Penampakan kuntilanak di kuburan
Daftar Isi
Banyak penampakan makhluk halus di mana saja terutama pada tempat yang sudah terkenal angker. Salah satunya adalah kuburan tua yang ada di sebuah desa.
Herman hanya bisa menyesali dirinya yang terlalu asyik tadi. Gara gara nya ia kenalan dengan seorang cewek di sebuah acara hiburan sehingga ditinggal pulang oleh teman-temannya. Beruntung ada satria yang mau menemani.
Jadi ceritanya Satria, teman Herman pagi ini membawa kabar bahwa di desa sebelah ada hiburan layar tancap. Mungkin hiburan ini jelas tidak dilirik oleh orang kota yang sudah punya televisi atau bioskop, tapi bagi orang desa terpencil seperti Herman jelas ini kesempatan yang tidak dilewatkan.
Ia lalu langsung ke tempat Agus yang punya sepeda motor untuk meminta boncengan. Beruntung, Agus juga kebetulan pengin nonton film sehingga mereka berdua sepakat untuk berangkat habis Maghrib bersama satria, berangkat berlima, selain Herman ada Agus, satria, Budi, dan juga jaey.
Sebenarnya ia nonton layar tancap bukan karena ingin menonton filmnya tapi karena ingin mencari pacar. Agus, Budi, dan Jaey sudah punya pacar, malah Satria sudah punya anak istri, hanya dirinya yang jomblo.
Beruntung ternyata di layar tancap itu sendiri cukup banyak cewek yang datang. Berbekal kacang rebus yang ia beli, Herman lalu mendekati seorang cewek berusia sekitar 20 tahun yang sedang asyik menonton.
"Sendirian nih neng?" Herman membuka percakapan.
Cewek berbaju hijau itu tampak terkejut, tapi ia membalas juga dengan ramah." Iya mas."
Pucuk dicinta ulam pun tiba, pikir Herman. "Boleh aku temani neng?"
"Boleh saja." Katanya sambil tertawa." Tapi ijin dulu sama pacarku ya."
Pacar, tentu saja ia terkejut. Belum reda keterkejutannya dibelakangnya muncul sesosok tubuh tinggi besar yang badannya penuh tato. Ia menatap tajam pada Herman yang langsung mundur diiringi tawa cekikikan sang cewek.
"Gimana Man, sudah dapat cewek belum?" Tanya Satria, sedangkan Agus tampak di kejauhan sedang makan kacang rebus dengan pacarnya sambil bergandengan tangan, Budi dan Jaey tidak kelihatan batang hidungnya. Herman menggelengkan kepalanya.
Satria tampak prihatin. Ia lalu mengeluarkan hape dari sakunya lalu menelpon.
Perlu diketahui bahwa desa tempat tinggal mereka berada di daerah terpencil yang hanya terjangkau sinyal 2G saja, belum ada 3G apalagi 4G sehingga tidak bisa untuk download video.
"Man, aku tadi telpon sepupu istriku, namanya Hani. Ia juga sama jomblo sepertimu. Usianya sudah 27 tahun. Jadi tolong kalo kamu cocok dengannya kamu jangan bikin dia kecewa ya."
Herman tentu saja terkejut tapi juga girang. Tak lama kemudian Vina, istri Satria datang dengan seorang wanita. Ia tampak malu malu. Herman tentu saja senang, apalagi biarpun kelihatannya lugu, sebenarnya sepupunya satria itu cantik juga.
Begitulah akhirnya Herman dan Hani jadi resmi berkenalan berkat Satria. Ternyata biarpun baru berkenalan mereka langsung akrab. Satria dan Vina sendiri hanya mengawasi dari jauh.
Tak terasa waktu pun berlalu. Sudah lewat tengah malam dan Hani pun minta diantar pulang. Herman lalu meminta tolong agar ia boleh meminjam motornya satria. Besok akan aku isi full bensinnya, rayu Herman.
Ternyata rumah Hani jauh juga. Satria sendiri ikut mengantar dengan motor Vina setelah menitipkan Vina pada kenalannya karena takut Herman kesasar karena sudah malam, maklum rumah Hani ada di perkampungan yang cukup pelosok, jauh dari tempat bioskop keliling gratis itu. Setelah satu jam barulah mereka sampai juga di rumahnya.
"Man, kita pulangnya jangan lewat jalan yang tadi ya?" Kata Satria saat pulang.
"Wah, kalo ngga lewat tadi terus jalan yang mana dong?"
