Santai saja, tidak apa-apa

Daftar Isi

 

Gambar dari travel kompas

Karena waktu liburan masih lama maka aku, satria, Herman yang sedang berlibur di rumah Himawan di Magelang memanfaatkan waktu yang ada untuk kembali jalan-jalan setelah sebelumnya ke candi Borobudur dan gunung andong.

"Mas, enakan habis ini jalan-jalan kemana ya?" Kataku sambil menyantap hidangan. Kami sedang makan Sop empal di sebuah warung makan dekat klenteng Hok An Kiong. Himawan merekomendasikan kesini ketika kami bertanya mengenai kuliner dan ternyata memang nauzubillah setan enaknya. Daging sapinya dimasak dengan rempah pilihan dan digodok semalaman.

"Bagaimana kalo ke Pantai Ngrumput saja." 

"Pantai, memang ada pantai di Magelang?" Tanyaku kaget. Bukannya Magelang ada di dataran tinggi.

"Ya enggak mas. Pantai ngrumput adanya di daerah gunung kidul. Nanti lewat Bantul terus ke selatan ketemu pantainya. Pantai itu ada di laut selatan."

"Ada yang pakai bikini tidak mas Iwan?" Tanya Herman yang dari tadi diam saja karena kekenyangan makan sop empal. Mungkin kalo tiap hari makan begini perutnya cepat buncit.

Aku tentu saja kaget, kirain mau tanya Nyi Roro kidul malahan bikini.

"Oh ada mas. Ada yang pakai bikini." Jawabnya dengan tertawa.

"Wah, benarkah?" Tanyanya dengan mata terbelalak, mungkin tidak menyangka selain di Bali juga ada pengunjung pantai yang boleh pakai baju minim.

"Iya, ada di bikini bottom, yang pakai bikini Sandy si tupai temannya Spongebob." Katanya sambil tertawa. Kami yang mendengarnya pun ikutan tertawa.

Baca juga cerita liburan kami berempat sebelumnya:

Kami pun langsung otw menuju kesana. Seperti biasa, aku naik motor Vario karbu nya Satria sedangkan mereka berdua naik motor masing-masing. Berangkat jam 10 sampai pantai ngrumput jam 12 lewat karena terkendala macet sedikit di Bantul.

Ternyata benar pantainya bagus, cuma sayangnya agak sepi karena tidak terlalu kelihatan dari jalan raya. Tapi enak tidak terlalu berdesakan, jadi seperti pantai pribadi.

Jam 5 sore kami memutuskan cabut. Kalo berangkat satria yang bawa motor kini gantian aku yang nyetir.

"Gus, bisa cepat dikit tidak?" Kata Satria ketika melihat Herman dan Himawan sudah agak jauh. Maklum hari sudah sore dan keadaan mulai gelap walaupun baru jam 5, maklum mendung. Berbeda dengan saat berangkat yang santai, kini pulang nya kami kebut-kebutan seakan menjadi pembalap dadakan.

"Waduh, gimana kalo motor mu nanti amsiong kang."

"Eh ngece kamu ya. Ini motor sudah uji nyali dari Jakarta sampai Surabaya dulu ke rumah tanteku. Kalo cuma gunung kidul Magelang mah kecil." Ujarnya sewot. Aku hanya nyengir saja lalu segera tarik gas.

Tapi karena merasa aku kurang cepat karena masih tetap tertinggal oleh mereka berdua maka Satria lalu yang gantian nyetir. Segera saja ia menggeber motornya sekencang-kencangnya. Becak, sepeda, Dokar, sampai angkot yang sedang ngetem semua disalip nya, tak kalah dengan Valentino Rossi lah.

Sial, karena agak buru buru maka kami mengalami kecelakaan. Cerita lewat daerah dewandaru gunung kidul tiba-tiba temanku itu memperlambat laju motornya. Tentu saja aku heran.

"Kenapa kang, apa bannya bocor?" Tanyaku. Tapi kuda besi tunggangannya ini jalannya masih biasa saja, tidak goyang dangdut seperti jika ban kempes.

Ia tidak menjawab tapi malah bersiul. Aku melihat ke kiri dan melihat dua orang cewek montok naik motor. Pakaian dan celananya yang mini melambai-lambai ke arah kami berdua.

Tiba-tiba ada sebuah emak emak yang menggeber motor Honda Beat nya dengan kencang dan tanpa ba-bi-bu kasih sein langsung belok kiri hendak masuk gang secara brutal. Satria yang sedang asyik menikmati pemandangan indah tentu saja kaget. Reflek ia menarik rem dan tentu saja kami langsung jatuh karena bannya selip.

Emak emak itu hanya menatap sekilas pada kami berdua seperti kasihan karena sudah besar tapi naik motor masih jatuh lalu ngacir masuk gang tanpa rasa bersalah.

