Berlibur di desa
Di rumah tersebut neneknya satria tinggal bertiga, ditemani oleh Himawan cucunya yang seumuran dengan satria dan mas khanif yang berumur sekitar 30 tahunan untuk bantu mengurus rumah karena kadang Himawan suka jalan-jalan menelusuri candi.
Ternyata Himawan orangnya akrab, bukan cuma dengan satria tapi juga denganku dan juga Herman. Makanan sudah disiapkan banyak olehnya begitu sepupunya itu telepon ia akan datang dengan kedua temannya.
Tak terasa sudah pukul 11 malam kami ngobrol dan karena sudah ngantuk plus capek perjalanan jauh akhirnya aku dan Herman pamit masuk ke kamar, sedangkan satria dan Himawan masih ngobrol saja, mungkin membahas rencana besok mau ke candi Borobudur.
Aku langsung terlelap, mungkin karena capek di perjalanan plus hawa disini dingin sehingga bikin mata cepat tertidur.
Pukul dua lewat aku terbangun karena ingin buang air. Dengan setengah mengantuk aku lalu bangun dan menuju ke kamar kecil.
Oh ya, kamar kecil di rumah tersebut hanya ada di luar, persis dibawah pohon bambu yang rindang, udah gitu jaraknya cukup jauh dan cuma ada lampu lima watt yang sudah redup, bagus.
Dengan mata setengah mengantuk aku lalu menuju ke dapur di belakang untuk keluar ke kamar mandi. Dapur ini sendiri hanya diterangi, lagi lagi oleh lampu lima watt. Duh, kenapa ngga sekalian pakai lilin saja sih batinku.
Saat masuk dapur itulah, tanpa sengaja mataku melihat sesuatu. Ada anak kecil berumur sekitar lima atau enam tahun. Jika saja dia kepalanya botak dan cuma pakai sempak terus sambil goyang goyang perutnya pasti aku sangka tuyul. Tapi ia berambut hitam agak panjang dan pandangan matanya itu sungguh tak enak dipandang. Duh, masa jam segini ada anak tetangga main kesini sih batinku.
Sepertinya anak itu tahu dan agak terganggu dengan kehadiranku, buktinya ia menatapku. Aku yang masih setengah mengantuk langsung hilang rasa kantukku. Kucoba mengucek mata, ia tidak ada disana. Fiks, ini hanya bayanganku.
Kucoba membuka pintu belakang, sunyi sepi mana dingin lagi. Akhirnya karena sikecil meronta-ronta aku pun buru-buru ke kamar kecil. Sambil sedikit bersiul kecil sekedar menghilangkan suasana yang mencekam aku lalu buang air.
Tiba-tiba aku menghentikan siulan ku karena kudengar ada suara siulan di luar juga. Langsung saja aku merinding, tengah malam di luar rumah begini siapa sih yang bersiul.
"Herman, kamu ya yang bersiul?" Teriakku agak serak, jujur aku agak takut juga.
"Satria, jangan menakuti ku dong." Teriakku lagi. Awas ya, kalo mereka menakut-nakuti besoknya aku akan langsung pulang, mendingan liburan bareng pacarku saja.
Suara siulan itu tiba-tiba berhenti.
Aku menunggu jawaban tapi hanya suara angin yang terdengar diluar plus suara daun bambu bergesekan.
Tambah merinding, segera saja aku tuntaskan hajat lalu buru-buru keluar. Karena terburu-buru itulah aku terpeleset, maklum licin karena tanahnya agak becek sedikit, mungkin mas khanif waktu mengambil air agak tumpah.
Asem batin ku. Aku lalu berusaha bangun. Saat hendak bangun itulah kulihat di bawah pohon bambu itu ada sepasang mata yang melihatku. Tubuhnya dibungkus kain berwarna putih, kepalanya juga masih diikat dengan tali.
Po.. pocong batinku gemetaran.