"Nanti di pertigaan itu kita lewat kiri saja, terus ikuti jalan itu nanti sampai ke sebuah jembatan baru belok kanan kalo ada pertigaan jalan, pokoknya ikuti jalan yang sudah diaspal saja. Nanti sampai di kampung kita, itu lebih cepat dari pada memutar lagi ke tempat layar tancap. Tenang saja, Vina tadi sudah aku titipkan pada saudaranya jadi kita langsung pulang ke rumah saja." Terang satria. Herman akhirnya menurut saja karena ia memang jarang main daerah Hani karena terkendala tak punya motor.
Waktu sudah lewat tengah malam ketika mereka berdua berdua akhirnya sampai juga di jembatan itu. Ternyata jalan setelah jembatan itu jeleknya minta ampun karena sudah lama tidak diaspal lagi, mana kiri kanan jalan itu cuma ada perkebunan saja. Kalo seperti ini terpaksa Herman jalannya pelan-pelan saja, takut motornya satria rusak, malah berabe nanti. Herman jalan di depan sementara satria di belakangnya, mana jalannya sempit lagi.
Setelah lewat perkebunan Herman malah terkesiap karena ia melihat area perkuburan yang luas dengan beberapa pohon besar. Saat ia kaget itu, tiba tiba satria membunyikan klakson motornya. Herman agak aneh juga kenapa kok terus menerus membunyikan klakson sih, bukannya biasanya cukup tiga kali saja kalo minta ijin lewat tempat angker, lha ini sudah lebih dari 10 kali.
Satria sendiri jengkel bukan main karena Herman tidak mengerti maksudnya. Ia mengklakson karena kaget waktu lewat kuburan itu ia melihat ada sesosok wanita berpakaian putih sedang nangkring di pohon waru yang ada di pinggir jalan dekat kuburan. Ia sendiri ingin segera ngebut tak perduli dengan jalan yang jelek tapi tidak mungkin karena jalannya sempit sehingga terhalang oleh motor Herman di depan.
Karena satria masih terus membunyikan klakson, maka Herman dengan kesal menengok ke belakang untuk melihat satria.
Dan bedebah...
Ia melihat satria sedang membonceng seorang wanita berbaju putih yang pakaiannya berkibar-kibar tertiup angin. Wanita itu wajahnya sangat mengerikan dengan mata yang tak kalah seram. Kuntilanak itu menatap Herman dengan wajah yang menyeramkan dan satria sepertinya tidak sadar kalo ia sudah membawa penumpang gelap.
Melihat pemandangan itu, Herman tentu saja takut setengah mati.
Segera saja ia memacu motor sekencang-kencangnya. Ia tidak perduli lagi jika motornya satria ini nanti rusak karena ngebut di jalanan yang hancur. Ia juga tidak perduli lagi dengan satria, masa bodoh lah pikirnya. Peduli setan dengan teman karena satria sedang membawa setan.
Setelah beberapa waktu, akhirnya Herman sampai juga di kampungnya. Ia merasa lega karena setidaknya ada di tempat sendiri. Nafasnya masih ngos-ngosan biarpun ia naik motor bukan jalan kaki.
Sepuluh menit kemudian satria juga sampai. Alhamdulillah ia datang sendirian, tidak membawa penumpang gelap.
Setelah turun lalu duduk, barulah satria berkata kalo ia mengklakson terus terusan karena melihat penampakan kuntilanak di pohon samping kuburan.
Setelah satria selesai bercerita, barulah Herman menimpali bahwa ia tadi ngebut karena melihat satria sedang berboncengan mesra dengan mbak Kunti tersebut. Tentu saja satria langsung shock dengan penjelasan temannya itu tapi ia percaya juga karena Herman tanpa ada apa-apa kok tiba-tiba ngebut.
"Kenapa ngga bilang dari tadi Man, kalo tahu mah sudah aku minta duit buat ongkos ojeknya hehehe." Seloroh satria untuk mencairkan suasana. Herman sebenarnya hendak menjawab, tapi keburu dipotong oleh sebuah suara dari atas.
"Hihihi..., Memangnya tadi berapa ongkosnya bang?"
Herman dan satria langsung mendongakkan kepala dan melihat seorang wanita berbaju putih sedang nangkring di pohon beringin di samping tempat mereka berhenti.
Tamat
Kok lucu banget ceritanya mas 😅😂
Merinding disko aku bacanya 😄.