Beruntung keadaan agak sepi sehingga tidak ada yang menyaksikan nasib sial kami berdua. Sementara dua cewek yang menjadi penyebab keapesan kami entah sudah kemana. Untung kami berdua tidak mengalami luka serius, hanya lecet sedikit.

"Bagaimana kang Satria?" Tanyaku sambil melihat motornya. Kuda besi yang sebelumnya gagah perkasa ini tampak loyo menyedihkan, ada sebagian bodi yang pecah sebab menghantam aspal.

Dia tidak menjawab tapi menstarter motornya tapi tidak mau menyala. Ternyata mogok ngambek tidak mau jalan, mungkin mesinnya ada yang rusak karena jatuh cukup keras tadi.

Capek karena tidak menyala maka ia membiarkan motornya lalu duduk di sebuah batu besar pinggir jalan, sementara beberapa pengendara yang lewat hanya melihat sekilas lalu menjauh.

"Udahlah, santai saja Gus." Katanya lalu mengeluarkan sebatang rokok dan mulai membakarnya. Ia tampak menikmatinya, tidak ada kegalauan sama sekali.

Aku tentu saja geleng-geleng kepala saja melihatnya.

Tak lama kemudian dua motor menghampiri kami berdua. Oh pantesan dia nyantai. Siapa lagi yang datang kalo bukan Herman dan Himawan. Entah kenapa duo H ini baru datang, mungkin karena kami tidak nongol.

Tentu saja mereka berdua terkejut sekali melihat keadaan kami.

"Wah, bagaimana ini mas Himawan?" Tanya Herman padanya, sementara yang ditanya sedang sibuk mengengkol motor yang mogok itu tapi sampai peluhnya keluar tetap saja tidak jalan.

"Sudahlah, santai saja Herman." Jawab satria sambil menghembuskan asap rokok. Ia masih duduk saja diatas batu.

Tentu saja aku dongkol tapi juga geli. Lha, waktu sudah hampir Maghrib tapi ia masih selow saja.

Himawan memutuskan untuk membonceng kami dan menitipkan motor tersebut pada penduduk setempat tapi ditolak olehnya. Satria malah menyuruh mereka berdua untuk pulang dulu ketika aku juga menolak untuk pergi. Tak mungkin meninggalkan nya sendirian bukan.

Udah, santuy saja, begitu katanya. Tentu saja Herman dan Himawan hanya geleng-geleng kepala saja dan akhirnya pulang. Aku sebenarnya agak terkejut ketika mereka benar-benar pergi tapi apa boleh buat, toh satria sendiri yang menyuruh.

"Apa rencananya sekarang kang?" 

"Ngga ada rencana Gus." Jawabnya santai.

Hah, tentu saja aku terkejut. Kukira ia punya rencana lain yang jitu sehingga menolak boncengan eh ternyata zonk.

"Santai saja Gus, tidak apa-apa, aku habiskan sebatang lagi ya, baru setelah ini kita jalan." Katanya sambil kembali duduk di batu itu. Kulihat bensin mengucur dari selang bahan bakar yang putus, pantesan ia menjauh.

Tak lama kemudian kami berdua pun jalan. Iya, benar benar jalan kaki sambil mendorong motornya sementara bensin masih mengucur setia mengikuti kami, untung dia sudah tidak merokok. Kanan kiri kami hanya kebon yang berisi pepohonan saja.

Akhirnya kami sampai juga di sebuah warung makan pinggir jalan. Setelah mengisi perut dan bertanya pada pemilik warung akhirnya kamipun mendapatkan sebuah mobil pickup untuk membawa motornya.

"Berapa mas ongkos ke Magelang?" Tanya satria pada sopirnya. Seorang lelaki paruh baya yang tampangnya mirip Broery Marantika, nyetil dan rapi dengan pakaian putihnya. Sepatunya mengkilap dalam keremangan dan hitamnya paten seperti sepatu ketua OSIS di hari senin sesaat sebelum upacara bendera. Saya yakin, sepatunya itu sudah punya kemistri yang sangat erat dengan semir Kiwi. 

"500 ribu." Jawabnya.

Tentu saja aku agak terkejut. Kok mahal amat, kan paling hanya sejam perjalanan doang. Kukira satria akan menawar tapi ia setuju saja.

"Mas, aku mau manggil kawanku dulu untuk menemani ya." Ujar sang sopir lalu pergi setelah motor temanku itu diangkut ke atas mobilnya. Mobilnya sendiri sudah agak tua dengan bodi yang sudah di dempul di sana sini. Beberapa karat tampak di pojok, mungkin kadang membawa ikan laut.

"Memang kau punya uang segitu kang?" Tanyaku padanya.