Segera saja bangun lalu lari sekencang-kencangnya. Nafasku masih ngos-ngosan ketika masuk kamar, dan bedebahnya baik Satria maupun Himawan masih tidur nyenyak, mana ngorok lagi.
Segera saja aku mengambil selimut lalu tidur biarpun susah juga karena masih terbayang dengan penampakan diluar dan di dapur tadi.
Esok paginya aku lalu cerita pada Himawan tentang kejadian semalam. Ia hanya senyum saja sedangkan Satria malah ketawa. Neneknya Satria sedang pergi dengan mas khanif katanya, entah kemana.
"Tidak apa-apa mas, semalam penghuni rumah ini cuma mengajak berkenalan. Biasa, jika ada tamu baru mereka suka menampakkan diri, biar akrab gitu."
Kampret batin ku, sementara satria hanya tertawa. Hmmm, pasti inilah alasannya ia mengajakku.
"Mbok kalo ngajak kenalan itu malih rupa jadi cewek cantik, kan nantinya bisa jadi akrab." Jawabku tidak mau kalah. Mereka berdua pun ikutan tertawa.
"Ngomong ngomong Herman kemana ya, kok ngga keliatan. Apa masih tidur." Tanyaku. Satria dan Himawan baru sadar. Himawan sebagai tuan rumah lalu segera bangun.
Aku dan Satria juga ikutan bangun ketika ia bilang Herman tidak ada di kamarnya. Waduh, kemana dia sih, apa mungkin kelayaban keluar rumah pagi-pagi.
Tiba-tiba terdengar suara dari arah kamar." Woi, siapa nih yang iseng mindahin aku kesini."
Aku lega dan juga ketawa karena Herman keluar dari kamar yang sudah dijadikan gudang. Banyak debu yang menempel di tubuhnya. Mukanya agak pucat, mungkin kaget karena tak menyangka ia tidur dalam gudang, padahal semalam dikamar bertiga.
Jam tiga pagi aku lagi-lagi terbangun karena ingin kencing. Tidur ku sendiri malam ini nyenyak, mungkin karena capek habis jalan-jalan seharian di candi Borobudur. Kalo bukan karena kebelet buang air ingin rasanya ia terus tidur.
Dengan agak takut-takut aku lalu ke dapur. Alhamdulillah tidak ada penampakan anak kecil seperti kemarin. Begitu juga pas di kamar toilet aman saja, tidak ada gangguan apapun. Aku pun lega, benar juga kata Himawan, mungkin mereka hanya ingin berkenalan.
Saat hendak masuk dalam rumah aku iseng menengok sumur timba yang tadi sore buat mandi. Aku tercekat karena ada seorang Gadis cantik berambut panjang sedang berdiri dekat kerekan sumur. Pakaian putihnya tampak sedikit bergoyang terkena angin malam yang agak kencang.
"Mas Agus, mas Agus..." Ia memanggil sambil melambaikan tangan.
Hiii ogah.
TAMAT
Saya pertamax...🤣🤣
BalasHapusJakarta magelang bikin berewokan buset itu kendaraan kaya apa kencengnya...Harley aja kalah..🤣🤣🤣
Herman dipindahin digudang ingin jadi peneliti barang bekas..🤣😋
Siapa kira2 gadis berbaju putih yang diSumur itu Gus, Apakah mas Hino sedang ingin bergaya ala Melanda di..🤣😋😋
Ups Typo Menlindaru maksudku...Haahaaa Suuueee..🤣🤣
HapusMungkin pakainya motornya si Komeng dulu itu kang, yang kalo lewat bajunya sampai pada sobek saking cepetnya.😆
HapusKayaknya sih Herman berjalan dalam tidur terus ke gudang karena diajak gadis bergaun putih yang manggil-manggil Agus itu.🤣
Oh, jadi gadis bergaun putih itu jelmaan mas Himawan? Masa sih? Kita tunggu konfirmasi dari orangnya saja deh.😁
@ Satria :
HapusHahahaa .. suuu ...eeekkk
ᕙ[・・]ᕗ
Nanggung akh masak pakai gaun putih panjang kayak Milendaru ..
