewa hotel, mau minta Lastri ya malu. Masa sudah dikasih itu masih minta duit juga. Mau minta Kirana pasti ditanya duitnya buat apa saja, pusing jadinya.
Lastri akhirnya memberikan saran agar Herman datang saja ke rumahnya. Biasanya Bambang suaminya itu suka lembur sehingga sering tidak ada dirumah, nanti kalo suaminya lembur ia akan memberi tahu lewat chatting, tentu saja kalo malam sudah sepi. Rupanya itu alasan Lastri berselingkuh karena tidak dipuaskan oleh suaminya.
Begitulah, mulai saat itu mereka malah menjadikan rumah Lastri sebagai tempat mengumbar nafsu. Kini Herman berdoa agar suaminya Lastri sering lembur sehingga ia bisa sering datang. Kirana tentu saja heran dengan perubahan sikap Herman, tapi jika bertanya maka ia akan kena semprot. Akhirnya ia lebih memilih diam saja.
Sudah berbulan-bulan perselingkuhan mereka jalani, hingga terjadi sebuah peristiwa yang mengubahnya.
Jadi seperti biasa, setelah diberi tahu kalo nanti malam Bambang, suaminya Lastri akan lembur, Herman segera saja SMS pada istrinya kalo nanti ia akan pulang malam, ada pekerjaan di pabrik, begitu alasannya.
Setelah mendapat kode dari selingkuhannya bahwa suaminya telah pergi, Herman segera saja menuju ke rumahnya. Hasrat mereka yang menggebu karena sudah seminggu tidak bertemu. Sayangnya baru mereka pemanasan, tiba-tiba terdengar suara motor parkir didepan rumah.
Herman tentu saja panik, begitu juga dengan Lastri karena ia hafal betul suara motor suaminya. Ia heran kenapa suaminya pulang sekarang, padahal biasanya kalo lembur pulang jam 10.
Benar saja, suara motor itu memang suara motor Bambang suami Lastri. Herman makin panik karena Bambang itu badannya besar dan mukanya garang seperti preman di lampu merah. Buru-buru ia pergi ke belakang dan apesnya ternyata rumah Lastri adalah rumah dengan satu pintu yaitu di depan, tak ada pintu belakang buat kabur.
Beruntung bagi Herman, ternyata Lastri adalah wanita yang cukup cerdas.
Ketika terdengar suara pintu diketuk, segera Lastri memberikan instruksi." Mas Herman, cepat sampean pakai baju, biar mas Bambang aku yang urus."
Herman tentu saja menurut segera memakai bajunya.
Lastri segera menuju ke pintu lalu membukanya. Dilihatnya Bambang ada di depan pintu dengan wajah yang angker.
"Kok sudah pulang mas?" Tanya Lastri sambil mencium tangannya.
"Lembur cuma sebentar saja, order lagi sepi sekarang." Jawab Bambang lantas hendak duduk membuka sepatunya.
"Maaf mas aku belum sempat menyiapkan makan malam karena mengira pulangnya malam. Mas mau tidak belikan nasi goreng di perempatan jalan itu?" Pinta Lastri sambil mencium pipinya.
Bambang tentu saja menurut, sambil tersenyum ia lalu segera keluar kembali membelikan pesanan istrinya.
Herman tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia segera kabur lalu menyetop seorang tukang ojek untuk segera pulang.
Sepanjang jalan Herman bersyukur walaupun jantungnya masih berdebar kencang, ia merasa beruntung, coba kalo Lastri tidak cerdas. Sudah pasti ia akan dibacok oleh Bambang, minimal bonyok lah digebukin.
Tapi selain bersyukur, Herman juga merasa mangkel. Hasratnya tadi belum terlampiaskan bersama Lastri, karena itu setelah sampai rumah ia akan melampiaskan pada Kirana, istrinya nanti.
Sampai di depan rumah ia agak kaget juga rumahnya yang biasa terang agak gelap tapi ia tetap mengetuk pintu juga.
"Siapa?"
"Ini aku Herman."
Agak lama juga Herman menunggu sampai istrinya keluar, Kirana tampak didepannya. Ia tersenyum manis." Kok sudah pulang mas, aku kira sampai tengah malam."
"Lembur cuma sedikit, order lagi sepi sekarang." Jawab Herman lantas hendak masuk, tapi Kirana mencegahnya didepan pintu.
" Maaf mas aku belum sempat menyiapkan makan malam karena mengira pulangnya malam. Mas mau tidak belikan nasi goreng di perempatan jalan itu?" Kata Kirana sambil mencium pipinya.
Kirana sendiri selain cantik juga pintar. Ia telaten mengurus rumah dan juga pintar cari uang. Dari jualan baju sama tetangga sampai jualan online lewat internet. Herman sendiri yang gajinya pas-pasan bersyukur memiliki istri yang 'sempurna', selain cantik, pintar masak, juga pintar cari uang. Kurang apalagi coba.