"Enggak. Uangku sudah habis buat makan tadi."

Hah, tentu saja aku terkejut." Terus dengan apa membayarnya, dengan daun pisang ya."

"Santai saja Gus, nanti sampai di rumah pasti nenekku yang bayar." Katanya sambil tertawa.

Oalah, kampret tenan, pantesan santuy.

Tak lama kemudian sopir dan temannya itu datang. Temannya seorang lelaki yang berambut gondrong, memakai kaos oblong warna coklat yang sudah pudar.

Mobil langsung melaju setelah kami berdua naik di bagian belakangnya. Broery Marantika kw yang nyetir sedangkan temannya duduk santai di sebelah kiri. Kami berdua sendiri di bak bagian belakang. Beruntung bak tersebut sudah di modifikasi  ada tutupnya disamping sehingga angin tidak terlalu kencang menerpa kami biarpun terpalnya banyak juga yang bolong.

Berbeda dengan pakaiannya yang rapi, sopir itu membawa kendaraan roda empat seperti kesetanan, salip kiri kanan dengan cepat sehingga kami berdua jadi terasa seperti terbang. Seorang supir truk sampai mengacungkan tinjunya sambil memaki karena mobil yang kami tumpangi hampir menyenggolnya.

Melihat kami berdua mukanya pucat karena hampir tabrakan, bapak yang berambut gondrong itu tertawa.

"Santai saja mas, ora powpow." Katanya dari depan. Suaranya terdengar jelas karena Kaca bagian tengah mobil hilang, entah rusak atau dicopot.

Kami hanya diam saja, selain tegang juga karena bau bensin yang mengucur, lantai jadi agak basah. Bahan bakar di motornya memang masih banyak karena sebelum pulang dari pantai kami isi full biar tidak usah mengisi lagi.

Sopir makin lama makin edan nyetirnya.

Titt, tiittt, bunyi klakson menjerit-jerit. Dua orang pengendara motor terpaksa minggir karena belum mau masuk rumah sakit akibat diseruduk kerbau besi yang kami tunggangi. Aku dan Satria nyengir karena ternyata kedua pengendara motor itu adalah Herman dan Himawan, duet maut penumpas kejombloan.

Memasuki daerah Wonosari-Yogyakarta horor makin terasa jalanan mulai rusak. Kami seperti jadi Rodeo dadakan karena mobil yang kami tumpangi kadang meloncat-loncat kegirangan melihat kesengsaraan kami berdua, udah gitu bau bensin makin menusuk sehingga aku terpaksa menutup hidung karena tidak tahan baunya. Ternyata lantai sudah basah kuyup dengan bahan bakar cair itu, pantesan.

Glodak, mobil oleng sedikit, sepertinya menghajar lobang di jalan sehingga aku terlontar dan kepalaku membentur tiang besi di samping. 

"Santai aja mas, ora powpow..." Kata bapak berambut gondrong itu ketika melihat aku mengelus-elus kepalaku yang benjut.

Santai santai gundul mu.

Aku tentu saja ingin memaki sementara satria tertawa. Tapi tertawanya lenyap ketika ia mendengar suatu bunyi.

"Cesssskretekkretekkk.” Sumber suara itu dari bangku depan sebelah kiri. 

Kami berdua berpandangan karena ternyata bapak berambut gondrong itu santai saja menyulut rokok nya. Ia bahkan malah menawari kami." Rokok mas, santai saja, ora powpow."

Kami berdua tentu saja menggeleng. Bapak itu hanya tertawa saja.

Dengan santainya pula, ia melemparkan sisa rokoknya yang masih menyala ke belakang. Tentu saja kami langsung berpandangan, mau loncat mobil sedang kencang, diam saja berarti...

TAMAT

Pesan moral dari cerita ini adalah, jangan tergoda cewek seksi saat berkendara dan hindarilah emak emak yang mengendarai motornya seperti kecoa terbang karena anda tidak tahu apa yang akan terjadi setelahnya.

126 komentar

Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 13.29 Hapus
Kok bisaa tanggalnya 31 Desember 2021 -_-
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 13.52 Hapus
Bisa dong.😁
Comment Author Avatar
31 Desember 2020 pukul 10.59 Hapus
mungkin om agus datang dari masa depan wkwkwk
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 12.53 Hapus
Berarti Agus pakai mesin waktu nya Doraemon dong.🙄
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 03.23 Hapus
Tambahi lagi jadi 2022 🤣
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 16.36 Hapus
Haduuww ..., Wwwkkk ikut mules ngebayangin gimana Broery Marantika kw nyetir truk ugal-ugalan ngepot naik turun meliuk di jalur Wonosari - Bukit Bintang yang memang wow ....
Kebayang lincahnya si sopir sampai aku kebelet pengin pipis , hahaa , Ooops !.