Yang lebih hot, dong ... pake bhwe ~ haa doang getoh
Lebih hot lagi kalau pakai koteka mas.🤣
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAda mbak mbul kok, masa ngga keliatan.🤔
HapusMbak mbul itu dapat peran sebagai?
Yang melambai-lambai itu.😂
hii masa mbak mbul jadi hantu.. tega kau mas agus hahaha
Hapustapi kalo hantu nya cakep masih oke ya hoho
Tenang, nanti aku ganti yang melambai-lambai itu mas khanif dekat sumur lagi ambil air.😂
Hapus*Membayangkan si Mbul dengan tatapan matanya yang tajam, dan alis ulat bulunya hahahaha
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMas khanif kan fans mbak mbul.😁
HapusAh ga ada namaku, vakum lagi ah 😆
BalasHapusMungkin neneknya yg dalam sumur sama khanif jadi tuyul 😆
Herman diperkosa hantu ya di gudang 🤣🏃♂️🏃♂️
Haahaaa....Kata Hantu ke GR amat luh..🤣🤣
HapusHantunya lagi iseng, kang..wkwkwk
HapusNah, terus kenapa Herman bisa tidur dalam gudang ya, apa habis di grepe grepe hantu.😂
HapusSepertinya cuma diajak bercanda.. wkwkwk
HapusApanya yang dibecandain Huu..Anunya yaa..🤣🤣🤣
HapusKurang lebih seperti itulah..hihihi
Hapusanjriiittts ngakak dibencandain anunya 🤣
HapusWah, pakarnya anu datang nih.🤣
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus🙄🏃🏃💨
Hapus
BalasHapusIh??? Cerpenya malah hantu, udah malam pula??? Bikin cerpen cinta atuh ??? Yang romantis . 😂😆😅😹😸.
Oke, insya Allah nanti aku bikin cerpen romantis, tapi kalo jelek jangan protes ya.😂
Hapusitu gw dapet peran apa sih, kok rada-rada gajelas gitu peranya hahahah :D
BalasHapusProtes saja sama sutradara nya mas, aku cuma bagian penulis skenario 😂
HapusGakpapa jadi tokoh gak jelas, Mas Khanif. Yang penting kan tetep dapet fee dari mas Agus kan ya? 🙈🤣
HapusDapat mbak Roem, fee nya yaitu ucapan terima kasih banyak.😆
HapusWah, kasian mas Khanif dong, mas. Padahal aku mau minta traktir pulsa, biar rejekinya tambah lancar gituuuu.😂😂😂
HapusBerarti satria sama Himawan sepupuan ya atau jangan-jangan kembar?
BalasHapusEntahlah, kita tunggu konfirmasi dari mas Hino saja, apakah kembar atau cuma saudara.😄
HapusSeumur-umur sering main ke rumah teman di kampung belum pernah sekalipun di gangguin sama makhluk halus cuma sekali pas karya wisata ke Yogyakarta digangguin sama makhluk halus yang mainin air di kamar mandi.
HapusBerarti kalo main di kampung itu biasanya diganggu sama rongdo rongdo ya mas.,😆
HapusNah kalau itu sering.. wkwkwk
HapusNaahh itu yang penting nggak bolong yaa Huu....Kecuali anunya..🤣🤣🤣
HapusWah sering diajak mantap mantap ngga mas sama rongdo disana.😆
Hapus@ Kal El :
HapusKami kembar, mas ;)
Yang satu berwajah kearab-araban.
Yang satunya lagi bertampang kechina-chinaan.