Pernikahan mereka semakin lengkap dengan hadirnya dua anak yang lucu-lucu. Biasanya istri jika sudah punya anak penampilannya agak seadanya, pakai baju kumal dan juga jarang dandan, belum lagi tubuhnya akan melar karena punya anak, tapi lain dengan Kirana, ia tetap tampil cantik dan rajin olahraga sehingga tubuhnya tetap terjaga. Maklum, model untuk jualan baju online ia sendiri sehingga harus memperhatikan penampilan walaupun keuntungan dari penjualan baju hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Tak terasa sudah lewat lima tahun Herman berumahtangga dengan Kirana. Selama ini keadaan baik-baik saja sampai terjadi suatu peristiwa.
Suatu hari seperti biasa Kirana mengajak Herman untuk mengambil baju untuk jualan. Mereka berdua menuju rumah Lastri, supplier baju langganan Kirana.
" Perkenalkan, ini Herman suamiku." Kata Kirana memperkenalkan Herman.
" Oh ini mas Herman toh. Aku Lastri." Serunya sambil mengulurkan tangan.
Entah mengapa Herman jantungnya jadi berdetak begitu melihat Lastri. Padahal dari segi kecantikan, jelas masih ayu Kirana. Tapi dasarnya Herman memang laki-laki tidak tahu diuntung. Ia masih terbayang-bayang wajahnya Lastri. Seperti ada sesuatu didalam dirinya yang membuat Herman tertarik, padahal tubuhnya juga tidak selangsing istrinya. Pokoknya Herman merasa jatuh cinta lagi, cuma bedanya kali ini kepada Lastri.
Akhirnya karena tidak tahan ia lantas bergerilya mencari akun Facebook dan juga Instagram Lastri. Setelah cari sana sini, akhirnya ketemu juga dari sekian ratus orang bernama Lastri. Tentu saja kegiatan itu ia lakukan ditempat kerja.
Setelah dapat, mulailah ia berteman dan melancarkan rayuan gombal. Entah memang mujur atau memang punya ilmu pelet, ternyata Lastri juga menyambut rayuan maut dari Herman, padahal ia juga sudah punya suami.
Awalnya memang hanya lewat chatting, kini justru Herman yang rajin jemput baju jika Kirana hendak belanja. Biar aku saja, kau dirumah mengurus anak, atau alasan lainnya.
Mulai saat itu maka Herman rajin ke rumah Lastri. Untuk mengelabui tetangga, maka biasanya mereka bertemu di suatu tempat yang sudah disepakati, misalnya di alun alun kota atau mungkin juga di depan gedung bioskop. Setelah itu mereka lalu mencari hotel atau penginapan untuk melampiaskan nafsunya.
Tapi hotel atau penginapan butuh biaya. Herman yang hanya punya duit pas-pasan tidak bisa selalu menyewa hotel, mau minta Lastri ya malu. Masa sudah dikasih itu masih minta duit juga. Mau minta Kirana pasti ditanya duitnya buat apa saja, pusing jadinya.
Lastri akhirnya memberikan saran agar Herman datang saja ke rumahnya. Biasanya Bambang suaminya itu suka lembur sehingga sering tidak ada dirumah, nanti kalo suaminya lembur ia akan memberi tahu lewat chatting, tentu saja kalo malam sudah sepi. Rupanya itu alasan Lastri berselingkuh karena tidak dipuaskan oleh suaminya.
Begitulah, mulai saat itu mereka malah menjadikan rumah Lastri sebagai tempat mengumbar nafsu. Kini Herman berdoa agar suaminya Lastri sering lembur sehingga ia bisa sering datang. Kirana tentu saja heran dengan perubahan sikap Herman, tapi jika bertanya maka ia akan kena semprot. Akhirnya ia lebih memilih diam saja.
Sudah berbulan-bulan perselingkuhan mereka jalani, hingga terjadi sebuah peristiwa yang mengubahnya.
Jadi seperti biasa, setelah diberi tahu kalo nanti malam Bambang, suaminya Lastri akan lembur, Herman segera saja SMS pada istrinya kalo nanti ia akan pulang malam, ada pekerjaan di pabrik, begitu alasannya.
Setelah mendapat kode dari selingkuhannya bahwa suaminya telah pergi, Herman segera saja menuju ke rumahnya. Hasrat mereka yang menggebu karena sudah seminggu tidak bertemu. Sayangnya baru mereka pemanasan, tiba-tiba terdengar suara motor parkir didepan rumah.
Herman tentu saja panik, begitu juga dengan Lastri karena ia hafal betul suara motor suaminya. Ia heran kenapa suaminya pulang sekarang, padahal biasanya kalo lembur pulang jam 10.