┌(★o☆)┘

Wuiih, kalau kisah ini jadi true story one day ... Seru ya rame-rame naik motoran ke Gunkid!

Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.07 Hapus

Iyaa-yaa mas terus sambil meresmikan status DUO-H yee .🤣🤣🤣
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.26 Hapus
Bukan nyetir truk tapi mobil pickup mas. Berarti jalan di Wonosari bukit bintang itu meliuk-liuk ya, baru tahu soalnya ngga pernah kesana.😂

Kapan ya kira kira kita bisa kopdar beneran.😃
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.27 Hapus
Cie, kang Satria ngambek nih.🤣
Comment Author Avatar
31 Desember 2020 pukul 16.33 Hapus
@ Satria :

Meresmikan status duo-H jadi status apa tuh, mas 😃 ?.

Status DuRen duda keren atau .. DDJN alias Dua Dua Jadian Nikah ... Wwwkkk ... (Pppssst, biar jadi gosip. Makin digosok dan disodok makin siiip 🤣]
Comment Author Avatar
31 Desember 2020 pukul 16.38 Hapus
@ Agus :

Oh, mangap.
Eh*, salah .. maaf maksudku.
Udah salah nulis truk.
Harusnya pick-up 😊🙏.

Hayoook ...kapan kita kopdar terus beneran deh konvoi nglewatin jalur meliuk-liuk ke pantai GunKid.

Eits, tapi .. ngga pakai acara ngebut kayak mas Broery Kw yaa.
Syereem soalnya ...., udah banyak kejadian kecelakaan di jalur sana.
Terakhir kira-kira setahun lalu saat bus rombongan tur rem blong nyemplung jurang.
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.10 Hapus
Oh daerah gunung kidul itu banyak jalan meliuk-liuk, serem juga mas kalo sampai ke bawah masuk jurang.😱
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 14.03 Hapus
Begitcyulah 😏
Comment Author Avatar
15 Februari 2021 pukul 11.47 Hapus
Ikuuuuuut donk kalau kalian ketemuan! Hahaha :) Aku kayaknya belom pernah ke Wonosari-Bukit Bintang deh. Eh seru kali ya ngebayangin rame2 ada Mas Agus, Mas Hino alias Himawan n Satria. Kayak apa sih orang sesungguhnya? Wkwkwkwkwkwk :D
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 18.08 Hapus
ngilu aku mas Agus baca cerita akhirnyaaaa >.< seperti buah simalakama yaak, maju salah, mundur salaah huhuhu
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.04 Hapus
Yaa tengah2 saja kalau begitu mbak Friss..🤣🤣🤣
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.29 Hapus
Benar mbak, seperti judul film warkop DKI ya mbak, maju kena mundur kena.🤣
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.29 Hapus
Apanya yang ditengah-tengah kang? 🙄
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 14.18 Hapus
Hayo apanya yg ditengah2 🤣
Comment Author Avatar
4 Januari 2021 pukul 18.00 Hapus
hihihi ga bisa di tengah-tengah mas Satria! Musti pilih antara loncat atau diam di tempat... Tapi chance hidupnya rendah dua-duanya 😅😅😅
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 18.16 Hapus
Wkwkwk memang kalau kecoak terbang biasanya menyebabkan apa, Kak? 🤣
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.05 Hapus
Naah bingungkan....Sama Lie...gw juga bingung..🤣🤣🤣
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.30 Hapus
Kurang tahu bisa menyebabkan apa, mungkin bisa tanya pada rumput yang bergoyang.🤣
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.46 Hapus
Ikutan bingung semoga aja ngga disuruh tanya pada rumput yang bergoyang..hihihi
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 20.29 Hapus
Udah terlanjur disuruh bertanya pada rumput yang bergoyang, Kak 🤣
Besok coba aku tanya ya~ semoga rumput yang bergoyang bisa memberi wahyu atas hal ini 🤣
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 21.48 Hapus
Tapi saya udah pura-pura ngga ngga tau..hihihi
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 23.09 Hapus
Udah tanya belum, kan udah besok nih.
Comment Author Avatar
4 Januari 2021 pukul 18.01 Hapus
jadi jawabannya apa Lia? 😆
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 18.17 Hapus
Hangus dong kalian berdua kena bom puntung rokok 🤣 santai aja ora powpow 🤣

Jadi gajadi ya kepantai ngerumput, berarti gajadi juga Herman lihat bikini bottom dan gakjadi ketemu spongebob 🤣 santuy aja 🤣
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.02 Hapus
Iyaa tapi herman masih bisa tetap mangkal sama mas Hino...Kan DUO-H.🤣🤣🤣🤣
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.31 Hapus
Paling gosong dikit ya kang jaey.😂

Tenang, ntar ada petualangan lainnya empat sekawan ini di bikini bottom.🤣
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.44 Hapus
Waduh, bikini bottom?
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 23.08 Hapus
Santuy saja mas, cuma becanda.🤣
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.08 Hapus
Cuuuz dibikin story bikini botoom-nya ..., udah kebayang nih gimana cerita hot vanaz-nya ♨️.