Maklum, nenek kami berasal dari Zimbawe *lol :D
Kirain dari wakanda.. wkwkwk
HapusNah, ini orang wakanda nya datang.😄
HapusDia org crypton 😆
Hapusanjay horror sekali
BalasHapustamunya diajak kenalan sama ghost, haha
salam kenal katanya wkwkwk
Masa horor mas, yang lebih horor itu kalo tanggal tua kehabisan kuota, mau ngutang ngga boleh.😂
Hapusemang ada yang mau ngutangin kuota wkwkwk belum pernah coba sih
HapusKalo sudah langganan sepertinya bisa ngutang kalo pas kurang duit.😂
HapusTadi katanya kalau yang ngajak kenalan cewek cantik mau, mas. Lha itu ada cewek cantik yang ngajak kenalan beneran kok malah ogah? Hehehe.🤭
BalasHapusOgah mbak, soalnya punggungnya bolong mbak.😂
HapusDitambal dong, mas. Biar gak bolong lagi 🤣🤣🤣
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBukannya udah lupa tapi untuk sementara dibuat lupa dulu..hihihi
HapusEntahlah, si kecil itu apa mbak, mungkin bisa tanya mas Herman langsung.😂
HapusKhanif sama neneknya pergi ke pasar buat jampi jampi Herman biar mau sama gadis yang manggil manggil Agus.🤣
Awas, ada yang datangin mbak mbul lho nanti kalo ke belakang pipis.😂
Kisahnya keren banget, sampai aku jadi berhalusinasi kita semua betulan ketemu lalu jalan-jalan bareng ke candi ...
BalasHapusMoga kapan terlaksana beneran ya :).
Ntar pipisnya bareng-bareng aja daripada ketemu penampakan salam perkenalan dari lelembut, hahahah ...
Semoga saja suatu saat nanti kita bisa ngumpul beneran ya, mungkin kalo mas Hino ke Jakarta.😄
HapusWaduh, kalo pipis barengan nanti dikira mau mangkal mas.🤣
Gw nggak ikutan...Takut diajak mangkal di lampu merah lagi ntar..🏃🏃🏃🏃💨
HapusNgumpul terus lihat Monas dong ya kalo acaranya di Jekardah, ngga lihat candi 😁
HapusWwkkk .. memang kalau kegiatan mangkal mas Agus tuch pakai acara pipis di lokasi ... ?
Kalo ngumpul di Jakarta paling acaranya naik gunung mas, naik gunung Sahari saja yang tidak bikin capek.😄
HapusOh bukan saya mas tapi kang Satria yang hobinya pipis kalo mangkal.🤣
Ehehe seru tuh klo pemeran aslinya beneran pada piknik bareng ke candi Borobudur.
BalasHapus😄😄
Bagian akhirnya udah sesuai request padahal itu, berubah jd cewek cantik. Tp tetep ga mau haha
Nanti aku bikin ceritanya lanjutannya empat sekawan ini jalan jalan mbak anggun, tunggu saja ya.
HapusNgga mau soalnya punggungnya bolong mbak.😂
@Anggun....Iyaa betul ....Tapi lebih seru lagi kalau Neng Anggun ikut juga..Hooohooo!!..🤣🤣
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusBerarti ke depannya ada mbak anggun sama mbak mbul juga ya.😀
HapusAyo bikin cerpen nya mbak.😆
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusNgga apa-apa mbak, biar ada variasinya gitu. Kalo ceweknya cuma satu kan kurang seru.😂
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusnitip sendal dulu, esok mau baru dibaca...
BalasHapusNitip sandal bayar lho mas. Sejam 50k.😂
HapusBaru selesai baca... Kenapa yaa Mas Agus dipanggil ke sumur?
HapusCoba dideketin, siapa tau tokoh mas agusnya jadi hantu sumur angkatan kedua hahahaaa
Seru banget ini ada nama-nama temen blogger lain wkwkw :D
BalasHapusMemang kalo disini cerpennya pakai nama teman blogger biar akrab mas
HapusTiwas malem malem nekat takbaca, karena kukira mau cerita liputan jalan jalan ke candi sama mas himawant.. Tibake yg keluar melambai lambaii 😊
BalasHapusTadinya sih rencananya begitu Bu guru, cuma nanti saingan sama artikel mas Himawan yang bahas candi, jadinya yang melambai-lambai sajalah.🤣
HapusWuaaa sereeeemmm 😆😆 Aku merinding. Huhu. Tadinya mau baca pas siang2 aja, tp udah lama ga mampir jd penasaran udah lama ga baca cerita Mas Agus. Hehehe..