Coba bayangin seandainya kejadian ini betulan terjadi, apa ngga bikin ngompol di celana 😅
Kuntilanaknya nggak diantar pulang sekalian? Wkwkwk...🤣
Seakan layar tancap itu merupakan waktu yang pas mencari pacar, banyak juga gadis-gadis yang berjalan lenggak-lenggok. Bernostalgia pas jaman dulu, duh maklum tinggal di kampung wkwk
Suuueeee .... 🤣🤣🤣 Sakin takutnya gw malah ditinggalin..😬😬
Bukan setan itu yang dipohon beringin tapi Rondo gatel lagi mau godain herman.🤣🤣🤣
Eh, bakal bayar sih, cuma beberapa menit kemudian uangnya jadi daun xD
Anyway, Masnya dapat Liebster awards dari sayah, cek di blog yaa,, salam!
Sebelumnya minal aidzin wal faidzin yaa,, mohon maaf lahir batin, maaf2 kalau ada salah :D
Aku pernah nonton acara2 paranormal, katanya membunyikan klakson itu justru memanggil si mahluk halus itu 😆
Si Kunti diboncengan Satria ternyata duduk manis aja ya sebagai penumpang gelap.
ngeri juga klo ketemu di kuburan wkwkw
HIYA AUTO MERINDING PEMIRSAH :).
Belum baca udah ngeri
Merinding ke hati
:D
bayangin aja gitu, boncengan sama kunti tapi ga nyadar dan pas nyampai, eh terdengar tawa menyeramkan itu ahaha
Gak kebayang deh ada yang nyapa dari atas pohon gitu malam2 wkwkwkw
Kenapa sih kuntilanak cuma punya daster putih nggak pernah ganti warna 😀
Makanya ya mas, kalo sdg lwt pekuburan jeruk purut, tanah kusir di JKT, aku males tuuuh liat kaca di depan mobil.takut tau2 kliatan ada muka penumpang gelap di kursi belakang hahahahaha. Kebawa film horor
Gak taunya baca ini malah ngakak sendiri gara-gara polah mas Herman dan mas satria. Ada-ada aja sih. Sudah bener tadi lewat jalan awal, ngapain juga cari jalan yang gak jelas.😂😂😂
-traveler paruh waktu
Biasanya kalau judulnya udah seram tuh, mental kita udah disiapin sejak awal, jadinya nggak shock :D
Beda kalau judulnya biasa, ujungnya ada hantu, dijamin saya takut ke kamar mandi.
Untung aja ya hantunya dari makam, bukan dari rumah kosong :D
Etapi, cerita kayak gini banyak beredar loh, entah beneran atau boongan.
Saya jadi ingat, waktu kecil pas SD kelas 6 deh.
Nenek saya meninggal.
Terus, di sana itu ada semacam adat, di mana makan orang baru meninggal itu ditutup tikar.
Dan selepas 7 harinya, tikar itu harus diambil dan di bawa pulang buat dicuci di sungai atau air mengalir.
Pas udah 7 harinya, bapak saya ngajak saya ambil tikar itu.
Pas magrib-magrib dan pas malam Jumat pula, nyebelin banget deh.
Pas juga bulan purnama naik.
Sempurna banget kayak di novel-novel horor penampakan hantu di kuburan.
Tapi Alhamdulillahnya, para hantu di makam itu tahu kali ya kalau saya takut, atau nenek saya udah kasih tahu hantu-hantu itu biar nggak nakut-nakutin saya, jadinya nggak ada yang muncul.
Lagiaaann, sebel banget bapak saya ngajak ambil tikar Magrib-Magrib :D
Eh aku baca cerita horror nggak malam ga siang tetep berani loh #pengumuman..
Asal jangan dinampakin aja sosok mba kun benerannya haha
Btw td kupikir hani adalah kuntinya, ternyata bukan...
Daaaaan...
Kuntinya malah keroyokan syuting buat nampang di cerpen ini, menclok di berbagai pohon lagi
Ohya ngomongin mbak kun, aku jadi ingat kemaren baru aja nonton channelnya sara wijayanto yg bahas tante kun dan pernah trending, ceritanya sedih soalnya ngadopsi hantu anak kecil gitu, eh mampir ke sini malah ketemu kunti lagi, wekekek...
Klo layar tancap sih uda jarang tapi klo wayangan di kampungku masih sering, biasanya banyak tukang kacang rebus atau gembus klo ada wayangan...#jadi laper
kejadian kayak gini sepertinya masih cukup sering dialami sama beberapa orang juga, dan entah kenapa kayaknya tradisi ngebunyiin klakson ketika lewat kuburan masih ada , meskipun nggak banyak. biasanya baca doa dlu, saking takutnya itu pallingan hehehe