Penasaran nih, ntar tokoh siapa dari empat sekawan yang bakalan diceritakan paling sekseeh 😆
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.13 Hapus
Paling mas Himawan nanti yang paling sekseh, pasangan sama kang satria.😱😂🤣
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 03.29 Hapus
Pasangannya duo-H lg pacaran, trs kang satrio yg jadi tukang ngintip nya 🤣
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 14.07 Hapus
Sungguh mengherman-kan kalau aku jadi tokoh paling sekseh, ckckkck 🤔

Bukankah mas Agus yang paling punya body montok kinyis-kinyis kayak body anak bayik ...
Comment Author Avatar
4 Januari 2021 pukul 09.38 Hapus
Kalo yang masih bayik mah satria karena hobi mangkal terus mas.😂
Comment Author Avatar
4 Januari 2021 pukul 21.20 Hapus
yang masih bayik embul mereun hahahhahaahaa

mulai halu deh gue
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 18.59 Hapus
santai saja, paling paling rokoknya udah mati...

dan duarrrrrr


oh aku baru tau lo ada istilah kerbau besi
kukira istilah mobil itu sapi besi soalnya sapi kan biasanya buat pedati wkwk
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.32 Hapus
Sebenarnya istilah kerbau besi cuma ngasal saja pak guru.🤣

Benar santuy saja, paling gosong doang ya pak.😂
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.01 Hapus
Aahhh suueee terus motor gw gimana nih meleduk doonggg! ...Nggak bisa pokoknya gw minta ganti sama sih breruly marantika abal2 dan bapak gondrong...😬😬😬

Kalau nggak mau ganti yaa terpaksa tukar I-Phone 12 yang terbaru atau si brelury dan si kribo gondrong harus mau mangkal sama si DUO-H selama 2 tahun agar bisa nebus motor gw yang meledak..🤣🤣🤣🤣
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.34 Hapus
Tenang kang, motornya ngga meleduk kok, cuma gosong doang, tinggal di cuci steam.🤣

Gimana kalo gantinya Redmi 9 saja kang, ngga kalah sama iPhone 12 kok, sama sama bisa buat telepon.🤣
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.42 Hapus
Kalau dua tahun masih kurang, minimal satu periode.. wkwkwk
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 23.10 Hapus
Satu periode planet mars mengelilingi matahari, lama dong mas.🙄
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.30 Hapus
Gegara baca cerita ini saya jadi penasaran ama Sop Empal ? 😅
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.35 Hapus
Sebenarnya aku juga belum pernah ngerasain SOP empal mbak.😂
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.39 Hapus
Sama, mas. Saya juga belum pernah makan sop empal tapi kalau empal gentong sering.
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.50 Hapus
Kalo saya belum pernah makan empal gentong tapi kalo lihat mah sering.🤣
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 21.52 Hapus
Tenang aja mas kalau belum pernah makan empal gentong sebab rasa empal gentong itu sama saja dengan rasa empal gentong.. hihihi
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 23.10 Hapus
Oh kirain aku sama dengan rawon mas
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.37 Hapus
Lah endingnya kok....?

Emak-emak kok sebuah kayak benda aja..hihihi

Jadi ngebayangin mobil yang meloncat-loncat kegirangan.. wkwkwk
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.48 Hapus
Endingnya kenapa hu? 🤔

Bukan benda sih tapi barang mas.😂

Ngebayangin mobilnya tayo ya.😁
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 21.55 Hapus
Endingnya sama kayak film-film horor Hollywood, mas..hihihi

Kacau... wkwkwk

Kurang lebih kayak gitu dah..hihihi
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.14 Hapus
Oh, emang kalo film horor Hollywood gitu ya mas, maklum sudah lama ngga nonton film horor, takut soalnya.😂
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 19.58 Hapus
Sumpah, ngakak banget aku mas, gara-gara kelakuan si mas-mas gondrong. Ora pow-pow katanya 🤣. Santai banget dia. Wkwkwk. Tidak tau dia kalau yang dilakukannya itu mengakibatkan... hadeeeeh 🙈

Walaupun akhirnya sungguh-sungguh ngenes, miris, dan memilukan, tapi aku terhibur banget, mas. Lagi-lagi karena ulah mas-mas gondrong dan supir Broery Marantika.😜