BalasHapusAku klo jd Agus kayakny bela2in ga minum biar malem ga kebelet deh. Syereeem, walau udah berwujud cwek cantik sesuai request ttp aja syereeem
Waduh, harusnya sih minum saja terus kalo mau tidur pakai Pampers mbak Ica.🤣
HapusWkwkwkw horor banget! Mau gadis cantik atau cowok ganteng, kalau nongkrongnya pinggir sumur jam 3 malam sih, aku juga ogah dan langsung ngibrit 🤣🤣
BalasHapusUntung pas baca tulisan ini masih malam Kamis fiuhh~~~ takut aku!! Wkwkwk
Emang beda ya bacanya kalo malam Kamis sama malam Jumat kak Lia? 😂
HapusMakin horor kalau dibaca malam Jumat 😂😂😂
HapusTapi kan sekarang sudah malam Sabtu kak.🤣
HapusJadi ingat rumah di mana ya? di Pare Kediri kayaknya.
BalasHapusDulu sewaktu masih pacaran, saya pernah nggak mudik pas lebaran, dan jadinya diajak ke desanya keluarganya si pacar.
Rumahnya ya mirip gambar di atas itu, luas, tapi kamar mandinya jauh banget.
Dan kenapa pula harus di bawah pohon bambu ya, kan konon pohon bambu itu tempatnya si hahan aka hantu :D
Waduh, itu pacar yang dulu apa pacaran sama pak suami mbak Rey? 😂
HapusMemang kalo di pedesaan, wajar kalo kamar mandi di luar karena tanah masih luas mbak, bahkan WC umum juga ada di pinggir kali.🤣
Iya Mas, saya mah pacaran dan menikah ya sama aja orangnya :D
HapusNah iya, di tanah milik mertua juga gitu, ada sungainya, biasa ada yang jadiin jamban hahaha
Mungkin mbk kun mau minta nomer wa mas supaya bisa kenalan lebih lanjut😂.
BalasHapusEh mas agus udah ogak duluan, pasti mbak kun potek hatinya...
Rumah di bawah pohon bambu, serem ya, kalau malam pasti bunyi pohon bambunya rame banget ditiup angin.
Iya, kalo rumah dekat pohon bambu memang rame apalagi pas banyak angin mbak.😂
HapusNah iya ya, bahkan nggak ada apa-apa aja, suaranya udah bikin merinding :D
HapusLho lho lho!! Ini cerita dan settingnya kok sama kayak rumah nenekku 😱. Rumah belanda lengkap dengan segala macem jenis penghuninya dari yang paling lembut sampe yang paling kasar 😌
BalasHapusJangan jangan...???
Jangan...
JANGAN!
Jangan-jangan...
HapusJangan asem kali ya mbak.😂
Wah, berarti mbak Prisca ini neneknya Belanda ya? 😄
Jangan asem awenakk iki uhh 🤤
Hapusiya nenekku Indo, jadi rumahnya rumah lawas jaman londo juga. medeni tapi ngangeni 🥺
Jadi merinding khan abis baca si gadis cantik dekat sumur nyapa2 gitu wkwkwkwk :) Itu titisan Sadako hahaha :) Tau kan Mas Agus? Yang berambut panjang suka keluar dari tv hahaha :D Ada Mas Himawan juga nih. Kapan aku ikutan jadi bintangnya nih? Wkwkwkwk....