Benar saja, suara motor itu memang suara motor Bambang suami Lastri. Herman makin panik karena Bambang itu badannya besar dan mukanya garang seperti preman di lampu merah. Buru-buru ia pergi ke belakang dan apesnya ternyata rumah Lastri adalah rumah dengan satu pintu yaitu di depan, tak ada pintu belakang buat kabur.
Beruntung bagi Herman, ternyata Lastri adalah wanita yang cukup cerdas.
Ketika terdengar suara pintu diketuk, segera Lastri memberikan instruksi." Mas Herman, cepat sampean pakai baju, biar mas Bambang aku yang urus."
Herman tentu saja menurut segera memakai bajunya.
Lastri segera menuju ke pintu lalu membukanya. Dilihatnya Bambang ada di depan pintu dengan wajah yang angker.
"Kok sudah pulang mas?" Tanya Lastri sambil mencium tangannya.
"Lembur cuma sebentar saja, order lagi sepi sekarang." Jawab Bambang lantas hendak duduk membuka sepatunya.
"Maaf mas aku belum sempat menyiapkan makan malam karena mengira pulangnya malam. Mas mau tidak belikan nasi goreng di perempatan jalan itu?" Pinta Lastri sambil mencium pipinya.
Bambang tentu saja menurut, sambil tersenyum ia lalu segera keluar kembali membelikan pesanan istrinya.
Herman tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia segera kabur lalu menyetop seorang tukang ojek untuk segera pulang.
Sepanjang jalan Herman bersyukur walaupun jantungnya masih berdebar kencang, ia merasa beruntung, coba kalo Lastri tidak cerdas. Sudah pasti ia akan dibacok oleh Bambang, minimal bonyok lah digebukin.
Tapi selain bersyukur, Herman juga merasa mangkel. Hasratnya tadi belum terlampiaskan bersama Lastri, karena itu setelah sampai rumah ia akan melampiaskan pada Kirana, istrinya nanti.
Sampai di depan rumah ia agak kaget juga rumahnya yang biasa terang agak gelap tapi ia tetap mengetuk pintu juga.
"Siapa?"
"Ini aku Herman."
Agak lama juga Herman menunggu sampai istrinya keluar, Kirana tampak didepannya. Ia tersenyum manis." Kok sudah pulang mas, aku kira sampai tengah malam."
"Lembur cuma sedikit, order lagi sepi sekarang." Jawab Herman lantas hendak masuk, tapi Kirana mencegahnya didepan pintu.
" Maaf mas aku belum sempat menyiapkan makan malam karena mengira pulangnya malam. Mas mau tidak belikan nasi goreng di perempatan jalan itu?" Kata Kirana sambil mencium pipinya.
TAMAT
-traveler paruh waktu
Yaa si Herman meski banyak berguru nih masih bisa dikadalin istrinya juga....😂😂😂😂
Apa lagi sibuk gundagulana mikirin Lastri.😂😂😂
Ternyata istrinya selingkuh ama temen suaminya :D
Etdah, bisa aja si Mas Agus ini punya ide gini.
Btw, saya tuh heran bin herman.
Mengapa ya zaman now laki-laki suka nyari wanita yang pinter cari uang.
Cantik, pinter, mandiri, telaten dan pinter cari uang.
Trus situ buat apa Maleehhh hahahahaha.
Pajangan?
Kadang memang laki-laki zaman now, minta dikasih air keras trus beneran di pajang di kebun binatang wakakakakaka.
Gemes juga, udah dapat wanita yang serba bisa, dan cantik, dan segalanya, masih aja terpikir selingkuh, yang diajak selingkuh juga bener-bener dah.
trus nggak jadi gemes, setelah semuanya selingkuh ternyata hahaha
Udah dah, terusin hahaha
Nah lho kalo suami udah bersikap tidak seperti biasanya, patut dicurigakan nih. Apalagi kalo alasannya lembur, nah satgas 456 perlu mawas diri hahah
btw gw baca cerita selungkuhan gini jadi baper..
bacanya sampe deg-degan aku.. berharap si herman ketauan sama bambang gitu.. haha..
Jebule Kirana podooo waeeee 😂
Herman nya aja yang rakus tuch istri orang juga diembat.. rasain dikadalin juga sama Kirana.
Jd kepikiran masalah kaya gini bisa kejadian di kehidupan nyata ga ya? Auto mikir :(
mungkin ini yang dinamakan karma,lahh
Jadi pingin bikin cerpen lagi nih.
Salam kenal pak
whmhh jangan-jangan kirana jugaaa.
dengan siapa ya wkwkw
Nggak tahu diuntung itu orang. Semangat terus Bang
Kisahnya relate sama berita yg sering viral sekarang² ini. Seringnya sama jg ceritanya, selingkuhannya ga lebih cakep dari pasangan sahnya haha
Oh ya, masih mending lah, selingkuhan Herman dg orang lain. Kalau sama mertua bisa viral tuh. 😂😂😂