Ngomong-ngomong ini sih cerita azab para lelaki yang suka zina mata. Makanya, kan pak ustadz sering bilang: tundukkan pandangan. Nah, kan kalau jelalatan terus ya akhirnya bisa kyk gini.😂
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 21.25 Hapus
Kalo lagi naik motor lalu menundukkan pandangan gimana mau lihat depannya mbak, ntar tahu tahu nabrak trotoar dan mental. Paling gawat kalo nabrak polisi lagi jaga.😂
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 21.57 Hapus
Jawaban yang cerdas.. wkwkwk
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 23.11 Hapus
Siapa dulu dong gurunya.😁
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 00.41 Hapus
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 07.44 Hapus
Nah betul sekali suhu mbul, orang yang matanya lihat dan jelalatan saja masih apes, gimana kalo yang matanya merem, bisa-bisa nyelonong ke sungai gimana.😂

Ayok kita demo.😬😬😬
Comment Author Avatar
4 Januari 2021 pukul 07.31 Hapus
Oh nooooo, aku didemooo. Atuuuut 😱😱😱
Comment Author Avatar
4 Januari 2021 pukul 09.40 Hapus
Ayo demo, kalo perlu sampai berjilid-jilid 😬
Comment Author Avatar
4 Januari 2021 pukul 20.52 Hapus
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 20.59 Hapus
Santuy kang ora powpow.. hahaha, Sontak pesan moral yang masuk ke otak saya yah kata-kata itu Mas Agus... "Santai,, Ora Powpow.. hahahaha
Motor amsiong karena kecelakaan, bensin beleberan, bayar 500k buat derek motor masih tenang.. Patut dicontoh itu..

Apapun yg terjadi pada hidup.. "Tenang aja, Ora powpow.." Hahahaha
mantul kang...
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 23.11 Hapus
Benar mas, apapun yang terjadi tetap santuy ya.🤣
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 22.10 Hapus
Tanya dulu, ini kisah nyata apa fiksi?
Comment Author Avatar
30 Desember 2020 pukul 22.43 Hapus
Fiksi dong bang.😂
Comment Author Avatar
1 Januari 2021 pukul 13.25 Hapus
boleh tanya yang ga boleh ditanya ga? boleh ya?
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.15 Hapus
Kalo tanya yang ngga boleh ditanya, silahkan tanya pada rumput yang bergoyang kang.🤣
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 12.23 Hapus
wkwkwk rumputnya asik dong bisa ditanya sambil goyang goyang
Comment Author Avatar
31 Desember 2020 pukul 09.04 Hapus
waduhh kalo ke pantai otak kalian langsung ke bikini aja yah,

bikini bottom kali wkwkwk
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.16 Hapus
Ngga juga, kalo ke pantai ya paling nyarinya Baywatch kw.😂
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 00.52 Hapus
bikini bottom...dulu kata kata sakti ini sering kupakai di cerita random aku wakakkakakka
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 17.25 Hapus
Oh gitu ya mbak, itu tahun berapa ya, sepertinya aku belum baca mbak mbul pakai bikini.😂
Comment Author Avatar
4 Januari 2021 pukul 21.22 Hapus
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Comment Author Avatar
31 Desember 2020 pukul 11.08 Hapus
"Santai saja, ora powpow"
Okefix, sudah tersimpan di otak, menjadi kalimat penyemangat untuk tetap santuy menghadapi problematika kehidupan haha
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.16 Hapus
Hahaha malah pada ingatnya santai aja ora powpow.😂
Comment Author Avatar
31 Desember 2020 pukul 12.00 Hapus
itu santai amat temennya si sopir :D
nyantui banget ngerokok sak'enake yo hehehe

lahh kalau rokok dibuang kebelakang trus kena bensin kan berabe, ckckck
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.17 Hapus
Ngga berabe mbak, paling kebakaran terus gosong dikit 😂
Comment Author Avatar
4 Januari 2021 pukul 07.32 Hapus
Tapi gak sampai meledak kan, mas? 😬
Comment Author Avatar
4 Januari 2021 pukul 09.26 Hapus
Ngga lah, kan ini bukan film action mbak.😂
Comment Author Avatar
31 Desember 2020 pukul 13.21 Hapus
Pesan mu tepat
Santai lebih selamat
Dari inginnya cepat
Tapi mata jangan jelalat
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.19 Hapus
Kenapa ngga boleh jelalat
Karena nanti bisa telat
Gara gara emak emak lewat
Naik motor seperti naik roda empat
Comment Author Avatar
31 Desember 2020 pukul 14.47 Hapus
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.20 Hapus
Waduh, udah dua hari masa nitip melulu, ayo bayar mbak.😱

Wah ini karena habis berguru sama suhu mbul kemarin.😄
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 00.43 Hapus
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 07.46 Hapus
Masa suhu bayar sih, ngga enak. Bayaran nya...