BalasHapusLho, bukannya Sadako itu yang suka keluar dari sumur mbak? 🤔
HapusSaya sebenarnya kasihan sama Sadako, mau nakutin orang saja harus capek dulu naik kesumur, mana sumurnya dalam lagi. Takutnya orang yang mau ditakuti udah kabur duluan.🤣
Iyaks, Sadako suka keluar dari sumur. Maksudku dia suka ngajak yang nonton tv jadi masuk ke dalamnya hahaha syerem ah kalo nonton cendilian wkwkwkw. Btw kapan2 kalo ada suara2 manggil mendingan pura2 ga denger aja hahaha takut tau2 si kunti :D
Hapuswaduh kalau ada yang manggil gitu kalau manis bolehlah tapi manusia ya mas bukan iblis
BalasHapusAku ogah ga akan mau diajak kesana lagi kalo sehoror itu 🤣🤣. Sereeem amat, mana pake acara pipis di luar :D. Mnding nyiapin pispot lain kali mas :D
BalasHapusUntung rumah nenek ku ga seseram ini pake penampakan segala :D.
Mas, tega amat Herman sampe dipindahin ke gudang Ama lelembutnyaa 😂.
bahahahaha, jadi membayangkan film Korea yang cucunya ditinggal ama neneknya yang bisu itu, nggak ada kamar mandinya, trus pup pipisnya di pispot, atuh maaahhh, kagak sanggup sayah :D
HapusWah enak nya liburan bareng ke rumah nenek di Magelang..
BalasHapusTapi kok kuat juga ya berkendara motor dari Jakarta -Magelang ? Jauh-jauh dari Jakarta tapi malah digoda hantu terus .wkwkwk
Ehh ini nyambung ternyata sama artikel setelahnya...
BalasHapusMotoran Jakarta Ke Magelang. wkwkwk Serang ke Jakarta aja pantat udh kaya papan sangking teposnya duduk Mas...
Liburannya horror banget. udah mana ketemu pocica alias pocong.. wkwk untung udh dibuang duluan yah, kalau liatnya sebelum dibuang apa nggak kelepasan.. heheh
Kasian Herman.. dipindah sama lelelmbutnya ke gudang, Itu lembut kuat amat yah gendong herman.. wkwkw
hahaha tumben agus ogah basa basi sama si cewek deket sumur, biasanya langsung on fire aja dia
BalasHapusini cerita banyak benernya sih, aku kalau diajak ke pedesaaan entah rumah siapa, kalau bisa tengah malem jangan sampe kebelet, pokoke itu hahaha
apalagi rumah jaman dulu, kamar mandi dan sumur ada diluar rumah, kayak rumah aku waktu kecil gitu.
mungkin bagi yang terbiasa keluar tengah malem ke kamar mandi yawes biasa, lah wong rumahnya sendiri. tapi bagi tamu asing, bikin deg deg ser juga
Yaampuuuuun, mbak Ainuuuuun. Ngakak aku, Mbak. On fire 🔥🔥🔥🤣🤣🤣
HapusSueekkkk.😂
HapusEh, adminnya muncul. Kabooooor 🏃🏃🏃😂😂😂
HapusEh jangan kabur saja, balikin dulu sandalku mbak.😱
Hapusberlibur di desa memang tiada duanya ya mas, apalagi di pagi hari dan di temani secangkir kopi, waduh, rasanya bukan main enaknya
BalasHapusapalagi ditemani gadis manis wih lengkap ko
Hapussuasana desa biasanya tenang...dan segar...
Hapustak enak, kalau ada "horornya"...hehehe
Nice story
Justru kalo ada horornya malah seru kang.😂
Hapusknp ogah mas... dipanggil tuh... mau dksh sesuatu... hahaha...
BalasHapusMungkin mau dikasih nomor togel buat besok kali ya kang.😁
HapusHahhaha gimana rasanya diajak kenalan sama cong pocong, serem amat hahahha, aku ngakak mulu ngebayanginnya mas
BalasHapusSerem tapi kok malah ngakak mbak, itu gimana caranya.🤣
Hapus