Cukup jadi tokoh utama di cerbung cerbung mbak mbul saja.🤣
Comment Author Avatar
4 Januari 2021 pukul 20.50 Hapus
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Comment Author Avatar
31 Desember 2020 pukul 19.27 Hapus
Wakakakakaka, santai aja ya Mas, ora powpow, palingan kalau kebakar juga apinya santai wae, bahahahaha.

Tapi pesan moralnya dapet banget, awalnya mau kesal ama mak-mak nggak merasa berdosa itu, tapi mengingat salah sendiri matanya nggak dijaga, ya akhirnya biarlah santai wae :D

Tapi saya penasaran, sebenarnya yang salah di posisi itu siapa ya?
Yang pake baju mini? yang matanya nggak bisa dijaga, atau mamak-mamak ga tahu diri itu hahahaha
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.21 Hapus
Wah, yang salah jelas emak emak sama cewek seksi itu mbak, kalo saya dan satria ngga salah, kami malah korbannya.🤣

Comment Author Avatar
4 Januari 2021 pukul 07.35 Hapus
Tapi lumayan lho, mas. Bisa lihat paha mulus 🤭. Eh, tapi beneran mulus kan? Gak bulukan?🤣
Comment Author Avatar
4 Januari 2021 pukul 09.25 Hapus
Kurang tahu juga mbak, saya lihatnya cuma sekilas saja, tapi sepertinya sih mulus seperti paha ayam.😂
Comment Author Avatar
31 Desember 2020 pukul 23.05 Hapus
Nauzubillah setan enaknya ituuu Jd pengen cobain soto empal rekomendasi ko Himawan.

Emak2 kayak kecoa terbang ternyata adanya ga hanya di acara cctv aja ya

Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.23 Hapus
Aku malah belum pernah nyobain sop empal mbak, ini mah biar keliatan menarik saja ceritanya.😂

Entahlah, tapi aku belum pernah lihat emak emak bisa terbang kayak Superman sih.😄
Comment Author Avatar
1 Januari 2021 pukul 08.57 Hapus

Huwaaa??? Dasar bapak - bapak , kalau lihat yang bening - bening pakai pakaian super terbuka pasti tak kedep - kedep . Soto empal ???? Piye rasane, aoto ngiler .



Dan ??? Selamat tahun baru ya mas Agus berkah untuk mas Agus dan keluarga baik rezeki, kesehatan, dan lain sebagainnya.
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.24 Hapus
Saya juga tidak tahu rasanya sop empal seperti apa mbak tari, ini mah hanya cerpen saja.😄

Selamat tahun baru buat mbak tari sekeluarga, semoga saja semuanya.😃
Comment Author Avatar
1 Januari 2021 pukul 10.17 Hapus
santai sis.. semongkoo :D.. sama kek gw sih, kalo naik motor yang di lihat pemandangan sekitar, lihat rumah-rumah, toko, macem-macem kalo di pinggir jalan itu, tau-tau motor udah di tengah jalan aja gitu :D
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.26 Hapus
Masa sih cuma lihat rumah rumah, toko ruko, sama pohon. Memang ngga ada cewek lewat ya mas disana? 🤔
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 09.40 Hapus
ada sih beberala, cuma gw pura-pura gak liat hihihi :D
Comment Author Avatar
1 Januari 2021 pukul 11.30 Hapus
Aku baru baca itu istilah 'Nauzubillah setan enaknya' biasanya kan anak jaman now paling bilangnya 'enak banget kaya mau meninggal..' saking lebaynya.. Eh iya lupa, klo mas agus kan bukan anak jaman now yaa.. Hahaha.. (ampun mas, plis jangan blok aku 😂)

Btw, sampe ada pesan moralnya gt ya mas di bawah cerita. Sama tambahin satu lagi, dilarang buat puntung rokok sembarangan 😆
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.32 Hapus
Hahaha anggap saja aku anak jaman now mbak.🤣

Wah bener banget, dilarang buang puntung rokok sembarangan ya, sebab bahaya bisa meledak.😂
Comment Author Avatar
1 Januari 2021 pukul 17.51 Hapus
Kok baca sop empal, aku langsung keinget sop empal mas Pur di Jogja yaaaa :p.

Ini sereem sih. Mnding ketemu hantu drpd kebakar idup2 :p. Satria ga kapok2 niiih, masih aja hobi liatin cewe bening hihihihi...
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.34 Hapus
Mungkin yang di Magelang itu cabang sop empal mas Pur kali mbak 😄

Ngga apa-apa mbak, cuma ngelirik cewek seksi doang, ngga nyolek.😂
Comment Author Avatar
1 Januari 2021 pukul 18.42 Hapus
Ah terlalu santai nih ya Mas, liatin cewe, jatuh, kena biaya 500rb buat bawa motornya, ikut mobil yang supirnya ugal-ugalan. Terus endingnya, kalau kebakar gara-gara puntung rokok udah nggak bisa santai lagi ya ... hihihi...

seru nih cerita-ceritanya Mas Agus
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.36 Hapus
Masih bisa tetap santai kok mbak biarpun kebakar gara gara puntung rokok, santai di rumah sakit.😂
Comment Author Avatar
1 Januari 2021 pukul 20.54 Hapus
Perasaan ketua OSIS saya dulu sepatu nya butut mas Agus, 🤣🤣🤣

Broery Marantika saya belum tau persis wajah nya seperti apa. 🤔🤔🤔
Ntar searching dulu.
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.37 Hapus
Oh mas Andy dulu ketua OSIS ya, berarti harus minta sepatu baru sama kepsek mas 😂
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 20.28 Hapus
Hahaha bukan bukan mas,saya siswa biasa, wkwkwkwk
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 16.42 Hapus
Oh masa sih, jangan jangan malah para siswanya yang sepatunya item kinclong.🤭
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 07.59 Hapus
bused blon pada dibalesin euy, sepertinya mas adminnya lagi tepar abis tiup terompet tahun baru

ᕕ( ՞ ᗜ ՞ )ᕗ

kemaren itu sebenernya mau komen kosa katanya jadi makin cihuy mas agus, bagus banyak padanan kata yang baru dan lucu lucu pas aja gitu...palagi pas bagian baca merek semir kiwi iyalah dia kan mastah cerpen mbul :D

suhu mbul akan berguru pada suhu mastah agus 😁😉

Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 13.40 Hapus
Anu, nunggu cerbung part 5 mbak mbul dulu baru dibalas. Nah, setelah terbit semuanya pada dibalas kan.🤣

Waduh, itu karena aku dibisikkan sama suhu satria mbak, kalo saya mikir sendiri ya ngga nyampai.😂

Ayok, kita berdua berguru sama suhu satria, biar suhunya makin anget. (Raba kening.)🤣
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 00.44 Hapus
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 09.41 Hapus
gw juga ikut belajar ah :D
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 16.42 Hapus
Ya udah, yuk kita semua sama sama belajar.😃
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 18.11 Hapus
Halaaaah yaa ampyuuun, pesan moralnyaaaaaa bhahahha..
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 16.43 Hapus
Memang pesan moralnya kenapa mbak, ada yang salah ya.😂
Comment Author Avatar
2 Januari 2021 pukul 18.18 Hapus
Cerita yang inspiratif. Sarat pesan positif. Selamat sore. Salam kenal, Mas Agus.
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 16.43 Hapus
Salam kenal juga kak. Mohon maaf tidak ngasih minuman saat tamu datang
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 06.56 Hapus
ada imaginatifnya....mantap.

happy healthy new year
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 16.44 Hapus
Happy new year juga kang.
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 14.58 Hapus
Untung aku bukan tipe emak yang nyetir motor kayak kecoa terbang hahaha :D Yang ada aku teriakin model begitu mah, Mas Agus :) Makanya deh dari awal udah curiga sama si bapak. Ngomong santai aja gitu pasti ada udang dibalik bakwan hahahaha :D Met tahun baru mas. Semoga sehat dan makin sukses ya aamiin.
Comment Author Avatar
3 Januari 2021 pukul 16.45 Hapus
Aku percaya sih, mbak Nurul mah ngga mungkin dong.😃

Amin, makasih doanya mbak.
Comment Author Avatar
4 Januari 2021 pukul 06.14 Hapus
Ha..ha.. Mana bisa santuy kalau begitu, nyawa taruhannya😂
Itu juga si supir apa hidungnya kesumpelan upil, masak nggak nyium bau bensin.

Jadi inget dulu pernah naik mobil bak terbuka gitu sama temen-temen. Mobilnya udah tua dan karetan, eh karatan. Kebetulan jalan di daerah saya tuh nggak santuy, naik turun terus. Dan tiap lewat jalan naik pasti mobilnya nggak kuat, bukannya jalan maju malah mundur😂. Pada akhirnya kami semua turun karena nggak mau celaka.
Comment Author Avatar
7 Januari 2021 pukul 07.35 Hapus
Santai saja mas, ora powpow. Pasti sampai kok, ke akhirat. Haha

Bisa cocok bgt sopir gondrong sama mas satria ya. Santai aja, ora powpow pokoknya.
Haha.. ngakak banget 🤣

Fokus utama pesan moralnya untuk para pria ini ya mas kayaknya. Wkwk
Comment Author Avatar
27 April 2021 pukul 23.28 Hapus
Hahahaha...
gemes banget sama Pak Broery yang selalu "santai saja mas, ora powpow :)))

emak-emak ga ada lawan emang :))))